Hastenrath (1988) dalam Karif (2011) menyatakan bahwa suhu air laut dipengaruhi
oleh intensitas sinar matahari. Suhu air laut juga dipengaruhi oleh curah hujan, penguapan,
suhu udara, kecepatan angin, kelembaban udara dan keadaan awan. Sverdupet al.(1942)
dalam Karif (2011) menyatakan bahwa suhu merupakan besaran fisika yang menyatakan
jumlah bahan yang terkandung dalam suatu benda. Suhu menjadi parameter fisik laut yang
cukup penting karena, suhu secara langsung memberikan pengaruh terhadap fisiologi dan
siklus bioma laut. suhu secara tidak langsung mempengaruhi daya larut oksigen dalam air
laut.Suhu permukaan laut penting untuk diketahui karena suhu menjadi indikator penting
dalam pemantauan kondisi dan pengaruh pemanasan global. Pengetahuan mengenai
variabilitas suhu permukaan laut dapat digunakan untuk mengetahui lokasi front, upwelling,
potensi distribusi ikan dan perubahan suhu yang terjadi pada lautan (karif, 2011).
Suhu air laut dapat diketahui melalui pengukuran dengan menggunakan thermometer.
Kondisi suhu laut banyak ditentukan oleh faktor insolasi atau penyinaran matahari. Intensitas
penyinaran matahari yang tinggi dapat meningkatkan suhu air laut, sebaliknya intensitas
penyinaran yang rendah akan menurunkan suhu air laut. Selain itu faktor kedalaman juga
dapat mempengaruhi kondisi suhu, semakin bawah kedalaman laut maka suhu akan semakin
rendah.
Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam mengatur proses kehidupan dan
penyebaran organisme. Hal ini dikarenakan suhu mempengaruhi baik aktivitas maupun
perkembangbiakan dari organisme tersebut. Menurut Nybaken 1988 (dalam Wiwoho, 2013:
5) mengemukakan bahwa sebagian besar biota laut bersifat poikilometrik (suhu tubuh sangat
dipengaruhi suhu massa air sekitarnya) sehingga suhu merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme.
SALINITAS