Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN KERJA TOPIK 1: QBL

Persiapan sesi QBL Topik 1


Mahasiswa mencari jawaban untuk daftar pertanyaan yang terdapat di SCeLE (Boks MINGGU
1). Jawaban pertanyaan disusun dalam bentuk LTM (Lembar Tugas Mandiri) dan diunggah ke
SCeLE sebelum batas waktu yang ditentukan.
Sesi QBL Topik 1
Dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2015 dengan alokasi waktu sebagai berikut:

30 - pengarahan oleh tutor, mahasiswa melengkapi informasi dari tugasnya, berdiskusi


dalam kelompok (5 orang) dan menyusun presentasi sesuai pembagian tugas presentasi
yang disampaikan oleh tutor
60- presentasi dan diskusi dalam kelas (20 orang) untuk berbagi pengetahuan. Diskusi
bersifat terbuka, setiap mahasiswa harus secara aktif berpartisipasi di dalamnya. Tutor
mengamati diskusi dan membuat beberapa catatan. Tutor menilai kinerja mahasiswa
menggunakan borang tutor assessment.
30- masukan dan umpan balik dari tutor yang berhubungan dengan topik.

PEDOMAN KERJA TOPIK 2: QBL


Persiapan sesi QBL Topik 2
Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok kecil (kelompok A, B, C, dan D) dan masing-masing
mahasiswa dalam kelompok mencari jawaban sesuai dengan pembagian pertanyaan di
bawah ini:
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Kelompok D
Jawaban pertanyaan dituliskan dalam bentuk LTM (Lembar
SCeLE sebelum batas waktu yang ditentukan.

Pertanyaan
1 dan 2
3 dan 4
5 dan 6
7 dan 8
Tugas Mandiri) dan diunggah ke

Sesi QBL Topik 2


Metode QBL

30 - pengarahan oleh tutor, mahasiswa melengkapi informasi dari tugasnya, berdiskusi


dalam kelompok (5 orang) dan menyusun presentasi
60- presentasi dan diskusi dalam kelas (20 orang) untuk berbagi pengetahuan. Diskusi
bersifat terbuka, setiap mahasiswa harus secara aktif berpartisipasi di dalamnya. Tutor
mengamati diskusi dan membuat beberapa catatan. Tutor menilai kinerja mahasiswa
dengan menggunakan borang tutor assessment.
30- masukan dan umpan balik dari tutor yang berhubungan dengan topik.

PEDOMAN KERJA SESI CASE BASED DISCUSSION (CBD) TOPIK 2


RUMPUN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS INDONESIA

Sesi CBD Topik 2

1. Tutor membuka sesi dan memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
serta membagi mahasiswa dalam kelas menjadi 2 kelompok yang masing-masing
beranggotakan sekitar 10 orang (sesuai dengan pembagian kelompok untuk group project;
contoh kelompok 1.1 dan kelompok 1.2)
2. Kasus untuk CBD Topik 2 dapat dilihat di SCeLE. Terdapat 2 pemicu, pemicu 1 untuk
kelompok pertama (misalnya kelompok 1.1) dan pemicu 1 untuk kelompok kedua (misalnya
kelompok 1.2)
3. Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok selama 45 menit. Tutor mengawasi dan
memfasilitasi jalannya diskusi dan mahasiswa mengisi borang hasil diskusi CBD.
4. Tutor mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dalam
kelas IPE dan memfasilitasi diskusi yang terjadi (alokasi waktu 45 menit). Tutor menilai
kinerja mahasiswa dengan menggunakan borang tutor assessment.
5. Tutor memberikan umpan balik dan menutup sesi (15 menit).
PEMICU CBD TOPIK 2
KASUS 1
Puskesmas Anginsejuk menerima laporan adanya kasus polio di wilayahnya. Hal ini cukup
mengherankan karena dalam lima tahun terakhir Pak Badi, pengelola program imunisasi
Puskesmas, selalu melaporkan data cakupan imunisasi dasar di atas 100%.
Imunisasi dasar seharusnya diberikan sebelum anak berusia 1 tahun dan mencakup BCG, DPT
13, Polio 13 serta campak. Penghitungan cakupan imunisasi dasar dilakukan dengan
menghitung persentase anak usia 1-2 tahun yang mendapat imunisasi dasar lengkap dari
seluruh jumlah anak usia 1-2 tahun di wilayah tersebut.
Kasus polio tersebut ditemukan di Desa Kilaumata, sebuah desa terpencil yang jauh dari
Puskemas. Anak balita yang menderita polio tersebut tidak ada dalam daftar mereka yang
sudah menerima imunisasi dasar.
Dalam rapat pembahasan mengenai masalah ini, Pak Badi menyatakan bahwa desa tersebut
memang sulit dijangkau hingga butuh biaya lebih besar karena harus menginap 1 hari bila
berkunjung ke sana. Salah seorang petugas Puskesmas yang sering turun ke lapangan
menyatakan bahwa masih ada tokoh masyarakat di desa Kilaumata yang menentang
imunisasi. Imunisasi dianggap seperti obat yang justru membuat badan anak panas. Terkait
keakuratan data cakupan, Bu Safa, pemegang program kesehatan ibu dan anak di Puskesmas
tersebut, menunjukkan bahwa ia memiliki data yang lebih akurat. Kepala Puskesmas berusaha
menenangkan suasana dan memikirkan solusi yang tepat untuk permasalahan ini.
Pertanyaan
1. Jelaskan profesi kesehatan yang terlibat dalam rencana penyelesaian masalah di atas dan
pengaturan pembagian tugas dalam tim tersebut
2. Jelaskan hambatan apa saja yang mungkin muncul dalam rencana aksi imunisasi dasar
secara menyeluruh di wilayah Puskesmas Anginsejuk (hambatan internal dan eksternal
dari tim kesehatan Anda)
3. Susunlah strategi untuk mengatasi hambatan yang mungkin muncul dalam rencana aksi
imunisasi dasar secara menyeluruh di wilayah Puskesmas Anginsejuk
KASUS 2
Kasus

Ny. B, usia 23 tahun,sedang hamil 28 minggu datang ke puskesmas di tempat tim anda
bekerja untuk pemeriksaan antenatal (pemeriksaan kehamilan) pertamanya. Ia sedang hamil
anak ketiga.Anak-anaknya saat ini berusia 2 tahun dan 1 tahun.Keduanya tampak kurus dan
sering rewel.Ny. B mengeluh sering merasa lemas.Ia terlihat pucat dan lelah.Ia tidak sedang
mengkonsumsi obat apapun, termasuk multivitamin.
Ny. B dulu bekerja sebagai pelayan restoran sebelum hamil anak pertama, ia berhenti bekerja
ketika melahirkan anak pertamanya dan saat ini sudah tidak bekerja lagi. Suaminya bekerja
sebagai buruh bangunan.Ia tinggal bersama ibu mertuanya yang sehari-hari ikut membantu
menjaga anak-anaknya.Ny. B sudah menikah selama 3 tahun dan belum pernah
menggunakan kontrasepsi sejak menikah.
Dari pemeriksaan di Puskesmas didapatkan bahwa Ny. B menderita anemia. Anak-anak Ny.B
juga dinyatakan membutuhkan penanganan karena kurang gizi.
Tim anda bekerja di puskesmas kecamatan dengan sarana prasarana yang cukup
lengkap.Sumber daya manusia yang ada adalah dokter umum, dokter gigi, perawat, apoteker,
ahli gizi dan ahli kesehatan masyarakat. Hampir seluruh anggota tim telah bekerja di
puskesmas tersebut selama 2 tahun, kecuali dokter umum yang baru bergabung selama 2
bulan. Apoteker telah bekerja di Puskesmas tersebut selama 7 tahun.

Pertanyaan
1. Jelaskan profesi kesehatan yang terlibat dan pengaturan pembagian tugas yang anda
tetapkan dalam tim tersebut.
2. Jelaskan hambatan apa saja yang mungkin muncul (hambatan internal dan eksternal dari
tim kesehatan di tempat Anda).
3. Susunlah strategi untuk mengatasi hambatan yang mungkin muncul
PEDOMAN KERJA SESI CASE BASED DISCUSSION (CBD) TOPIK 3(1)
RUMPUN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS INDONESIA

Sesi CBD Topik 3(1)

6. Tutor membuka sesi dan memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
serta membagi mahasiswa dalam kelas menjadi 2 kelompok yang masing-masing
beranggotakan sekitar 10 orang (sesuai dengan pembagian kelompok untuk group project;
contoh kelompok 1.1 dan kelompok 1.2)
7. Kasus untuk CBD Topik 2 dapat dilihat di SCeLE. Terdapat 2 pemicu, pemicu 1 untuk
kelompok pertama (misalnya kelompok 1.1) dan pemicu 1 untuk kelompok kedua (misalnya
kelompok 1.2)
8. Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok selama 45 menit. Tutor mengawasi dan
memfasilitasi jalannya diskusi dan mahasiswa mengisi borang hasil diskusi CBD.
9. Tutor mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dalam
kelas IPE dan memfasilitasi diskusi yang terjadi (alokasi waktu 45 menit). Tutor menilai
kinerja mahasiswa dengan menggunakan borang tutor assessment.
10.Tutor memberikan umpan balik dan menutup sesi (15 menit)
11.
PEDOMAN KERJA SESI CASE BASED DISCUSSION (CBD) TOPIK 3(2)
RUMPUN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS INDONESIA

Persiapan Sesi CBD Topik 3(2)

1. Mahasiswa diharapkan dapat menonton cuplikan video "Grey's Anatomy" yang ada di
SCeLE (Boks MINGGU 9). Kelompok mendiskusikan skenario/setting yang harus diperankan
dan pengetahuan yang diperlukan
2. Kelompok menyusun skenario sederhana. Dalam satu kelas, diharapkan dapat disusun
minimal 2 skenario sederhana.

Sesi CBD Topik 3(2)


12.Tutor membuka sesi dan memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
serta membagi mahasiswa dalam kelas menjadi 2 kelompok yang masing-masing
beranggotakan sekitar 10 orang (sesuai dengan pembagian kelompok untuk group project;
contoh kelompok 1.1 dan kelompok 1.2)
13.Mahasiswa berdiskusi mengenai komunikasi interprofesional, konflik yang terjadi, dan
kepemimpinan; yang dilihat dalam cuplikan video "Grey's Anatomy". Tutor mengawasi dan
memfasilitasi jalannya diskusi. (alokasi waktu 30 menit)
14.Kelompok mahasiswa melakukan role play di kelas sesuai dengan skenario yang telah
disusun (alokasi waktu 30 menit)
15.Mahasiswa berdiskusi mengenai role play yang ditampilkan terkait aspek komunikasi
interprofesional, konflik yang terjadi, dan kepemimpinan (alokasi waktu 45 menit). Tutor
menilai kinerja mahasiswa dengan menggunakan borang tutor assessment.
16.Tutor memberikan umpan balik dan menutup sesi (15 menit)
PANDUAN GROUP PROJECT
Pada awal modul, mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan 10-11
orang. Setiap kelompok mendapatkan tugas untuk menyusun sebuah proyek kelompok
(group project) yang harus dikerjakan dalam jangka waktu 16 minggu (selama modul
berjalan).Tema utama untuk proyek ini adalah Kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan perbaikan status
kesehatan masyarakat

Secara lebih spesifik, project yang diminta adalah menyusun rencana program pelayanan
kesehatan berbasis kolaborasi yang dapat diterapkan di rumah sakit, puskesmas
atau komunitas/masyarakat secara umum.Kelompok diminta menyusun suatu proposal
program. Tugas wajib adalah menyusun proposal program, namun pada akhir modul akan
diadakan semacam kompetisi untuk bentuk publikasi proposal program tersebut,
misalnya dalam bentuk poster, web, video/short movie, dsb. Mahasiswa didorong untuk
mempersiapkan bentuk publikasinya untuk dapat disertakan dalam kompetisi.

Secara umum format proposal program yang diajukan terdiri atas:


1.
2.
3.
4.

5.
6.

Latar belakang
Identifikasi masalah
Tinjauan pustaka
Hasil dan pembahasan
1.
Tujuan program
2.
Manfaat program
3.
Bentuk dan isi program (usulan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
program)
4.
Peran setiap profesi kesehatan dalam perencanaan dan pelaksanaan
program
Simpulan
Daftar pustaka

Format pengumpulan file : Nama Kelompok-Group Project


Batas waktu pengumpulan 19 Mei 2015

PANDUAN GROUP PROJECT


Pada awal modul, mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan 10-11
orang. Setiap kelompok mendapatkan tugas untuk menyusun sebuah proyek kelompok
(group project) yang harus dikerjakan dalam jangka waktu 16 minggu (selama modul
berjalan).Tema utama untuk proyek ini adalah Kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan perbaikan status
kesehatan masyarakat
Secara lebih spesifik, project yang diminta adalah menyusun rencana program pelayanan
kesehatan berbasis kolaborasi yang dapat diterapkan di rumah sakit, puskesmas
atau komunitas/masyarakat secara umum.Kelompok diminta menyusun suatu proposal
program. Tugas wajib adalah menyusun proposal program, namun pada akhir modul akan
diadakan semacam kompetisi untuk bentuk publikasi proposal program tersebut,
misalnya dalam bentuk poster, web, video/short movie, dsb. Mahasiswa didorong untuk
mempersiapkan bentuk publikasinya untuk dapat disertakan dalam kompetisi.
Secara umum format proposal program yang diajukan terdiri atas:
1. Latar belakang
Identifikasi masalah
Tinjauan pustaka
Hasil dan pembahasan
1.
Tujuan program
2.
Manfaat program
3.
Bentuk dan isi program (usulan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
program)
4.
Peran setiap profesi kesehatan dalam perencanaan dan pelaksanaan
program
5.
Simpulan
6.
Daftar pustaka
2.
3.
4.

Format pengumpulan file : Nama Kelompok-Group Project


Batas waktu pengumpulan 19 Mei 2015

Anda mungkin juga menyukai