21883756d0 Deskripsi Mineral
21883756d0 Deskripsi Mineral
Dosen Pembina :
A.FACHRUDIN,Ir.,MS.
Oleh:
Aditya Yudiana
140710080008
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah- rahmat dan
karunia-Nya, tugas mata kuliah mineralogi tentang deskripsi mineral yang terdapat di Museum
Geologi Bandung dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Saya sangat bersyukur dan beruntung sekali karena mata kuliah Mineralogi diasuh dan
dibimbing oleh Bpk. A. Fachrudin, Ir,MS yang sudah sangat berpengalaman membimbing dan
mengasuh mata kuliah tersebut. Atas arahan dan bimbingan beliau, saya dapat menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktunya.
Akhirnya, karena keterbatasan yang ada pada saya, tentu ada kesalahan dan kekurangan
pada tugas ini. Karena itu saya sangat mengharapkan kritikan yang membangun demi perbaikan
tulisan ini. Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Amin
Penulis,
2
1) Galena, PbS
Lokasi Penemuan : S. Tubah, Sumatera Selatan ; Kalimantan Barat ; Lombok.
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; berkristal kubus, atau oktahedral-kubus
dan octahedral. Umumnya berbentuk masiv, berbutir sangat halus sampai
kasar.
Kilap dan opaksitas : Metalik ; opak.
Warna : Abu-abu timbal.
Goresan : Abu-abu timbal.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna.
Kekerasan : 2,5.
Berat jenis : 7,58.
Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal dan juga pegmatit. Dalam uraturat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak, barit dan fluorit. Dapat pula
ditemukan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : sumber logam timbal atau timah hitam.
2) Sfalerit, (Zn,Fe)S
Lokasi Penemuan : Madiun, Jawa Timur ; Palembang ; Jawa Barat ; Sulawesi
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; berkristal tetrahedral, dodekahedral, atau
kubus ; sering memperlihatkan tekstur berbutir halus sampai kasar, fibrus
(menyerat), konkresi, atau botrioidal.
Kilap dan opaksitas : Resin sampai submetalik, atau adamantin ; transparan
sampai translusen.
Warna : Kuning, coklat sampai hitam.
Goresan : Putih sampai kuning terang dan coklat.
Belahan : {110} sempurna.
3
Kekerasan : 3,5 4.
Berat jenis : 3,9 4,1.
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terdapat dalam urat-urat dan berasosiasi dengan
pirotit, pirit dan magnetit. Dapat pula dijumpai dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : mineral bijih sumber logam seng selain itu dapat pula menjadi sumber kadmium.
3) Kalsit, CaCO3
Asal : Indonesia
Lokasi : Sulawesi ; Jawa Tengah ; Inggris
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; umumnya berkristal dan sangat
bervariasi, seperti
rombohedral {01 12}, {02 21}, {40 41}, skalenohedral {21 31}, berupa
agregat-agregat yang pararel dan subpararel, masiv, berbutir sangat halus
sampai kasar, stalaktitik, nodular, berbentuk koraloidal, oolitik, atau pisolitik.
Kilap dan opaksitas : Kaca ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak berwarna sampai putih, sering diwarnai oleh warna abu-abu, merah, hijau, biru,
kuning, bahkan coklat sampai hitam bila tidak murni.
Goresan : Putih sampai keabuan.
Belahan : {10 11} sempurna.
Kekerasan : 3.
Berat jenis : 2,71.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan melalui proses
hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping, atau pualam/marmer (marbel).
Dapat juga diendapkan di sekitar/ di sekeliling mata air, atau aliran air, berupa travertine, tufa,
atau sinter-gamping.
Manfaat : merupakan sumber senyawa CaC, yang digunakan untuk membuat semen.
4) Kaolinit, Al4Si4O10(OH)8
Asal : Indonesia
Lokasi : Air Tabir, Lubuk, Bangka
Sistem kristal dan hebit : Triklin ; biasanya berupa agregat-agregat
seperti tanah, atau kadang-kadang berkristal pelat pseudoheksagonal
yang dapat dilihat melalui mikroskop.
4
Kilap dan opaksitas : Mutiara bila berkristal kasar, tetepi umumnya buram/pudar, atau tanah ;
transparan.
Warna : Putih, kadangkala berwarna coklat, atau abu-abu karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna, tetapi tidak terlihat dengan mata biasa karena berukuran
sangat kecil.
Kekerasan : 2.
Berat jenis : 2,6.
Genesis : Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilika, khususnya feldspar, baik oleh
aktivitas pelapukan, atau hidrotermal. Suatu deposit yang besar dapat terbentuk dari alterasi
hidrotermal pada feldspar yang terdapat dalam granit, atau pegmatit granit ; atu oleh proses
erosi terhadap granit terkaolinisasi, yang mengendapkan kaolinit.
Manfaat : Untuk Industri-industri Kertas, Karet,Tekstil, Barang barang Porselin,Refraktori dan
bahan penggosok.
5) Stilbit, CaAl2Si7O18.7H2O
Asal : Kanada
Lokasi : Nova Scotia
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; biasanya berkristal tabular pada
{010}, atau berupa berkas agregat-agregat.
Kilap dan opaksitas : Kaca, atau mutiara pada permukaan belahan ;
translusen.
Warna : Putih, krem, atau merah-muda.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {010} sempurna.
Kekerasan : 3,5 - 4.
Berat jenis : 2,1 2,2.
Genesis : Terbentuk dalam rongga-rongga basalt, dan umumnya berasosiasi dengan heulandit.
Manfaat : sebagai penyaring, penyerap, penukar ion, dan katalis molecular
6) Kuarsa, SiO2
Asal : Indonesia
Lokasi : Pasir Maja (Jawa Barat) ; Bengkulu ; Kalimantan Tengah ;
Sumatera Selatan.
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; umumnya berkristal prismatik,
dibatasi oleh dua set rombohedron, dapat pula masiv, kristal-kristal
berbutir halus sampai kasar, atau kriptokristalin.
Kilap dan opaksitas : Kaca, kadangkala lilin, atau buram/pudar ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang berwarna karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada, konkoidal.
Kekerasan : 7.
Berat jenis : 2,65.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit, hidrotermal, metamorfik dan
sedimen.
Manfaat : bahan pembuatan industri keramik/gelas, abrasive, bahan imbuhan, industri kimia.
7) Monasit, (Ce,La,Y,Th)PO4
Asal : Afrika Selatan
Lokasi : Houtenbek, Transvaal
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; umumnya berkristal kecil-kecil, sebagai
massa yang granular, atau berupa pasir..
Kilap dan opaksitas : Resin sampai lemak ; translusen.
Warna : Kekuningan, atau coklat kemerahan sampai coklat.
Goresan : Hampir putih.
Belahan dan pecahan : {100} Jelas.
Kekerasan : 5 5,5.
Berat jenis : 4,6 5,4.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, yaitu sebagai mineral asesori dalam granit,
sienit ; pada lingkungan pegmatit, dan sebagai mineral rombakan berbentuk pasir dalam
lingkungan sedimen. Bersosiasi dengan zircon, xenotim, magnetit, apatit, ilmenit, rutil dan
kolumbit.
Manfaat : Sebagai zat Radioaktif.
6
8) Gipsum, CaSO4.2H2O
Asal : Bavaria ; Indonesia
Lokasi : Cirebon, Jawa Barat
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; sering ditemukan berkristal
sederhana, tabular pada {010}, prismatik panjang, dapat juga
granular, masiv, berbutir sangat halus sampai kasar, foliasi. Atau
berserat halus.
Kilap dan opaksitas : Kaca, kadang-kadang mutiara pada belahan {010} ; transparan sampai
translusen.
Warna : Tak-berwarna dan transparan, dapat pula putih, abu-abu, dan kekuningan bila masiv..
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {010} sempurna, dapat ; {100} dengan permukaan konkoidal, dan {011}
dengan pecahan yang fibrus.
Kekerasan : 2.
Berat jenis : 2,32.
Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan batugamping,
serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat metalik
sebagai mineral geng.
Manfaat : Bahan Baku semen, Hiasan Dinding, Industri farmasi.
9) Barit, BaSO4
Asal : Indonesia
Lokasi : Cianjur, Jawa barat
Sistem kristal dan hebit : Ortorombik ; umumnya berkristal tabular
pada {001}, prismatic dan memanjang sejajar sumbu c, a, atau b.
Kilap dan opaksitas : Kaca ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak-berwarna sampai putih ; dapat pula kuning, coklat, kemerahan, abu-abu, kehijauan,
atau biru .
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} dan {210} sempurna.
Kekerasan : 3 3,5.
Berat jenis : 4,5.
7
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal tempereatur rendah sampai menengah, dan terdapat
dalam urat-urat bersama bijih perak, timbal, tembaga, kobalt, mangan dan antimony. Dapat
juga berasosiasi dengan fluorit, kalsit, siderit, dolomit dan kuarsa.
Manfaat : Industri kimia, Bahan poles.
10) Dolomit, CaMg(CO3)2
Asal : Amerika ; Indonesia
Lokasi : New York ; Sekapak (Tuban), Jawa Timur.
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; umumnya berkristal
rombohedra, dapa juga prismatic, atau tabular, masiv berbutir halus
sampai kasar, atau kolumnar.
Kilap dan opaksitas : Kaca sampai mutiara ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak-berwarna, putih, abu-abu, atau kehijauan, yang menjadi coklat kekuningan, atau
coklat, dengan semakin meningkatnya kadar Fe2, dapat juga merah muda, atau merah-mawar.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}.
Kekerasan : 3,5 4.
Berat jenis : 2,85.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen, melalui proses hidrotermal dan terdapat dalam
urat-urat, serta berasosiasi dengan fluorit, barit, kalsit, siderit, kuarsa, mineral-mineral bijih
metalik. Dapat juga erbentuk secara metamorfisme.
Manfaat : Pupuk, kertas, Bahan Tahan api, dll.
11) Kasiterit, SnO2
Asal : Indonesia
Lokasi : Bangka, Banten, Jawa Barat
Sistem kristal dan hebit : Tetragonal ; biasanya berkristal prismatic pendek,
kadang-kadang pyramid, dengan prisma bidang {100}, {110}, {210},
dipiramid {111}, {101}, {321}, dapat juga masiv, sebagai massa botrioidal
yang menyerat radial, sebagai kerakal-kerakal membundar coklat berstruktur
konkresi, atau seperti butiran pasir halus (deposit letakan).
Kilap dan opaksitas : Adamantin sampai submetalik dan buram ; transparan sampai translusen.
Warna : Kuning atau coklat kemerahan sampai hitam kecoklatan, dapat juga putih (jarang).
8
Sistem kristal dan hebit : Heksagonal ; umumnya sebagai massa berfoliasi, kolumnar, butir-butir
tabular, atau radial.
Kilap dan opaksitas : Metalik sampai pudar / buram (dull) ; opak.
Warna : Hitam.
Goresan : Hitam.
Belahan dan pecahan : Sempurna / mudah pada {0001} ; tak-ada.
Kekerasan : 1 - 2 .
Berat jenis : 2,09 2,33.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorfisme regional, atau
kontak. Dapat dijumpai pada batugamping kristalin, genes, sekis, kuarsit dan lapisan batubara
termetamorf.
Manfaat: dipakai dalam industri baja, pembuat logam campuran, pengecor logam, pembuatan
baterai elektroda.
14) Psilomelan, (Ba, H2O)2Mn5O10
Asal : Indonesia
Lokasi : Kembang Kliripan Yogyakarta
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; masiv sebagai botrioidal, reniform atau
kerak mamileri dan stalaktitik.
Kilap dan opaksitas : Submetalik ; opak.
Warna : Hitam besi sampai abu-abu baja gelap.
Goresan : Hitam kecoklatan sampai hitam.
Belahan : Tak-ada.
Kekerasan : 5 6.
Berat jenis : 4,71.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen oksidat ; sebagai mineral sekunder yang sering
berasosiasi dengan pirolusit, gutit, limonit dan hausmanit. Dapat pula ditemukan sebagai
deposit residu, dari hasil pelapukan silikat, atau karbonat mengandung mangan ; juga sebagai
massa konkresi dalam lempung, dan dalam deposit danau, atau rawa.
Manfaat : sumber logam mangan.
15) Realgar, AsS
Asal : Indonesia
Lokasi : Salapa, Tasikmalaya, Jawa barat ; Kalimantan Barat
10
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; umumnya berkristal prismatic pendek, halus sampai berbutir
kasar, kompak, atau seperti lapisan karang.
Kilap dan opaksitas : Resin sampai berlemak ; translusen sampai transparan.
Warna : Merah-aurora sampai kuning- jingga.
Goresan : Merah sampai jingga.
Belahan : {010} baik ;{101}, {100} dan {120} mikin.
Kekerasan : 1,5 2.
Berat jenis : 3,56.
Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dan terdapat dalam urat-urat sulfida bersama orpiment dan
mineral arsenik lainnya, juga dengan stibnite,bijih timbal, perak, atau bijih emas. Kadangkadang dijumpai pula dalam batu gamping, dolomit, atau batuan lempungan, juga sebagai hasil
sublimasi dari emanasi volkanik, atau sebagai deposit mata air panas.
Manfaat: sumber logam arsen.
16) Emas, Au
Asal : Indonesia.
Lokasi : Salida, Sumatera Barat dan Jampang, Jawa Barat .
Sistem kristal dan hebit : Isometrik; umumnya berbentuk oktehedral,
dodekahedral atau kubus ; sering memperlihatkan tekstur mendaun
(leafy), denditrik, fillform (merambut atau membenang), atau seperti
sepon ; dapat juga masiv, membundar, atau berbutir gepeng.
Kilap dan opaksitas : Metalik ; opak.
Warna : Kuning-emas.
Goresan : Kuning.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; hakli (pecahan bergerigi dengan ujung yang tajam).
Kekerasan : 2,5 - 3.
Berat jenis : 19,3.
Genesis : Kebanyakan emas dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrotermal ; dan
sering bersama-sama pirit dan mineral mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit
dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan
kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di
suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau kerikil-keriki
11
Manfaat
Kekerasan : 2,5 3.
Berat jenis : 8,94.
Genesis : Sejumlah kecil tembaga nativ dijumpai pada zone oksidasi dalam deposit tembaga yang
berasosiasi dengan kuprit, malakhit dan azurit. Deposit primer umumnya berasosiasi dengan
batuan beku basa ekstrusif, dan tembaga nativ terbentuk dari pengendapan yang dihasilkan dari
reaksi antara larutan hidrotermal dan mineral-mineral oksida besi. Pada deposit tipe ini,
tembaga nativ berasosiasi dengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit, prehnit, datolit, khlorit, zeolit
dan sejumlah kecil perak nativ.
Manfaat: sumber minor biji tembaga banyak digunakan dalam kelistrikan umumnya sebagai kawat;
dan untuk membuat logam-logam campuran.
19) Intan, C
Asal : Indonesia
Lokasi : Martapura, Kalimantan Selatan.
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; umumnya berkristal octahedral,
dodekahedral, kubus, atau tetrahedral, dengan permukaan yang melengkung.
Kilap dan opaksitas : Adamantin ; transparan sampai translusen.
Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula coklat, putih sampai putih kebiruan,
jingga, merah muda, biru, merah, hijau atau hitam.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {111} ; konkoidal.
Kekerasan : 10.
Berat jenis : 3,50.
Genesis : Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri kaya-olivin, atau
porfiri kaya-flogopit-olivin ; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat pula dijumpai dalam
deposit alluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.
Manfaat: digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah dipasang pada mata bor
untuk eksplorasi dan dijadikan batu permata.
20) Sfalerit, (Zn,Fe)S
Asal : Indonesia
Lokasi : Jawa Timur ; Palembang ; Jawa Barat ; Sulawesi
13
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; berkristal tetrahedral, dodekahedral, atau kubus ; sering
memperlihatkan tekstur berbutir halus sampai kasar, fibrus (menyerat), konkresi, atau
botrioidal.
Kilap dan opaksitas : Resin sampai submetalik, atau adamantin ; transparan sampai translusen.
Warna : Kuning, coklat sampai hitam.
Goresan : Putih sampai kuning terang dan coklat.
Belahan : {110} sempurna.
Kekerasan : 3,5 4.
Berat jenis : 3,9 4,1.
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terdapat dalam urat-urat dan berasosiasi dengan
pirotit, pirit dan magnetit. Dapat pula dijumpai dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : mineral bijih sumber logam seng selain itu dapat pula menjadi sumber kadmium.
21) Sulfur, S
Asal : Indonesia
Lokasi : Jawa Barat
Sistem kristal dan hebit : Ortorombik ; umumnya berkristal dipiramidal,
dapat juga masiv, reniform, stalaktitk, atau sebagai kerak.
Kilap dan opaksitas : Resin sampai lemak ; transparan sampai
translusen.
Warna : Kuning sampai coklat kekuningan.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal sampai tidak rata.
Kekerasan : 1,5 2,5.
Berat jenis : 2,07.
Genesis : Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil
aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi
sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga
pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gipsum dan batu- gamping.
Manfaat: digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur , seperti asam sulfat, dan hydrogen
sulfid, dalam pembutan insektisida,pupuk buatan, vulkanik karet,dan sabun.
14
15
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur rendah, terdapat dalam urat-urat atau
deposit pengganti ; dapat juga terbentuk di lingkungan mata air panas. Sering berasosiasi
dengan realgar, orpiment galena, markasit, pirit, sinabar, kalsit, ankerit, barit, kalsedon, atau
kuarsa.
Manfaat : mineral penting sumber logamantimony.
24) Platina, Pt
Asal : Afrika Selatan
Lokasi : Sistem kristal dan hebit : Isometrik ;
segregasi
magmatik
bersama
apatit
dan
piroksen,
2.
batugamping
yang
termetamorfisme kontak, berasosiasi dengan gamet, diopsit, olivin, pirit, hematit dan kalkopirit,
serta terdapat sebagai kristal dalam sekis khlorit, 3. pegmatit, 4. hidrotermal temperatur tinggi,
terdapat dalam urat-urat, dan 5. lingkungan sedimen sebagai mineral rombakan dalam pasir
sungai, atau pantai.
Manfaat : Bahan anti-kanker
29) Khromit, (Mg, Fe)Cr2O4
Asal : Amerika ; Indonesia
Lokasi : New York ; Padamanang, Sulawesi
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; kristalnya jarang ; biasanya octahedral,
umumnya masiv, berbutir halus sampai kompak.
Kilap dan opaksitas : Metalik sampai submetalik ; opak.
18
Sistem kristal dan hebit : Tetragonal ; berkristal prismatic dan diakhiri oleh bentuk piramida.
Kilap dan opaksitas : Kaca sampai adamantin ; transparan sampai translusen, namun biasanya
translusen.
Warna : Biasanya coklat, atau coklat kemerahan, tetapi dapat juga tak-berwarna, abu-abu, hijau,
merah, ultraviolet.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {110} tidak-jelas.
Kekerasan : 7,5.
Berat jenis : 4,6 4,7 bila kristalan, dan menurun menjadi 3,9 bila metamik.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku dan pegmatit, yaitu dalam pegmatit granit, sienit
dan famili sienit nefelin. Terdapat juga sebagai mineral rombakan dalam pasir sungai dan
pantai.
Manfaat : bahan elektrolit oksida dalam Sel Bahan Bakar Oksida Padat, karena merupakan
20
22
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terutama terdapat dalam deposit mesotermal dan
hipotermal. Dalam deposit hipotermal, khalkopirit terdapat bersama pirit, turmalin, kuarsa dan
kasiterit. Dijumpai juga dalam batuan beku, retas pegmatite dan dalam deposit metamorfisme
kontak.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga.
24
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; biasanya berkristal prismatic pendek dengan alur sepanjang
sumbu c, berbilah, lamellar, agregat-agregat kolumnar, atau granular yang masiv.
Kilap dan opaksitas : Submetal sampai resin ; opak.
Warna : Hitam kecoklatan sampai hitam-besi.
Goresan : coklat kemerahan sampai hitam kecoklatan.
Belahan dan pecahan : {010} sempurna.
Kekerasan : 4 4,5.
Berat jenis : 7,1 7,5 ; membesar seiring dengan naiknya kandungan Fe.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan pegamatit yang berasosiasi dengan batuan intrusif
granitik ; hedrotermal temperatur tinggi, dijumpai dalam uarat-urat, dan berasosiasi dengan
pirotit, pirit, khalkosit dan bismutinit. Dapat pula terdapat dalam deposit metamorfisme kontak
dan deposit alluvial.
Manfaat : Sumber utama logam tungsten (wolfram).
25