Anda di halaman 1dari 10

GREASE LUBRICANT

(GEMUK PELUMAS)
Disusun Oleh :
Danny Septi R
M firdaus Algifari
Siswo adhiwicoro
Indra kusuma dini
Riwanda pasaribu

Definisi Gemuk / Grease

The American Society for Testing and


Materials (ASTM) mendefinisikan
Pelumas Padat / Gemuk / Grease
Lubricant sebagai
pelumas yang memiliki bentuk
setengah padat atau padat. Umumnya
gemuk dibuat dari bahan oli pelumas
cair yang diberi tambahan pengental
(thickening agent). (ASTM D 288,
Standard Definitions of Terms Relating to
Petroleum).

Lembaga yang membuat spesifikasi


teknik mengenai pelumas padat
adalahNLGI
National Lubricating Grease Institute
International technical trade association
yang melayani industri pelumas gemuk
dan pelumas roda gigi

Kelebihan dan
fungsi gemuk

Kelebihan gemuk adalah pelumasannya


bersifat tahan lama tanpa perlu
penambahan karena gemuk tidak dapat
mengalir atau menyebar. Kemudian
gemuk juga bersifat perapat sempurna
untuk pencegah menempelnya bendabenda asing seperti kotoran, gas, dan air
pada permukaan yang dilumasi.
Alasan lainnya karena gemuk
mempunyai daya tahan yang bagus
terhadap beban tinggi.

Gemuk adalah pelumas untuk setiap komponen yang


bergerak. seperti bantalan, engsel dan ball joint. Tujuan
penggunaan gemuk adalah untuk memperpanjang umur pakai
komponen yang digemuki. Karena banyaknya jenis gemuk
yang beredar di pasaran, penggunaan gemuk harus
disesuaikan dengan perangkat yang akan dilumasi.

Komposisi grease dan


prinsip kerjanya

Secara umum, grease modern terdiri dari thickener atau matrix dan base oil
(mineral atau synthetic oil). Thickener atau matrix biasanya berupa metalic
soap (seperti sodium, calcium atau lithium), clay (bentonite), atau synthetic
material, dan perlakuan perawatan (service) grease tergantung pada type
thickener yang digunakan.
Pada aplikasinya, grease dapat diilustrasikan seperti busa/ spon.
Material busa/spon dapat menyerap sejumlah cairan yang cukup
banyak (dalam hal ini oli) yang kemudian akan dilepas keluar ketika
busa mendapatkan tekanan dan akan diserap kembali ketika tekanan
sponthickener
tidak adaatau
lagi.matrix pada grease akan
Demikian halnya padapada
grease,
menyerap oli dan melepaskannya untuk menciptakan daya pelumasan ketika
grease terkena beban yang besar seperti misalanya kejadian pada sebuah
bearing. Ketika beban berkurang, misalnya bearing berputar (dan sebelum
bagian bearing berikutnya terkena beban), oli akan diserap kembali ke dalam
thickener grease, siap untuk proses pelumasan berikutnya.

Bahan tambah (Aditive) pada grease

Untuk meningkatkan kapasitas daya tahab beban (loadcarrying


capability), solid additive seperti PTFE (Polytetrafluoroethylene)
ditambahkan, molybdenum disulfide atau graphite juga sering
digunakan.
Aditive Tackiness digunakan didalam grease untuk memperluas
aplikasi grease, terutama untuk yang terdapat gaya centrifugal yang
cukup besar. Additive anti oxidant digunakan pada grease untuk aplikasi
industri dimana periode service lebih penjang. Pelindung karat dan
korosi sangant diperlukan sebagai sistem perlindungan tambahan .
Beberapa additive lain mungkin juga digunakan, tergantung kebutuhan
yang diperlukan untuk beberapa variasi grease.

Klasifikasi gemuk / grease


bedasarkan kegunaannya
Gemuk

Klasifikasi berdasarkan tingkat kekentalan (Viscocity)

Selain diklasifikasikan berdasar kegunaannya, grease juga


diklasifikasikan berdasarkan pada tingkat kekerasan
dan kelembutannya. NLGI ( National Grease Lubrication
Institute) telah mengeluarkan beberapa klasifikasi
angka yang menunjukkan tingkat kekentalan grease.
ASTM worke(60
NLGI strokes)
Appearanc Consistency
numb penetration at
e
food analog
er
25 C tenths of
a millimetre
000
445-475
Fluid
Cooking oil
00
400-430
Semi
Fluid aple sauce
0
355-385
very soft
brown mustard
1
310-340
Soft
tomato paste
normal
2
265-295
peanut butter
grease
vegetable
3
220-250
firm
shortening
4
175-205
very firm
frozen yogurt
5
130-160
hard
smooth pate
6
85-115
very hard
cheddar cheese

Tahapan proses untuk pembuatan


gemuk
Secara singkat pembuatan pelumas
Pelumas padat adalah sebagai berikut :
- Proses pembuatan sabun
(Saponification)
- Penambahan base oil, additive dan komponen
lain
- Penghalusan struktur/serat
- Pengeringan/penguapan air dan
material lain

REFERENCES
1. Pirro, Wessol.Lubrication Fundamentals. New
York: Marcel Dekker, 2001.
2. U.S. Army Corps of Engineers.Engineering and
Design - Lubricants and Hydraulic Fluids. EM
1110-2-1424 CECW-ET, 1999
http://www.machinerylubrication.com/Read/1352/
grease-basics
http://coalminingindonesia.blogspot.com/2013/01
/grease_13.html
http://ekokiswantoblog.blogspot.com/2011/03/p
elumas-padat-gemuk-grease.html
http://www.stle.org/resources/lubelearn/lubr

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai