Anda di halaman 1dari 4

Skill lab 1 : teknik penulisan resep

Dokter Agam, praktek sebagai dokter umum di Jl. Mahakam B/5


Palembang dari hari Senin sampai dengan Sabtu, jam praktek mulai jam
16.00 sampai dengan jam 20.00. surat ijin praktek : 1911/Dinkes/2012.
Pada tanggal 20 November2014 datang dua orang pasien berobat ke
dokter Agam.
Pasien 1 : seorang anak perempuan bernama Wati umur 4 tahun dibawa
ibunya berobat karena sakit demam, susah menelan dan batuk.
Pasien 2 : seorang anak laki laki bernama Bubu umur 3 tahun dibawa
ibunya berobat karena baru kejang kejang dan suhu tubuhnya 39,5
C

Dari diagnosis dokter :


Pasien 1 : menderita ISPA
Obat diberikan dalam bentuk racikan yang berisi eritromisin 150 mg,
parasetamol 150 mg dan untuk bromheksin 2 mg satu kali pemberian.
Aturan pakai tiga kali satu selama 5 hari dalam bentuk sediaan yang
sesuai untuk anak. Tuliskan resep yang lengkap dengan bentuk sediaan
yang tepat, cara dan waktu pemberian yang tepat untuk Wati 3 tahun

Pasien 2 : kejang demam


Obat pilihan dokter untuk mencegah kejang berulang adalah diazepam
dalam bentuk sediaan oral, injeksi dan suppositoria, dosis 125 mg
sedangkan obat penurun panasnya adalah parasetamol dalam bentuk
oral, injeksi dan suppositoria, dosis 125 mg. Tuliskan resep yang
lengkap dan pilihlah bentuk sediaan yang tepat untuk Bubu 5 tahun

Resep untuk pasien 1 : bentuk padat


bentuk cair
Dr. Agam
SIP : 1911/Dinkes/2012
Praktek : Senin Sabtu
Jam : 16.00-20.00
Alamat : Jl. Mahakam B/5
Palembang
Palembang, 20-11-2014

Dr. Agam
SIP : 1911/Dinkes/2012
Praktek : Senin Sabtu
Jam : 16.00-20.00
Alamat : Jl. Mahakam B/5
Palembang
Palembang, 20-11-2014

R/ Eritromisin
mg 150
Mf pulv dtd no. XV
S 3 dd p I p. c

R/ Eritromisin
2,25
Mf sirup ad 75 ml
S 3 dd cth I p. c

Ag
R/ Parasetamol
mg 150
Mf pulv dtd no. XV
S 3 dd p I prn

Ag
R/ Parasetamol
2,25
Mf sirup ad 75 ml
S 3 dd cth I prn

Ag
R/ Bromheksin
mg 2
Mf pulv dtd no XV
S 3 dd p I p. C

Ag
R/ Bromheksin
mg 150
Mf sirup ad 75 ml
S 3 dd cth I p. c

Ag

Ag

Pasien 2 : diberikan obat dalam bentuk suppositoria

Kelengkapan resep : Resep yang lengkap terdiri dari :


1. Nama dan alamat dokter, S.I.P, no.telp, jam dan hari praktek.
2. Nama kota dan tanggal resep ditulis
3. Tanda R/
4. Nama setiap jenis/bahan obat yang diberikan serta jumlahnya
a. jenis / bahan obat dalam resep :
remedium cardinale (obat pokok) mutlak harus ada.
Dapat berupa bahan tunggal atau campuran
remedium ajuvans, yaitu bahan yang membantu kerja
obat pokok, tidak mutlak ada dalam resep
corrigensia, untuk memperbaiki rasa, warna atau bau
obat. (corrigensia saporis, coloris, odoris)
constituens atau vehikulum, bahan tambahan untuk
resep yang ditulis dokter ( komposisi ditulis oleh
dokter, bukan obat jadi)
b. jumlah bahan obat dalam resep dinyatakan dalam satuan berat
untuk bahan padat
(mcg, mg, g) dan satuan isi untuk cairan (tetes, mililiter,
liter )
5. Cara pembuatan atau bentuk sediaan obat yang dikehendaki

Misalnya m.f.l.a. pulv da in caps


= misce fac lege artis pulveres da in capsulae Artinya : campur
dan buatlah menurut aturan
keakhlian serbuk berilah dengan kapsul
6. Aturan pemakaian obat, ditulis dengan singkatan latin, misalnya :
s tdd p I = signa ter de die pulveres unum
artinya : tandailah 3x sehari 1 serbuk/bungkus
7. Nama penderita di belakang kata Pro: identifikasi penderita,
sebaiknya dilengkapi dengan alamat. Pada penderita anak-anak
lengkapi dengan umur , resep untuk orang dewasa dicantumkan
Tn/Ny atau bapak/ibu
8. Tanda tangan dr / drg / drh yang menulis resep, untuk
menunjukkan keaslian resep
Resep dengan tanda khusus
Resep ini diberikan bila penderita : memerlukan obat secepatnya, keadaan
darurat (misal kecelakaan). Penulisan resepnya : pada bagian atas resep,
digarisbawahi , tanda seru dan paraf di belakang kata
Kata yang ditulis dalam resep : Cito (cepat), Statim (amat segera), Urgens
(mendesak), P.I.M (periculum in mora=bahaya bila ditunda)
Tanda resep diulang
- Bila resep yang diberikan kepada penderita diperlukan untuk jangka
panjang,dokter menulis kata iteretur (iter) yang artinya dapat diulang
- Bila dokter tidak ingin resep tanpa sepengetahuannya diulang, dalam
resep ditulis n.i = ne iteretur = tidak boleh diulang
Singkatan bahasa latin dalam resep
a
ante
sebelum
aa
ana
sama banyak
a.c
ante coenam
sebelum makan
a.n
ante noctem
malam sebelum tidur
a.p
ante prandium
sebelum makan malam
ad.lib
ad libitum
sesuka yang diinginkan
ad.us.prop ad usum propium
untuk dipakai sendiri
b
bis
dua kali
b.d.d.
bis de die
sehari dua kali
b.d.d.c
bis de die cochlear sehari 2x1 sendok makan
c
cochlear
sendok
c
cum
dengan
c.c
cochlear cibarium
sendok makan
c.p
cochlear parvum sendok bubur
c.th
cochlear theae
sendok teh
d
dies
hari
d
dosis
takaran
d.c
durante coenam
selama sedang makan
d.c.f
da cum formula
berilah dengan resepnya
d.d.
de die
setiap hari
d.t.d.
da tales dosis
berikan dgn dosis sebanyak
h
hora
jam
h.d.
hora decubitus
pada waktu tidur
h.m.
Hora matutira
pada pagi hari
h.s.
Hora somni
pada waktu sebelum tidur
i.m.m in manum medici

berikan keterangan dokter

m
m.f.
m.f.l.a.
keahlian
n
n.i.
ne iter
no
non rep
o.h
o..h.
o.b.h.
o.m.
o.n.
p.c.
p.r.n.
pulv
pulv

misce, atur
harap dicampur
misce fac
campur dan buatlah
misce fac lege artis campur dan buatlah menurut
nocte
malam
no itereter
jangan diulang
ne itereter
harap jangan diulang
nomero
jumlah
non repetatur
harap jangan diulang
omni hora
setiap jam
omni quarta hora
setiap seperempat jam
omni bihorio
setiap 2 jam
omni mane
tiap pagi
omni nocte
tiap malam
post coenam
setelah makan
pro re nata
kalau perlu
pulvis
serbuk tak terbagi
pulveres
serbuk terbagi

Anda mungkin juga menyukai