Anda di halaman 1dari 52

HASIL SURVEI DAN KEGIATAN INTERVENSI

MASALAH
KESEHATAN MASYARAKAT DUSUN
KWANGSAN
DESA DONOREJO KECAMATAN SECANG

BAB I
BAB IX

BAB II

BAB VIII

BAB III

Intervensi
Desa
Ngasinan
Dusun
Bleder

BAB VII

BAB IV

BAB VI

BAB V

PENDAHULUAN

BAB I

I.1 LATAR BELAKANG


Kesehatan adalah hak
asasi manusia sejak lahir
dan merupakan investasi
bagi kelangsungan hidup
baik sosial maupun
ekonomi.
Menurut Hendrick L.
Bloem (1974) seperti
dikutip Azwar
(1983),terdapa tempat
faktor yang besar
pengaruhnya terhadap
derajat kesehatan, yaitu
faktor lingkungan, faktor
perilaku, faktor
pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan yang
saling mempengaruhi.

UU RI No. 36 tahun 2009


tentang kesehatan Bab I
Pasal 1 keadaan sehat,
baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial
yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial
dan ekonomis.
Lawrence Green menjelaskan
bahwa perilaku dilatarbelakangi
atau dipengaruhi oleh tiga factor
pokok, yaitu: faktor-faktor
predisposisi (predisposing
factors), faktor-faktor yang
mendukung (enabling factors),
faktor-faktor yang memperkuat
atau mendorong (reinforcing
factors).

KONSEP H.L BLOOM


Keturunan

Hubungan status kesehatan,


perilaku, dan promosi kesehatan

I.1 LATAR BELAKANG


Mengembang
kan kemitraan
global untuk
pembangunan
.

Menjamin
daya
dukung
lingkunga
n hidup

Perlawanan
terhadap
HIV/AIDS,
malaria dan
penyakit
lainnya

Pengentas
an
kemiskina
n dan
kelaparan
ekstrim

MDGs

Pemerata
an
pendidika
n dasar

Mendukung
adanya
persamaan
gender dan
pemberdayaa
n perempuan

Menguran
gi tingkat
kematian
anak
Meningkatk
an
kesehatan
ibu

Cara agar
tercapainya Dusun
Sehat adalah:

Mewujudkan masyarakat
untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Menciptakan kewaspadaan
dan partisipasi masyarakat
di bidang kesehatan.
Meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk
mengenal dan mengatasi
permasalahan kesehatan.
Menciptakan dukungan
tokoh masyarakat dan
perangkat desa/dusun
dalam pembangunan
kesehatan masyarakat di
desa.
Mewujudkan pelayanan
kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh

bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang


kesehatan adalah :
Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi
individu, kelompok atau masyarakat.
Timbulnya kemauan atau kehendak ialah sebagai bentuk lanjutan dari
kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan.

PERUMUS
AN
MASALAH

TUJUAN
PENELITIA
N

MANFAAT
PENELITIA
N

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah, antara
lain:
Masalah kesehatanapa yang terdapat di Dusun Bleder Desa Ngasinan?
Bagaimanakah pola perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan,
kependudukan, kesadaran, dan lain-lain di Dusun Bleder Desa Ngasinan, yang
mempengaruhi status kesehatan di dusun tersebut?
Apasaja alternatif pemecahan masalah kesehatan yang terdapat di Dusun Bleder Desa
Ngasinan?

TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS

BAGI
BAGI
BAGI

PUSKESMAS
MASYARAKAT
MAHASISWA

METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA PE
DERAJAT
KESEHATAN
MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

PENDEKATAN KEMASYARAKATAN
melalui PRA (Participatory Rural
Appraisal)
pertemuan dengan perangkat
dusun, Ketua RT/RW, Kader/tokoh
masyarakat.
SITUASI STATUS
KESEHATAN
SETEMPAT

KETURUNAN/KE
PENDUDUKAN

RENCANA/BAHAN
RENCANA
PEMBANGUNAN
KESEHATAN

MMD
Masalah kesehatan :
versi petugas & versi masyarakat

SMD
LINGKUNGAN

POTENSI

AKSES PADA
PELAYANAN
KESEHATAN

PERILAKU

BAB 2
PROFIL DESA NGASINAN

KEADAAN GEOGRAFIS
Letak wilayah
Desa Ngasinan merupakan salah satu desa
di Jawa Tengah yang terletak di sebelah Timur
kecamatan Grabag. Berada 3 km dari kota
Kecamatan dan 28 km dari Ibukota
Kabupaten dengan batas desa :
- sebelah utara : Desa Tirto
- sebelah Timur: Desa Selomirah
- sebelah Selatan : Desa Banaran
- sebelah Barat : Desa Sumurarum

Demografi
Sebagai gambaran kependudukan di Desa
Ngasinan, berikut tabel kependudukan yang
dapat terdokumentasikan :
Jumlah Kepala Keluarga : 1106 KK
Jumlah Kepala Keluarga dusun Bleder : 364 KK
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Laki-laki
: 1971 orang
Perempuan : 1947 orang

Jumlah Penduduk Menurut Dukuh :


Jenis Kelamin
NO

Dusun

Laki-laki

Perempuan

1.

Ngasinan

320

303

2.

Ngaran

250

265

3.

Bleder

569

474

4.

Candi Lor

71

67

5.

Kembangan

345

333

6.

Candi Wetan

191

207

7.

Candi Kulon

201

220

KEADAAN SOSIAL
Mata Pencaharian Penduduk
Jenis Kelamin
NO

Dusun

Laki-laki

Perempuan

1.

Ngasinan

320

303

2.

Ngaran

250

265

3.

Bleder

569

474

4.

Candi Lor

71

67

5.

Kembangan

345

333

6.

Candi Wetan

191

207

7.

Candi Kulon

201

220

Kepercayaan yang dianut :


Jenis Kelamin
NO

Dusun

Laki-laki

Perempuan

1.

Ngasinan

320

303

2.

Ngaran

250

265

3.

Bleder

569

474

4.

Candi Lor

71

67

5.

Kembangan

345

333

6.

Candi Wetan

191

207

7.

Candi Kulon

201

220

Tingkat Pendidikan Penduduk


N

Tingkat Pendidikan

Jumlah Penduduk Tamat

o
1 Tidak Tamat SD

843

Orang

21,1

2 SD

1231

Orang

30,8
6

3 SMP

427

Orang

10,7

4 SLTA

382

Orang

9,57

5 Perguruan Tinggi

55

Orang

1,38

1050

Orang

26,3

6 Belum Sekolah

KONDISI PEMERINTAHAN DESA


Pembagian Wilayah Desa
Luas wilayah Desa Ngasinan 357,5 Ha, yang
terbagi menjadi 7 Dusun dengan 11`Rw dan 41
RT meliputi :
N
DUSUN
O
1 Ngasinan

RW

RT

Ngaran

Bleder

10

Candi Lor

Kembangan

Candi Wetan

Candi Kulon

KETERANGAN

Struktur Organisasi Pemerintah Desa


1. Kepala Desa dan Perangkat Desa
2. BPD
3. LPMD
4. RW
5. RT
6. PKK
7. LPP
8. Linmas
9. Posyandu
10. Kelompok Tani : Gapoktan Telogo Mulyo
Dengan susunan pengurus :
Ketua : Edi Sugiyanto
Sekretaris : Waljari
Bendahara : Zakariya

Tokoh Masyarakat

BAB 3
HASIL SUREY MAWAS DIRI

Sebelum dilakukan Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu dilakukan upaya pendekatan
terhadap perangkat dusun/desa. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mempermudah
akses pencarian data saat dilakukannya SMD

PRA SMD : Senin, 23 Februari 2015 pukul 09.00-11.00 WIB di Balai Desa Ngasinan dengan
jumlah kader sebanyak 16 orang

SMD : Rabu, tanggal 25 Februari @015 pukul 15.00-17 dilaksanakan dengan pemilihan
secara acak. Sasaran populasi dihitung dengan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan
90%:

Survei dilakukan dengan


menggunakan kuesioner
untuk mendapatkan satu
masalah yang dilihat dari
beberapa faktor:

Faktor : dampak dan resiko

3 komponen dasar desa siaga


lainnya dilakukan dengan
wawancara, yang meliputi
PKD (Pos Kesehatan Desa),
FKD (Forum Kesehatan Desa),
kegiatan gotong royong
masyarakat di bidang
kesehatan. Wawancara
dilakukan kepada bidan desa.

Kuesioner dibuat dengan


suatu pertanyaan yang
terstruktur meliputi 3
komponen dasar yang
menyokong desa siaga

Kuesioner

BAB 4
HASIL SUREY MAWAS DIRI
DUSUN BLEDER

Survei Mawas Diri telah dilakukan


di Dusun Bleder, Desa Ngasinan
pada tanggal 23 Februari 2015.

Metode pengumpulan data yang


digunakan adalah pembagian
kuesioner yang berisi daftar
pertanyaan, meliputi data umum
(identitas subyek penelitian) serta
faktor-faktor yang mempengaruhi
status kesehatan yaitu
kependudukan, lingkungan,
perilaku, dan pelayanan
kesehatan.

PRORITAS MASALAH

DIANALISIS

HASIL SURVEY

DIREKAPITULASI

Hasil SMD memberikan gambaran permasalahan


yang ada di Dusun Bleder, Desa Ngasinan.
Suatu hal dianggap sebagai masalah adalah
apabila didapatkan persentase pencapaian <80%
dan dinilai berdasarkan nilai target sasaran dari
presentase SPM Kabupaten Magelang.
Permasalahan yang didapatkan dari hasil Survei
Mawas Diri (SMD) adalah sebanyak masalah, yaitu
:

NO
1.

MASALAH

PERSENTASE

Kurangnya responden yang menjadi

23%

peserta BPJS Kesehatan


2

Kurangnya responden yang memiliki

33%

langit-langit pada rumahnya


3

Kurangnya responden yang

memiliki

22%

Kurangnya responden yang memiliki

21%

pintu pada setiap ruangan


4

jendela pada ruang keluarga


5

Kurangnya responden yang memiliki

87%

ventilasi sesuai dengan rumah sehat


dan dipasang kasa nyamuk
6

Kurangnya responden yang memiliki

21%

lantai kedap air


7

Kurangnya responden yang memiliki

36%

dinding dengan bangunan permanen


8

Kurangnya responden yang memiliki

61%

lubang asap dapur


9

Kurangnya responden yang memiliki

70%

10

Kurangnya

responden

yang

50%

Kurangnya responden yang memiliki

60%

memiliki jamban sehat


11

tempat pembuangan sampah


12

Responden

13

rumahnya
Responden

14

yang

terdapat

di

78%

di

74%

rumahnya
Kurangnya responden yang kandang

64%

yang

ada

tikus
kecoa

ternahknya terpisah dari rumah >10m


atau tidak memiliki ternak
15

Kurangnya

responden

yang

93%

membuang sampah pada tempatnya


16

Responden yang keluarganya merokok

81%

17

Kurangnya responden yang memiliki

50%

jamban yang sehat


18

Kurangnya responden yang melakukan


pemberantasan

jentik

nyamuk

lingkungan seminggu sekali

di

85%

Masalah yang ditemukan berdasarkan kuesioner sebanyak 18


masalah

Masalah yang ada dibahas dengan pihak Puskesmas dan mahasiswa


persamaan persepsi dengan Puskesmas mengacu pada programprogram kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas.

Setelah prioritas masalah ditemukan, dilakukan diskusi dengan


masyarakat Dusun Bleder sehingga didapatkan jumlah masalah
sebanyak 7 masalah, yang termasuk dari masalah fisik dan non fisik
yang terdiri dari faktor dampak dan faktor resiko.

No
1

Masalah fisik
Kurangnya responden yang memiliki langit-

Hasil (%)
33%

langit pada rumahnya

Kurangnya responden yang memiliki pintu

22%

pada setiap ruangan


Kurangnya responden yang memiliki jendela

21%

pada ruang keluarga

Kurangnya responden yang memiliki ventilasi

87%

sesuai dengan rumah sehat dan dipasang


kasa nyamuk

Kurangnya responden yang

memiliki lantai

21%

kedap air
Kurangnya responden yang memiliki dinding

36%

dengan bangunan permanen

Kurangnya responden yang memiliki lubang

61%

asap dapur
Kurangnya

70%

responden

yang

memiliki

pencahayaan alamiah yang terang dan cukup


untuk membaca
2

Kurangnya responden yang memiliki jamban

50%

sehat
Kurangnya

60%

responden

yang

tempat pembuangan sampah

memiliki

No

1.

2.

Masalah non fisik

Hasil (%)

Kurangnya responden tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan

Responden yang terdapat tikus di rumahnya

23%

78%

Responden yang ada kecoa di rumahnya

74%

3.

Kurangnya responden yang kandang ternahknya terpisah dari rumah >10m atau

64%

tidak memiliki ternak

4.

Responden yang keluarganya merokok

81%

Setelah dilakukan diskusi dengan masyarakat setempat di Dusun Bleder, terdapat 7


masalah yang ditemukan

Dari 7 masalah tersebut, dilakukan persamaan persepsi antara masyarakat dan petugas
survei (mahasiswa) sehingga didapatkan prioritas masalah yang terdiri dari 3 masalah
fisik dan 4 masalah non-fisik.

Berbagai masalah fisik dan non fisik di atas kemudian diprioritaskan berdasarkan
metode USGP. Modifikasi metode ini mengacu pada 4 indikator sebagai berikut:
Urgency ( mendesaknya ).
Seriousness (kegawatannya).
Growth (perkembangannya).
Potensi (sumber daya).

No.

Daftar Masalah

Jumlah

Urutan
Prioritas

Non Fisik
1

Keanggotaan responden dalam BPJS


Kesehatan
Kandang ternak yang memenuhi syarat

2,75

3,06

2,93

11,74

III

2,68

2,93

2,81

2,56

10,98

IV

4,56

4,68

4,68

17,92

3,06

3,93

3,5

14,49

II

2,87

3,56

3,31

3,25

12,99

2,37

2,31

2,5

1,62

8,8

II

1,75

2,06

2,8

1,25

7,24

III

Responden yang di dalam rumahnya


3.

terdapat tikus, kecoa, lalat, nyamuk


dalam rumah

4.

Responden yang keluarganya merokok

Fisik
1
2

Sarana pembuangan sampah yang


memenuhi syarat
Jamban yang memenuhi syarat
Jendela di ruang keluarga, pintu tiap

ruangan, ventilasi dan kasa nyamuk,


lantai kedap air, lubang asap dapur,
dinding permanen dan langit- langit

BAB 4
HASIL SUREY MAWAS DIRI
DUSUN BLEDER

Mengadakan penyuluhan yang bekerja sama


dengan Karang Taruna mengenai cara
pengelolaan sampah organik dan non organik
Penyuluhan mengenai bahaya merokok bagi
kesehatan
Memperbaiki jamban yang sudah ada menjadi
jamban yang memenuhi syarat
Membuat jadwal piket untuk membersihkan
jamban
Menambahkan kassa nyamuk di masingmasing ventilasi rumah
Menyediakan suatu lahan khusus untuk semua
ternak warga desa ( kandang kolektif)
Sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Memasang jerat tikus
Menjaga kebersihan rumah
Pemasangan kasa nyamuk pada ventilasi
rumah
Kegiatan PSN
Melakukan kegiatan 3M
Memakai abate di tempat penampungan air
11) Koordinasi dengan BPJS dan pihak terkait

Penggabungan
Pemecahan Masalah :

Rekapitulasi Pemecahan
Masalah :

Mengadakan penyuluhan yang bekerja sama


dengan Karang Taruna mengenai cara
pengelolaan sampah organik dan non organik
Penyuluhan mengenai bahaya merokok bagi
kesehatan
Memperbaiki jamban yang sudah ada menjadi
jamban yang ideal
Membuat jadwal piket untuk membersihkan
jamban
Menambahkan kassa nyamuk di masingmasing ventilasi rumah
Menyediakan suatu lahan khusus untuk semua
ternak warga desa ( kandang kolektif)
Sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Memasang jerat tikus
Menjaga kebersihan rumah
Pemasangan kasa nyamuk pada ventilasi
rumah
Kegiatan PSN
Melakukan kegiatan 3M
Memakai abate di tempat penampungan air
Sosialisasi pentingnya PSN
Koordinasi dengan BPJS dan pihak terkait
Sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)

BAB 6
Pengelompokan Intervensi
Masalah

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan.


Tahapan intervensi masalah dirumuskan bersama dengan masyarakat Dusun
Bleder, Desa Ngasinan yang hadir dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
pada tanggal 23 Februari 2015 di Rumah Kepala Dusun Dusun Bleder dengan
menggunakan tabel 2 x 2 seperti di bawah ini.
Mudah

Sulit

Penting

1. Penyuluhan rumah sehat


terutama kandang ternak,
tempat pembuangan
sampah, jendela, jamban di
lngkungan rumah
2. Penyuluhan mengenai
perilaku hidup bersih dan
sehat
3. Pembuatan jadwal piket
dalam membersikan jamban
bersama
4. Penyuluhan mengenai
pengelolaan sampah
organik dan non organik

1. Sosialisasi keikutsertaan
asuransi/BPJS kesehatan oleh
warga
2. Perawatan ulang jamban
3. Pembuatan kandang lemak d
satu lahan untuk semua
ternak-ternak warga

Kurang Penting

1. Penyuluhan rumah sehat


terutama keberadaan tikus,
kecoa, nyamuk dan lalat di
lingkungan rumah

Pembuatan jendela, kassa


nyamuk, ventilasi, tempat
sampah dan jamban sehat.

Setelah dapat menentukan intervensi masalah yang akan dilaksanakan langkah berikutnya yaitu
membuat rencana pelaksanaan intervensi masalah (Plan of Action)

Rencana kegiatan

Rencana tujuan kegiatan

Rencana sasaran kegiatan

Rencana sumberdaya manusia yang akan melaksanakan intervensi

Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan

Rencana sumber pembiayaan intervensi

Rencana tolak ukur yang ingin dicapai

pelaksana
an
intervensi
di
masyarak
at
POA

Rencana pelaksanaan jangka


pendek yaitu kegiatan yang
dilaksanakan dalam jangka
waktu 1 tahun
Rencana pelaksanaan jangka
panjang yaitu kegiatan yang
dilaksanakan dalam jangka
waktu 3-5 tahun

BAB 7
Intervensi Desa

Laporan Pelaksanaan Musyawarah


Desa di Dusun Bleder
Musyawarah Masyarakat
Desa telah dilaksanakan
pada hari Rabu, 25 Februari
2015 pukul 15.00- 17.30
WIB di Rumah Kepala Dusun
Bleder. Pertemuan ini
dilaksanakan dengan tujuan:

Menentukan cara mengatasi


masalah kesehatan yang
timbul berdasarakan
masalah yang ditemukan
dalam SMD

Menentukan masalah
kesehatan yang timbul
berdasarkan hasil SMD

Menentukan pemecahan
masalah berdasarkan
prioritas masalah

Memaparkan penentuan
prioritas masalah yang
ditemukan melalui SMD

Pemecahan masalah baik


jangka pendek,
menengah/panjang dengan
memperhatikan potensi
yang ada di tempat
tersebut, serta bentuk
kontribusi masyarakat
setempat dan
pengembangannya.

Hasil survey
Dari pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)/ Survei Dusun yang telah
dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2015 Pukul 11.00-15.00 WIB di
Dusun Bleder didapatkan sembilan masalah kesehatan, yaitu :

Adanya nyamuk, tikus dan kecoa dirumah dan di lingkungan rumah


Kurangnya sarana pembuangan sampah
Jarak kandang ternak dengan rumah kurang dari 10 meter
Kurangnya ketersediaan jamban yang memenuhi syarat dalam rumah
Masalah asuransi kesehatan BPJS
Kurangnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya
Kurangnya jendela, ventilasi dengan kassa nyamuk, lamgit- langit rumah yang belum berbentuk
plafon, lantai yang masih belum kedap air seluruhnya dan tidak adanya lubang asap di dapur pada
setiap rumah

Prioritas masalah

prioritas utama masalah kesehatan pada Dusun Bleder adalah masalah rumah sehat dengan
mengelola sampah organik dan non organik

Perumusan Rencana Kegiatan

penyuluhan mengenai cara mengelola sampah organik dan non organik menjadi suatu hal yang

Laporan Kegiatan MMD


Hari/tanggal
: Rabu, 25 Februari 2015
Pukul 15.00 17.30 WIB
Tempat
: Rumah Kepala Dusun Bleder
Peserta
: Tokoh masyarakat, kader, warga dusun Bleder, dan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta
Laporan Intervensi Dusun Bleder
intervensi dusun : penyuluhan di Dusun Bleder
Intervensi dilakukan pada Hari Jumat 27 Februari 2015, di Rumah
Warga Dusun Bleder, dihadiri oleh Kepala Dusun Bleder, para Tokoh
Masyarakat, para Kader, Ketua Karang Taruna, Masyarakat Dusun
Bleder, serta Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Materi penyuluhan : pengelolaan sampah organik dan non- organik
menjadi sesuatu yang lebih bernilai, sosialisasi tambahan mengenai
Miras dan Napza bagi kesehatan, Hipertensi dan Stroke.

Sesi Tanya-Jawab
Bagaimana memilah sampah yang baik ?
Jawab :
Dengan memisah- misahkan antara sampah basah seperti sayur- sayuran, daundaunan dan sampah kering seperti kertas, plastik dan kaca. Sampah kering nantinya
akan dipisah kembali antara plastik, kertas dan kaca. Pemisahan dilakukan sesuai
dengan lamanya waktu sampah tersebut dapat terurai.

Apakah hasilnya bila sampah sudah dipilah- pilah?

Jawab :
Bila sampah seperti daun- daunan atau sayur- sayuran, dapat dijadikan pupuk
kompos, juga kotoran ternak bisa di jadikan pupuk kandang ataupun diproses menjadi
biogas. Sampah seperti plastik, kaca atau kertas, dapat di daur ulang kembali. Bisa
dijadikan barang yang sama atau diubah sesuai tingkat kreatifitas. Seperti hiasan,
menjadi tas, dompet dan masih banyak lagi.

Bagaimana caranya membuat pupuk dari bahan sampah?

Jawab :
Terdapat 2 cara, pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk kandang dibuat dengan
cara mengumpulkan kotoran ternak seperti sapi, kerbau ataupun kambing kemudian
ditambahkan (bioaktivator) lalu dimasukan kedalam wadah seprti tong dan
dilanjutkan untuk diproses. Sedangkan Pupuk kompos dapat dicampurkan antara
daun atau sisa sayur ke dalam tanah galian kira- kira 20x30x 20cm ditutup tanah,
campurkan bioaktivator lalu aduk. Biarkan selama satu minggu lalu pindahkan ke
wadah lain yang membutuhkan pupuk.

Bab 8
Berdasarkan data
hasil survei kesehatan
didapatkan 7
permasalahan
kesehatan utama

Masalah fisik yang


ditemukan yaitu:
Kandang ternak,
tempat pembuangan
sampah, jendela,
ventilasi, pintu,
jamban

dilakukan pemecahan
masalah berupa
penyuluhan

masalah non- fisik


berupa keberadaan
nyamuk, tikus, dan
lalat, keikutsertaan
asuransi
kesehatan/BPJS
kesehatan, perilaku
membuang sampah
pada tempatnya.

Kendala yang
dialami :

Keterbatasan waktu

Kurangnya partisipasi
warga

Saran
Saran

masyaraka
t

Puskesmas Grabag I

Anda mungkin juga menyukai