Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga dalam penyusunan laporan PBL 1 telah
diselesaikan dengan tepat waktu, melalui laporan ini kami bermaksud
memberikan gambaran kondisi atau keadaan didesa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan, permasalahan dan pemecahan didesa tersebut.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan PBL 1 ini tidak
lepas dari dukungan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rr. Vita Nur Latif, SKM., M.Kes sebagai Dosen pembimbing PBL 1 yang
telah membimbing dan memberikan masukan dalam menyelesaikan laporan.
2. BAPEDA dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan beserta seluruh
staf yang telah memberikan ijin mengadakan kegiatan di wilayah kerjanya.
3. Kepala Kecamatan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa Siwalan Beserta
seluruh staf yang telah membantu dukungan data-data dan survey di lapangan.
4. Semua rekan-rekan angkatan 2011.
Namun kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas
segala kekurangan dan kesalahan yang ada dalam laporan ini. Kritik dan saran
sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Pekalongan, 29 Mei 2012

Penulis
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diteliti di depan dosen pembimbing praktek belajar lapangan 1


Progdi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan
pada:
tanggal :

SUSUNAN DOSEN

Kepala Progdi Dosen


Pembimbing

Rr Vita nur latif, S.KM., M.Kes Rr Vita nur latif, S.KM., M.Kes

Dekan

Drs. Imam Purnomo, M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut semua segi
kehidupan, baik fisik maupun social ekonomi. Oleh karena itu, kesehatan
merupakan suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang untukdapat hidup produktif secara social dan
ekonomi. Dengan demikian pembangunan kesehatan juga dipengaruhi oleh
adanya factor, seperti faktor politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan
keamanan dan IPTEK. Pengaruh tersebut akan berdampak terhadap proses
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan dan
sumber dayanya yang harus dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan oleh pemerintah dan masyarakat.
Sesuai dengan UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan, dimana
penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan
yang berupa kesehatan keluarga, perbaikan gizi, pengamanan makanan dan
minuman, kesehatan jiwa, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja,
pembrantasan penyakit, pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan
masyarakat, pengamatan farmasi, alat kesehatan, pengamanan zat adiktif,
kesehatan sekolah, dan pengobatan tradisional. Selanjutnya kegiatan-kegiatan
ini tersebut perlu didukung oleh adanya sumber daya kesehatan.
Upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada penyembuhan
(kuratif) secara berangsur-angsur dapat berganti menjadi 4 pendekatan, yaitu
melalui pendekatan Promotif ( upaya peningkatan kesehatan), Preventif
( upaya pencegahan penyakit), kuratif (upaya penyembuhan penyakit), dan
Rehabilitas (upaya pemulihan kesehatan).
Kegiatan PBL 1 ini dilator belakangi oleh adanya kurikulum
pendidikan semester IV, dimana setiap mahasiswa diwajinkan untuk
mengikuti kegiatan Praktek Belajar Lapangan yang mana kegiatan tersebut
yaitu mengadakan survey pada masyarakat di Desa Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan untuk mendapatkan data-data kesehatan guna mengetahui
derajat kesehatan di wiliyah tersebut.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat yang meliputi KIA, P2M,
Yankes, dan Kesehatan lingkungan di Desa Siwalan Kecamatan Siwalan
Kabupaten Pekalongan.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan kegiatan pengumpulan data di masyarakat dan
berkomunikasi dengan key person
b. Menyusun informasi penyakit secara sesuai dengan data yang ada .
c. Melakukan survey komunitas di Desa Siwalan.
d. Menganalisis dan membuat interpretasi hasil serta penarikan
kesimpulan data yang diperoleh oleh survey.
e. Menyusun daftar prioritas masalah kesehatan masyarakat di Desa
Siwalan.
f. Membuat alternatif Pemecahan masalah kesehatan masyarakat di Desa
Siwalan.

1.3 Manfaat
1. Memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memahami dan terlibat
secara langsung serta menganalisis persoalan-persoalan yang menjadi
prioritas.
2. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan
masyarakat dan mahasiswa mampu menyusun alternative pemecahan
masalah(Problem Solving).
BAB II
METODE SURVEY DIAGNOSA KOMUNITAS

2.1 Jenis Kegiatan


Jenis kegiatan yang digunakan dalam diagnosa komunitas ini merupakan
kegiatan pengumpulan data deskriptif dengan pendekatan survey rumah
tangga, bertujuan untuk menggambarkan keadaan komunitas disuatu wilayah
pada suatu saat tertentu untuk memperoleh gambaran yang berhubungan
dengan karakteristik subjek atau kegiatan responden.

2.2 Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam diagnose komnitas ini adalah seluruh kepala keluarga
yang ada di Desa Siwalan, Kecamatan Siwalan sebanyak 412KK.
2. Sampel
Sampel yang diambil dalam diagnosa komunitas ini adalah kepala
keluarga yang berada di Desa Siwalan yang terpilih sebagai subjek
kegiatan. Pengambilan dampel dengan menggunakan teknik simple
random sampling dengan alas an bahwa karakteristik populasi yang diteliti
adalah homogen. Sampel dalam kegiatan ini sebanyak 412KK.

2.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Survey


Lokasi kegiatan ini survey dilaksanakan di Desa Siwalan Kecamatan
Siwalan selama bulan April – Mei 2012.

2.4 Metode dan Alat Pengumpul Data


Metode pengumpulan data dalam kegiatan ini adalah pengumpulan dan
pengkajian data sekunder yang didapatkan dari Kantor Desa Siwalan dan
Profil Kesehatan Puskesmas Siwalan. Data primer dengan wawancara. Alat
pengumpulan data survey yang dipergunakan adalah kuesioner terstruktur
untuk memperoleh data primer dari masyarakat. Teknik pengambilan data
dengan wawancara dan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
BAB III
HASIL SURVEY DIAGNOSA KOMUNITAS

3.1 Gambaran Umum Kelurahan Siwalan


Desa Siwalan Kecamatan Siwalan kabupaten Pekalongan merupakan
daerah dataran rendah yang terletak di daerah pantai utara Pulau Jawa. Batas
wilayah Desa Siwalan kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan tersebut
adalah:
Sebelah Utara : Desa Werdi
Sebelah Selatan : Desa Bondan Sari
Sebelah Barat : Desa Pait
Sebelah Timur : Desa Wiradesa
Daerah di Deda Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan merupakan daerah
yang menjadi kawasan pertanian. Hal ini dapat dilihat secara langsung pada
daerah tersebut, karena masih banyak area persawahan.

3.2 Hasil Pendataan


1. Jenis Kelamin
Berdasarkan data monografi Desa Siwalan Kec.Siwalan, jumlah
penduduknya kurang lebih sebanyak 3107 warga yang terdiri dari 1595
jiwa laki-laki dan 1512 jiwa perempuan.
Sedangkan berdasarkan hasil survey jumlah penduduk berdasarkan
usia dan jenis kelamin dapat dilihat diagram sebagai berikut:
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Siwalan
Kec.Siwalan Kab.Pekalongan Tahun 2012

1620
1580
1540 1595
1500
1512
1460

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dengan


jenis kelamin laki-laki adalah 1595 jiwa dan penduduk dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 1512 jiwa. Berdasarkan data tersebut
maka dapat diambil kesimpulan bahwa penduduk Desa Siwalan di
dominasi oleh jenis kelamin laki-laki
2. Umur
Berdasarkan hasil survey jumlah penduduk berdasarkan usia dapat
dilihatpada diagram sebagai berikut:
Jumlah Penduduk Berdasarkan umur di Desa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan Tahun 2012
NO USIA JUMLAH
1. 0-1 14

2. 2-5 12

3. 6-20 409

4. >20 384

Dari table diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dengan usia 0 –
1 tahun sebanyak 14 jiwa, usia 2 – 5 tahun sebanyak 12 jiwa, usia 6 – 20
sebanyak 409 jiwa, dan usia >20 tahun keatas sebanyak 384 jiwa.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa
penduduk Desa Siwalan di dominasi oleh penduduk dengan usia 6 – 20
tahun.
3. Mortalitas atau angka kematian
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Desa Siwalan Kecamatan
Siwalan Kabupaten Pekalongan, diperoleh angka mortalitas atau jumlah
kematian berdasarkan umur dalam kurun waktu satu tahun terakhir
sebagai berikut:
Jumlah Kematian Berdasarkan Umur di Disa Siwalan Kec.Siwalan
Pekalongan Tahun 2012
No Umur Laki – laki Perempuan Jumlah
1 0 – 10 - 3 3
2 11 – 30 - - -
3 31 – 60 - - -
4 61 – 100 - - -
Jumlah 3 3
Dari tabel diatas dapat silihat bahwa jumlah kematian penduduk terjadi
pada usia antara 0 – 10 tahun sebanyak 3 orang, yang semuanya adalah
penduduk dengan jenis kelamin perempuan.
4. Pendidikan
Berdasarkan hasil survey mengenai tingkat pendidikan Desa
Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan tahun 2012.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Desa Siwalan
Kec.Siwalan Kab.Pekalongan Tahun 2012
NO. Keterangan Jumlah %
1 SD 436 53,23
2 SMP 102 12,45
3 SMA 47 5,73
4 Tamat 24 2,93
Akademik/PT
5 Lainnya 210 25,64
Jumlah 819 100%

Dari tabel dia atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang
memiliki pendidikan terakhir tingkat SD sebanyak 436 orang, tingkat
SMP 102 orang, tingkat SMA sebanyak 47 dan tingkat perguruan tinggi
sebanyak 24 orang. Sedangkan sisanya yang belum atau tidak
bersekolah sebanyak 210 orang. Berdasarkan data tersebut maka dapat
diambil kesimpulan bahwa sebagian besar penduduk siwalan memiliki
pendidikan terakhir pada tingkat SD.
5. Mata Pencaharian atau Pekerjaan
Berdasarkan hasil survey mengenai mata pencaharian Desa
Siwalan Kec.Siwalan Kab. Pekalongan tahun 2012

NO Mata pencaharian Jumlah


1 Petani 490
2 Wiraswasta 207
3 Buruh tani 451
4 Pedagang 6
5 PNS 16
6 guru 15
7 Buruh bangunan 70
8 peternakan 24
9 nelayan 28
JUMLAH 1307

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang


memiliki mata pencaharian tetap sebanyak 1307 orang. Dengan rincian
petani 490 orang, wiraswasta 207 orang, buruh tani 451 orang, pedagang
6 orang, PNS 16 orang, guru 15 orang, buruh bangunan 70 orang,
peternak 24 orang, dan nelayan 28 orang. Dan dari data diatas dapat
diketahui bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk desa
siwalan adalah petani
6. Sarana kesehatan
Berikut ini merupakan hasil survey mengenai sarana kesehatan di
Desa Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan.

Sarana Kesehatan Desa Siwalan Kec.Siwalan


Kab.Pekalongan Tahun 2012
No. Sarana Kesehatan Jumlah
1 Posyandu 1
2 Bidan praktek swasta/Bidan 3
desa
3 Polindes -
4 Puskesmas Pembantu 1
Jumlah 5
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa fasilitas kesehatan
yang ada di Desa Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan belum cukup
memadai, dari keterangan yang di dapat, jumlah posyandu 1, jumlah
bidan yang praktek swasta 3 jumlah polindes 0 dan jumlah puskesmas 1.
7. Masalah Kesehatan
Dari hasil pendataan melalui questioner, maka diperoleh data
mengenaipermasalahan kesehatan sebagai berikut:
a. Masalah Kesehata Keluarga
1) Jenis Penyakit
Jenis penyakit yang diderita selama 1 tahun terakhir
NO Jenis penyakit Jumlah
1 Aki 0
2 Akaba 1
3. TBC 2
4 Kusta 0
5 DBD 0
6 Diabetes 2
7 Jantung 0
8 Ispa 2
9 Common cold 7
Jumlah 14
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa penyakit yang sering
diderita masyarakat Siwalan adalah TBC, Diabetes, ispa dan penyakit
yang Lain – lain.
2) Pengetahuan tentang TBC
Berikut ini merupakan hasil survey mengenai
pengetahuan tentang TBC di Desa Siwalan, Kec.Siwalan,
Kab.Pekalongan tahun 2012.

Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang TBC di Desa


Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan tahun 2012

PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG TB


PARU

37

63

BAIK
Berdasarkan diagram di atas mengenai pengetahuan
Ibu rumah tangga tentang TBC dari 412KK diperoleh
jumlah ibu rumah tangga yang berpengetahuan kurang
sebanyak 37%, sedangkan yang berpengetahuan baik 63.
Sedangkan berdasarkan media informasi tentang
TBC, masyarakat Desa Siwalan memperolehnya dari
beberapa sumber, hal tersebut dapat dilihat pada diagram
dibawah ini:
Media yang menjadi sumber informasi tentang TBC
di Desa Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan Tahun 2011

sumber informasi

Penyuluha
20 n
TV
60 20 teman

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh data mengenai


media yang menjadi sumber informasi pengetahuan tentang
TBC, de Desa Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan yang
mendapatkan informasi dari media penyuluhan sebanyak
20%, media TV 20% dan teman 60%.

3) Kesehatan Lingkungan
a. Penilaian rumah sehat
Berikut ini merupakan hasil survey mengenai
penialaian rumah sehat di Desa Siwalan, Kec.Siwalan,
Kab.Pekalongan tahun 2012.
Penilaian Rumah Sehat di Desa Siwalan
Kec.Siwalan Kab.Pekalongan tahun 2012

Penilaian Rumah Sehat

Rumah sehat
Rumah kurang sehat
Rumah tidak Sehat

Berdasarkan diagram di atas mengenai penilaian


rumah sehat di Desa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan dari 188 rumah diperoleh hasil bahwa
yang termasuk rumah tidak sehat sebanyak 55 rumah,
rumah yang kurang sehat ada 70 rumah dan rumah yang
sehat 63 rumah.
b. Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat peribadatan
Berdasarkan hasil survey yang sudah dilaksanakan
di Desa Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan terdapat 8
tempat peribadatan. Berikut ii merupakan hasil survey
mengenai sanitasi tempat peribadatan tersebut.
Sanitasi Tempat Peribadatan di Desa Siwalan
Kec.Siwalan Kab.Pekalongan tahun 2012
N Jenis sanitasi Jumlah
O
1 Penyediaan air bersih 8
2 Kamar mandi 8
3 Peturasan 8
4 Pembuangan sampah 5
5 Pembuangan air limbah 8
6 Pencahayaan 7
7 Kebersihan lantai 7
8 Kebersihan dinding 7
9 Penempatan barang tidak rapi 4
10 Kebersihan halaman 7
11 Kebersihan tikar 6
12 Fasilitas wudhu 8

Berdasarkan diagram di atas mengenai penilaian


sanitasi terhadap 8 tempat peribadatan yang terdapat di
Desa Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan, diperoleh
hasil bahwa seluruh tempat peribadatan yang ada di Desa
Siwalan sudah memiliki sarana penyediaan air bersih ,
kamar mandi, peturasan, pembuangan air limbah, dan
fasilitas berwudhu. Sedangkan untuk sarana pembuangan
sampah masih ada 3 tempat peribadatan yang belulm
memiliki dan untuk kerpaian penempatan barang masih
ada 4lokasi yang belum memenuhi syarat kerapian.

c. Sarana pendidikan
a) Jenis dan jumlah tempat pendidikan
Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan
di Desa Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan
tahun 2012, terdapat 4 jenis tempat pendidikan
dengan jumlah keseluruhan ada 5 dengan rincian
PAUD berjumlah 1, TK berjumlah 1, SD
berjumlah 2 yaitu SD 1 dan SD 2, serta TPQ
berjumlah 1.
b) Sanitasi lingkungan luar sekolah
Berdasarkan hasil survey yang sudah
dilaksanakan di Desa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan tahun 2012, dari 5 tempat
pendidikan ternyata hanya 1 yang memiliki
sanitasi lingkungan luar sekolah dalam kondisi
yang bersih sedangkan keempat tempat
pendidikan yang lain dalam kondisi kotor.
c) Struktur bangunan sekolah
Berdasarkan hasil survey yang sudah
dilaksanakan di Desa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan tahun 2012, dari 5 tempat
pendidikan, seluruhnya sudah memiliki struktur
bangunan kuat atau permanen, lantai kuat (tidak
dari tanah), dinding rata dan terbuat dari tembok,
langit – langit kuat, dan terdapat lubang ventilasi.
d) Penyediaan air bersih
Berdasarkan hasil survey yang sudah
dilaksanakan di Desa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan tahun 2012, dari 5 tempat
pendidikan, seluruhnya sudah memiliki saranga
air bersih yang memadai, dilengkapi dengan
system perpipaan yang baik tetapi ada satu tempat
pendidikan yang masih memiliki system
perpipaan yang dalam kondisi kurang baik.

e) Kebisingan dan pencahayaan


Berdasarkan hasil survey yang sudah
dilaksanakan di Desa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan tahun 2012, dari 5 tempat
pendidikan, seluruhnya sudah memiliki system
pencahayaan yang baik dan memenuhi syarat,
serta terbebas dari kebisingan yang melebihi Nilai
Ambang Batas (NAB).
f) Fasilitas keselamatan
Berikut ini meruapakan hasil survey yang
sudah dilaksanakan mengenai fasilitas
keselamatan di Desa Siwalan, Kec.Siwalan,
Kab,Pekalongan tahun 2012.
Fasilitas Keselamatan pada Tempat Pendidikan di
Desa Siwalan Kec.Siwalan Kab.Pekalongan tahun
2012

Fasilitas Keselamatan

pemadam kebakaran
PPPK 3
Uks

Berdasarkan diagram di atas mengenai fasilitas keselamatan


pada tempat pendidikan di Desa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan dari 5 lokasi belum ada satupun yang memiliki
alat pemadam kebakaran, 3 tempat memiliki kotak PPPK, dan
hanya 2 yang memiliki fasilitas UKS.

BAB IV
HASIL ANALISIS DATA DAN PERMASALAHAN
1.4 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil survey yang sudah dilaksanakan di Desa Siwalan
Kec.Siwalan Kab.Pekalongan, kelompok dari kami menemukan adanya
permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang dapat
berakibat fatal apabila dibiarkan terus menerus. Hal – hal tersebut adalah:
1. Gizi keluarga
No Data Masalah Penyebab
1 Adanya Kurangnya asupan Masih kurangnya
ketidaktahuan gizi pengetahuan
dalam memilih tentang bahan
bahan makanan / makanan yang
jenis makanan bergizi
2 Adanya Banyaknya zat gizi Masih kurangnya
ketidaktahuan yang terbuang pengetahuan
tentang pengelolaan tentang pengelolaan
bahan makanan bahan makanan
yang baik yang baik.

2. Kesehatan lingkungan
No Data keadaan rumah Masalah Penyebab
1 Terdapat 35 rumah Resiko adanya Adanya
yang tidak sehat penyakit yang ketidaklancaran
bersumber dari saluran pembuangan
lingkungan air limbah.
Kondiai
2 Banyaknya rumah perekonomian
yang tidak melakukan /pendapatan yang
tindkan PSN masih rendah
Kurangnya
3 Sistem sanitasi yang penetahuan tentang
masi kurang rumah sehat

1.5 Prioritas masalah


Berdasarkan hasil survey pengumpulan data di Desa Siwalan
Kec.Siwalan Kab.Pekalongan, ditemukan beberapa penyakit yang menjadi
masalah kesehatan sebagai berikut:

Masalah magnitude severity Vulner Community Affordability Final


ability &political score
concern

TBC 2 4 4 3 5 18
Tokso 1 3 3 4 2 13
Diabetes 2 2 4 5 2 15
ISPA 2 1 4 2 2 11
AKAB 3 4 5 4 4 20
A

Dari data penyakit diatas serta dari beberapa penduduk yang telah
kami wawancarai kami membagi menjadi 3 penyakit utama yaitu:
1. TBC :2
2. Diabetes Militus : 2
3. Ispa :2
Berdasarkan 3 penyakit utama yamg kami pilah masayakrat
memprioritaskan penyakit TBC dan Diabetes Militus

1.6 Pemecahan Masalah


Dengan adanya prioritas masah tersebut, maka pemecahan
alternative masalahnya sebagai berikut:
1. Masalah kesehatan lingkungan yang masih rendah
Alternatif pemecahannya:
a. Membuat atau melengkapi rumah dengan langit – langit rumah dan
sanitasinya.
b. Pentingnya memiliki rumah sehat terutama pembiaran genteng
kaca agar percahayaan lebih baik.
2. Masalah masi rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit
Alternatif pemecahannya:
Penyuluhan tentang penyakit - penyakit yang sering menjangkit
warga, baik dari pengobatan, pencegahan serta penanggulangannya.
3. Masalah untuk melakukan PHBS yang masih rendah.
Alternative pemecahannya:
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai PHBS.
4. Masalah masih rendahnya kualitas sanitasai.
Alternative permecahannya:
a. kegiatan jumat bersih untuk membersihkan lingkungan
pemukiman setempat
b. sosialisasi tentang pentingnya lingkungan yang bersih untuk
kesehatan.
1.7 Tindak Lanjut Permasalahan
Untuk dapat memecahkan masalah yang ada , maka perlu adanya suatu
tindak lanjut seperti :
1. Mengadakan penyuluhan tentang masalah kesehatan di tingkat
RT/RW/tingkat kelurahan/desa sehingga ditemukan suatu
permasalahan kesehatan yang harus ditindak lanjuti.
2. Mengadakan pertemuan tingkat desa yang dihadiri oleh pemerintah
kelurahan, PKK, Kader kesehatan, Ketua RT dan RW, tokoh
masyarakat dan tokoh agama, untuk mensosialisasikan suatu kegiatan
dengan tujuan untuk pemecahan suatu permasalahan tertentu.
3. Mengadakan kerja sama dengan pemerintah dan dinas terkait
(Puskesmas, atau dengan PLKB) tentang kesehatan yang ada di desa.
Untuk mengatasi AKABA :
1. Penyuluhan KIA
2. Siaran keliling
3. Kunjungan rumah
4. Konseling
5. Pemasangan stiker bahaya kehamilan beresiko
6. Pemutaran film

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Desa sehat merupakan suatu strategi pembangunan kesehatan yang
memandang masalah kesehatan sebagai suatu kualitas kesehatan,
direncanakan dalam suatu system desentralisasi, dengan kegiatan
pelayanan yang senantiasa bersifat promotif untuk mengentaskan
kesehatan masyarakat, oleh tenaga kesehatan professional bersama
masyarakat yang aktif dan partisipatif.
Selain itu, dalam hal ini pengukuran derajat kesehatan masyarakat
tidak semata – mata dilihat dari penurunan kesakitan/kematian (dengan
memakai indicator negative), tetapi lebih ditekankan pada pencapaian hasil
peningkata pada angka kesehatan (indicator positif). Nilai indicator positif
ini diperoleh sebagai dampak dari upaya kesehatan promotif yang telah
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan professional dan didukung besarnya
penempatan biaya upaya promotif yang sesuai.
Untuk mencapai angka kesehatan, maka perlu mempunyai orientasi
dimana upaya peningkatan kesehatan masyarakat dititik beratkan pada:
1. Promosi kesehatan, peningkatan vatalitas penduduk yang tidak sakit
(85%) agar lebih tahan terhadap penyakit melalui olah raga, fitness,
vitamin dan konsumsi makanan bergizi.
2. Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil, bayi dan anak.
3. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan, dan pencemaran
lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh buruk
(melalui perubahan perilaku)
4. Memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit (15%), melalui
pembayaran medis.

5.2 Saran
1. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investai untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2. Komitmen dan kerjasama antara dinas – dinas terkait, untuk meningkatkan
kinerja pelayanan kesehatan karena merupakan salah satu faktor penting
dalam upaya pembangunan kesehatan di Desa Siwalan Kec.Siwalan
Kab.Pekalongan.
3. Peningkatan pemberdayaanmasyarakat, kerjasama dengan sema pelaku
pembangunan kesehatan, khususnya dengan tim penggerak pemberdayaan
dan kesejahteraan keluarga (TP-PKK) di semua jenjanag administrasi
pemerintah dalam pembangunan kesehatan.
4. Kebijaksanaan pembangunan kesehatan pada tahap sekarang ini harus
diarahkan pada upaya bagaimana membina bangsa yang sehat dan bukan
bagaimana menyembuhkan mereka yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai