MAKALAH STERILISASI Kelompok4
MAKALAH STERILISASI Kelompok4
PENDAHULUAN
alcohol 70% belum tentu semuanya mati, maka harus direbus lagi.
Karena dimulut banyak mikroba yang dapat menyebabkan infeksi.
Agar mencegah terjadinya infeksi.
1.3.4
11. Korentang adalah alat yang di gunakan untuk mengambil alat kedokteran
yang sudah steril.
12. Handschoon adalah sarung tangan.
13. Basic instrument adalah alat dasar kedokteran. Di kedokteran gigi ada 4
yaitu kaca mulut, sonde, pinset, excavator.
14. Instrument steril adalah alat yang sudah steril.
BAB II
ISI
luka pada kulit) untungnya, dalam rutinitas pasien kedokteran gigi klinis
sedikit dengan penyakit akut terlihat
Convalescent Carrier
Adalah mereka yang menderita penyakit dan tampaknya pulih,
meskipun darah dan sekresi dari tindakan individu sebagai reservoir persisten
organism infektif. Misalnya difteri atau streptrococcal sore troat, organism
dapat bertahan dalam tenggorokan untuk beberapa waktu dan menginfeksi
orang lain atau dalam kasus pasien hepatitis B dapat sembuh total, walaupun
mereka mungkin membawa agen infeksi dalam darah. Yang terakhir disebut
carrier kroni.
Asymptomatic Carrier
Tidak memberikan sejarah masalalu infeksi mungkin karena mereka tidak
sadar mengalami infeksiklinis (hanya karena adanya antibody spesifik dalam
darah orang). Namun demikian, individual dapat membawa mikroba infektif
dalam air liur, darah dan sekresi tubuh yang lain.
Hepatitis B adalah contoh klasik dari penyakit yang dapat dengan
menunjukkan gejala atau tanpa gejala sehingga dokter dapat dihadapi dengan
penyembuhan atau pembawa asimtomatik virus hepatitis B
2.2 Prosedur Mengontrol Infeksi
4
Dalam menjalani profesi sebagai dokter gigi, ini bias memastikan kalau
semua pasien yang dating untuk mendapatkan perawatan gigi bebas dari penyakit
yang bias menular. Maka dari itu, setiap pasien harus kita layani seolah-olah
mereka adalah pembawa pathogen. Prosedur untuk mengontrol infeksi ini disebut
standard precautions (yang sebelumnya disebut universal precautions) dan semua
prosedur klinik yang dilakukan pada pasien harus dilakukan dengan
memperhatikan standard infection control.
muncul pada akhir tahun 1980an, dengan focus pada transmisi pathogen lewat
darah dan disebut universal precautions. Rekomendasi ini menekankan
pentingnya untuk menangani darah dan cairan tubuh lainnya yang tercampur
dengan darah dari semua pasien seakan-akan berpotensi untuk menginfeksi.
Kesadaran bahwa zat lain pada tubuh juga sama pentingnya dalam
transmisi penyakit, maka dibuatlah standard precautions. Keduanya memiliki
tujuan yang sama yaitu mengurangi kemungkinan transmisi infeksi dari
sumber yang diketahui ataupun tidak pada pasien dan operator.
Standard precautions diterapkan jika diadakan kontak dengan :
Darah
Semua cairan, secret, dan ekskresi tubuh kecuali keringat yang
tidakmengandung darah
Kulit yang di permukaannya ada luka (tidak utuh)
Membran bermukosa
Pengaplikasian standard precautions bias mengatasi kemungkinan
TransmisiInfeksi
Transmisiinfeksi bias terjadi melalui:
Kontaklangsung antara jaringan dengan secret ataudarah; ini
merupakan cara yang paling jarang (contoh: operator dengan luka pada
langsung, tetapi lebih sering melalui proses tidak langsung. Saat organisme
telah mencapai inang baru, iabisa masuk melalui:
Pernafasan
Inokulasi atau injeksi
Pencernaan
Melalui plasenta (contoh: sifiliskongenitalatau HIV yang didapatkan di
uterus)
laboratorium
kedokteran
gigi
dan
teknisi
radiologi)
untuk
Personal protection
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
-
Kebersihan pribadi
7
Berikut
teknik
mencuci
tangan
yang
direkomendasikan :
Clinic clothing
Pakaian luar harus digunakan oleh semua
clinical personnel. Pakaian tersebut harus diganti
8
ketika terlihat
klinik.
Eye shields
Eye shield atau pelindung mata ini digunakan oleh
dokter
gigi
untuk
melindungi
konjungtiva
dari
Face mask
Face mask adalah penilain penting , terutama
selama menggunakan alat-alat dengan kecepatan tinggi,
sehingga dapat mencegah terhirupnya aerosol yang
sudah terkontaminasi. Pastikan bahwa masker dipakai
Latex glove
vinyl glove
10
Eye shield
face
mask
Apron
Immunization procedures
Praktisi sebaiknya memiliki kebijakan tertulis
dalamvaksinasi ( termasuk administrasi pendorong)
11
Disinfection
12
silang
adalah
suatu
keadaan
dimana
terjadinya
Dengan jaringan atau sekresi darah, ini adalah modus yang paling sering
terjadi (mis: dengan tanpa menggunakan handscone saat praktisi dengan
luka ditangan melakukan ekstraksi)
Mencuci
tangan
dengan
benar,
sebelum
dan
sesudah
kontak,
borne diseases
yang penting
menimbulkan
bahaya kematian.
Di Indonesia, penyakit penyakit yang ditularkan
melalui
16
17
Metodesterilisasi yang tidak digunakan pada kedokteran gigi adalah gas etilen
oksida dan radiasi gamma (yang digunakan pada pabrik alat-alat dari plastik) dan
filtrasi (yang digunakan untuk mensterilkan obat suntik).
1. Pemanasanbasahdengantekanantinggi (autoclave)
Siklus sterilisasi dari 134 derajat Celcius selama 3 menit pada 207
kPa untuk instrumen yang dibungkus maupun yang tidak dibungkus. Cara
kerja dari autoclave sama dengan pressure cooker. Uap jenuh lebih efisien
membunuh mikroorganisme dibandingkan dengan perebusan maupun
pemanasan kering (oven). Sterilisasi dapat dilakukan pada suhu 121
derajat Celcius pada 15 psi selama 15 menit atau 132 derajat Celcius pada
30 psi selama 3-7 menit untuk mensterilkan instrumen yang tidak
dibungkus, tambahkan 5 menit untuk instrumen yang dibungkus.
Instrumen tersebut dapat dibungkus dengan kain muslin, kertas, nilon,
aluminium foil, atau plastik yang dapat menyalurkan (permeable) uap.
Pemanasan ini paling efektif.
Saat air dipanaskan di tempat tertutup, titik didihnya meningkat
bersamaan dengan temperature uap yang dihasilkan.Contohnya, 104 kPa
suhu uapnya 121 derajat Celcius. Fenomenainilah yang menjadi prinsip di
dalam sterilisasi autoclave. Pengeringan dapat diakselerasi dengan cara
dihisap panasnya dan udara yang sudah tersaring masuk ke dalam ruang.
Ada 2 tipeAutoclave :
1. Pre-vacum Autoclave
Udara terevakuasi dari ruangan metal dengan vakum
penghisap. Paling banyak digunakan di unit pensterilan pusat di
Rumah Sakit. Sekarang menjadi popular di bidang kedokteran
gigi. Dan lebih diinginkan untuk kegiatan rutin kedokteran gigi
dari pada tipe Gravity Displacement Autoclave.
18
1. Heating-up period
2. Holding period
3. Cooling
Penggunaan yang baikuntuk bench-top autoclave :
-
2. Pemanasan
kering
(oven)
dipakai adalah 170 derajat Celcius selama 60 menit, untuk alat yang
dapat menyalurkan panas adalah 190 derajat Celcius, sedang untuk
instrumen yang tidakdibungkus 6 menit.
3. Sterilisasi
uap
bahan
kimia(chemiclave)
merupakan
cara
sterilisasi
yang
efektif.
Kerusakan
Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan atau minuman
dengan tujuan membunuh organisme yang merugikan seperti bakteri, virus, dan
protozoa.
Pasteurisasi dinamai setelah penemuan Louis Pasteur bahwa penghangat
ruangan yang ringan mencegah pembusukan anggur dengan membunuh mikroba
yang tidak diinginkan secara selaktif. Perlakuan yang sama sekarang diterapkan
pada susu untuk menunda pengasaman karena aktivitas mikroba. Temperatur
untuk memanaskan susu ditingkatkan menjadi 63-66C untuk 30 menit atau
(dalam metode flash) 72C untuk 15 detik. Prosedur ini menjadikan susu aman
dari kontaminasi dengan Mycobacterium tuberculosis, Campylobacter, dan
patogen lainnya.
Perlu dicatat bahwa pasteurisasi bukanlah proses sterilisasi.
Perebusan dalam air
Jika periode mendidih pendek, spora bakteri dapat bertahan hidup; karena
itu, perebusan dalam air tidak memadai untuk sterilisasi instrumen gigi.
Metode- metode fisik; ultrasonics
Ultrasonic merupakan cara yang efektif mengganggu membran sel mikroba dan
digunakan untuk menghilangkan kotoran sebelum proses autoclaving.
Metode Kimia
1.
2.
3.
2.9 Agen Disinfeksi dan Antiseptic yang biasa digunakan Kedokteran Gigi
1. Alkohol
Etil alkohol dan prophyl alkohol 70% dalam air sangat berguna untuk
antiseptik bagi kulit sebelum penyuntikan dan pencucian tangan sebelum
operasi. Kombinasi alkohol dan aldehid digunakan untuk disinfeksi
permukaan, namun penggunaan alkohol dengan tujuan ini tidak dianjurkan
karena alkohol cepat menguap, sehingga efeknya cepat menghilang.
Kekurangan lainnya yaitu alkohol mudah terbakar, tidak aktif melawan
spora, dan mudah diinaktivasi oleh bahan organik. Tetapi meskipun
demikian, alkohol masih tetap populer karena harganya yang relatif murah,
mudah tersedia dan mudah larut dalam air.
2. Aldehid
Dibeberapa daerah Glutaraldehid merupakan desinfektan alat kedokteran
gigi paling populer, tetapi mengiritasi kulit. Digunakan terutama dalam
cold-sterilization atau disinfeksi peralatan yang high-level. Semua
aldehid merupakan disinfektan berpotensi tinggi. Keaktifan aldehid
dipengaruhi oleh pH , ketika pH asam maka aldehid menjadi aktif dan
menjadi lebih tidak stabil.
3. Bisguanid
Klorheksidin merupakan salah satu golongan bisguanid, digunakan secara
luas dalam kedokteran gigi sebagai antiseptik dan pencegahan terhadap
pembentukan plak gigi. Sebagai contoh larutan 0,4% klorheksidin dalam
detergen ditujukan untuk antiseptik persiapan operasi, sedangkan larutan
0,2% klorheksidin glukonat diterapkan pada bahan anti plak. Larutan
dengan konsentrasi klorheksidin 2% dipakai sebagai disinfeksi geligi
tiruan. Klorheksidin merupakan molekul bisguanid yang katodik,
disediakan dalam bentuk garam asetat, diglukonat, hidroklorida, dan nitrat.
Bahan ini aktif terhadap organisme gram-positif dan gram-negatif, tetapi
tidak untuk Mycobacterium tubercolosis.
4. Senyawa halogen
23
24
BAB III
KESIMPULAN
Secara umum sterilisasi,desinfeksi dan antisepsis adalah upaya yang dilakukan
untuk membunuh atau mengurangi tingkat mikroorganisme untuk kepentingan
klinis atau sanitasi. Sterilisasi dibidang kedokteran gigi sangatlah penting karena
berkaitan dengan penularan mikroorganisme dari petugas kesehatan dengan
pasien atau sebaliknya(infeksi silang). Untuk menghindari terjadinya infeksi
silang tersebut, kita harus mengetahui sumber-sumber penyebab infeksi
khususnya di bidang kedokteran gigi yang paling berbahaya adalah orang
pembawa penyakit tersebut, jika peralatan tidak dibersihkan dengan prosedur
yang benar maka instrumen tersebut bisa menularkan penyakit pada pasien
lainnya.
Prosedur untuk mengontrol infeksi di bidang kedokteran gigi sangatlah
penting seperti perlindungan pribadi, imunisasi, penyimpanan dan sterilisasi
instrumen,desinfeksi, pengunaan sekali pakai dan laboratorium asepsis. Penularan
infeksi silang bisa melalui manusia, hewan, dan benda mati seperti virus. Metodemetode yang dapat digunakan untuk sterilisasi yaitu dengan autoklaf, chemiclaf
dan dry-heat sterilisation.Sedangkan metode desinfeksi seperti pasteurisasi,
menggunakan metode fisik atau ultrasonik dan metode kimia untuk merusak
membran sel bakteri.
Beberapa agen desinfeksi dan antiseptik yang dapat digunakan di
kedokteran gigi yaitu agen fisik (sinar matahari, pengeringan,panas, radiasi) dan
25
agen kimia (fenol, kresol, aldehida, alkohol dan pewarna). Setelah melakukan
prosedur sterilisasi dengan baik, instrumen yang sudah steril disimpan dan dirawat
dengan baik salah satunya dengan disimpan di instrument storage cabinet agar
tidak terkontaminasi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Samaranayake L. 2012. Essentials Mikrobiology for Dentistry.Elsevier : Churchill
Livingstone
http://www.gppro.com/healthsmart/modesoftransmission.asp
26