KITAB WAHYU
KITAB WAHYU
Kitab Wahyu kepada Yohanes adalah
kitab terakhir dalam kanon yang
menutup sejarah Perjanjian Baru.
Kitab ini juga merupakan sebuah kitab
Kristen yang berisikan penglihatan,
lambang, tanda, bilangan, serta hal-hal
yang berkaitan dengan pengajaran
Tuhan kepada bangsa Yahudi.
KITAB WAHYU
Kitab Wahyu merupakan salah
satu kitab yang sulit dipahami
dalam Alkitab sehingga
menimbulkan banyak penafsiran
atasnya. Ada yang mengatakan
bahwa kitab ini bersifat tertutup
atau termeterai dan tidak
ditujukan untuk masa sekarang.
WAHYU 22:10 Lalu ia berkata
KITAB WAHYU
Pada abad 2 Masehi, orang
Kristen memiliki pemahaman
bahwa kitab Wahyu adalah kode
simbolis yang meramalkan
orang-orang atau peristiwaperistiwa tertentu yang
mengantar pada akhir zaman.
Sesungguhnya kitab Wahyu
adalah kitab yang terbuka dan
KITAB WAHYU
Sesungguhnya kitab Wahyu
adalah intisari (Rangkuman) dari
seluruh isi Alkitab, dimana tematema utama di ulangi untuk
menekankan pentingnya suatu
kebenaran.
Seperti benih yang kecil
membungkus pohon yang besar
nantinya, demikianlah kitab
PENULIS
Penulis kitab ini menyebut nama
Yohanes (Wahyu 1;1-4; 9; 22:4),
Sejumlah pakar menganggap
penulisnya adalah rasul Yohanes
anak Zebedeus. Hal ini juga didukung
oleh pendapat Yustinus Martir yang
tertulis dalam Dialog dengan Trypho
pada tahun 135 M.
Penulis Wahyu memperkenalkan diri
sebagai seorang Nabi (Wahyu 1:2-3;
Kitab Apokaliptik
Kitab Wahyu merupakan sebuah kitab yang mengutarakan
pemikiran serta kesusasteraan Apokaliptik. dilihat dengan
adanya berbagai macam bentuk penglihatan.
Penglihatan tersebut terutama menyangkut pada zaman
terakhir. Ada kuasa-kuasa jahat akan menindas umat yang
setia pada ajaran agama, tetapi pada akhirnya kejahatan itu
akan dihancurkan dan umat yang beriman akan
diselamatkan. Kristus akan menang melawan kejahatan dan
membebaskan semua umat beriman.
Penglihatan-penglihatan dalam kitab Wahyu penuh dengan
kiasan dan lambang yang sulit untuk dipahami. Kiasan dan
lambang dalam kitab Wahyu tidak dapat artikan secara
harafiah. Lambang tersebut tidak dapat digambarkan atau
dikhayalkan sebagai suatu kenyataan.
TUJUAN PENULISAN
Kitab ini mempunyai Tiga Tujuan.
1. Surat-surat kepada tujuh jemaat (Efesus,
Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan
Laodikia), menyatakan bahwa suatu
penyimpangan yang parah dari standar
kebenaran rasuli sedang terjadi di antara
banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus,
Yohanes menulis kitab ini untuk menegur
tindakan kompromi dan dosa mereka, serta
menghimbau mereka untuk bertobat dan
berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
TUJUAN PENULISAN
2. Mengingat penganiayaan yang
diakibatkan oleh karena Domitianus
memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu
telah dikirim kepada jemaat-jemaat
guna meneguhkan iman, ketetapan hati,
dan kesetiaan mereka kepada Yesus
Kristus, serta untuk memberi semangat
kepada mereka agar mereka menjadi
pemenang dan tinggal setia sampai mati
sekalipun.
TUJUAN PENULISAN
3. Ditulis untuk memperlengkapi orang
percaya sepanjang zaman dengan segi
pandangan Allah terhadap perang yang
sengit melawan gabungan kekuatan Iblis
dengan menyingkapkan hasil sejarah
yang akan datang.
Allah akan menang dan membenarkan
orang yang kudus dengan mencurahkan
murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan
diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
Earth (16:2)
Sea turns into blood
(16:3)
Rivers and fountains
(16:4)
Sun (16:8-9)
Darkness over the
throne of the beast
(16:10-11)
River Euphrates
(16:12-16)