Anda di halaman 1dari 2

Manusia sebagai Subjek Hukum

www.bp.blogspot.com
Hukum orang berasal dari terjemahan kata personenrecht (Belanda) atau personal law
(Inggris). Hukum orang menurut Salim H. S., adalah keseluruhan kaidah-kaidah hukum yang
mengatur tentang subjek hukum dan wewenangnya, kecakapannya, domisili dan catatan sipil.
Subjek Hukum
Subjek hukum berasal dari terjemahan bahasa Belanda rechtsubject atau law of subject
(Inggris). Secara umum rechtsubject diartikan sebagai pendukung hak dan kewajiban, yaitu
manusia dan badan hukum.
Menurut ketentuan hukum, dikenal dua macam subjek hukum, yaitu manusia dan badan
hukum. Selain subjek hukum, dikenal objek hukum sebagai lawan dari subjek hukum. Objek
hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan yang dapat menjadi
pokok suatu hubungan hukum (hak), karena sesuatu itu dapat dikuasai oleh subjek hukum.
Konsepsi Manusia sebagai Subjek Hukum
Manusia dalam eksistensinya dapat dipandang dalam dua pengertian, yaitu: (1) manusia
sebagai makhluk biologis; dan (2) manusia sebagai makhluk yuridis.
Manusia dalam pengertian biologis ialah gejala dalam alam, gejala biologikal, yaitu makhluk
hidup yang mempunyai pancaindra dan mempunyai budaya. Sedangkan manusia dalam
pengertian yuridis ialah gejala dalam hidup masyarakat.
Menurut hukum modern, seperti hukum yang berlaku sekarang di Indonesia, setiap manusia
diakui sebagai manusia pribadi. Artinya diakui sebagai orang atau person. Karena itu setiap
manusia diakui sebagai subjek hukum, yaitu pendukung hak dan kewajiban.
Manusia sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir dan baru berakhir apabila mati atau
meninggal dunia. Pengecualian mulainya subjek hukum dalam KUHPerdata atau BW
disebutkan dalam Pasal 2 yang menentukan sebagai berikut:

Pertama, anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap sebagai telah
dilahirkan, bilamana juga kepentingan si anak menghendakinya.
Kedua, mati sewaktu dilahirkan, dianggaplah ia tak pernah ada.
Sebagaimana telah dikatakan bahwa berakhirnya seseorang sebagai pendukung hak dan
kewajiban dalam perdata apabila ia meninggal dunia. Artinya selama seseorang masih hidup
selama itu pula ia mempunyai kewenangan berhak.
Meskipun menurut hukum tiap manusia sebagai orang, dapat memiliki hak-hak dan
kewajiban atau subjek hukum, namun tidak semuanya cakap untuk melakukan perbuatan
hukum. Orang-orang yang menurut undang-undang dinyatakan tidak cakap untuk
melakukan perbuatan hukum adalah:
Pertama, orang belum dewasa, yaitu orang yang belum mancapai umur 18 tahun atau belum
pernah melangsungkan perkawinan.
Kedua, orang yang telah dewasa tetapi berada dibawah pengawasan atau pengampuan;
dengan alasan: (1) kurang atau tidak sehat ingatannya; (2) pemboros; dan (3) kurang cerdas
pikirannya dan segala sebab musabab yang menyebabkan tidak mampu mengurus segala
kepentingan sendiri.
Ketiga, orang-orang yang dilarang undang-undang untuk melakukan perbuatan-perbuatan
hukum tertentu.
Keempat, seorang perempuan yang bersuami, dalam melakukan tindakan hukum harus
disertai atau diwakili suaminya.(*)

Anda mungkin juga menyukai