Anda di halaman 1dari 259

TIKAM SAMURAI-SI BUNGSU

(DALAM KECAMUK PERANG SAUDARA)

-Episode 371-

Saya sudah di kampung ... bisik hatinya sambil


meneruskan memakai baju.

Pergolakan tengah membakar Minangkabau saat...

Hotel dimana dia menginap adalah Hotel Indonesia.

Si Bungsu meninggalkan Australia dan menjejakkan


kakinya di

Sebuah hotel terbilang besar di Bukittinggi saat itu.

Bukit-tinggi. Situasi amat rawan. Terlebih di

Terletak di kawasan depan Stasiun Kereta Api. Selesai

kampung-kampung. Saling curiga, saling intai dan saling

bertukar pakaian, dia keluar kamar. Mengunci pintu.

tuduh. Bahkan banyak orang yang hilang malam. Dia

Kemudian menyerahkan kuncinya pada pegawai hotel di

sampai di kota itu ketika sore telah turun. Setelah

lobi.

melewati perjalanan jauh dan panjang: Australia Jakarta

Kereta

Padang - Bukittinggi. Dia ingin tidur karena lelah dan

dari

mana

yang

masuk

sebentar

ini?

tanyanya pada pegawai hotel.

mengantuk. Namun, bertahun waktu telah berlalu sejak


kepergiannya dari kota ini dahulu. Alangkah lamanya

Dari Padangpanjang, Uda akan kemana?

terasa.

Akan ke Payakumbuh...

Dalam waktu yang telah berlalu itu, ada rindu

Aha..! Kereta yang baru masuk itu memang akan ke

menusuk-nusuk hati. Dia bergegas mandi dan berganti

sana. Sebentar lagi berangkat. Tapi lebih baik Uda

pakaian. Saat berganti pakaian itu dia mendengar suara

bermalam dulu di sini. Kalau keadaan agak aman setiap

lengking yang tinggi. Kemudian melemah. Sayup dan

tiga hari ada kereta ke Payakumbuh..

mendayu-dayu.

Dia

tertegak

dengan

baju

belum

Terimakasih..

terpasang. Suara itu amat dia kenal. Suara peluit kereta

Si Bungsu melangkahkan kakinya ke jalan. Begitu

api! Ada rasa aneh menyelusup di hatinya. Rasa rindu dan

keluar dari pekarangan hotel dan menoleh ke kiri dia

haru yang membuncah. Dia tersenyum tipis, kendati

berhadapan dengan Stasiun Kereta Api itu. Di sebelah

matanya berkaca-kaca.

kanannya ada kedai nasi yang tengah ramai. Beberapa


bendi kelihatan berhenti di depannya. Sebelum bergolak
2

dulu, tiap hari ada puluhan bendi menunggu penompang

Jadih, jariang mudo... katanya.

yang turun dari kereta api, yang datang dari kota-kota lain.

Makanan

Tapi sejak bergolak jadwal kereta api jadi tidak menentu.

yang

dia

inginkan

itu

diletakkan

di

depannya. Dia mengangguk pada beberapa orang yang

Beberapa kusir tengah menikmati nasi ramas di atas

duduk di sampingnya yang juga tengah

makan dengan

bendi mereka. Lapau nasi itu hanya dipisahkan oleh jalan

lahap. Kemudian mulai menyuap. Ah, nasi padi baru dan

dengan Hotel Indonesia itu. Terletak agak di kiri, sekitar

sayur-sayur

lima puluh meter dari hotel. Perlahan dia mengayunkan

Bertambah sampai tiga kali. Menghabiskan dua piring

langkah ke sana. Dari balik kaca dia memandang ke arah

sayur daun ubi. Sepiring sambal lado dan enam buah

makanan yang seperti dipamerkan. Ada goreng belut,

jengkol muda. Sepiring belut dan dua potong dendeng.

dendeng, rebus daun ubi dan sambal lado. Perutnya terasa

Ludes senua, nah wajahnya berpeluh. Mulutnya terasa

lapar. Dia memasuki lepau itu.

disengat pedas yang hebat. Berkali-kali dia menghapus

segar.

Dia

makan

dengan

lahap.

peluh di wajahnya. Berkali-kali dia mengerang menahan

Jo-a makan pak? tanya seorang anak muda sambil

pedas.

meletakkan mangkuk berisi air cuci tangan dan segelas


teh di meja di depan si Bungsu.

Kopi ciek... katanya.

Nasi jo baluik, dendeng. Letakkan daun ubi jo samba


lado katanya.

yang

Secangkir kopi manis segera diletakkan.

Ah, bahagia terasa. Bisa bicara dalam

Kapai ka Pikumbuah, Nak?

tanya seorang lelaki

bahasa ibunya kembali. Seorang lelaki separoh baya,

yang duduk di sisinya.

bertubuh

yang tengah menghirup kopi kelihatan menatapnya. Dia

segar

yang

tengah

menyendukkan

nasi

bertanya.

Dia menoleh, seorang lelaki tua

coba mengingat. Kalau-kalau dia kenal pada orang ini.

Ado patai jo jariang mudo. Nio ngku?

Namun dia tak mengenalnya. Dia menggeleng.

Petai dan jengkol muda. Ah, sudah berapa lama dia

Indak Pak... jawabnya.

tak mengecap makanan itu?


3

Lelaki itu hanya tersenyum. Lalu menghirup kopinya.

menguning di Kampung Tangahsawah, dia lihat kereta api

Selesai membayar makanannya, si Bungsu melangkah ke

menuju ke kampungnya, berlari perlahan di atas rel. Asap

luar. Orang ramai berkumpul di depan stasiun, yaitu

hitam mengepul dari lokonya yang berada di depan. Deru

mereka yang akan ke Payakumbuh, Baso, Biaro, Tanjung

mesin dan gemertak rodanya ketika melindas rel baja

Alam,

disampaikan ke telinganya seperti bunyi seruling anak

Piladang,

Padang

Tarok.

Sambil

berjalan

dia

memandangi orang-orang itu. Berharap kalau-kalau ada di

gembala.

antara mereka yang dia kenal. Namun dia telah jadi orang
asing. Tak seorangpun yang dia kenal. Dan tak seorangpun

-Episode 372-

yang mengenalnya.
Akhirnya dia tegak di taman kecil di bawah Jam

Perlahan dia mengambil tempat duduk di sebuah

Gadang. Tak lama setelah dia berdiri di bawahnya jam itu

kursi kayu yang dicacakkan ke tanah, tak jauh dari Jam

berdentang tiga kali. Gema Jam Gadang itu menegakkan

Gadang. Memandang ke lembah Merapi dan Singgalang.

bulu romanya. Dia tertegak diam.

Rasanya seperti bermimpi. Dahulu dimasa revolusi, di kiri


bahagian

sana tak jauh dari Jalan Syech Bantam, dia pernah minum

kepundannya berwarna kemerah-merahan. Jauh di sana, di

kopi di sebuah lapau kecil menanti seorang kurir. Di lapau

kaki sebelah kiri Gunung Merapi, dia melihat Gunung Sago.

itu dia membunuh dua orang serdadu Jepang. Setelah

Ada debar di hatinya. Debar yang rindu. Debar yang sepi.

serdadu itu membunuh kurir yang dia nanti. Dari sana dia

Di kaki gunung itu terletak Situjuh Ladang Laweh.

melarikan diri.

Memandang

ke

Gunung

Merapi

yang

Seorang

Dia seperti bisa melihat susunan rumah dan letak

pedagang

di

ke

Syech
ruang

di

Bantam

mesjid di kaki gunung itu. Dia juga seperti melihat pandam

menyembunyikannya.

pekuburan ayah, ibu dan

kakaknya! Peluit kereta api

rumahnya. Kemudian keluar ke belakang. Turun ke jalan

mengejutkan dirinya dari lamunan. Di hadapannya, di

yang terletak jauh di bawah sana, di dekat Hotel Antokan.

bawah sana, di antara ladang jagung dan padi yang

Dari sana, dengan menyelusur rel kereta api, dia berlari ke


4

Masuk

jalan

bawah

rumah Datuk Penghulu di Tarok, di mana dia menompang.

Saburo Matsuyama. Kini Salma berada di Singapura,

Datuk itu seorang kusir bendi, yang juga seorang pejuang

menjadi isteri Overste Nurdin. Komandan pasukan di

bawah tanah. Ketika dia sampai ke rumah Datuk itu, dia

Pekanbaru yang berasal dari Buluhcina. Sebuah kampung

dapati rumah itu telah musnah jadi abu. Api tengah

kecil

berkobar memakan sisa puingnya.

berkumandang

di

tepian

Sungai
dari

Kampar.

Masjid

Azan

Asyar

yang

di

Pasar

Atas

Raya

menyadarkan si Bungsu dari lamunannya. Perlahan dia

Kekasihnya yang bernama Mei-mei, seorang gadis


Cina, terhantar tak sadar diri. Gadis itu luka parah dan

bangkit,

habis dinista serdadu Jepang. Tidak hanya Mei-mei. Tapi

Merapi. Jauh di sana nampak Gunung Sago diselimuti

Tek Ani, isteri Datuk itu serta si Upik, anak gadisnya yang

kabut tipis. Di sanalah kampung halamannya, Situjuh

berusia lima belas tahun juga diperkosa serdadu Jepang.

Ladang Laweh.

Mulai saat itu, dia dan Datuk Penghulu menghajar Jepang-

Dia

jepang di kota ini. Menjebak dan membunuh mereka.

melemparkan

melangkah

pandangannya

sekali

meninggalkan

lagi

Jam

ke

Gadang.

Menyongsong suara azan. Lewat di jalan Minangkabau

Mei-mei, gadis yang dia temukan di salah satu rumah

yang diapit dua deret toko. Di ujung jalan ini ada sebuah

di Payakumbuh, akhirnya meninggal di loteng sebuah

bioskop. Agak di depan bioskop itu ada sebuah masjid

masjid

di

Tarok.

mengucapkana

Meninggal

ijab

kabul.

sesaat

sebelum

mereka

yang letaknya berdempetan dengan sederet kedai. Itulah

Sesaat

sebelum

mereka

Masjid

berkumandang.

disahkan menjadi suami isteri.

di

Pasar
Masjid

Atas,
itu

dari

mana

didirikan

azan

oleh

itu

kaum

Muhammadiyah di kota itu. Suara azan yang tadi dia

Dan.... setelah itu dia bertualang. Dia ditangkap

dengar sayup-sayup sekali di dekat Jam Gadang, makin

Jepang. Disiksa di dalam terowongan di bawah kota ini.

lama makin jelas. Dia masuk setelah mengambil uduk. Ikut

Kemudian ketika lepas, dirawat oleh Salma di rumahnya

sembahyang berjamaah. Makmumnya tak berapa orang,

yang terletak di kampung Atas Ngarai. Dari rumah gadis


itulah kemudian

Raya

karena situasi pergolakan selalu membuat orang cemas.

dia berangkat ke Pekanbaru. Untuk

kemudian terus ke Jepang mencari musuh besarnya,


5

Selesai sembahyang dia tak segera pergi. Beberapa

Alif di ateh a, alif di bawah i, alif di dapan u : A I -

saat dia masih duduk. Melihat kanak-kanak berdatangan.

Ada yang membuka Kitab Ama, ada yang membuka

Suara

Alquran. Mereka mulai mengaji.

Berdengung

dan

Ba, Bi, Bu

itu tutup. Si Bungsu duduk bersandar ke dinding papan

Suara murid-murid seperti koor yang kompak. Seperti

yang nampaknya telah rapuh. Mendengarkan anak-anak

sudah hafal akan setiap bunyinya. Si Bungsu bersandar

itu mengaji. Dia teringat pada masa kanak-kanaknya di


sama-sama

bersama.

Ba di ateh - ba, Ba di bawah - bi, Ba di depan bu:

malam hari biasanya semua toko dan kedai di Pasar Atas

Dia

diikuti

serentak.

Mereka mengaji sore hari, karena sejak bergolak

kampung dahulu.

guru

diam. Beberapa murid mengaji, kanak-kanak berusia

berangkat dengan

sekitar tiga sampai enam tahun, sesekali melirik padanya.

teman-temannya mengaji ke sebuah surau kecil di pinggir

Di antara suara A, I, U, Ba, Bi, Bu, Ta, Ti, Tu beberapa

kampung.

murid berbisik sesamanya. Kemudian menoleh selintas

Ketika teman-temannya masuk ke surau, dia dan

pada lelaki yang bersandar itu. Karena tolehan-tolehan itu,

beberapa temannya yang lain, berkelok ke sebuah rumah

guru mengajinya juga menoleh. Guru mengaji itu, seorang

kosong. Di sana mereka berjudi. Main koa, atau remi.

gadis cantik berusia sekitar delapan belas tahun, juga

Memang judi kecil-kecilan. Bertaruh karet gelang atau

melihat orang itu. Gadis itu segera mengetahui, bahwa

kotak rokok. Bertaruh penganan atau pensil. Namun lama-

orang yang tengah bersandar itu, adalah orang baru. Dia

lama, judi itu berkembang jadi judi benaran. Persis seperti

bisa mengatakan hal itu dengan pasti.

dirinya yang lama-lama berkembang jadi dewasa. Dan

-Episode 373-

akhirnya pula, siapa yang tak kenal padanya di bidang


judi? Kini dia melihat kanak-kanak mengaji. Lelaki dan

Sebab

meskipun

ke

masjid

ini

yang

datang

perempuan. Dan membayangkan masa kecilnya yang tak

bersembahyang adalah peda-gang dan musafir yang

terlalu indah di kampung dahulu.

singgah, tapi gadis itu mengenal mereka. Dia tahu cara


6

dan

lagaknya. Beberapa kali gadis itu

menoleh. Murid-

indah-indah keliling kampung dalam acara Khatam Quran,

muridnya pada berbisik melihat ibu guru mereka beberapa

dia berada di bekas surau tempat masa kanak-kanaknya

kali mencuri pandang pada lelaki yang bersandar itu. Si

mengaji dulu. Surau itu telah ditinggal. Majid sudah pindah

Bungsu sama sekali tak mengetahui, bahwa ada murid

ke tengah kampung, di sanalah dia selalu berjudi.

mengaji yang mencuri pandang dan berbisik tentang

Ya,

ketika

teman-temannya

Khatam

Quran,

dia

dirinya. Si Bungsu juga tak tahu, bahwa guru mengaji

berjudi. Kadang-kadang siang, kadang-kadang malam. Dan

anak-anak itu juga mencuri pandang padanya.

selalu menang. Dia termenung dalam mesjid itu. Dia tak

Dia tak mengetahui semuanya itu, sebab yang ada di


masjid itu hanyalah tubuhnya. Sementara

tahu bahwa gadis yang guru mengaji tadi, beberapa kali

fikirannya

melirik padanya. Dia juga tak tahu, bahwa beberapa di

tengah menikam jejak masa lalunya di kampung sana. Dia

antara gadis-gadis yang mengaji itu ikut melirik.

seperti melihat dirinya hadir dalam kelompok anak-anak

Nampaknya dia orang baru...

mengaji itu. Ketika kanak-kanak itu pulang, beberapa lelaki

Salah seorang guru mengaji itu berbisik pada teman

masuk ke masjid tersebut. Guru mengaji itu masih duduk

di sebelahnya.

di tempatnya tadi. Hanya kini ada tiga orang wanita tua di


dekatnya. Guru mengaji itu melirik ke arahnya persis di

Baru darimana? bisik temannya yang lain.

saat dia juga memandang pada gadis itu. Gadis itu

Entahlah. Tapi yang jelas dia orang baru datang...

menunduk dengan wajah bersemu merah.

Tadi katamu dia sudah lama duduk di sana. Sudah


sejak engkau mengajar surat Ama...

Beberapa orang gadis kelihatan membuka Alquran.


Mereka mengaji. Si Bungsu masih tetap duduk dan

Ya, tadi dia duduk dekat tiang itu...

kembali bersandar ke dinding. Dulu dia juga pernah

Bisik-bisik

mengaji Alquran. Hanya tak sampai khatam. Tak pernah

melecutkan

sampai tamat. Ketika rombongan sesama mengajinya

mereka

rotan

terputus

sebesar

setengah meter, ke lantai.

berbaris berarak diiringi gendang dan rebana, berpakaian


7

ibu

ketika
jari

guru

dan

mengaji

panjangnya

Simakkan kaji...! Simakkan kaji! Jangan bergunjing


ketika

temanmu

membaca

kaji!!

suara

Muka kedua gadis itu merah seperti udang dibakar.

rotannya

Untung hari malam. Sehingga merah muka mereka tak

menimbulkan suara yang pedih menerpa lantai.

kentara.

Mereka

menunduk

dalam-dalam.

Kemudian

Kedua gadis yang berbisik-bisik itu cepat menunjuk ke

membalik halaman Alquran di hadapan mereka beberapa

Alquran. Seperti menyimak kaji yang tengah dibaca salah

lembar. Sehingga akhirnya bertemu halaman yang tengah

seorang teman mereka.

dibaca oleh teman mereka itu. Gadis cantik guru mengaji

Halaman

berapa

kini

Emy?

guru

mengaji

anak-anak itu, bersama teman-temannya yang lain, sudah

itu

beberapa kali Khatam Quran.

bertanya.

Artinya, mereka telah lebih dari dua atau tiga kali

Halaman seratus dua belas, Engku... ujar gadis

menamatkan Quran. Mereka masih tetap datang mengaji

cantik yang guru mengaji yang ditanya itu.

kemari karena demikianlah tradisi di kampung mereka ini.

Halaman berapa kini Siti?


Halaman

seratus

dua

Khatam yang pertama biasanya ketika usia masih muda,


belas,

Engku...

jawab

hanya sekedar menghafal saja. Makin dewasa, pengajian

temannya yang tadi berbisik dengannya.

dilanjutkan dengan mempelajari makna serta tajuid atau


yang lainnya. Tiba-tiba temannya memberi isyarat. Gadis

Hmm... Besok kalian harus menyalin seluruh ayat di


halaman seratus dua belas itu seluruhnya. Bawa ketika

cantik

guru

mengaji

kanak-kanak

itu

tak

berani

mengaji besok. Halaman berapa yang tengah kau baca itu

mengangkat kepala. Dia malu kalau dimarahi lagi oleh

Rohani?

gurunya.
Dia telah pergi.... bisik temannya yang memberi

Halaman seratus dua puluh, Engku... jawab gadis

isyarat itu.

yang tengah membaca Alquran itu.

Mendengar itu barulah gadis itu mengangkat kepala.

Nah, kau dengar Emy, Siti? Sudah halaman seratus

Menoleh ke anak muda yang sejak tadi duduk bersandar

dua puluh...

itu. Anak muda itu telah lenyap dari sana. Dia menunduk
8

lagi. Tapi hatinya entah kenapa tiba-tiba saja jadi resah.

yang ketika dibakar baunya sangat menerbitkan selera.

Lelaki itu telah pergi. Aneh, dia tak penah mengenal lelaki

Dengan mengunyah jagung bakar itu dia melangkah

itu. Bahkan baru kali ini dia melihat wajahnya. Tapi karena

memasuki Los Galuang yang hanya mengandalkan cahaya

wajahnya yang murung dan matanya yang sayu amat

matahari sore.

meninggalkan kesan di hatinya.

Tak jauh dari jalan

mula masuk, dia melihat

Ketika pulang dari mesjid, dia coba melirik ke kiri dan

kerumunan orang ramai. Sesekali terdengar suara sorak.

ke kanan. Berharap anak muda itu ada di pinggir jalan

Dari tengah lingkaran orang ramai itu terdengar suara

yang dilalui. Namun si Bungsu memang tak terlihat puncak

seorang

hidungnya. Gadis itu pulang ke rumahnya, di sebuah toko

terdengar bunyi saluang mengiringi dendangnya. Dendang

bertingkat dua

di daerah pasar atas itu. Di bahagian

yang terkadang kocak mengundang tawa. Terkadang

bawah tempat ibu dan ayahnya berdagang emas. Di

mengandung sindir yang membuat orang rasa digelitik.

bahagian atas adalah rumah tempat tinggal mereka.

Tapi sebahagian besar dari lagu yang didendangkan

wanita

tengah

berdendang.

Sayup-sayup

bernada ratapan atas nasib yang malang atau tentang

-Episode 374-

percintaan. Si Bungsu tertegak di luar kerumunan orang

Sekeluarnya dari masjid itu si Bungsu menuju ke

ramai itu. Siang

tadi dia mendengar pekik peluit kereta

pasar. Dia menuju Los Galuang, sebuah bangunan beratap

api. Kemudian

makan goreng belut dan dendeng.

setengah bundar, disana biasanya tempat orang berjualan

Mendengar dentang Jam Gadang, memandang ke lembah

tembakau atau selimut.

Merapi - Singgalang dan Gunung Sago.

Di sana malam hari selalu ada orang bersalung. Kini

Kini, dengan jagung bakar di tangan dan mendengar

orang bersalung selesai Asyar. Sebab mereka harus pulang

dendang orang bersalung, maka lengkaplah kenangan

sebelum malam turun. Dalam negeri bergolak berbahaya

masa lalunya terhadap kampung halaman yang bertahun-

keluar malam. Ke sanalah anak muda itu pergi. Menjelang

tahun

masuk ke los itu, dia membeli jagung bakar. Jagung muda

kerumunan orang ramai itu makin mendayu. Tanpa terasa,


9

dia

tinggalkan.

Dendang

wanita

di

tengah

dia menyeruak perlahan di antara orang-orang yang


tegak. Kemudian berada di baris depan sekali.
lelaki

tua

kelihatan

Lelaki yang menggesek rebab itu barangkali

tengah

ibunya mencari makan. Barangkali kampung mereka tidak

menyanyi sambil menunduk. Di dekatnya seorang anak

di sekitar kota Bukittinggi ini. Mungkin datang dari

perempuan

Pariaman atau Padang Panjang. Atau mungkin mereka dari

tua.

berusia

Seorang

sekitar

Seorang

anaknya.

suaminya. Gadis kecil itu terpaksa mengikuti ayah dan

rebab

saluang.

Seorang
lagi

menggesek

meniup

Si perempuan berdendang mencari sesuap nasi untuk

perempuan

setahun,

kelihatan

tidur

berkelumun selimut usang. Mereka duduk di atas tikar

Payakumbuh.

pandan yang juga telah usang.

kampung

Mereka

demi

mendatangi

kampung,

pasar

kota
demi

demi

kota,

pasar,

untuk

berdendang mencari makan. Kehidupan mereka tak lebih

Di tengah lingkaran, ada sebuah lampu yang dibuat


dari bekas kaleng sardencis. Sumbunya dari kain sebesar

daripada

ibu

sesekali

mendengar. Bila orang merasa tertarik, maka mereka akan

bergoyang ke kiri atau ke kanan. Mengikuti hembusan

memberikan sedikit uang. Tak jarang uang yang mereka

angin yang lolos dari sela-sela sepuluhan lelaki yang

peroleh tak lebih dari hanya membeli sebungkus nasi. Nasi

mengelilingi kelompok saluang itu. Cahayanya redup

yang sebungkus itu biasanya mereka makan bersama.

melawan sinar matahari sore yang masih menerobos ke

Empat orang!

jari.

Api

dari

pelita

minyak

tanah

itu

Los Galuang itu. Di sekitar lampu, terutama di depan


wanita

yang

tengah

berdendang

sayu

itu,

mengharap

belas

kasihan

orang

yang

Bahkan tak jarang mereka pulang dengan tangan

terlihat

hampa ke tempat mereka menginap. Uang yang didapat

beberapa keping uang logam dan beberapa lembar uang

tak cukup meski untuk membeli sebungkus! Kalau hal itu

kertas. Uang itu dilemparkan oleh beberapa pengunjung

terjadi, mereka biasanya membeli ubi goreng, atau apa

yang meminta lagu atau yang merasa puas atas sebuah

yang bisa mengenyangkan. Mereka memberi anak kecil itu

lagu. Dia menatap anak perempuan yang tidur bergulung

dahulu untuk makan. Bila ada sisanya, maka perempuan

dekat ibunya yang berdendang itu. Ada perasaan luluh

tukang

menyelusup di hatinya.

Kehidupan mereka hanya lebih baik sedikit dari kehidupan


10

dendang

itulah

yang

mendapat

bahagian.

-Episode 375-

orang yang terlunta-lunta. Si Bungsu tahu benar akan hal


itu. Sebab bukankah ketika masih di kampung dahulu dia

Pada lelaki tua peniup saluang dan pada tukang

sering mengikuti tukang saluang?

rebab. Akhirnya dia jadi tahu, orang-orang itu merasa

Dia merogoh kantong. Meletakkan tiga lembar uang

kaget atas jumlah uang yang barusan dia letakkan ke

kertas ke depan perempuan yang tengah berdendang


dengan

menunduk

itu.

Buat

sesaat,

setelah

depan perempuan itu. Dia juga menatap pada uang yang

dia

dia letakkan tadi.

meletakkan uang kertas tersebut, dendang dan bunyi

Ya, uang itu ternyata terlalu banyak bagi ukuran

saluang masih terdengar wajar. Tapi seiring dengan bisik-

orang-orang yang kini tengah mengelilingi tukang saluang

bisik orang yang berkerumun, saluang dan dendang

itu. Uang rupiah yang masih baru benar. Jumlahnya itu

perempuan itu tiba-tiba terhenti. Perempuan itu menatap

yang membuat mereka kaget. Dengan uang itu ketiga

pada uang yang baru diletakkan di hadapannya. Lelaki tua

tukang saluang itu, berempat bersama anak perempuan

tukang saluang itu menatap pada uang itu. Suami


perempuan

itu

juga

berhenti

menggesek

kecil itu, bisa hidup senang-senang selama satu bulan!

rebabnya.

Tiba-tiba pula, kini si Bungsu yang dibuat kaget tatkala

Menatap pada uang kertas baru yang terletak di depan

menatap

isterinya. Dari uang kertas itu, maka mereka kemudian

melihat

kepada

lelaki

pemberi

tukang

dendang

itu.

melihatnya, pasti mengatakan perempuan itu cantik!

Orang-orang yang mengelilingi kelompok saluang itu


berusaha

perempuan

Perempuan itu kelihatan kurus. Namun siapapun yang

beralih pada orang yang memberikan uang itu.

juga

wajah

Tapi perempuan itu sendiri nampaknya tak mengenal

uang

lelaki

tersebut. Si Bungsu jadi heran atas sikap orang-orang

yang

memberi

uang

itu.

Ada

beberapa

saat

dipergunakan oleh si Bungsu untuk memastikan apakah

yang pada memandang padanya. Dia juga menatap pada

perempuan itu memang perempuan yang dahulu dia

orang-orang itu. Pada perempuan yang sebenarnya cantik

kenal. Tatkala kepastian telah dia peroleh, masih dia

dan tukang dendang itu.

11

perlukan beberapa saat lagi untuk menentramkan hatinya.

tentang kesuksesannya telah tersebar, kepulangannya di

Kemudian baru berkata perlahan.

sambut dengan meriah. Sanak familinya tiba-tiba saja jadi


banyak. Bahkan dia tak mengenal beberapa orang yang

Nyanyikan dendang parantauan...

hari itu mengaku jadi familinya. Namun karena dia baru

Perempuan itu masih diam. Tukang saluang itu masih

pulang, dan membawa sedikit harta, maka dia menerima

diam. Tukang rebab itu masih diam. Yang tak diam adalah

kunjungan sanak familinya dengan hati senang.

pengunjung yang makin lama makin ramai. Mereka pada

Dia memberi mereka oleh-oleh. Tak lama, hasil

berbisik dan berdengung seperti lebah.

pencahariannya di rantau pun habis. Ketika tiba-tiba dia

Dendangkanlah... kata si Bungsu perlahan.


Hatinya

yang

yang kemarin mengaku sebagai sanak familinya yang

mencekam ini. Lelaki peniup saluang itu meletakkan

datang menjenguk. Dan akhirnya, dengan kekerasan

bambu ujung saluang ke bibirnya. Kemudian terdengar

hatinya saja, meski dalam keadaan sakit, dia kembali pergi

suara saluangnya. Mula-mula agak sumbang. Lalu lancar.

merantau. Tuhan juga yang mentakdirkan dia kembali

Lelaki penggesek rebab itu menegakkan rebab kecilnya.

sukses di rantau. Namun dia telah bersumpah untuk tak

Lalu menggesek rebab mengikuti bunyi salung. Tak lama

kembali lagi ke kampung halamannya.

setelah

itu,

mulai

tak

terdengar

sedap

melihat

dendang

si

situasi

jatuh sakit, tak seorangpun diantara sanak familinya atau

perempuan.

Syair lagu Dendang Parantauan ini terdengar terlalu

Mendendangkan lagu tentang seorang yang menderita di

mengada-ada. Bombastis dan klise. Sesuatu yang banyak

kampung halamannya karena hidupnya yang melarat,

terdapat

tanpa harta, tanpa sanak famili yang mengacuhkan.

ternyata

masih

mengikutinya.

film

India.

Tujuannya

hanya

satu,

menguras air mata pendengar. Terutama kaum ibu. Namun

Kemudian dia pergi merantau. Di rantau, nasib


malang

dalam

demikian,

lagu

itu

tetap

populer.

Biasanya

para

Terlunta-lunta,

pengunjung yang datang mendengarkan lagu saluang itu

sampai akhirnya dengan perjuangan keras dia jadi orang

juga ikut terharu. Dan tanpa setahu mereka yang tengah

kaya. Lalu pulang ke kampung. Di kampung, dimana berita

hanyut dalam emosi bersama dendang perantauan itu,


12

ketika lagu itu berakhir, mereka tiba-tiba tak lagi melihat

Ya, sebaiknya kita cepat pulang...

orang yang tadi meminta lagu itu. Peniup saluang itu

perempuan sambil membetulkan selimut anaknya.

berhenti. Demikian pula penggesek rebab.

ujar yang

Lelaki tua peniup saluang membungkus saluangnya

Mereka mencari di antara orang-orang yang duduk

dengan kain. Penggesek rebab itu juga membungkus

bersila di depan mereka. Di antara orang-orang yang

rebabnya

tegak berkerumun. Tapi lelaki muda yang tadi memberikan

mengumpulkan

uang kertas baru itu tak kelihatan. Dia telah pergi entah

terhenti lagi ketika memegang uang baru yang tadi

kemana. Orang-orang lainpun tiba-tiba teringat lagi pada

diletakkan lelaki aneh yang meminta lagu Dendang

lelaki itu. Mereka saling pandang sesamanya. Berharap

Parantauan itu. Tangannya terhenti tatkala mendengar

melihat lelaki itu di antara mereka. Namun si Bungsu

sebuah suara menggeram.

memang telah pergi. Dia tak pergi jauh.

dengan

kain

uang

baik-baik.

yang

di

Yang

depannya.

perempuan
Tangannya

Uang itu uang palsu....

Tadi, ketika Dendang Perantauan itu tengah mendayu-

Perempuan itu, suaminya yang menggesek rebab,

dayu, di antara orang yang makin mendesak ke depan

dan lelaki tua peniup saluang tadi kaget dan menatap

untuk mendengarkan dan melihat perempuan cantik

pada orang yang berkata tersebut. Yang berkata ternyata

tukang dendang itu, si Bungsu perlahan menggeser tegak

seorang lelaki bertubuh besar yang sejak tadi duduk di

ke belakang. Kini anak muda itu sebenarnya berada tak

baris depan ketika melihat mereka bersalung.

jauh dari tempat tukang saluang itu. Dia tegak di tempat

Ya. Uang itu palsu. Berikan pada saya... katanya

yang samar-samar. Menjelang malam turun mereka usai.

mengulurkan tangan.

Orang-orang yang mendengarkan sudah pulang. Hanya

Namun perempuan itu memegang uang tersebut erat-

tinggal dua tiga orang saja.


erat.

Magrib akan turun, kita pulang... kata lelaki yang


meng-gesek rebab.

13

Meskipun

uang

itu

uang

palsu,

kami

akan

dua kalimat yang teramat ditakuti. Namun lelaki tua

menyimpannya. Karena uang itu pemberian orang pada

peniup saluang itu tak yakin bahwa lelaki besar itu adalah

kami... suami perempuan itu menjawab.

benar-benar intelijen.

-Episode 376-

Terdengar tawa bernada tak sedap dari mulut lelaki


besar itu. Dua temannya yang duduk di kiri kanannya juga

Dari tampangnya dan tampang kedua temannya yang

tertawa bergumam.

tegak itu, tak sedikitpun menggambarkan mereka adalah

Engkau akan ditangkap dan dihukum masuk bui,

alat negara. Paling-paling mereka hanya tukang peras.

buyung. Bukankah pada lembaran uang dituliskan, barang

Mencatut nama intelijen untuk memeras orang lain.

siapa meniru, mengedarkan atau menyimpan uang palsu

Saya harap sanak tak mengganggu kami. Kami akan

akan ditangkap dan dihukum? Nah, berikan saja uang itu

pulang... ujar lelaki itu perlahan.

pada saya. Saya intelijen...

Si perempuan memangku anaknya. Memasukkan

Lelaki besar itu tegak sehabis berkata demikian.

uang ke sela kutangnya. Mereka lalu tegak. Bersiap untuk

Kedua temannya juga ikut tegak dan memang kiri kanan

segera meninggalkan tempat itu.

dengan tangan meraba pinggang. Ada tiga atau empat


lelaki

lagi

mendengar

di

sana.

uang

itu

Tadi

mereka

uang

palsu.

juga

ikut

Ada

yang

Serahkan uang itu pada saya!! lelaki besar itu

tertarik

membentak.

makin

mendekatkan tegaknya. Namun begitu mendengar kata-

Namun ketiga orang tukang saluang itu tak mau

kata tangkap dan intelijen dari mulut lelaki besar itu,

melayani ucapannya. Mereka berjalan menyamping. Pergi

mereka segera menjauh. Berlalu dari Los Galuang itu

ke arah lain. Kedua orang teman si tinggi besar mencegat

cepat-cepat.

mereka. Di tangan mereka tergenggam pisau belati.

Seperti

takut

akan

terbawa-bawa

dan

ditangkap.

Namun kedua lelaki pemain saluang itu bukan pula lelaki

Perempuan tukang dendang itu pucat. Dalam suasana

yang tak berisi. Mereka segera mempertahankan diri. Yang

bergolak sekarang intelijen dan tangkap merupakan

muda menghantam pergelangan tangan lelaki yang di


14

dekatnya dengan sebuah tendangan. Tangan lelaki itu

Kelompok saluang itu segera mengenali lelaki itu sebagai

berhasil

ten

orang yang tadi memberikan uang yang kini jadi rebutan

dangannya tak cukup kuat untuk melemparkan pisau lelaki

itu. Lelaki itu bangkit dan menatap pada lelaki tinggi besar

itu dari pegangan lelaki tersebut.

itu.

dia

tendang

dengan

cueknya.

Namun

Mereka berdua terlibat dalam perkelahian terbuka.

Kenapa engkau mengganggu mereka? suaranya

Peniup saluang yang tua itu juga mempertahankan diri

terdengar perlahan.

dengan menendang ke arah kerampang orang yang

Lelaki besar itu tersenyum. Senyumnya lebih tepat

mengancamnya dengan pisau. Lelaki berpisau itu terpekik

disebut seringai.

dan mundur. Namun dia maju lagi. Saat itu tiba-tiba lampu

Engkau mengedarkan uang palsu, buyung. Saya

togok yang masih menyala dan terletak di lantai padam

akan menangkapmu... katanya menggertak.

ditiup orang. Cahaya matahari senja tak cukup masuk


menerobos ke dalam los itu. Menyebabkan los itu mulai

Tuan dari instansi mana...

agak gelap. Hanya beberapa saat setelah lampu itu

Saya intelijen...

padam, perempuan pedendang itu terdengar memekik.

Intelijen darimana...

Terdengar suara seperti orang bergumul.

Jangan banyak tanya kau! Di sini orang banyak yang

Suaminya terdengar memanggil-manggil. Perempuan

tanya banyak pula celakanya.

itu seperti disekap mulutnya. Kemudian terdengar suara

Intelijen tak biasanya menyombongkan diri. Tak pula

ada yang jatuh. Lalu suara anak menangis. Perempuan itu

mau menganiaya rakyat kecil. Kalau tuan benar seorang

memburu anaknya yang jatuh dan menangis. Lelaki tua

intelijen, maka tuan adalah intelijen keparat...

peniup saluang kelihatan tersandar dengan bahu luka.

Ee..bacirik muncuang ang mah! Iko nan kalamak dek

Sementara lelaki penggesek rebab tertegak diam. Lelaki

waaang!

bertubuh besar itu juga tertegak. Mereka semua menatap


ke arah

ujar

si

tinggi

menendang menggebu-gebu.

pelita. Dekat pelita itu jongkok seorang lelaki.


15

besar

menggeram,

seraya

Lelaki itu, yang tak lain dari si Bungsu, tak berniat

Intelijen biasanya memakai pistol. Tak memakai

melayani orang ini. Dia baru tiba di kampungnya. Tidak

pisau belati seperti tuan. Yang memakai belati hanya

pada tempatnya harus berkelahi di hari pertama dia

tukang bantai atau kaum penyamun... ujar si Bungsu

menjejakkan kakinya di kampungnya ini. Dia hanya

tenang.

mengelak.

Muka ketiga orang itu jadi merah padam kena sindir.

Kalau tuan bisa memperlihatkan tanda pengenal

-Episode 377-

bahwa tuan memang seorang intelijen, dan kalau benar


uang itu palsu, saya akan serahkan uang itu beberapa
lembar lagi,.... ujar si Bungsu sambil tegak beberapa
depa dari lelaki yang mengaku intelijen itu.

-Episode 378-

Saya akan memperlihatkan padamu tanda pengenal

Ya, saya dari sana... kata si Bungsu perlahan.

yang asli, buyung...

Sementara itu isterinya yang tengah menatap pada

Sehabis berkata, dia memberi isyarat pada kedua

si Bungsu, tiba-tiba jadi pucat.

temannya. Kedua temannya yang masih memegang pisau


segera mengepung si Bungsu. Lelaki tinggi besar itu

Uda..., uda Bungsu...? katanya seperti bermimpi.

sendiri mencabut pula pisau dari pinggangnya. Mereka

Ya. sayalah ini, Reno... jawab si Bungsu.

mengepung makin ketat. Si Bungsu mundur. Sampai

Perempuan tukang dendang itu, yang tak lain dari

akhirnya pung gungnya tersandar ke dinding Los Galuang

Reno Bulan yang pernah bertunangan dengan si Bungsu

itu.

ketika remaja, tiba-tiba menangis. Kedua lelaki yang ada di


Nah, serahkan semua uangmu, buyung. Atau kau tak

sana hanya menatap tak mengerti.

sempat lagi bernafas... ujar lelaki besar itu mengancam,

Dimana ayah dan ibumu, Reno? tanya si Bungsu

sambil memainkan pisaunya di hadapan hidung si Bungsu.

perlahan.
16

Sesaat Reno masih menangis, yang menjawab adalah

mencintainya atau juga tidak. Waktu itu dia terlalu sibuk

suaminya.

berjudi ke mana-mana, tak sempat memikirkan soal cinta


atau soal pertunangan.

Amak dan abak telah meninggal. Sudah enam tahun


yang lalu.

Dia sibuk dengan judi yang telah mencandu. Namun


jauh di lubuk hatinya ketika itu, dia merasa bangga juga

Inalilahi wainnailahi rojiun...

bertunangan dengan Reno Bulan. Betapa takkan bangga,

Saudara kenal dengan beliau?

Reno gadis paling cantik di kampungnya itu merupakan

Saya masih terhitung kemenakan oleh ayahnya...

pujaan setiap anak muda. Ada pedagang dan saudagar

jawab si Bungsu sambil menatap pada suami perempuan

dari Payakumbuh datang melamarnya dengan membawa

itu.

uang dan emas dalam jumlah banyak sekali. Tapi Reno


Sudah berapa lama sanak mencari nafkah dengan

menolak.

bersaluang ini?

Ketika mereka dipertunangkan, kampung itu jadi

Lelaki itu menatap pada ayahnya yang meniup

gempar. Gempar bukan karena mereka tak sebanding.

saluang.

Betapa mereka takkan sebanding, Reno gadis tercantik di


seluruh desa yang berada di kaki Gunung Sago. Gadis alim

Sudah empat tahun. Kami tak bersekolah, tak punya


menikah

dan digelari puti saking cantiknya. Sementara si Bungsu,

dengan Reno. Yaitu setelah suaminya yang pertama

kendati bermata sayu --kata orang tanda-tanda mati

meninggal dalam suatu kecelakaan...

muda-- namun gagah dan semampai. Pasangan yang

sawah atau ladang. Saya baru enam tahun

membuat banyak orang mendecak kagum.

Si Bungsu tertunduk. Masa lalunya saat dia remaja


dia

Namun kegemparan dipicu oleh perangai si Bungsu.

dipertunangkan dengan Reno. Gadis tercantik di Situjuh

Pejudi Allahurobbi, tak pernah Katam Alquran, dan tak

Ladang Laweh. Dia tak tahu, apakah dia mencintai Reno

pernah menjejak masjid untuk Jumat, Subuh atau Isa.

waktu itu atau tidak. Dia juga tak perduli, apakah Reno

Preman tuak yang dibenci kaum ibu di mana-mana,

seperti

berlarian

datang

membayang.

Ke

masa

17

preman tapi tak tahu silat selangkahpun. Itulah sumbu

orang banyak datang melihat bila mereka main saluang.

kegemparan saat mereka

Orang ingin menatap wajahnya yang lembut dan matanya

dipertunangkan.

Perbedaan

mereka bak badak jo tukak. Reno adalah bedak yang

yang indah.

harum semerbak, si Bungsu adalah tukak yang membuat

Siapa sangka, gadis cantik bunga kampungnya dulu

orang mutah kayak.

itu akhirnya akan jadi pendendang saluang. Yang hidup

Sebenarnya sudah berkali-kali pihak keluarga Reno


meminta

agar

calon

mantu

mereka

itu

dengan menjual suara disepanjang malam yang dingin

merobah

dan lembab. Yang mencari nafkah dari belas kasihan orang

perangainya. Permintaan itu tentu saja disampaikan lewat

banyak. Namun itu juga suatu perjuangan hidup. Mereka

ayah dan ibu si Bungsu. Ayah dan ibunya sendiri telah

masih mau berusaha, tidak sekedar menampungkan

berusaha keras agar anak mereka jadi orang. Tapi si

tangan minta sedekah. Mereka juga pedagang. Meski yang

Bungsu tak perduli. Bahkan dia tetap tak perduli ketika

diperdagangkan adalah suara.

akhirnya, setelah semua usaha menyadarkannya jadi


gagal,

keluarga

Reno

datang

mengembalikan

Kata orang....Uda telah meninggal di Pekanbaru....

tanda

pertunangan. Dia benar-benar tak perduli. Malah dia


melemparkan cincin pertunangan yang dia pakai pada
perempuan separoh baya yang datang berunding ke

-Episode 379-

rumahnya.
Perbuatan

yang

mendatangkan

aib

dan

murka

Si

ayahnya. Itulah semua kisah tragedi itu. Betapa dia takkan

tak

terurus.

Namun

oleh

suara

Reno.

Dia

Meninggal?

yang bernama Reno Bulan itu menunduk, menangis.


kurus

dikagetkan

mengangkat kepala.

kenal pada perempuan di hadapannya ini? Kini perempuan


Tubuhnya

Bungsu

Ya. Banyak orang berkata begitu. Berita itu dibawa

bayangan

oleh panggaleh dari Pekanbaru. Uda ikut bergerilya di

kecantikannya masih jelas. Itulah salah satu sebab kenapa


18

sana. Sampai akhirnya tertembak dan...meninggal di

menaruh rasa suka padanya. Bertahun-tahun lewat, dia

sebuah kampung bernama Buluhcina...

telah dibawa pindah kemana-mana. Dia tetap menolak

Ya, itulah cerita yang didengar oleh Reno ketika masih

untuk dinikahkan dengan lelaki lain. Dia tak mengatakan

gadis. Semula dia sangat sedih ketika diberitahu orang

pada orang tuanya alasan penolakannya. Pokoknya dia

tuanya bahwa pertunangannya dengan si pejudi telah

menolak. Sampai suatu hari dia ditanya oleh ibunya.

diputuskan. Dia lalu dicarikan calon suami. Seorang kaya

Engkau masih menanti si Bungsu, Reno?

dan masih ada pertalian darah dengan keluarganya.

Reno kaget, dia tatap ibunya. Perempuan tua itu juga

Namun gadis cantik itu menolak. Dia mencintai si Bungsu,

menatapnya. Ibu selamanya adalah orang yang paling

teman sesama mengajinya itu. Mereka memang tak

dekat dan paling mengerti akan isi hati anaknya. Ibu

pernah bicara soal cinta. Namun beberapa kali bertemu, di

selamanya adalah perempuan yang penuh kasih sayang

surau tempat mengaji, di pasar atau di jalan, mereka

terhadap anak-anaknya. Reno menangis dan memeluk

sempat saling beradu pandang. Saling mengerling dan

ibunya yang tua.

bertukar senyum. Itu sangat membahagiakannya. Dia tak

Maafkan Reno, Mak... katanya lirih.

perduli si Bungsu itu pejudi.


Ketika

huru-hara

selama

pendudukan

Katakanlah.

Jepang

Apakah

engkau

mencintainya,

dan

masih menantinya?

berlangsung, dia dan keluarganya mengungsi ke Painan.


Tempat yang jauh dari jangkauan balatentara Jepang. Di

Lama sunyi, sampai akhirnya Reno mengangguk dan

sana dia selalu berharap untuk dapat bertemu dengan si

menangis dalam pelukan amaknya. Ya, kemana lagi dia

Bungsu. Dia ingin mengatakan pada anak muda itu, bahwa

harus mengadu. Si ibu berlinang air matanya. Sejak saat

dia mencintainya. Bahwa dia akan tetap menantinya. Dia

itu si ibu berusaha keras mencari kabar tentang si Bungsu.

yakin anak muda itu juga mencintainya. Meski si Bungsu

Ke ujung langit pun dia, saya akan mencarinya. Saya

tak pernah berkata begitu, tapi hati perempuannya yang

akan melamarnya kembali untuk Reno... ujar si ibu suatu

paling dalam mengatakan bahwa anak muda itu juga

malam, saat dia bertengkar lagi dengan suaminya.


19

Membuat malu! Bangsat itu penjudi! Dahulu pejudi

Berbulan-bulan dia tetap tak mempercayai berita itu.

itu telah memutuskan hubungannya dengan melemparkan

Namun itulah berita terakhir yang didengarnya tentang

cincin pertunangannya bukan? Apakah anakmu tak laku,

lelaki yang dia cintai itu. Dan akhirnya, dia menyerah pada

sehingga tak ada lelaki yang mau jadi suaminya? Reno

kehendak

cukup mengangguk saja, maka sepuluh lelaki kaya atau

ayahnya. Agar dia segera menikah. Dia lalu menikah.

yang berpangkat akan datang melamarnya! Katakan

Meski dalam usia yang sudah sangat terlambat menurut

begitu pada anakmu yang gila itu! Pada gadis tuamu itu!

ukuran saat itu. Dia menikah dengan seorang pedagang

Apakah dia tetap takkan berlaki sampai tua, sampai jadi

kaya.

nenek-nenek. Apakah dia ingin marando tagang? sergah

dirampok. Tokonya dibakar. Hartanya ludes. Dan suaminya

suaminya dengan berang.

sendiri mati dalam suatu kecelakaan. Reno yang telah

kedua

Namun

orang

hanya

tuanya.

beberapa

Terutama

tahun.

kehendak

Pedagang

itu

kematian ayah dan ibu, jadi hilang kemudi.

Tapi isterinya juga jadi naiak suga.


Tuan lelaki busuk! Hanya memikirkan diri Tuan saja.

Untunglah ada seorang lelaki, pemain rabab yang ikut

Tuan tak pernah memikirkan bagaimana hati anak Tuan.

kelompok saluang yang menikahinya. Dia tak punya

Biar

pilihan.

dia

kawin

dengan

rampok

sekalipun,

asal

dia

dia

menerima

dikawini

lelaki

itu.

Daripada hidup dalam godaan. Daripada sesat. Begitulah

mencintainya dan bahagia...!

sejarahnya. Dan kini, di hadapannya, duduk lelaki

Kalian sama-sama gila!


Reno

Makanya

yang

pernah dia nanti bertahun-tahun. Lelaki yang dicintainya

yang mendengarkan pertengkaran itu hanya

sepenuh hati. Kalau malam tadi dia tak mengenal si

menangis di kamarnya. Lalu,... suatu hari datanglah kabar

Bungsu, itu memang bukan salahnya. Anak muda itu

itu. Kabar tentang kematian si Bungsu di Desa Buluhcina.

kelihatan terlalu gagah dengan tubuh berisi. Lagipula

Sebuah desa 25 kilometer dari kota Pekanbaru. Reno

mana berani Reno menatap lelaki lama-lama.

merasa dirinya runtuh mendengar berita kematian itu.

Karena dia tahu terlalu banyak lelaki usil yang selalu

Tak mungkin. Tak mungkin... desahnya berkali-kali.

berdatangan ke tempat mereka bersalung. Tak perduli dia


20

telah bersuami, dan suaminya ada pula di dekatnya!

Suami Reno tertawa perlahan.

Kalaupun

namun

Bukankah kami kini berdagang? Kami berdagang

bagaimana dia akan meyakini bahwa lelaki itu adalah si

suara. Hanya itu yang bisa kami perdagangkan. Karena

Bungsu? Yang telah dikatakan meninggal dunia. Dia tak

hanya itu pula modal kami. Untuk berdagang yang lain,

mau ditipu oleh mata. Dia tak mau ditipu oleh harapan

dibutuhkan modal yang lain pula. Apalagi pergolakan ini

yang telah punah.

membuat keadaan tidak menentu..

mungkin

ada

hatinya

berdetak,

Apakah engkau tak pernah pulang ke kampung,

Tapi, kendati situasi keamanan masih belum menentu,

Reno? si Bungsu bertanya perlahan.

si Bungsu menyuruh mereka agar benar-benar berdagang.

Dia ingin sekali mendengar cerita tentang kampung


halamannya.

Tentang

Situjuh

Ladang

Laweh.

Dia memberinya modal dari uang yang dia bawa pulang.

Reno

Keluarga pesalung itu semula menolak. Tapi si Bungsu

menggeleng.

memaksa mereka untuk menerima modal itu. Dia punya

Sudah lama sekali saya tak ke sana. Sudah berbilang

alasan untuk berbuat demikian. Dia punya uang yang

tahun. Apa yang harus saya jenguk ke sana? Tak ada lagi

cukup. Tapi untuk apa uangnya kini? Dia tak punya siapa-

ayah dan ibu, tidak juga sanak tak ada famili. Kalaupun

siapa. Dia anak yang bungsu. Tak beradik. Ada seorang

ada

kakaknya, tapi kakaknya itupun telah meninggal.

famili

jauh,

famili

sesuku,

mereka

takkan

mengacuhkan karena kami miskin. Sudah demikian adat di

Dia ingin Reno berobah nasibnya. Lagipula Reno

kampung kita. Orang yang dipandang dan didatangi, bila

adalah anak mamaknya. Dengan uang itu suami Reno

pulang dari rantau, adalah orang-orang yang pulang

membeli sebuah kedai di Los Galuang. Kemudian membeli

membawa

kain batik ke Padang.

harta.

Orang-orang

yang

berhasil

di

perantauan... Reno menjawab dengan getir.


Si Bungsu tertunduk diam.
Apakah kalian tak mungkin berdagang? tanyanya.

-Episode 380-
21

Mereka berjualan kain panjang dan selimut tebal.

Besoknya, ketika si Bungsu akan keluar rumah, Reno

Selain itu, masih banyak kelebihan uang dan mereka

tak dapat menahan rasa kehilangannya. Dia peluk lelaki

membeli

itu di depan suaminya. Sutan Pilihan menjadi sangat

sebuah

rumah

cukup

besar

di

Jangkak,

Mandiangin. Malam itu, selesai Magrib dan makan malam

terharu.

mereka duduk di ruang tengah.

Jangan lupakan kami Uda. Jangan lupakan kami..

Reno, Sutan Pilihan, besok saya akan ke pergi.

ujar perempuan itu dalam rasa hibanya yang sangat. Si

Mungkin ke Payakumbuh. Tapi perjalanan hidup tak bisa

Bungsu balas memeluknya.

kita terka. Yang jelas besok saya akan pergi. Sutan sudah

Reno Adikku, jaga suamimu, jaga anakmu..

tahu apa hubungan saya dengan isteri Sutan di masa lalu.

Jaga juga diri Uda baik-baik... ujar Reno diantara

Saya yakin Sutan akan menjaga Reno baik-baik. Reno,

isaknya.

nasib ditentukan oleh Tuhan. Nasiblah yang membuat kita

Itulah puncak pertemuan mereka beberapa bulan

tercerai berai. Kini sayangi dan jaga anak dan suamimu.


aku

yang lalu, perpisahan! Semasa bertunangan mereka tak

sebagai mengenang saudara lelakimu. Aku akan bahagia

pernah berpelukan. Jangankan berpeluk, berpegangan

bila mendengar kabar kalian hidup bahagia...

tangan saja tak pernah. Kini, setelah zaman berlalu, saat

Aku

menyayangimu

sebagai

adikku,

kenanglah

Reno menjadi isteri lelaki lain dan si Bungsu menjadi

Reno tenggelam dalam tangis terisak-isak. Sutan

pengembara yang tak tahu dimana akan mengakhiri

Pilihan tak mampu membendung air matanya.

pengembaraannya, mereka berpelukan sebagai dua orang

Demi Allah, Uda Bungsu, saya akan menjaga Reno

adik beradik di depan suami Reno. Sutan Pilihan, suami

sebagaimana Uda pesankan. Dia ibu dari anak saya, dan

Reno, menatap perpisahan itu dengan hati yang amat

saya mencintainya. Saya tak tahu bagaimana harus

hiba. Dia ingin si Bungsu tetap berada di antara mereka.

mengucapkan terimakasih atas semua bantuan Uda pada

Budi dan keihlasan anak muda itu amat mengikat hatinya.

kami, hanya Tuhan yang akan membalasnya.... ujar Sutan

o0o

Pilihan perlahan.
22

Saat itu pergolakan sedang berada di puncaknya. Pagi

Bau mesiu dan seringai maut, berbaur dengan

itu Jam Gadang di pusat kota berdentang lemah delapan

anyirnya darah. Tercium di setiap pelosok kota. Sesekali

kali. Matahari sudah sejak tadi terbit. Namun meski telah

masih terdengar suara tembakan. Sesekali kebisuan yang

sesiang itu, tak seorangpun penduduk yang kelihatan

mencekam itu dirobek oleh derap sepatu berlarian, atau

berada di luar rumah. Kota itu seperti kota mati. Beberapa

suara truk reot yang mengangkut mayat-mayat. Rumah

belas mayat berlumur darah kelihatan tergeletak di depan

Sakit makin siang makin dipenuhi oleh mayat yang

Jam Gadang. Jam itu seperti saksi bisu, menatap mayat-

berdatangan. Dari Tarok, dari Jalan Melati. Dari Simpang

mayat di bawahnya.

Aurkuning, dari Birugo, dari Mandiangin, dari Lambau, dari


Atas Ngarai.

Malam tadi PRRI menyerang APRI yang berkedudukan


di kota. Kontak senjata tak terhindarkan. Sebagaimana
jamaknya

perang

kota

di

mana-mana,

dibahagian

-Episode 381-

manapun di dunia ini, yang paling menderita bukanlah


pihak yang berperang. Melainkan penduduk!
Itulah yang terjadi atas penduduk kota Bukittinggi.
Rentetan tembakan yang terdengar malam tadi, masih

-Episode 382-

bersambung sampai pagi. Hari itu adalah hari yang paling


hitam dan paling berlumur darah bagi kota yang indah dan
sejuk itu. Bahkan di zaman penjajahan Belanda dan di
zaman fasis Jepangpun, maut tak pernah menyebar
bencana sedahsyat seperti yang terjadi hari itu. Kota itu
benar-benar sunyi. Bahkan suara burung-burungpun, yang
biasanya terdengar riuh seperti nyanyian kanak-kanak
yang gembira, pagi itu sepi.
23

samurai. Saya tak pernah melihat orang itu sebelum ini di


Bukittinggi. Saya benar-benar tak mengenalnya, Pak.
Kau bisa usahakan mencari informasi tentangnya?
Saya akan usahakan. Tapi orang ini nampaknya amat

-Episode 383-

berbahaya...

Partai Islam sendiri saat itu tercecer, selain karena tak

Ya. Itu sudah dia buktikan tadi ketika menghantam

pernah menjanjikan kebahagian duniawi seperti komunis,

dan membunuh Sutan Kudun....

juga karena kader-kadernya hanya mendapat pendidikan

Pasukan itu lalu meninggalkan Tambuo. Padahal si

lokal. Selain itu, dan ini masuk penting, pimpinan-

Bungsu tak pergi jauh, hanya dua ratus depa dari mereka,

pimpinan partai Islam yang jumlahnya banyak itu, saling

di tebing yang terlindung oleh hutan bambu, dia tengah

bercakaran untuk mendapatkan kedudukan.

duduk dan menatap pada mereka dengan diam. Sejak tadi

Kemana si Bungsu setelah peristiwa di Simpang

dia

Aurkuning itu? Tak seorangpun yang tahu. Yang jelas,

memperhatikan

gerakan

pasukan

APRI

yang

mencarinya itu. Pasukan itu memang hanya tegak di jalan.

sesaat setelah Nuad si OPR itu melaporkan peristiwa itu ke

Menatap keliling. Tidak menyeruak semak belukar.

komandan pasukannya, APRI lalu memburunya. Namun

Malam

jejaknya lenyap dalam belukar Tambuo itu.

itu,

saat

tentara

PRRI

menyerang

kota

Bukittinggi, si Bungsu bermalam di rumah kawannya yang

Kau tahu siapa dia? tanya sersan yang memimpin

terletak di Tigobaleh. Mereka mendengar suara tembakan.

pencarian itu.

Bahkan sampai pagi. Sebenarnya pagi itu dia sudah akan

Nuad yang baru dibebaskan si Bungsu menggeleng.

menuju ke kota, tapi temannya melarang. Berbahaya ke

Bukan orang Tigobaleh, misalnya?

kota dalam situasi begitu. Esoknya setelah hari agak


tinggi, dia berkeras juga untuk pergi dan dilepas dengan

Tidak. Saya kenal setiap batang hidung orang

was-was. Akhirnya hanya sekitar setengah jam keluar dari

Tigobaleh. Tak satupun yang mahir mempergunakan


24

rumah temannya di Tigobaleh, dia terjerat dalam peristiwa

Namamu

berdarah di Simpang Aurkuning itu.

sejak

dahulu

kudengar,

anak

muda.

Sebentar ini juga. Apakah benar dia yang membuat


peristiwa di Tarok itu?

Anggota OPR yang mencegatnya, demikian pula yang


bernama Nuad, yaitu mata-mata lihai yang dia ancam

Kari Basa menatap pada si Bungsu setelah pemilik

dengan samurai itu, rata-rata merupakan orang baru di

kedai itu bertanya. Setelah menatap sejenak keluar,

Bukittinggi. Baru sekitar sepuluh tahun. Makanya mereka

memastikan tak ada tentara atau orang lain, Kari Basa ikut

tak penah mengenal bahwa dahulu di kota itu ada seorang

bertanya.

anak muda yang kemahirannya bersamurai amat luar

Kami mendapat kabar, pagi tadi di Aur Kuning ada

biasa.

OPR yang dibantai orang dengan samurai. Menurut

Si Bungsu mengunyah beberapa macam dedaunan


yang dia

pungut dari belukar di

Tambuo

sebagian orang, OPR itu dicido dari belakang. Tapi ada

itu. Lalu

yang berkata, bahwa OPR itu akan menembak dan lelaki

menempelkannya ke luka di keningnya. Dalam waktu

itu tiba-tiba menggerakkan tangan. Dan tiba-tiba saja

singkat, darah itu berhenti mengalir. Pening kepalanya

dada OPR itu belah oleh samurai. Saya mendengar cerita

lenyap.

itu,

-Episode 384-

melakukan hal itu, yaitu engkau. Sebentar ini, dua lelaki

dan

setahu

saya

hanya

seorang

yang

mampu

yang keluar tadi, adalah orang-orang PRRI. Mereka juga


mendengar cerita itu. Kini engkau muncul tiba-tiba. Jangan
mungkiri

memang

engkaulah

yang

telah

membantai OPR itu. Benar bukan?

-Episode 385-
Kari Basa

bahwa

Si Bungsu hanya menatap pada orang tua itu. Kari

memperkenalkan si Bungsu pada pemilik

Basa,

kedai tersebut. Pemilik kedai yang bernama Rabain itu

ayah

Salma.

Alangkah

lamanya

berjumpa.

hanya melongo. Kemudian menyalami si Bungsu.

Benar cerita itukan, Bungsu?


25

mereka

tak

Ya.... jawabnya perlahan.


Hei,

kita

ke

rumah.

Ini kamarmu, ingat?


Tentara

kini

berkeliaran

Si Bungsu tersenyum.

mencarimu. Tapi tak apa, itu hanya sebentar. Banyak

Saya beberapa kali menerima surat dari Salma, yang

tugas mereka yang lebih penting daripada hanya mencari

mengatakan bahwa kalian bertemu di Singapura. Dia

engkau. Sepuluh dua puluh OPR mati, biasa. Mari, kita ke

menceritakan semua yang terjadi di sana.

rumah. Rabain, kami pergi....

Si Bungsu tak menjawab. Tapi sambil mendengarkan

Si Bungsu mereguk minumannya. Kemudian akan

dia memperhatikan kuku kaki dan kuku jari tangan Kari

membayar. Tetapi pemilik kedai itu menolak. Mereka

Basa. Ternyata semuanya utuh. Tahu bahwa anak muda itu

berjalan kaki menuju arah Panorama. Ada dua tiga truk

memperhatikan tangan dan kakinya, yang dahulu semasa

penuh tentara melewati mereka menuju ke rumah sakit.

sama-sama ditahan di lobang Jepang, kukunya dicabuti

Tapi karena Kari Basa demikian tenang, si Bungsu juga

semua oleh Jepang, Kari Basa berkata :

menjadi tenang. Dan tiba-tiba saja, mereka tegak di depan

Sudah tumbuh semuanya...

sebuah rumah.

Bapak berada dalam kota, apakah berpihak pada

Kau masih ingat rumah ini?

APRI? ujar si Bungsu.

Kari Basa bertanya perlahan sambil merogoh kantong.

Lelaki tua itu tertegun. Kemudian menoleh keluar.

Mengeluarkan sebuah kunci dan menaiki tangga batu. Si

Panjang ceritanya, Bungsu. Tapi saya akan solat

Bungsu masih tertegak beberapa saat. Betapa dia takkan

Asyar dulu. Nanti kita cerita...

ingat? Di rumah inilah dahulu dia di rawat oleh Salma


selama beberapa puluh hari, setelah tubuhnya dicencang

Ya, saya juga akan solat...

oleh Kempetai dalam terowongan di bawah kota ini. Di

Malam harinya, Kari Basa bercerita. Dia tak ikut

rumah

inilah

dia

berlatih

kembali

mempergunakan

berperang.

samurainya, setelah sekian lama tak menyentuh senjata

Memang

membawanya serta.

tiu. Akhirnya dia melangkah naik.


26

ada

beberapa

teman-temannya

Saya memang tak setuju dengan kebijaksanaan

Teman-teman dari PRRI dan juga dari APRI meminta saya

pusat. Tapi memberontak menurut saya taktik yang salah.

untuk menjadi informan mereka. Tapi saya menolak. Nah,

Sekurang-kurangnya saya tak sepaham. Maka saya tetap

sejak tadi kau menanyai saya, Bungsu. Seolah-olah

tinggal di kota.

engkau seorang intelijen. Apakah engkau salah seorang


dari PRRI itu?

Bapak berpihak pada APRI?

Si Bungsu tak segera menjawab. Dia melemparkan

Terserah bagaimana penilaian oranglah. Tapi yang

pngannya ke luar jendela. Di luar sana, beberapa anggota

jelas saya tak ikut ke hutan...

APRI kelihatan mondar mandir di jalan raya.

Bapak menjadi informan PRRI?

Saya baru datang, Pak. Saya bertanya pada Bapak,

Kembali Kari Basa menggelengkan kepala.

karena saya tak tahu tentang apa yang telah terjadi di

Kalau begitu bapak informan APRI?

kampung kita ini. Kenapa negeri yang dahulu Bapak dan

Juga tidak Bungsu. Teman-teman memang membawa

teman-teman Bapak pertahankan dengan mengorbankan

saya untuk aktif lagi dalam APRI. Namun betapupun jua,

nyawa ini tiba-tiba diamuk perang saudara. Saya dengar

Minangkabau ini adalah kampung saya. Barangkali sikap

Pak Dakhlan Jambek kini berada di Tilatang Kamang. Apa

saya adalah sikap yang buruk. Tak bisa berpihak. Tapi saya

sebenarnya yang telah terjadi, Pak Kari? Apa sebabnya

memang berada dalam posisi yang serba sulit. Di satu

kita memberontak. Apa sebabnya APRI yang juga orang

pihak, saya memang tak suka akan kekacauan politik yang

Indonesia itu, malah di antaranya juga terdapat orang-

terjadi dalam kabinet sekarang. Saya juga tak suka pada

orang Minang, hari ini justru datang kemari untuk saling

cara

berbunuhan

Presiden

Soekarno

yang

amat

berpihak

pada

dengan

saudara-saudara

sebangsanya?

komunis. Tapi saya juga tak mau memberontak. Saya

Tolong Bapak ceritakan, saya ingin mendengarkannya.

lebih-lebih tak suka lagi, kalau saya harus memanggul

-Episode 386-

senapan

dan

memburu

PRRI.

Mereka

kampung saya semua, teman, anak dan

adalah

orang

kemenakan.
27

Tadi pagi saya

memang membunuh seorang OPR.

Kemerdekaan di Sumatera Tengah. Reuni itu bertujuan

Tapi sungguh mati, saya bukan PRRI. Saya juga tidak

membina

kesatuan

dan

kekompakan,

terutama

di

simpatisan mereka. Itu bukan pula berarti saya berada di

kalangan pejuang kemerdekaan yang dipelopori oleh

pihak APRI, tidak. Saya hanya membunuh OPR itu karena

perwira-perwira Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

dia tak memberi kesempatan hidup pada seorang lelaki

Dari reuni itu, pada 20 Desember 1956 lahirlah

cacat yang minta tolong pada saya. Dia mengatakan

Dewan Banteng yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad

bahwa lelaki cacat itu PRRI. Kalaupun benar, tetapi lelaki

Husein. Tindakan reuni untuk kekompakan para Pejuang

itu luka. Kenapa dia tak ditolong? Saya benci pada OPR

Kemerdekaan ini diikuti oleh daerah-daerah lain. Dalam hal

yang tak berperikemanusiaan itu. Demi Tuhan, kalaupun

ini para perwira Sumatera Tengah menjadi ikutan. Dua hari

yang melakukan aniaya itu adalah orang PRRI, maka saya

setelah dewan Banteng terbentuk, tepatnya 22 Desember

juga akan membunuhnya. Itulah yang terjadi, Pak. Kini

1956, di Medan dibentuk pula Dewan Gajah yang

harap Bapak ceritakan, kenapa negeri kita ini sampai

dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolon. Lalu pada tanggal

berkuah darah?.

18 Maret 1957 di Manado dibentuk pula Dewan Manguni

Kari

Basa

menghujam

termenung.

jauh

ke

Ucapan

lubuk

anak

hatinya.

muda

Setelah

itu,

yang

dipimpin

oleh

Letnan

Kolonel

Vence

Sumual.

lama

Sumatera Selatan segera pula bersiap-siap menuruti

termenung dan merekat kembali segala yang diketahuinya

Sumatera Tengah untuk membentuk Dewan Garuda

tentang mula pergolakkan ini, Kari Basa lalu bercerita.....

dibawah pimpinan Letnan Kolonel Barlian.

Pada mulanya adalah rasa tak puas pihak Angkatan

Tindakan yang dianggap Pusat melanggar konstitusi

Darat Republik Indonesia atas kekalutan politik di tingkat

dimulai dengan adanya cetusan tuntutan daerah kepada

Pusat. Kekalutan politik itu menyebabkan jurang pemisah

Pusat.

antara Daerah dan Pusat dalam hal

membangun daerah. Lalu disusul dengan diambil alihnya

mencari jalan

Tuntutan

berupa

Mulyoharjo oleh Dewan Banteng dengan Ahmad Husein

pejuang

Perang
28

Tengah

Pusat

dideklarasikan,

para

Sumatera

agar

kekuasaan

reuni

Gubernur

desakan

keluarnya. Di Sumatera, dua tiga tahun sebelum PRRI


diadakan

dari

itu

Ruslan

sebagai Ketua Daerah menggantikan jabatan Gubernur.

malahan

sebaliknya.

Pergolakan

di

daerah

mereka

Tindakan ini diikuti oleh Dewan Gajah di Sumatera Selatan

pergunakan sebagai senjata untuk lebih memperhebat

dan Dewan Manguni di Sulawesi Utara.

pertempuran politik dalam lembaga tersebut.

Akibat munculnya kekalutan ini yang paling menarik

Kalau kesatuan Angkatan Bersenjata sudah mencari

manfaatnya adalah pihak PKI. Mereka mendapat bukti bagi

jalan sendiri-sendiri, maka perang saudara pasti takkan

agitasi politiknya untuk mengkambing-hitamkan Angkatan

bisa dihindarkan. Untuk mengatasi situasi yang tak baik

Darat sebagai War Lords

ini, terutama di lingkungan Angkatan Darat, tanggal 9

Kaki-tangan

dan

Desember 1956 KSAD Mayor Jenderal A. H. Nasution

peluang

mengeluarkan perintah yang melarang seluruh anggota

mematangkan kondisi revolusioner bagi PKI menurut

TNI/AD aktif dalam partai politik. Kemudian 15 Februari

konsepsinya. Dalam keadaan seperti itu, situasi semakin

1957,

tidak

mengeluarkan larangan reuni bagi Dewan-dewan yang

musuh

imperialis,

dan diktator-diktator militer.

demokrasi.

kolonialis,

Situasi

menguntungkan

musuh

ini

bagi

rakyat

memberi

pihak

yang

ingin

mempertahankan jalan konstitusi dan tertib hukum serta

Nasution

selaku

KSAD

kembali

lahir di daerah itu.

demokrasi.
Karena

Jenderal

Karena kekuatan politik itu juga, maka Kabinet Ali


Dewan

Sastroamijoyo ke II, yang dibentuk atas dasar hasil

Perwakilan Rakyat dan Konstituante hasil Pemilihan Umum

Pemilihan Umum tahun 1955, pada Maret 57 menyerahkan

pertama Tahun 1955 menjadi arena pertempuran politik

mandatnya kepada Presiden Soekarno. Untuk mengatasi

yang

sebagai

situasi kritis, maka Presiden menyatakan negara dalam

lembaga yang diharapkan untuk meletakkan landasan

keadaan Darurat Perang (S.O.B) dan dengan demikian

bagi peredaan rasa ketidakpuasan yang semakin meluap.

membebankan tugas pengamanan negara sepenuhnya

Pergolakkan

kepada Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Sampai

tak

perkembangan

mampu

di

yang

menemukan

daerah-daerah

jalan

terjadi,

keluar

bukannya

mendorong

lembaga-lembaga itu mem percepat tercapainya hasil-

di sini Kari Basa berhenti bercerita.

hasil guna meredakan pergolakan di daerah itu, tetapi


29

Dia meneguk kopinya. Si Bungsu juga meneguk

Musyawarah Nasional diikuti dengan Musyawarah

kopinya. Kari Basa semasa revolusi pisik tahun 45

Nasional Pembangunan (Munap) yang dilangsungkan akhir

bertugas sebagai perwira intelijen. Dia

November 1957.

memang punya

ingatan dan pengetahuan yang amat dalam tentang

Tapi ternyata Munas dan Munap itu tak menghasilkan

situasi negara waktu itu. Sehabis minum kopi, mereka

apa-apa. Kekecewaan daerah semakin meningkat. Tanggal

sembahyang Isya. Setelah itu makan malam. Atas desakan

9 Januari 1958 di Sungai Dareh dilangsungkan rapat yang

si Bungsu, orang tua itu kembali merekat kepingan

dihadiri

ingatannya

Sumual, Zulkifli Lubis serta beberapa tokoh politik dan

tentang

masa-masa

prolog

pergolakan

tersebut. Kemudian dia meneruskan ceritanya...


Demi
Nasional,

menghindarkan
setelah

megusahakan

perpecahan

dinyatakannya

menyelesaikan

masalah

Ahmad

Husein,

Dahlan

Jambek,

militer lainnya. Rapat Sungai Dareh ini membicarakan


persatuan

keadaan

Simbolon,

SOB,

kekecewaan

dan

Pusat

pertentangan

mereka

mengatasi

atas

ketidakberhasilan

keresahan.

Rapat

itu

pimpinan

juga

telah

membicarakan rencana meningkatkan tuntutan kepada

antara daerah-daerah yang bergolak dengan pusat secara

Pusat.

Malah

tidak

hanya

berupa

tuntutan,

tetapi

damai, maka pada tanggal 9 sampai 14 September 1957

ultimatum. Jika ultimatum tidak dijawab, maka akan dicari

di Jakarta diadakan Musyawarah Nasional (Munas). Dihadiri

jalan lain.

oleh seluruh pimpinan pemerintah dan tokoh-tokoh politik

Rapat ini tercium oleh Pemerintah Pusat di Jakarta.

dan militer dari seluruh Indonesia. Tujuan Munas ini adalah

Maka tanggal 23 sampai 26 Januari 1958 KSAD Jenderal

untuk

timbul

Nasution mengadakan perjalanan mengukur barometer

secara musyawarah dengan hati terbuka dan dalam

situasi. Perjalanan itu dilakukan ke Tapanuli, Sumatera

suasana kerukunan dan persaudaraan.

Timur, Aceh dan Tanjung Pinang. Tanggal 10 Februari 1958,

menyelesaikan

masalah-masalah

yang

Ahmad

Husein

selaku

Ketua

Dewan

Banteng

mengeluarkan Ultimatum yang sudah disepakati di Sungai

-Episode 387-
30

Dareh itu kepada Presiden Soekarno dan Kabinet Juanda di

Namun

Jakarta. Isi Ultimatum itu adalah :

dengan

dan

sebuah

Proklamasi.

Proklamasi

itu

adalah

Indonesia (PRRI) pada tanggal 15 Februari 1958, dengan

B. Agar Presiden menunjuk Mohammad Hatta dan

Syafruddin

Hamengku Buwono IX sebagai pembentuk

Perwiranegara

sebagai

Perdana

Menteri.

Proklamasi ini dilanjutkan dengan membentuk Kabinet

kabinet baru.

yang berpusat di Padang. Maklumat pembentukan PRRI itu

C. Apabila tuntutan ini tidak dipenuhi, maka Dewan


akan

penangkapan

proklamasi berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik

tempo 5 x 24 jam.

Banteng

perintah

pembekuan KDMST itu dijawab oleh Dewan Banteng

A. Agar Presiden membubarkan Kabinet Juanda dalam

Sultan

pemecatan,

memutuskan

hubungan

didukung oleh Simbolon di Sumatera Utara. Tanggal 17

dengan

Februari 1958, D. J. Somba yang menjabat sebagai

Pemerintah dan bebas dari ketaatan terhadap Kepala

Panglima Musyawarah Nasional Pembangunan (MUNAP),

Negara.

yang dilangsungkan akhir November 1957.

Ultimatum ini seperti membakar sumbu dinamit.


Pemerintah

pusat

menjawab

ultimatum

itu

Komando Daerah Militer Sulawesi Utara (KDMSU) di

dengan

Manado

menyatakan

pula

bahwa

Sulawesi

Utara

perintah pemecatan dengan tidak hormat atas Kolonel

memutuskan hubungan dengan Pemerintah

Simbolon, Kolonel Dahlan Jambek, Kolonel Zulkifli Lubis

Jakarta dan menyokong berdirinya PRRI di Sulawesi Utara,

dan Letnan Kolonel Ahmad Husein. Perintah pemecatan itu

di

diikuti dengan perintah penangkapan. Tanggal 12 Februari

(PERMESTA). Pengumuman menyokong PRRI ini dijawab

1958

membekukan

Pemerintah dengan memecat dengan tidak hormat Letnan

Komando Daerah Militer Sumatera Tengah (KDMST) yang

Kolonel HNV Sumual, Letnan Kolonel D. J. Somba dan

selanjutnya menempatkannya langsung di bawah perintah

Mayor D. Runturambi.

KSAD

mengeluarkan

keputusan

KSAD Jenderal Nasution.

bawah

pimpinan

Perjuangan

Rakyat

Pusat

di

Semesta

Mereka dicap memberontak dengan nama Permesta.


PRRI/PERMESTA oleh
31

Pemerintah Pusat dianggap lebih

berbahaya

dibandingkan

dengan

pemberontakan

3.

Operasi

17

Agustus

untuk

mengamankan

bersenjata yang pernah timbul sebelumnya di tanah air,

Sumatera Barat di bawah pimpinan Kolonel Inf.

oleh karena:

Ahmad Yani.

a. Dengan

memproklamirkan

Revolusioner

Pemerintah

4. Operasi SADAR untuk mengamankan Sumatera

dan tidak mengakui kekuasaan

Selatan dengan Komandan Operasinya Kolonel Dr.

Pemerintah yang sah akan mengakibatkan Negara

Ibnu Sutowo.

Republik Indonesia akan terpecah belah.


b. Pemberontakan

ini

telah

5. Operasi

melaksanakan

Komandan

penyelewengan di bidang politik, ekonomi dan


militer

dengan

mengadakan

hubungan

MERDEKA

di

Operasi

Sulawesi
Letkol

Utara

Infantri

dengan
Rukminto

Hendraningrat.

serta

Malam telah hampir tersambut dengan subuh, ketika

mendapat bantuan kerjasama langsung dari luar

Kari Basa, bekas perwira intelijen di zaman perang

negeri. Yang berarti membuka pintu bagi kegiatan

kemerdekaan itu, menyelesaikan ceritanya. Setelah itu

subversi.

mereka ke kamar tidur masing.

Untuk menumpas PRRI/PERMESTA, pemerintah Pusat

Si Bungsu tak dapat memejamkan matanya sampai

memerintahkan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

datang waktu subuh. Ketika dia mendengar Kari Basa

untuk melancarkan operasi gabungan. Untuk itu disusun

mengambil uduk, diapun bangkit. Kemudian ke kamar

operasi-operasi sbb :

mandi dan mengambil uduk pula. Mereka sama-sama

1. Operasi TEGAS di daerah Riau Daratan dan


Pekanbaru

dipimpin

oleh

Letkol

sembahyang subuh dengan Kari Basa sebagai Imam.

Kaharuddin

Kau ingat Sutan Baheramsyah? tanya Kari Basa

Nasution dari RPKAD.

tatkala mereka selesai sholat.

2. Operasi SAPTA MARGA di daerah Medan/Sumatera

Yang menembak Jepang di Birugo dahulu?

Utara.

Ya
32

Ya, saya ingat beliau. Beliau masih hidup?

mereka

telah

kehabisan

peluru

menembak-nembak

Sampai malam kemaren masih hidup...

sepanjang malam. Mereka diburu ke arah Gadut, Tilatang


Kamang dan Padang Luar Kota. Diburu dengan panser,

Maksud Bapak?

tank

dan mustang yang datang dari Padang. Kau tahu,

Dia meninggal malam kemaren.

Kolonel Dahlan Jambek kabarnya malam kemaren berada

Dimana?

di sekitar Villa Tanjung di Gurun Panjang memberikan

Di kota ini. Di dekat Simpang Tembok..

komando.
Si Bungsu tak berkomentar. Kari Basa menceritakan

Dalam penyerbuan malam kemaren?

jalannya penyerangan malam tadi.

Ya

Bapak berada di luar malam tadi?

Dia ikut PRRI?

Tidak. Tapi saya mendengar cerita di kedai kopi di

Ya

mana kita bertemu kemaren.

Ikut menyerbu masuk kota?

Pak Baheramsyah, meninggal karena apa?

Ya. Dia ikut menyerbu bersama pasukan Dahlan

Ditembak APRI. Dia sudah diperintahkan untuk

Jambek, pasukan Sadel Bereh, pasukan Mantari Celek,

menyerah. Tapi dia ingin bertemu dengan keluarganya

Beruang Agam. Jumlah mereka diperkirakan mendekati

yang ada di daerah Tembok. Dia menyelusup dari Lambau.

atau lebih dari seribu orang.

-Episode 388-

Ya Tuhan, apakah mereka akan merebut kota?

Jika sudah bertemu dengan keluarganya, dengan

Saya tak tahu, buyung. Tetapi yang jelas, malam tadi


pasukan

APRI

tetap

bertahan

di

anak-anaknya

kantong-kantong

yang

kecil-kecil,

dia

berniat

mundur

pertahanan. Tapi begitu pagi tiba, mereka mulai mengejar

bersama pasukan Sadel Bereh yang memang masuk dari

pasukan PRRI. Pasukan PRRI mundur karena kebanyakan

arah Gadut lewat Tembok. Tapi ternyata ketika dia sampai,


33

pasukan Mobrig di bawah pimpinan Sadel Bereh telah

mereka di Simpang Aur. Kari Basa membelikan dua stel

mundur. Dia terkepung oleh pasukan APRI. Ingin melawan.

pakaian di pasar atas. Membelikan perban untuk luka di

Disuruh menyerah, tapi dia menembak. Sampai akhirnya

kepalanya.

dia tertembak mati. Begitu cerita yang saya dengar...

membawa cerita tentang korban-korban yang berjatuhan

Ketika

Kari

Basa

pulang

dia

Mereka dikuburkan di suatu tempat secara massal...

Tidak, tapi dua lelaki yang kemaren di kedai itu


melihatnya. Mereka PRRI. Saya sudah mencoba melihat

Satu kuburan bersama?

mayatnya di rumah sakit. Tapi tak bertemu. Terlalu banyak

Ada dua atau tiga kuburan

mayat. Bertimbun, bergelimpangan.

panjang. Di dalamnya

berisi empat atau lima puluh mayat....

Sepi sesaat.

Tak ada mayat yang disembahyangkan, dikafani atau

Nah Bungsu. Engkau telah mendengar bagaimana


duduk perkaranya. Terserah

dimandikan?

padamu untuk menentukan

Dalam perang hal-hal begitu tak sempat difikirkan

langkah selanjutnya...

orang, Bungsu. Masih untung mayat itu dikebumikan.

Sepi lagi. Kari Basa bangkit. Karena di rumah itu tak

Kalau dilempar saja di Ngarai misalnya, siapa yang akan

ada orang lain, dia lalu pergi ke dapur, memasak air dan

menuntut?

membuat kopi. Sambil minum kopi mereka bercerita

Si Bungsu menarik nafas. Ada sesuatu yang terasa

tentang pengalaman masa lalu. Kari Basa menanyakan


si

pasar

malam tadi.

Bapak melihat mayatnya?

pengalaman

dari

Bungsu

di

Jepang.

runtuh di relung hatinya. Alangkah ganasnya peperangan.

Menanyai

Ya, perang ini memang ganas, Nak

perkelahiannya dengan Saburo Matsuyama. Si Bungsu


menceritakan seadanya. Pagi itu, atas saran Kari Basa, si

Ujar Kari Basa seperti bisa menerka jalan fikiran si

Bungsu menukar pakaiannya. Pakaian gunting cina itu

Bungsu, dan tak ada seorangpun diantara kita yang

sudah dikenal oleh OPR sebagai yang membunuh teman

mampu meramalkan, bila perang ini akan berakhir...

34

Tapi,

saya

dengar

di

Pekanbaru

tak

ada

lagi

utama, yaitu Riau dan Tapanuli, kini telah dikuasai

peperangan...

sepenuhnya oleh APRI. Artinya, Sumatera Barat kini berdiri


sana

sendiri, terkepung di tengah. Barangkali saja ada harapan

dilaksanakan pada tanggal 12 Maret yang lalu. Dipimpin

untuk mendapatkan bantuan senjata dari Armada VII

oleh

Udara

Amerika Serikat lewat Lautan Hindia. Tapi Lautan Hindia

RPKAD.

dan seluruh pantai barat kini sudah dikuasai APRI di bawah

Pekanbaru perlu mereka rebut dahulu, sebab di sana ada

komando Ahmad Yani. Memang ada droping senjata,

kilang minyak Caltex. Pemerintah tak mau kilang minyak

peralatan dan lain-lain dari Amerika lewat udara. Tapi

itu menjadi sebab ikut campur tangannya pemerintah

banyak yang jatuh ke rimba belantara atau jatuh ke

asing dalam urusan Indonesia. Lagipula dari seluruh

tangan APRI. Maka andalan utama PRRI kini adalah rakyat

daerah yang memberontak, maka di Sumatera Barat inilah

di desa-desa. Rakyat sebahagian besar memang simpati

yang berat. Pemerintah Pusat mengakui hal itu. Sebab di

pada mereka. Membantu mereka membelikan obat-obatan

daerah ini berhimpun tokoh-tokoh militer dan tokoh politik

di kota. Membantu mereka dengan makanan. Rakyatlah

yang tak dapat dianggap enteng. Baik di tingkat nasional

tulang punggung mereka. Hanya sayangnya, di beberapa

maupun di tingkat internasional. Perang ini lambat laun

kampung sudah terdengar mereka menganiaya rakyat.

memang akan berakhir, tapi korban akan jatuh sangat

Merampok, memperkosa, membakar rumah. Saya yakin

banyak

perbuatan

itu

Melainkan

oleh

Di

kota

Letkol

Wiriadinata

itu

memang

Kaharuddin
dengan

sebelum

tidak.

Nasution

mengerahkan

tiba

saatnya

Operasi
dan

di

Letkol

pasukan

peluru

terakhir

ditembakkan...

dilakukan

bukan

segolongan

menggabung pada PRRI, tetapi

Menurut bapak, adakah kemungkinan bagi PRRI

oleh

orang

tentara
yang

PRRI.

katanya

justru mempergunakan

kesempatan untuk melampiaskan dendam dan nafsunya

untuk memenangkan peperangan ini?

saja. Banyak di antara mereka ini yang berasal bukan dari

Saya tak berani meramalkan. Tapi ada beberapa

tentara. Misalnya dari preman, tukang angkat, tentara

indikasi yang barangkali bisa diungkapkan. Pertama, dua

pelajar dan lain-lain. Memang tak semua mereka yang

daerah yang diharapkan menjadi daerah pendukung


35

melakukan. Hanya beberapa pasukan kecil yang tak

mereka mendapat kemenangan besar ketika menyerang

terkontrol.

telah

Bukittinggi. Banyak tentara APRI yang berhasil ditembak

menyediakan pepatah karena nila setitik, rusak susu

mati. Banyak senjata yang direbut. Pasukan PRRI baru

sebelanga? Jika hal ini tak cepat disadari pimpinan-

meniggalkan kota setelah mereka berhasil mengumpulkan

pimpinan PRRI, maka pelindung utama mereka, yaitu

banyak

rakyat, justru akan marah pada mereka...

meninggalkan kota tanpa ada perlawanan yang berarti.

Namun

bukankah

orang-orang

tua

bedil

dan

perlengkapan

lainnya.

Mereka

Sebaliknya, radio Pemerintah Pusat juga menyiarkan berita

Sepi lagi sesaat.

penyerangan malam tersebut. Disiarkan bahwa PRRI

Hari ini, kau pergilah kemana saja dalam kota ini,

berusaha menyerang kota. Tapi berhasil dipukul. Malah

Bungsu. Maka kau akan mendengar isak tangis yang

ratusan anggotanya mati tertembak.

menyayat. Tangis dari isteri yang kehilangan suami. Tangis


dari kanak-kanak yang kehilangan ayah. Tangis dari ibu-ibu

Puluhan dapat ditangkap dan ditawan. Banyak senjata

yang kematian anak lelakinya dalam usia remaja. Yang

PRRI yang ditinggalkan begitu saja tergeletak bersama

mati dalam peperangan kemaren...

ratusan mayat pemberontak. Si Bungsu hanya menarik


nafas

Tidak. Saya takkan kemana-mana...

panjang

mendengar

siaran

radio

yang

saling

bertolak belakang itu. Padahal di kota, yang tersisa adalah

Ya, sebaiknya engkau tak usah kemana-mana, anak

isak tangis dan luka yang amat dalam di jantung sejarah.

muda. Saya khawatir pada keselamatanmu. Bukannya

Hari ke tiga si Bungsu di rumah Kari Basa tiba-tiba

karena mencemaskan engkau ditangkap APRI, tapi saya

pintu diketuk. Ketika dibuka, tak ada kesempatan berbuat

cemas engkau tak tahan mendengar isak tangis orang-

apa-apa. Empat orang tentara kelihatan tegak dalam

orang yang kehilangan itu...

pakaian loreng-loreng.

Dan sehari itu, si Bungsu memang tak keluar rumah.

Maaf, kami hanya melakukan pemeriksaan. Pagi tadi

Dia duduk diam-diam di ruang tamu. Mendengarkan siaran

ada tentara terbunuh di pasar. Ditikam oleh seorang lelaki

radio PRRI yang menyiarkan bahwa malam kemaren


36

tak dikenal dengan pisau. Berapa orang yang tinggal di

sebelumnya. Bahkan oleh Kari Basa sendiripun, meski dia

rumah ini?

adalah bekas perwira intelijen lan di zaman penjajahan


Belanda

Dua orang..., jawab Kari Basa.


Tentara

itu

menatap

tajam.

Pangkatnya

dan

zaman

Jepang.

Perangkap

itu

segera

kelihatan ketika sersan itu minta izin melihat kartu

Sersan

penduduk si Bungsu. Si Bungsu memberikannya. Sersan

Kepala.

itu

meneliti.

Kemudian

tatapan

matanya

bergantian

Ini rumah pak Kari Basa bukan?

memandang si Bungsu dan Kari Basa. Kari Basa segera

Ya. Sayalah Kari Basa...

menyadari kekeliruannya.

Tentara itu memberi hormat dengan sikap sempurna.

Maafkan saya, Pak Kari. Menurut data yang ada pada

Kami sudah diberi tahu tentang siapa bapak. Tapi

kami, Bapak tak punya ponakan. Bapak punya seorang

maafkan, kami harus memeriksa kartu penduduk...

anak gadis. Bernama Salma dan kini jadi isteri Overste

Kari

Basa

mengeluarkan

kartu

Nurdin. Atase militer Malaya di Kota Singapura. Begitu

penduduknya,

bukan?

kemudian memberikannya pada sersan itu. Si sersan


mengamatinya. Kemudian mengembalikan kartu itu. Lalu

Kari Basa tak bisa menjawab.

matanya menatap pada si Bungsu yang tegak tak jauh

Maaf, kami ingin membawa Saudara ini...

dari ruangan tamu itu juga.

Tapi, bukankah dia punya kartu?

-Episode 389-

Ya, kartu Padang. Dia tak pernah melapor bila dia


datang dan berapa lama ingin tinggal di kota ini....

Dia keluarga bapak?...

Tapi tak ada kewajiban begitu..., ujar Kari Basa

Ya, ponakan saya...

memprotes.

Kari Basa sebenarnya ingin melindungi si Bungsu. Tapi

Dalam suasana begini, kewajiban apapun bisa saja

jawabannya sebentar ini justru membuat perangkap pada

diadakan, Pak Kari...

anak muda itu. Sesuatu yang memang tak bisa diduga


37

Baiklah. Tapi saya akan ikut serta. Saya ingin

Sudah agak malam barulah Kari Basa pulang ke

bertemu dengan komandan saudara..

rumahnya. Si Bungsu dimasukkan ke sebuah sel. Sel itu


sebuah ruangan cukup lebar. Di dalamnya ada tiga lelaki.

Siap, silakan Pak...

Yang seorang masih bisa dikenal. Rapi tapi pucat. Yang dua

Si Bungsu memang tak bisa berbuat lain di bawah

lagi sudah tak menentu. Darah kental kelihatan mengalir

ancaman ujung bedil itu. Dia mengikut saja ketika dibawa

di sela bibirnya yang bengkak. Pipinya benjol-benjol.

ke markas tentara. Kari Basa dibawa bertemu dengan

Rambutnya kusut masai. Yang seorang berpakaian kuning

Komandan RTP yang berkedudukan di kota itu. Tapi sang

seperti polisi. Yang satu lagi berbaju hijau seperti tentara.

komandan sedang operasi keluar kota. Itulah malangnya

Ketiga lelaki itu menatap padanya begitu dia masuk. Tak

bagi Bungsu. Dia harus tinggal di sel tahanan.


Besok

saya

akan

kemari.

Saya

harap

ada balai-balai. Yang ada hanya lantai yang dingin. Si


engkau

Bungsu tertegun melihat ketiga orang itu.

menjaga diri baik-baik... ujar Kari Basa saat pamitan,

Assalamualaikum... katanya perlahan.

ketika segala usaha tak bisa dia lakukan untuk membawa

Tak ada yang menjawab. Yang berpakaian masih agak

si Bungsu pulang.

rapi itu mencoba tersenyum. Namun senyumnya cepat

Engkau memerlukan senjata? bisik Kari Basa cepat

berobah jadi mimik agak takut. Lalu menoleh ke arah lain.

ketika pengawal lengah.Si Bungsu menggeleng.

Sedangkan yang seorang lagi, yang bibirnya berdarah dan

Tapi...

berbaju seperti polisi, tetap diam membisu. Yang berbaju

Saya benar-benar merasa aman di sini, Pak. Saya

tentara dan bibirnya juga berdarah, bengkak di sana-sini,

harap Bapak tak usah khawatir...

hanya sekejap memandang. Lalu menoleh ke tempat lain.


Ketiga mereka duduk di lantai, bersandar ke dinding. Yang

Tapi samuraimu tinggal di rumah....

berdarah dan bengkak-bengkak itu duduk di dinding yang

Itulah justru yang menyebabkan perasaan saya

menghadap ke pintu. Yang rapi di dinding sebelah kanan.

benar-benar aman...

Tempat yang masih kosong adalah dinding sebelah kiri


38

pintu. Si Bungsu menuju dinding itu. Lalu duduk di lantai

Bereh. Ini yang berbaju lengan panjang adalah pedagang

dan bersandar.

yang diduga mata-mata PRRI. Yang satu ini baru saja

Kini dalam sel itu ada empat orang. Tiga orang

ditangkap siang tadi di rumah pak Kari Basa, di daerah

bersandar di tiga sisi dinding. Sebuah dinding disandari

Panorama. Punya kartu penduduk Padang, tapi mata-mata

oleh

kita tak pernah melihat orang ini sebelumnya di kota....

dua

orang,

yaitu

yang

bibirnya

berdarah

dan

mukanya bengkak-bengkak. Yang memakai baju kuning

Besok

seperti polisi dan baju hijau seperti tentara. Sisi lain

semua

pada

terdiam.

sekurang-kurangnya mereka sudah saling mengetahui


orang-orang yang ada dalam ruangan tersebut. Kedua

menusuk-nusuk. Tiba-tiba pintu terbuka. Seorang CPM

orang yang bengkak-bengkak itu sejenak menatap pada si

berpangkat kopral masuk. Tegak di sisi pintu, memberi

Bungsu. Si Bungsu diam saja. Lelaki yang disebut sebagai

hormat dan kemudian masuk seorang Kapten CPM beserta

pedagang merangkap mata-mata, yang masih rapi itu,

seorang stafnya berpangkat sersan mayor. Keempat orang

tiba-tiba

yang ada dalam tahanan menatap pada mereka.

merogoh

Mengeluarkan

yang bengkak-bengkak itu.

Keempatnya berdiri. Si sersan membuka map di

Silahkan..., katanya menawarkan rokok.

tangannya. Lalu menjelaskan pada si Kapten.


kuning

kantong.

bernama

M.

sebungkus

rokok Double As. Dia bangkit, menuju pada dua orang

Berdiri! perintah kopral itu.

berbaju

saya

pintu. Suasana di ruangan itu kembali sepi. Namun kini

Sama-sama

membisu. Hari belum terlalu larut, tapi udara dingin sudah

Yang

menghadap

Kemudian Kapten itu pergi. Kopral CPM tadi menutup

sisi dimana terletak pintu masuk. Mereka yang ada dalam


itu

semuanya

Siap!

disandari si Bungsu. Dinding yang tidak disandari adalah


tahanan

suruh

sebelum bertemu dengan komandan RTP.

disandari oleh yang rapi tapi berwajah pucat. Sisi satu lagi

sel

pagi

Bintara,

-Episode 390-

penghubung pada pasukan Dahlan Jambek. Yang berbaju


hijau bernama D, Inspektur polisi pada Batalyon Sadel
39

tadi. Dia sempat melirik betapa Nuad yang sedang


menghisap rokok dengan sikap petentengan.
Kau

-Episode 391-

coba

saja

dengan

Siswoyo...!

ujar

Nuad

padanya.

Seseorang menyiram wajahnya dengan air yang

Ucapannya disambut dengan tawa oleh tentara yang

berasal dari penples, tempat air militer.

memenuhi ruangan itu. OPR yang bernama Siswoyo itu

Bibirnya yang pecah terasa pedih. Namun air itu

maju. Perlahan si Buugsu menyusun konsentrasi. Berapa

membuat kesadarannya agak lebih baik. Kenapa secepat

lamakah dia tak lagi berkelahi? Dan yang lebih penting

itu dia ditaklukkan Nuad? Padahal dia mahir Karate dan

sudah berapa lamakah umur sumpahnya, bahwa dia

Yudo yang dilatih oleh temannya yang bernama Kenji

takkan mempergunakan kekerasan kepada bangsanya

ketika di Jepang?.

sendiri? Tidak, sumpah itu sudah batal sejak peristiwa


dengan Nuad, si OPR, beberapa hari yang lalu di Simpang

Hei, ayo berdiri! dia dengar seruan orang-orang.


Dia

masih

menelungkup

beberapa

Aurkuning. Bukankah dia sudah berniat untuk tak kalah?

saat.

Siswoyo, OPR yang kampungnya entah di mana di Jawa

Mengembalikan kesadarannya lebih penuh. Memulihkan

sana,

tenaganya perlahan-lahan. Ketika ada yang menendang

bergerak

maju

dengan

mengirimkan

sebuah

pukulan. Namun yang dia hadapi kini adalah seorang lelaki

kakinya, dia lalu bangkit. Kini orang yang berdiri di

yang telah pulih ingatannya. Lelaki yang telah masak oleh

depannya sudah bertukar. Bukan lagi Nuad. Tapi OPR lain.

seribu pertarungan.

Nuad kelihatan tegak di sudut seperti seorang hero.


Seolah-olah si Bungsu bukan tandingannya. Seolah-olah

Mulai dari zaman Jepang dan agresi Belanda ketika

perkelahian sebentar ini menurunkan martabatnya saja.

dia masih berusia dua puluhan, sampai ke Jepang.

Dengan tatapan yang amat merendahkan, nampaknya dia

Singapura

mewakilkan perkelahian itu pada temannya sesama

mengirimkan sebuah pukulan, pukulan si Bungsu justru

OPR. Si Bungsu tegak dengan kesadaran lebih baik dari

menyongsong amat cepat dan amat telak. Yang kena


40

dan

Australia.

Kini,

ketika

Siswoyo

adalah kening Siswoyo. Lelaki itu pada mulanya hanya

Orang berkuak. Yang ngomong adalah Nuad, OPR

tersurut dua langkah. Tapi setelah itu beruntun terjadi hal

yangg tadi menghajar si Bungsu. OPR yang beberapa hari

yang aneh. Mula-mula matanya jadi juling. Kemudian

lalu

tegaknya sempoyongan. Lau tubuhnya berputar. Lalu jatuh

memohon-mohon

di atas kedua lututnya. Si Bungsu masih tegak di

diampuni. Ngeri melihat mata samurai si Bungsu ketika dia

depannya, dalam jarak tiga depa dengan tenang.

diancam di Tambuo. Kini, dengan pongah dia bilang akan

Hayo

Sis!

Bangkit.

Hajar

pemberontak

menghajar

itu!

sambil

orang

orang

menangis

Minang

yang

agar

jadi

Kurai.

Yang

nyawanya

mata-mata

tentara yang kebetulan tegak di depannya, merasa bulu

Mulutnya berbuih. Matanya yang juling pada putih semua.

tengkuk mereka merinding melihat tatapan mata anak

Dua tentara maju serentak, memegang nadi dan meraba

muda itu.

dada Siswoyo.

Saya akan layani Saudara, dengan syarat Saudara

Semaput..., ujar tentara itu.


sepi.

Bukittinggi,

kebencian yang hebat membersit dari matanya. Beberapa

Namun tubuh Siswoyo tiba-tiba jatuh tertelentang.

jadi

orang

gerombolan! Si Bungsu menatap dengan tajam. Sinar

terdengar seruan-seruan.

Suasana

mengaku

Sekali

menyebutkan dimana kampung Saudara... ujar si Bungsu


pukul

Siswoyo

yang

dengan nada datar.

berdegap itu bisa keblinger pingsan? Ah, apakah ini suatu

Suaranya terdengar jelas. Tak urung pertanyaan itu

kebetulan atau Siswoyo salah mengatur pernafasannya?

membuat Nuad tertegun.

Tak mungkin anak muda itu tiba-tiba menjadi begitu

-Episode 392-

tangguh. Padahal sebentar tadi dia jadi mainan oleh Nuad.


Tiba-tiba terdengar suara.

Jangan banyak bicara, buyung. Atau kau ingin

Awas, saya hajar orang Minang yang jadi mata-mata

mengulur-ulur waktu, agar lebih lambat saat datangnya

gerombolan ini....!

kematianmu?

41

Saya

orang

Situjuh

Ladang

Laweh.

Orang

yang sebelah, yang tegak di lantai. Gerakan itu demikian

Minangkabau. Saya tak malu mengaku sebagai orang

cepat dan demikian telak. Kaki Nuad yang sebelah itu

Minangkabau, meski negeri saya memberontak. Dan

tersapu dan tubuhnya terputar di udara. Lalu jatuh

meski saya tak ikut memberontak, tapi saya tak pernah

berdembum ke lantai!

menghina orang-orang Minang lainnya yang lari ke rimba.

Jika mau, si Bungsu bisa menyusul sapuan kaki itu

Saya ingin dengar di mana kampung Saudara.

dengan sebuah hentakan tumitnya ke dada Nuad yang

Nuad kaget mendengar ucapan anak muda ini. Dia

jatuh tertelentang. Tapi itu tak dia lakukan. Dia tetap tegak

tertegak menghentikan langkahnya.

menanti. Suasana yang tadi riuh rendah tiba-tiba berobah

Katakan, Nuad. Dimana kampungmu. Atau karena di

jadi sepi. Nuad merangkak bangkit dengan sakit di

ruangan ini banyak orang dari Jawa, lantas kau malu

punggung dan rasa heran di hati. Apakah dia jatuh karena

mengaku sebagai orang Minang? ujar si Bungsu tajam.

serangan anak muda itu atau karena lantai yang licin


hingga dia tergelincir? Dia lihat anak muda itu masih tegak

Jahanam kau. Aku orang Bukittinggi. Tapi aku tak

dua depa di kirinya.

masuk kelompok pemberontak busuk seperti kalian!

Hm, aku pasti tergelincir karena lantai licin. Bukan

Nah, dengarkan baik-baik, Nuad. Jika hari ini seluruh

karena serangan. Mana bisa anak itu menyerang dan

gigimu kurontokkan, maka itu bukan karena kau jadi OPR.

merubuhkanku, pikir Nuad menentramkan hatinya. Dia

Bukan karena kau orang Pusat. Tapi karena mulut dan

bangkit. Kalau mau, saat itu si Bungsu bisa membalas

ucapanmu yang beracun itu.

dengan menendang dagu Nuad. Persis seperti yang

Ucapan si Bungsu terputus, karena tiba-tiba dengan

dilakukan OPR itu tadi pada dirinya. Tapi dia telah belajar

penuh keyakinan, Nuad menyerang dengan dua kali

berkelahi

tendangan silat yang tangguh. Tapi anak muda yang dia

keuntungan ketika lawan dalam posisi sulit begitu. Dia

hadapi kini adalah anak muda yang telah siap. Si Bungsu

nanti OPR bertubuh besar itu tegak.

mengelak ke samping, lalu kakinya menyapu kaki Nuad


42

secara

sportif.

Dia

tak

mau

mengambil

OPR itu tegak dan menggelengkan kepala dua tiga

anak muda itu tak mudah dia taklukkan. Tapi, betapapun,

kali untuk menghilangkan rasa puyeng. Lalu menggeram

dia harus menghajarnya. Bukankah tubuhnya lebih besar

dan membuat ancang-ancang silat. Kemudian setelah

dan dia lebih ditakuti? Perlahan dia bangkit. Tegak dengan

melirik-lirik dua tiga kali, dia menyerang dengan pukulan

pinggul

dahsyat dan cakaran-cakaran berbahaya. Namun kali ini,

Sebenarnya dia sudah ingin menyudahi saja perkelahian

ganti tangannya yang akan mencakar itu kena tangkap.

ini. Tapi dia malu.

agak

dimajukan

ke

depan

karena

sakit.

Dan sebelum dia sadar sepenuhnya, si Bungsu membalik

Lagipula, apa yang dia takuti? Bukankah dia berada di

sambil menyentakkan tangan Nuad. Tubuh Nuad tertarik

pihak APRI dan anak muda ini di pihak PRRI? Dengan

rapat ke punggung si Bungsu.

pikiran

Dengan sebuah gerak membungkuk yang cepat dan


kuat, tubuhnya terangkat melayang
Bungsu,

dan

dirinya

kembali

jatuh

dia

membuka

kopelriem-nya.

Ikat

pinggang tentara besar dan berbesi-besi itu dia lecutkan

lewat kepala si
dengan

demikian,

pada si Bungsu. Namun sekali lagi, tangan anak muda itu

suara

mengirimkan pukulan yang amat cepat, dan kuat, ke perut

berdembam yang pedih ke lantai batu! Dia kena bantingan

Nuad. Tubuh anggota OPR itu terlipat ke depan.

soinage, sebuah banting Judo yang telak. Terdengar

Lalu sebuah tendangan menghantam dadanya. Nuad

seruan kagum, kaget dan heran dari mulut tentara-tentara

tertegak lagi. Lalu sebuah pukulan telak dan kuat sekali,

itu. Si Bungsu membiarkan tubuh Nuad tergeletak nanar.

menghantam mulutnya. Darah merah mengucur deras

Dia merasakan kepalanya berdenyut. Tapi yang paling

ketika kepalanya terdongak ke belakang. Siapapun yang

sakit adalah pinggulnya yang serasa remuk menerkam

berada dalam ruangan itu merasa pasti, bahwa paling

lantai.

tidak delapan buah gigi Nuad, atas dan bawah, telah

Kau takkan jadi terhormat hanya dengan menghina

rontok

orang kampungmu, Nuad! ujar si Bungsu perlahan.

oleh

pukulan

seperti

palu

besi

itu.

Dan

kesombongan mata-mata APRI itupun runtuh.

Nuad menyeringai, bukan karena ucapan si Bungsu.

Runtuh dengan rubuhnya tubuhnya yang besar itu.

Tapi karena kenyataan pahit yang dia dapati. Ternyata

Tak ada kesombongan dan ketangguhannya yang tersisa.


43

Semua telah tersikat habis. Dia jatuh dalam keadaan lebih

OPR celaka itu. Dia orang komunis. Dia kafir! Jawab

nista daripada temannya yang bernama Siswoyo tadi. Tak

si baju polisi penuh semangat dan penuh kebencian. Si

ada arti silat harimau yang dia panggakkan itu. Tak ada

Bungsu menatapnya...

lagi Nuad yang ditakuti. Tak ada Nuad mata-mata kesohor

Semua tentara yang menyerang negeri kita ini kafir.

itu. Tak ada!

Semua

Yang ada kini hanya seonggok tubuh tak bertenaga


itu

pingsan!

Ketermanguan

si

Bungsu

ujar

orang

itu

kembali

dengan

bersemangat.

dengan mulut berdarah dengan banyak gigi yang rontok.


OPR

komunis

Si Bungsu menatapnya lagi...

setelah

Dan semua orang yang memberontak di negeri ini

menghajar Nuad yang sombong itu dikejutkan oleh tepuk

adalah Islam? tanyanya pelan.

tangan. Dia menoleh. Yang bertepuk tangan adalah


tentara-tentara yang tegak diseputar ruangan. Seorang

Ya. Kita semua Islam!

sersan malah maju, menyalami si Bungsu.

Termasuk

yang

merampok

dan

memperkosa

perempuan di desa-desa sana?

-Episode 393-

Orang berbaju polisi itu tertegun. Ganti dia menatap


Kau hebat. Hebat... dan sportif. Selamat! Ucapnya

si Bungsu.

jujur sambil mengguncang tangan si Bungsu. Beberapa

Saya tak tahu siapa sanak. Ucapan sanak seperti

orang tentara maju pula menyalaminya.

mata-mata. Apakah sanak juga seorang kafir?

Ketiga temannya yang ada dalam sel ternganga


ketika

dia

diantarkan

sersan

yang

siang

Tangan

tadi

si

Bungsu

melayang.

Sebuah

tamparan

mendarat di pipi lelaki itu. Lelaki itu terjajar. Si Bungsu

menangkapnya di rumah Kari Basa.

sudah berniat menghajar PRRI yang seorang ini. Namun

Sanak menghajar si kafir itu? tanya yang berbaju

tiba-tiba dia merasa kasihan. Kasihan pada kebodohan dan

polisi.

fanatisme irasional orang berbaju polisi itu. Lalu dia

Siapa yang kafir?

berkata perlahan :
44

Saya cukup banyak melihat tentara PRRI yang tak

daerah yang lebih merata. Kenapa tiba-tiba harus dicap

pernah sembahyang. Apakah dia juga Islam? Saya cukup


banyak

mendengar

memperkosa

tentara

PRRI

merampok

pusat adalah kafir?

dan

Ucapan ini diucapkan si Bungsu perlahan saja.

perempuan di kampung-kampung. Apakah

Seperti untuk dirinya sendiri. Karena diserang lelah, dia

juga dia orang Islam menurut ukuran Islam yang dibawa

membaringkan

oleh Nabi Muhammad? Sebaliknya saya cukup banyak

sesungguhnya, namun dalam keletihan yang sangat,

melihat

tentara APRI yang sembahyang, yang berbuat

apalah artinya sebuah kedinginan dibanding dengan tubuh

baik. Apakah semuanya kafir? Apakah asal dia PRRI adalah

yang ingin istirahat. Dia tertidur. Sementara tiga lelaki

Islam dan asal dia APRI adalah kafir?

lainnya dalam tahanan itu masih saling bertukar pandang.

Yang ditanya tak menjawab. Dia mengusap pipinya

Menjelang

diri

subuh

si

di

lantai.

Bungsu

Dingin

terbangun.

lantai

Ada

itu

yang

yang tadi kena tampar. Lalu menatap pada temannya

menggoyangkan tangannya. Dia membuka mata. Tak

yang berpakaian tentara. Lalu menatap pada lelaki yang

seorangpun yang kelihatan dalam kegelapan di kamar

seorang lagi, yang berpakaian rapi. Dia seperti meminta

tahanan

bantuan

Untuk

membangunkannya. Lalu terasa lagi, tangan sebelaah

memperkuat pendapatnya tadi. Bahwa semua APRI yang

kanannya ada yang menggoyang perlahan. Dia menahan

menyerang

nafas. Kemudian kembali terdengar suara bisikkan.

untuk
ini

menyokong
adalah

tentara

pendiriannya.
kafir.

Namun

tak

seorangpun yang bicara. Justru si Bungsulah yang bicara.

itu.

Namun

dia

yakin,

seseorang

telah

Sanak...

Harap dibedakan, antara tujuan politik dan agama.

Si Bungsu segera tahu, suara itu adalah suara salah

Jangan yang satu digunakan untuk menutupi maksud yang

seorang teman sekamarnya.

lain. Saya tak tahu kenapa saya ditangkap. Tapi yang jelas,

Sanak... kembali orang itu berbisik perlahan.

saya sudah terlibat demikian jauh dalam urusan yang saya

Dari suaranya si Bungsu tahu, orang itu berbaring di

tak tahu ujung pangkalnya. Kalian berperang melawan

sisinya.

tentara pusat adalah untuk menuntut pembangunan


45

Sanak sudah bangun...? orang itu menggoyangkan

Bukan uang rampasan. Tapi uang gaji saya. Saya tak

tangannya lagi.

pernah sempat mengirimkannya untuk keluarga saya....,


orang itu berhenti sebentar.

Ya... jawab si Bungsu pelan.


Dengarlah, Sanak. Waktu saya tinggal sedikit... ujar

-Episode 394-

orang itu dengan suara yang ditekan serendah mungkin.


Nampaknya dia khawatir akan didengar oleh orang lain

Udara dingin menusuk lewat lantai batu ke tubuh

dalam kamar itu.

mereka. Kemudian orang itu menyambung lagi.

Nama saya Sunarto. Saya adalah tahanan yang

Saya ingin Sanak mengambil uang itu. Saya mohon

memakai baju hijau tentara yang sanak lihat siang tadi.

Sanak memberikannya pada keluarga saya. Pada isteri dan

Saya dari pasukan Mobrig Batalyon Sadel Bereh. Saya

enam orang anak-anak saya. Katakan saja bahwa saya

tertangkap ketika saya akan mengambil surat dari seorang

tengah berjuang. Minta mereka untuk pulang ke kampung.

kurir di Pintu Kabun. Mereka sudah mengetahui siapa saya.

Nanti saya menyusul....

Saya adalah mata-mata. Hukuman bagi orang semacam


adalah

Orang itu berhenti lagi. Nafasnya terdengar memburu

hukuman tembak. Saya sudah beberapa hari ditahan.

karena berbisik terlalu lama. Si Bungsu masih tak tahu

Saya rasa, pagi ini saya akan ditembak. Sudah ada gerak

apa-apa. Dia tak tahu siapa isteri orang ini. Tak tahu di

begitu di hati saya. Sanak, saya tak tahu siapa Sanak. Tapi

mana

hati kecil saya berkata, bahwa Sanak orang yang baik.

menyampaikannya. Orang yang bernama Narto itu mulai

Sanak orang bersih. Hal itu dapat saya baca sejak pertama

menceritakan dimana uang itu dia simpan. Di dalam tanah

Sanak masuk siang tadi. Dan semakin jelas ketika Sanak

dekat sebuah pohon di sebuah kampung di pinggir kota

berbicara soal kafir dan Islam dengan teman saya yang

Bukittinggi.

saya,

setelah

diperas

semua

pengakuannya,

berbaju polisi itu. Saya ingin minta tolong pada Sanak.


Saya punya sedikit uang. Saya simpan di suatu tempat.
46

tinggalnya.

Dia

menanti

orang

itu

untuk

Isteri saya kini berada di Matur. Jauh memang. Tapi

Mereka tahu semuanya. Darimana saya mereka

saya mohon Sanak menyampaikannya. Suruh mereka

sudah tahu. Karena itu mereka lalu membujuk agar saya

pulang...

membocorkan rahasia yang saya ketahui. Tapi bagi saya


kepatuhan pada atasan adalah sesuatu yang mulia. Begitu

Pulang kemana? tanya si Bungsu.

umumnya bagi kami orang Jawa. Sungguh mati, saya tak

Ke kampung...

lagi merasa sebagai orang seberang. Saya merasa negeri

Ke kampung mana?

inilah kampung halaman saya...,

Ke Semarang, di Jawa...

Lelaki itu berhenti lagi. Namun si Bungsu merasa

Semarang?

hatinya diiris. Dan lelaki itu bicara lagi.

Ya..

Karena saya merasa negeri ini adalah negeri saya,


maka saya tak mau membuka rahasia. Mereka lalu

Isteri saudara orang Jawa?

menyiksa saya. Insya Allah, saya masih kuat menutup

Ya. Saya juga. Ayah saya orang Semarang. Ibu saya

mulut. Saya yakin, mereka tak mau mengulur waktu. Saya

orang Matur. Dahulu ayah saya datang kemari di zaman

akan mereka bunuh. Tak apa. Saya tak mau teman-teman

penjajah Belanda. Kawin dan punya anak. Isteri saya itu

ditangkapi kalau saya membocorkan rahasia. Nah, Sanak,

saya kawini ketika kami pulang ke Semarang...

itulah permohonan saya...

Ada sesuatu yang terhunjam rasanya di jantung si

Bagaimana kalau uang itu justru saya pakai. Saya

Bungsu tatkala mendapati kenyataan bahwa mata-mata

bisa saja tak menyampaikannya... ujar si Bungsu.

PRRI ini ayahnya adalah orang Jawa sementara ibunya

Tadi saya telah katakan. Saya tahu Sanak orang yang

orang Matur.

baik. Sanak orang bersih. Kalaupun uang itu akhirnya

Mereka tahu bapak orang Jawa?

Sanak yang memakai, saya tetap bahagia. Hanya tolong

Maksud sanak APRI?

sampaikan pada anak dan istreri saya, bahwa saya masih

Ya

bertugas. Sanak, ini tanda pengenal saya. Sebuah kalung


47

kecil dengan bundaran timah sebesar ujung kelingking.

derap sepatu menjauh. Dan lelaki itu memang tak pernah

Ambillah, tolong berikan pada isteri saya....

lagi kembali ke tahanannya. Dari para penjaga dia


mendapat

Orang itu baru saja menyodorkan benda yang dia

keterangan

bahwa

Narto

dipindahkan

ke

Padang. Namun si Bungsu teringat bisikan lelaki itu;

maksud ketika tiba-tiba pintu terbuka. Cahaya senter


menerobos masuk.

Tawanan seperti saya, Sanak, jika nanti Sanak


dengar

Tetaplah pura-pura tidur... bisik lelaki bernama

tak

kembali

kemari,

lalu

ada

orang

yang

Sunarto itu setelah tanda pengenalnya berpindah ke

mengatakan

tangan

lain, maka itu berarti saya sudah ditembak mati. Mungkin

si

Bungsu.

Terdengar

suara

derap

sepatu

di Ngarai di hutan Gadut. Mungkin di Tambuo. Mungkin di

memasuki kamar.
Ini

regu yang akan menjemput

Ngarai di belakang Rumah Sakit. Mungkin di Ngarai di

saya. Selamat

belakang Bukit Cangang. Di sanalah saya akan dihabisi.

tinggal....sanak...

Bukan hanya saya, sudah puluhan jumlahnya para

Terdengar suara diikuti tendangan kaki bersepatu ke

tawanan yang lenyap tak tentu rimbanya dengan alasan

paha Sunarto.
Hei,

Narto.

bahwa saya sudah dipindahkan ke penjara

pindah tahanan. Saya tahu dengan pasti Sanak, sebab


Berdiri!

Komandan

ingin

bertemu

saya adalah perwira intelijen di pasukan saya...

denganmu...

Hari-hari

setelah

itu,

suara

bisikan

lelaki

yang

Lelaki itu seperti terkejut. Pura-pura ketakutan.

ayahnya dari Jawa dan ibunya dari Matur itu seperti

Ayo cepat!

mengiang kembali. Tapi di suatu malam, tiba giliran si

Lelaki itu bangkit. Sesaat, lewat matanya yang tak

Bungsu yang dibangunkan. Persis seperti dulu Narto

terpejam, si Bungsu melihat lelaki itu menoleh padanya.

dipanggil. Komandan ingin bertemu, itu alasannya. Dia

Lelaki dari Jawa yang berjuang untuk tanah Minang.

diangkut dengan sebuah jip.

Sesaat mata mereka seperti bertatapan di bawah cahaya

Meluncur arah keluar kota. Dinginnya udara malam

senter. Kemudian gelap. Yang terdengar kemudian adalah

terasa mencucuk sumsum.


48

Tangannya diborgol ke belakang. Matanya ditutup

mencari selamat dengan menceritakan sesuatu yang dia

dengan sebuah benda yang mirip karung. Dia tak tahu

perbuat di masa lalu.

kemana dibawa. Sesudah berapa lama, mobil itu terasa

Saya yakin, apa yang Saudara katakan adalah benar.

berhenti. Si Bungsu tak bisa berbuat apa-apa. Ya, apa yang

Besok Saudara sudah bisa bebas... ujar overste itu.

harus dia perbuat? Dimana dia kini? Di salah satu Ngarai

Tapi belum enam jam perwira itu bicara, kini dia

yang pernah disebutkan oleh Narto itukah? Di sinikah dia

diangkut dengan sebuah jip entah kemana dengan mata

akan dihabisi?

tertutup.

Apakah

ucapan

perwira

APRI

itu

sebuah

Dia teringat ketika berada di Jepang, di Singapura, di

kebohongan belaka, untuk menutupi hukuman tembak

Australia. Di sana dia telah bertarung menghadapi peluru

yang akan dia hadapi? Ah, rasanya seorang overste tak

dan maut. Tapi masih hidup. Siapa sangka, malam ini dia

perlu berbohong begitu. Tak ada gunanya. Lamunannya

mati justru di tangan bangsanya sendiri. Tapi, bukankah

terputus ketika jip berhenti dan dirinya dipapah turun.

dia telah menjelaskan semuanya pada Komandan RTP II

Dibawa ke dalam sebuah rumah. Lalu tutup matanya

tentang siapa dirinya? Dia teringat, Komandan RTP II yang

dibuka. Dia jadi silau. Dia kini berada di suatu ruangan.

menanyainya itu adalah seorang Overste bernama Sabirin.


Induk

pasukannya

adalah

Brawijaya.

Perwira

Dalam ruangan itu ada beberapa tentara berbaret merah

itu

berbaju loreng, RPKAD! Dia kenal seragam mereka dengan

mendengarkan ceritanya dengan seksama. Perwira itu

segera. Inilah pasukan kebanggaan tentara Indonesia itu.

tegas tetapi ramah dan simpatik.

Inilah pasukan yang ditakuti lawan dan kawan itu.

Si Bungsu hanya menceritakan tentang kenapa dia

Mereka kini menatap padanya. Hm, siapa sangka,

membunuh OPR itu di Aur Kuning. Samasekali dia tak

malam ini ternyata yang menembakku bukan sembarang

menceritakan bahwa dulu dia pernah berjasa membunuh

tentara, melainkan RPKAD, bisik hati si Bungsu. Seseorang

puluhan tentara Jepang. Membunuh puluhan tentara

memberi isyarat. Borgol tangannya dibuka. Seorang letnan

Belanda dalam Agresi di Pekanbaru. Tidak, dia tak ingin

maju. Tegak di depan si Bungsu. Letnan itu tak begitu


besar tubuhnya. Namun si
49

Bungsu segera tahu, bahwa

orang

ini

tangguhnya

luar

biasa.

Letnan

-Episode 395-

itu

memperkenalkan namanya tanpa bersalaman.

Besok kau akan bebas seperti janji Komandan RTP.

Saya dengar tentang kehebatanmu, kawan. Dari

Jika engkau menang, maka engkau juga akan menerima

orang itu...

kebebasanmu tanpa harus khawatir sedikitpun. Engkau

Kata tentara itu sambil menunjuk ke sudut. Si Bungsu

hanya kami pinjam untuk membuktikan, apakah memang

segera melihat Nuad, OPR yang dia hajar itu tegak di sana.

ada orang yang lebih tangguh dari seorang anggota


pasukan RPKAD!

Kabarnya engkau hebat karate dan judo. Semua


orang di markas mengetahui dan menyaksikan. Saya juga

Si Bungsupun akhirnya menerima kenyataan yang

penggemar olahraga itu. Saya pernah belajar di Amerika.

aneh ini. Aneh karena tak pernah terfikirkan olehnya,

Latihan pasukan khusus. Untuk

diketahui, tak ada yang

bahwa akan ada peristiwa begini. Dia memasang kuda-

bisa menandingi saya dalam pasukan, kecuali komandan

kuda, letnan ini juga. Tiba-tiba si letnan membuka

saya, Overste Kaharuddin Nasution. Nah, kini saya ingin

serangan dengan sebuah tendangan. Si Bungsu mengelak

menguji kemahiran saya itu dengan kehebatan Saudara...

ke samping dan menyapu kaki letnan itu. Namun letnan


itu tiba-tiba menghentikan gerak majunya.

Si Bungsu masih belum mengerti apa yang dimaksud


letnan ini, namun tentara itu mulai membuka baret
merahnya.

Kenudian

membuka

kopelriem.

Dia

membalik

separoh

putaran

dan

tangannya

Membuka

memukul menyamping ke pangkal telinga si Bungsu.

sepatu dinas. Membuka pistol yang menggantung di

Cepat dan kuat serta terarah sekali. Si Bungsu dapat

pinggangnya.

menangkap gerak itu. Dia menunduk. Namun tak urung


pelipisnya

Tak usah takut. Kami dari RPKAD tak pernah berlaku

kena

geser.

Kendati

hanya

kena

geser,

curang. Saya hanya menantangmu berkelahi. Jika engkau

pelipisnya terasa panas. Kini mereka berhadapan lagi.

kalah, maka engkau akan kami kembalikan ke tahananmu.

Letnan itu kembali menyerang dengan dua pukulan yang

50

amat cepat. Si Bungsu mundur, dan ini kesalahannya yang

badanmu seperti menelungkup di udara. Setelah itu yang

pertama.

akan kau usahakan hanyalah mendahulukan kakimu turun


ke tanah. Kau

Diserang beruntun, orang tak boleh bergerak mundur,

akan tetap jatuh tegak di atas kedua

kakimu...

harus menyamping. Kesalahan itu harus dia tebus dengan


sebuah hantaman di perutnya. Tak ampun, tubuhnya

Begitu dulu Kenji mengajar dan melatihnya ilmu judo

terjengkang. Namun letnan itu tak memburunya. Dia tetap

dengan tekun. Kini ilmu itu dia pergunakan. Sesaat ketika

menanti tegak. Si Bungsu tegak. Bersiap lagi. Letnan itu

letnan itu berputar untuk membanting, dia berusaha

membentak

menanamkan kuda-kuda yang kukuh di

tendangan

dan
dan

menyerang
pukulan.

Si

dengan

Bungsu

kombinasi

mengelakkan

sentakkan tangan dan

lantai. Namun

pukulan pinggul letnan itu telah

tendangan pertama. Kemudian begitu pukulan letnan itu

lebih dahulu mematahkan keseimbangannya. Tubuhnya

bergerak, dia mendahuluinya dengan pukulan yang lebih

telah

cepat.

usahanya hanyalah memutar tubuhnya yang tertelentang

terangkat

dan

dibanting

melayang.

Maka

kini

diudara itu.

Namun lebih cepat pula letnan itu menangkis dan


balas menyerang dengan tendangan kedua! Si Bungsu

Dia berhasil dan snap...! Tubuhnya jatuh dengan kaki

bergerak ke samping, dari samping dia mengirimkan

duluan! Mereka kini tegak berhadapan. Tangannya masih

sebuah tendangan ke rusuk letnan itu! Kena! Letnan itu

dipegang oleh letnan itu yang untuk sesaat tertegun

menyeringai. Namun dia segera bersiap dan menyerang

menyaksikan betapa anak muda

cepat sekali. Ketika si Bungsu menangkis, dengan cepat

jatuh. Sesaat! Ya, hanya sesaat, tapi itu sudah cukup bagi

letnan itu bergerak menangkap ujung bajunya. Lalu dia

si Bungsu untuk balas menyentakkan tangan letnan yang

berputar dan sebuah bantingan tiba-tiba menghadang si

memegang tangannya. Kini tubuhnya yang berputar,

Bungsu. Tubuhnya dia rasakan melayang di udara.

pinggulnya menghantam bahagian depan tubuh letnan itu.

Jika engkau dibanting orang, Bungsu-san, usahakan


berputar.

Mungkin

sulit,

tapi

usahakan

agar

Cepat

posisi

sekali,

sebuah

itu tak bisa dibanting

bantingan

lewat

pinggang

menyebabkan letnan itu terbanting di lantai! Ya, bantingan


51

lewat pinggang. Hanya bantingan

lewat pinggang yang

silat Minangmu yang kesohor itu, ujar si letnan yang

bernama Uki-Goshi itulah yang tak bisa dicounter. Sebab

nampaknya masih berminat.

selain tangan, maka pinggang yang dibanting dipeluk erat

Dia menyerang dengan pukulan-pukulan beruntun.

oleh yang membanting. Lain halnya dengan bantingan

Pukulan dan tendangan karate yang luar biasa cepatnya.

Soinage yaitu membanting orang lewat bahu seperti yang

Si Bungsu

dilakukan letnan itu pada si Bungsu tadi. Pada bantingan

Beberapa kali bibir dan jidatnya nyaris dihantam kepalan

Soinage, yang dipegang hanya lengan baju atau sebelah

tangan si letnan yang hebat itu. Namun sepandai-pandai

tangan lawan. Sementara bahagian tubuh lainnya bebas.

mengelak, kerugian berada di pihak yasng bertahan. Dia

Begitu terbanting, karena letnan itu tadi mengatakan

tak

sempat

terpaksa main elak

membalas.

Sikap

dan main mundur.

agresif

menyerang

bahwa dia pernah belajar judo ketika dalam pendidikan di

nampaknya memang dilkan bagi anggota-anggota RPKAD

Amerika,

itu.

maka

si

Bungsu

melanjutkannya

dengan

mengunci leher letnan itu di lantai. Dia menunduk rapat di

Mereka memang diajar untuk mahir mempergunakan

atas kepala si letnan. Sebuah kuncian yang menurut Kenji

tangan dan kaki sama berbahayanya seperti

dahulu

tajam. Dan si Bungsu mendapat bagian sampai tiga kali.

bernama

Keshagatame.

Letnan

itu

berusaha

melepaskan kunciannya.

senjata

Kali pertama sebuah pukulan yang mendarat di bibirnya.

Namun pitingan lengan si Bungsu seperti jepitan


kepiting. Akhirnya si letnan menepuk punggung si Bungsu

-Episode 396-

tanda menyerah. Si Bungsu melepaskannya. Terdengar


tepuk tangan meriah dari anggota RPKAD yang menonton.
Si Bungsu mundur beberapa langkah. Letnan itu tegak.
Tehnik meng-counter, membanting dan kuncianmu
hampir sempurna, kawan. Saya ingin tahu sampai dimana

52

Beberapa anak buah si Letnan maju dan menyalami si


Bungsu. Letnan Fauzi tersenyum. Si Bungsu menghapus
peluhnya. Dia menarik nafas lega. Bisa keluar dari dunia

-Episode 397-

yang penuh keganjilan ini. Letnan ini memang seorang

Mereka telah lama mendengar bisik-bisik tentang

perwira yang pantas diteladani. Berani dengan jantan dan

kehebatan anak muda yang bernama si Bungsu ini. Malam

satria mengakui kelebihan orang lain. Ketika dia akan naik

ini, mereka menyaksikannya sendiri.

jip, tiba-tiba dia teringat pada perkataan meminjammu


yang diucapkan letnan itu. Dia berhenti. Menoleh pada

Saya tak malu bila kalah di tanganmu, kawan... ujar

Letnan Faquzi yang tegak dekat Letnan Azhar.

letnan pasukan elite Indonesia itu dengan jujur, sambil


menggenggam tangan si Bungsu dengan erat. Kemudian

Ada yang ingin kutanyakan, kalau boleh katanya.

menyambung. Ternyata nama hebatmu yang kami dengar

Dengan segala senang hati

selama ini tidak hanya sekedar isapan jempol...

Berapa hari yang lalu, ada seorang anggota PRRI

Si Bungsu suka pada letnan yang rendah hati ini.

satu kamar tahanan dengan saya, yang dijemput malam-

Padahal dia tahu, dalam perkelahian sebentar ini, dia

malam. Kemudian tak kembali. Kabarnya dipindahkan ke

dikalahkan secara telak sekali.

Padang. Apakah dia masih hidup?

Terimakasih.

Saya

bangga

berkenalan

dengan

Letnan itu menatap Ltenan Azhar, kemudian pada si

...letnan....

Bungsu.

Fauzi, nama saya Fauzi..

Dia temanmu?

Terimakasih Letnan Fauzi ..

Ya, teman sekamar di tahanan...

Mereka sama-sama tersenyum.

Begitu pentingkah berita tentang dia bagimu?

Kenalkan, ini Letnan Azhar.. ujar Letnan Fauzi

Ya. Agar bisa kusampaikan pada anak dan isterinya

memperkenalkan sahabatnya.
53

Letnan itu menatap si Bungsu lagi.

Mesin jip dihidupkan. Udara dingin menyelinap di


malam yang alangkah larutnya itu.

Siapa namanya?

Terimakasih, Letnan. Terimakasih atas kehormatan

Sunarto...

yang kau berikan untuk bertanding melawanmu. Suatu

Hanya itu?

kehormatan yang takkan saya lupakan. Dan terimakasih

Ya, hanya itu. Saya tak tahu nama panjangnya. Tapi

atas kepastian atas nasib Narto....

OPR yang bernama Nuad itu pasti kenal padanya.


Letnan

itu membalik. Berjalan

mendekati

Selamat bebas, kawan... lalu jip itu menderu.


Nuad.

Jantung si Bungsu juga menderu. Tubuhnya terasa

Bicara beberapa saat. Lalu kembali pada si Bungsu.

dingin. Namun bukan karena angin yang menampar akibat

Naiklah ke jip itu, kawan.... ujar si letnan tanpa

jip yang berlari kencang. Tubuhya terasa dingin ketika

menjawab pertanyaan si Bungsu tadi.

mengetahui kepastian nasib Narto. Anak Jawa yang

Si Bungsu tak bisa berbuat apa-apa. Dia naik dan

berjuang untuk Minangkabau itu. Masih terngiang di

tangannya diborgol lagi. Dia menatap pada letnan itu. Si

telinganya betapa lelaki itu berbisik minta tolong padanya.

letnan mendekat, memegang tangannya.

Perlahan tangannya meraba rantai emas milik Narto yang

Ini perang, kawan. Dalam peperangan, siapapun

dia gantungkan di lehernya. Malam semakin larut. Perang

yang melibatkan diri di dalamnya, apakah itu karena

saudara itu masih belum diketahui kapan akan berakhir.

keyakinan seperti PRRI, atau karena pengabdian dan

Berapa banyak lagi korban yang akan jatuh. Hanya

karena tugas seperti kami, harus tahu resikonya. Yaitu

Tuhanlah yang tahu.

kematian. Menyesal, temanmu itu tak mau buka rahasia

Katakan aku masih hidup pada anak dan isteriku.

dan dia sudah dieksekusi. Hanya itu yang dapat saya

Suruh mereka menantiku di Semarang... suara Narto

katakan padamu. Saya tak tahu dimana dan bila. Tapi

seperti terngiang lagi. Mata si Bungsu terasa panas dan...

yakinlah, dia sudah tidak ada di dunia ini....

basah!
54

Konvoi itu berhenti di Matur. Mereka berangkat pagi

nampaknya ingin mempertahankan desa kecil itu dengan

tadi dari Bukittinggi dengan pengawalan ketat. Jumlah truk

menambah kekuatan mereka di sana. Malam-malam

tak kurang dari dua puluh buah. Begitu sampai, mereka

memang masih sering diganggu serangan PRRI. Namun

segera menyebar. Kota kecil itu terlalu naif untuk disebut

tak cukup kuat untuk mengambil alih kekuasaan. Salah

sebagai sebuah kota. Sebenarnya hanya sebuah kampung.

seorang dari penompang konvoi itu adalah si Bungsu.

Hanya tertata rapi karena di sana ada beberapa rumah

Sampai

di

sini

tujuanmu,

anak

muda?

tanya

yang dibangun oleh Belanda untuk opseternya. Sejak tiga

seorang letnan dari pasukan Banteng Raiders, tatkala si

hari yang lalu Matur berada di bawah kekuasaan APRI. Tapi

Bungsu turun dari truk bersama tentara lainnya.

biasanya, jika kekuatan APRI berkurang, maka kota ini


akan

pindah

lagi

ke

tangan

PRRI.

Silih

Ya, sampai di sini. Ini Matur, bukan?

berganti

penguasaan atas sebuah kota atau desa bukan hal yang

Ya, inilah Matur. Kau akan kemana?

ganjil. Terkadang kekuasaan itu bisa berganti setiap 12

Mencari rumah seorang teman. Terimakasih atas


tompangannya, Pak..

jam. Dari jam enam pagi sampai jam enam senja yang
berkuasa adalah APRI. Tapi dari jam enam senja sampai

Letnan itu tersenyum. Kemudian mengatur anak

jam enam pagi, yang berkuasa adalah PRRI.


Perpindahan

kekuasaan

itu

ada

buahnya. Si Bungsu melangkah perlahan. Dia tegak dalam


yang

bayang-bayang

melalui

tengah

hari

yang

terik.

Lalu

mulai

pertempuran, namun tak sedikit yang bertukar secara

melangkah. Perutnya harus diisi. Terasa lapar sekali. Ada

otomatis begitu saja. Seolah-olah sudah ada semacam

sebuah kedai nasi, kelihatannya sepi.

perjanjian. Kalau malam PRRI yang berkuasa. Tapi pagi-

-Episode 398-

pagi harus angkat kaki. Kalau siang APRI yang berkuasa,


bila malam tiba mereka harus meninggalkan desa. Jika

Dia melangkah ke sana. Seorang perempuan tua

ketentuan tak tertulis ini dilanggar, akibatnya adalah

kelihatan menuggui warung itu. Di dalam seorang lelaki

perang. Matur juga bernasib sama. Tapi hari ini APRI

sedang makan. Si Bungsu melihat ada goreng dan gulai


55

ikan.

Ada dendeng. Ada sambal lado dengan jengkol

Perempuan itu menggeleng lagi. Matanya melirik ke

muda. Ada rebus daun ubi. Laparnya menggigit melihat

luar. Saya datang dengan pasukan itu. Saya harus

lauk pauk itu. Begitu nasi dihidangkan dia santap dengan

menemui keluarganya...

lahap. Sesekali dia lihat perempuan pemilik kedai itu

Bapak... APRI?

mencuri pandang padanya.

Tidak. Tapi...

Dia tahu, kehadiran setiap orang baru di suatu desa,

Bapak PRRI?

dalam keadaan bagaimanapun, apalagi dalam keadaan


dugaan.

Tidak. Saya kebetulan datang dengan APRI. Saya

Setelah kenyang makan dia memesan secangkir kopi

kenal dengan Pak Narto. Saya harus menyampaikan pesan

panas. Di luar sana, tentara APRI kelihatan tengah

pada anak dan isterinya...

perang

begini,

pasti

menimbulkan

berbagai

menyusun barisan. Lelaki yang tadi tengah makan ketika

Pemilik kedai itu menatap si Bungsu tajam sekali.

dia masuk, kini membayar makanannya. Kemudian keluar.

Barangkali anak dapat bertanya di bawah sana. Ke

Namun si Bungsu sempat menangkap betapa lelaki itu

sebuah rumah sebelum pendakian...

melirik ke arahnya sesaat sebelum dia melangkah ambang

Si

pintu menuju keluar. Ibu kenal dengan Narto? tanya si

Bungsu

mengucapkan

terimakasih

sambil

membayar makanannya. Dia menuju ke pernurunan yang

Bungsu dalam nada biasa sambil menghirup kopinya.

tadi dia lewati bersama konvoi tentara itu. Seorang lelaki

Perempuan itu menoleh. Lalu dengan wajah seperti

bertongkat, rambutnya sudah memutih, semua giginya

tak ada apa-apa, dia menggeleng.

sudah ompong, menunjuk ke reruntuhan sebuah rumah

Sunarto yang dulu pernah jadi Anggota Mobrig.

ketika si Bungsu menanyakan rumah lelaki yang bernama

Kemudian menjadi pasukan PRRI. Kabarnya isteri dan

Narto itu. Dia tertegun. Jantungnya seperti berhenti

anaknya ada di sini. Apakah ibu kenal?

berdetak.
Kenapa...? tanyanya perlahan.

56

Lelaki

tua

itu

berjalan

ke

sebuah

pohon

yang

diperkuat dengan kawinnya anaknya dengan sersan BR,

nampaknya rubuh kena mortir. Dia duduk di sana. Si

lalu pulang ke Jawa. Pasukan PRRI membakar rumahnya.

Bungsu mengikuti dan tegak di depan orang tua tersebut.

Menembak istrinya. Begitu juga dua orang anaknya. Adik


Minah,

Rumah itu terletak di pendakian, dari rumah itu

gadis

yang

baru

berusia

lima

belas

tahun,

orang bisa melihat ke jalan di bawah sana. Semua

diperkosa bergantian. Tapi isteri Narto tak mati. Kini dia

kendaraan yang datang dari Bukitinggi segera terlihat dari

dirawat di rumah itu..., lelaki tua tersebut menunjuk ke

jendela

sebuah pondok.

rumah

tersebut....

orang

tua

itu

bercerita,

kemudian terbatuk, dan menyambung...ketika APRI mula


pertama

menyerang, rumah itu dijadikan

Si Bungsu jadi tegang mendengar kisah itu. Dan

pos PRRI.

tatkala dia masuk ke pondok yang ditunjukkan itu, di balai-

Semacam pos pengintaian. Tapi ketika APRI berhasil

balai

menduduki Matur, ganti APRI lah yang mempergunakan

terbaring. Di dekatnya ada dua orang kanak-kanak.

rumah itu. Keluarga Narto yang tinggal di rumah itu luar

-Episode 399-

biasa takutnya. Sebab semua orang tahu, dan APRI pasti

kelihatan

seorang

perempuan

seporah

baya

tahu pula, bahwa Narto adalah pasukan Mobrig batalyon

Pastilah anak Narto yang tersisa dari elmaut. Si

Sadel Bereh di Bukittinggi. Namun barangkali Tuhan masih

Bungsu benar-benar tak percaya, bahwa hal ini bisa

melindungi sebagian keluarganya. Minah, anak gadisnya

terjadi.

yang paling tua menikah dengan salah seorang sersan

ditembak mati demi menyelamatkan kawan-kawan PRRI-

pasukan BR. Seminggu setelah menikah, suaminya dapat

nya, keluarganya justru dibencanai oleh pasukan PRRI

cuti ke Jawa. Dia membawa serta Minah dan seorang adik

sendiri.

Sunarto,

seorang

anak

Jawa, yang

bersedia

lelakinya yang masih kecil. Namun tiga hari setelah itu,

Bagi kami orang Jawa, kepatuhan pada atasan

PRRI datang menggempur, APRI dipaksa mundur. Dan

adalah sesuatu yang mulia....karena saya merasa negeri

terjadilah bencana itu. Kabarnya Narto tertangkap di

ini adalah negeri saya, maka saya tak mau membuka

Bukittinggi, dan berkhianat. Pengkhinatan itu tambah

rahasia. APRI lalu menyiksa saya. Insya Allah, saya masih


57

bisa tutup mulut. Saya tak mau teman-teman yang sedang

Saya bertanya, dimana kuburannya. Bukan dimana

berjuang tertangkap karena saya terbujuk, atau tak tahan

dia kini. Jangan membohongi saya. Saya sebenarnya

menderita. Saya bersedia mati demi negeri ini, demi

sudah lama mati. Tapi saya ingin mendengar kabar dari

teman-teman yang sedang berjuang....

suami saya, itu sebab saya bertahan hidup. Malam tadi

Bisikkan Narto seperti menggema menghancurkan

saya bermimpi, akan ada orang yang datang membawa

selaput telinga si Bungsu. Orang Jawa itu bersedia mati

pesan suami saya. Saya memang menanti Bapak. Dimana

demi Minang, yang diakui sebagai negerinya, dan demi

dia dikuburkan?

teman-temannya yang sedang berjuang, begitu katanya.

Si Bungsu tak mau menangis. Demi Tuhan, demi para

Begitulah katanya! Oh Tuhan. Kenapa Engkau jadikan

Nabi dan para Rasul. Tidak! Bukankah air matanya telah

manusia

bersedia

lama kering. Air matanya telah kering ketika menangisi

mengorbankan nyawanya untuk orang-orang yang justru

kematian ayah, ibu dan kakaknya di Situjuh Ladang Laweh

menistai keluarganya.

dahulu. Tidak, dia kini tak lagi bisa menangis. Namun, ya

seperti

Narto.

Orang

yang

Tuhan, bagaimana dia takkan menangis melihat tragedi di

Bapak pasti membawa pesan dari suami saya,

depan matanya ini? Bagaimana? Beberapa puluh hari yang

bukan?

lalu, seorang lelaki membisikkan padanya, agar dia

Tiba-tiba isteri Narto berkata tatkala melihat si

menemui keluarganya di sini, di Matur ini.

Bungsu tertegak di pintu. Si Bungsu tak dapat bicara. Ada

Menyampaikan uang gajinya. Menyampaikan pesan,

sesuatu yang terasa menggumpal di tenggorakannya. Di

agar isteri dan anak-anaknya itu pulang ke Jawa. Si

hatinya. Di matanya. Di jantungnya!

Bungsu terduduk lemah. Perempuan itu telah mengetahui

Dimana dia....? tanya perempuan itu.

segalanya. Seperti membaca isi buku pada lembaran yang

Dia...dia tengah berjuang..., akhirnya pesan Narto

terbuka. Akankah dia mampu berbohong? Anak muda

itu dia sampaikan juga. Persis bunyinya. Tapi perempuan

yang telah luluh oleh penderitaan itu terduduk di lantai

itu menggeleng. Matanya basah.


58

tanah. Jatuh di atas kedua lututnya. Matanya basah,

Lemah

pipinya basah.
Maafkan

saya,

Kak.

Saya

memang

tangan

perempuan

itu

membawa ke dadanya.

berdusta...

Ya, dia telah mati. Lontin ini pemberianku. Dan dia

dan tubuhnya yang kurus itu.

pernah bersumpah, bahwa lontin ini hanya akan dia buka


kalau dia telah mati....Terimakasih, Bapak telah bersusah-

Dimana dia dikuburkan...? ulang wanita itu.

susah datang kemari, untuk menyampaikan pesan itu....

Maafkan saya, saya tak tahu Kak. Dia sebenarnya

Si

berpesan agar saya mengatakan dia masih hidup. Saya


melanggar

janji.

Dia

ingin

Kakak

pulang

sesuatu

dari

kantong

gajinya yang tak sempat dia kirimkan.....

pulang ke Semarang. Saya juga. Begitu pula dua anak-

Perempuan itu menoleh pada kedua anak-anaknya

anak kami yang telah terkubur di belakang pondok ini.

yang masih kecil. Memegang kepala mereka.

Kalau begitu, dia benar-benar telah mati tanpa tahu

Nak, berat ibu akan meninggalkan kalian. Kalian

dimana kuburnya, bukan?

masih kecil. Tapi, ibu tak tahan lebih lama lagi tersiksa.

Si Bungsu mengangguk dan menghapus air matanya.


meraih

mengambil

Dia menyuruh sampaikan uang ini pada Kakak. Uang

Tak perlu lagi....., tak perlu lagi. Dia takkan pernah

tangannya

Bungsu

celananya. Sebungkus uang.

ke

Semarang. Dia akan menyusul...

Kemudian

menggigil

menggapai. Menerima kalung berlontin itu. Kemudian

katanya perlahan di depan wanita yang dadanya terluka

telah

dan

kalung

di

-Episode 400-

lehernya.

Jika Bapak ini berbaik hati, kalian akan ditolongnya

Menanggalkan kalung berlontin timah hitam bundar itu.

untuk pulang ke Jawa. Ke rumah nenek kalian di sana...,

Dia berpesan, agar saya memberikan kalung ini pada

dan perempuan itu menoleh pada si Bungsu...mereka tak

Kakak....

punya siapa-siapa, Pak. Barangkali ada tentara APRI yang


akan pulang ke Jawa. Tolong Bapak titipkan anak saya ini
59

pada mereka. Di Jawa ada neneknya. Ada kakaknya dua

keluarganyakah, atau anak-anakmu yang merejam mereka

orang....Berikan

ini, Minangkabau, siapa?

uang

itu

pada

mereka....

suara

perempuan itu sudah terputus-putus....tapi saya ingin

Ketika kuburan perempuan itu ditutup oleh beberapa

kepastian, suami saya tak pernah mengkhianati PRRI,

tentara APRI, yang membantu menggali lahat dengan

bukan Pak?

sekop mereka, hujanpun turun. Tentara itu juga yang

Si Bungsu menggigit bibirnya kuat-kuat. Dia hanya

memimpin

mampu menggeleng. Menggeleng beberapa kali.


Syukurlah.....syukurlah.

Negeri

indah

doa.

Kemudian

si

Bungsu

menancapkan

sepohon kemboja yang dia patahkan dari pusara lama.


ini

Hujanpun makin lebat. Menyiram dan membasahi bumi

telah

memberi kami kehidupan selama puluhan tahun. Negeri

Minangkabau

ini telah membesarkan anak-anak kami. Kami hidup

berkumng, malampun mengirimkan sunyi dan gelapnya ke

dengan Belas kasihan orang disini. Kami tak mau orang

permukaan bumi.

Minang menganggap kami tak tahu membalas budi,

yang

berlumur

darah.

Azan

Magrib

Esok paginya, setelah menitipkan kedua anak Narto

dengan mengkhianati mereka....syukurlah...

ke komandan peleton yang akan cuti ke Jawa

beberapa

Si Bungsu tak dapat menahan tangisnya tatkala

harti lagi, dan memberi anak-anak itu uang yang masih

perempuan itu meninggal. Kedua anak-anaknya terdiam.

ada padanya, si Bungsu kembali ke Bukittinggi. Dia

Tak ada tangis mereka yang terdengar. Mereka sudah

kembali menginap di Hotel Indonesia, di depan Stasiun

terlalu lelah menangis. Mereka hanya menatap pada

Kereta Api. Dia memilih tempat itu agar lebih dekat ke

mayat ibu mereka dengan diam dan tatapan kosong.

stasiun, bisa sewaktu-waktu membeli karcis bila akan

Ucapan perempuan itu seperti menikam-nikam jantung si

pulang ke kampungnya, Situjuh Ladang Laweh. Kereta api

Bungsu. Ucapan itu memang bukan untuk menyindir

memang tidak sampai ke sana, hanya hingga Kota

siapa-siapa.

Payakumbuh. Tapi menginap dekat stasiun membuat dia

Namun,

si

Bungsu

merasa,

ucapan

bisa

perempuan itu menyindir jantung Minangkabau! Siapakah


sesungguhnya yang tak tahu membalas budi? Narto dan
60

dengan

mudah

bertanya

kapan

kereta

ke

Payakumbuh berangkat, dan bisa pula dengan mudah

yang kemudian membenci dan memusuhinya setelah

membeli karcis.

kematian

Saburo

di

Kuil

Shimogamo.

Dia

tak

bisa

Dalam situasi daerah bergolak seperti sekarang,

melupakan betapa gadis itu pernah melukainya ketika

tak setiap hari kereta api bisa berangkat. Baik ke

upacara pemakaman ayahnya. Gadis itu bersumpah akan

Payakumbuh,

mencari dan membunuhnya.

Padangpanjang,

Solok

maupun

Padang.

Kadang-kadang dalam seminggu baru ada kereta ke salah

Michiko ternyata memang mencarinya! Mencarinya

satu kota itu. Itupun dengan mendapat pengawalan aparat

sampai ke Bukittinggi! Pagi itu, saat dia akan melangkah

kepolisisan atau tentara. Sabotase, entah dari pihak mana,

menaiki kereta api di stasiun, ketika dia dengar sebuah

bisa saja terjadi di suatu tempat. Setelah menanti tiga

suara memanggil. Dia tak jadi naik, menoleh ke belakang.

hari, akhirnya dia mendapat kabar kereta ke Payakumbuh

Di antara palunan orang ramai, dia melihat seorang gadis

akan berangkat besok dengan pengawalan beberapa

tegak dengan sebilah samurai di tangan! Michiko! Dia

polisi.

tertegun. Palunan manusia yang ada di stasiun itu terkuak.

Besok dia akan pulang ke kampungnya. Ke Situjuh

Hingga tercipta sebuah lorong yang lapang antara gadis

Ladang Laweh. Rasa rindunya terasa menusuk jantung.

Jepang yang cantik itu dengan dirinya. Orang-orang

Dahulu dia sering dibawa ayahnya naik kereta api kalau ke

menatap heran.

Bukittinggi ini. Ah, melihat sawah dan desa-desa, mencium

Michiko...? katanya perlahan menahan kejut.

asap kereta api, merupakan kerinduan tersendiri. Sambil

Ya.

Engkau

rupanya

belum

lupa

pada

saya,

berbaring di tempat tidurnya, di Hotel Indonesia dekat

Bungsu.... Suara gadis itu terdengar lantang. Seperti

stasiun itu, dia segera ingat peristiwa yang dialaminya

bersipongang di peron stasiun itu.

saat di Jepang. Peristiwa ketika dia menuju Kyoto dari

-Episode 401-

Tokyo. Di kereta api cepat dia bertemu dengan seorang


gadis yang pernah dia tolong di Tokyo. Gadis itu adalah

Selamat datang di kampungku, Michiko san....

Michiko. Anak Saburo Matsuyama. Gadis yang dia tolong

ujarnya sambil coba tersenyum. Padahal hatinya mulai tak


61

sedap

melihat

sikap

gadis

itu

yag

tak

bersahabat

Ketika menjadi tentara ayah saya membunuh ibu,

sedikitpun.

ayah dan kakaknya. Dia lalu datang ke Jepang sana, lalu


membunuh ayah saya dengan alasan menuntut balas. Kini

Terimakasih. Saya memang melihat kampungmu


indah,

Bungsu

menikmati

san.

Tapi

saya

keindahannya.

Saya

datang
datang

bukan

untuk

dari Jepang saya datang kemari, untuk menuntut balas

dari

Jepang

pula atas kematian ayah saya itu. Bukankah adil, kalau


setiap anak menuntut balas kematian ayahnya?

mencarimu ke mari untuk menuntut balas. Ingat persoalan


yang ada di antara kita?

Orang pada terpana. Si Bungsu merasa dirinya


berpeluh.

Suara gadis itu makin lantang. Orang-orang pada


diam tak bergerak. Si Bungsu jadi serba tak sedap. Dia

Tidak benar demikian, Michiko-san. Ayahmu tidak

menyesal telah membawa samurainya saat itu. Kenapa

mati di tangan saya. Saya tak pernah membunuhnya.

tadi tak dia masukkan saja ke dalam buntalan kainnya?

Ayahmu

Kini samurainya terpegang di tangan kiri. Gadis itu juga

terhormat....

memegang samurai di tangan kiri. Dia jadi serba salah.

pengertian kepada orang ramai, sekaligus melunakkan

Akankah dia melayani kehendak gadis ini kalau dia

hati gadis itu.

mati

karena
ujar

si

harakiri,
Bungsu

seppuku!.
mencoba

Dia

mati

memberikan

menantangnya untuk berkelahi? Akankah dia membunuh

Bohong! Tak ada kematian terhormat dalam hal yang

gadis itu, atau justru dia yang terbunuh di sini? Ketika dia

terjadi atas ayahku. Dia memang mati harakiri. Tetapi dia

berfikir demikian, gadis itu memandang ke palunan orang

harakiri karena malu atas perlakuanmu pada dirinya!

ramai di stasiun. Lalu terdngar suaranya :

Michiko...!?

Saya Michiko, anak bekas serdadu Jepang yang

Apakah engkau menjadi pengecut, Bungsu? Engkau

pernah membunuh beberapa lelaki dan perempuan di

telah

Minangkabau ini. Ayah saya sudah mati. Dibunuh oleh

membunuhi

puluhan

orang

Jepang

dalam

petualanganmu di negeri saya itu. Dan engkau merasa jadi

lelaki ini... dan tangannya menunjuk pada si Bungsu.

62

pahlawan. Kini cabut samuraimu! gadis itu membentak

dinyanyikan pelaut-pelaut yang rindu pada kampung

sambil mendahului mencabut samurainya.

halaman. Rindu pada kekasih, anak dan isteri. Dia coba

Si Bungsu berharap petugas keamanan atau tentara

mengingat bait lagu Jepang itu. Namun amat susah. Dia

muncul di sana. Kalau ada petugas keamanan atau

coba memikirkannya. Dalam kalut dia tak ingat bait

tentara, dia yakin mereka bisa bertindak mencegah. Tapi

bahasa

tak seorangpun petugas yang hadir. Tak seorangpun

Indonesianya.

Jepang.

Yang

ingat

cuma

tentara atau polisi yang menampakkan puncak hidungnya.

Jangan menangis. Jangan sedih.

Para petugas itu seperti telah bersekongkol dengan gadis

Meskipun hujan turun lebat

ini untuk memberinya kesempatan membalas dendam.

bait

bahasa

Saya akan tetap pergi

Tiba-tiba bayangan di stasiun kecil Gamagori melintas di

Selamat tinggal

kepalanya.
Bukankah dahulu dia juga pernah berkelahi melawan

Lagu itu dia pelajari dari Kenji. Temannya sekapal saat

komplotan Kumagaigumi di stasiun kecil di Gamagori?

menuju Tokyo dari Singapura. Lamunannya jadi terputus

Bandit-bandit

mengganggu

ketika dia dengar suara orang memekik memberi ingat.

Michiko. Namun dia ada disana untuk membelanya. Lima

Sesaat nalurinya bereaksi cepat. Dia menjatuhkan diri ke

orang

bunuh.

lantai stasiun. Namun tak urung bahunya disabet oleh

Bergelimpangan di stasiun kecil itu. Kemudian dia naik lagi

ujung samurai Michiko! Memang hanya luka gores. Tapi

ke kereta api. Menemui Michiko yang menangis karena

darah merembes. Dia bergulingan. Kemudian melompat

menyangka dirinya telah mati. Di kereta api menuju

tegak. Michiko tegak dua depa di depannya dengan kaki

Nagoya itu, dia memeluk bahu Michiko.

terpentang dan mata nyalang menatapnya.

Kumaigaigumi

anggota

Kumagaigumi

itu

akan
berhasil

dia

Cabut

Gadis itu menyandarkan kepalanya lalu tertidur di

samuraimu...Bungsu!

Jangan

kau

sangka

bahunya. Dan sesaat sebelum gadis itu tertidur, dia

bahwa dirimu saja yang hebat memainkan samurai....

menyanyi

bentak gadis itu.

sebuah

lagu

Jepang.

Lagu

yang

selalu
63

Si Bungsu tak melihat jalan lain. Gadis ini memang

Getaran benturan samurai mereka terasa ke tulang

menghendaki nyawanya.

tangannya.

Ini kampung saya, Michiko. Saya tak ingin darahmu

Michiko

tertumpah di kampung saya ini...

menyerang

lagi.

Sebuah

pancungan

ke

kepala. Si Bungsu menunduk. Sebuah pancungan ke


akan

pinggang. Si Bungsu menangkisnya dengan menegakkan

tertumpah di sini! Kau dengar itu, pembunuh! Tak

samurainya di sisi badan. Dua baja samurai yang alot itu

setetespun! Jika engkau sanggup melukai diriku segores

bertemu lagi. Suara berdentang. Bunga api memercik! Dan

saja, maka aku akan menjilat telapak kakikmu! Percuma

si Bungsu dengan kaget tepaksa melompat ke belakang

aku jadi murid Zato Ichi!

empat langkah! Samurainya hampir saja terpental karena

Sombong

kau!

Tak

setetespun

darahku

benturan dahsyat itu.

Si Bungsu kaget, dia ingat Zato Ichi. Gadis ini bukan

-Episode 402-

main jumawanya! Benarkah sudah demikian hebatnya dia


memainkan

samurai,

sehingga

dia

sanggup

berkata

Kalau itu terjadi, maka pinggangnya akan putus dua!

setakbur itu pada si Bungsu yang kesohor itu? Atau

Dia menatap dengan wajah pucat. Gadis itu selain cepat,

apakah gadis ini hanya ingin memancing amarah si

tenaganya juga luar biasa sekali. Zato Ichi benar-benar

Bungsu saja? Tak ada yang sempat memikirkan hal itu.

menurunkan seluruh ilmunya pada gadis ini. Michiko

Sebab saat berikutnya gadis itu telah menyerang. Si

tersenyum sinis. Orang-orang menatap dengan diam pada

Bungsu mencabut samurai dengan sikap apa boleh buat.

perkelahian sepasang anak muda yang mengagumkan itu.

Ya, dia harus mempertahankan dirinya bukan? Orang

Keluarkan kepandaianmu, Bungsu! Takkan pernah

hanya melihat dua sinar berkelebat. Kemudian bunga api


memercik

tatkala

dua

baja

tajam

itu

ada bangsa lain yang melebihi kemahiran orang Jepang

berbenturan!

bersamurai! Kau sangka kemahiran samuraimu sudah

Terdengar suara gemercing. Si Bungsu tersurut selangkah.

hebat, setelah engkau mengalahkan beberapa jagoan di

Michiko masih tetap tegak di tempatnya. Si Bungsu jadi

Jepang sana. Setelah engkau mendapat pengakuan Zato

kaget. Kekuatan gadis itu ternyata luar biasa sekali.


64

Ichi? Hmm, yang kau peroleh baru kulitnya. Bungsu!

kedua samurai Michiko telah membelah dada kirinya!

Engkau ingin tahu bagaimana bermain samurai yang

Tembus!

betul? Ini...! dan gadis itu menyerang lagi!


Kali

ini

Dia

dengan cepat. Samurai di tangannya sendiri baru terayun

memusatkan konsentrasi. Nafsu membunuhnya yang dia

ke arah Michiko ketika kedua serangan mematikan itu

bawa dari rimba di pinggang Gunung Sago seketika

telah selesai dilakukan gadis itu. Samurainya menyerang

mengalir kencang. Mulutnya terkatup rapat. Tangannya

kepala Michiko, menetak dari atas ke bawah. Namun

melemas. Begitu Michiko menyerang, dengan seluruh

samurai Michiko menanti ayunan samurainya. Kembali

kepandaian, dengan seluruh kemahiran, dengan seluruh

bunga api memercik.

konsentrasi

si

yang

Bungsu

penah

tak

dia

mau

Darah memancur ketika samurai itu disentakkan

miliki,

main-main.

dengan

seluruh

Tangannya terasa pedih, tenaga gadis itu amat luar

kecepatan yang pernah dia pelajari, dia kerahkan! Tak

biasa. Samurainya terpental ke udara! Terdengar orang

sampai dalam hitungan dua detik, benar-benar cepat,

memekik melihat darah menyembur dari tulang rusuk dan

hanya para malaikat yang tahu betapa cepatnya kedua

jantungnya. Dia masih tegak. Gadis itu juga masih tegak di

samurai itu dahulu mendahului! Namun, sekali lagi, dan

depannya, dengan kegagahan yang mengagumkan. Si

mungkin untuk kali yang terakhir, si Bungsu dari Situjuh

Bungsu jadi lemah. Kakinya gemetar. Namun dia tak

Ladang Laweh itu menjadi kaget.

mengeluh. Mulutnya tersenyum. Ketika kakinya terasa tak

Michiko jauh lebih cepat. Tidak hanya sekali, tetapi

kuat lagi menahan berat badannya, dia jatuh di atas kedua

Michiko berkali-kali lebih cepat dari kecepatan yang

lututnya.

pernah dia miliki. Tak sia-sia Zato Ichi menurunkan ilmu

Bunuh....bunuhlah saya.... katanya perlahan.

padanya. Samurainya belum sempurna tercabut, ketika

Michiko masih tetap tegak. Menatap padanya dengan

dia rasakan rusuknya belaah. Dia melanjutkan mencabut

pngan dingin.

samurainya dengan kecepatan penuh. Saat itu sabetan

65

Engkau memang benar-benar hebat Michiko san.

sana...di samping pusara ayah, ibu dan...kakak saya...

Benar-benar pesilat samurai yang paling hebat...ayahmu

katanya perlahan.

pasti bangga... dia masih berusaha berkata.

Dia yakin, suaranya terdengar oleh Michiko. Gadis itu

Darah menyembur dari mulutnya. Jantungnya telah

masih tegak diam. Tapi si Bungsu melihat, betapa mata

ditembus samurai. Peluit kereta api tiba-tiba memekik.

gadis itu basah. Pipinya juga basah. Si Bungsu ingin mati

Sayu dan bersipongang. Kereta akan berangkat. Dia

di atas kereta api. Agar mayatnya bisa tiba di Payakumbuh

menoleh

dan dibawa ke Situjuh Ladang Laweh. Tapi karena tak ada

ke

kereta

yang

akan

berangkat

menuju

Payakumbuh itu. Pakaiannya telah ada di atas kereta.

yang

menolong,

dia

Kereta tak mungkin diundurkan keberangkatannya. Saat

Dengan sisa tenaga dia coba merangkak naik ke gerbong.

sakratul maut itu menjeput, peristiwa stasiun Gamagori

Tak mungkin! Tenaganya habis! Tapi dia harus! Bukankah

melintas lagi. Stasiun kecil itu! Bukankah dia membunuh

kereta ini menuju ke Payakumbuh? Dia merangkak lagi,

lima orang anggota Kumagaigumi di sana? Ah, stasiun

berjuang

Gamagori, kini dia terkapar di stasiun kecil Bukittinggi!

sebahagian di atas kereta yang bergerak perlahan itu.

Peluit kereta berbunyi lagi.

Darah dari lukanya terus menetes.

untuk

merangkak

naik.

Berhasil,

menuju

kereta

tubuhnya

api.

berada

Tuit...tuiiiit! pilu dan merawankan hati. Kereta itu akan

Tapi tubuhnya melosoh lagi. Kereta mulai bergerak

ke Payakumbuh. Akan mati di sinikah dia? Kereta itu akan

cepat. Ada beberapa lelaki tegak jauh dari tempatnya.

ke Payakumbuh.

Kenapa dia tak naik saja ke kereta?

Menatap

dengan

Tubuhnya akan dibawa kereta ke Payakumbuh. Kalau

Bibirnya

bergerak.

mayatnya sampai, orang akan membawa mayatnya ke

saya...naikkanlah saya ke gerbong. Saya ingin mati di

Situjuh Ladang Laweh.

kereta. Tolonglah naikkan saya. Tapi tak ada suaranya

Ladang

Laweh...

saya.

..ingin

Ingin

Dia

menoleh

mengucapkan

pada

mereka.

Tolonglah

yang keluar. Tak ada! Tak ada suaranya! Yang keluar justru

Sampaikan...pada orang-orang....kampung saya di


Situjuh

diam.

air matanya. Air mata sedih. Sedih kalau dia mati seperti

berkubur....di

maling di stasiun ini. Dia ingin tubuhnya dibaringkan di


66

gerbong. Sekali lagi dia menatap pada para lelaki itu. Dia

tak

kumpulkan

Tuhanpun tak kasihan padanya. Tuhanpun seperti belum

tenaganya.

Akhirnya,

terdengar

suaranya

bermohon.

itu.....Kereta

itu

akan

ke

kampung

yang

akan

mati

itu.

Dan akhirnya, ketika peluit panjang kembali berbunyi,


tangannya tak kuat lagi bergantung. Kereta itu semakin
melaju. Lalu lelaki itu, si Bungsu yang pernah hidup

Di kantong saya ada uang. Cukup banyak....ambillah


itu

orang

Tangannya lemah berpegang ke bibir pintu gerbong.

saya...tolonglah.... namun kedua lelaki itu tak bergerak.

uang

doa

akan mengakhiri deritanya di situ.

Sanak...tolonglah saya. Saya ingin dibaringkan di


kereta

mendengarkan

sebagai

upah

diri

malang melintang di Jepang itu, yang banyak menolong

Kedua lelaki itu benar-

manusia itu, di akhir hayatnya tak seorangpun yang mau

sanak

saya...Tolonglah saya, sanak...

menaikkan

benar jahanam. Jahanam benar. Mereka tak bergerak

meolongnya!

sedikitpun! Akhirnya si Bungsu harus berusaha sendiri.

terlepas tubuhnya jatuh dari gerbong. Terdengar suara

Akan

berdembam! Kepalanya terhempas ke lantai. Rasa sakit

begitukah

nasib

seorang

lelaki

yang

semasa

Tak

seorangpun!

hidupnya pernah sangat perkasa ini? Dia merangkak.

akibat kepalanya

Kereta mulai berjalan perlahan. Dia menggantungkan

bangun dan terlompat tegak!

tangan di bibir pintu gerbong yang memuat pisang. Yang

Nauzubillah.

memuat lobak. Yang memuat kayu api. Tubuhnya ikut

terhempas

Ya

Ketika

pegangannya

membuat dia tersentak

Rabbi....!

Mimpi

kiranya

dia

mengucap.

terseret di sepanjang lantai stasiun! Darahnya menetes.

Peluh membasahi tubuhnya. Dia menatap keliling, dia

Tuhanku, tolonglah aku naik. Tolong hambamu ini, ya

masih di biliknya di Hotel Indonesia dekat stasiun. Dia baru

Tuhan. Aku hanya ingin mati di atas kereta ini. Agar

saja

mayatku sampai ke kampungku. Tolong aku, ya Tuhan....

terdengar pekik peluit kereta api dari stasiun yang tak jauh

rintihnya perlahan.

dari hotel dimana dia menginap.

Tapi

Tuhanpun

seperti

tak

berimpi

yang

alangkah

-Episode 403-

mendengarkan

permohonannya. Tuhanpun tak menolongnya. Tuhanpun


67

dahsyatnya.

Tiba-tiba

Hampir saja anak dalam gendongannya jatuh. Untung


dia cepat menguasai diri. Tamu dari Australia! Orang yang
kenal dengannya dan kini ada di Australia adalah si
Bungsu! Apakah lelaki itu yang datang?
Tenanglah,

-Episode 404-

bukan

si

Bungsu.

Tetapi

temannya.

Namun dia datang membawa cerita tentang kekasihmu


itu. Ayo kita masuk
Mereka ke ruang tamu. Donald terkesima melihat

-Episode 405-

kedua perempuan cantik itu.

Di sana dia disambut oleh Overste Nurdin dan Salma

Kenalkan, ini Michiko. Teman si Bungsu... Nurdin

isterinya. Karena tamu yang datang membawa berita

mengenalkan gadis itu pada Donald.

tentang si Bungsu, Salma segera memanggil Michiko yang

Donald berdiri. Mengulurkan tangan dengan sikap

saat itu tengah bermain dengan Eka, anak mereka, di

kagum

taman belakang.

dan

hormat.

Yang

disambut

dengan

dada

berdegup oleh Michiko. Yang sangat ingin tahu tentang si

Michiko san, kemarilah...

Bungsu.

Michiko berhenti mengejar-ngejar Eka. Memangku

Nona Michiko...? ulang Donald perlahan.

anak itu, kemudian mendekat.

Ya, Michiko. Pernah mendengar namanya? tanya

Ada apa, Salma-san?

Nurdin.

Ada tamu untukmu...

Donald kembali duduk. Kemudian menatap pada


Michiko.

Tamu untukku?
Ya. Tamu dari Australia!
68

Saya sering mendengar nama nona. Saya gembira

Laweh. Salma memberikan beberapa alamat famili dan

hari ini dapat bertemu dengan nona. Si Bungsu banyak

kenalannya di kota Bukittinggi untuk dihubungi Michiko

bercerita tentang nona...

bila ada kesulitan. Tatkala Michiko akan naik pesawat,


Nurdin berpesan :

Michiko merasa jantungnya mengencang. Si Bungsu


sering

bercerita

tentang

diriku.

Apakah

dia

masih

Saya berharap akan dapat bertemu dengan kalian

mengingatku?, pikirnya. Dari Donald mereka semua jadi

berdua, Michiko. Maksud saya engkau dan si Bungsu. Saya

tahu bahwa si Bungsu telah pulang ke Indonesia, ke

tahu, engkau berdendam padanya. Namun, saya benar-

kampungnya. Ketika sore hari itu Donald pamitan, ketiga

benar menginginkan tak satupun di antara kalian yang

mereka membicarakan soal si Bungsu.

cedera...

Saya akan pergi... kata Michiko perlahan.

Michiko hanya tersenyum. Senyumnya kelihatan getir.


Sebelumnya Salma juga sempat bicara

Ke Sumatera Barat? tanya Nurdin.

empat mata

dengannya.

Ya...

Sebagai perempuan dengan perempuan, Michiko,

Nurdin menghela nafas. Salma menghela nafas.

saya

Kedua mereka menatap gadis itu. Gadis itu menunduk.

ingin

mengatakan

padamu.

Engkau

punya

kesempatan untuk bertemu dengannya. Lelaki yang sama-

Seperti telah diceritakan pada bahagian terdahulu, Michiko

sama kita cintai. Engkaulah satu-satunya yang memiliki

memang tinggal di gedung konsulat itu bersama Salma.

kesempatan untuk mendapatkan dirinya. Jangan biarkan

Yaitu sejak peristiwa mereka hampir diperkosa pelaut di

dirimu dikuasai oleh dendam keparat itu. Itu nonsens

hotel dimana Michiko menginap, tatkala Salma datang

sama sekali. Berfikirlah dengan akal sehat. Dia takkan

bertamu ke sana.

mau melawanmu, aku tahu itu bukan sifatnya. Bila dia

Kini, keinginan Michiko untuk ke Sumatera Barat tak

engkau bunuh Michiko, sama artinya engkau membunuh

mungkin ditahan. Nurdin memberikan peta Sumatera

harapanmu sendiri. Kau akan menyesal seumur hidupmu.

Barat, serta petunjuk dimana letaknya Situjuh Ladang

Kalian
69

kini

sama-sama

sebatangkara.

Yang

kalian

butuhkan adalah kasih sayang. Bukan perkelahian dan

dia anggap sebagai persetujuan untuk saling senggol-

saling bunuh. Sebagai seorang yang lebih tua darimu,

senggolan.

Michiko san, saya ingin engkau bahagia. Saya ingin si

Cina itu makin kurang ajar. Matanya menatap pada

Bungsu bahagia. Dan saya yakin, kebahagiaan itu takkan

dada

kalian peroleh kalau kalian tidak bersama. Saya ingin

menggelegak melihat dada yang ranum itu berombak

mendengar kabar bahwa kalian menikah. Saya akan

mengikuti

menanti kalian di sini, datang sebagai suami isteri. Saya

tangannya benar-benar dihimpit oleh tangan engkoh

selalu berdoa untuk itu, Michiko, adikku!

gendut itu. Dia menoleh, disambut Cina itu dengan

Michiko

yang

membusung

alunan nafas. Michiko

ketat.

Darahnya

baru sadar tatkala

Michiko amat terharu dan tak bisa menahan air

tersenyum. Michiko yang tak punya prasangka apa-apa,

matanya mendengar ketulusan hati Salma. Dia memeluk

sambil menggeser tangannya dari himpitan tangan si

Salma. Salma juga balas memekuk dengan mata basah.

gendut juga tersenyum, sekedar basa-basi. Babah itu

Dan Michikopun berangkat. Di pesawat dia duduk dengan

seperti mendapatkan durian runtuh. Eh, salah. Tidak

diam. Berusaha menyembunyikan rasa sedihnya berpisah

hanya durian tapi juga pisang, kelapa, rambutan dan

dengan Salma. Keluarga itu sudah seperti keluarganya

jambu monyet yang runtuh sekaligus.

sendiri. Dia menganggap mereka sebagai kakaknya.

Akan ke Jakalta? tanya si gendut dalam bahasa

Michiko tak tahu, seseorang yang duduk persis di

Indonesia dengan aksen Tionghoa yang tak ketulungan.

sisinya sejak tadi menatapnya. Seorang Cina gemuk,

Michiko mau tak mau mengangguk. Babah itu kembali

bermuka tembem dan berambut tegak lurus seperti alang-

menggesengkan tangannya yang besar ke tangan Michiko.

alang di tengah padang. Berhidung besar dan bermata

Michiko

kuning. Lelaki itu menatapnya dengan bernafsu. Beberapa

Meletakkannya di pangkuan.

kali
itu,

tangannya dia sentuhkan ke tangan Michiko. Gadis


yang

pikirannya

memang

tak

di

situ,

mengalihkan

Sendilian?

tak

menjilat bibir.

menyadarinya. Bagi si babah gemuk itu diamnya Michiko


70

tangannya

lagi-lagi

si

dari

babah

tangan

bertanya

kursi.

sambil

Michiko mulai tak sedap, tapi dia paksakan juga untuk


mengangguk. Melihat anggukan itu, babah itu seperti

-Episode 407-

merasa tercekik. Kerongkongannya terasa kering. Dia ingin


segera tiba di Jakarta. Di sana segalanya bisa di atur. Dia
menyesal juga kenapa tidak bertemu dengan gadis begini

-Episode 408-

di Singapura. Memang banyak gadis yang bisa segera


dibawa ke tempat tidur di kota singa itu. Tapi yang cantik
seperti ini tak pernah bersua!

-Episode 409-

Michiko menoleh ke luar. Memandang ke laut luas


yang membentang jauh di bawah sana. Sesekali, kelihatan

-Episode 410-

sebuah titik diikuti garis memanjang seperti segitiga.


Sebuah kapal tengah berlayar di Samudera di bawahnya.
Garis

membentuk

segitiga

itu

adalah

ombak

-Episode 411-

yang

dibentuk oleh lunas kapal pada permukaan laut. Pada saat

Leher gemuk yang hampir saja disikat samurai kecil

itu, babah gemuk itu juga asik memandang pada segitiga

itu. Dia menatap ke samurai yang tertancap itu. Kemudian

di dada Michiko.

beralih ke Michiko. Bergantian menatap samurai dan


Michiko. Sambil tangannya masih meraba lehernya.

Gadis itu memakai baju dengan gunting segitiga

Perempuan

runcing pada dadanya. Di ujung segitiga pada bajunya itu

sundal.

Kau

akan

rasakan

akibat

perbuatanmu ini... desis Babah itu sambil menyeringai

terlihat pangkal dadanya yang mengkal.

buruk.
Michiko tak memperhatikannya. Dia justru tengah
memperhatikan lelaki kurus berwajah pucat itu. Semakin

-Episode 406-

diperhatikannya, semakin jelas olehnya bahwa lelaki itu


71

sebenarnya adalah seorang Cina. Tak diketahuinya karena

Michiko ingin muntah mendengar ucapan jorok itu.

kulitnya hitam. Sama seperti orang melayu. Tapi melihat

Lelaki besar itu maju. Nampaknya dia telah diberi tahu

matanya yang sipit, tak ayal lagi, sikurus ini adalah Cina

bahwa gadis ini berbahaya. Begitu maju, tangannya telah

tulen. Selain dia Cina tulen, nampaknya dia juga memiliki

memegang sebuah belati. Dengan gaya seorang yang

ilmu

kibasan

amat ahli, dia mulai maju dengan mengayun-ayunkan

tangannya yang berhasil memukul samurai kecilnya tadi.

pisau di depan tubuhnya yang agak membungkuk ke

Michiko pernah mendengar dan membaca kehebatan

depan.

silat

yang

tangguh.

Itu

terbukti

dari

pesilat-pesilat Cina yang mampu melompati pagar atau

Michiko masih tetap tegak di tempatnya. Tak bergerak

tembok setinggi atap.

sedikitpun. Dia telah bertekad, kalau dia tak bisa melawan

Yang mampu memukul roboh lawan dari jarak dua

orang-orang ini, maka dia akan menyudahi nyawanya

atau tiga meter dengan mempergunakan tenaga dalam.

sendiri. Dia akan bunuh diri sebelum dinodai. Tapi dia

Dia tak yakin bahwa ada orang Cina yang memiliki ilmu

bersumpah akan membunuh babah gemuk itu sebelum dia

sehebat seperti di dalam cerita-cerita silat itu. Namun

bunuh diri. Dia benar-benar berharap dapat melaksanakan

apakah yang telah dilakukan Cina kurus jangkung itu

sumpahnya itu.

sebentar ini? Bukankah hanya dengan kibasan tangannya

Lelaki itu tiba-tiba menyerang. Pisaunya bergoyang

saja dia telah membelokkan arah samurai kecilnya?

cepat sekali di depan dada Michiko. Michiko bukannya tak

Michiko tak sempat memikirkan terlalu banyak. Babah

tahu itu adalah sebuah tipuan. Dia tetap diam. Dan benar,

gemuk kitu telah memberi isyarat kepada lelaki bertubuh

kaki lelaki itu ternyata degan cepat menyapu kaki Michiko.

besar yang tegak di sisi kanannya.

Maksudnya ingin agar gadis itu terjatuh. Dengan demikian

Siapa di antara kalian yang berhasil menelanjangi

bisa dia tindih. Namun Michiko adalah Michiko. Dia telah

perempuan itu, dia akan mendapat giliran setelah aku....

belajar cukup banyak dari Zato Ichi. Dia telah belajar

babah itu berkata dengan kurang ajarnya.

banyak dari Tokugawa. Dan dia telah belajar banyak dari


Kenji. Teman si Bungsu dan abang Hanako. Bukankah dia
72

tinggal bersama Hanako lebih kurang setahun? Selama itu

menjanjikan bahwa siapa yang berhasil meringkus gadis

pula dia belajar karate dari Kenji.

itu akan mendapat giliran pertama menikmati tubuh gadis


itu, setelah si bos. Pernyataan demikian membuat mereka

Kini, Michiko adalah seorang pemegang sabuk hitam


karate. Sistem pelajaran yang dipakai oleh Kenji untuk

terangsang

membekali Michiko adalah sistem memintas. Hingga

Michiko. Lelaki berpisau itu maju lagi. Kini dengan lebih

memungkinkan

lebih

berhati-hati. Dia telah kecolongan. Michiko masih belum

daripada cukup. Ketika kaki lelaki besar itu menyapu

mau mencabut samurainya. Dia ingin menghemat tenaga

kakinya, dia justru memajukan kakinya selangkah ke

dan kecepatannya. Lawannya yang dia taksir berbahaya

depan. Dan serentak dengan itu tangan kanannya terayun

adalah lelaki Cina kurus tinggi itu. Maka dia harus

dalam

menyimpan kepandaian bersamurainya untuk menghadapi

bentuk

gadis

itu

sebuah

memiliki

pukulan

bekal

yang

yang

telak.

Prak!

dan

bersemangat

untuk

menundukkan

lawannya yang kurus itu.

Pukulannya mendarat di hidung lelaki besar itu. Lelaki itu


seperti tersentak. Kepalanya seperti ditarik ke belakang

Kalau kini dia menggunakan samurai, dia khawatir

dan hidungnya bocor. Darah segar mengalir dari hidung

permainan samurainya bisa dibaca oleh si kurus. Itu sudah

yang pecah itu. Bukan hanya si gendut, tapi lelaki Cina

tentu membahayakan. Karena itu, ketika si besar itu

kurus kerempeng yang tadi memukul samurai kecil Michiko

menyerang, dia masih mengandalkan ilmu karatenya.

itupun jadi kaget. Serangan gadis itu demikian cepat dan

Lelaki itu maju dengan sebuah tusukan pisau yang cepat

demikian telaknya.

ke rusuk Michiko. Michiko mengelak dengan mengalihkan

Lelaki besar itu menggeram. Tangannya yang tak

tegak kakinya. Lelaki itu tahu. Dia menyabetkan pisaunya

berpisau menghapus darah yang meleleh di hidungnya.

ke kanan, hampir saja menebas perut Michiko. Untung

Sopir taksi tadipun, yang saat itu tetap tegak di pintu, jadi

gadis ini juga cepat melompat mundur. Tegaknya justru

kaget. Namun mereka adalah bandit-bandit ibukota yang

mendekat ke dekat sopir taksi tadi. Sopir itu menatap

tak mudah gentar oleh bahaya. Apalagi kalau hanya

heran dan kagum. Dan saat itulah Michiko mencabut

terhadap seorang gadis, cantik pula. Bos mereka telah

samurai. Sopir taksi itu masih belum sadarakan bahaya


73

yang mengintainya. Dia menyangka bahwa gadis itu


hanya sekedar bermain tongkat.

-Episode 412-

Michiko menanti si besar berpisau itu menyerang


kembali. Ketika lelaki itu kembali menyerang dengan

-Episode 413-

menyabetkan pisaunya, Michiko seperti akan menangkis


dengan samurai. Namun dia samasekali tidak menangkis

Michiko memandang ke arah yang ditunjukkan sersan

serangan pisau itu. Melainkan mundur selangkah lagi. Dan

itu. Dia melihat rumah hijau yang ditunjukkan tersebut. Di

samurainya justru membabat ke belakang! Ke arah sopir

depannya dia melihat sepeleton tentara tengah bersiap-

taksi yang masih tegak di dekat pintu! Cress! Samurai itu

siap untuk berangkat. Ada yang memakai topi baja. Ada

memakan bahunya. Sopir taksi yang sok sopan itu benar-

yang memakai baret kuning tua. Harapannya untuk segera

benar tak pernah menduga bahwa dirinya akan dimakan

tiba di Minangkabau timbul lagi.

senjata gadis cantik itu. Dia sebenarnya seorang pesilat

Terimakasih.

aliran Cimande. Begitu bahunya termakan samurai, dia


segera

memasang

kuda-kuda

Cimande.

Bapak

baik

sekali.

Saya

takkan

melupakannya... katanya pada sersan mayor itu.

Tangannya

bergerak seperti akan bersilat.

Ah, saya tak membantu apa-apa Nona. Saya hanya


menunjukkan jalan. Barangkali saja Nona bisa ikut. Saya

Tapi apa hendak dikata, gerakannya itu sudah tinggal

doakan....

sekedar lagak saja. Tak ada gunanya. Bahunya telah


dibabat samurai yang alangkah tajamnya. Mata samurai

Terimakasih.... ujar Michiko sambil mengulurkan

itu menetak dan memutus tulang bahunya. Terus ke

tangan.

bawah memeblah jantungnya. Demikian tajamnya samurai

Sersan itu tersenyum dan menyambut salam Michiko.

itu. Tubuh sopir itu belah dan mati sebelum jatuh ke lantai!

Gadis itu menenteng buntalan pakaiannya menuju ke

Sekali lagi babah gemuk itu jadi pucat dan sekali lagi Cina

rumah hijau itu. Kehadirannya di sana jelas saja menarik

kurus tinggi itu dibuat kaget bukan main.


74

perhatian. Tentara yang ada di depan rumah itu terdiri dari

Oh,

pasukan-pasukan PGT dan tentara Infantri.


Bisa

kami

membantu

Nona?

ya.

Silahkan

duduk.

Silahkan...

suaranya

terdengar ramah.

seorang

letnan

Michiko mengambil tempat duduk.

bertanya.

Ada yang bisa kami bantu untuk Nona?

Terimakasih. Saya ingin ikut ke Sumatera Barat. Ke

Saya ingin ke Padang. Dua hari yang lalu saya telah

Padang. Dapatkah saya bertemu dengan pimpinan Tuan?

mendaftarkan

diri

di

penerbangan

Akan ke Padang?

penerbangan

hari

ini

Ya, kalau bisa...

penerbangan sipil itu saya mendapat informasi bahwa ada

dibatalkan.

sipil.
Dari

Ternyata
bahagian

pesawat militer yang akan berangkat siang ini ke sana.

Silahkan masuk. Komandan ada di kamar nomor dua

Saya berharap bisa ikut dengan pesawat itu...

itu...

Ya. Memang ada pesawat militer yang akan ke sana.

Si Letnan menunjukkan kepada Michiko tempat yang

Maaf, apakah Nona ada membawa surat keterangan?

di maksud. Gadis itu masuk, diantar oleh si Letnan. Letnan


itu mengetuk pintu. Ketika ada suara menyuruh masuk,

Ada...

Letnan

di

Michiko lalu membuka sebuah tas kecil. Mengeluarkan

belakangnya. Michiko menanti di luar. Tak lama kemudian

pasport, visa dan beberapa surat keterangan lainnya. Lalu

Letnan itu keluar lagi.

menyerahkan pada mayor itu.

itu

masuk

duluan.

Menutupkan

pintu

Silahkan....

Anda seorang turis?

Michiko masuk. Di dalam kamar itu ada beberapa

Ya

orang tentara. Seorang mayor duduk di balik sebuah meja.

Aneh. Maaf, maksud saya, adalah sesuatu yang agak

Selamat siang... kata Michiko.

luar biasa kalau memilih Sumatera Barat sebagai tempat

Mayor itu menanggalkan kacamatanya.

melancong
75

dalam

situasi

yang

begini.

Negeri

itu

sebenarnya memang negeri yang indah, Nona. Gunung

Seorang pemuda?

berjejer. Sawah berjenjang. Ada ngarai dan air terjun.

Michiko tak menjawab.

Bunga mekar sepanjang tahun. Tapi saat ini

masih

Maaf. Saya hanya ingin memudahkan urusan Nona

bergolak. Kalau saya boleh menyarankan, barangkali bisa

ujar mayor itu ramah.

memilih Bali atau Danau Toba. Yaitu kalau ingin sekedar

Ya. Dia seorang pemuda...

jalan-jalan....

Mayor itu mengangguk maklum. Kemudian menoleh

Michiko menunduk.

pada seorang staf yang duduk di meja di kanannya.

Ada seseorang yang saya cari di sana, Mayor....

Mengatakan sesuatu. Stafnya itu, seorang letnan, lalu

akhirnya dia membuka kartu.

berdiri. Membuka sebuah lemari yang dipenuhi laci-laci.

Nah. Saya sebenarnya telah menduga hal itu. Kalau

Melihat sederatan map yang diberi kode bernomor-nomor.

demikian lain persoalan. Apakah dia seorang yang telah

Mengambil sebuah di antaranya. Map berwarna biru.

lama di Sumatera Barat?

Menyerahkannya pada Mayor tersebut yang lalu membuka

Dahulu

dia

dilahirkan

di

sana.

Tapi

saya

map

mengenalnya di Jepang. Dia baru datang dari Australia.

tersebut.

Menatap

sebuah

halaman

berfoto.

Kemudian menatap kembali pada Michiko.

Barangkali baru sepekan dua ini....

Pemuda itu bernama Bungsu?

Dari Jepang dan Australia?

Ujar Mayor itu perlahan. Michiko kaget. Jantungnya

Ya

seperti berhenti berdegup.

Mayor itu mengerutkan kening. Menatap pada Michiko

Apakah memang benar dia orang yang Nona cari?

seperti menyelidik.

Michiko masih belum bisa bersuara. Namun akhirnya

Apakah dia bekas seorang sahabat? tanyanya.

dia mengangguk dan balik bertanya.

Michiko ragu, tapi kemudian mengangguk.

Apakah dia memang berada di Sumatera Barat?


76

Ya, dia memang kembali ke sana. Dulu dia juga

militer itu mengantarkannya sampai ke Hotel Indonesia, di

menompang pesawat khusus yang mengangkut militer.

daerah Stasiun Kota Bukittinggi. Disanalah dia menginap,

Pesawat Hercules yang sebentar lagi akan berangkat.

sambil mencari informasi di mana si Bungsu, musuh

Maaf, ini fotonya, bukan? mayor itu memperlihatkan map

besarnya!

tersebut.

Pagi itu, ketika si Bungsu keluar hotel, setelah subuh

Michiko melihat foto si Bungsu di sana.

tadi didatangi mimpi yang amat menakutkan, di hotel

Ya... katanya antara terdengar dan tidak, sementara

yang sama Michiko memang telah lebih dahulu keluar.


Gadis itu menikmati udara pagi yang amat sejuk. Hari itu

jantungnya berdegub kencang melihat foto itu.

hari Sabtu. Hari dimana pasar besar di kota tersebut. Dari

Mayor itu menarik nafas panjang. Menutup map di

hotel Michiko berjalan perlahan ke arah pasar. Hari masih

tangannya.

pagi benar. Embun masih menebarkan dirinya seperti

-Episode 414-

awan tipis. Menggantung rendah di permukaan bumi. Tapi


orang

Saya tidak tahu apa maksud Nona mencarinya,

beroda

benar dia yang ingin Nona temui di daerah bergolak itu,


bisa

ikut

dengan

pesawat

militer

yang

militer

satu

yang

sarat

oleh

sayur-sayuran.

Semua

tersebut.
Pagi itu si Bungsu mengurungkan niatnya untuk

yang akan betugas di sana. Bahkan sesampai di Padang


jip

yang

pagi buta begitu. Sesuatu yang kurang lazim di kota

Padang. Ikut bersama prajurit-prajurit PGT dan Infantri


dengan

Ada

sedikit heran melihat seorang gadis berjalan sendirian di

memang berangkat dengan pesawat Hercules menuju

tompangan

bergegas.

antara mereka menoleh pada Michiko. Barangkali merasa

Michiko menarik nafas lega. Dan siang itu dia

mendapat

Berjalan

bergegas seperti memburu sesuatu. Beberapa orang di

akan

berangkat sebentar lagi... ujar mayor itu akhirnya.

dia

ramai.

menjunjung bakul di kepala. Ada yang menolak gerobak

mudah-mudahan untuk kebaikan kalian berdua. Kalau


Nona

sudah

pulang ke Situjuh. Kedatangan Michiko merobah niatnya

yang

itu. Apapun maksud kedatangan gadis itu, satu hal adalah

kebetulan langsung ke Bukittinggi dari lapangan Tabing. Jip


77

pasti. Yaitu mencari dirinya. Dan dia tahu, bahwa gadis itu

Mengunyah pisang dan ketan gorengnya. Matanya yang

akan menuntut balas kematian ayahnya. Dia tak boleh

setajam mata burung rajawali sesekali menyapu jalan di

pergi. Betapapun hebatnya kepian gadis itu, seperti halnya

depan restoran itu. Memng ke arah kanan, ke jalan yang

dalam mimpi malam tadi, misalnya, namun dia tak boleh

melintang menuju Simpang Kangkung. Memng ke stasiun

meninggalkannya.

yang ramai oleh manusia.

Melarikan

diri?

Itu
Hm,

bisa

dianggap

apakah

dia

melarikan
sudah

diri.

demikian

Dia tak perlu menanyakan apa warna pakaian yang

penakutnya, sehingga harus melarikan diri dari seorang

dipakai Michiko pagi ini. Itu tak diperlukan. Informasi

perempuan? Namun satu hal pasti pula, dahulu dialah

tentang ciri-ciri itu hanya diperlukan bagi orang yang tak

yang memburu lawannya. Kini kejadiannya jadi terbalik.

pernah dia kenali. Tentang Michiko, hmm, meskipun dia

Dialah yang diburu. Dia tak boleh melarikan diri. Dia tak

berdiri

mencek lagi pada petugas hotel tentang kebenaran

mengenalinya. Namun sampai habis kopi, ketan dan

menginapnya Michiko di hotel itu.

goreng pisang di piringnya, gadis itu tak pernah dia lihat.

antara

sejuta

perempuan,

dia

segera

akan

Hal itu tak perlu dicek lagi. Petugas hotel itu telah

Dari rumah makan itu dia juga bisa mengawasi jalan yang

mengatakan dengan tepat tentang nama dan ciri-ciri gadis

ada di depan hotel yang menuju ke selatan. Ke Tangsi

itu. Petugas itu tak mungkin berkhayal atau mengada-ada.

Militer di Birugo. Gadis itu tak juga muncul. Akhirnya dia

Sebab dia tak pernah berjumpa dengan Michiko. Lagipula,

membayar minumannya. Kemudian perlahan melangkah

firasat si Bungsu mengatakan dengan pasti, bahwa gadis

keluar. Di luar, dia menghirup udara pagi yang segar.

itu memang ada di kota ini. Dia pergi ke rumah makan di

Kemudian dia melangkah ke jalan raya. Semula dia

seberang Hotel Indonesia itu. Rumah makan yang letaknya

berniat untuk ke stasiun. Sekedar melihat orang-orang

persis di depan stasiun dan di persimpangan Jalan Melati.

yang akan berangkat. Tapi aneh, mimpinya malam tadi,

Memesan secangkir kopi dan sepiring ketan dan goreng

perkelahian dengan Michiko di stasiun itu, tiba-tiba saja

pisang.

membuat langkahnya terhenti. Kemudian dia memutar

Mengambil

tempat

duduk

yang

menghadap

langsung ke jalan raya. Perlahan dia menghirup kopi.

langkah menuju pasar. Takutkah dia ke stasiun?


78

-Episode 416-

api

menuju

Payakumbuh,

untuk

ziarah

ke

makam

keluarganya.
Kereta berlari terus. Saat itu telah melewati sawah-

-Episode 417-

sawah yang membentang di Tanjung Alam. Saat itu pula,


di bahagian Belandaakang, di antara para penompang

"Masuklah Pak, sebentar lagi kereta berangkat kata

yang duduk bersesak di gerbong tiga, empat orang lelaki

penjual karcis.

saling berbisik. Kemudian mereka mulai berdiri. Dua orang

Si Bungsu belum sempat mengangguk ketika peluit

berjalan ke depan. Dua orang lagi melihat-lihat situasi.

panjang berbunyi. Tanda kereta akan berangkat. Dia

Sepuluh

melangkah ke peron. Menyeruak di antara orang-orang

lagi

di

gerbong satu, bisik yang seorang.

Suaranya mendesis, gemuruh. Angin dari sawah dari

Mereka

kampung Tengah Sawah yang berada di seberang stasiun

membawa

bedil?

tanya

yang

seorang

dengan tetap berbisik.

menampar-nampar wajahnya.
menyelusup

berkumpul

Ada dua orang polisi di gerbong dua dan seorang di

hatinya terasa agak lega. Kereta itupun mulai bergerak.

tenteram

kemudian mereka

gerbong tiga. Kembali berbisik-bisik.

ramai. Masuk ke kereta. Ketika dia terduduk di bangkunya,

Perasaan

menit

ke

hatinya.

Seorang

Dia

pakai

pistol,

dua

lainnya

berbedil

panjang.... bisik yang seorang lagi.

menarik nafas panjang. Rasanya lega benar meninggalkan


kota ini. Makin cepat makin baik. Ah, demikian takutnya

Keempat lelaki itu berunding lagi dengan saling

kah anak muda ini pada Michiko? Apakah mimpinya

berbisik. Penompang-penompang melihat dengan diam.

malam tadi membuat hatinya jadi goyah? Tak ada yang

Takk seorangpun tahu apa yang diperbisikkan mereka di

tahu dengan pasti. Namun memang benar, bahwa hatinya

antara deru roda kereta api itu. Namun ada salah seorang

amat lega dapat cepat-cepat meninggalkan kota itu. Entah

di antara polisi mejadi curiga. Dia melihat dua orang lelaki

mengapa, hatinya amat lega bisa cepat-cepat naik kereta

bertampang kasar mondar-mandir dari gerbong dua ke


79

gerbong satu. Dengan tidak menimbulkan kecurigaan, dia


memperhatikan

perangai

kedua

lelaki

itu.

Dia segera menuju gerbong satu. Benar, di sana tak

Mereka

ada tentara seorangpun. Dia hanya bertemu dengan

nampaknya seperti memperhatikan penompang satu demi

seorang polisi lagi berpangkat Komandan Muda. Setelah

satu. Memang tak begitu kentara. Tapi sebagai seorang

memberi hormat dia berbisik pada polisi yang memakai

polisi, dia dapat menangkap maksud tak baik dari gerak

tanda pangkat dari aluminium dengan dua setengah garis

gerik kedua lelaki itu.

di kelepak bajunya itu. Polisi itu tegak, lalu sama-sama


menuju ke gerbong dua. Bergabung dengan polisi yang

Ketika kedua lelaki itu bergabung dengan temannya

tadi mengintai ke empat lelaki di gerbong tiga itu.

di gerbong tiga, diam-diam polisi itu membuntutinya, lalu


melihat dari kejauhan. Tiba-tiba dia seperti teringat pada

Apakah pasti dia Datuk Hitam? tanya komandan

seseorang. Dia seperti mengenal lelaki bertubuh besar

muda itu.

yang tengah berbisik-bisik dengan tiga orang temannya

Benar pak. Saya yakin itu pasti dia. Ada akar bahar

itu. Dia coba mengingat-ingat. Ketika dia teringat siapa

melilit di lengan kanannya. Ada codet tanda luka di pipi

lelaki itu, polisi tersebut segera menemui temannya yang

kirinya. Nampaknya dia mengatur sesuatu bersama tiga

duduk di sebelahnya tadi, lalu berbisik. Polisi yang seorang

temannya di Garbong tiga.

itu tertegun.

Dia

Tak ada teman-teman alat negara lainnya di dalam

berbahaya.

Apakah

kita

akan

bisa

menangkapnya?

kereta ini? bisiknya.

Kita pasti bisa, Pak...

Di gerbong dua ini hanya kita berdua. Di gerbong

Barangkali bisa. Tapi akan banyak jatuh korban di

tiga tak ada seorangpun. Saya tak tahu apakah ada alat

antara penumpang

negara lainnya di gerbong satu.

Kemungkinan

Biasanya ada pengawalan tentasra. Biar saya lihat,

terjadinya

hal

terburuk

itu,

yaitu

jatuhnya korban di antara penumpang menyebabkan para

engkau tunggu di sini.... ujar polisi itu seraya tegak.

polisi itu berunding mencari jalan terbaik. Bagaimana


80

penumpang tidak menjadi korban, tapi datuk kalera itu

Bisik polisi yang berpangkat komandan muda, dia

bisa diringkus. Kalau melawan dibunuh saja sekalian.

bergegas menemui temannya.

Kereta api meluncur terus. Saat itu sudah hampir

Ayo ke depan, temui masinis... katanya.

sampai di Stasiun Baso. Ketiga polisi itu duduk kembali.

Masinis di belakang... kata polisi yang seorang.

Mereka tak ingin rencana mereka diketahui oleh kawanan

Di belakang..?

Datuk Hitam itu. Ya, lelaki yang sedang berencana dengan


ketiga temannya itu memang benar Datuk Hitam. Lelaki

Ya, lokomotifnya berada di belakang, nampaknya

yang dulu akan merampas uang yang diberikan oleh si

kereta ini datang dari Padang Panjang. Biasanya di

Bungsu pada Reno dan suaminya yang tukang saluang di

Bukittinggi kepalanya ditukar, diletakkan di depan. Tapi

Los Galuang. Datuk itu adalah seorang penjahat yang baru

yang satu ini nampaknya tidak....


Kalau begitu mereka telah mengancam masinis....

pulang dari Betawi.

kata komandan muda itu.

Di ibukota sana dia juga dikenal sebagai pemakan


masak matah. Sebenarnya dia tidak bergelar datuk. Dia

Ucapan polisi itu ternyata benar. Kawanan Datuk

bukan pula ninik mamak. Tapi karena tubuhnya hitam dan

Hitam itu rupanya mengetahui bahwa rencana mereka

dia kepala begal, maka orang memanggilnya sebagai

dicium oleh beberapa polisi yang ada dalam kereta api

Datuak Hitam. Semacam sindiran, datuk dari dunia hitam.

tersebut. Maka salah seorang di antara mereka segera

Kini dialah yang berada di kereta api itu. Kereta memasuki

disuruh Datuk Hitam untuk menyergap masinis.

Desa Baso. Polisi itu menyebar ke pintu. Namun mereka

Jalankan kereta terus...

terkejut. Penompang-penompang juga heran. Kereta tak

seorang lelaki bertubuh

besar mengancam si masinis.

dilambatkan oleh masinis, tapi meluncur terus melewati

Masinis itu menyangka orang ini bagarah. Dia sudah

Baso.

memperlahan kereta ketika akan memasuki Baso. Tapi

Celaka, ada yang tak beres pada masinis...

sebuah tikaman di lengannya membuat dia terpekik.

81

Saya akan tikam jantungmu, kalau kau tak mengikuti


perintah saya.... lelaki itu mengancam.

-Episode 419-

Si masinis yakin bahwa orang ini memang tak main-

Dia meraung dipelasah para penompang yang sudah

main. Dia jadi kecut, lalu kembali mempercepat keretanya.

muak

Orang-orang yang sudah berkumpul di Stasiun Baso


merasa

heran

ketika

melihat

kereta

itu

melihat

kekejamannya.

Akhirnya,

massa

baru

kembali ke tempatnya setelah Datuk itu tergelimpang

tiba-tiba

mereka hakimi sampai kepalanya pecah dan leher hampir

menambah kecepatan. Lalu semua pada berseru, ketika

putus, mata mendelik dan lidah terjulur! Itulah akhir

kereta itu lewat di depan mereka dengan kecepatan yang

riwayat orang Minang yang menjadi penjahat amat sadis

dipertinggi.

dalam kecamuk perang saudara. Datuk pemakan masak

Tarik rem bahaya.... komandan muda itu berseru.

mentah, orang kampungnya sendiri dia jahanami. Berakhir

Dua orang di antara polisi segera menjangkau ke atas

sudah sebuah kelompok penjahat yang amat kejam,

mencari tempat rem bahaya. Namun saat itu pula

ditakuti sekaligus dibenci masyarakat di tanah Minang

terdengar sebuah letusan. Salah seorang di antara polisi

selama pergolakan itu.

itu terpekik. Tangannya disambar peluru. Lalu terdengar

Saat itu pula kereta berhenti di stasiun Payakumbuh.

suara mengancam dari arah belakang.

Polisi yang bertiga itu mencari anak muda yang tadi

Jangan main-main. Kalau tak ingin kutembak...

melumpuhkan kedua begal di gerbong tersebut. Mereka

Mereka menoleh. Di sana berdiri Datuk Hitam dengan

ingin mengucapkan terimakasih. Namun si Bungsu sudah

pistol di tangan. Orang jadi panik dan mulai berdiri.

berbaur di dalam orang ramai yang turun di stasiun. Dia

Kembali terdengar tembakan. Seseorang memekik, lalu

ke

rubuh.

Kemudian segera menuju ke perhentian bendi. Dia ingin

pasar

dan

lenyap

dalam

palunan

orang

ramai.

segera sampai ke kampungnya, Situjuh Ladang Laweh.

Semua diam...

-Episode 418-
82

Niatnya pulang ke kampung hanya satu, ziarah ke makam

kembali ke Payakumbuh. Sebagian lagi berjaga-jaga di

ibu, ayah dan kakaknya!

kampung itu. Empat orang di antaranya kembali masuk ke


kedai tersebut. Cukup lama. Mereka baru keluar setelah

o0o

berada di dalam kedai itu sekitar dua jam.

Hari sudah malam. Di dalam sebuah kedai kecil


kelihatan berkumpul walinagari dan lelaki tua pemilik

Kedua anak beranak itu dikumpulkan di kedai mereka,

kedai serta anak gadisnya. Selain itu ada tiga orang lelaki

dijaga oleh seorang anggota PRRI. Sementara yang dua

berbedil. Mereka nampaknya dari pasukan PRRI. Hal itu

lagi naik mengobrak-abrik dua kamar di rumah. Mereka

jelas kelihatan dari pakaian yang dikenakkan ketiganya.

menemukan kaleng tempat menyimpan uang, kemudian

Yang satu pimpinan di antara mereka, di pinggangnya

gelang, subang dan kalung emas.

tersisip dua pistol. Satu di kiri dan satu di kanan. Yang dua
lagi

memakai

senapan

laras

panjang.

Mereka

Semuanya dibungkus dengan saputangan dan dibawa

tidak

ke kedai lalu diserahkan kepada si komandan. Kedua anak

memakai pakaian seragam. Ketiganya menatap kepada

beranak itu hanya menatap dengan diam dan ketakitan.

pemilik kedai itu dengan muka tak bersahabat. Sementara

Melawan

lelaki tua pemilik kedai dan anak gadisnya duduk dengan

bergolak ini hukum ada di ujung bedil.

wajah kecut. Ketiga anggota PRRI itu nampaknya sedang

bisa

Mereka

mengorek keterangan dari si pemilik kedai.

tak

mendatangkan

berani

celaka.

menyanggah

Dalam

negeri

apapun,

sebab

kemaren ketiga orang ini pula yang menembak mati Amir

Soalnya seminggu yang lalu seregu pasukan APRI

dan isterinya di dalam rumah mereka tak jauh dari kedai

datang ke kampung ini dan ke dua kampung lagi yang

mereka ini. Amir dan isterinya adalah pedagang yang

berdekatan. Beberapa dari mereka singgah di kedai ini,

menggelar dagangannya di kampung-kampung pada hari

cukup lama. Sehari kemudian dua buah rumah di kampung

balai. Jika misalnya hari Kamis balai di Gaduik, mereka

ini disergap sepeleton tentara APRI. Mereka menangkap

berjualan di Gaduik. Tapi hari Rabu dan Sabtu mereka

tiga anggota PRRI dari rumah itu, berikut lima bedil yang

berjualan di Bukittinggi, karena hari itu adalah hari pasar

ada di sana. Setelah penggerebekan, sebagian pasukan

di kota tersebut.
83

Kedua suami isteri itu dituduh sebagai mata-mata

Jawaban lelaki itu terputus, sebuah tinju mendarat di

tentara Pusat. Tapi semua orang dikampung itu tahu,

bibirnya. Lelaki itu terhuyung, darah mengalir dari bibirnya

kedua mereka sudah lama dijadikan ketiga orang ini

yang percah, anak gadisnya terpekik dan memeluk

sebagai sapi perahan. Dimintai beras, uang, lauk-pauk,

ayahnya.

pakaian dan lain-lain. Bisik-bisik yang beredar mengatakan

Jika

tidak ada

yang berkhianat, takkan terjadi

mereka dibunuh karena menolak dijadikan sapi perah.

penangkapan tiga orang anggota kami di kampung ini.

Dikabarkan mereka akan melapor kepada komandan

Sehari

pasukan PRRI atas sikap ketiga orang itu. Sebelum sempat

penangkapan di dua rumah. Jelas tentara-tentara kapir itu

melapor, mereka dibunuh dengan tuduhan mata-mata

telah mendapat informasi. Dan informasi itu datang dari

pusat! Pemilik kedai itu tak mau nasib yang sama

kalian di kedai ini..

menimpanya, karena itu dia pasrah saja ketika rumahnya

setelah

mereka

makan

di

kedai

ini

terjadi

Demi Tuhan, sa...

digeledah dan uang serta perhiasan anaknya diambil.

Ucapan lelaki tua itu terputus lagi oleh sebuah

Nah jelaskan apa tujuan tentara kapir itu singgah ke

tendangan yang mendarat telak di dadanya. Menyebabkan

kedai ini..! ujar si komandan memulai interogasi.

dia terjatuh dan muntah darah. Anak gadisya memekik.

Mereka singgah di sini meminta ditanakkan nasi..

Namun tubuhnya disentakkan oleh salah seorang anggota

ujar lelaki tua pemilik kedai.

PRRI tersebut.

Kedai inikan bukan rumah makan..

PRRI juga sering minta ditanakkan nasi di sini. Dan

Saya sudah jelaskan hal itu, Ngku. Tapi mereka tetap

selalu saya tanakkan, kendati malam telah amat larut.

menyuruh Siti bertanak, bagaimana kami harus menolak?

Kami tak pernah menolak orang minta tolong. Tapi hanya


itu, kami tidak memberikan informasi apapun, karena kami

Apa saja yang mereka tanyakan?

tidak tahu apapun. Pak Wali, tolong ayah saya.. mohon

Tidak ada...

gadis itu dalam tangisnya kepada walinagari yang duduk


terdiam dengan wajah kecut.
84

Walinagari itu ingin membela, dia tahu lelaki tua

Ikut kami ke markas di gunung.. ujar si komandan

pemilik kedai ini takkan berkhianat pada siapapun. Ke

yang di pinggangnya tergantung dua pistol.

kedai ini tidak hanya anggota APRI yang singgah, tapi juga

Lelaki tua itu jadi pucat, anaknya meratap-ratap.

anggota PRRI. Itu disebabkan di desa kecil ini hanya inilah

Suara ratapnya terdengar ke rumah-rumah berdekatan.

satu-satunya kedai yang ada. Kedai kecil menjual pisang

Namun

dan ubi goreng, kerupuk jangek dan kerupuk palembang,

seorangpun yang berani keluar dari rumahnya untuk

kemudian kopi dan teh.

melihat apa yang terjadi. Apalagi mereka tahu, setelah

dalam

malam

gelap

seperti

sekarang,

tak

Pagi sekali penduduk kampung ini selalu singgah

Isya tadi tiga anggota PRRI masuk ke kedai itu bersama

minum kopi dan makan pisang goreng sebelum mereka

walinagari. Mereka sudah maklum akan apa yang telah

berangkat ke sawah atau ke Payakumbuh. Sore, terkadang

dan akan terjadi, bila ada anggota PRRI yang datang ke

malam hari, mereka juga sering ngumpul di kedai ini untuk

salah satu rumah di malam hari.

main domino sebagai satu-satunya hiburan. Biasanya ada

Siti masih meratap dan meronta dari pegangan salah

hiburan mendengarkan siaran radio, tapi yang punya radio

seorang anggota PRRI itu saat terdengar pintu kedai

transistor di kampung ini hanya seorang, Amir. Dan dia

dibuka dari luar, dan suara mengucap salam. Semua

sudah mati ditembak. Radio transistornya dibawa PRRI

menoleh ke pintu yang baru terbuka, semua melihat

entah kemana.

seorang lelaki masuk tanpa menunggu salamnya dijawab.

-Episode 420-

Orang yang baru masuk itu menyapu semua yang hadir


dengan

Walinagari berpikir, bagaimana dia akan menjelaskan

tatapan

matanya.

Hanya

sesaat,

kemudian

perlahan dia menuju ke kursi kayu panjang di dalam kedai

bahwa pemilik kedai ini tidak berkhianat pada siapa pun?

itu.

Salah-salah dia pula yang akan dituduh berkomplot

Sudah larut sekali, untung Bapak belum tidur. Boleh

sebagai mata-mata pusat. Apalagi mereka masih punya

saya memesan kopi panas? ujar orang itu sambil

hubungan saudara.

meletakkan tongkatnya di meja.


85

Semua yang ada dalam kedai kecil itu menatap

Baiklah, nampaknya kehadiran saya di sini memang

terheran-heran kepada orang yang baru masuk itu, yang

tidak diingini. Maafkan saya... ujarnya sambil berdiri dan

nyelonong saja masuk dan duduk tanpa permisi.

meraih tongkatnya yang terletak di meja.

He Sanak, kedai sudah tutup. Tak tahu sudah larut

Tunggu, ss...saya buatkan kopi. Masih ada air panas

malam?! sergah si komandan

di termos.. ujar Siti tergagap sambil bergegas ke dekat


meja tempat dia biasa membuatkan kopi untuk tamu.

Sudah larut dan sudah tutup, tapi Sanak masih di


sini. Itu tanda kedai masih buka kan?

Keluarlah, sebelum sanak celaka! desis anggota


PRRI yang tadi menyuruhnya keluar.

Si komandan memberi isyarat pada salah seorang


anak buahnya, untuk mengusir orang itu keluar. Anak

Tamu

buahnya mendatangi meja lelaki yang baru masuk itu.

sesaat.

Kemudian

sambil

Izinkan saya minum kopi dulu, sudah lama sekali

seberang meja,

saya tidak singgah di kedai ini. Hei, mulut Bapak

Jangan mencari persoalan, Sanak keluarlah selagi

berdarah..kenapa? Masih ingat pada saya Pak?

masih sempat..
itu

menatapnya

tersenyum dia kembali duduk.

Dengan geram yang ditahan-tahan dia lalu berkata dari

Lelaki

itu

Bungsu.... ujar lelaki tua pemilik kedai itu seperti


menatap

anggota

PRRI

itu

dengan

tak mempercayai pandangannya.

pandangan biasa-biasa saja. Lalu dia menoleh dan bicara

Mendengar nama itu Siti terhenti, dia menatap tamu

anak si pemilik kedai.

yang duduk itu dengan dada berdebar.

Bisa saya memesan secangkir kopi Siti..?

He!

Waang

mata-mata

Pusat

ya?!

hardik

si

Gadis yang ditanya tertegun. Suara dan pertanyaan

komandan sambil mencabut pistolnya. Tindakannya diikuti

yang hampir sama rasanya pernah dia dengar. Suara yang

oleh kedua anak buahnya dengan mengokang bedil.

nyaris tak pernah dia lupakan. Tapi alangkah sudah

Seperti tidak mengacuhkan hardikan itu, si Bungsu berkata

lamanya zaman berlalu.

pada Siti yang tegak di seberang meja di depannya.


86

Apapun yang akan terjadi, Siti, lihat saja dan

detik berlalu, lima... enam..sepuluh detik! Tak sebuah

tetaplah diam...

letusanpun yang terdengar. Yang terdengar hanya suara


seperti jatuhnya sebuah kerikil kecil ke lantai. Hanya itu!

Siti seperti mendengar kembali kata-kata sama, yang


diucapkan oleh orang yang sama dari masa lalu yang

Ketujuh orang di dalam kedai kecil

amat

tempatnya masing-masing.

jauh.

melaknatinya,

Kala

itu

lelaki

empat

menyelamatkannya. Keempat serdadu Jepang itu mati

kursi kayu dua depa dari tempat si Bungsu. Duduk diam

dimakan samurainya! Siti nanap menatap lelaki yang

dengan sisai-sisa darah masih mengalir dari mulutnya.

bertahun

dalam

Orang kedua si walinagari, duduk tak jauh dari tempat

mimpinya. Seperti dahulu, dia mengangguk perlahan. Si

duduk pemilik kedai itu. Di sampingnya, antara walinagari

Bungsu lalu berkata pada komandan yang menghardiknya.

dengan

dalam

saja

akan

Orang pertama, lelaki tua pemilik kedai, terduduk di

berada

tiba-tiba

Jepang

muncul

lamanya

ini

serdadu

itu terdiam di

hatinya,

pemlik

kedai,

tegak

orang

ketiga

yaitu

si

Sanak, Bapak ini sudah menyebutkan siapa nama

komandan, dalam posisi masih mengacungkan pistol ke

saya. Kampung saya sedikit di atas kampung ini. Di Situjuh

arah si Bungsu. Di depan agak ke kanan si Bungsu, serta

Ladang Laweh. Saya tidak..!

di belakangnya tegak orang keempat dan kelima, yaitu


anggota PRRI dengan telunjuk di pelatuk bedil yang

Diam! Tembak mata-mata jahanam ini..! hardik si

bedilnya diarahkan ke kepala si Bungsu.

komandan memutus perkataan si Bungsu.

Orang ke enam adalah Siti, yang masih tertegak diam

Kedua anak buahnya serentak mengangkat bedil dan


mengacungkannya

ke

arah

si

Bungsu,

di seberang meja di depan si Bungsu. Di tangannya masih

kemudian

terpegang secangkir kopi panas yang mengepulkan asap

bersamaan menarik pelatuk bedil mereka. Siti tertegak

dalam udara dingin di pinggang Gunung Sago itu. Orang

kaku, cangkir kopi masih di tangannya, belum sempat dia

ketujuh

taruh di meja di depan si Bungsu. Tapi, seperti berhadapan

adalah

tangannnya

dengan empat tentara Jepang dahulu, terjadilah apa yang

mulutnya

harus terjadi. Si Bungsu mengibaskan tangan kirinya. Dua


87

dia

masih

si
lalu

Bungsu.
mendekati

berdarah

itu.

Setelah
pemilik
Dari

mengibaskan
kedai

kantongnya

yang
dia

mengeluarkan sebah bungkusan kecil. Dari sana dia

Tapi kepada ketiga anggota PRRI itu dia tidak mau

mengambil semacam daun dan kulit kayu yang sudah

menurunkan tangan kejam. Hanya hulu samurai kecil itu

dikemas sebesar anak korek api.

yang dia pergunakan menghantam urat nadi di bahu


ketiga lelaki itu. Lemaparan itu membuat mereka tertotok

Telanlah ini, Pak... ujarnya.

lumpuh. Setelah menyisipkan ketiga samurai kecil itu di

Lelaki itu, dengan masih berdiam diri menelan obat

lengannya, kemudian ditutup dengan lengan baju panjang

yang disodorkan si Bungsu ke tangannya. Beberapa kali,

yang dia pakai, si Bungsu kembali ke kursinya semula.

dengan perasaan amat ketakutan, dia melihat bergantian

Duduk dengan tenang menunggu kopi panas yang dia

kepada ketiga anggota PRRI yang ada di dalam kedainya.

pesan. Karena kopinya belum juga diletakkan, dia lalu

Namun ketiga orang itu masih tegak dengan diam, mata

bertanya.

melotot, namun tak bergerak seperti kena sihir. Saat

Menunggu kopi itu dingin, baru diberikan pada saya,

kembali ke kursinya si Bungsu memungut sesuatu di lantai

Siti?

di dekat ketiga anggota PRRI itu. Nampaknya benda yang


tadi terdengar seperti kerikil jatuh ke lantai.

Siti yang sejak tadi hanya memperhatikan apa yang

Benda itu tak lain dari samurai kecil yang selalu

dilakukan si Bungsu, seperti terbangun dari mimpi. Dia

tersisip di sebuah sarung kulit di lengannya. Samurai itu

bergerak, dan meletakkan cangkir kopi di meja di depan si

tadi yang dia gunakan saat mengibaskan tangan kanannya

Bungsu.

kepada ketiga orang itu. Hanya biasanya yang dia

Terimakasih, Siti. Apa tak lebih baik Siti buatkan juga

pergunakan untuk membunuh orang adalah ujung samurai

kopi untuk ayah Siti dan Bapak yang satu itu?

kecil itu, yang luar biasa runcing. Kibasan tangannya

Ya..ya, akan saya buatkan.. ujar Siti, tapi tiba-tiba

dengan tehnik khusus menyebabkan samurai kecil itu, tiga

dia terhenti. Seperti ingat sesuatu, dengan gugup dan

dikiri dan tiga di kanan, meluncur amat cepat bisa

takut dia menoleh pada komandan PRRI itu, kemudian

membunuh orang jika diarahkan ke antara dua mata, ke

pada kedua anak buahnya. Ketiga mereka tetap tegak tak

dada tentang jantung, atau ke urat nadi utama di leher.


88

bergerak sedikitpun, kecuali matanya yang plarak-plirik ke

Setelah menatap kepada tiga anggota PRRI yang

kiri dan ke kanan dengan wajah pucat.

terduduk seperti orang linglung itu, Siti lalu membuatkan


kopi panas untuk ayahnya dan walinagari. Kedua orang itu

Oh ya, penat juga memegang bedil sambil berdiri

pindah ke meja panjang di depan si Bungsu duduk.

terus menerus... ujar si Bungsu sambil melangkah dan


mengambili bedil serta pistol dari tangan ketiga orang itu.

Lama kita tak bertemu, Pak.. ujar si Bungsu tatkala

Lalu mendudukkan mereka di kursi kayu terdekat.

ketiga orang itu, walinagari, pemilik kedai dan Siti, duduk


di depannya. Dia menyalami ketiga orang itu.

Samasekali tak ada perlawanan dari mereka. Usahkan


melawan, mempertahankan bedil itu saja untuk tak

Masih ingat engkau rupanya pada kami, Bungsu...

diambil si Bungsu mereka tak bisa. Kini mereka tetap

Bukankah ketika akan pergi dulu, saya berjanji jika

duduk dengan tangan seolah-olah masih memegang bedil

pulang ke Situjuh saya akan singgah kemari? Sekarang

dan pistol. Ketika senjata api itu diletakkan si Bungsu di

saya tepati janji saya. Saya pulang ingin ziatah ke makam

atas meja di depan si komandan.

keluarga. Tak ada bendi yang mau mengantar saya ke

Buatkanlah, bapak-bapak ini takkan mengganggu

Ladang Laweh karena ada peperangan, saya terpaksa

kita samasekali. Sebelum totokannya pulih, mereka tak

jalan kaki. Hari sudah larut, ketika lewat tadi saya dengar

bisa mendengar apapun yang kita bicarakan. Selain

masih ada suara di kedai ini. Itu sebab saya singgah.. ujar

menotok saraf untuk bergerak, totokan itu juga mengenai

si Bungsu sambil menghirup kopi.

saraf pendengaran yang menyebabkan mereka tak bisa

Hmm..enak kopimu, Siti. Sekarang sudah pakai

mendengar sekaligus tak bisa bicara, ujar si Bungsu

gula..

seperti menjawab ketakutan Siti, walinagari maupun

Siti

ayahnya.

tak

tersenyum,

kendati

ucapan

si

Bungsu

mengingatkan dia tatkala dahulu ketika ada empat tentara

-Episode 421-

Jepang di kedai ini. Saat itu,

saking ketakutannya dia

memberi si Bungsu kopi tanpa gula. Dia tidak tersenyum


89

karena matanya nanap menatap anak muda itu. Dia

Payakumbuh,

serasa bermimpi bisa bertemu lagi.

ternyata menyebar pula sampai ke kampungnya.

Kata

orang..,

maaf..kata

orang

Uda

sudah

Bukittinggi

dan

sekitarnya.

Kabar

itu

Ya, banyak orang mendengar kabar seperti itu, Siti.

meninggal... ujar Siti lirih.

Dan saya memang tertembak dan menduga akan dijeput


maut. Tapi Alhamdulillah Tuhan masih memperpanjang

Si Bungsu menatapnya. Ucapan yang sama pernah

umur saya... ujarnya perlahan.

dia dengar dari mulut Reno Bulan, tunangannya di masa


yang sangat remaja, yang kini bersuamikan tukang salung

Setelah lama sepi, si Bungsu tiba-tiba bertanya.

di Bukittinggi. Rupanya kabar yang tersebar itu benar

Pak Wali, mengapa kampung-kampung yang saya

adanya. Kabar yang disebarkan oleh pedagang yang bolak

lalui banyak rumah yang lapuk seperti tak berpenghuni..?

balik

dari

Payakumbuh

Tanjungpinang.

Dia

ke

teringat

Pekanbaru

saat

bersama

dan

ke

Bukan seperti tidak berpenghuni, Bungsu. Memang

pejuang-

tidak lagi ada penghuninya

pejuang dari Desa Buluhcina menyergap tentara Belanda


di pendakian Pasirputih. Sebuah tempat antara Dusun

Kemana penghuninya?

Marpoyan dan Desa Buluhcina.

Ada yang ikut bergerilya ke hutan. Bagi kaum lelaki

Saat itu dia memang ditembak oleh dua orang tentara

yang ikut ke hutan, keluarganya diungsikan ke Jawa atau

Belanda. Dalam situasi amat kritis dia di bawa pejuang-

Tanjungpinang dan Pekanbaru. Pokoknya ke tempat yang

pejuang Buluhcina ke desa mereka. Di sana dia mereka

tidak dilanda perang. Tapi sebagian besar dari penduduk

rawat

pergi

sampai

sembuh,

lalu

baru

melanjutkan

merantau.

Mereka

meninggalkan

negeri

yang

perjalanannya ke Jepang melalui Singapura. Kabar dia

diamuk perang ini. Itu terjadi di belasan kampung dalam

tertembak itulah yang ditafsirkan dia meninggal, yang

Luhak Limapuluh ini. Ada yang membawa semua anggota

ternyata menyebar di Pekanbaru, kemudian didengar dan

keluarga, ada yang lelaki saja duluan. Kemudian setelah

menyebar dari mulut ke mulut diantara pedagang asal

mendapat tompangan di rantau mereka menjeput anak


bininya. Soal ada atau tidak ada pekerjaan di rantau itu
90

soal kedua. Yang jelas menghindar dulu dari keadaan yang

Syukurlah kalau begitu. Menjadi mandor perkebunan

tak menentu di kampung. Ada yang ke Pekanbaru, ke

itu suatu pekerjaan terpandang. Di Singapura saya dengar

Tanjungpinang, banyak yang ke Jawa. Tapi ada pula

memang sudah mulai banyak orang awak yang mengadu

beberapa

Negeri

nasib di Malaya. Lagipula, memang sebaiknya merantau

Sembilan, Malaya, sebagaimana halnya Sutan Sinaro

dulu selagi kampung kita ini dilanda perang. Di sini nyawa

suami Siti..

manusia kadangkala tak lebih berhaga dari nyawa seekor

Si

orang

Bungsu

mencoba

menatap

peruntungan

Siti,

yang

di

ternyata

ternak...

sudah

bersuami.

Lama mereka sama-sama terdiam. Lalu si Bungsu


menoleh kepada tiga anggota PRRI yang masih duduk tak

Sudah lama Sutan Sinaro ke Malaya, Siti?

bergerak-gerak itu. Dia berdiri, menghampiri mereka satu

Gadis itu tak segera menjawab. Sesaat dia menatap si

persatu, menotok urat di lehernya. Terdengar ada yang

Bungsu, lelaki yang entah mengapa selalu dia tunggu

batuk, ada

sebelum akhirnya memutuskan menikah, setelah dia

bergerak.

mendengar orang yang dia harapkan ini terbunuh di

yang

melenguh.

Mereka

hanya

Namun

sekedar

tetap

bisa

tak

bisa

mengerakkan

kepala, mendengar dan bicara.

Pekanbaru. Kendati telah menikah, namun dia tak pernah


bisa melupakan anak muda itu. Masih dia ingat ketika

Nah Sanak bertiga, dengarlah. Sanak pasti sengaja

tangannya digenggam si Bungsu di larut malam ketika

memisahkan diri dari induk pasukan, menyelusup ke

akan meninggalkan kedainya ini, setelah membantai

kampung-kampung

empat orang serdadu Jepang.

merampok, bahkan membunuh orang yang melawan


kejahatan

Sudah tiga bulan, sudah ada kabar akhir bulan ini dia
akan

kemari

menjeput

kami.

Uda

Sutan

yang

di

kaki

Sanak

Gunung

lakukan.

Sago

Sanak

ini

untuk

benar-benar

menangguk di air keruh. Dari logat bicara, amat jelas

mendapat

Sanak bukan orang Luhak Limapuluh ini. Saya minta Sanak

pekerjaan sebagai mandor kecil di perkebunan karet di

menyadari

sana.. ujar Siti perlahan sambil menunduk.

bahwa

yang

kalian

lakukan

menambah

sengsara penduduk yang memang sudah sengsara. Dulu


91

sengsara di bawah penjajahan Belanda, lalu datang Jepang

anak dan isteri yang menunggu di kampung. Apapun

menambah kesengsaran itu. Kini penduduk sengsara oleh

kebaikan yang kami buat kelak, takkan mampu membayar

perangai yang Sanak lakukan tanpa setahu induk pasukan

kebaikan sanak kepada kami. Kepada Bapak dan Siti, juga

Sanak. Kalau mau terus berperang melawan tentara pusat,

kepada Pak Wali, kami mohon maaf., berkata begitu si

silahkan.

komandan lalu mengambil bungkusan saputangan berisi

Tapi

jangan

ganggu

penduduk

yang

tidak

berdosa. Sanak ingatlah itu baik-baik...

uang dan perhiasan yang tadi diambil anak buahnya dari


rumah, kemudian meletakkannya di atas meja di depan

Sehabis berkata si Bugsu berdiri, mengambil ketiga

pemilik kedai tersebut.

bedil di meja. Meletakkannya di pangkuan masing-masing


anggota PRRI itu. Kemudian menjentik urat di leher

Sebelum subuh datang, sebaiknya kami pergi...

mereka, yang menyebabkan ketiga orang itu terbebas dari

Sehabis berkata, dengan berlinang air mata karena

totokan. Namun kendati telah bebas dari totokan, dan

dibiarkan tetap hidup, si komandan menyalami si Bungsu,

mereka sudah memegang bedil masing-masing, ketiga

pemilik kedai dan walinagari, diikuti kedua anak buahnya.

orang itu masih duduk termangu-mangu. Sampai akhirnya

Lalu dengan sekali lagi mengucapkan terimakasih pada si

si komandan yang di pinggangnya tergantung dua pistol

Bungsu, mereka menyelusup keluar dari kedai itu. Lalu

itu bicara perlahan.

lenyap dalam gelap dan embun subuh yang sejak tadi

Terimakasih, Sanak. Terimakasih. Kemurahan hati

sudah menyelimuti kampung-kampung di kaki Gunug Sago

dan budi Sanak tidak hanya membuat kami sadar pada

itu. Kesunyian di kedai kecil itu dipecahkan oleh suara

kekeliruan

lelaki tua pemilik kedai tersebut.

kami

selama

ini,

tapi

sekaligus

juga

memperpanjang nyawa kami. Kami yakin, jika Sanak mau

-Episode 422-

sejak tadi dengan mudah kami Sanak bunuh. Semudah


nasehat

Dua kali kau menyelamatkan kami, Nak. Engkau

Sanak. Sekali lagi terimakasih, Sanak telah memberi

seperti malaikat yang dikirimkan Tuhan ke kedai ini, persis

membalik

telapak

tangan.

Terimakasih

atas

kesempatan bagi kami untuk tetap bisa bertemu dengan


92

di saat-saat yang sangat genting. Kami dua beranak tidak

Siti menatap lelaki yang tak pernah lenyap dari

tahu bagaimana membalas budimu...

hatinya itu nanap-nanap. Kemudian mulai menjerang nasi,


menyiangi ikan limbat dan gurami yang dibeli sore tadi

Si Bungsu hanya menatap dengan tenang.

dari orang yang memancing di sungai kecil tak jauh dari

Saya sangat lapar, apakah mungkin saya minta

kampung itu. Kemudian menggorengnya dengan cabe

bantuan Siti menanakkan nasi? Saya rasa kita makan

hijau yang dia giling. Sambil menanti Siti bertanak, ketiga

dengan Pak Wali bersama-sama. Saya rasa besok belum

lelaki itu terlibat pembicaraan tentang pertempuran PRRI

tentu ada orang yang mau menanakkan nasi buat saya di

dan APRI di Bukittinggi. Tentang ratusan korban yang

Situjuh Ladang Laweh. Di sana tak ada lagi sanak famili

bergelimpangan yang dikumpulkan di bawah Jam Gadang,

saya. Mamak saya suami isteri, sudah meninggal. Anaknya

yang tidak jelas apakah penduduk atau tentara PRRI.

Reno Bulan kini berjualan kain di Bukittinggi bersama

Ketika azan subuh terdengar, walinagari minta diri

suaminya.

seraya juga mengucapkan terimakasih kepada si Bungsu

Siti hiba hatinya saat si Bungsu berkata besok belum

atas perannya menyelamatkan Siti dan ayahnya, sekaligus

tentu ada orang yang mau menanakkan nasi buat saya .

menyadarkan ketiga orang PRRI yang sering jadi momok di

Saya akan tanakkan nasi untuk Uda. Tapi ... bila Uda

kampung-kampung di kaki Gunung Sago itu. Si Bungsu

bertemu dengan kak Reno? Kabarnya hidupnya susah, dia

menompang sembahyang subuh di rumah itu. Mereka

ikut suaminya yang tukang salung..

sembahyang berjamah, dengan ayah Siti sebagai Imam.

Saya bertemu dengannya beberapa bulan yang lalu.

Usai sembahyang Siti meletakkan kopi dan ketan serta

Sebelum peperangan besar melanda Bukittinggi. Dulu

pisang goreng yang dia siapkan dengan cepat.

suaminya memang tukang salung. Tapi berkat yakin, dari

Tapi akhirnya tiba juga saat yang sangat dia takuti,

uang yang mereka kumpulkan sedikit demi sedikit, kini

sangat tidak dia ingini.

mereka sudah berjualan kain di Los Galuang.

Entah mengapa, dia ingin anak muda itu berada lebih

Yaitu saat si Bungsu minta diri.

lama lagi di rumahnya. Namun si Bungsu sudah minta diri.


93

Saya harus pergi, terimakasih masakanmu Siti.

kaum dimana keluarganya dimakamkan sudah tak terurus

Selamat jalan kalau kelak Bapak dan Siti berangkat ke

dan ditumbuhi lalang padat.

Negeri Sembilan. Salam saya kepada suamimu, Sutan


Sinaro,

Dia baru menemukan ketiga kuburan keluarganya itu

Siti... ujar Si Bungsu. Siti menatap si Bungsu,

kemudian

tertunduk.

Ada

manik-manik

air

setelah mencari dengan susah payah. Selama di kampung

mengalir

dia tidur di masjid dimana dulu terjadi keributan karena

perlahan di pipinya.

tentara Jepang akan menangkap Sawal dan Malano, dua

Akan lama Uda di Situjuh?

pejuang yang sebeumnya mencuri senjata di gudang

Saya tidak tahu, Siti. Seperti saya katakan tadi, di

tentara Jepang di Kubu Gadang. Peristiwa itu terjadi


setelah dia ikut sembahyang berjamah di masjid itu. Sawal

sana tidak ada lagi sanak famili saya..


Kalau

sebelum

kami

pergi

Uda

lewat

di

adalah anak haji yang menjadi imam di masjid tersebut.

sini,

Itu adalah hari pertama dia turun dari puncak Gunung

singgahlah. Saya akan menanakkan nasi untuk Uda..

Sago. Dan hari itu, untuk membela Saleha, anak kedua

Rumah Gadang tempat dia lahir dan menjalani masa

Imam masjid dan sekaligus menolong Sawal dan Malano

remaja, rumah dimana ayah, ibu dan kakaknya mati

agar tak tertangkap, dia membunuh ketiga Jepang yang

ditangan Saburo dan pasukannya, masih terurus dengan

datang itu. Itulah kali pertama dia membunuh tentara

baik. Dia dapat cerita dari Reno Bulan sewaktu di

Jepang.

Bukittinggi bahwa rumah itu kini dihuni kemenakan

Kini tak ada lagi orang sembahyang berjamaah di

ayahnya. Waktu mereka bertunangan dulu kemenakan

masjid itu. Pergolakan merobah kampung itu, dan juga

ayahnya itu berada di Jambi, menikah dan berdagang di


sana.

Si

Bungsu

tak

pernah

mengenal

kampung-kampung

kemenakan

lain

di

pedalaman

Minangkabau.

Sebagaimana dijelaskan walinagari di kedai Siti, para lelaki

ayahnya itu. Karenanya dia sengaja tak singgah di rumah

sebagian ada yang ikut masuk hutan bergerilya melawan

tersebut. Kendati hatinya direjam rindu, namun dia hanya

tentara pusat dengan sukarela. Sebagaian lagi ikut dengan

melihat dari kejauhan saat akan menuju ke pekuburan.

terpaksa. Sebagian yang lain lagi pada meninggalkan

Sudah tiga hari dia di kampungnya ini. Pandam pekuburan


94

kampung.

Merantau

ke

Jawa,

Tanjung

Pinang

atau

anggota TNI dari APRI, maka itu juga bisa dijadikan sumber

Pekanbaru. Sebagian besar yang tinggal di kampung

fitnah

oleh

seterunya.

Lapor

melapor

antar-sesama

adalah orang-orang tua, lelaki maupun perempuan.

penduduk seperti itu bukan hal yang jarang terjadi. Itulah

Jika di kota seperti di Payakumbuh, Bukittinggi dan

yang menyebabkan orang merasa lebih baik angkat kaki

Batusangkar saja orang jarang sembahyang berjamah ke

dari kampung halaman mereka. Pergi merantau ke Jawa,

masjid, apa lagi di kampung-kampung kecil di kaki Gunung

ke Riau atau ke daerah lain.

Sago itu. Tapi keadaan itu membuat si Bungsu agak

Si Bungsu tengah menuju ke pemakaman untuk

tenteram. Karena hampir tak ada orang yang tahu dia

kembali membersihkan kuburan keluarganya itu. Saat

berada di kampung itu. Situjuh Ladang Laweh, karena

lewat di depan rumah milik kedua orang tuanya, dimana

letaknya di pinggang Giunung Sago, situasinya sangat

dahulu dia hidup di sana, dia lihat seorang lelaki separoh

rawan. Letaknya itu menyebabkan desa tersebut setiap

baya tengah membelah-belah kayu di bawah rumah

sat dengan mudah didatangi pasukan PRRI. Sebaliknya,

gadang tersebut. Lelaki itu menoleh ke arahnya. Dia

pada waktu tertentu tentara pusat yang disebut sebagai

cepat-cepat mengalihkan pandangan dan terus berjalan.

APRI itu datang membersihkan desa-desa dari PRRI yang

Dia tahu, lelaki itu adalah kemenakan ayahnya yang

mereka sebut sebagai gerombolan.

menunggu rumah gadang tersebut.

Penduduk

benar-benar

seperti

memakan

buah

Lewat tengah hari dia selesai membuat ketiga makam

simalakama. Mereka tak mungkin menolak bila ada dua

keluargnya menjadi amat bersih. Selain ketiga makam itu,

atau tiga anggota PRRI yang singgah dan meminta nasi.

dia juga membersihkan tiga atau empat makam di

Namun bagi orang tertentu hal itu

sekeliling makam keluarganya tersebut. Pergolakan tidak

digunakan untuk

mencari keuntungan bila tentara APRI datang. Bisa saja

hanya

untuk balas dendam bila orang yang rumahnya didatangi

menenyebabkan

PRRI

menjadi terelentar. Rumah-rumah yang tidak berpenghuni

itu

adalah

orang

yang

berseteru

dengannya.

Sebaliknya, bila yang naik ke sebuah rumah adalah

membuat

kampung
kuburan,

menjadi

kebun,

lengang,

sawah

dan

atap ijuknya pada ditumbuhi lumut atau sakek.


95

juga
ladang

Saat akan mengakhiri pekerjaanya membesihkan

disimpulkan sebagai ancaman. Dia hanya mendengar

kuburan itu tiba-tiba jantungnya berdebar. Dia tegak,

suara beberapa ekor ayam hutan mengais makanan.

menatap keliling. Hanya ada belukar yang semakin lebat.

Kemudian suara desiran seekor ular, mungkin ular tedung

Debar jantungnya makin menguat. Biasanya debar seperti

yang besarnya tak melebihi lengannya. Suara bergeraknya

itu adalah isyarat datangnya bahaya. Jauh di atas sana

ular itu, menurut perkiraannya, ada sekitar dua puluh

dua ekor elang terbang berputar seperti sedang mengintai

depa dari tempatnya berdiri. Lagipula arah bergerak ular

mangsa. Dia memejamkan mata, memusatkan kosentrasi.

itu menjauhi tempatnya berdiri, bukan ke arahnya. Jadi

Mencoba

samasekali bukan ancaman bagi dirinya.

mengetahui

mengancamnya,

yang

apakah
membuat

bahaya
debar

yang

jantungnya

-Episode 423-

berdenyut tidak normal itu, datang dari dalam belukart


yang mengelilingi kuburan tersebut.
Dalam konsentrasinya dia mencoba menangkap suara
sehalus apapun yang datang dari dalam belukar itu.
Mungkin desah nafas, mungkin dengus, mungkin suara

-Episode 424-

dedaunan yang tergeser oleh tubuh mahluk apapun.


Harimau, beruang atau ular sekalipun. Dari pengalaman

Sama sekali tak ada niatnya untuk melukai apalagi

hidup di puncak Gunung Sago dahulu, dia memilik

membunuh si Bungsu, lelaki yang siang malam memenuhi

kemampuan

sekecil

relung hatinya. Satu-satunya lelaki yang pernah merebut

apapun suara yang ditimbulkan. Antara suara daun yang

hatinya, yang siang malam dia rindukan. Lelaki yang dia

ditiup angin dengan daun yang terkuak oleh lewatnya

cari sampai ke ujung dunia, tanpa mempedulikan apapun

mahluk hidup.

rintangannya. Kalau tadi dia menghunus samurai, itu

untuk

mendengarkan

perbedaan

Namun meski beberapa kali dia coba memusatkan

dengan keyakinan yang amat sangat bahwa serangannya

kosentrasi tetap saja tak satupun sumber suara yang bisa

dengan amat mudah dapat dielakkan atau ditangkis oleh


96

si Bungsu. Dia sebenarnya sangat berharap dialah yang

dapat merasakan karena hal yang sama juga menimpa

dilukai dan dilumpuhkan.

dirinya.

Kalau si Bungsu tidak mencintainya, dia rela mati di

Itulah sebab dia ingin segera mengakhiri dendam

tengan lelaki yang dia cari ke segenap penjuru ini. Dia

turunan itu. Itulah pula sebabnya kenapa dia samasekali

memang mencari lelaki itu dengan dendam di hati. Tapi

tidak mencabut samurai untuk melawan Michiko. Yang dia

jika ditimbang mana yang berat antara dendam dengan

lakukan justru melemparkan samurainya ke tanah. Dan

rasa cintanya kepada lelaki itu, perbandingannya bisa satu

saat itu serangan ke dadanya tak lagi sempat ditarik

untuk dendam, sepuluh untuk cinta. Dia benar-benar tidak

Michiko. Lalu...terjadilah tragedi dan malapetaka itu!

menduga sedikitpun, bahwa gerakan si Bungsu di awal

Dalam

ketakutan

ditinggalkan

lelaki

yang

amat

tadi adalah gerakan untuk membuang samurainya. Dalam

dicintainya itu, Michiko teringat ucapan pendeta Kuil

fikirannya, serangannya yang tak berbahaya dalam bentuk

Shimogamo yang menjadi senseinya berlatih samurai,

memancung dari atas kiri ke dada lelaki itu akan mudah

sepeninggal ayahnya. Saat sensei itu tahu Michiko berlatih

digagalkan. Dia tahu, serangannya itu dapat ditangkis

untuk mencari dan membalas dendam kepada si Bungsu,

siapapun dengan gerakan sederhana sekali, apalagi oleh si

pendeta itu mengingatkannya dengan lembut:

Bungsu.

Saya tahu anak muda bagaimana musuhmu itu

Tapi si Bungsu ternyata sama sekali tidak mencabut


samurainya.

Dia

merasa

hiba

melihat

gadis

Michiko-san. Dia akan membunuh lawan-lawannya. Tapi

itu

percayalah, jika engkau bertemu kelak dengannya, dia

memburunya ke mana-mana untuk membalas dendam.

takkan melawanmu. Dia adalah anak muda yang berbudi.

Dia amat menyesal telah menyebabkan Michiko sebagai

Dia tak akan melawanmu, dia akan merelakan nyawanya

anak tunggal kehilangan ayah. Kini tak ada lagi tempat

di tanganmu. Percayalah, Nak . .

gadis itu menggantungkan hidup. Ibunya sudah lama


meninggal.

Dia

dapat

merasakan

betapa

sepi

Dia juga teringat penggalan dialognya suatu hari

dan

dengan Zato Ichi, pendekar legendaris Jepang yang

terguncangnya jiwa Michiko setelah kematian ayahnya, dia


97

ternyata juga sudah sangat mengenal si Bungsu setelah

Kalau engkau orang Jepang, apakah itu menjadi

peristiwa wafatnya Obosan Saburo Matsuyama.


Michiko,

halangan untuk mencintai bangsa lain? Ah, sedangkan


diriku yang tua tak berfikir sekolot engkau Nak. Yang

muridku. Saya dapat menerka, bahwa

penting bukan bangsa apa dia. Bukan pula bangsawan

antara kalian ada salah pengertian . .

atau tidaknya dia. Tapi yang penting apakah engkau

Maksud bapak?

mencintainya dan dia mencintaimu. Jika hal ini terjadi

Salah fahaman itu datangnya bukan dari dia. Tapi

timbal balik, maka persetan dengan segala perbedaan

dari engkau Michiko-san . .

yang

ada.

Apakah

tak

pernah

kau

dengar

betapa

Maksud bapak?

banyaknya orang yang kawin hanya karena mementingkan

Maksud saya, kalian sebenarnya saling cinta . ..

derajat, kekayaan, martabat, akhirnya perkawinan mereka


jadi puing. Perkawinan mereka jadi neraka bagi diri

Tidak. Dia tak mencintai saya . .


Bagaimana

dengan

engkau.

mereka. Ah, saya sudah banyak mendengar perkawinan


Apakah

engkau

yang demikian Nak . . .

mencintainya?

Terakhir, dia teringat dialognya dengan Salma, orang

Sat itu Michiko tak bisa menjawab pertanyaan Zato

yang dicintai si Bungsu sebelum bertemu dengannya,

Ichi.

yang ternyata menjadi isteri sahabatnya, Overste Nurdin,


Jawablah. Apakah engkau mencintainya?

Atase

Saya

Singapura. Saat itu dia akan naik pesawat ke Padang

orang

Jepang.

Dia

telah

menyebabkan

Militer

Malaya

yang

berkedudukan

di

Kota

melalui Jakarta. Saat itu suami Salma berkata:

kematian ayah saya. Bagaimana mungkin dengan kedua


perbedaan yang amat besar ini saya bisa mencintainya?

Saya berharap akan dapat bertemu dengan kalian


berdua, Michiko. Maksud saya engkau dan si Bungsu. Saya

Zato Ichi tertawa bergumam, lalu menarik nafas

tahu, engkau menaruh dendam padanya. Namun, saya

panjang.

98

benar-benar menginginkan tak satupun di antara kalian

sebagai suami isteri. Saya selalu berdoa untuk itu, Michiko,

yang cedera...

Adikku!

Kala

itu

Michiko

hanya

tersenyum.

Senyumnya

Michiko tak bisa menahan air matanya. Dia memeluk

kelihatan getir. Sebelumnya Salma juga sempat bicara

Salma. Salma juga basah matanya. Kini, lelaki yang dia

empat mata dengannya.

cintai dan dia cari ke ujung langit itu, bersimbah darah dan
sekarat

Sebagai sesama perempuan, Michiko, saya ingin

dalam

pelukannya

karena

dimakan

mata

mengatakan padamu. Engkau punya kesempatan untuk

samurainya! Apa yang pernah diucapkan sesnseinya di

bertemu dengan lelaki yang sama-sama kita cintai.

Kuil Shimogamo dan Salma, bahwa anak muda itu takkan

Engkau yang memiliki kesempatan paling besar untuk

pernah mau melawannya, akan merelakan nyawanya di

mendapatkan dirinya. Jangan engkau sampai dikuasai oleh

tangan Michiko, kini semua terbukti. Semua!

dendam keparat itu. Itu nonsens sama sekali. Berfikirlah

Di antara ratap sesalnya Michiko sayup-sayup seperti

dengan akal sehat. Dia takkan mau melawanmu, aku tahu

mendengar suara ledakan dan tembakan sahut menyahut.

itu bukan sifatnya. Bila dia engkau bunuh Michiko, sama

Disusul suara gemuruh. Semua suara berdesakan ke

artinya engkau membunuh harapanmu sendiri. Kau akan

dalam kepalanya, susul menyusul dan kacau balau. Hiruk

menyesal

sama-sama

pikuk tak menentu. Bathinnya yang terpukul amat dahsyat

sebatangkara. Yang kalian butuhkan adalah kasih sayang.

akhirnya membuat pertahanan jiwanya berada di titik

Bukan perkelahian dan saling bunuh. Sebagai seorang

paling nadir. Mula-mula semuanya menjadi samar-samar,

yang lebih tua darimu, Michiko san, saya ingin engkau

lalu akhirnya tubuhnya

bahagia. Saya ingin si Bungsu bahagia. Dan saya yakin,

sadarkan diri, dengan tetap memeluk tubuh si Bungsu!

seumur

hidupmu.

Kalian

kini

kebahagiaan itu takkan kalian peroleh kalau kalian tidak


bersama. Saya ingin mendengar kabar bahwa kalian

-Episode 425-

menikah. Saya akan menanti kalian di sini. Datanglah

99

rebah ke jalan berkerikil tak

Dia sadar.. ujar seseorang, disusul suara langkah

Selama itu saya tidak pernah sadar?

beberapa orang pada mendekat. Lalu terdengar suara

Tapi sekarang sudah. Keadan Anda semakin amat

memanggil.

membaik.. ujar dokter itu sambil memeriksa mata dan

Bungsu-san...

denyut nadi si Bungsu.

Si Bungsu membuka mata.

Para dokter dan para perawat akhirnya meninggalkan

Bungsu-san. Oh..sukurlah..sukurlah.. ujar Michiko

ruang itu. Kini hanya tinggal dia dan Michiko. Ditatapnya

sambil memegang tangan si Bungsu dan menciumnya di

gadis itu sambil mencoba mengingat kejadian terakhir.

bawah tatapan mata beberapa perawat dan dua orang

Saat itu dia baru keluar dari pemakaman kaum, setelah

dokter.

membersihkan kuburan ayah, ibu dan kakaknya. Di jalan


menanjak dia melihat seseorang berjalan menuju ke

Michiko...

pemakaman. Tapi saat hampir sampai di puncak tanjakan

Bungsu-san..

dia baru tahu, orang itu tetap tegak menunggunya di

Dimana ini?

puncak tanjakan tersebut.

Ini Rumah Sakit Tentara, di Padang... jawab seorang

Setelah jarak mereka hanya sekitar tiga depa, dia

dokter yang juga tentara.

baru

menyadari

bahwa

orang

yang

tegak

dipuncak

tanjakan itu, yang namapknya sengaja menunggu dia tiba,

Di Padang..?

tak lain dari Michiko. Dan...dia ditantang untuk bertarung.

Ya, di Padang..

Dia melemparkan samurainya ke jalan, tapi saat itu

Kapan saya dibawa kemari?

dadanya terasa amat pedih. Kemudian dia jatuh dia atas

Sepuluh hari yang lalu..

kedua lututnya. Tangannya menekan dadanya yang pedih,

Sepuluh hari..?

tapi darah mengalir keluar. Makin lama makin banyak.


Teringat hal itu si Bungsu meraba dadanya. Michiko

Ya..

memahami apa yang ada dalam fikiran si Bungsu.


100

Maafkan aku, Bungsu-san. Maafkan aku... ujarnya

Bisiknya, menirukan kata-kata yang juga persis sama

terisak sambil meraih tangan si Bungsu dan kembali

dengan yang dia ucapkan saat menjawab pertanyan anak

menciumnya.

muda itu, berbilang tahun yang lalu, dalam kereta api

Jangan menangis, Michiko san...jangan menangis...

yang meluncur dari Gamagori menuju Nagoya. Dengan

Kemarilah, peluk aku.. ujar si Bungsu sambil menarik

masih memeluk bahu gadis itu Si Bungsu mulai batuk-

tangan Michiko dengan lembut. Michiko merebahkan

batuk kecil mengatur suara, lalu dengan suara yang berat

kepalanya ke dada si Bungsu. Si Bungsu membelai rambut

dan lembut terdengar nyanyiannya:

gadis itu dengan lembut.

Ame ga fuuttemo.. watashi wa ikimasu..

Ingat malam itu di kereta api dari Gamagori menuju

nakanaide kudasai.. watashi o ...

Nagoya?..? ujar si Bungsu perlahan.

wasurenaide kudasai...

Michiko mengangkat kepalanya, menatap si Bungsu,

sayonara.

kemudian berbisik.

(Meskipun turun hujan, saya akan pergi...

Takkan pernah kulupakan saat itu, Bungsu-san. Itulah

jangan menangis, jangan lupakan saya

sat paling bahagia dalam hidupku. Kau peluk bahuku, dan

selamat tinggal)

aku tertdiur di bahumu dari senja hingga tengah malam,

Di kereta dahulu, Michiko mengangkat kepalanya

ujar Michiko sambil kembali merebahkan kepalanya di

begitu lagu itu berakhir. Menatap mata anak muda itu

dada si Bungsu.

tepat-tepat. Tapi kini, dia tidak mengangkat kepalanya, dia

Engkau mau mendengarkan nyanyianku?

mengulangi lagi kata-katanya kala itu:

Michiko mengangguk di dada si Bungsu, pertanyan itu

Anata wa Nippon no uta o shitte imasu (Anda

sama persis dengan pertanyan yang diucapkan anak muda

mengetahui lagu Jepang)

itu di kereta api bertahun yang lalu.


Ya, saya suka. Menyanyilah Bungsu-san
101

Hai,

sukoshi

dekimasu

(Ya,

saya

mengetahui

Itu janjiku, Michiko-san...Itu janjiku.. bisik si Bungsu

sedikit..) jawab si Bungsu, juga mengulang secara amat

sambil memeluk gadis itu dengan lembut. Dalam posisi

persis ucapannya di kereta menuju Nagoya dahulu.

seperti itu kedua anak manusia yang berasal dari negeri


yang amat berjauhan itu tertidur.

Michiko mengangkat wajahnya begitu ucapan si


Bungsu selesai. Dia menatap anak muda itu tepat-tepat. Si

Besoknya si Bungsu kedatangan dua orang tamu.

Bungsu melihat air mata mengalir perlahan di pipi gadis

Keduanya berbaret merah. Si Bungsu sudah bisa duduk,

itu.

namun belum dibolehkan berjalan. Tunggu sehari dua lagi,


sampai luka di dada benar-benar pulih, begitu kata dokter.
Dia merasa surprise saat mengetahui tamu yang datang

-Episode 426-

adalah Letnan Fauzi dan Letnan Azhar dari RPKAD. Mereka


bersalaman dan berpelukan dengan akrab. Si Bungsu

Nakanaide kudasi, Michiko-san. (Jangan menangis,

mengenalkan kedua perwira itu dengan Michiko. Keduanya

Michiko..) ujar si Bungsu sambil menghapus air mata di

membungkuk dengan hormat sebelum menyalami gadis

pipi Michiko dengan jemarinya dengan lembut.

cantik itu. Si Bungsu mencegah Michiko yang akan keluar,

Michiko meraih tangan si Bungsu menciumnya, lalu

maksud gadis itu agar dia bisa berbicara bebas dengan

berkata di antara isaknya yang tertahan.

kedua temannya itu.

Berjanjilah tidak lagi meninggalkan aku, Bungsu san.

Tak ada rahasia antara kami, kedua beliau sahabat

Berjanjilah..
Si

saya. Karena itu juga sahabatmu Michiko-san.. ujar si

Bungsu

meraih

wajah

Michiko,

menariknya

Bungsu.

mendekati wajahnya. Kemudian dengan lembut dia cium


keningnya,

matanya

dan..bibirnya.

Michiko

Dan merekapun ngobrol berempat. Dari obrolan itu

menggigil

menjadi jelas bagi si Bungsu maupun Michiko, apa sebab

dalam pelukan anak muda itu. Menggigil karena haru dan

mereka sampai ke Rumah Sakit Tentara di Padang ini.

bahagia.

Padahal sebelumnya mereka berada di Situjuh Ladang


102

Laweh. Ternyata saat mereka berhadap-hadapan di puncak

Bungsu, ini si Bungsu..! serunya sambil berseru

pendakian dekat makam kaum di Situjuh Ladang Laweh itu

dan beberapa kali memberi isyarat kepada Letnan Fauzi

dua minggu yang lalu, APRI sedang melakukan operasi

lewat cahaya lampu senter.

pembersihan ke beberapa kantong PRRI di pinggang

Saat Letnan Fauzi sampai di sana, dengan terkejut

Gunung Sago itu. Yang memimpin operasi itu adalah

dikenalinya orang yang pernah bertarung dengannya itu.

peleton yang dipimpin Letnan Fauzi dan peleton Letnan

Berikan bantuan darurat, periksa wanita ini. Panggil

Azhar.

tandu perintah Letnan Fauzi.

Pasukan mereka sampai ke pemakaman itu karena

Tak lama kemudian Letnan Azhar sampai di sana.

akan mengambil jalan pintas memotong jalur pelarian

Mereka tak heran kenapa si Bungsu dan gadis Jepang itu

empat orang anggota PRRI yang melarikan diri dari

ada di sana. Mereka telah membaca laporan intelijen

penyergapan di salah satu rumah di Situjuh Ladang

tentang kedua orang ini. Riwayat si Bungsu hampir

Laweh. Semula dua anggota pasukannya menyangka

lengkap

lelaki dan perempuan yang mereka temukan di puncak

keduanya

berlumur

darah.

Tapi

di

laporan

intelijen

itu.

Mulai

saat

pembantaian keluarganya sebelum kemerdekaan, sampai

pendakian itu sudah tewas terkena peluru nyasar.


Soalnya

dimuat

saat dia gentanyangan membunuhi Jepang dan Belanda


begitu

di Payakumbuh, Bukittinggi dan Pekanbaru.

didekati, saat kedua tubuh itu disorot lampu senter, dua

Termasuk di dalam laporan itu bahan yang dikirimkan

orang anak buahnya terkejut. Dia sangat mengenal wajah

oleh Overste Nurdin, Atase Militer Indonesia di Malaya

orang yang terluka dalam pelukan perempuan Jepang

yang berkedudukan di Singapura. Mereka juga mendapat

yang juga pingsan itu. Dia mengenalnya karena dia adalah

data intelijen dari Konsul RI di Australia. Tentang Michiko,

salah seorang anggota RPKAD yang melihat orang itu

selain

bertarung dengan komandannya.

informasi

dari

Overste

Nurdin,

informasi dari Jakarta. Dalam pergolakan


militer sebagai orang yang sangat netral.
103

juga

didapat

ini dia dinilai

Dalam kasus tertentu dia melabrak anggota APRI

Lain kali, kalau kita harus melawan Bungsu lagi, kita

yang tidak benar. Dalam kasus lain dia menghantam orang

minta tolong saja pada Michiko.. ujar Letnan Azhar,

PRRI yang berbuat aniaya kepada rakyat. Kenetralan yang

disambut tawa berderai Letnan Fauzi.

sangat terjaga dan karenanya sangat dihormati. Tentang

Si Bungsu yang ikut tertawa tiba-tiba terpekik, karena

apa sebab dan apa tujuan Michiko mencari si Bungsu,

lengannya

informasinya mereka peroleh juga dari laporan Overste

menyebabkan tawa mereka makin berderai di dalam

Nurdin. Laporan itu tidak begitu lengkap, hanya dituliskan

kamar rawat inap itu. Lepas dari pertemuan dan senda

bahwa

Michiko

gurau yang membahagiakan itu, menjadi jelas pula bagi

sebenarnya mencintai si Bungsu. Laporan dari Overste

Bungsu dan Michiko, pada malam terjadinya peristiwa

Nurdin dikirim ke Jakarta via telegram. Diteruskan ke

terlukanya si Bungsu itu mereka berdua dilarikan dengan

perwira tertentu yang berada di Sumatera Barat.

memakai

selain

membawa-bawa

dendam,

Kau boleh tangguh dan menang bertarung dengan


menduga,

kau

takkan

berdaya

truk

Michiko.

pengangkut

Cubit

tentara

dan

ke

pekik

itu

Payakumbuh.

Kemudian atas perintah kedua letnan RPKAD itu dia

selusin lelaki, Bungsu. Termasuk dengan aku. Tapi kami


sudah

dicubit

dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Padang.

menghadapi

Dengan truk yang dilengkapi kasur malam itu juga

Michiko ujar Letnan Fauzi bergurau.

melarikan mereka ke Padang, dikawal oleh selusin anggota

Dan itu sudah kami buktikan ketika menemukan

RPKAD. Hal itu dilakukan kedua perwira RPKAD itu setelah

engkau sekarat di Situjuh.. sambung Letnan Azhar.

terjadi uji tanding antara si Bungsu dengan Letnan Fauzi.

Si Bungsu tersenyum dan memandang pada Michiko.

Jika sebelumnya mereka hanya menerima laporan intelijen

Gadis itu, yang sudah amat fasih berbahasa Indonesia,

tentang apa dan mengapa si Bungsu dan Michiko, tiga hari

karena belajar dari Salma dan Nurdin saat di Singapura,

setelah uji tanding itu datang sebuah daftar dari Markas

tunduk tersipu-sipu.

APRI berisi nama dua tiga orang di Sumatera Barat yang


diberi kode HD, Harus Dilindungi.

104

Di antara sedikit nama yang diberi kode HD itu


terdapat

Untuk

memerlukan datang menemui si Bungsu, karena dua

melaksanakan perintah berlabel HD itu tentu saja mereka

peleton RPKAD yang mereka pimpin akan kembali ke

tak boleh kehilangan jejak orang-orang tersebut. Namun

Jakarta. Masa tugas mereka selama tiga bulan di daerah

letnan

ini sudah berakhir.

itu

nama

Kari

kelabakan

Basa

mencari

dan

Bungsu!

belantara Riau tersebut. Letnan Fauzi dan Letnan Azhar

dimana

keberadan

si

Bungsu. Ketika Michiko muncul di Bukittinggi, akhirnya

Terimakasih, Letnan. Aku berhutang nyawa pada

diputuskan untuk mengawasi gadis itu dari jauh. Mereka

kalian ujar si Bungsu dengan nada bergetar.

yakin, kedua orang itu pasti akan bertemu. Karenanya

Kalau kalian nikah nanti jangan lupa mengundang

diam-diam Michiko dijadikan sebagai penunjuk jalan

kami, awas kalau lupa.. ujar Fauzi saat akan mening

dalam mencari si Bungsu.

galkan ruangan itu. Dan para sahabat itupun berpisah

-Episode 427-

dalam suasana penuh haru.

Namun adanya perintah berkode HD itu, berikut

Beberapa hari setelah keluar dari rumah sakit si

menjadikan Michiko sebagai penunjuk jalan, tak pernah

Bungsu sangat terkejut ketika mendengar kabar bahwa

diungkapkan kedua letnan itu kepada siapapun, tentu saja

ayah Salma yang bernama Kari Basa mati tertembak di

termasuk kepada si Bungsu dan Michiko. Dari pertemuan

Bukttinggi. Dia ditembak malam hari, saat akan masuk ke

hari itu pula si Bungsu mengetahui, bahwa ke Sumatera

rumahnya. Sampai sekarang tidak diketahui pihak mana

Barat ini RPKAD yang dikirim hanya dua peleton yang

yang menembaknya. Overste Nurdin dan Salma isterinya

dipimpin Fauzi dan Azhar. Sementara ke Riau dikirim satu

telah sampai di Bukittinggi dua hari yang lalu. Mereka

batalyon, berkekuatan lebih kurang seribu orang.

terbang langsung dari New Delhi dimana Nurdin bertugas


ke Jakarta, kemudian ke Padang dan diantar pakai jip yang

Hal itu disebabkan pemerintah Pusat mengamankan

dikawal dua truk tentara ke Bukittinggi. Si Bungsu,

PT Caltex yang berkantor di pinggiran kota Pekanbaru,

termasuk

serta ladang-ladang minyaknya yang bertebaran di dalam

Michiko,

memutuskan

untuk

Bukittinggi menemui kedua sahabatnya itu.


105

datang

ke

Sementara Michikp kembali teringat ucapan Salma di

Michiko termenung mengingat kata-kata: Datanglah

Airport Changi, saat akan berangkat ke Jakarta, untuk

sebagai suami isteri. Saya selalu berdoa untuk itu, Michiko,

seterusnya mencari si Bungsu ke kampungnya. Saat itu

Adikku! Oo, alangkah inginnya dia hal itu terujud.

Salma berkata: Sebagai sesama perempuan, Michiko,

Alangkah inginnya. Tengah dia menghayalkan hal tersebut

saya

tiba-tiba dia dikejutkan suara si Bungsu:

ingin

mengatakan

padamu.

Engkau

punya

kesempatan untuk bertemu dengan lelaki yang sama-

Michiko-san...

sama kita cintai. Engkau yang memiliki kesempatan paling

Ya...?

besar untuk mendapatkan dirinya. Jangan engkau sampai


dikuasai oleh dendam keparat itu. Itu nonsens sama sekali.

Kita akan ke Bukittinggi, kan?

Berfikirlah

Ya..

dengan

akal

sehat.

Dia

takkan

mau

melawanmu, aku tahu itu bukan sifatnya. Bila dia engkau


bunuh

Michiko,

sama

artinya

engkau

Secepatnya, kan?

membunuh

Ya..

harapanmu sendiri. Kau akan menyesal seumur hidupmu.


Kalian

kini

sama-sama

sebatangkara.

Yang

Michiko-san..

kalian

butuhkan adalah kasih sayang. Bukan perkelahian dan

Ya..?

saling bunuh. Sebagai seorang yang lebih tua darimu,

Si Bungsu menatapnya. Sepi, Michiko menunggu apa

Michiko san, saya ingin engkau bahagia. Saya ingin si

yang akan disampaikan si Bungsu lebih lanjut.

Bungsu bahagia. Dan saya yakin, kebahagiaan itu takkan

Di negeri kami ini, yang melamar seorang gadis

kalian peroleh kalau kalian tidak bersama. Saya ingin

adalah pihak ibu dan keluarga perempuan pihak lelaki.

mendengar kabar bahwa kalian menikah. Saya akan

Tapi saya tidak lagi punya keluarga. Kita sama-sama

menanti kalian di sini. Datanglah sebagai suami isteri.

sebatang kara. Kalau nanti kita sudah di Bukittinggi, saya

Saya selalu berdoa untuk itu, Michiko, Adikku!

akan meminta Salma dan Nurdin melamarmu. Engkau


akan menjadi tempat aku mengabarkan sakit dan senang,
106

aku tempat engkau mengabarkan sakit dan senang pula.

Sebahagian besar penompang dan tentara masih saling

Maukah engkau menjadi isteriku, Michiko-san?

berbicara perlahan tanpa melupakan kewaspadaan.

Michiko menatap si Bungsu, kemudian berdiri. Lalu

Lepas

dari

Kayu

Tanam

konvoi

memperlambat

menghambur ke dalam memeluk lelaki itu. Dia menangis

perjalanan karena mulai memasuki areal hutan berbukit di

terisak-isak, tenggelam oleh rasa haru dan bahagia yang

Bukit

tak bertepi.

memasuki kawasan Lembah Anai dengan air terjun yang

Hati

dan

jiwaku

milikmu,

kekasihku.

Tambun

Tulang.

Tak

lama

kemduian

mereka

indah. Sebenarnya saat masih berada di kawasan Bukit

Milikmu,

Tambun Tulang tiba-tiba saja ada perasaan tak sedap

selamanya-lamanya....!

menyelusup ke hati si Bungsu. Matanya menatap ke bukit-

Mereka menompang konvoi tentara pusat yang akan

bukit batu terjal tatakala memasuki Lembah Anai.

berangkat ke Bukittinggi. Di dalam konvoi yang berjumlah

Lalu...tiba-tiba terjadilah tragedi berdarah itu! Dari

belasan truk dan bus itu, selain penompang kalangan sipil


ada

hutan di bukit-bukit batu curam di kiri kanan lembah itu

adanya

tiba-tiba saja konvoi disiram tembakan mitraliur. Tidak itu

pencegatan. Tetapi untuk menghilangkan rasa takut dan

saja, tembakan bazoka melemparkan sebuah truk dan

ketegangan, tentara yang ada di setiap truk menyuruh

sebuah bus penuh penompang dan tentara ke dalam

anak-anak sekolah itu bernyanyi.

sungai berbatu. Si Bungsu dan beberapa penompang sipil

terdapat

puluhan

kekhawatiran

anak-anak

diantara

SGKP.

penompang

Semula
akan

dan belasan tentara berada di truk yang terlempar itu!

Namun lewat Nagari Sicincin mereka pada lelah.

Sebagian dari konvoi itu berhenti mendadak. Jip yang

Malah ada yang mengantuk. Konvoi itu melaju terus,

berada di depan sekali, yang berada di tempat terbuka

dengan di depan sekali sebuah jip tentara kemudian dua

mempercepat larinya mencoba berlindung di tikungan.

truk berisi pasukan, ketiganya dibekali dengan senapan

-Episode 428-

mesin, diselang seling bus dan truk berisi anak sekolah


dan sipil dan di belakang sekali tiga truk penuh tentara.
107

Namun serentetan tembakan mitraliur membunuh

belasan anak-anak SGKP dan penompang sipil lainnya

seluruh isi jip itu, sementara jip itu sendiri baru berhenti

tersungkur dihantam peluru begitu mereka berhamburan

tatkala menabrak tebing batu di kirinya. Beberapa bus dan

turun dari bus astau truk. Belasan lainnya bernasib sama,

truk tersandar ke tebing batu dalam usaha mengelak dari

meski mereka sudah berada di dalam hutan di tebing

tembakan membabi buta. Tak ayal lagi, konvoi APRI itu

terjal dalam upaya menyelamatkan diri. Salah seorang di

masuk perangkap PRRI! Para penumpang berhamburan

antara korban yang kena tembak itu adalah Michiko!

turun dan menjauhi bus dan truk. Menghindar dari daerah

Hutan di bukit cadas Lembah Anai itu sudah ditelan

terbuka agar tidak menjadi sasaran peluru. Untuk itu jalan

malam

satu-satunya adalah masuk ke hutan terdekat. Hutan di

berpangkat letnan dan lima anggotanya membersihkan

wilayah itu hanya tumbuh di dinding tebing batu yang

hutan itu. Dengan dua buah senter mereka memeriksa

curam.

lekuk dan tonjolan batu yang mereka lewati. Mereka lewat

yang

kental

ketika

seorang

anggota

PRRI

Apa boleh buat mereka terpaksa, dan harus, mendaki

di sana karena daerah itu memang sudah dipersiapkan

hutan di tebing terjal itu. Selain menghindari celaka dari

sebagai jebakan yang mematikan bagi konvoi tentara

sasaran peluru, sekaligus menghindar dari celaka bila truk

pusat yang akan lewat di sana.

atau bus meledak. Michiko berada di dalam bus yang

PRRI memerlukan waktu sekitar beberapa minggu

tersandar ke dinding batu dan penompangnya terdiri

untuk mempersiapkan jebakan tersebut. Setiap bukit,

rombongan

turun

tebing dan pohon dengan seksama mereka pelajari

menyelamatkan diri itu! Namun malang memang tengah

situasinya. Termasuk mempelajari kemana saja jalan

mengikuti mereka. Peluru yang ditembakkan oleh PRRI

mengundurkan diri atau jalan lari bila terjadi hal-hal yang

dari puncak-puncak tebing, yang sebenarnya ditujukan

di luar perhitungan. Termasuk bila terjadi serangan balik

kepada tentara pusat benar-benar tak bermata.

dari pihak APRI.

anak

SGKP

yang

bertemperasan

Tidak bisa membedakan mana yang tentara mana

Letnan dan empat anggotanya itu sedang berada di

yang sipil. Mana yang lelaki mana perempuan. Akibatnya

pinggang salah satu tebing terjal di Lembah Anai, tatkala


108

mereka mendengar suara rintihan. Setelah lelah mencari

masuk ke belantara, naik turun bukit arah ke Gunung

dengan cahaya senter dalam kegelapan itu, mereka

Singgalang. Jalan itu sudah mereka pelajari dua bulan

menemukan di puncak sebuah tonjolan batu sesosok

yang lalu, merupakan jalan terdekat untuk tembus ke

tubuh wanita. Nampaknya dia dengan susah payah

kampung Balingka. Selain menandu Michiko mereka juga

memanjat batu tersebut agar tidak dimangsa binatang

membawa

buas.

pasukan APRI.

Ini orang asing, Let... ujar salah seorang yang

senjata

yang

tertinggal

oleh

yang dibuat di pinggang Gunung Singgalang. Barak itu


sengaja dibuat di sana, agar tak terjangkau oleh APRI, dan

Mereka menatap wajah perempuan yang tersandar

memudahkan droping senjata oleh helikopter Amerika

separoh sadar itu.

yang terbang menyelusup dari Laut Cina Selatan. Namun

Jepang! Ini...Astaghfirullah,...ini pasti gadis Jepang

celaka

yang mencari si Bungsu.. ujar yang berpangkat letnan.


mereka

pucuk

Menjelang subuh mereka sampai di barak darurat

berpangkat sersan.

Ketiga

tiga

memperhatikan

Michiko

menghadang,

pada

saat

bersamaan

dengan

kedatangan mereka kebetulan sebuah helikopter Amerika

dengan

sedang menurunkan senjata. Tapi saat itu pula tiba-tiba

perasaan tak percaya. Cerita tentang si Bungsu dan gadis

pasukan APRI menyerang.

Jepang yang mencarinya itu, sampai si Bungsu mengalami

Pasukan

luka di Situjuh Ladang Laweh dan dirawat di Rumah Sakit

APRI

ternyata

tidak

hanya

melakukan

serangan balik atas peristiwa Lembah Anai yang terjadi

Tentara di Padang atas pertolongan dua perwira RPKAD,

kemarin pagi, tapi juga melakukan serangan mendadak ke

sudah bersebar dari mulut ke mulut.

salah satu tempat rahasia PRRI menerima droping senjata

Kita tidak mungkin meninggalkannya di sini, dia

dari Amerika melalui udara. Apri menjadi curiga saat

memerlukan pertolongan.. ujar si sersan.

tengah malam ada deru helikopter. Setelah beberapa kali

Kelima mereka menyepakati ucapan si sersan. Mereka

hal

lalu membuat tandu darurat dan menandu Michiko makin


109

itu

terjadi,

mata-mata

yang

disebar

akhirnya

mengetahui maskud kedatangan heli itu, serta di mana

Justru itu, bawalah dia. Dari sana lebih dekat ke

lokasi droping senjata dilakukan.

negerinya di Jepang sana.. ujar si letnan.

Keadaan benar-benar kacau balau. Di barak darurat di

Pembicaraan mereka terputus oleh ledakan peluru

tengah hutan di pinggang Singgalang itu hanya ada satu

mortir. Saat pilot dan copilot heli itu selesai menurunkan

peleton PRRI. Mereka disiagakan di sana untuk menunggu

peti-peti berisi senjata, dibantu beberapa orang anggota

dan membawa senjata yang didrop secara rahasia itu. Itu

PRRI, si letnan menyuruh anggotanya menaikkan Michiko

sebabnya, ketika APRI belum mengenal bazoka, PRRI

yang

sudah menggunakannya. Senjata itu merupakan senjata

mengikatkan tubuhnya dengan kuat. Tembakan pasukan

anti-tank.

APRI

terdengar

sadar

makin

ke

dekat.

helikopter.
Dengan

Kemudian
berkali-kali

ke helikopternya yang mesinnya tidak pernah dimatikan.

tapi strategis. Ketika serangan datang dengan mudah


mereka menyelusup dan lenyap berlindung ke jurang-

Di peti itu ada..

jurang di sekitarnya.
peristiwa

belum

mengucapkan shit...shit..shit pilot Amerika itu melompat

Tempat itu dipilih karena letaknya yang tersembunyi,

Dalam

masih

-Episode 429-
serangan

mendadak

menjelang

subuh itu, si letnan masih sempat merminta pertolongan

-Episode 430-

kepada pilot helikopter untuk menyelamatkan Michiko


yang terluka, dan sat itu tidak sadar diri.

Ya...

Thomas, keadaan gadis ini kritis, kalau dibiarkan di

Yang pernah ke Jepang dan berasal dari Situjuh

sini nyawanya bisa tidak tertolong.. ujar letnan itu.

Ladang Laweh?

Tapi saya harus ke Singapura.. jawab pilot bernama

Si Bungsu heran dan menatap tentara itu. Darimana

Tomas dalam gebalau yang mencekam itu.

orang ini tahu siapa dirinya? Bapak tahu nama saya dari
mana?
110

Panggil saya Syafrizal saja. Saya tahu banyak

bernama Michiko juga ikut tersebar luas. Itu sebab

tentang Sanak. Saya dengar dari Fauzi, ponakan saya..

anggota PRRI yang menemukannya segera mengenali


gadis Jepang yang luka itu adalah kekasih si Bungsu, dan

Fauzi, anggota RPKAD itu..?

mereka merasa berkewajiban menolongnya.

Ya, dia ponakan saya. Kami semua di Jakarta. Saat


baru pulang dari bertugas di daerah ini, dia bercerita

Atas perintah seorang perwira pasukan PRRI Michiko

banyak tentang situasi di sini. Termasuk tentang Sanak.

lalu dibawa dengan tandu ke barak rahasia PRRI di

Apalagi kemudian saya ditugaskan menggantikan peleton

pinggang Gunung Singgalang, untuk diselamatkan. Barak

yang dia pimpin di daerah ini. Kenalkan, ini Arif, teman

rahasia itu dibuat untuk menerima suplay senjata dari

saya.. ujar kapten itu memperkenalkan temannya yang

Amerika, yang sering mengirim persenjataan dengan

sama-sama datang dengan dia, yang berpangkat sersan

helikopter dari salah satu tempat di Laut Cina Selatan,

mayor.

atau

mungkin

dari

Singapura.

Bersamaan

dengan

sampainya mereka di barak tersembunyi tersebut, APRI

Mereka lalu duduk di ruang tamu rumah sakit itu.

yang telah mencium keberadaan barak rahasia PRRI itu

Tiba-tiba si Bungsu dikejutkan oleh pertanyaan kapten

sebagai salah satu tempat menunggu suplay senjata dari

Syafrizal.

Amerika, menyerang tempat tersebut. Perwira PRRI itu

Sudah dapat kabar tentang Michiko?

meminta tolong kepada pilot helikopter Amerika bernama

Beb...belum jawabnya gugup dan berdebar.

Tomas

untuk

membawa

Michiko

yang

terluka

ke

setelah

Singapura. Pilot itu semula menolak, tapi karena Michiko

penyergapan di Lembah Anai itu Michiko ditemukan

sudag dinaikkan ke heli, dan serangan APRI makin

malam hari di atas sebuah batu besar, dalam keadaan

menjepit, heli itu berangkat dengan membawa Michiko.

Kapten

Syafrizal

menceritakan

bahwa

terluka dan tak sadar diri. Karena ceita tentang si Bungsu

Si

yang sahabat PRRI maupun sahabat APRI sudah

Bungsu

termenung

Komisaris Polisi Syafrizal tersebut.

tersebar luas, maka kisah dia dicari gadis Jepang cantik


111

mendengar

penuturan

Dari siapa cerita ini Sanak peroleh? tanya si Bungsu

Saya juga mendapat informasi bahwa Sanak akan ke

perlahan.

Bukittinggi, menemui Overste Nurdin yang mertusnya mati


tertembak di Bukittinggi..

Kendati PRRI dan tentara Pusat berperang, namun


sejak awal APRI memiliki kontak-kontak khusus dengan

Si Bungsu menatap kapten itu. Tak cukup banyak

beberapa perwira PRRI. Perang saudara ini sama-sama

orang yang tahu maksud kepergiannya bersama Michiko

tidak dikehendaki. Baik oleh PRRI maupun tentara Pusat.

ke

Cuma sudah kadung terlanjur,

mengetahuinya.

sudah

ada

usulan

ini

ternyata

telah

secepatnya mengeluarkan amnesti bagi anggota PRRI

penting bagi kami maupun PRRI. Karena itu jangan kaget

yang meletakkan senjata. Nah, informasi ini saya peroleh

kalau kemanapun Sanak akan ada yang secara diam-diam

dari sumber-sumber itu. Dari orang-orang yang merasa

mengikuti. Mungkin diikuti secara beranting. Samasekali

Sanak

kepada

tidak bermaksud mencampuri urusan Sanak, tapi semata-

tentara APRI yang juga merasa Sanak adalah sahabat

mata menjaga keselamatan Sanak. Baik tentara Pusat

mereka pula..

maupun

mereka,

Soekarno

kapten

Selain sahabat semua orang, Sanak juga orang

sahabat

Presiden

kini

untuk

adalah

kepada

kami dengar kabarnya

Bukittinggi,

disampaikan

Terimakasih atas informasi yang sanak sampaikan..

orang-orang

PRRI

amat

rugi

kalau

terjadi

malapetaka terhadap Sanak. Kembali ke pokok persoalan,

ujar si Bungsu perlahan.

jika akan ke Bukittinggi saya juga akan ke sana. Kami


membawa jip. Kabarnya Overste Nurdin dan isterinya

Sanak sahabat kami dan semua pihak, karenanya

sudah akan berangkat kemaren ke Padang untuk kembali

kami senang bisa membantu..

ke India melalui Jakarta. Tapi karena pencegatan di

Terimakasih.. ujar si Bungsu, masih dalam nada

Lembah

perlahan dengan tatapan mata menerawang ke hamparan

Anai

itu

mereka

mengundurkan

keberangkatannya, mungkin dalam sehari dua ini. Saya

sawah di depan rumah sakit tersebut.

mendapat tugas mengamankan perjalanan suami isteri


Atase Militer Indonesia di India itu sampai ke Jakarta..
112

Tidak ada pilihan terbaik bagi si Bungsu, selain


menuruti

ajakan

kapten

RPKAD

itu

ke

Dallas Amerika. Dan, sekali lagi maaf, dia membawa

Bukittinggi

Michiko yang sakit untuk diobat di sana..

bersamanya. Namun tengah dia bersiap-siap, orang yang

Salma memperhatikan lelaki yang pernah amat dia

akan dikunjunginya tersebut justru tiba di rumah sakit itu.

cintai itu. Si Bungsu terdiam. Dia teringat pembicaraannya

Overste Nurdin lalu membawa si Bungsu pindah ke rumah

dengan

dimana dia menginap, yaitu di Mes Perwira di kota itu.

berangkat ke Bukittinggi.

Michiko

di

Padang,

beberapa

hari

sebelum

Nurdin juga mengajak Kapten Syafrizal dan Sersan Arif ke


mes tersebut. Mereka lalu terlibat pembicaraan penuh

-Episode 431-

keakraban.
Baru kemarin sore saya mendapat kabar bahwa

Di negeri kami ini, yang melamar seorang gadis

engkau berada dalam konvoi yang dicegat di Lembah Anai

adalah pihak ibu dan keluarga perempuan pihak lelaki.

itu. Saya juga mendapat informasi tentang Michiko seperti

Tapi saya tak lagi punya keluarga. Kita sama-sama

yang dituturkan Kapten Syafrizal.. ujar Overste Nurdin.

sebatang kara. Kalau nanti kita di Bukittinggi, saya akan

Kami doakan Uda segera bertemu dengan Michiko..

meminta Salma dan Nurdin melamarmu. Engkau tempat

ujar Salma yang sejak tadi hanya berdiam diri, menyela

aku mengabarkan sakit dan senang, aku tempat engkau

pembicaraan perlahan.

mengabarkan sakit dan senang pula. Maukah engkau


menjadi isteriku, Michiko-san?

Melalui telegram saya sudah kontak teman di

Michiko

Konsulat Singapura, termasuk teman-temanmu bekas

menatapnya,

kemudian

berdiri.

Lalu

pasukan Green Baret di sana untuk mencari informasi.

mengham bur ke dalam pelukkannya. Gadis itu menangis

Mereka mengatakan bahwa helikopter pembawa senjata

terisak-isak, tenggelam oleh rasa haru dan bahagia yang

gelap itu memang dari salah satu tempat di Singapura.

tak bertepi. Lalu berkata di antara tangisnya.

Tapi, maaf, pilot yang bernama Thomas veteran Angkatan

Hati

Udara Amerika itu kembali ke kota tempat tinggalnya, di

dan

jiwaku

selamanya-lamanya....!
113

milikmu,

kekasihku.

Milikmu,

Kini, bagaimana dia akan meminta Nurdin dan Salma

tangan Indonesia. Beberapa benturan kecil telah terjadi di

melamar gadis itu untuknya? Dia seperti menelan sesuatu

sekitar Irian

yang teramat pahit di hatinya. Namun dia berharap gadis

Belanda. Belanda tetap bersikeras mempertahankan Irian

itu sembuh dari luka yang dia derita, diselamatkan Tuhan

di bawah kekuasaannya.

nyawanya. Paling tidak itulah harapannya yang tersisa.


Untuk

bertemu,

masih

adakah

harapannya?

antara pasukan Indonesia dengan pasukan

Tak lama setelah pesawat itu berhenti, kelihatan turis-

Dallas,

turis Belanda turun. Pakaian mereka beraneka warna.

Amerika, entah di ujung dunia mana letak negeri itu.

Lelaki perempuan. Ada firasat aneh yang tiba-tiba saja

Namun, diam-diam jauh di lubuk hatinya dia menanam

menyelusup di hati si Bungsu, melihat turis-turis tersebut

niat untuk datang ke negeri di ujung dunia itu. Diam-diam

turun dari pesawat KLM. Dia tak segera keluar dari tempat

niat itu dia tanam jauh di lubuk hatinya.

pemeriksaan. Ada beberapa saat dia menanti. Sampai

Dallas, aku akan datang, bisiknya!


Pesawat

yang

ditompangi

si

Bungsu

akhirnya turis-turis itu juga masuk keruangannya. Ketika


baru

itulah seorang lelaki menepuk bahunya. Dia menoleh,

saja

dan.

mendarat di lapangan Paya Lebar, Singapura. Dia berjalan


kaki ke bagian Douane. Tak banyak yang dia bawa. Hanya

Fabian! serunya sambil bangkit dan segera saja

sebuah tas berisi empat atau lima stel pakaian, kemudian

kedua lelaki itu berangkulan.

sebuah tongkat kayu. Tas tangan itu dia jinjing, jadi dia tak

Hai, kau kelihatan kurus, Letnan.. ujar mantan

usah menunggu lama untuk bisa keluar. Dalam perjalanan

kapten Baret Hijau itu sambil mengucek-ngucek rambut di

menuju tempat keluar, sebuah pesawat LKM milik Belanda

kepala si Bungsu.

dia lihat mendarat pula di ujung landasan.

Masih kau ingat dia? berkata begitu si Kapten

Melihat pesawat dari Belanda itu dia segera teringat

menunjuk seorang Negro bertubuh atletis.

pada situasi Indonesia yang baru saja dia tinggalkan.

Tongky...!! seru si Bungsu begitu mengenali lelaki

Presiden Soekarno sedang gencar-gencarnya atas nama

itu.

rakyat Indonesia menuntut dikembalikannya Irian Barat ke


114

Letnan Bungsu..! seru tongky si negro. Mereka

Mudah diatur, Tongki akan menyelesaikannya

segera saling peluk. Si Bungsu terharu, mendengar kedua


bekas

pasukan

memanggilnya

Baret

Hijau

dengan

dari

sebutan

Inggeris
letnan.

ini

Si Bungsu segera ingat pada teman negronya yang

masih

Pangkat

bernama

itu

Tongki

menyusup

yang

itu.

Seorang

nyaris

tak

ahli
ada

menyamar
duanya.

dan

Tongki

memang pernah diberikan padanya, ketika mereka akan

mengerdipkan mata. Kemudian si Bungsu meninggalkan

berperang

lapangan

Singapura

melawan
ini

sindikat

beberapa

penjualan

tahun

yang

lalu.

wanita

di

udara

Paya

Lebar

itu

bersama

Fabian.

Semacam

Meninggalkan Tongki disana. Mencari informasi tentang

pangkat tituler, sebab kemahirannya ternyata melebihi

turis-turis tersebut. Mereka nenuju sebuah mobil Cadilac

kemahiran rata-rata anggota baret hijau itu dalam hal bela

besar berwarna hitam metalik.

diri.

Mobilmu Kapten?
Mana teman-teman yang lain?

Yap.

Mereka mempersiapkan perjalan kita.

Kau kaya sekarang

Nanti kita akan berkumpul di rumahku. Hei... Sejak

Bukan aku, tapi ayahku. Dua tahun yang lalu ayahku

tadi engkau memperhatikan turis-turis itu.. bisik kapten

meninggal di Inggris. Dia tak punya ahliwaris selain aku

Fabian ketika menyebut kalimat terakhir ini.


Si

Bungsu

kagum

juga,

ternyata

dan ibuku. Kini ibuku ada disini. Kau bisa bertemu nanti.
kawannya

ini

Ayahku

mengetahui apa yang dia perhatikan.


Saya

ingin

tahu

dimana

meninggalkan

harta

tak

tanggung-tanggung.

Barang kali dia dulu korupsi


mereka

menginap,

Si Bungsu menatap heran.

Kapten Katanya pelan

Ah tidak, ayahku seorang bangsawan.

Itu mudah diatur

Kapten itu tersenyum, menjalankan mobilnya keluar

Juga hal-hal lain yang dirasa perlu tentang identitas

areal pelabuhan. Mereka meluncur di jalan raya.

mereka..
115

Turis yang kau curigai tadi, apakah mereka dari

terang-terangan,

Belanda? Fabian bertanya sambil menyetir mobil.


Ya.

Nampaknya

mereka

dari

Belanda.

mereka

justru

memakai

jalur

turis,

bukan?

-Episode 432-

Saya

mendengar bahasa yang mereka gunakan..

Si Bungsu tak menjawab. Selama di Indonesia dia

Kau hawatir bahwa mereka sebenarnya akan menuju

memang tak tertarik sedikitpun soal Irian Barat itu.

Irian Barat?

Masalah yang dia hadapi adalah masalah dimana dia

Si Bungsu menoleh pada kawannya itu. Dia hanya

berada

secara

langsung.

Yaitu

di

tengah

kecamuk

menduga semulanya. Apakah kapten ini mengetahui lebih

pergolakan PRRI. Dia hanya mendengar soal Irian Barat itu

jauh?

dari siaran-siaran radio. Tapi begitu sampai di negeri

Saya

mengikuti

berita-berita

yang

terjadi

orang, entah mengapa, ada saja suatu rasa yang tak

di

negerimu, Bungsu. Saya punya bisnis di Singapura ini. Dan

dapat

salah satu negeri terdekat, salah satu negeri dimana

solidaritas, rasa bangga terhadap tanah air, dan rasa

ekonomi

amarah

Singapura

terkait,

adalah

negerimu.

Saya

tak tahu, saat ini banyak sukarelawan Indonesai yang


pasukan-pasukan

komando.

Saya

orang

kata-kata,
yang

ingin

betapa

rasa

meneruskan

Cukup banyak yang Anda ketahui, Fabian. Saya

telah diterjunkan di daratan Irian. Sukarelawan yang tak


daripada

terhadap

dengan

penjajahan, tiba-tiba saja meresap demikian dalamnya.

mengikuti setiap yang terjadi di sana. Dan kami bukannya

lain

digambarkan

harap, saya dapat cerita yang cukup banyak pula..

tak

Tentang negerimu, di sini tak ada yang dirahasiakan

bersimpati dengan pemimpin negaramu, Bungsu. Terlalu

Bungsu. Semua terbeber tanpa ada yang disembunyikan

dekat dengan komunis. Saya hanya simpati denganmu.

sedikitpun. Dibeberkan oleh puluhan wartawan Barat dan

Saya juga pernah mendengar bahwa ada pasukan-pasukan

Timur dalam berbagai bahasa. Namun saya kurang tahu

organik Belanda yang telah diselusupkan ke Irian. Dan..

apakah ada pasukan Belanda yang dikirim lewat Singapura

mana tahu, karena tak dapat mengirim pasukan secara


116

atau tidak, itu memang dirahasiakan Belanda. Kini ada

Sahabatmu adalah juga sahabat saya, Bungsu.

satu soal yang ingin saya katakan padamu.

Demikian juga mereka memperlakukan kami. Kami mereka


melanjutkan

anggap penggantimu. Kami mereka undang dalam tiap

ucapannya. Dia menghentikan mobilnya di depan sebuah

acara resepsi yang diadakan Konsulat. Demikian pula

bangunan. Si Bungsu segera ingat bangunan itu. Hatinya

ketika overste itu dipindahkan. Pada acara perpisahan

berdegub kencang. Gedung itu adalah gedung Konsulat

dengannya, kami juga diundang..

Bekas

kapten

Baret

Hijau

itu

tak

Indonesia. Dia pernah di sini beberapa tahun yang lalu.

Si Bungsu menarik nafas, membayangkan masa


lalunya ketika di Bukitinggi. Mobil yang mereka kendarai

Atase Militer di Konsulat adalah sahabatnya, Overste


Nurdin. Teman seperjuangannya ketika melawan Belanda

meluncur

terus

di

jalan-jalan

kota

Singapura

yang

di Pekanbaru. Lebih daripada itu, isteri atas militer itu

kelihatan bersih dan teratur. Di suatu tempat, di daerah

adalah Salma. Gadis yang meninggalkan bekas amat

Petaling Jaya, mobil itu membelok ke sebuah pekarangan

dalam di hatinya.

yang amat luas dan berpagar tinggi. Jauh di tengah


pekarangan itu tegak sebuah rumah model Tahun 1800

Ingat gedung ini? tanya Fabian.

yang antik.

Apakah mereka masih di sini? Si Bungsu balik

Padang rumput pekarangan luas itu berwarna hijau

bertanya. Perlahan Fabian menjalankan mobilnya kembali.

bersih. Dan di tengah lapangan hijau itu, rumah antik

Tidak. Mereka telah pindah. Mereka kini di India.

tahun 1800 itu seperti muncul tiba-tiba. Berwarna putih

Overste Nurdin menjabat sebagai Atase Militer di New

kemerlap dengan lampu-lampu kristal. Putih bersih di

Delhi.

tengah permadani hijau. Benar-benar pemandangan yang

Sudah lama mereka pindah?

mempesona. Di depannya ada taman dengan pohon-

Setahun yang lalu

pohon bonsai dan bambu cina.

Anda hadir di sini ketika dia pindah?

117

Ini rumahku. Di sini aku dan ibuku tinggal, Bungsu..

limapuluh lelaki yang mengaku turis itu, saya rasa empat

Fabian berkata sambil menghentikan mobilnya. Seekor

puluh diantaranya adalah tentara reguler. Saya tak yakin

anjing jenis pudel yang lucu berlari menyongsong.

mereka orang Scot, Jerman atau bangsa manapun, mereka


itu orang Belanda. Saya berani bertaruh. Dan saya berhasil

Ini bukan rumah, Fabian. Ini istana.. kata si Bungsu

mendapatkan ini dari salah satu kantong mereka

tak habis-habisnya mengagumi rumah bertaman yang


ditata dengan selera aristokrat itu.

Tongky memberikan sehelai kertas kepada Kapten


Fabian. Kertas itu dikembangkan di atas meja. Si Bungsu

Mari kita menemui Ibu..


Si

Bungsu

melangkah

menaiki

tangga

melihat kertas itu tak lain daripada sebuah peta. Peta

bersusun

Singapura.

empat panjang-panjang. Nyaris sepanjang bahagian depan


rumah

tersebut.

Dan

di

pintu,

berdiri

ibu

Saya juga memiliki peta itu.. ujar si Bungsu.

Fabian.

Perempuan tua itu kelihatan anggun dan berwajah ramah.

Dia mengambil dari kantongnya sebuah peta yang

Fabian mengenalkan si Bungsu pada ibunya. Tak berapa

nyaris sama. Peta itu adalah brosur pariwisata yang dapat

lama mereka berada di rumah, sebuah sedang lain muncul

diambil gratis di Airport Payalebar.

dan berhenti di halaman. Dari dalamnya keluar Tongky,

Ini hanya peta pariwisata yang dibagikan gratis..

Negro yang ahli menyamar itu. Mereka berkumpul di ruang

katanya.

samping.

Peta itu memang mirip sekali. Di sana ditunjukan

Siapa turis-turis itu sebenarnya?

beberapa tempat wisata. Beberapa pulau dan teluk.

Kapten Fabian memulai pembicaraan. Tongky tak

Pelabuhan dan terminal taksi. Bank dan lapangan udara.

segera menjawab. Dia menghirup jus dingin yang dia

Tidak, Bungsu. Ini memang mirip dengan milikmu.

ambil dari lemari es.

Tapi ini ada bedanya. Ini..

Ada enam puluh turis dari Belanda, Jerman dan

Fabian lalu menunjuk ke sebuah teluk di selatan

Scotlandia. Sepuluh di antaranya perempuan. Tapi dari

Singapura. Tak begitu kentara, namun jelas ditandai


118

dengan pinsil. Tanda yang tak begitu menyolok. Kemudian


Fabian

juga

menunjuk

beberapa

titik

di

Fabian menunjuk

pelabuhan

sebuah teluk di bahagian selatan

pulau itu. Di depan teluk itu ada sebuah pulau kecil.

Singapura. Tanda beberapa kapal yang berlabuh.

Nampaknya kalau benar kapal selam Belanda itu ada di

Ini adalah kapal-kapal dagang. Tapi ada bedanya. Di

sana, maka dia tersembunyi dari pandangan orang.

teluk ini, dengan tanda pensil bergambar garis bengkok

Daerah daratan teluk itu memang tak berpenghuni. Teluk

ini, adalah semacam kode dalam kemiliteran, bahwa di sini

di situ, seperti umumnya teluk di sekitar pulau Singapura,

ada kapal selam. Dan ini kapal-kapal dagang yang

adalah teluk yang lautnya tak terbilang dalam. Namun

ditandai ini, diantara puluhan kapal dagang di pelabuhan,

dengan lindungan pepohonan, terutama pohon-pohon

ada lima kapal perang yang disulap seperti kapal dagang.

beringin dan bakau yang memang menjadi ciri khas pantai

Meriam-meriam dikamuflase sedemikian rupa, sehingga

pulau tersebut, dua atau tiga buah kapal selam dengan

sepintas nampaknya seperti tumpukan peti barang..

aman dapat merapat ke pantai. Bersembunyi di bawah

papar Fabian.

naungan dedaunan.
Bagi Singapura nampaknya tak pula ada alasan untuk

Si Bungsu tak bisa bicara saking kagetnya.

menolak kehadiran kapal selam itu, Sebab Singapura

Mereka akan menyerang Indonesia.. akhirnya dia

adalah bahagian dari Malaysia, Negara Persemakmuran

berkata.

Inggeris. Dan mereka punya hubungan baik dengan

Barangkali tidak. Tetapi mereka akan membalas jika

Belanda. Si Bungsu menatap peta itu. Kemudian menatap

presidenmu yang condong ke komunis itu memerintahkan

ke laut.

menyerang Irian Barat..

Di mana kapal-kapal perang yang disulap seperti

Si Bungsu menatap Fabian dan Tongky bergantian.

kapal dagang itu? tanyanya pelan.

Kalian mengetahui rahasia ini sejak lama?

Fabian dan Tongky menatap ke laut. Ke kapal besar

-Episode 433-

kecil yang buang jangkar.

119

Mereka berada diantara kapal-kapal yang banyak

Saya tak tahu caranya

itu, Bungsu.. jawab Fabian.


Si

Bungsu

berdiri.

Makanya ku katakan, kau butuh kami


Melipat

peta

tersebut

dan

Tapi kalian tak menyenangi politik negaraku yang

memasukannya ke kantongnya.

pro komunis

Hei, akan kemana? tanya Fabian begitu melihat si

Benar.

Bungsu bergerak.

Soekarno

akan

membawa

negerimu

ke

kemelaratan yang tak bertepi bila memilih komunis

Ini urusanku, kawan. Ada sedikit pekerjaan yang

sebagai sahabatnya. Tapi dalam hal meledakan kapal

harus kulakukan

selam Belanda itu, kami tak berniat membantu negaramu.


Kami hanya ingin membantumu. Kita telah terikat dengan

Hei sobat, kau tak dapat meninggalkan kami begitu

sumpah persahabatan. Ingat? Kami akan membantumu!

saja. Apapun yang akan kau lakukan, terutama bila


bersangkut paut dengan kapal selam dan kapal perang itu,

Sepi.

kau tak

Si Bungsu tak tahu harus menjawab bagaimana. Mobil

dapat

bekerja

sendirian.

Tenaga

kami

kau

butuhkan ujar Fabian sambil membayar minuman.

menuju

ke

suatu

daerah

di

luar

kota.

Di

sebuah

perempatan mereka berhenti. Tongky melompat turun,


menuju ke sebuah telepon umum. Menelepon beberapa

Si Bungsu tak berkata. Dia naik ke mobil, di susul

saat. Lau naik kembali ke mobil.

Tongky dan Fabian.

Siapa saja yang dapat kau hubungi? tanya Fabian

Kau akan menenggelamkan kapal selam itu bukan,

begitu Tongky duduk di bangku belakang.

kawan? Fabian bertanya sambil menjalankan mobilnya. Si


Bungsu menatap kapten itu. Si kapten bekas Baret Hijau

Sony, ahli peledak itu.. jawab Tongky.

tentara Inggeris itu ternyata cepat sekali menebak.

Setengah jam kemudian, mereka sampai ke sebuah

Benar, bukan?

rumah yang terletak di tengah rerimbunan pohon. Si


Bungsu
120

segera

ingat,

di

rumah

ini

dahulu

mereka

merencanakan penyerbuan terhadap kelompok penjual

adalah teluk yang lautnya tak terbilang dalam. Namun

perempuan di kota ini. Tak lama setelah mereka berada di

dengan lindungan pepohonan, terutama pohon-pohon

rumah itu datang Sony, bekas sersan Green Barret yang

beringin dan bakau yang memang menjadi ciri khas pantai

ahli peledak itu. Dengan senyum lebar dia menyalami dan

pulau tersebut, dua atau tiga buah kapal selam dengan

memeluk di si Bungsu.

aman dapat merapat ke pantai. Bersembunyi di bawah


naungan dedaunan.

Hei, akan ada pesta nampaknya.. katanya.

Bagi Singapura nampaknya tak pula ada alasan untuk

Kau punya pengetahuan tentang kapal selam?

menolak kehadiran kapal selam itu, Sebab Singapura

Fabian memburunya dengan pertanyaan.

adalah bahagian dari Malaysia, Negara Persemakmuran

Tenang.tenang! Kenapa terburu amat. Saya masih

Inggeris. Dan mereka punya hubungan baik dengan

ingin bercerita dengan orang Indonesia kita ini. Apa ada

Belanda. Si Bungsu menatap peta itu. Kemudian menatap

perang yang harus kita selesaikan segera?

ke laut.

Fabian segera meninggalkan mereka. Masuk ke kamar

Di mana kapal-kapal perang yang disulap seperti

yang di kanan. Tak lama kemudian muncul lagi dengan

kapal dagang itu? tanyanya pelan.

beberapa batang dinamit serta beberapa kotak karton dan

Fabian dan Tongky menatap ke laut. Ke kapal besar

beberapa gulung kabel.

kecil yang buang jangkar.

-Episode 434-
Fabian menunjuk

Mereka berada diantara kapal-kapal yang banyak


sebuah teluk di bahagian selatan

itu, Bungsu.. jawab Fabian.

pulau itu. Di depan teluk itu ada sebuah pulau kecil.

Si

Nampaknya kalau benar kapal selam Belanda itu ada di

Bungsu

berdiri.

Melipat

peta

tersebut

dan

memasukannya ke kantongnya.

sana, maka dia tersembunyi dari pandangan orang.

Hei, akan kemana? tanya Fabian begitu melihat si

Daerah daratan teluk itu memang tak berpenghuni. Teluk

Bungsu bergerak.

di situ, seperti umumnya teluk di sekitar pulau Singapura,


121

Ini urusanku, kawan. Ada sedikit pekerjaan yang

sebagai sahabatnya. Tapi dalam hal meledakan kapal

harus kulakukan

selam Belanda itu, kami tak berniat membantu negaramu.


Kami hanya ingin membantumu. Kita telah terikat dengan

Hei sobat, kau tak dapat meninggalkan kami begitu

sumpah persahabatan. Ingat? Kami akan membantumu!

saja. Apapun yang akan kau lakukan, terutama bila


bersangkut paut dengan kapal selam dan kapal perang itu,

Sepi.

kau tak

Si Bungsu tak tahu harus menjawab bagaimana. Mobil

dapat

bekerja

sendirian.

Tenaga

kami

kau

butuhkan ujar Fabian sambil membayar minuman.

menuju

ke

suatu

daerah

di

luar

kota.

Di

sebuah

perempatan mereka berhenti. Tongky melompat turun,


menuju ke sebuah telepon umum. Menelepon beberapa

Si Bungsu tak berkata. Dia naik ke mobil, di susul

saat. Lau naik kembali ke mobil.

Tongky dan Fabian.

Siapa saja yang dapat kau hubungi? tanya Fabian

Kau akan menenggelamkan kapal selam itu bukan,

begitu Tongky duduk di bangku belakang.

kawan? Fabian bertanya sambil menjalankan mobilnya. Si


Bungsu menatap kapten itu. Si kapten bekas Baret Hijau

Sony, ahli peledak itu.. jawab Tongky.

tentara Inggeris itu ternyata cepat sekali menebak.

Setengah jam kemudian, mereka sampai ke sebuah

Benar, bukan?

rumah yang terletak di tengah rerimbunan pohon. Si

Saya tak tahu caranya

Bungsu

ingat,

di

rumah

ini

dahulu

mereka

merencanakan penyerbuan terhadap kelompok penjual

Makanya ku katakan, kau butuh kami

perempuan di kota ini. Tak lama setelah mereka berada di

Tapi kalian tak menyenangi politik negaraku yang

rumah itu datang Sony, bekas sersan Green Barret yang

pro komunis
Benar.

segera

ahli peledak itu. Dengan senyum lebar dia menyalami dan


Soekarno

akan

membawa

negerimu

ke

memeluk di si Bungsu.

kemelaratan yang tak bertepi bila memilih komunis

Hei, akan ada pesta nampaknya.. katanya.


122

Kau punya pengetahuan tentang kapal selam?

Si Bungsu mengangguk. Sony tersenyum, lalu masuk

Fabian memburunya dengan pertanyaan.

ke rumah. Di dalam, Fabian dan Tongky sudah mulai


meramu beberapa buah dinamit.

Tenang.tenang! Kenapa terburu amat. Saya masih


ingin bercerita dengan orang Indonesia kita ini. Apa ada

Kapan kita ke teluk itu? tanya Sony.

perang yang harus kita selesaikan segera?

Secepatnya.

Kini

Tongky

harus

ke

sana.

Teliti

Fabian segera meninggalkan mereka. Masuk ke kamar

beberapa buah kapal selam di sana, berapa orang

yang di kanan. Tak lama kemudian muncul lagi dengan

awaknya, berapa jauh dari tepi pantai, berada di atas air

beberapa batang dinamit serta beberapa kotak karton dan

atau di dalam airkah, berapa orang yang menjaga di

beberapa gulung kabel.

pantai dan tempat-tempat penjagaanya ujar Fabian

-Episode 435-

kepada Tongky.
Negro yang setia itu segera bangkit dan tanpa banyak

Oke..oke, Kapten. Tapi jelaskan dulu, apa yang akan

bicara berjalan ke luar. Tak lama kemudian terdengar

kita kerjakan.. ujar Sony.

suara mobil meninggalkan pekarangan rumah itu. Fabian

Si Bungsu akan menceritakannya padamu

dan Sony meneruskan membuat persiapan. Si Bungsu

Sony menatap si Bungsu. Si Bungsu membawa

yang tak mengerti sama sekali pada bahan-bahan peledak

temannya itu ke luar. Mereka berjalan di pekarangan yang

hanya menatap saja dengan diam kedua sahabatnya itu

dipenuhi pepohonan. Si Bungsu menceritakan tentang

bekerja.

kemelut Irian Barat. Termasuk terbunuhnya Komodor Yos

Hampir sejam pekerjaan itu. Selesai merakit dinamit,

Sudarso di Laut Arafuru. Kemudian tentang kapal selam

Sony mengeluarkan makanan dari lemari es. Ada daging

yang ada di teluk itu. Sony mengangguk mengerti.

dan telur serta beberapa jenis makanan kaleng. Sony


memanggang daging itu di pemanggang di atas bara

Kau ingin kita berbuat sesuatu degan kapal selam

kayu. Kemudian membuat telur mata sapi. Lalu memotong

itu, bukan?

roti. Dan mereka makan dengan lezat.


123

Selesai makan siang, mereka bertiga mempersiapkan

Buku itu bercerita banyak sekali tentang negerimu,

peralatan untuk menyelam. Mulai dari skuba, yaitu tabung

Bungsu. Tentang Indonesia, dan lebih khusus lagi tentang

zat asam yang terbuat dari besi, masker kepala yang juga

Minangkabau. Yaitu cerita tentang PRRI. Cerita tentang

dari besi sampai pada pistol. Tak seorangpun yang bicara

kenapa mereka memberontak dan kenapa mereka kalah..

selama mempersiapkan peralatan itu. Kemudian ketika

Fabian menceritakan isi buku itu sambil meneguk

alat-alat itu selesai mereka siapkan, mereka duduk di

minuman kaleng yang diambil dari lemari es. Tak dapat

ruangan depan.

tidak, si Bungsu jadi tertarik

jadinya. Dia memang tak

Fabian mengambil sebuah buku dari lemari kemudian

mengerti sama sekali tentang politik. Dan dia tak mau ikut

membawanya ke ruang depan dimana si Bungsu dan Sony

campur masalah itu. Dia seorang awam. Sekolahnya

tengah membaca koran-koran lama.

hanya sampai SMP. Kemudian terbengkalai.

Pernah membaca buku ini?

Nasib

telah

menyeretnya

ke

dalam

badai

dan

Si Bungsu menoleh. Melihat kulitnya saja dia tahu tak

gelombang kehidupan yang tak kunjung menghempas ke

pernah mengenal buku itu sebelumnya. Dia menggeleng.

pantai yang tentram. Nasib dan penderitaan jua yang

Fabian mengambil tempat duduk di sisi si Bungsu.

telah menyeretnya sampai ke Jepang, ke Singapura dan


Australia. Dan nasib serta kebetulan otaknya sedikit encer

Buku ini pantas kau baca. Bahkan bukan hanya Anda

saja, makanya dia dapat belajar bahsa Jepang dan

saja, tetapi barangkali juga pantas dibaca oleh semua

Inggeris. Barangkali kedua bahasa itu tak dia kuasai

pimpinan negaramu.. dia meletakan buku itu di meja.

sebagaimana tamatan perguruan tinggi, namun sekedar

Sebuah buku cukup tebal. Si Bungsu masih belum

untuk hidup, dia memahami kedua bahasa tersebut.

meraihnya. Namun dapat membaca judul dan pengarang

Buku ini tak boleh masuk ke negerimu, Bungsu. Saya

buku tersebut. Buku itu karangan James Mossman, penulis


asal

Inggeris.

Judul

bukunya

REBELS

IN

tahu beberapa orang pimpinan politik dan wartawan yang

PARADISE

menyelusup kemari. Mereka kasak kusuk mencari buku-

(Indonesias Civil War).

buku atau majalah yang menulis tentang negerimu,


124

tentang pimpinan-pimpinan negaramu. Aneh juga bukan,

judulnya

itu.

Tentang

orang terpaksa pergi jauh-jauh dari rumahnya, bertanya

yang terjadi di Indonesia.

pemberontakan-pemberontakan

kepada orang lain tentang segala sesuatu yang terjadi di


dalam rumahnya sendiri.
Itu pertanda, di dalam rumahnya dilarang berbicara
tentang kebenaran. Begitulah negerimu kini, sobat. Kau

-Episode 436-

bisa baca buku ini. Barangkali tak semuanya benar,


namun kau dapat menjadikannya sebagai pembanding.
Kau tahu tentang rumahmu, kemudian kau dengar orang

-Episode 437-

bercerita tentang rumahmu itu, maka kau akan ketahui


mana yang benar mana yang tak benar

Di halaman lain, si Bungsu membaca tulisan Mossman

Si Bungsu meraih buku itu. Buku itu dicetak buat

sebagai berikut: Sejak hari-hari pertama perang saudara

pertama kali di tahun 1961. kulitnya berwarna merah putih

itu, Mossman mempunyai kesan yang pelik. Adapun

dan hitam. Sudah cetakkan kedua. Di kulit luar itu ada

Simbolon dan pemimpin militer yang lain, pendiri-pendiri

gambar sepotong tangan yang seperti menggapai, ada

sesungguhnya dari gerakan otonomi Sumatera Tengah,

bercak-bercak darah dan lingkaran yang tak mengetri dia

tidak pernah mengharapkan akan harus berkelahi sama

apa maksudnya. Nampaknya kulit buku itu dirancang

sekali untuk kepercayaan-kepercayaan mereka. Mereka

dengan selera setengah pop.

mengira akhirnya akan berunding di meja konferensi


dengan

Warna hitam dan merah, selain ingin menggambarkan

Soekarno.

Menurut

Mossman

pula,

pasti

keseraman, juga ingin menimbulkan suasana misteri.

Syafruddin tak pernah mengira akan terjadi segalanya itu.

Namun kesan tak menarik tak bisa disembunyikan dari

Yakni PRRI akan diserang dengan kekuatan tentara oleh

ilustrasi itu. Kalau ada yang menarik barangkali adalah

Jakarta.

125

Sampai saat-saat akhir, dia percaya pada bantuan

Indonesia. Namun ketika bantuan itu tak kunjung datang,

pasukan dan sekutu-sekutunya, prajurit-prajurit, politisi

atau kalaupun datang tapi tak menentu dan dalam jumlah

dan dunia barat. Kekalahan tak masuk akal baginya,

yang nyaris tak ada arti untuk mempersenjatai beberapa

karena dia percaya perjuangannya adalah benar. Ketika

resimen, sementara tentara APRI telah mendesak terus,

dilihatnya prajurit-prajurit PRRI tak mampu menghadapi

mereka tak dapat berbuat lain, kecuali menyumpah dan

serangan

amat kecewa.

udara

dan

tak

punya

keinginan

untuk

menewaskan sesama orang Indonesia, atau dibunuh oleh

Dalam suatu wawancara antara Mossman dengan

mereka dalam suatu pertarungan untuk mana mereka

Simbolon di Mess Perwira Padangpanjang pada 15 April

tidak begitu aktif perasaan simpati mereka, maka dia jauh

1958 (Saat itu APRI telah maju cukup banyak) dia berkata:

lebih

yang

Kami memerlukan pesawat-pesawat pemburu. Hanya dua

mengangkatnya ke atas jabatan pemberontaknya. Itulah

atau tiga pemburu jet. Satu malah dengan penerbang

tulisan Mossman tentang Syafruddin Prawiranegara.

yang baik. Yang akan menghasilkan tipu muslihat. Kami

terkejut

Selanjutnya,

daripada

wartawan

perwira-perwira

Inggeris

itu

mencerca

akan

mampu

menahan

majunya

pasukan

Nasution.

Syafruddin dengan pedas. Dalam bukunya itu dia menulis:

Mengapa Barat tak melihat hal ini? Mengapa mereka tak

Syafruddin seorang kerani, bernafsu, picik. Ia adalah

mempunyai

kerani bank yang akhirnya lepas lalang dan merampok

beberapa pesawat pemburu, yang buruk sekalipun? Tak

bank.

lama lagi, jika bantuan itu datang juga, keadaan sudah

cukup

kepercayaan

buat

mengirimkan

akan terlalu terlambat. Itu ucapan Simbolon.

Tapi Mossman tak pernah menjelaskan kebenaran


tuduhan pedasnya, Bank mana saja yang dirampok oleh

Dalam buku itu juga Mossman memperjelas siapa

Syafruddin. Di halaman lain, si Bungsu membaca tentang

yang dimaksud oleh tokoh-tokoh PRRI itu dengan teman

PRRI itu sebagai berikut: Tokoh-tokoh PRRI tampaknya

barat

sangat

PRRI

Intelligence (CIA) dari Amerika dalam kemelut perang

berjuang antara lain untuk menghancurkan komunis di

saudara itu. Sebelum pecah perang saudara, beberapa

mengandalkan

bantuan

Barat.

Sebab

126

itu.

Mossman

menunjukan

peranan

Central

tokoh PRRI bertemu dengan agen-agen CIA di Sumatera,

Si Bungsu menatap buku tersebut. Dia menggeleng.

dan di lain-lain tempat.

Saya tak tahu. Saya tak berminat pada masalah-

Hanya dia tak merinci tempat-tempat pertemuan itu.

masalah begini di sana. Saya bukan politisi, bukan militer,

Tak menyebutkan kota dan tempat serta waktunya.

bukan cerdik pandai.

Kemudian menurut Mossman, salah satu sebab kenapa

-Episode 438-

PRRI

berantakan

dari

dalam

ialah

karena

diproklamirkannya Republik Persatuan Indonesia (PRRI) di

Saya tak tahu buku mana yang boleh beredar dan

Bonjol tanggal 7 Februari 1960. Republik ini merupakan

mana yang tidak di negeri saya itu. Lagipula, saya bukan

gabungan antara PRRI dengna pasukan Darul Islam (DI) di

ortang terdidik yang menyukai buku, ujarnya jujur

Aceh dan Sulawesi Selatan.

tentang dirinya.
Buku itu memang dilarang di negerimu, Bungsu.

Adapun DI yang fanatik Islam amat tak berkenan di


hati orang Permesta yang beragama Kristen seperi Vence

Sebab,

Sumual, Alex Kawilarang, Simbolon dan Dr. Sumitro

kelemahan PRRI, dia juga bicara tentang kelemahan dan

Djojohadikusumo. Proklamasi PRRI itu adalah awal dari

kesalahan yang dibuat oleh Presidenmu, oleh para menteri

perpecahan di kubu PRRI dan Permesta. Pemberontakan

dan pemimpin negeri kalian yang goblok, serakah dan

itu dianggap selesai sejak Presiden Soekarno memberikan

pengecut!

amnesti dan abolisi secara umum terhitung 5 Oktober

meskipun

sebahagian

besar

bicara

tentang

Si Bungsu menatap wajah temannya itu. Mukanya jadi

1961.

merah.

Betapapun

juga,

rasa

nasionalismenya

jadi

Si Bungsu meletakkan buku tebal itu di meja.

tersinggung. Dia tahu, tak semua pimpinan di negerinya

Menatap pada kedua temannya bekas tentara Baret Hijau

sejelek yang diucapkan Fabian. Tapi bekas kapten tentara

itu.

Baret Hijau ini memaki mereka sama rata. Fabian segera


menyadari jalan pikiran temannya itu.

Buku itu tak ada di Indonesia bukan? tanya Fabian.


127

Sorry, kawan. Saya memang agak emosi. Soalnya

sepertinya ada di mana-mana. Tidak hanya bajak laut

negerimu itu amat condong ke komunis. Sebahagian besar

dalam arti harafiah, tetapi pembajak dalam segala hal!

rakyat kalian kini menjerit kelaparan. Sementara segelintir

Segelintir

orang-orang berkuasa, atau yang dekat dengan penguasa,

Cobalah renungkan, di negeri yang kaya raya dan subur

hidup mewah

seperti itu, orang harus membeli beras dengan kupon,

pemimpin

kalian

terlalu

sewenang-wenang.

membeli minyak dan garam dengan kupon. Bukankah di

Si Bungsu masih tetap diam dan masih menatap

kampungmu, di Minangkabau ada istilah ayam di lumbung

Fabian. Fabian bicara lagi.

mati kelaparan? Nah, itulah yang terjadi dengan rakyat

Negerimu itu sesungguhnya negeri yang amat kaya,

Indonesia, kawan.

kawan. Di sana, matahari bersinar sepanjang zaman.


Negerimu negeri yang amat sangat dilimpahi Rahmat

Tidak dapat tidak si Bungsu kagum atas ucapan

Tuhan. Apapun yang kalian tanam di sana hidup dan

Fabian. Begitu banyak yang dia ketahui tentang Indonesia.

tumbuh dengan subur. Untuk kemudian menghasilkan

Sesuatu yang dia sendiri tak begitu memahaminya.

panen yang melimpah. Di sana tak ada musim gugur, tak


ada

musim

salju

yang

memunahkan

seluruh

Banyak yang kau ketahui tentang negeriku, kawan..

jenis

katanya pelan sambil melempar pandangan keluar.

tetumbuhan. Tidak, negerimu panen bisa berlangsung

Saya mengetahuinya lewat koran.

sepanjang zaman. Tapi kenapa rakyatmu melarat? Kenapa

Apakah menurut dugaanmu semua yang ditulis

kelaparan? Apa yang tak ada di sana? Sebutlah: emas,

koran itu benar?

perak, minyak, batubara, timah, tembaga, lada, pala,


beras, pisang dan seribu macam sayur mayur. Apalagi

Koran di negeri ini berbeda dengan koran di

yang kalian butuhkan? Tapi rakyat kalian tak bisa turun ke

negerimu, sobat. Wartawan di negeri ini, dan di negeri

sawah, ke ladang dengan aman, sebab banyak teror dan

kami, berbeda dengan wartawan di negerimu. Wartawan di

intimidasi

negeri

politik.

Mereka

tak

dapat

turun

ke

laut

kami

menulis

fakta.

Dan

mereka

tak

takut

sedikitpun pada resiko yang ditimbulkan oleh fakta yang

menangkap ikan yang melimpah, karena bajak laut


128

mereka

ungkapkan.

Itulah

sebabnya

kenapa

kami

judul buku tersebut, THE REBELS. Di tulis oleh Brian

menaruh kepercayaan kepada wartawan-wartawan kami.

Crozier. Nampaknya penulis ini juga orang Inggeris.

Percaya pada apa yang mereka tulis. Tidak seperti

Buku ini, kawan, adalah sebuah buku study tentang

wartawan di negerimu. Yang menulis hanya demi periuk

pemberontakan-pemberontakan

nasi. Memang ada wartawan jempolan di negerimu, yang

Perang

tak mau kompromi dengan penguasa yang tak benar. Saya

pemberontakan PRRI/Permesta di Indonesia, tetapi juga

mengenal nama beberapa orang di antaranya, Mochtar

memuat

Lubis dan Rosihan Anwar. Tapi mereka telah disikat

terhadap Batista di Cuba, Ho Chi Minh di Vietnam dan Ben

penguasamu,

dibredel.

Bella di Afrika, dua yang terakhir memberontak melawan

kebanyakan

Perancis. Lalu Uskup Besar Makarios di Pulau Kreta yang

adalah pelacur, atau tukang peras. Barangkali tak semua,

memberontak terhadap Inggeris. Agar engkau tak lelah,

masih cukup banyak yang baik. Namun lebih banyak yang

saya akan uraikan secara singkat isi buku ini, yaitu jika

tak baik. Mereka menulis apa yang menyenangkan hati

engkau

para pimpinan saja. Bukankah di negerimu ada istilah ABS-

keseluruhan isinya

Selebihnya,

isme?

Asal

masuk

bui

dan

wartawan-wartawan

Bapak

Senang?

korannya
di

Nah,

sana

kami

memang

terdiam.

Tidak

menelaah

berminat.

Jadi

hanya

setelah

memuat

tentang

pemberontakan

engkau

tak

Fidel

perlu

Castro

membaca

Bungsu memang berminat, dia mengangguk. Memang

bukan pelacur jurnalistik.


Bungsu

dan

II.

terjadi

Fabian menatap di Bungsu. Menanti jawabannya. Si

mempercayai wartawan kami. Karena umumnya mereka

Si

Dunia

yang

lebih baik mendengar saja resume buku itu secara garis


Tentang

jurnalistik,

dunia

besar,

daripada

harus

membacanya,

yang

menilik

kewartawanan, dia benar-benar tak mahfum seujung

tebalnya

kukupun. Fabian lalu bangkit, menuju ruang dalam. Dari

Barangkali banyak istilah dan bahasa yang tak dia ketahui.

lemari

Dia hanya faham baha Inggeris untuk sehari-hari. Meski

buku

dia

memilih

beberapa

saat.

Kemudian

membawa keluar sebuah buku. Duduk dan meletakan

mungkin

harus

dibaca

selama

sepekan.

lancar tapi tak mendalam, sekadar cukup untuk makan.

buku itu di depan si Bungsu. Dia melihat dan membaca


129

Fabian kemudian membalik-balik buku The Rebels itu,

dalam bentuk yang lebih lunak berupa pembakaran kebun-

seperti mencoba mengingat garis besar isinya. Sementara

kebun

di Bungsu dan Sony menanti dengan diam. Kemudian

urutannya yang terbalik itulah, maka pemberontakan anti-

Fabian memulai:

Sukarno dan anti-Komunis yang dilancarkan PRRI/Permesta

karet.

Barangkali

karena

kegagalan PRRI itu adalah:

konsisten, melalui tiga tahap. Pertama, teror, kedua


perang gerilya, ketiga perang besar-besaran. Tentu tidak

1. Tidak adanya persiapan yang cukup dalam bidang

semua pemberontakan diakhiri, tidak semuanya mencapai

militer.

tahap kedua dan malah sedikit sekali yang sampai pada

2. Tidak dilakukannya persiapan untuk kemungkinan

tahap ketiga. Hanya pemberontakan PRRI/Permesta yang

kudeta di Jawa sebagai pusat kekuasaan.

sungguh luar biasa, karena dia tak memenuhi ketiga pola

3. Tidak adanya leadership, dalam arti tak adanya

tadi. PRRI dimulai dimana pemberontakan harus diakhiri


kalau dia

gudang-gudang

menjadi gagal. Kemudian menurut Brian, sebab lain

Menurut Brian Crozier, pola pemberontakkan bersifat

dan itupun

dan

seorang tokoh yang merupakan tokoh nomor satu.

sudah berhasil yakin dengan

proklamasi suatu pemerintah, dalam hal ini pemerintah

4. Tak adanya perahasiaan mutlak di pihak pemberontak

yang diproklamasikan di Padang dalam bulan Februari

tentang apa yang hendak mereka lakukan, dan

1958 oleh Syafruddin Prawiranegara. Ini dengan cepat

mereka

disusul dengan taraf ketiga, yaitu perang besar-besaran,

tentang apa yang bakal mereka kerjakan. Demikian

yaitu tatkala pemerintah pusat melancarkan offensifnya di

sebab-sebab kegagalan pemberontakan kaum kolonel

Sumatera

1958.

dan kaum ekonom ini menurut Brian Crozier yang

Kekalahan kaum PRRI/Permesta di taraf ketiga, mendesak

ditambahkannya pula, mereka kekurangan kekuatan

mereka ke taraf kedua, yakni perang gerilya di hutan dan

dan dukungan rakyat, istimewa di Jawa, yang akan

di gunung, melawan pasukan pemerintah Pusat. Tak lama

menjamin keberhasilan. Dan adalah perbuatan edan

kemudian tindakan meraka memasuki taraf pertama

saat mereka memproklamirkan sebuah pemerintahan

dan

Sulawesi

pada

April

dan

Mei

malah

mencari

publisitas

seluas-luasya

di bulan Februari 1958 di Padang. Dalam pada itu,


130

-Episode 439-

menurut buku The Rebels ini, Presiden Soekarno tak


bisa bebas dari tanggungjawabnya terhadap bangsa
dan

negara.

Sesungguhnya

Lemah dalam pengertian terlalu ikut memberi hati.

pemberontakan

Padahal

PRRI/Permesta tak bakal terjadi jika ia berlaku sebagai

mereka,

Komunis

itu,

telah

menikam

negarawan yang mempunyai pandangan yang luas.

Angkatan Darat di Madiun pada Tahun 50. Banyak perwira

Tapi

tak

TNI AD yang mereka bunuh. Seyogyanya, Angkatan Darat

untuk

harus memerangi mereka habis-habisan. Namun negerimu

Soekarno

adalah negeri yang aneh. Partai yang demikian jelas-jelas

bertanggungjawab pula atas memberi kesempatan

memerangi dan membunuhi sebuah angkatan, bisa hidup

amat luas bagi berkembangnya dengan pesat partai

dan jadi besar bersama angatan itu. Nah, kawan, itulah isi

PKI.

buku Brian Crozier ini. Apakah benar atau tidak, terserah

ternyata

mempunyai

dia

tak

kemauan

menghindarkan

mempunyainya
dan

dan

kemampuan

pemberontakan

itu.

engkau untuk menilainya. Kalau saja buku ini boleh

Fabian berhenti bicara. Menatap pada si Bungsu.

beredar di Indonesia, barangkali akan besar manfaatnya

Kemudian melanjutkan perlahan:

sebagai kaca pembanding bagi pemimpin negerimu.

Soekarno, Presidenmu itu, terlalu memberi hati pada

Mungkin tak semua yang ditulis ini benar tapi bukankah

Komunis. Itu kesalahan utamanya. Sebaliknya dia justru


amat

curiga

Angkatan

pada

Darat.

Angkatan

Itu

Perangnya,

kesalahannya

kedua.

orang luar bisa menilai lebih objektif, karena penulis buku

terutama

ini tak terlibat langsung dalam sengketa dikedua pihak?

Padahal,

Si Bungsu tak memberikan komentar. Dia samasekali

Angkatan Darat yang setia padanya, dapat dia gunakan

memang tak mengerti masalah politik. Segala yang dia

menjadi alat stabilisator.

dengar dan dia ketahui tentang negerinya lewat buku atau

Tapi sebaliknya, Angkatan Darat di negerimu, di

lewat ucapan Fabian di Singapura ini, hanya akan jadi

bawah pimpinan Jenderal Nasution, terlalu lemah dalam

sekedar pengetahuan saja. Lagipula dia tak tahu kapan dia

menghadapi komunis.

131

akan kembali ke Indonesia. Entah akan kembali entah

Si Bungsu menyelusup cepat dari balik-balik pohon,

tidak.

dan ikut berjongkok dekat Fabian. Demikian pula Tongky.

Negeri yang akan dia turut amatlah jauhnya. Dallas,

Mereka hanya bertiga di pantai ini. Hal itu disengaja,

ibukota negara bahagian Texas di Amerika Serikat sana.

sebab jumlah yang banyak bisa menimbulkan risiko yang

Dia tak tahu dimana negeri itu. Asing dan jauh. Dia harus

lebih besar. Dengan personil yang sedikit, kebebasan

kesana. Dia harus menemukan Michiko.

bergerak lebih terjamin. Dalam keseluruhan operasi ini,


mereka hanya berempat orang. Seorang lagi, yaitu Miquel

o0o

Sancos, keturunan Spanyol Amerika Latin, bertugas

Mereka menyelusup di antara pepohonan. Samar-

mengawasi

samar, di seberang sana kelihatan kapal selam itu berada

kalau

orang marinir kelihatan mondar mandir di atas geladak itu.

ada

dimana

tengah

ada

diantara

mereka

yang

tiba-tiba

saja

meninggalkan ruangan resepsi menuju ke daerah kapal.

Menara komando kapal itu kelihatan mencuat ke atas.


Sekurang-kurangnya

Belanda

Miquel bertugas mengawasi dan melaporkan kalau-

permukaan laut, geladaknya sama rata dengan air. Dua

berjongkok.

diplomat

dilangsungkan resepsi dengan awak kapal selam itu.

di bawah naungan pohon beringin. Kapal itu muncul di

Fabian

rumah

Hal mendadak begitu bisa saja terjadi. Sebab antara kapal

sebuah

selam dengan rumah diplomat itu dihubungkan dengan

keuntungan bagi mereka kini. Tongky yang ahli menyamar

radio. Kalau orang di kapal merasa ada yang tak beres,

dan menyelusup itu berhasil mendapat informasi, bahwa

ada bahaya mengancam, maka mereka bisa mengirim

seluruh awak kapal saat ini berada di Konsulat Belanda.

isyarat ke rumah sang diplomat. Dan orang-orang kapal itu

Yang tinggal di kapal hanya lima orang. Yaitu seorang

akan segera meninggalkan rumah itu menuju kapal.

melayani radio, seorang di kamar mesin, seorang perwira

Bila itu terjadi, Miquel bertugas sendirian dengan cara

jaga dan dua orang marinir yang kelihatan mondar mandir

apapun jua, mencegah orang-orang tersebut sampai ke

di geladak dengan senapan mesin di tangan.

kapal. Kalau tak bisa mencegah secara total, maka harus


diusahakan
132

sebuah

kecelakaan

atau

insiden

untuk

memperlambat mereka. Dan untuk keseluruhan operasi

Baik. Saya di darat. Kau dan Tongky menyelam. Beri

itu, baik yang di rumah si diplomat, maupun yang di kapal,

mereka kesempatan untuk bisa meninggalkan kapal itu.

telah disepakati untuk tak akan mengambil korban jiwa.

Nah, selamat..

Persyaratan

si

Si Bungsu dan Tongky segera mengangkat skuba,

punya

peralatan mereka untuk menyelam. Menyelusup ke pantai.

permusuhan dengan Belanda atau Indonesia. Secara etis,

Lalu memakai alat tersebut. Pihak Angkatan Laut Belanda

Fabian sebenarnya tak suka ikut campur. Namun rasa

memang tak memasang pengawalan di pantai. Mereka

persahabatan, rasa saling setia kawan melebihi segalanya.

demikian yakinnya, bahwa tempat ini amatlah amannya.

Itulah yang menyebabkan Fabian dan kawan-kawannya

Singapura memang negeri yang netral, dan malangnya

membantu si Bungsu.

mereka tak memiliki intelijen yang baik, sehingga tak

Bungsu.

Sebab

itu

ditetapkan

betapapun

oleh

jua,

Fabian

Fabian

pada

tak

mengetahui,

Si Bungsu menyetujui persaratan tersebut. Sebab


kehadiran

kapal

selam

di

perairan

Indonesia

kalau

kenetralannya

disalah-gunakan

Belanda.

bisa

membahayakan angkatan laut Indonesia. Maka dia ingin

Tongky mengacungkan jempolnya pada si Bungsu

memperkecil bahaya itu.

setelah mereka memakai skuba tersebut. Si Bungsu

Salah seorang diantara kita harus tetap menjaga di

mengacungkan pula jempolnya. Dan perlahan mereka

darat. Dua orang menyelam melekatkan dinamit ke

menyelam, lenyap ke dalam air. Namun ada satu hal yang

dinding kapal. Yang di darat menunggu isyarat dari Miquel.

di luar dugaan Fabian dan teman-temannya. Yaitu masalah

Kau berada di darat, Bungsu..

radar. Sebagai seorang perwira baret hijau dari perang


dunia kedua. Fabian tahu, bahwa tiap kapal selam

Tidak, Kapten. Ini adalah perangku, aku yang harus

dilengkapi dengan radar.

menyelam. Kau di darat..

Tapi radar itu hanya berfungsi untuk kapal laut atau

Fabian menatapnya.

kapal selam dan benda-benda mekanis lainnya. Yang tak


diketahui Fabian adalah, kapal selam jenis buru sergap
133

yang kini dimiliki Belanda, dilengkapi dengan radar anti

pembicaraan singkat. Kemudian dia bergegas menemui

dinamit yang amat peka. Fabian tak mengetahui karena

konsulnya di ruang resepsi. Membisikkan berita yang dia

radar model itu memang baru diketemukan lima tahun

terima lewat radio. Konsul itu tersenyum, kemudian

terakhir.

mendekati seseorang. Membisikan pula sesuatu pada


Laut

seseorang, yang tak lain dari komandan kapal selam itu. Si

memang

komandan memberi isyarat. Dalam waktu singkat, sepuluh

merahasiakan penemuan itu. Mereka takut kalau-kalau

orang telah berkumpul di ruang belakang. Sementara yang

tercium oleh Uni Sovyet. Dan begitu Tongky dan si Bungsu

lain tetap di ruang resepsi.

Belum
manapun.

menyelam

disiarkan
Belanda

membawa

dalam
yang

buletin

Angkatan

menemukannya

masing-masing

satu

tas

kecil

Kesepuluh

orang

itu

segera

menuju

garasi

di

dinamit, penjaga radio yang merangkap penjaga radar

belakang. Membuka jas resepsi mereka, dan di balik jas

dalam kapal selam itu segera mengetahui ada bahaya

dan dasi itu, segera kelihatan pakaian marinir. Dan dari

yang mengancam.

dalam garasi itu mereka keluar dengan dua sedan limusin

Dia melihat di layar radar dua buah titik yang

berwana hitam. Di dalam mobil itu telah tersedia senjata

mendekati amat perlahan dari garis pantai ke kapal.

otomatis. Di ruang resepsi, awak kapal yang lain masih

Petugas radar dan radio ini segera menekan tombol

tetap melantai dengan tamu-tamu, dengan gadis-gadis

isyarat. Begitu tombol ditekan, kedua marinir yang ada di

pangggilan yang cantik dan menggiurkan yang sengaja

geladak kapal jadi tahu lewat transmiter kecil dalam

didatangkan oleh sang diplomat untuk mereka.

kantong mereka yang mengeluarkan bunyi tuuttuuut

-Episode 440-

tuut.

Di kapal selam terjadi kesibukan yang luar biasa.

Mereka segera mengokang bedil dan waspada. Radio

Kedua marinir yang menjaga di atas meneliti ke laut.

gelombang tinggi di rumah diplomat Belanda di kawasan

Mencoba menembus air lewat pandangan mereka untuk

Petaling Jaya juga menerima isyarat itu. Penjaga radio

melihat benda yang mendekati kapal. Namun Tongky dan

tersebut segera mengadakan hubungan, dan melakukan


134

si Bungsu sudah dipersiapkan untuk kemungkinan ini.

dan si Bungsu tak mematuhi petunjuknya untuk menyelam

Fabian

sedalam

sedalam mungkin, baru kemudian setelah tiba di bawah

mungkin. Mereka tak terlihat sama sekali oleh kedua

perut kapal naik melengketkan dinamit ke perut kapal, lalu

marinir itu.

menyelam lagi sedalam mungkin untuk menghindar degan

memerintahkan

mereka

menyelam

kedalaman yang sama waktu datang?

Hidupkan mesin, tarik tali.. opsir piket memberi


perintah.

Kalaupun tembakan itu tak mengenai kedua mereka,

Mesin segera dihidupkan, dan kapal mulai bergerak.

maka baling-baling kapal bisa mencelakakan. Kedua orang

Naun tak bisa kemana-mana, sebab dua buah tali masih

itu akan tersedot ke dalam putaran turbin yang bisa

mengikat kapal itu pada dua pohon beringin besar di pulau

memecahkan skuba, alat penyelam mereka, dan maut!

tersebut.

segera

Tongky melihat kapal itu mulai bergerak tatkala beberapa

mengetahui bahwa kedatangan mereka telah diketahui

meter lagi mereka akan mencapai kapal tersebut. Dia

pihak Belanda. Kini dia hanya bisa menanti. Dia tak punya

segera tahu, kehadiran mereka telah diketahui. Dia

hubungan apa-apa dengan si Bungsu atau Tongky yang

memberi isyarat pada si Bungsu yang berenang sedikit di

tengah menyelam. Dia juga tak punya hubungan dengan

belakangnya. Si Bungsu mengangguk, karena dalam air

Miquel yang bertugas mengawasi rumah diplomat Belanda

laut yang jernih itu dia telah melihat kapal selam itu

dimana para awak kapal selam itu mengadakan resepsi.

bergerak.

Fabian

melihat

kesibukan

itu,

dan

Mereka bertugas dengan perhitungan dan saling meyakini.

Tongky memberi isyarat untuk berenang dengan

dia

segenap tenaga. Mereka berdua mengerahkan tenaga.

mendengar serentet tembakan dari kedua marinir di atas

Sambil berenang Tongky mempersiapkan dinamit yang

geladak

menaiki

telah dipasang ke sebuah besi berani. Asal saja mereka

menara komando, lalu masuk ke dalam. Kapal itu mulai

bisa mendekati kapal itu, besi berani berdinamit itu hanya

bergerak ke tengah sambil mulai menyelam. Fabian jadi

tinggal

tegang. Tembakan kepada siapa itu tadi? Apakah Tongky

menyetel jam di dinamit untuk waktu lima menit. Dia

Fabian
itu.

menanti

dengan

Kemudian

tenang.

keduanya

Tiba-tiba

kelihatan

135

melekatkan

saja.

Dia

akan

lengket.

Tongky

memberi

isyarat

pada

si

Bungsu

yang

tengah

yang akan ditempuh oleh kedua sedan yang baru keluar

mempersiapkan dinamitnya pula.


Si

Bungsu

dikembangkan,

melihat
sambil

itu.

kelima

jari

mendayungkan

kanan

Dengan

tenang

dia

menjalankan

truknya.

Satu

Tongky

kilometer di pinggir kota, jalan jadi sempit. Kedua sedan

yang

yang masing-masing membawa lima marinir itu melaju

kakinya

dengan kecepatan penuh.

memakai telapak itik dari karet itu kuat-kuat, dia menyetel


jam dinamit itu ke angka lima. Mereka berpacu mendekati.

Namun ketika menikung ke kanan, tiba-tiba di depan

Dan saat itulah kedua marinir di atas menembakan bedil

ada truk merah yang berjalan lambat. Kedua sedan itu

otomatisnya. Tembakan itu tak ditujukan kepada mereka

membunyikan tuter. Namun truk itu tetap saja tak

sebab mereka tak kelihatan. Tembakan itu ditujukan pada

beringsut. Jalannya lambat sekali.

tali yang menyangga kapal itu ke pohon beringin. Tak ada


waktu

lagi

untuk

membukanya

baik-baik.

Hei!

Keduanya

tengah,

atau ke kanan. Di kiri kanan jalan ada parit besar seperti

itu lekat. Namun bahaya lain mengancam kedua orang ini.

riol pengaman air. Mau tak mau, mereka harus mengikut

Yaitu putaran baling-baling kapal! Di tempat lain, Miquel

terus di belakang truk itu. Dan memaki-maki untuk

yang menjaga tak jauh dari rumah diplomat Belanda itu

mempercepat.

kendaraan

sambil

Tapi sopir truk itu seperti tak mendengar. Jalan

menyelam. Tongky sampai duluan, sekali jangkau dinamit

dua

ke

seorang

truknya tetap seperti beringsut. Tak ada jalan untuk ke kiri

melihat

bergerak

salah

mulai

tiba-tiba

itu

seru

marinir sambil mengeluarkan kepala dari jendela.

menembak saja tali yang terjuntai ke laut, putus!


Kapal

minggir.minggir!

keluar

lewat

pintu

Karena truk itu tetap lambat, akhirnya si komandan

belakang.

kapal selam itu menembak ban truk itu. Dan itu memang

Ini dia.. bisik blasteran Spanyol Amerika itu.

yang ditunggu Miquel yang menyopir truk itu. Begitu dia

Dia membuang rokoknya. Memperhatikan arah mobil

mendengar

tembakan

dan merasa

ban

belakangnya

tersebut. Kemudian dia naik ke truk tua yang sejak tadi dia

pecah, dia seperti kaget. Stir dia banting ke kiri sedikit,

parkir di tempat tersembunyi. Dia segera tahu jalan mana

lalu sekuat tenaga memasukan gigi satu, menekan gas


136

sekuatnya. Mesin truk itu sudah distel demikian rupa.

Setelah hampir setengah jam truk itu akhirnya

Begitu gas ditekan dalam persneling satu, truk tersebut

tergeser.

Kedua

sedan

itu

bisa

lewat.

Mereka

seperti terlompat, dan Miquel membanting stir kuat-kuat

meninggalkan truk tersebut bersama Miquel yang masih

ke kanan. Kendaraan yang dibelokkan tiba-tiba memang

terbaring diam. Setengah jam merupakan perpanjangan

tak punya pilihan lain selain terbalaik!

waktu yang tak sedikit bagi Fabian dan si Bungsu. Begitu


sedan itu menjauh, Miquel bangkit sambil tersenyum.

Truk itu terbalik menutup jalan kecil itu secara total!


Miquel menggapai palang besi pengaman di depan stir.

Tugasku

selesai,

kawan.

Terserah

kalian

acara

Kedua sedan di belakang berhenti mendadak. Ke sepuluh

berikutnya. Dua setengah jam katanya sambil

awaknya menyumpah dan memaki. Melompat turun!

melirik jam tangan, lalu memasuki belukar, mengambil

Begitu truk terbalik, Miquel memecahkan kantong plastik

jalan pintas menuju kota.

di balik kemejanya. Kantong plastik itu berisi cairan merah

Di dalam air, si Bungsu dan Tongky sedang berusaha

darah. Kantong itu pecah. Bajunya dibasahi cairan merah,

keluar dari kesulitan. Mereka baru saja selesai melekatkan

mengalir ke tubuhnya, dan dia menelentangkan diri,

dinamit ke dinding kapal itu. Mereka harus menghindar

mengerang, merintih. Saat itu bermunculan para marinir

secepat dan sejauh mungkin. Kalau tidak, putaran baling-

Belanda di sana. Memaki-maki. Menyumpah-nyumpah.

baling kapal akan menyedot mereka. Memecahkan tabung

Namun mereka tak bisa berbuat apa-apa. Si sopir

zat asam dan membunuh mereka.

kelihatan bergelimang darah. Tak sadar diri. Dua orang

Tongky yang lebih berpengalaman segera menukik

segera menyingkirkan tubuh Miquel keluar. Lalu bersama-

menyelam lebih dalam ke bawah. Dia berharap si Bungsu

sama

melihatnya dan meniru gerakannya. Si Bungsu memang

mereka

mencoba

menyingkirkan

truk

yang

menghalangi jalan itu. Menggeser sebuah truk yang

melihatnya.

terbalik bukanlah usaha yang mudah, apalagi hanya

meniru. Kapal itu digerakkan dengan kekuatan penuh

dengan tenaga sepuluh orang.

untuk menghindarkan mereka memasang dinamit. Tongky

Namun

sudah

terhindar dari putaran air.


137

terlambat

baginya

untuk

Si Bungsu justru terperangkap. Tubuhnya tiba-tiba

Perintah opsir itu segera diikuti dengan suasana

tersedot dengan kuat. Dia berusaha untuk menghindar,

sibuk. Kenop off pada mesin ditekan. Mesin kapal itu

namun kekuatan yang amat dahsyat terus menghisapnya.

dihentikan mendadak untuk memberi kesempatan bagi

Dia tersedot. Putaran baling-baling kapal membuat segala

awak kapal selam itu meninggalkan kapal. Dan saat itu

benda yang melekat di tubuhnya pada bertanggalan.

tubuh si Bungsu telah berada sehasta dari baling-baling,

Mula-mula yang tanggal adalah kaca mata selam yang dia

tatkala tiba-tiba putaran baling-baling itu menjadi perlahan

pakai. Kemudian tabung zat asam di punggungnya. Tali

karena mesin dimatikan. Dia bisa menjauh, nyawanya

kulit yang mengikat tabung itu dengan tubuhnya putus.

selamat.

Tabung itu sendiri tertarik, menghantam baling-baling

menurunkan keajaiban untuk menyelamatkan nyawanya.

yang berputar kencang dan hancur berantakan.

Tubuhnya

tak

jadi

berkeping-keping.

Tuhan

Namun dia sudah hampir kehabisan nafas. Dia

Kini tubuh si Bungsu tak berdaya, dia terhisap makin

berusaha mengapung ke atas. Sudah beberapa menitkah

dekat. Maut menyeringai menantinya. Di dalam kapal,

berlalu?

Kapal

ini

perwira piket tiba-tiba jadi pucat. Dia melihat sinyal merah

kemudian

melekat berdekatan. Tak bergerak secuilpun! Dan sirene

membiarkan tubuhnya mengapung ke permukaan, dia

lain yang panjang berbunyi.

mengayuhkan tangan dan kaki agar bisa menjauhi kapal

akan

hanya

punya

meledak

waktu

lima

menit,

berkeping-keping.

Sambil

tersebut.

Dinamit! seru opsir itu.

Tiba-tiba, dua depan di atasnya, lewat cahaya terang


matahari yang menusuk ke tubuh laut, dia lihat beberapa

-Episode 441-
Semua

jadi...bertatapan tegang. Diam.

tubuh

beterjunan.

menyelamatkan

Beberapa

Pastilah

diri,

anak-anak

meninggalkan

kapal

kapal

yang

tersebut

sebelum meledak. Namun si Bungsu sudah kehabisan

detik berlalu. Matikan mesin. Tinggalkan kapal!

tenaga. Lemas, dia tak berdaya lagi.

138

Jauh di bawah sana, Tongky menyadari si Bungsu

berusaha berenang ke tepi. Mereka adalah awak kapal

menghadapi bahaya serius. Begitu mengetahui mesin

selam

kapal berhenti mendadak, Tongky mengapung lagi. Dia

mengapung di antara genangan minyak. Tongky menyeret

melihat

tubuh si Bungsu ke atas.

sesosok

tubuh

yang

lemas.

Dia

segera

itu.

Di

sekitarnya

terlihat

berbagai

barang

mengetahui bahwa tubuh itu adalah di Bungsu. Cepat dia

Terima kasih, kawan. Anda menyelamatkan nyawa

mendekat dan menarik tubuh tersebut. Membawanya

saya.. ujar si Bungsu, begitu tubuhnya berada di pasir di

kembali menyelam, menghindarkan diri dari kapal itu.

bawah pohon-pohon yang rindang.

Sambil menyelam, beberapa kali dia menanggalkan alat

Saat itulah para awak kapal selam yang sedang

pernafasan dari mulutnya, kemudian mendekapkannya ke

terapung-apung di laut menampak mereka. Mereka saling

mulut si Bungsu.

berteriak. Namun jaraknya terlalu jauh untuk mengenali,

Begitu mereasa ada alat pernafasan di mulutnya, si

apalagi untuk mendekati. Fabian berada di sana, di dekat

Bungsu segera menghirup oksigen tersebut. Beberapa

si Bungsu dan Tongky.

saat dia bernafas di sana, sambil tubuhnya tetap dipeluk


Tongky

sambil

berenang di

laut dalam

Ayo cepat, teman-teman mereka barangkali tengah

itu. Mereka

menuju kemari, demikian juga polisi. Ledakan ini mungkin

bergantian bernafas pada skuba milik Tongky. Dengan cara

terdengar sampai ke kota.. ujar mantan kapten itu.

demikian, mereka akhirnya mendekati pantai dimana

Mereka bergegas mengangkat alat-alat selamnya,

Fabian menanti.

menyeretnya ke semak-semak di mana mereka tadi

Beberapa saat mencapai pantai, mereka merasa

meninggalkan jip Landrover. Lalu meninggalkan tempat

desakan dan getaran air yang kuat. Tongky segera tahu,

itu. Mengambil jalan lain yang mereka ketahui karena

kapal selam itu telah meledak. Dan ketika beberapa saat

telah mempelajari tempat tersebut dengan seksama.

kemudian mereka muncul di permukaan air di dekat


pantai, mereka tak lagi melihat kapal selam tersebut. Di

Pemerintah Malaya jadi heboh. Segera terungkap

laut mereka hanya melihat beberapa sosok tubuh yang

bahwa perairan Singapura, bahagian dari negara mereka,


139

telah dipakai oleh pasukan Belanda sebagai pangkalan

Hanya saja, pihak Malaya tetap tak tahu, bahwa

gelap kapal perang. Meledaknya kapal selam itu telah

selain kapal selam yang meledak itu, masih ada kapal

membuka kedok Konsulat Belanda di kota itu. Ribut antara

selam lain di perairannya. Bahkan ada empat atau lima

Pemerintah Malaya dengan Belanda segera terjadi. Malaya

kapal perang Belanda yang dikamuflase sebagai kapal

memanggil Konsul Belanda di Singapura. Lalu mengusir,

dagang, yang berlabuh dengan tenang di antara ratusan

mempersona non garatakan, Konsul itu.

kapal-kapal dagang lainnya di teluk Singapura!

Dalam konflik Indonesia Belanda, Malaya memang

Si Bungsu sebenarnya ingin sekali membongkar kedok

negara yang netral. Namun hadirnya sebuah kapal selam

Belanda itu. Dia menyelidiki kapal-kapal perang yang

di perairannya, jelas tak disukai Indonesia yang tengah

dipalsukan jadi kapal dagang itu, kemudian memberitahu

berperang dengan Belanda. Malaya tak ingin Indonesia

pihak Malaya. Namun dia tak punya waktu lagi. Teman-

mencapnya sebagai negara yang pro-Belanda. Berurusan

temannya telah menyiapkan tiket untuk berangkat ke

dengan Indonesia jelas tak diingini oleh Malaya. Soalnya

Dallas.

lagi,

bukan

karena

saja,

Apalagi tujuan utamanya adalah mencari Michiko,

melainkan kehadiran sebuah kapal perang tanpa setahu

kekasihnya yang dibawa lari oleh seorang mantan pilot

pemerintah

Amerika semasa Perang Dunia II, bernama Thomas. Pilot

setempat,

takut

dimusuhi

memang

Indonesia

bukan

urusan

yang

sepele.
Awak
diserahkan

keturunan Inggeris Spanyol. Sehari menjelang berangkat,


kapal
oleh

selam yang terbenam itu


pihak

Konsulat

Belanda

terpaksa

mereka berkumpul di rumah Fabian, dimana si Bungsu

kepada

menginap selama di Singapura.

pemerintah Malaya. Mereka sempat dihukum masing-

Besok engkau akan berangkat dengan Japan Airlines,

masing lima bulan. Barulah lewat saluran diplomatik yang

kawan. Dari sini menuju Hongkong. Dengan pesawat yang

ruwet, ke 45 orang awak kapal selam itu di pulangkan ke

sama ke Dallas lewat Hawai. Engkau akan ditemani oleh

negeri Belanda.

Tongky. Dia kenal baik kota itu, karena dia tinggal di sana
sebelum Perang Dunia II, ujar Fabian.
140

Fabian sendiri tak bisa ikut karena akan ke Inggeris


mengantarkan
dibutuhkan,

ibunya.

jika

Namun

ternyata

si

setiap
Bungsu

saat
dan

ditutup,

yang

ketika

tiba-tiba

seorang

gadis

berlarian.

Nampaknya dia datang terlambat ke bandara.

Tongky

Maaf, pesawat saya baru mendarat dari Italia. Saya

menghadapi kesulitan di Dallas, mereka akan datang.

harus ke Amerika.. terdengar dia bicara pada pramugari

Jangan ragu-ragu memanggil kami. Barangkali kalian

dalam Bahsa Inggeris yang amat fasih.

di sana akan terbentur dengan dinding kejahatan hebat

Gadis yang baru datang itu nampaknya adalah juga

bernama Mafia, siapa tahu bukan? Jika itu terjadi, beritahu

seorang

kami, kami akan datang..

Nampaknya dia dari perusahaan penerbangan Al-Italia.

Si Bungsu amat berterima kasih atas setia kawan

pramugari.

Pakainnya

menunjukan

hal

itu.

Ketika dia masuk, hampir semua mata menatap kagum

teman-temannya ini. Sebenarnya Fabian berkeras agar si

padanya.

Bungsu disertai teman-teman yang lain. Seperti Sony dan


Miquel. Jadi mereka bisa berangkat berempat. Namun si
Bungsu

khawatir

keberangkatan

berempat

itu

-Episode 442-

akan

memakan biaya besar dan akan menyulitkan dia bergerak

Gadis itu luar biasa cantiknya. Tak pelak lagi, dia

mencari jejak Michiko. Sebagai jalan tengah, akhirnya dia

pastilah orang Italia.

berangkat duluan dengan Tongky.

Kulitnya tak dapat dikatakan putih. Lebih tepat

Pesawat yang mereka tompangi itu adalah pesawat

dikatakan coklat terang. Berhidung mancung dengan mata

DC 10. Sejenis pesawat jet yang terhitung baru kala itu.

yang biru dan rambut hitam kelam. Gadis itu tersenyum ke

Bermuatan sekitar lima puluhan orang. Namun dalam

kiri

trayek menuju Hongkong, hanya separoh tempat duduk

pramugari tak bisa dia lepaskan, meski kini lagi tidak

yang terisi.

bertugas di pesawatnya.

Sebahagian besar adalah orang Hongkong, Singapura,


Jepang dan beberapa orang Barat. Pintu pesawat hampir
141

dan

ke

kanan.

Sikapnya

yang

ramah

sebagai

Gadis itu duduk berseberangan dengan si Bungsu.

Cukup lama di dalam ruangan itu. Dan ketika muncul

Antara mereka berdua dibatasi oleh jalan di tengah

lagi

di

kabin,

pesawat. Tongky yang duduk di sebelah si Bungsu

membantu ketiga pramugari pesawat itu membagikan

menyikut lengah di Bungsu sebagai isyarat. Si Bungsu

makanan

menoleh dan tersenyum melihat kenakalan temannya itu.

Kehadirannya demikian memikat. Betisnya yang indah

dan

wajahnya
minuman

tetap

bersinar

pada

para

cerah.

Dia

penumpang.

Harus dia akui, gadis di seberang jalan kecil itu

berisi tak dibalut oleh kaus tipis seperti pramugradi JAL itu.

memang alangkah cantiknya. Namun dia hanya sekilas

Dia membagikan makanan dan minuman dengan

memandang gadis itu, ketika si gadis akan duduk.

senyum dan lesung pipitnya. Setelah itu, dia kembali

padanya,

duduk di tempatnya. Sibuk lagi membaca majalah yang

melemparkan sebuah senyum yang meninggalkan lesung

tadi dia keluarkan dari tas tangannya. Nampaknya tak ada

pipit di pipinya yang montok. Kemudian dia kelihatan sibuk

komunikasi sedikitpun antara dia dengan lelaki separoh

dengan tas tangan yang dia bawa. Dari dalamnya dia

baya yang duduk di sebelahnya. Lelaki separoh baya itu,

mengeluarkan sebuah majalah, lalu tenggelam dalam

barangkali seorang yang berasal dari negeri Amerika Latin,

bacaan begitu pesawat mulai bergerak.

tak acuh sedikitpun atas kehadiran gadis cantik di

Gadis

itu

sendiri

sempat

menoleh

sebelahnya. Dia tenggelam dalam keasyikannya sendiri,

Tapi lima belas menit kemudian, ketika pramugrasi

mendengar

Japan Air Lines itu mulai membagi-bagikan makanan,


gadis

itu

meletakkan

majalahnya.

Membuka

nyanyian

lewat

pesawat

kecil

yang

dilekatkannya ke telinganya dan disambungkan pada mik

sabuk

ke langit-langit pesawat.

pinggang, kemudian berjalan ke depan. Di depan, dimana


pramugari JAL itu tengah menyiapkan makanan, gadis itu

Di Hongkong, tiga jam kemudian, sebahagian dari

nampaknya menawarkan jasa baiknya. Dan meski ditolak

penumpang turun. Kemudian sebagai gantinya masuk

oleh pramugari pesawat, gadis itu tetap berkukuh. Dia

sekitar dua puluhan penumpang menuju Amerika. Dalam

mengambil nampan, kemudian menuju cokpit, dimana

perjalanan menuju Honolulu di Lautan Teduh, dimana

pilot dan copilot bertugas.

pesawat itu harus berhenti mengisi bahan bakar dan


142

menurunkan/menaikan beberapa penumpang, gadis Itali

Si Bungsu memperhatikan gadis Itali itu. Dan tiba-tiba

yang pramugari itu kembali sibuk menolong pramugari JAL

saja, ada sesuatu perasaan ganjil menyelinap di hatinya.

menghidangkan makanan dan minuman. Kali ini bantuan

Di mana kita kini.? tanyanya pelan, sambil

itu nampaknya memang diperlukan karena penumpang

menghirup kopi.

hampir penuh.

Di atas Lautan Pacific

Si Bungsu tengah tertidur ketika bahunya disentuh

Kita akan singgah di Honolulu?

dengan lembut. Ketika dia membuka mata, dia lihat gadis

Ya, semua kita. Kalau tidak pesawat ini akan

itu tegak di sisinya sambil mendorong makanan di kereta

kecemplung di tengah laut kehabisan bahan bakar..

kecil. Gadis itu tersenyum, dengan lesung pipit yang indah

Berapa lama lagi kita akan sampai di sana?

dan gigi yang putih bersih, menyapanya:


Tuan mau apa?

Pagi lewat sedikit

Oh, kopi saja..

Si Bungsu menoleh, heran.

Gadis itu meletakan kopi dalam gelas plastik di meja

Pagi? Begitu jauh, dan pesawat ini sanggup terbang


sepanjang malam tanpa mengisi bahan bakar?

kecil di depan si Bungsu. Kemudian melatakkan makan


malam yang terdiri dari bistik dengan goreng ayam yang

Begitu teorinya. Tapi tak usah khawatir. Sebentar

harum. Lalu segelas lagi air putih.

lagi, kita

akan melewati batas malam dan pagi. Waktu di

Silahkan menikmati makan malam Tuan..

Indonesia, termasuk Singapura, berbeda nyaris 24 jam

Terima kasih

dari Amerika. Bila di negeri Anda jam sembilan pagi, itu


artinya di Amerika sekitar jam sembilan malam. Nah,

Gadis itu kemudian berlalu. Tongky kembali menyikut

sebelum Honolulu, kita akan melewati batas malam itu.

si Bungsu.

Jadi sebenarnya kita terbang melintasi jarak antara malam

Ramah benar dia padamu, kawan.. kelakar Tongky

dengan siang. Kalau berada di tempat malam lamanya 12

sambil melahap ayam goreng dan meminum kopinya.


143

jam, maka dalam penerbangan melintas jarak ini, malam

dia merasa bakal ada sesuatu yang hebat yang bakal

hanya kita alami sekitar empat atau lima jam. Anda begitu

terjadi.

khawatir nampaknya. Ada apa?

Ah, kalau saja dia di rimba, barangkali dia cepat bisa

Si Bungsu tak segera menjawab. Dari gadis Itali yang

membaca bahaya yang mengancam. Dia memang hidup

tengah membagi-bagikan makanan itu matanya beralih

dan dibesarkan di rimba, karenanya dia hafal benar akan

pandang ke depan, lalu ke belakang. Kemudian tangannya

hal-hal yang bakal terjadi. Dia seperti memiliki indra

meraih ayam goreng, sebelum mengunyah dia berkata

keenam. Tapi kini dia berada di pesawat udara, kecemasan

pelan:

apa yang menyelusup di hatinya?

Saya tak tahu dengan pasti, tapi saya merasa ada

Saya rasa gadis itu bukan orang Itali, mungkin orang

sesuatu yang ganjil

Mexico atau Cuba.. ujar Tongky lewat mulutnya yang


penuh berisi. Karena si Bungsu tak mengomentari, dia

Yang ganjil adalah jantungmu, kawan. Kau sedang

bicara lagi.

jatuh hati pada gadis itu, bukan? Kau harus berperang


dengan empat puluh lelaki dalam pesawat ini untuk
mendapatkannya.

Kau

lihat

mata

para

lelaki

Orang

Itali,

Mexico

dan

Cuba,

banyak

itu

persamaannya. Sama-sama berdarah panas. Lebih-lebih

memandang gadis tersebut? Seperti akan menelannya

perempuannya. Gadis ini kalau di tempat tidur, saya yakin

habis-habisan. Gadis itu memang luar biasa cantiknya.

akan seperti kuda gila, mengamuk dan panas menggelora

Lihat pinggulnya yang bulat, dadanya yang bukan main..

seperti air yang mendidih. Beda orang Mexico dan Cuba

Tongky lalu tertawa bergumam sambil mengunyah

dengan orang Italia hanya pada kulitnya. Orang Italia agak

makanannya. Si Bungsu menarik nafas. Matanya kembali

putih, tapi kalau mereka banyak berjemur matahari, maka

menatap gadis bertubuh menggiurkan itu. Gadis itu

warna kulit mereka akan susah dibedakan..

memang amat cantik, amat menggiurkan. Namun ada

Si

firasat aneh menyelusup di hatinya. Dia tak tahu apa, tapi

Bungsu

masih

diam.

Memakan

penganan

di

depannya. Kemudian dengan firasat tak enak tetap


144

bersarang di hati, dia akhirnya tertidur. Dia terbangun

Dia

ketika dibangunkan Tongky.


Hei, kita sudah berada di sebuah pagi

meletakan

mik

itu.

Kemudian

mengambil

earphone, memencet tombol di dinding dekat pramugari


yang masih duduk dan tak tahu harus berbuat apa. Dia

ujar

bicara beberapa patah. Kemudian lelaki tersebut meminta

kawannya itu.

ketiga pramugari yang masih duduk terbengong-bengong

Lewat jendela si Bungsu melihat sinar matahari yang

itu untuk pindah ke deretan kedua, di sisi yang berlainan

terang benderang menyeruak masuk. Tak ada apapun

dari Menteri Amerika Serikat tersebut.

yang terlihat di luar jendela sana, kecuali kekosongan.

Lelaki itu menuju ke cokpit. Mengentuk pintu dua kali.

Kemudian sebuah pengumuman dari pramugari.

Ketika pintu terbuka, lelaki itu masuk. Tempatnya di dekat

-Episode 443-

earphone tadi segera digantikan oleh pembajak lain yang


berjambang lebat. Tak lama setelah lelaki pertama masuk,
pintu ruang pilot terbuka. Dari sana muncul gadis Itali itu.

-Episode 444-

Masih

tersenyum

ramah.

Namun

di

tangannya

ada

sepucuk pistol.

Selama tahanan itu belum muncul, tak seorangpun


diantara Anda yang akan meninggalkan pesawat. Nah,

Lelaki

berjambang

itu

memberi

hormat,

serta

kami kira semuanya cukup jelas. Jangan panik, yang ingin

bersikap takzim sekali pada gadis itu. Gadis itu tegak dan

buang air dan sebagainya, disilahkan ke toilet seperti

meraih mik yang tadi dipakai oleh si lelaki pertama, yang

biasa. Asal jangan coba-coba berbuat yang tidak-tidak.

kini nampaknya bertugas mengawasi pilot dan copilot di

Bahkan kalau Anda ingin kopi, teh atau makanan, Anda

depan sana. Lewat mik pramugari Itali itu bicara, suaranya

bisa menekan bel, dan pramugari akan kami perintahkan

merdu dan lembut:

melayani Anda. Kami yakin Anda akan membantu kami

Selaku pimpinan dari regu pembebasan ini, saya

demi tegaknya Komunisme Internasional. Terima kasih

mohon maaf atas terganggunya perjalanan Anda sekalian.

atas kerjasama Anda..


145

Namun percayalah, pengorbanan Anda yang sedikit itu

dia

adalah demi kejayaan Komunisme..

tersinggung, dengan senyum lebar dia menjawab:

Gadis itu berhenti. Melayangkan pandangan lewat

ucapkan.

Namun

Tongky

sedikitpun

tak

merasa

Terima kasih Anda punya pengetahuan dan rasa

matanya yang biru dan senyumnya yang memikat ke

hormat

seantero ruangan pesawat. Tongky kembali menyikut si

kegembiraan, sehingga membuat saya tertawa, karena

Bungsu, berbisik:

rute perjalanan yang dirobah ini..

Anda ternyata benar, kawan. Maksud saya firasat

yang

dalam

pada

leluhur

saya.

Tentang

Seluruh pembajak dalam pesawat itu menatapnya.

Anda tadi. Anda punya indra keenam yang amat tajam.

Teruskankawan..

Tapi .. ngomong-ngomomg, pacar Anda ini rupanya punya

kata

pembajak

yang

tadi

bertanya.

pangkat yang lebih tinggi. Pimpinan regu pembebasan

Mau

sepuluh orang tahanan politik dan militer. Hmm, dan harap

tak

mau

beberapa

penumpang

ikut-ikutan

menoleh pada Tongky. Kawan di Bungsu itu menyambung:

ingat pula, perkiraanku juga benar, bahwa dia bukan orang

Yang

Italia, meski dia bekerja di Air Italian. Dia orang Cuba.

membuat

saya

gembira

adalah

diperpanjangnya perjalanan ini. Kami membayar hanya

Perempuan Cuba, kalau dapat tidur dengannya, wouww!

untuk Singapura-Dallas, kini siapa sangka, Tuan-tuan

Tongky tertawa sendiri. Suara tawanya membuat para

berbaik hati membawa kami ke Mexico. Mana tahu, kami

pembajak itu menatap tajam. Salah seorang di antaranya,

bisa pula melihat Cuba. Ah, negeri tuan pasti bagus

yang tegak tak begitu jauh dari tempat mereka, bertanya:

sekali.he..he..

Anda yang kribo, saya rasa Anda dari Afrika, apa

Beberapa penumpang nyengir. Para pembajak itu

yang membuat Anda gembira hingga tertawa begitu?

saling pandang sesamanya. Gadis cantik pimpinan teroris

Ucapan orang itu sopan sekali, namun siapa pun

itu ikut tersenyum. Tongky bicara dengan menghadap

dapat merasakan nada hinaan dalam kalimat Afrika yang

pada gadis itu.

146

Kawan di sebelah saya ini orang Indonesia tulen.

tersenyum. Senyumnya baru lenyap tatkala dari loud

Dan maaf, dia amat tertarik pada Nona, sebagaimana

speaker terdengar suara:

halnya semua lelaki di pesawat ini..

Nona Yuanita, Yuanita Pablo, Pemerintah Amerika

Si Bungsu jadi merah mukanya. Tak kalah merahnya

ingin bicara langsung dengan Nona di radio..

adalah wajah para pembajak. Salah seorang yang tegak di

Itu adalah suara pilot pesawat tersebut. Aksen

dekat mereka segera mendekati dan berniat memukul

Jepangnya

Tongky,

isyarat

bernama Yuanita Pablo, segera meninggalkan tempatnya

mencegah. Lelaki itu surut lagi ke tempatnya semula.

berjalan ke ruangan pilot. Suasana di dalam kabin kembali

Dengan masih tersenyum, gadis itu bertanya langsung

sepi.

pada si Bungsu.

kemudian

namun

gadis

cantik

itu

memberi

kentara

Orang

sekali.

saling
pintu

Gadis

pandang
cokpit

itu,

yang

sesamanya.

kembali

ternyata

Tak

terbuka,

lama
lelaki

Apakah benar ucapan temanmu itu, Love?

berkacamata yang bicara atas nama pembajak tadi yang

Si Bungsu tak menjawab, yang menjawab justru

beberapa saat berada di cokpit menggantikan Yuanita, kini


muncul.

Tongky. Dia menjawab dengan siulan nyaring tatkala gadis


itu memanggil si Bungsu dengan love.
Nona,
pesawat

ini

Anda

bisa

dengan

menimbulkan

hanya

menyebut

Dia

lain

semakin

nyengir

menuju

Menteri

Muda

Pertahanan

perang

dalam

Amerika, yang duduk di barisan depan. Dengan pistolnya

Love

kepada

dia memberi isyarat untuk berdiri. Dua orang lelaki di


deretan ketiga, yang tadi duduk di belakang menteri itu,

kawanku ini saja. Anda harus adil.. ujar Tongky.


Penumpang

langsung

dalam

kelihatan bergerak, lelaki yang berkaca mata hitam

situasi

mengangkat granat di tangan krinya, dan berkata dingin

genting itu. Lelaki keparat dari mana pula ini, dalam

ke arah mereka:

keadaan gawat begini, di bawah todongan bedil dan


granat pembajak Cuba, masih sempat berseloroh tak
menentu, pikir mereka. Akan halnya gadis itu masih tetap

-Episode 445-
147

Kami tahu, Anda dari CIA atau FBI, tapi jangan

kembali lelaki itu menembak dua kali ke arah penumpang.

berlagak jagoan dalam pesawat ini. Kami juga tahu, kalian

Dua lelaki terjungkal, mati!

membawa senjata. Jangan sekali-kali mencoba, kalau tak

Ini adalah peperangan di udara! Penumpang semakin

ingin pesawat ini kami ledakan. Kalau tak ingin menteri ini

panik. Mereka menunduk dalam-dalam di kursi masing-

kami bunuh.

masing. Tiga orang sudah mati dalam waktu singkat.

Sehabis berkata dia lalu memberi isyarat, menteri

Ketiga mereka memang dari CIA! Akan halnya Menteri

muda itu maju, namun dua lelaki di belakang sana, yang

Muda itu sendiri masih tetap tegak. Tembakan tadi hanya

barangkali memang dari CIA atau FBI pengawal menteri

ditujukan

itu, kelihatan kembali bergerak. Lelaki berkacamata itu

berdarah, separuh putus.

berbalik, menembak! Salah seorang dari anggota CIA itu


dan

panik.

Kemudian

terdengar

kalian

semua.

telinga

kanannya

kini

Kami siap meledakan pesawat ini berikut seluruh isinya..


ujar lelaki itu.

Saya peringatkan kalian, jangan main gila. Saya bisa


nyawa

Dan

Kami ingin membuktikan bahwa kami tak main-main.

bentakan-

bentakan menyuruh diam. Sepi.

menghabisi

telinganya.

Sepi.

terjungkal dengan dada berlobang. Mati! Orang pada


memekik

ke

Itu

tadi

Tatapan matanya yang tajam diarahkan pada si

sebuah

Bungsu dan Tongky. Dua lelaki yang dia lihat tak sedikitpun

peringatan, bahwa kami tak main-main. Ini satu lagi

berusaha

sebagai bukti kami tidak main-main.. sehabis ucapannya

menyurukkan

kepala,

tatkala

tadi

dia

menembak. Kali ini yang bicara adalah Menteri Amerika

dia berputar, mengarahkan pistol ke kepala menteri

itu:

tersebut. Lalu menembak!

Teror yang kalian lakukan takkan ada gunanya.

Menteri Muda Urusan Pertahanan Amerika Serikat itu

Pemerintah kami takkan melayani permintaan kalian..

terlonjak, demikian pula beberapa staf pengawalnya,

Itu berarti nyawamu dan nyawa stafmu jadi taruhan,

mereka segera merogoh kantong, mencabut pistol. Namun

Tuan Menteri..
148

Kami siap mati untuk negeri kami.. ujar menteri itu

bertambah dua lagi. Kami kira dia adalah orang CIA yang

tegas.

ikut bersama menterimu. Dan kami akan meledakan


pesawat ini berikut seluruh isinya jika Tuan tak memenuhi

Tubuhnya didorong ke dalam cokpit. Cokpit itu jadi

tuntutan kami

sempit dengan empat orang di dalamnya. Si pramugari


yang jadi pimpinan pembajak, pilot dan copilot, ditambah

Tak ada jawaban. Sepi. Presiden Kennedy di Gedung

di lelaki berkaca mata, kini masuk lagi menteri muda itu.

Putih sana nampaknya kaget juga dengan perkembangan


baru

Presiden Kennedy ingin bicara dengan Anda.. ujar

dalam

pesawat

itu.

Cukup

lama

situasi

sepi,

pilot Jepang itu sambil menyodorkan radio pada menteri

sementara pesawat terbang terus menuju Mexico City,

muda tersebut.

ibukota Negara Mexico. Tiba-tiba suara Kennedy kembali


terdengar:

Menteri muda itu menekan tombol di radio dalam

Saya harap Anda, Nona Yuanita, atau siapapun nama

genggamannya. Dia menyebutkan namanya dan dari

Anda, merinci lagi tuntutan Anda..

seberang sana, terdengar suara John F. Kennedy, Presiden


Amerika Serikat:

Saya

kami minta, berikut sebuah pesawat jumbo jet yang siap

segera direbut oleh si pramugari dan bicara:

diterbangkan kemana yang kami inginkan..

Kami ingin mengingatkan Anda, Tuan Presiden, di


beberapa

menit

Anda waktu 24 jam untuk mendatangkan tawanan yang

Bagaimana situasi dalam pesawat Anda.. radio itu

ini

beberapa

diulangi. Kami akan mendarat di Mexico City. Kami beri

Yes, Mr. President

pesawat

menyampaikannya

yang lalu, Tuan Presiden. Dan itu tak ada gunanya untuk

Anda sehat-sehat, Tuan Menteri?

dalam

sudah

orang

telah

Saya memikirkan tuntutan Anda, Nona. Tapi ada

ditembak

baiknya Anda menghubungi lapangan udara Mexico City.

mati. pramugari itu berhenti, sebab lelaki berkaca mata

Kami akan menghubungi Anda kembali..

itu memberi isyarat dengan mengacungkan tiga jari,

Sepi.

kemudian dia sambung lagi: Kini jumlah yang mati sudah


149

Yuanita bertatapan dengan lelaki berkacamata hitam

menubrukkan pesawat ini ke Gedung Putih. Kalau tak

itu. Lalu menekan tombol penghubung kembali, namun tak

sampai, kami akan membiarkan pesawat ini meluncur

ada tanda terima dari sana.

jatuh kehabisan bahan bakar..

Hubungi presiden babi itu. Kami tak peduli apakah

Yuanita

memutuskan

hubungan,

memerintahkan

dia main gila dengan meminta pemerintah Mexico untuk

meng hubungi pelabuhan udara Mexico City. Dengan cepat

menolak kami mendarat. Kalau itu terjadi, maka pesawat

pelabuhan udara yang memang telah disiagakan sejak

ini akan diterbangkan langsung ke New York.. pramugari

terdengar pembajakan itu dapat dihubungi.

cantik itu mulai berkata dengan marah pada pilot.

Di

sini

DC

10

Japan

Air

Lines

Nomor

Pilot Jepang itu berusaha beberapa kali, dan akhirnya

penerbangan. pilot itu menjelaskan segala identias

hubungan tersambung lagi. Tapi suaranya putus-putus,

penerbangannya. Kemudian minta bicara dengan tower.

ada gangguan cuaca. Pilot itu kembali mencoba dan

Minta

berhasil.

memberi jawaban:

Tuan Presiden, nona ini ingin bicara..

izin

untuk

mencari lapangan lain, roger

Yuanita merebut radio itu, dan bicara dengan nada


dingin:
bila

Anda

coba

meminta

Pemerintah

Mexico untuk menolak kami mendarat, maka pesawat ini,


dengan enam puluh empat penumpangnya, dua puluh
diantaranya wanita, enam orang anak-anak, akan kami

-Episode 446-

terbangkan menuju New York. Akan kami tubrukan ke


gedung

PBB,

atau

kami

langsung

ke

Namun

petugas

tower

Maaf lapangan kami tertutup untuk Anda, harap

Ya..

Presiden,

mendarat.

Washington,
150

Yuanita bertatapan dengan lelaki berkacamata hitam

Ya. Terus..! dan gadis itu meraih peta di sisi pilot,

tadi. Lalu menyambar radio dari tangan pilot tersebut,

kemudian memperhatikannya. Lalu beralih memperhatikan

kemudian dengan nada yang amat mengancam berkata:

instrumen pada pesawat DC 10 itu. Pilot dan copilot


tersebut

Kami akan tetap terbang menuju lapangan Anda.

memang

tak

mungkin

membohongi

jalur

penerbangan mereka.

Jika Anda tidak mengosongkan lapangan, maka saya akan


perintahkan pesawat tetap mendarat. Jika perlu dengan

Selain bisa membuat para pembajak ini marah, juga

menabrak tower di mana Anda bertugas. Anda boleh

karena mantan pramugari ini demikian hapal dengan jalur

sampaikan

penerbangan

ini

pada

Presiden

Anda

agar

dia

yang

mereka

tempuh.

Pengalamannya

menyampaikannya pada Presiden Kennedy yang meminta

sebagai pramugari senior membuat dia mengerti memakai

kalian untuk melarang kami mendarat di Mexico City!

instrumen yang ada di pesawat tersebut. Sekaligus juga

Setelah ini tak ada tanya jawab!

bisa membaca dan memanfaatkan peta penerbangan.

Dan radio itu dia sangkutkan. Pilot menatapnya.


Kita

berada

dalam

bahaya

besar

jika

Di ruang penumpang, si Bungsu dan Tongky yang


sejak beberapa saat terdiam, mulai menghitung-hitung

tak

kemungkinan. Tongky jelas membawa sebuah pistol merek

berhubungan dengan lapangan, Nona.. katanya pelan.

Lucer

Gadis bekas pramugari itu tersenyum.

buatan

Jerman.

Pistol

otomatis

yang

mampu

memuntahkan selusin peluru. Tapi, pembajak terpencar

Apa artinya bahaya itu, di sini juga ada segudang

posisinya. Di cokpit kini justru jadi bertiga dengan lelaki

bahaya katanya sambil memberi isyarat pada lelaki

yang menggantikan kedudukan si kaca mata.

berkaca mata hitam yang menjadi wakilnya itu. Si lelaki

Kemudian di tengah dua orang. Masing-masing tegak

segera mendorong Menteri Muda Amerika Serikat itu untuk

dekat pintu darurat kiri dan kanan. Lalu dua orang di

keluar dari ruangan cokpit.

belakang. Jadi jumlah pembajak ini tujuh orang. Jumlah

Kita terus ke Mexico City? pilot Jepang itu bertanya

yang tak dapat dikatakan kecil. Jika dia menembak yang di

pada gadis yang masih saja mengacungkan pistolnya.

depan, maka yang di belakang dan di tengah akan


151

menghujaninya dengan peluru. Itu masih mendingan,


bagaimana

kalau

yang

lain

justru

tidak

Tapi cewekmu itu pintar juga.. tiba-tiba Tongky

membalas

berbisik.

menembak, tetapi langsung melemparkan granat yang

Si Bungsu menoleh. Tongky memberi isyarat ke

ada di tangan mereka?

depan. Di depan sana, cewek yang dimaksud oleh Tongky

Pesawat ini akan hancur berkeping-keping sebelum

tak lain dari pramugari Italian Air Servis itu.

menyentuh bumi, atau letaklah mereka tak sempat

Kau ingat ketika mula berangkat dari Singapura? Dia

melempar granat itu, namun bahaya tetap saja ada. Si

dengan ramah membantu para pramugari pesawat ini.

Bungsu barangkali bisa membereskan yang dua di tengah

Dan

ini.

di

mencurigainya. Dan saat yang paling menentukan, yaitu

lenganya si Bungsu bisa membereskan kedua pembajak

saat pembajakan dimulai, dia juga masuk cokpit dengan

ini. Namun, granat di tangan mereka nampaknya dari jenis

membawa makanan untuk pilot. Makanan bersama pistol.

yang amat sensitif. Tak perlu mencabut pen untuk

Rencana yang matang. Tapi..semua mereka lakukan demi

meledakannya.

apa

Dengan

samurai-samurai

kecil

yang

tersisip

Begitu jatuh, granat itu langsung meledak. Jadi begitu

dia

berhasil

yang

menuju

mereka

cokpit

sebut

tanpa

sebagai

seorangpun

komunisme

internasional. Hmm, kau harus mendukung pembajakan

kena tembak atau kena serangan semurai, mereka tentu

ini kawan.. ucap Tongky.

jatuh, mungkin menimpa lantai, mungkin menimpa tempat

Si Bungsu menoleh lagi pada Tongky. Dia tak mengerti

duduk. Dan

kenapa dia harus mendukung pembajakan ini seperti yang

Tak mungkin kita bergerak dalam pesawat ini

diucapkan Tongky. Dan kawannya itu segera menjelaskan:

bisik Tongky.

Maksudku,

Si Bungsu mengangguk. Ya, mereka memang tak bisa

mereka

ini

berjuang

demi

kejayaan

komunisme. Bukankah negerimu kini tengah menuju

berbuat apa-apa. Mereka terpaksa menanti pesawat ini

sistem

mendarat di suatu tempat. Baru bertindak.

menganut faham komunis, maka mau tidak mau tentu kau


152

komunis

secara

kongkrit?

Kalau

negerimu

harus membantu mereka lari, demi cinta pada nusa dan

dengan Amerika. Dan negeri itu memang suka pada

bangsa..

Komunis. Tapi Cuba, negeri yang hanya sejengkal dari

Tongky nyengir. Bungsu juga nyengir. Di dalam

Amerika itu, merupakan duri dalam daging bagi Amerika

pesawat itu kini nampak kesibukan menyingkirkan mayat-

atas kehadiran Rusia di sana. Secara geografis, Rusia

mayat yang tadi ditembak silelaki berkacamata hitam.

harus terbang melewati berbagai negara untuk mencapai

Mayat-mayat orang CIA yang menjadi pengawal Menteri

Cuba, bahkan harus melangkahi Amerika Serikat.

Muda Amerika itu. Betapapun jua, pembajakan ini adalah

Jika pecah perang antara Amerika dan Rusia, maka

pembajakan yang luar biasa efeknya dalam percaturan

Rusia tak perlu terbang jauh-jauh dari negerinya untuk

politik internasional.

memerangi Amerika. Dia cukup memerintahkan orang-

Komunis Cuba adalah front terdepan Uni Sovyet

orangnya yang ada di Cuba, yang hanya sehelaan nafas

dalam menghadapi Amerika Serikat. Cuba persis di depan

dari Amerika. Kalaupun Cuba hancur diserang Amerika,

jantung Amerika Serikat. Atas permintaan Fidel Castro,

negeri Rusia tak rusak sedikitpun. Menurut Amerika, di

Rusia telah mengirim tidak hanya persenjataannya ke

sinilah letak liciknya Rusia. Dan Kennedy bukannya tak

sana, tetapi lengkap dengan ribuan tentara dan tenaga-

tahu taktik itu.

tenaga ahli militer.

Untuk

berperang

dengan

Rusia,

Amerika

harus

Bukan rahasia lagi, Presiden Amerika Serikat John F.

menghadapi dua front. Yaitu Cuba serta Rusia. Maka tak

Kennedy amat marah dengan tingkah laku Rusia di Cuba

ada jalan lain, Rusia harus membongkar pangkalan-

itu. Krisis hubungan diplomatik antara Amerika dengan

pangkalan peluru kendalinya dari sana. Kini usaha itu

Rusia memang tengah menuju titik paling nadir dalam

tengah dilancarkan oleh Amerika. Kemarahan Amerika

sejarahnya, dengan campur tangannya Rusia di Cuba.

makin menjadi tatkala Cuba mempergunakan kedutaankedutaanya di beberapa negara bagian Amerika Serikat

Amerika Serikat tidak peduli komunis ikut campur

sebagai markas kegiatan mata-matanya.

dalam negeri orang lain, itu sudah dia buktikan dengan


membiarkan Komunis di Polandia. Negeri itu jauh sekali
153

Tanpa ampun, mereka ditangkapi dan dijebloskan ke

Dan mereka diduga juga akan cuci tangan dengan

penjara Alcatras. Yaitu salah satu penjara terkukuh di

mengumumkan bahwa penggunaan tindak polisionil itu

sebuah pulau di depan kota New York, dan dijaga amat

adalah atas desakan kita. Namun statemen Mexico itu

ketat. Para spion Cuba itu terdiri dari diplomat-diplomat

tidak

sipil maupun Atase Militer. Kini, merekalah yang dituntut

Kedudataan Besar kita di sana

oleh para pembajak ini untuk dibebaskan sebagai ganti

akan

Dan

merugikan

Menteri

Luar

kita.

Itu

Negeri

sudah

Amerika

diatur

oleh

Serikat

itu

tujuh puluh penumpang dan seorang Menteri Muda

menguraikan efek internasional yang mungkin ditimbulkan

Amerika dalam pesawat Japan Air Lines ini. Pesawat yang

oleh tindakan keras yang mereka lakukan atas para teroris

dibajak dimana si Bungsu dan Tongky ada di dalamnya!

yang membajak pesawat itu. Setelah uraian itu selesai,

Pesawat

itu

terus

terbang

menuju

Mexico.

Tak

dan seluruh Kabinet Presiden Kennedy menyetujui untuk

seorangpun diantara mereka yang ada di pesawat tahu

tidak

menyerah

apa yang tengah terjadi di daratan sana. Tak seorangpun

Amerika

yang tahu betapa sibuknya pemerintah Amerika dan

menggerakan tidak hanya pasukan khusus yang terdapat

pemerintah Mexico karena pembajakan ini. Mereka tak

di El Paso, tetapi juga sekaligus mensiagakan seluruh

tahu, bahwa Presiden Kennedy telah bicara langsung

pasukan Angkatan Perang Amerika Serikat.

itu

pada

lalu

tuntutan

pembajak,

menandatangani

Presiden

perintah

untuk

dengan Presiden Cuba, Fidel Castro lewat telepon merah,

Tindakan itu diperlukan kalau-kalau Cuba dan Uni

telepon super penting yang baru kali ini dipergunakan

Sovyet berbuat yang tidak-tidak pada Amerika, karena

dalam jalur Washington-Cuba.

membunuh para pembajak tersebut. Dan mekanisme

-Episode 447-

operasi CIA, organisasi yang katanya paling rapi di dunia


itu, segera digerakkan. Begitu perintah diturunkan dari
Washington DC, tempat kedudukan Presiden Amerika,

-Episode 448-

maka segala organ berjalan secara otomatis.

154

Pasukan khusus yang ada di El Paso, adalah pasukan

negara

khusus yang hampir menyamai pasukan Camp David.

ini

sering

bergolak,

situasi

keamanan

serta

perimbangan politiknya sering tak menentu.

Pasukan khusus Camp David tidak dikenal secara umum.

Itu sebab pasukan khusus itu ditempatkan di El Paso

Tersembunyi penuh kerahasiaan. Itu karena Camp David

sebagai benteng pertama untuk mempertahankan diri

merupakan

Amerika.

atau untuk tugas menyelusup ke negeri manapun di

Tempat itu adalah belantara di pegunungan hanya bisa

Amerika Latin. Demikianlah peristiwanya menjelang akhir

dicapai dengan helikopter. Satu-satunya jalan darat, sulit

Tahun 1962 itu. Pasukan khusus diberangkatkan diam-

dan dijaga amat ketat.

diam ke Mexico City sebanyak seratus orang. Mereka

tempat

peristirahatan

Presiden

Dan pasukan yang ditempatkan di sana adalah

terdiri dari ahli-ahli segala bidang. Ahli bahan peledak, ahli

pasukan pilihan dari tiga angkatan, laut, darat dan udara.

menembak tepat, ahli menyelusup, ahli beladiri.

Mereka, pasukan pilihan itu, dilatih secara istimewa dan

Pesawat yang membawa pasukan khusus itu tiba di

memiliki peralatan paling mutakhir. Namun pasukan yang

lapangan Mexico City sekitar satu jam sebelum pesawat

ditempatkan di El Paso, seperti dikatakan Kepala CIA,

Japan Air Lines yang dibajak sampai. Lapangan udara

adalah pasukan pilihan yang tak jauh beda mutunya dari

Mexico City sudah dikosongkan dari lalu lintas pesawat itu.

pasukan Camp David.

Para teroris menolak ketika diminta mendarat di lapangan

Pasukan khusus di El Paso jumlahnya hanya dua

udara militer. Mereka berkeras mendarat di lapangan

batalyon yang terdiri dari dua ribuan orang. Pasukan ini

udara

sipil.

Maka

pemerintah

Mexico

terpaksa

ditempat di sana dalam kerangka berjaga-jaga terhadap

mengalihkan seluruh pesawat sipil yang akan mendarat ke

serangan Cuba. Pasukan ini telah sering menyusup ke

lapangan udara militer. Lapangan udara sipil itu kini sepi.

berbagai penjuru dunia untuk tugas-tugas yang sangat

Ada beberapa pesawat sedang parkir di avron.

dirahasiakan. El Paso, kota terakhir Amerika Serikat yang

Begitu pasukan khusus tiba, mereka dijemput oleh

berbatasan dengan negara-negara Amerika Latin. Negara-

Panglima Angkatan Darat Mexico, kemudian Kepala Staf


Angkatan Darat Amerika yang telah duluan tiba di sana
155

bersama Direktur CIA dan Menteri Luar Negeri Amerika

berkeping. Kalaupun mereka sampai di darat, mereka juga

Serikat. Pasukan khusus itu berpakaian coklat tua. Pakai

harus berpikir sepuluh kali untuk bertindak. Pembajak itu

topi pet, mirip pakaian petugas pelabuhan udara Mexico

memegang enam granat tangan.

City. Kemiripan pakaian ini memang diatur dalam waktu

Keenam granat itu bisa membuat pesawat menjadi

yang amat singkat oleh bahagian logistik tentara Amerika.

serpihan halus berikut para penumpangnya, jika meledak

Mereka menyamar dalam pakaian petugas lapangan.

bersamaan. Di dalam pesawat itu tegang dan sepi. Para

Namun di balik pakaian petugas lapangan itu, mereka

pembajak nampaknya telah meminum semacam obat.

memakai pakaian loreng. Begitu sampai, mereka segera

Mereka tak pernah lelah meski berdiri selama berjam-jam

disebar ke berbagai tempat di sekitar lapangan. Ada yang

dalam penerbangan itu sambil tetap pula mengancungkan

menempati menara lapangan, ada yang bertugas di mobil

pistolnya terus menerus.

tangki yang akan mengisi minyak, ada pula di bahagian

Mereka memperlihatkan kepatuhan yang luar biasa.

pemadam kebakaran.

Beberapa penumpang justru ada yang sudah tertidur. Tiba-

Di dalam pesawat ketegangan berlanjut terus. Si

tiba lampu tanda dilarang merokok dihidupkan. Lalu

Bungsu dan Tongky memang tak bisa berbuat banyak.

sebuah pengumuman yang berasal dari ruangan pilot.

Kalau saja mereka bisa duduk dekat beberapa orang

Suaranya tak lain dari suara pramugari Italia, pembajak

anggota CIA yang ada di depan, barangkali mereka bisa

cantik itu. Suaranya terdengar jernih, tenang dan merdu.

saling berbisik, menyerang dari tempat mereka masing-

Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, beberapa menit lagi

masing secara serentak ke pada tujuh pembajak itu.


Namun

adalah

Silahkan mengenakan ikat pinggang Anda, mematikan

keenam

rokok dantetaplah tenang di tempat Anda masing-

pembajak lelaki itu. Granat itu tak pelak lagi adalah

masing, sebelum ada perintah bergerak dari kami. Ingat,

buatan khusus Uni Sovyet. Kalau mereka bergerak ketika

jangan bergerak, jangan bangkit jika tak kami suruh.

pesawat masih di udara, maka pesawat itu akan hancur

Keselamatan seluruh isi pesawat ini tergantung pada

kekhawatiran

bahaya

yang

meledaknya

menghadang

kita akan mendarat di lapangan terbang Mexico City.

granat

di

tangan

156

gerakan setiap individu Anda. Mulai detik ini, jika seorang

Sementara itu, di Washington DC, Presiden Amerika

saja dari Anda berbuat yang tidak-tidak, maka kami akan

terus berrunding dengan anggota kabinetnya. Mereka

meledakan seluruh isi pesawat ini. Tetaplah tenang

mencari upaya untuk keluar dari kemelut ini. Menteri Luar

Suaranya

terhenti

sebentar.

Kemudian

Negeri dan Panglima Angkatan Darat serta Direktur CIA

dia

telah diberi wewenang untuk mencari jalan keluar. Tugas

menyambung lagi:

utama mereka yang berada di Mexico City itu adalah

Kami ingin memberi petunjuk pada Anda semua. Jika

mengulur waktu sepanjang mungkin.

tuntutan kami kepada kepada Pemerintah Amerika Serikat

Pesawat itupun mendarat. Namun ketika pasukan

dikabulkan, yaitu membebaskan teman-teman kami yang


kini berada di penjara Alcatras, maka sebahagian dari

khusus

Amerika

yang

berpakaian

petugas

lapangan

tuan-tuan akan kami bebaskan. Tapi sebahagian lagi akan

berniat mendekat dengan mengendarai mobil tangki,

tetap bersama kami dalam pesawat lain, atau mungkin

berpura-berpura akan mengisi bahan bakar, dari pesawat

tetap memakai pesawat ini, sebagai jaminan sampai kami

terdengar tembakan. Mobil tangki itu meledak dahsyat!

tiba di tujuan. Siapa yang akan tetap bersama kami nanti

Jaraknya dari pesawat yang parkir di tengah lapangan

kita tentukan. Kami berharap tak ada hal-hal luar biasa di

sekitar dua ratus meter! Semua orang terkejut hebat.

lapangan

tembakan-

Menteri Luar Negeri Amerika dan teman-temannya yang

tembakan, Anda tetaplah berada ditempat. Sebaiknya

ada di menara kontrol ternganga sesaat. Untung lapangan

menunduk dalam-dalam. Nah kita sudah mulai terbang

itu

merendah.

menimbulkan korban yang lebih parah.

udara

nanti,

namun

jika

ada

sudah

dikosongkan.

Pesawat itu memang terbang makin rendah.


Mereka telah berada di atas kota Mexico City yang luas itu.

-Episode 449-

Pilot mengadakan kontak terus menerus dengan pemandu


di tower. Mereka merasa lega, bahwa jalur pendaratan
telah disediakan.
157

Hingga

ledakan

itu

tak

-Episode 450-

Melainkan mayor. Dia diselundupkan ke dalam organisasi


buruh alat-alat berat dari pabrik caterpilar. Di sana tempat
yang cocok baginya. Sebab dia mengetahui tentang alat-

-Episode 451-

alat berat sejenis tank atau traktor. Dia diduga ditangkap


di New Jersey secara tak sengaja oleh polisi, tatkala buruh
pabrik yang sejak semula diduga diselusupi komunis itu

-Episode 452-

mengadakan aksi menolak nuklir empat tahun yang lalu..


Kennedy kembali mendehem.
Tapi

-Episode 453-

apakah

benar

informasi

tentang

Yoseph

Maxmillan seperti yang dilaporkan oleh kedua pimpinan


dinas rahasia Amerika itu? Mereka memang bertindak
cepat. Berhasil mengumpulkan informasi demikian cepat,
padahal Maxmillan baru saja habis bercerita di radio.
Siapakah sebenarnya

Yoseph Maxmillan sebagaimana

yang dikatakan oleh pilot itu?


Dia

-Episode 454-

memang

tak

berbohong

tentang

Yoseph

Maxmillan. Nama itu memang pernah ada di pulau Samun.


Pasukan seperti yang disebutkannya juga benar ada.

Kennedy mengangguk-angguk, namun wakil direktur

Pangkat

CIA yang ada di sisi lain menyambut cepat:

orang yang bernama

Yoseph Maxmillan itu

terakhir adalah Kapten. Komandan pasukan amphibi di

Menurut penelitian kami, Yoseph Maxmillan tak

pulau itu. Nama itu sangat populer ketika Maxmillan kecil,

pernah ditugaskan di Eropa. Namanya memag ada dalam

yang kini jadi pilot, tinggal di Pulau Samun.

pasukan amphibi. Namun pangkat terakhir bukan kolonel.


158

Dia populer karena sikapnya yang ramah. Berbeda


dengan

teman-temannya

yang

lain.

Suatu

isinya. Kini dia tolong memperpanjang waktu itu sampai

malam,

terpenuhi.

Maxmillan, tentara Nasional Cuba itu membunuh seekor

Di dalam pesawat. Suasana tak begitu tegang lagi.

ular besar sekali di rawa pulau Samun. Ular itu sangat

Para penumpang malah ada yang tertidur karena lelah dan

ditakuti penduduk, karena sudah sering menelan lelaki

panas. Yang tidak tidur adalah si Bungsu dan Tongky.

yang datang ke rawa itu untuk berburu belibis.

Mereka duduk saja diam-diam. Penumpang mendapat

Maxmillan

dan

jatah makanan dan minuman. Yang membagikannya tetap

membawa ular sebesar pohon pisang itu ke kampung. Kini

saja para pramugari pesawat JAL itu. Mereka ditugaskan

nama ayahnya itulah yang akhirnya diberi orangtuanya

oleh pramugari Italia yang jadi pimpinan pembajak.

kepadanya, Maxmillan. Artinya, Yoseph Maxmillan adalah

Kesumyian di pesawat dipecahkan oleh suara Tongky,

ayah Maxmillan yang kini sedang menerbangkan pesawat

negro teman si Bungsu yang bekas pasukan Green Berret

dan baru berdialog dengan Yuanita!

itu.

Kini,

membunuhnya

Maxmillan

yang

dengan

pilot

itu

karaben,

menerbangkan

Hey Yuanita, apakah Nona keberatan kalau makan

pesawatnya terus menuju Mexico. Ke tempat dimana para

bersama kami? Hitung-hitung sebagai makan perpisahan.

pembajak menunggunya. Dia berharap agar orang-orang

Mana tahu, kita tak berjumpa lagi, bukan?

Amerika yang menyelesaikan masalah ini akan segera

lain

mendapat jalan keluar menjelang dia tiba di lapangan

makanan, pada melotot mendengar selorohan negro

Mexico.

gagah itu, Namun Yuanita, gadis cantik itu menerima

yang

pada

terbangun

karena

Penumpang

mendapat

jatah

ucapan tersebut dengan tersenyum dan menjawab:

Dia hanya ingin memberi kesempatan sampai waktu


satu setengah jam yang diberikan pembajak itu terpenuhi.

Kita masih belum akan berpisah, kawan. Kalaupun

Sebab jika tak satupun pesawat yang mengaku membawa

datang pesawat yang membawa teman-teman kami dari

para tahanan politik dari Alcatras, maka para pembajak

Alcatras, kau dan temanmu orang Indonesia yang pendiam

akan meledakan pesawat yang mereka bajak berikut

itu akan tetap bersama kami. Kami akan memilih beberapa


159

orang diantara kalian, termasuk Menteri ini, untuk teman

yang pecah, pandangannya lurus ke menara pengawas. Di

sepesawat sampai di lapangan tujuan kami..

sana, di tower itu, pasti ada pejabat-pejabat penting yang

Hm,

kalau

bergitu

saya

amat

bahagia.

berunding dengan para pembajak, pikirnya.

Dapat

bersama Anda lebih lama. Apakah lapangan Havana di

Sebab salah seorang pembajak tadi menembak dari

Cuba menjadi tujuan akhir Anda?

jendela

bahu

tower

itu.

Dia

menyendok

orang pembajak di kanan sana. Kedua pembajak orang

gadis itu sambil masuk keruang pilot.


mengangkat

ke

makanannya kembali. Mengunyah dan menoleh pada dua

Nanti akan saya beritahu, jika tiba saatnya ujar

Tongky

tersebut

dan

mulai

Cuba itu tetap tegak seperti patung. Di tangan kananya

menyuap

pistol, di tangan kirinya granat siap meledak.

makanannya. Matanya beberapa kali menatap ke lobang

Tongky

jendela yang pecah, yang tadi tempat seorang pembajak

menoleh

lagi

ke

jendela,

meneruskan

menembak mobil tangki. Jauh di sudut kanan dia lihat

pandangan ke tower pengawas yang barangkali menurut

kerangka tangki itu masih mengepulkan asap tipis. Nun di

taksirannya sekitar 700-an meter dari pesawat ini. Orang

sana kelihatan tower pengawas.

di tower tentu bisa menembak kemari. Dengan alat bidik

Dia

meletakkan

sendoknya,

mengangkat

yang baik, peluru bisa masuk lewat kaca yang pecah, dan

kedua

kalau peluru itu masukTongky menoleh ke kanan, dan

tangannya menirukan sedang memegang bedil panjang.

peluru itu akan mengantam persis kepala salah seorang

Membidik lewat jendela kaca yang pecah di depannya,

pembajak. Ya, peluru dari tower tinggi itu akan membuat

kemudian:

sudut rendah ke pesawat. Kalau saja orang di tower itu

Door!

punya otak, mereka bisa menembak. Namun untung saja

Penumpang di depannya kaget. Menoleh ke belakang.

otaknya itu tak dipergunakan, pikir Tongky pula.

Tongky senyum dan mengerdipkan mata, sementara

Sebab

kalau

mereka

pergunakan

otaknya,

dan

tangannya masih seperti memegang bedil. Kemudian

mereka

Tongky menyendok makananya lagi. Menoleh ke jendela

tersungkur mati, maka pembajak yang lain tentu dengan


160

menembak,

dan

pembajak

yang

satu

itu

serentak akan meledakan granatnya. Lalu..isi pesawat ini

isi pesawat dalam waktu sekejap. Para pembajak bisa tak

jadi abu! Untung orang di tower tak pakai otak, pikir

mengetahui sama sekali.

Tongky lagi sambil melahap sisa terakhir dari makanannya


di piring plastik.
Matanya kembali menatap kaca jendela yang pecah.
Dan, tiba-tiba,

ya, tiba-tiba sebuah pikiran menyelinap

ke otaknya. Jika dari menara bisa menembak, dan dengan


memakai alat peredam, peluru pasti bisa masuk ke mari
dengan diam. Bahkan tanpa alat peredampun, tembakan

-Episode 455-

dalam jarak seribu meter itu takkan terdengar dari dalam


pesawat.

-Episode 456-

Mereka di tower harus berbuat sesuatu, pikir Tongky.


Dia mencoba membayangkan perang Vietnam yang dia

Tiba-tiba Direktur CIA itu berseri wajahnya.

lalui bersama teman-temannya dulu. Betapa mereka

Terima kasih, Tuan mengingatkan kami. Benar dalam

mempergunakan bedil yang pakai peredam. Pesawat


udara

menjatuhkan

bom-bom

kimiawi.

Bom

paket bantuan untuk pasukan tuan ada peluru itu. Tapi

yang

paket khusus yang didatangkan setahun lalu

menyebarkan kuman, bom yang menyebabkan penduduk


atau para pemberontak komunis jadi tertidur. Bom berisi

Yang hadir di tower itu seperti mendapat nafas baru.

obat tidur! Ya, itu dia!

Anda sebutkan saja kode peti senjata dan peluru

Orang di tower itu harus mencari peluru yang


ujungmya berrisi

yang dimaksudkan.. ujar Kepala Staf Angkatan Perang

zat kimia. Peluru itu ditembakkan ke

itu.

dalam pesawat. Tanpa suara, tanpa warna, peluru yang


ujungnya berisi zat kimia itu akan melumpuhkan seluruh
161

Direktur CIA itu segera menyebutkan kodenya. Kepala

Berapa kekuatan peluru ini dan berapa lama dia

Staf Angkatan Perang Mexico mencatat dan memberi

mulai bereaksi? tanya Menteri Luar Negeri AS.

instruksi lewat telepon pada anak buahnya.

Peluru ini segera bereaksi begitu dia mencapai

Apakah tempat penyimpanan amunisi Anda jauh dari

sasaran. Untuk pesawat sebesar yang di lapangan sana,

sini? tanya Menteri Luar Negeri Amerika.

dengan penumpang sekitar enam puluh orang, kita hanya


membutuhkan waktu satu menit dengan jenis peluru yang

Itu rahasia, tapi kami akan mendatangkannya dalam

ini.. ujar Kepala CIA itu sambil memilih peluru berkepala

waktu singkat..

hijau.

Mexico memang dikenal sebagai negeri yang punya

Kini

hubungan dekat dengan Amerika. Amerika memerlukan

beri

isyarat

ke

sana,

kita

siap

untuk

negara di selatan ini untuk membendung komunis. Dalam

melaksanakannya. Siapa yang akan menembak hingga

waktu

persis masuk ke jendela yang pecah itu?

singkat

dari

gudang

amunisi

yang

letaknya

memang di sekitar lapangan udara, peluru yang diminta

Ada

datang, berikut bedilnya sekalian.

empat

atau

lima

orang

yang

yang

bisa

menembak ke sana, termasuk kolonel ini.. ujar Kepala CIA


itu.

Senapan mirip M16 yang belum banyak beredar saat


itu. Namun loopnya agak khusus, agak besar. Loop yang

Mereka segera bersiap. Kolonel itu mempersiapkan

agak besar ini adalah untuk tempat peluru kimia tersebut.

bedilnya. Membidik lewat teleskop dengan sinar infra

Pelurunya

merah ke lobang jendela yang pecah itu. Kemudian

berbentuk

cerutu

sebesar

kelingking.

Pangkalnya agak besar untuk tempat bertumpu pada

memberi isarat bahwa dia sudah siap.

bedil. Jika ditembakkan, cerutu sebesar kelingking itulah

Beri isyarat ke pesawat itu ujar Menteri Luar

yang terbang. Menancap di tempat yang dikehendaki.


Kemudian

peluru

itu akan pecah

Negeri.

dan menyebarkan

Kepala CIA itu segera memencet tombol lentera listrik

kimianya secara diam-diam. Tanpa suara, tanpa bunyi dan

sekali. Lalu menanti. Tongky yang memang telah menanti

tanpa warna.
162

isyarat itu segera memencet senternya. Orang-orang di

Boleh saya ke WC di belakang?

menara membaca pesannya kembali:

Pembajak yang harus menghindar itu tak menyahut,

Tunggu isyarat berikutnya untuk menembak..

hanya memberi isyarat dengan mengayun ujung pistolnya

Mereka yang di Tower menanti. Si Bungsu yang

ke arah belakang. Artinya dia mengizinkan si Bungsu ke

dibisiki oleh Tongky tentang rencananya, diberi tahu pula

belakang. Si Bungsu menanti beberapa saat, kemudian

bahwa orang di tower telah siap. Dan si Bungsu harus

tegak. Ketika lewat dekat orang itu dia tersenyum. Namun

memulai

harus

pembajak itu seperti patung yang beku. Tak bereaksi

berpura-pura pergi ke WC di belakang. Kemudian dengan

sedikitpun. Si Bungsu terus ke belakang. Di dalam toilet

segela usaha harus bisa membuat pembajak yang di

dia hanya mencuci muka, dan bersisir.

rencana

yang

mereka

rancang.

Dia

sebelah kananya beranjak dari sana. Sebab tempat di

Ketika dia keluar, Tongky sudah menanti dengan

belakang pembajak itu tegak adalah tempat dimana

tegang. Namun pembajak itu masih di tempatnya, tak

peluru bius itu akan bersarang, jika ditembakan dari tower.

bergeser sedikitpun. Si Bungsu lewat lagi ke depan. Ketika


akan

Jika pembajak itu masih tegak di sana, maka peluru


terjadi, maka kawan-kawannya yang lain pasti akan

peluru

itu

akan

yang

harus

dia

bergegas ke depan.

pihak keamanan mulai menyerang. Jika pembajak itu


maka

pembajak

Nona, saya ingin ke tempatmu.. katanya sambil

meledakkan granat mereka, karena menyangka bahwa


tegak,

tempat

pindahkan itu, Yuanita muncul di depan sana.

bius itu akan menghantam kepala atau lehernya. Jika itu

berhasil

melewati

Gadis cantik itu tentu saja terganga heran. Tapi

menghantam

pembajak yang lain jadi berang. Yang tegak di sisi kanan

bahagian yang lembut di belakang tempat tegaknya,

tempatnya lewat berusaha menjangkaunya, namun tak

ditambah dengan suara batuk yang diatur Tongky, maka

berhasil. Karena itu pembajak tersebut memburu pula ke

terkaman peluru itu tak bakal diketahui. Selanjutnya

depan. Dan saat itu Tongky yang sudah siap dengan senter

mereka boleh tidur bersama. Si Bungsu mulai angkat

mininya memberi isyarat.

bicara:
163

Itu isyaratnya! seru Direktur CIA yang ada di

tempat duduk, bius yang amat tinggi dosisnya itu segera

tower.

bekerja.

Seruan itu sekaligus berupa perintah pada kolonel

Mesin pendingin udara yang ada dalam pesawat itu

yang sejak tadi tetap membidik. Pelatuk dia tarik. Peluru

justru mempercepat menyebarnya pengaruh bius itu ke

bius itu meluncur dan masuk persis di lobang kaca jendela

segala pelosok pesawat. Dalam waktu hanya setengah

yang pecah itu. Menghujam di sandaran tempat duduk

menit, tak seorangpun dalam kabin penumpang yang

dimana pembajak tadi berada.

sadar, kecuali Tongky yang memang telah waspada benar.

Hei, bajingan, kau kembali atau kutembak.. seru

Ia veteran perang Vietnam. Karenanya dia mengenal

pembajak itu pada si Bungsu.

dengan baik cara kerja senjata buatan Amerika itu. Karena


itu, begitu dia menekan senter kecilnya untuk memberi

Si Bungsu terhenti. Lalu menatap pada Yuanita di

isyarat, dia telah menyiapkan diri. Sehelai sapu tangan dia

depan sana. Gadis itu tersenyum manis.


Jangan

nervus,

Love.

Duduklah

di

pergunakan menutup mulut dan hidungnya.

tempatmu

-Episode 456-

kembali. Atau kalau kau ingin duduk di depan ini agar


lebih dekat denganku, mari.. silahkan
Si Bungsu tersenyum dan melangkah. Namun dia

-Episode 457-

terhuyung. Pembajak itu, pramugari itu juga terhuyung.


Semuanya rubuh pada waktu hampir bersamaan!
Peluru kimia buatan Amerika itu bekerja amat cepat
dan amat tepat waktunya. Peluru yang ditembakan itu
ternyata ada tiga buah, beruntun dalam waktu setengah
detik. Dan begitu menghantam sasarannya di sandaran

164

-Episode 458-

bersama si Bungsu untuk diterbangkan ke Dallas, kota


tujuan mereka dan dengan satu syarat, kehadiran mereka

Para penumpang masih terheran-heran. Menteri Luar


Negeri Amerika dan

tidak dipublisir oleh koran yang saat ini jelas saja

si Duta Besar maju, menyalami

mendapatkan berita yang luar biasa hebat dan heroiknya.

Menteri Muda Amerika yang baru siuman. Mengguncang

Menteri Luar Negeri Amerika itu terpaksa menerima

tangannya erat-erat, lalu bicara kepada penompang:

penolakan Tongky. Dan hanya dalam waktu setengah jam

Atas nama Pemerintah Amerika, atas nama

sejak mereka mengetahui nama Tongky lewat daftar

Presiden Kennedy, kami menyampaikan maaf yang besar

penumpang, mereka telah tahu sejarah hidup veteran

atas peristiwa ini. Tuan-tuan mendapat gangguan dalam

perang Vietnam itu. Mereka tahu, Negro warganegara

perjalanan karena adanya Menteri Muda kami di pesawat

Inggeris itu adalah seorang sersan mayor dalam pasukan

ini, yang ingin mereka jadikan sandera. Kini, sebagaimana

Baret Hijau Inggeris yang terkenal. Yang beberapa kali

disampaikan pilot ini, semuanya telah berlalu. Sebagai

menyelamatkan regu pasukan Amerika yang terjebak oleh

tanda terima kasih atas ketabahan Anda semua, kami

tentara Viet Cong dalam perang Vietnam.

akan mengantarkan Anda ke kota tujuan masing-masing.

Mereka juga mengetahui, sersan itu kini berdomisili di

Kami akan antarkan dengan pesawat terbang khusus ke

Singapura.

kota terkecil yang jadi tujuan Anda.. Dan pada tuan yang

sebagai

Inggeris terkenal itu.

di tempatnya.
pembajakan

Fabian

kelompok yang terdiri dari bekas pasukan Baret Hijau

Tongky yang sudah sadar sejak tadi dan tetap duduk diam

drama

Kapten

bahwa mereka di kota Singa itu menghimpun semacam

khusus.. Menteri Luar Negeri Amerika itu menatap pada

berakhirnya

mantan

komandannya, juga dari pasukan Green Barret. Diketahui,

duduk di belakang sana.. kami ingin bicara secara

Demikianlah

Bersama

Dalam waktu yang juga tak sampai setengah jam,

itu.

lewat Washington DC, mereka mengetahui latar belakang

Tongky yang diminta untuk bicata khusus dengan menteri

kehidupan kawan Tongky yang bernama si Bungsu. Mereka

itu menolak dengan halus. Dia hanya minta antarkan

punya fail tentang anak muda itu, dimulai dari zaman


165

Jepang

di

Sumatera

Barat.

Tentara

Amerika

yang

harga diri dan rasa terima kasih Bangsa Jepang jadi

merupakan bahagian dari tentara Sekutu telah menyebar

meledak begitu mengetahui pemuda yang membela gadis

mata-mata jauh sebelum sekutu masuk ke Indonesia. Dari

Jepang itu diadili dan bisa diancam hukuman tembak!

mata-mata inilah diserap informasi, bahwa ada seorang

Akhirnya pihak Departemen Keamanan Amerika yang

anak muda bernama si Bungsu, yang dengan samurainya

terkenal dengan sebutan Pentagon itu, mengirim surat

membabat tentara Jepang.

perintah kepada Panglima Pendudukan Amerika di Jepang,

Kemudian fail, data tentang diri anak muda itu kini

agar perkara anak muda itu dideponir saja. Di petieskan.

lengkap tatkala masuk berita dari Tokyo dan Nagasaki,

Anak

Jepang. Saat itu yang jadi Presiden Amerika adalah

meninggalkan

Eisinhower. Dan di Jepang tentara Amerika suatu malam

betapapun jua, Amerika

bahagian utara Tokyo, disebuah daerah bernama Asakusa

membebaskan begitu saja orang yang membunuh dua

disebuah penginapan mesum, mereka kehilangan dua

orang tentaranya!

orang tentara yang mati dibacok samurai.


Kemudian,

berbulan-bulan

setelah

muda

itu

diusahakan

kota

Tokyo

bebas

tanpa

tak

tetapi

harus

publisitas.

Sebab

mau kehilangan muka,

Dan anak muda itu dibebaskan. Kemudian ternyata


itu,

diketahui

dia menuju ke Kyoto, ke kota tua dimana dia mencari

bahwa yang membabat perwira dan bintara Amerika itu

musuh besarnya, Saburo Matsuytama! Semua data itu

adalah seorang anak muda berkebangsaan Indonesia,

dikirim ke Washington oleh CIA. Dan kini, baik orang CIA

bernama si Bungsu! Data tentang dirinya telah dikirim ke

maupun

Washington lewat mata-mata yang warga Indonesia atau

langsung dengan kedua orang tersebut.

Jepang.

-Episode 459-

Menteri

Luar

Ketika anak muda ini diadili di Tokyo, penduduk kota


itu jadi heboh dan memprotes. Soalnya anak muda itu
membunuh

kedua

tentara

Amerika

karena

-Episode 460-

akan

memperkosa gadis Jepang yang bernama Michiko! Rasa


166

Negeri

Amerika

itu

bertemu

Direktur CIA itu saling pandang dengan petugas

itu, para bekas sandera masih ada yang menunggu

keamanan.

pesawat.

Sebahagian

besar

diantara

mereka

telah

Jangan khawatir. Dia bukan bahagian dari kami. Dia

diterbangkan ke kota masing-masing. Seorang petugas

benar-benar seorang penumpang biasa. Seorang lelaki.

bergegas ke sana. Menyeruak diantara petugas keamanan

Saya harap Anda bisa mengerti..

yang menjaga dengan ketat. Berbisik dan mencari-cari.


Kemudian mendekati seorang lelaki.

Dan tiba-tiba saja Direktur CIA itu menjadi maklum.

Tuan, Anda diminta datang ke ruang itu.. petugas

Dia punya seorang anak gadis yang sebaya dengan

tersebut bicara pada si lelaki. Lelaki itu, yang tak lain

pramugari cantik ini. Gadisnya itu seorang yang manja.

daripada si Bungsu, jadi kaget.

Baik, Anda bisa sebutkan namanya. Tapi kami hanya

Saya..?

bisa memberi waktu lima menit. Tak lebih


Terimakasih.

Saya

justru

hanya

butuh

Ya, Tuan..!

waktu

setengah menit..

Si Bungsu memandang pada Tongky yang tengah


duduk bersandar di kursi sambil menaikkan kaki ke meja.

Nona, bisa sebutkan namanya, agar kami bawa dia

Di meja ada dua botol bir yang telah kosong. Sebuah

kemari..

piring yang penuh tulang ayam.

Saya tak tahu namanya..

Saya dengan teman saya ini?

Direktur CIA itu tertegun heran.

Tidak, Anda sendirian..

Ya saya tak tahu namanya. Namun saya bisa

Tongky mengedipkan mata. Dan si Bungsu mengikuti

sebutkan ciri-cirinya.

petugas itu. Dia segera dibawa ke luar ruangan. Ke sebuah

Baiklah. Anda sebutkan ciri-cirinya..

jalan di depan ruang tunggu. Naik ke sebuah jip, kemudian

Yuanita menyebutkan ciri lelaki yang ingin dia temui

jip itu dipacu ke sudut lapangan yang lain. Lalu berhenti di

itu. Di ruang khusus di salah satu tempat dekat lapangan

dekat sebuah pesawat jet kecil yang dijaga dengan ketat.


167

Di dekat tangga, ada tiga orang tegak. Satu diantaranya

Itu

pula

sebabnya,

meski

dalam

keadaan

adalah perempuan. Yang segera dikenali oleh si Bungsu

bagaimanapun, dia harus diawasi dengan ketat, walaupun

sebagai Yuanita.

terasa agak kurang sopan. Namun si Bungsu sama sekali


tak tahu untuk apa dia datang ke sana. Kalaupun benar

Dia yang Anda maksud..? tanya Direktur CIA itu

seperti yang diucapkan Direktur CIA, maka dia juga tak

begitu jip tersebut berhenti.

tahu kenapa gadis itu memintanya untuk datang. Dia

Gadis itu mengangguk. Matanya tak lepas menatap si

mendekati gadis itu. Yang rambutnya tergerai ditiup angin

Bungsu yang termangu-mangu di atas jip. Si Bungsu

di lapangan udara Mexico City itu. Kemudian tegak tiga

benar-benar tak tahu akan mengapa. Dia turun dari jip itu.

langkah di depanya. Dia masih menatap sejenak. Menatap

Kemudian melangkah mendekati gadis yang tetap saja

gadis yang sejak tadi memang telah menantinya.

memandangnya tak berkedip. Petugas-petugas, termasuk

Anda meminta saya untuk kemari, Nona? tanya si

Direktur CIA, menatap setiap gerak kedua orang itu


dengan diam. Sebenarnya adalah tak sopan berlaku

Bungsu pelan.

demikian. Menatap sepasang anak muda yang barangkali

Gadis

itu

tak

menjawab,

melainkan

mendekat

entah akan mengapa. Tapi yang mereka hadapi ini bukan

padanya. Menglurkan tangan untuk bersalaman. Si Bungsu

sembarang anak muda. Yang perempuan adalah gembong

ragu-ragu, namun akhirnya menyambut uluran tangan itu.

pembajak komunis yang amat militan.

Gadis itu menjabatnya dengan erat, dan tanpa diduga

Siapa tahu, kesempatan seperti ini dia pergunakan

dan tak dapat dielakkan si Bungsu Yuanita menarik

untuk bunuh diri, atau melakukan penyanderaan lagi,

tangannya mendekat. Menyebabkan tubuh mereka saling

misalnya. Jika gerakan mencurigakan seperti itu mereka

merapat dan tubuhnya langsung dipeluk gadis itu. Tidak

lihat, mereka sudah siap sedia. Gadis ini merupakan salah

berhenti sampai di sana, gadis itu mencium bibirnya.

satu tertuduh utama, dan merupakan mata rantai amat

-Episode 461-

penting

dalam

menggulung

sindikat

terorisme

internasional. Makanya dia tak boleh diabaikan.


168

-Episode 462-

Dan ke sanalah si Bungsu menuju. Ke belantara yang tak


berbelas kasihan itu.

Di bahagian tengah, disebut sebagai Centrum City.

Dia dan Tongky menginap di Dallas Hotel. Hotelnya

Pusat kota tidak hanya disebut Centrum karena berada di

terbilang sederhana. Bertingkat dua belas dengan gedung

tengah. Pengertian Centrum diartikan sebagai pusatnya

model Abad ke 19. Begitu masuk loby hotel, seorang gadis

segala kegiatan. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan

cantik

yang mengatur dunia! Sekali lagi, yang mengatur dunia!

berpakaian

seperti

perwira

Spanyol

zaman

Napoleon membukakan pintu mobil. Membawanya masuk

Di bahagian inilah para bandit Mafia mengatur cabang dan

dan mengantarkan ke bahagian front office. Di sana, dua

kegiatannya hampir di seluruh penjuru dunia.

orang

Di bahagian ini pula terdapat sebuah kantor Caltex,

gadis

yang

hanya

mengenakan

kutang,

memperlihatkan sebahagian besar dari dadanya yang

yang kelihatannya tak begitu besar, namun dari situlah

ranum, menerima mereka. Mulai dari mencatatkan nama,

seluruh kebijaksanaan perusahaan minya raksasa itu

menentukan kamar, lalu mengantarkan mereka ke kamar.

dikomandokan. Dan.. di bahagian ini pula pusat perjudian,

Yang mengantarkan seorang gadis dengan pakaian

pelacuran serta kegiatan politik disutradarai! Jadi bedanya

Ceong Sam yang lazim dipakai di negeri Cina. Belahan

amat menyolok antara kota bahagian utara dimana

samping baju itu seperti dirobek. Mulai dari mata kaki,

Gubernur berkantor dengan bahagian Centrum dimana

sampai ke atas pinggul. Belahan itu menampakan betis,

para bandit bermarkas.

paha, pinggul yang tak bertutup. Mereka menaiki lif yang

Bahagian Utara dengan gubernurnya dianggap tidak

modelnya kuno sekali. Sebuah kotak empat segi dengan

sebagai pusat kekuasan. Tidak sebagai pusat pengambil

tutup seperti jerajak besi di penjara. Ketika tombol

keputusan. Keputusan dan kekuasaan justru ditentukan

bernomor dipencet, yaitu tingkat dimana mereka akan

oleh orang-orang yang bukan duduk di pemerintahan, tak

ditempatkan, lif itu memperdengarkan bunyi berdenyit.

berpangkat dan tak jelas identitasnya. Mereka bermarkas

Persis seperti membuka pintu di rumah-rumah kuno.

di Centrum City! Itulah selintas gambaran tentang Dallas.


169

Gadis yang memakai baju robek lebar di paha, dan

Wow, inilah Dallas Bungsu. Sambutan untuk kita di

model dada terkelayak separuhnya itu tersenyum manis.


Tongky

mengerdipkan

mata

pada

gadis

itu.

hotel ini ternyata cukup lumayan.

Mereka

Si Bungsu yang sejak tadi sudah merebahkan diri di

menempati kamar 707. Gadis itu mengantarkan mereka

pembaringan menatap isi kamar itu. Kamar itu luar biasa

sampai ke dalam kamar. Menunjukan letak kamar mandi,

mewahnya. Seluruh lantainya di alas permadani biru.

tempat sabun, lemari pakaian, handuk dan lain-lain.

Dindingnya juga berwarna biru. Alas kasur dan selimut

Jika Anda butuh apa saja, tekan bel itu dan

tebalnya juga berwarna biru dan mewah. Tiba-tiba ada

ngomong lah, mintalah. Apa saja, akan kami layani ujar

suara di aiphone dalam kamar itu.

gadis itu.
Kalau kami minta

Tuan, jika tuan ingin dipijat, kami akan mengirimkan


Anda, Nona..? ujar Tongky

dua orang pemijat ke sana..

memulai kedegilannya.

Apakah tukang pijatnya lelaki atau perempuan?

Tuan hanya tinggal menekan aiphone itu, dan

tanya Tongky dari pembaringannya.

katakan pada bos saya, bahwa saya demam dan harus

Tuan boleh pilih.. jawab aiphone itu.

berada di kamar ini untuk jangka waktu yang ditentukan..

Tongkay

gadis itu menjawab penuh sikap profesional. Tongky

tertawa

bergumam

dan

mengucapkan

terimakasih. Buat sementara mereka hanya memesan

bersiul.

minuman. Tongky memesan gin yang tal ada dalam kulkas

Terimakasih, kami akan pikir tombol mana yang akan

kecil di kamar dan si Bungsu memesan teh panas. Hari

kami tekan setelah kami mandi nanti.. ujar bekas

sudah

pasukan Baret Hijau itu sambil meletakan uang sepuluh

Karenanya

dollar ke belahan dada gadis itu, yang terbuka dua pertiga

berminat untuk meninggalkan hotel. Mereka memilih

bahagiannya. Gadis itu tersenyum dan meninggalkan

untuk tidur dan istirahat. Sehabis memesan minuman

kamar.
170

malam
tak

ketika

mereka

seorangpun

sampai

diantara

di

hotel

keduanya

itu.
yang

mereka memesan makan malam. Berupa ayam goreng

tengah menembak itu! Pistolnya meledak, pelurunya

dan nasi putih.

menghantam loteng, kemudian polisi itu rubuh! Si Bungsu

-Episode 463-

kembali menoleh pada para petugas Dallas Central


Hospital itu, dan dengan tenang berkata:
Anda jadi saksi, saya hanya membela diri

-Episode 464-

Lalu dia memberi isyarat agar mengerjakan segera


mayat Tongky. Dengan gugup petugas itu melaksanakan
perintahnya. Saat itu terdengar ada yang berkata;

-Episode 465-

Anda mencari bencana, Tuan. Anda melawan Polisi


Dallas. Anda melawan kawah gunung merapi..

-Episode 466-

Si Bungsu menoleh pada yang bicara itu. Dan yang


bicara

itu

adalah

dokter

wanita

cantik

yang

tadi

mengantar kedua polisi ke ruangan ini.

-Episode 467-

Anda membunuh mereka kata dokter itu lagi.

Dokter cantik itu menjerit melihat pistol ditangan

Si Bungsu masih tak menjawab. Namun tak lama

polisi itu terarah pada si Bungsu yang masih saja tak

kemudian, salah seorang dari polisi itu, yaitu yang

mengacuhkannya. Dan si Bungsu, yang telah pulih kembali

bertubuh besar, yang kena hantam hingga pingsan, mulai

naluri rimbanya, mendengar dengan jelas pelatuk pistol

bergerak.

yang ditarik. Dan hanya berbeda dua detik dari letusan

Dia dan temannya itu takkan mati. Yang kena tikam

pistol itu, dia lebih duluan membalik dan mengayun

pisau itu hanya pingsan untuk jangka waktu dua atau tiga

tangan kanannya! Dua bilah samurai kecil lepas dari

jam. Dia akan segera sadar.. ujar si Bungsu pelan sambil

tangannya. Menghantam leher dan dada polisi yang

mendekati
171

polisi

yang

tak

bergerak

itu.

Mencabut samurai kecil di leher dan di dana di polisi itu.

seragamnya persis seperti dua polisi yang dilumpuhkan si

Dia memang tak berniat membunuh polisi tersebut. Kalau

Bungsu. Si Bungsu tahu, dia harus melawan atau masuk

mau, dengan mudah dia bisa melakukan. Dia hanya

bui.

merasa muak atas perlakuan mereka. Yang merasa super

Daerah

ini

kelihatannya

amat

keras

dan

tak

menjadi orang putih. Yang amat menghina orang kulit

menyukai orang-orang kulit berwarna, terutama orang

berwarna.

negro. Makanya dia bersandar ke dinding, menatap

tergambar

Kebenciannya
dalam

pada

ucapan

orang

dan

kulit

berwarna

perlakuannya

ketika

dengan diam pada polisi yang datang itu. Dia akan melihat

memeriksa mayat Tongky.

situasi, kalau kedua polisi itu cukup sopan, dia akan

Mereka tidak hanya memperlakukan mayat itu secara

melayaninya baik-baik. Tapi kalau mereka kasar seperti

tak sopan, tetapi juga berniat merampok dompetnya yang

kedua polisi yang terdahulu itu, maka dia juga akan

berisi uang dan jam tangan roleknya!

melayaninya menurut selera mereka.

Itulah yang

membuat mual si Bungsu, dan yang membuat amarahnya

Ah, jauh-jauh datang dari Minangkabau, alangkah

tak terkendalikan. Ketika polisi yang satu akhirnya sadar,

memalukannya kalau hanya takut melawan polisi yang

dia

zalim. Apalagi

mendapatkan

dirinya

telah

terborgol

bersama

jumlahnya hanya dua orang. Bukankah

temannya yang masih pingsan dengan leher dan dada

dulu ketika di Tokyo dia juga pernah menghadapi tentara

berdarah. Si polisi menyumpah-nyumpah mendapatkan

Amerika? Tentara Amerika yang hendak memperkosa

dirinya dilumpuhkan begitu.

Michiko. Dua tentara yang sombong, dan keduanya dia

Jahanam,

kau

akan

mendapat

pembalasan..

sudahi nyawanya!

sumpahnya pada si Bungsu.

Dia sudah datang di kota belantara ini. Dalam tiap

Si Bungsu tak mengacuhkan. Namun suasana segera

belantara, berkeliaran mahluk-mahluk buas. Dia sudah

berubah, tatkala tiba-tiba dari arah mereka masuk tadi

diberi ingat ketika masih di Singapura akan hal itu oleh

terdengar derap sepatu. Seorang dokter lelaki kelihatan

teman-temannya. Kedua polisi itu menatap si Bungsu.

masuk, dan di belakangnya ada dua orang polisi yang

Menatap pada dua polisi yang tergeletak berlumur darah


172

dan tangannya diborgol di lantai. Si Bungsu menatap

dilumpuhkan si Bungsu. Si Bungsu tak mengerti apa

dengan diam. Polisi itu menatap mayat Tongky. Kemudian

sebenarnya yang terjadi.

menatap si Bungsu.

Apakah ada komplotan dalam tubuh kepolisian

Maaf, Tuan, kami dari Kepolisian Dallas, apakah Tuan

Dallas? Kedua polisi itu kembali melakukan hal yang tadi

yang meninggal tertembak ini teman Tuan?

dilakukan oleh polisi terdahulu. Mencatat nama dan


identitas Tongky dan si Bungsu.

Si Bungsu buat sesaat tak bisa menjawab oleh sikap


yang sopan itu. Tak ada nada permusuhan. Tak ada nada

Maaf, kami datang terlambat ke hotel dimana

kebencian terhadap kulit berwarna. Kedua polisi itu justru

kejadian

ini

berlangsung.

Soalnya

mereka

menyebut Tuan pada mayat Tongky.

merencanakan pembunuhan ini dengan baik..

Ya, saya temannya ujar si Bungsu akhirnya.

Merencanakan? kata si Bungsu heran.

Namun dia masih tetap waspada. Kedua polisi itu

Ya, mereka. Anda tak tahu?

mendekati temannya yang tergeletak. Si Bungsu jadi

telah

Si Bungsu menggeleng.

kaget tatkala mendengar dialog polisi yang baru datang

Mereka dari kelompok gerombolan Klu Klux Klan,

itu:

Anda tak tahu?


Jahanam! Kau merusak nama korp kami. Kini kau

Si Bungsu kembali menggeleng.

rasakan akibatnya. Kalian para bandit haus darah! Kalian

Anda tak tahu bahwa ini direncanakan atau Anda tak

akan dihukum tanpa prosesverbal!

tahu apa-apa tentang Klu Klux Klan?

Kawan-kawan kami akan membebaskan kami ujar

Kedua-duanya. Saya tak tahu untuk apa organisasi

polisi yang tergeletak itu sambil nyengir.

itu merencanakan pembunuhan teman saya..

Dua orang polisi lainnnya segera hadir dalam kamar

Kedua polisi itu saling pandang. Kemudian menarik

mayat itu. Dan kedua polisi yang baru datang itu segera
diperintahkan

untuk

menyeret

dua

polisi

nafas panjang.

yang
173

Kawanmu ini, Tuan, dibunuh oleh suatu kelompok

Tuan, seperti yang saya katakan, kedua polisi tadi

orang-orang yang haus akan darah negro. Mereka adalah

adalah

polisi

gadungan.

Mereka

merencanakan

kelompok iblis yang sebenarnya. Negeri ini, dan hampir

pembunuhan temanmu ini. Mula-mula mereka membaca

semua negeri di selatan ini, kini tengah dilanda oleh

koran pagi, bahwa ada seorang negro yang jadi pahlawan.

kerusuhan rasial yang paling buruk. Kau akan melihatnya

Menyelamatkan puluhan penumpang. Pemerintah Amerika

nanti Kawanmu ini mati karena koran ini ujar polisi itu

dan rakyatnya tentu saja bangga dan menganggap

memperlihatkan sebuah koran.

temanmu itu pahlawan. Hal itu menyakitkan hati anggota

Koran itu sama dengan koran yang mereka baca tadi

Ku Klux Klan, orang kulit putih yang anti negro! Karenanya

pagi di hotel: Pioneer! Di halaman satu ada foto Tongky.

mereka lalu memutuskan untuk membunuh negro yang

Sedang duduk diruang tunggu lapangan di Mexico City.

dianggap

Kakinya ke atas meja, di depannya ada piring bekas

semuanya, senjata, uang, dan koneksi. Mereka memiliki

goreng ayam. Tongky tersenyum. Foto itu jelas diambil

uniform polisi, tentara atau bahkan pakaian kerajaan

pahlawan

ini.

Mereka

memiliki

hampir

fotografer kawakan dengan memakai telens. Pioneer

HUJAN turun rintik-rintik tatkala seorang pendeta

menceritakan tentang betapa Tongky menyelamatkan

berjubah hitam membacakan doanya. Karangan bunga

pesawat itu.

kelihatan menumpuk di pusara itu. Ada sekitar dua puluh


orang

Kenapa dengan koran itu? tanya si Bungsu tak

lelaki

penguburan

mengerti.

perempuan
Tongky.

yang

hadir

Kesemuanya

dalam

upacara

orang-orang

yang

dibayar. Inilah kehidupan di kota belantara. Untuk hadir di

Koran ini menjadikan kawanmu pahlawanan, Tuan

pemakaman, orang bisa diupah. Semuanya hadir dengan

Lantas?

pakaian berkabung.

Cerita itulah yang menyebabkan kematiannya

Wajahnya sendu, kepala menunduk menatap bumi.

Saya tak mengerti

Dan mereka tak beranjak, tidak pula berucap sepatahpun


meski
174

hujan

turun

gerimis.

Setelah pendeta membaca doa, satu persatu mereka

Aku

akan

balaskan

kematianmu,

kawan

Aku

melangkah meninggalkan komplek pemakaman. Berlalu

bersumpah untuk membalasan kematianmu akhirnya

dengan langkah yang tak tergesa-gesa. Betapapun, si

terdengar juga ucapan separuh berbisik dari mulut si

Bungsu

Bungsu.

merasa

pemakaman

agak

temannya

terhibur
itu.

Dia

atas
tinggal

pelaksanaan
sendiri

di

Tangannya memetik beberapa kuntum bunga plastik

pemakaman itu. Dengan mantel hujan tebal menutupi

yang mirip benar bunga sungguhan yang dipakai sebagai

tubuhnya. Sebuah topi stetson merek Morris di kepala.

karangan bunga di makam itu. Dia menyimpan kuntum

-Episode 468-

bunga berwarna violet itu dalam kantong jas hujannya.


Dan ketika dari kejauhan terdengar bunyi genta lonceng

Dia mirip detektif yang tengah menatap pusara

gereja,

dengan lima atau enam karangan bungan. Karangan

dia

melangkah

meninggalkan

areal

pusara

tersebut. Senjapun turun memeluk pemakaman itu.

bunga yang dipesan atas uang yang dia serahkan pada

Esoknya, dia duduk termenung sendirian di hotrl.

dokter di rumah sakit tadi pagi.

Memikirkan langkah yang akan dia ambil. Dia akan

Senjapun turun ketika dia jongkok dekat pusara

mencari Michiko, tapi terlebih dahulu dia akan mencari

temannya itu. Dia ingin bicara, tapi tak ada suaranya yang

jejak pembunuh Tongky. Pembunuh sahabatnya itu harus

keluar. Bersama mereka dari Singapura, kini ketika hari

dia

pertamanya di sini, kawannya ini pergi mendahuluinya.

temukan.

Dia

akan

membuat

perhitungan.

Tapi

kemana dia harus mencari mereka? Di negeri asing dan

Kawannya itu datang kemari untuk menemaninya mencari

seluas ini? Apa yang dia ketahui tentang negeri ini?

Michiko. Dan ternyata dia mengorbankan nyawanya. Akan

Ah, ketika mula pertama dia datang di Jepang dahulu

dia beritahukah Fabian dan kawan-kawan eks pasukan

dia juga tak tahu apa-apa tentang negeri itu. Malah hanya

baret hijau di Singapura? Belum ada simpulan yang dia

bisa ngomong bahasa Jepang sepatah-sepatah, belajar

ambil.

dari Kenji selama pelayaran dari Singapura menuju Jepang.


Kini dia fasih berbahasa Inggeris. Dia dengan mudah
175

berkomunikasi

dengan

setiap

orang.

Dia

duduk

kemarin Tongky tertembak mati. Lalu berjalan sekitar lima

termenung, dan tiba-tiba ada suara di aiphone.

puluh meter untuk mencapai jalan besar dimana para


demonstran itu lewat.

Tuan, jika tuan melihat keluar dari jendela kamar


tuan, tuan akan melihat demonstrasi kelompok Klu Klux

Ternyata semua mereka memakai jubah putih mirip

Klan yang pagi kemarin membunuh teman tuan

jubah pendeta. Di dada sebelah kiri mereka ada gambar

Si Bungsu tersentak. Suara di aiphone itu pastilah

salib terbakar dan gambar bercak-bercak merah darah.

suara petugas di resepsionis. Dia segera bangkit, menuju

Mereka umumnya membawa bedil. Senapan mesin, pistol

ke jendela. Jauh di bawah sana, dalam terik matahari pukul

dan sejenisnya. Mereka membawa poster-poster yang

sepuluh,

yang

mencaci maki pemerintah yang memberi hati terhadap

berkuda, ada yang berjalan kaki. Dari tempatnya di tingkat

kulit hitam. Mereka juga menulis dalam poster tentang niat

tujuh ini, kelompok di bawah sana tak begitu jelas.

mereka melenyapkan kulit hitam dari seluruh daratan

dia

lihat

orang-orang

berpawai.

Ada

Amerika.

Orang-orang di atas punggung kuda itu, maupun yang


berbaris, hampir semua memakai semacam topi yang

Beberapa kali demonstran ini menembakkan senapa

bahagian atasnya runcing. Wajah mereka tertutup habis,

mereka ke udara. Mereka berteriak-teriak. Si Bungsu

hanya ada dua lobang kecil tentang mata untuk sekedar

membayangkan, bahwa salah seorang diantara wajah-

tempat melihat. Sebahagian besar pula diantara orang-

wajah yang bersembunyi di balik topeng itu adalah wajah

orang itu kelihatan memakai jubah putih.

yang kemarin menembak mati Tongky di hotel ini. Dia tak


mengerti kenapa demonstran begini dibiarkan pemerintah.

Banyak sekali spanduk yang mereka bawa. Merasa

Kenapa tak seorangpun kelihatan polisi atau tentara yang

tak puas melihat dari jauh, dalam waktu singkat si Bungsu

dikerahkan untuk membubarkan demonstrasi yang jelas-

sudah turun ke bawah. Para penghuni hotel yang lain

jelas

nampaknya tak acuh. Mereka lebih suka berada di hotel


saja

ketimbang

melihat

demonstrasi

itu.

Si

menginjak

injak

deklarasi

Amerika

tentang

penghapusan perbudakan yang dipelopori oleh Abraham

Bungsu

Lincoln itu.

mendekat ke jalan raya. Melewati teras dimana pagi


176

Bukankah dahulu perang saudara yang dipicu oleh

Anda butuhkan segala sesuatu keterangan tentang

deklarasi penghapusan budak telah membelah Amerika

otganisasi iblis itu?

bahagian Utara yang anti perbudakan dengan wilayah di

Benar, Pak

Selatan yang ingin tetap mempertahankan perbudakan?

Tak banyak keterangan tentang mereka. Yang ada

Bukankah akhirnya Selatan kalah dan menerima tanpa

hanyalah kliping koran, majalah dan sedikit buku-buku.

syarat penghapusan perbudakan?

Organisasi itu sendiri berdiri pada tahun 1865. Nah. Ini

Kenapa kini ditahun 1963 ini, demonstrasi yang

dia. Di rak yang sedikit ini adalah segala tulisan tentang

menghasut tumbuhnya kembali semangat perbudakan itu

Klu Klux Klan. Anda bisa membacanya. Saya akan

dibiarkan

meninggalkan Anda di sini. Kalau Anda akan meminjam

berbuat

leluasa?

Pertanyaan itu terjawab ketika suatu hari dia berada di

buku, Anda bisa membawa sebanyak yang Anda suka

sebuah perpustakaan kota. Pustaka itu terletak di sebuah

dengan meninggalkan uang jaminan karena Anda bukan

gedung tua bertingkat enam. Pustakanya sendiri berada di

anggota. Kalau Anda ingin membaca di sini, Anda dapat

lantai lima. Seorang tua terkantuk-kantuk karena sepinya

membacanya sampai besok pagi

pengunjung.

Terima kasih, Pak tua. Saya akan membacanya di

Polisi bukannya takut menghadapi Klu Klux Klan itu,


Tuan.

Tapi

mereka

hanya

menghindarkan

sini, barangkali hanya sedikit yang ingin saya baca

bentrok

Orang tua itu meninggalkan si Bungsu yang lalu

berdarah. Kaum anti-kulit hitam itu berdemonstrasi akibat

meneliti buku-buku yang ada di rak yang tadi ditunjukkan

disahkannya tiga Undang-Undang dalam setahun ini, yang

lelaki tua itu. Semua kelihatan masih baru. Hanya sedikit

memberi hak sama dan keleluasaan lebih luas bagi kulit

berdebu. Majalah, koran dan beberapa buku cetakan

hitam. Itu berarti kalahnya loby mereka di Senat

khusus yang tak begitu tebal. Dia memilih sebuah

penjaga pustaka itu menjelaskan pertanyaan si Bungsu

majalah, The New York Times. Dia mengetahui dari Kapten

sambil berjalan ke sebuah rak.

Fabian bahwa koran yang satu ini dapat dipercaya


keterangannya.
177

-Episode 469-
Penjelasan
mendiskusikan

itu

organisasi hanya terdiri dari dua kata, mereka lalu mencari


diberikan

berita-berita

Fabian
tentang

tatkala

satu kata lagi yang akan ditambahkan. Rapat hari itu tak

mereka

Indonesia

berhasil

yang

bersepakat mendirikan kelompok itu. Ternyata keenam

di San Francisco itu menulis: @Lahirnya Klu Klux Klan

mereka berasal dari Scotlandia, Eropa Barat. Maka dari

dimulai dari pertemuan enam orang veteran perang

negeri asal mereka itu diambil kata KLAN. Yang arrtinya

saudara. Mereka yang berenam berasal dari pasukan


utara

dalam

perang

juga sama dengan Kuklos.

anti-

Maka Ku Klux Klan lebih kurang artinya adalah

perbudakan di zaman Abraham Lincoln.

kelompok-kelompok, yang sebenarnya ditafsirkan sebagai

Nampaknya mereka adalah orang-orang yang pada

kelompok semu, kelompok bayangan. Mereka menamakan

lahirnya saja menerima kalah. Tapi dalam diri mereka

juga

tetap berkobar semangat anti-kulit hitam yang amat

gerakan

mereka

bercak merah darah!


mendirikan

KERAJAAN

salib yang tengah menyala dijilati api dengan bercak-

tahun 1865.
untuk

sebagai

mereka pakai untuk organisasi mereka adalah gambar

pengacara di Pulaski, Tennessee, sehari menjelang Natal

bersepakat

tersebut

BAYANGAN PARA KESATRIA KU KLUX KLAN. Lambang yang

menyala-nyala. Pertemuan itu dilakukan di sebuah kantor

Mereka

kemudian,

secara tak sengaja meneliti asal usul orang-orang yang

Ditulis oleh Wayne King. Koran yang bermarkas besar

dikalahkan

sebulan

Salah seorang diantara perwira yang berenam itu

khusus tentang gerakan Klu Klux Klan.

yang

Barulah

mereka mendapatkannya.

dimuat oleh koran luar negeri. Edisi itu memuat tulisan

Selatan

memutuskannya.

Mereka menetapkan hirarki

sebuah

kekuasaan dalam tubuh organisasi itu. Menyebut secara

organisasi anti kulit hitam dan diberi nama Klu Klux Klan.

rahasia nama hari dan bulan. Pemimpin besar Klan yang

Nama itu diilhami oleh bahasa Yunani KUKLOS. Yang

pertama adalah Jenderal (yang kalah perang) Nathan

artinya lebih kurang kelompok. Kuklos adalah untuk kata

Bedford Forrest.

KU KLUX. Masih merasa agak kurang serasi kalau nama


178

Mereka mulai menghimpun senjata yang banyak

Times. Si Bungsu mendapat gambaran tentang organisasi

disembunyikan tatkala perang saudara berakhir dahulu.

yang disebut Wayne King sebagai mesin iblis itu. Mesin

Namun

sudah

iblis! Orang-orang ini membunuh tanpa perasaan sama

ketinggalan zaman. Mereka lalu mengumpulkan dana dan

sekali. Mereka bergerak secara mekanis dan berdarah

secara terang-terangan berkampanye mencari anggota.

dingin! Esoknya dia datang lagi ke pustaka tersebut.

Rasa

awal

Membaca buku lainnya yang memuat tentang orang-orang

kekalahan perang saudara itu masih sangat membara.

dan pimpinan organisasi tersebut. Dalam sebuah buku

Dan rasa pahit dikalahkan utara masih seperti luka yang

yang

menganga lebar.

diungkapkan

saat

tu

permusuhan

dirasakan

terhadap

senjata

kulit

tersebut

hitam

saat

berjudul

NIGER,

ditulis

oleh

A.B.R.

Rosevelt,
bahwa:

Maka tak heran, hanya dalam waktu empat tahun

Sekitar Tahun 1875 atau di bawah tahun itu, organisasi

saja, Ku Klux Klan telah menghimpun anggota tak kurang

teror ini membubarkan diri. Tapi tahun 1915, Ku Klux Klan

dari empat juta orang! Dari anggota yang umumnya orang

muncul kembali. Kali ini muncul secara mencolok di Stone

kaya dan para tuan tanah di selatan, yang memang amat

Mountain, Georgia. Waktu itu ada imigrasi besar-besaran

membutuhkan

di

penduduk Yahudi, Katolik dan Sosialis dari Eropa Timur dan

perkebunan mereka, Ku Klux Klan mendapatkan dana yang

Eropa Selatan ke Amerika Serikat. Namun kemunculan

tak sedikit. Dari dana yang diperoleh itu, mereka membeli

awal tahun 1900-an itu tersendat-sendat karena depressi

senjata modern, membuat markas besar di hutan atau di

yang melanda Amerika. Tahun 1961, Klan membentuk

pegunungan, dan bahkan membeli pesawat terbang!

Perserikatan Klan Amerika. Sebagai pimpinan tertinggi

budak-budak

negro

untuk

bekerja

dipilih seorang buruh pabrik karet dengan wajah mirip

Saat itu, mesin rasialisme yang berbentuk iblis

burung elang bernama Robert M. Shelton. Begitu dipilih,

sungguh-sungguh telah lahir di Amerika. Dan mesin iblis

dia segera merekrut pasukan keamanan dan ribuan

ini kelak akan terus hidup dan melindas Amerika dalam

pengikut di Alabama.

bentuk teror berdarah terhadap kaum kulit hitam.@


Demikian ditulis oleh Wayne King dalam The New York
179

Dan awal Tahun 60-an ini, kaum kulit putih merasa

ditangkap

ditampar oleh kemenangan kalangan negro di lapangan

dan

dihukum

penjara.

Namun

beberapa

diantaranya terpaksa dibebaskan karena dijamin.

hak-hak sipil yang disahkan Senat, maka berbondong-

Si Bungsu termenung di hotelnya. Dia kini tahu sudah

bondonglah kaum rasialis kulit putih memasuki Ku Klux

tentang organisasi itu. Dia tahu kenapa Tongky dibunuh.

Klan, menjadi pengikut Shelton. Mereka, karena bencinya

Dia tahu kenapa organisasi itu berdiri, dari mana sumber

pada negro, menyumbangkan pada Shelton mulai dari

dananya, dan siapa pimpinan tertingginya. Namun hanya

uang,

Dan

itu. Hanya penjelasan yang garis besar. Tak dijelaskan

pimpinan tertinggi Ku Klux Klan ini tak membuang-buang

siapa-siapa tokohnya di Dallas ini. Dan tentu saja tak ada

waktu.

keterangan

senjata,

mobil

dan

pesawat

terbang!

tentang

alamat

rumah

atau

kantor.

Dia memulai aksi terornya. Mula-mula di California,

Kini akan kemana dia? Sendirian di kota asing tak

seorang pejuang hak-hak sipil orang Negro diberondong

beralamat ini? Akan kemana? Mencari Michiko, kemana?

peluru ketika berada dalam mobilnya. Lalu di Dallas, dua

Mencari pembunuh Tongky di mana? Semua jejak lenyap

orang pejabat kota berkulit hitam ditebas batang lehernya.

tak berbekas. Tak ada petunjuk, tak ada yang dikenal.

Bahkan di Birmingham, mereka membom gereja karena

Tongky

pendetanya mengutuk penindasan terhadap kaum kulit

penunjuk jalan bagi mereka di Dallas ini, yaitu Alex.

menyebut

nama

seseorang,

yang

akan

jadi

hitam. Dan sampai kini, aksi organisasi itu berjalan terus.

Namun Alex dimana? Mungkin ada ribuan nama Alex

Melanda kota-kota besar Amerika, terutama kota-kota

di kota ini. Dimana dia bekerja? Tongky menyebutkan dia

negara bahagian di Selatan. Yang sejak dahulu memang

bekerja di wilayah utara. Di Cipilation City. Di salah satu

dikenal sebagai pendukung perbudakan! Alat-alat negara

kantor pemerintah. Kantor yang mana? Dan lagipula, Alex

bukannya tak mau ikut campur. Mereka bahkan berkali-kali

tanpa nama keluarga di belakang adalah sulit mencarinya.

bentrok dengan organisasi itu. Bentrok dalam bentuk

Alex Apa? Alex Yr, Alex Sr, Alex Kincaid, Alex Franklyn? Tak

perang terbuka. Beberapa gembong Ku Klux Klan telah

pernah disebut Tongky! Tak pernah.

180

Tiba-tiba dia teringat pada polisi yang menyamar itu!

Anda

Ya, polisi yang sebenarnya anggota Ku Klux Klan yang dia

mengetahui

tentang

organisasi

itu

lebih

terperinci ketimbang saya..

lumpuhkan di kamar mayat rumah sakit itu! Bukankah

Tidak. Saya hanya mengetahuinya lewat buku dan

kedua polisi itu ditahan oleh polisi asli yang datang

majalah yang saya baca di perpustakaan..

kemudian ke rumah sakit? Dia harus ke sana. Ke kantor

Anda sudah membacanya?

polisi untuk mencari jejak, meski sedikit!

Ya..

-Episode 470-

Gadis itu menatapnya kagum. Terpikir olehnya, dia


dan teman-temannya saja dari kepolisian belum pernah ke
pustaka itu untuk membaca apapun. Dan selesai sarapan,

-Episode 471-

Angela membawa si Bungsu ke suatu tempat dimana


berpusat perdagangan tekstil.

-Episode 472-

Di sini berpusat agen-agen penjualan tekstil. Saya


pernah melihat kedua orang polisi gadungan itu di wilayah
ini. Untuk Anda ketahui, di balik ramainya jalan ini

-Episode 473-

tersembunyi berbagai jenis bandit. Tapi daerah ini adalah


wilayah bandit kelas menengah ke atas, tutur Angela

Besoknya, pagi-pagi Angela telah hadir di kamar si


Bungsu.

Sarapan

bersama,

kemudian

gadis

sambil memarkir mobilnya di pinggir jalan.

itu

menceritakan secara ringkas tentang Ku Klux Klan. Namun

Dari dalam mobil Cadilac berpintu dua model sport

ketika si Bungsu coba membetulkan beberapa bahagian

berwarna biru laut itu, mereka menatap jalan George

dari

Washington yang membelah jantung kota itu.

cerita

itu

berdasarkan

yang

dia

baca

dari

perpusatakaan, gadis itu menatapnya heran.

181

Anda kenal orang itu? tiba-tiba Angela menunjuk

luas dipenuhi kain bergulung-gulung. Diatur merupakan

seseorang yang berjalan melintasi jalan ramai tersebut,

gang, banyak sekali. Mereka melihat sekilas punggung

sekitar dua puluh meter di depan mereka.

lelaki

tadi

Mereka

Sekali pandang si Bungsu segera tahu, orang itu

menuju

mengikuti.
kain

ke

Beberapa

yang

tinggi,

arah
kali

mana.

berbelok

tiba-tiba

saja

diantara

adalah polisi gadungan yang dia lumpuhkan dua hari yang

susunan

mereka

lalu. Yang satu lagi mungkin tengah dirawat karena luka

berhadapan dengan tiga lelaki. Ketiga lelaki terkejut

akibat samurai si Bungsu di dada dan di lehernya. Si

melihat dua orang muncul tiba-tiba dihadapan mereka.

Bungsu mengangguk. Dia bersiap untuk turun menyusul

Yang paling kaget adalah lelaki yang baru masuk itu. Dia

orang itu. Tapi Angela memegang tangannya.

adalah polisi gadungan yang dihantam si Bungsu di ruang


mayat rumah sakit Dallas itu. Dia segera saja menggeram

Tunggu sebentar. Kita lihat kemana dia masuk, lalu

dan bermaksud menghambur menyerang si Bungsu.

kita menyusul. Dan harap hati-hati, kemanapun dia

Namun teman di sisinya memegang tangannya.

masuk, barangkali tempat itu adalah sarangnya tempat Ku

Tenang, tenang sobat..! katanya.

Klux Klan..

Jahanam ini yang menyerang kami.. rutuk lelaki itu.

Si Bungsu diam mendengarkan. Lelaki yang mereka


perhatikan itu masuk ke sebuah tempat yang di depannya

Ya.. tenang dulu

tertulis King Textill Corp. Tempat itu sebuah bangunan tua

Mereka terdiam.

bertingkat tiga.

Well, sobat. Anda datang tepat pada waktunya. Apa

Oke, mari kita menyusul ujar Angela sambil

yang

mengepit tas tangannya dan keluar dari mobil.

bisa

kami

bantu

untuk

Anda?

lelaki

yang

memegang tangan polisi gadungan itu bertanya.

Mereka bergegas melangkah di sepanjang trotoar.

Saya hanya ingin tanya alamat pembunuh teman

Lalu mendorong pintu hidraulik berkaca tebal dimana

saya tiga hari yang lalu jawab si Bungsu tenang dan

lelaki tadi masuk. Kini mereka berada di sebuah ruangan

langsung pada pokok persoalan. Angela yang tegak


182

sedepa di belakangnya kaget juga pada keterusterangan

Dia mungkin bisa memberikan bantuan, tapi dia

kawannya ini.

yakin, ketiga lelaki itu memakai bedil di dalam kantong jas


atau dibalik jasnya itu. Jika terjadi pertarungan, maka

Hm, yang Anda maksud adalah niger itu, bukan?

keajaiban sajalah yang akan bisa menyelamatkan nyawa

tanya lelaki itu pula dengan nada menghina.

mereka berdua. Akan halnya ketika lelaki itu merasa

Ya, dialah.. kata si Bungsu.

benar-benar berang dan agak lucu mendengar nada

Kami tak tahu siapa pembunuhnya kawan, kami

ancaman itu. Dengan nada menghina lalu menjawab:

membaca kematiannya dari surat kabar. Sebagaimana

Kalau saya tahu, kau mau bikin apa Bung?

jutaan orang lainnya juga mengetahui dengan cara yang

Mau bikin Kau mengatakannya

sama..

-Episode 474-

Si Bungsu menatap ketiga orang itu dengan tatapan


yang dingin.

He..he..he.. Barangkali aku mau bicara kalau kawan

Kalau begitu, kawan Anda yang pernah jadi polisi itu

perempuanmu itu mau tidur bergantian dengan kami..

barangkali tahu dimana alamat pembunuh itu kata si

Muka Angela merah padam. Ketiga lelaki di depan

Bungsu.

mereka tertawa cengar cengir. Angela ingin menembak

Suaranya pelan, namun siapapun yang ada di dalam

mereka, namun dia tahu perbuatannya berarti bunuh diri.

ruangan itu tahu, bahwa dalam nadanya yang pelan itu

Dia ingin membawa si Bungsu keluar dari ruangan ini.

tersirat ancaman! Dan nada ancaman itu diterima dengan

Keluar untuk mengatur siasat. Dia maju dan memegang

cara yang berbeda. Angela mendengarnya dengan hati

lengan si Bungsu.

yang benar-benar khawatir. Kawannya ini terlalu berani.

Kita keluar, Bungsu.. katanya pelan.

Apa kekuatannya hingga dia berani mengancam orang

Namun terlambat. Ketiga lelaki itu sudah menyebar.

dalam sarang harimau ini?

Mereka terkurung diujung yang satu oleh dua lelaki, di


183

ujung yang satu lagi oleh seorang lelaki. Di kiri kanan

kearah yang ditatap si Bungsu. Dia kini memang tak punya

mereka adalah gumpalan kain yang tinggi.

pilihan lain.

Jangan keluar cepat-cepat Nona.. kata lelaki yang

Nah, kawan apa yang kalian kehendaki kini?

seorang.

kembali salah seorang bertanya.

Angela tahu, ini bahaya, dia dengan cepat mengambil

Anehnya Bungsu kembali menjawab pelan dan masih

pistol dalam tas tangannya. Pisto kecil tetapi cukup

dengan nada mengancam:

ampuh. Dia menodongkannya ke lelaki yang seorang itu.

Saya ingin Anda bicara, dimana alamat orang yang

Namun lelaki itu tersenyum.

membunuh Tongky

Lihat ke belakangmu, Nona. Dan sebaiknya pistolmu

Hehehe..huhu.. ! Bagaimana kalau saya tak mau

itu kau letakan baik-baik di lantai..

bicara, Tuan?

Angela menoleh ke belakang. Dan di belakangnya itu


kelihatan

kedua

lelaki

lainnya

tengah

Anda akan menyesali keputusan itu..

menodongkan

Tentu saja ketiga lelaki itu tertawa ngakak. Si Bungsu

pistolnya ke arah mereka. Angela benar-benar mati kutu.


Dia

tak

meletakan

pistolnya

di

lantai,

tetap tegak dengan tenang. Kepada Angela yang tegak

namun

rapat di sisinya dia berbisik:

memasukannya kembali ke tas tangannya. Dia kini masuk

Tegaklah di tepi gulungan kain itu. Tegak dengan

jebakan.

tenang..

Kalau saja dia bisa menghubungi teman-temannya


dari kepolisian, mungkin masih tertolong. Dia merasa

Angela menghindar dua langkah dan tegak di tempat

menyesal kenapa tak menghubungi teman-temannya dulu

yang ditunjukan si Bungsu. Jarak antara ketiga lelaki itu

sebelum

Dia

dengan mereka sekitar enam atau tujuh depa. Angela tak

merapatkan tubuhnya pada si Bungsu. Menatap ke depan,

melihat kawannya ini memakai atau membawa sebuah

masuk

kemari.

Kini

terlambat

sudah.

senjata pun. Lalu dengan apa dia akan membuktikan

184

ancamannya,

sementara

mereka

berada

di

bawah

sementara mereka menatap dengan perasaan kecut dan

todongan pistol?

terkejut.
Si Bungsu sudah tegak di sisi Angela. Lelaki yang tadi

Kawan, kalian akan kami bawa ke markas kami

sendirian di hadapan Angela kaget melihat temannya. Dia

untuk acara pengorbanan bulan ini yang satu bicara.

bergerak cepat, memasukan tangan ke balik jas di mana

Tidak, kau harus bicara dimana alamat temanmu

tersisip pistol otomatisnya. Namun tangannya terhenti di

yang membunuh temanku itu..

sana, di balik jasnya itu, ketika si Bungsu berkata pelan:

He, bajingan! Kau sangka kau berhadapan dengan

Kalau mau mengeluarkan tanganmu, jangan ada

siapa makanya berani mengancam begitu?


Saya

beri

Anda

waktu

tiga

benda lain, jika engkau ingin nyawamu tetap utuh

detik

lagi

untuk

Lelaki itu tertegun. Menatap si Bungsu. Namun dia tak

mengatakannya, tuan polisi ujar si Bungsu.

melihat senjata atau apapun di tangan lelaki asing itu

Ketiga lelaki itu saling pandang. Dan mereka bergerak


merapatkan

melaksanakan

ancamanya.

ancamannya. Dia memutar tubuh seperti menoleh pada

telah mengenggam pistolnya. Dan kini hanya tinggal

Angela.

menarik dan menembak! Lelaki itu ingin menggerakan

tubuh

Bungsu

dia

Angela menatap dengan berdebar. Tangan lelaki itu pasti

memutar

Si

memungkinkan

membuktikan

Saat

kepungan.

yang

itu

tangan

kanannya

berputar cepat. Dari balik lengan bajunya, dua samurai

tangannya keluar. Si Bungsu berkata lagi.

kecil melesat dengan kecepatan tak terikutkan mata. Dan

Kuingatkan, jangan mengeluarkan pistol, jika Tuan

kedua samurai kecil itu menancap di lipatan siku kedua

ingin tetap hidup..

lelaki yang menodongkan pistol itu.

Tetapi anggota Ku Klux Klan itu mana takut digertak.

Kedua mereka merasakan sakit yang amat sangat.

Dia sudah kenyang dengan intimidasi dan pembunuhan-

Ketika mereka berusaha menggerakan tangannya, tak ayal

pembunuhan. Makanya dia tahu benar orang ini hanya

lagi, jari-jari mereka jadi lumpuh. Samurai kecil si Bungsu

menggertak. Apalagi yang menggertaknya kini adalah

menancap di urat nadi besarnya! Kedua pistol itu terjatuh


185

lelaki dari negeri yang tidak beradab. Tangannya bergerak

Kini bicaralah, jika engkau tak ingin nyawamu

cepat sekali dengan pistol tergenggam di tangannya.

kuhabisi..

Angela juga meraih pistol dari dalam tasnya, namun

Jahanam, kau takkan hidup lama..

sebelum pistol itu keluar, dengan sia-sia dan kecut sekali

Namun ucapannya diputus oleh sebuah pukulan yang

dia lihat mulut pistol itu sudah diarahkan kepada mereka.

amat telak menghajar hidunya. Lelaki itu terdongak,

Telunjuk

hidungnya remuk.

lelaki

itu

sudah

bergerak

menarik

picu.

Sementara si Bungsu saat itu masih tegak dengan diam.

Bicaralah!

Tak ada reaksi apa-apa untuk mendukung ancamannya


agar orang itu tidak mengeluarkan pistol dikala menarik

Jahanam..

tangannya jika dia ingin tetap hidup.

Dan

suaranya

terhenti

lagi,

sebuah

tendangan

menghajar kepalanya. Tulang lehernya berderak. Patah.

Tetapi begitu pelatuk pistol itu bergerak, tangan


kanannya terayun. Ledakan pistol menggema. Pelurunya

Lelaki

mendesing tak jauh dari mereka. Namun lelaki itu tertegak

mendatangi anggota Ku Klux Klan yang masih hidup

kaku.

seorang lagi.

Diantara

dua

alis

matanya

ada

benda

kecil

itu

Kau

menancap. Dan darah mengalir perlahan.

mati!

yang

Angela

terakhir

merasa

sobat.

ngeri.

Ucapan

Si

Bungsu

pertamamu

haruslah menyebutkan alamat si pembunuh, atau kau

God, setan..! keluhnya.

akan kubunuh pula..

Tubuhnya rubuh dengan samurai kecil menancap


hingga ke gagangnya di antara kedua alisnya. Angela

Kau anak jadah! Nyawa

ternganga.

tegak.

Hanya itu ucapannya. Dan sebuah pukulan dengan

Menghadap pada polisi gadungan yang kini tak berdaya

sisi tangan menetak lehernya. Lelaki itu mendelik. Tetakan

itu. Menghampirinya dan bertanya pelan:

tangan disertai tenaga penuh dan kemahiran yang tak bisa

Perlahan

si

Bungsu

memutar

dianggap enteng itu telah mematahklan tulang lehernya.


Dia mati!
186

Perlahan si Bungsu bangkit. Mengumpulkan samurai-

Gadis itu menurut. Mereka keluar dari gudang kain

samurai kecilnya yang bertancapan di tubuh ketiga

yang besar itu. Mereka menaiki mobil Angela yang terletak

anggota Ku Klux Klan itu. Membersihkannya dengan kain

satu blok dari gudang kain itu. Angela menghidupkan

woll yang ada di sana. Kemudian menyisipkan kembali ke

mesin mobil. Kemudian menjalankannya perlahan ke arah

sarung kulit yang ada di balik lengan bajunya.

ke Houston Road di sebelah kanan wilayah Centrum City


itu.

Kemudian dia menatap keliling. Menatap tumpukan


kain yang memenuhi ruangan tersebut. Lalu berjalan pada

Di belakang mereka keributan mulai terlihat. Asap

salah satu mayat, merogoh kantongnya. Mengambil korek

mengepul ke udara. Api ternyata melahap dengan rakus

api, dan berjalan keunggukan kain woll England yang

kain-kain di dalam toko tersebut. Angela menghentikan

terletak di sebelah kananya.

mobilnya di depan sebuah restoran.

Dia menyulut api, dan membakar kain tersebut.


Angela

masih

menatap

dengan

diam.

Si

Saya haus ujar gadis itu.

Bungsu

Si Bungsu mengikutinya turun. Mereka mengambil

membakar di beberapa tempat. Lalu membuang korek api

tempat duduk di lantai tiga di sebelah depan. Dari tempat

gas yang tadi dia ambil ke dekat mayat-mayat tersebut.

itu mereka melihat di ujung sana sirene mobil pemadam

Semua

kebakaran menuju jalan yang di Utara. Ke toko tekstil yang

perbu-atannya ditatap dengan diam dan penuh

perhatian oleh Angela.


Mari,

kita

pergi

terbakar itu. Angela menatap si Bungsu dengan tajam.


katanya

sambil

memegang

Lelaki di depannya ini ternyata tumpukan lahar yang bila

tangan Angela.

meledak amatlah berbahayanya.


Dia semula menilai lelaki ini adalah lekaki yang ulet
dan punya hati yang keras. Namun setelah melihat apa
yang dia perbuat, bagaimana cepatnya dia menyudahi

-Episode 475-

nyawa ketiga anggota Ku Klux Klan itu, maka penilaiannya


semula ternyata jauh tercecer.
187

Lelaki ini jauh lebih dari apa yang sekedar dia duga.

Karena

Belum pernah dia bertemu dengan lelaki sependiam ini,

penghasilannya

dipergunakan

untuk

membiayai kegiatan anti kulit hitam. Membeli senjata..

tapi begitu tangguh dan berbahaya. Dia baru melihat

Angela

kembali

menatap

si

Bungsu.

Mencoba

kulitnya saja. Dia yakin masih banyak hal lain yang

menyelami isi hatinya. Namun lelaki itu adalah lelaki dari

tersembunyi di balik wajahnya yang murung, di balik

Timur yang penuh rahasia.

tatapan matanya yang layu.

Apakah Engkau masih mau menjadi penunjuk jalan

Kenapa mereka Anda bunuh? tanyanya setelah

bagiku mencari jejak pembunuh Tongky, Angel?

lama berdiam diri.

Gadis itu menatapnya sesaat, lalu mengangguk.

Si Bungsu tak segera menjawab. Dia yakin, perwira

Meminum jeruk manis dingin dalam gelasnya, sementara

polisi ini akan mengajukan pertanyaan itu.


Kau

akan

menangkapku

dengan

matanya tetap menatap dalam-dalam pada si Bungsu. Si


tuduhan

Bungsu tahu bahwa dia diperhatikan terus oleh gadis itu.

pembunuhan? si Bungsu balik bertanya.

Namun dia pura-pura tak tahu. Dia menghirup pula jeruk


manis dingin di gelasnya.

Angela menggeleng.

Apakah engkau biasa membunuh? tiba-tiba gadis

Kenapa kau bunuh mereka?

itu berkata lagi.

Jika tidak mereka, maka aku yang akan mereka

Si Bungsu menatapnya, lalu mengangguk. Pelan tapi

bunuh.. kata si Bungsu datar.

pasti.

Tapi mereka sudah tak berdaya

Sempat kau hitung berapa jumlahnya? Lima, enam

Mereka memang harus ditumpas, sebelum mereka

atau tujuh orang yang sudah kau bunuh?

merenggut lebih banyak nyawa orang-orang kulit hitam..

Kau akan terkejut mendengar jumlahnya, Angel

Mengapa toko kain itu Anda bakar?

Lebih dari sepuluh?

188

Lebih dari enam puluh! ujarnya pelan dan datar.

Yang membayarnya saya sendiri. Membayar

Angela merasa tulang belulangnya menjadi dingin.

dengan keselamatan saya. Banyak orang menginginkan

Manusia macam apa yang tengah dia hadapi ini? Lebih

nyawa saya, sejak dahulu. Jika tidak ada jalan yang bisa

dari enam puluh nyawa telah dia habisi, namun dia

saya tempuh lagi, maka saya harus membunuh mereka,

menyebutkan angka itu seperti dia menyebutkan angka-

sebelum mereka membunuh saya..

angka biasa saja.

Angela menarik nafas panjang. Lega. Kalau begitu


orang ini bukan pembunuh bayaran. Pikirnya. Selain itu tak

Kau dibayar untuk pekerjaanmu itu?

ada

Angela menyesal telah mengucapkan pertanyaan itu.

tampang sebagai pembunuh bayaran, dia

juga

berharap tidak begitu adanya.

Namun sudah terlanjur. Dia siap menanti reaksi marah dari

Engkau tak main-main dengan jumlah di atas enam

anak muda yang entah kenapa sejak pertama melihatnya

puluh yang kau sebutkan tadi, bukan? gadis itu seperti

amat dia sukai itu.

ingin memastikan pendengarannya lagi.

Namun anak muda di depannya itu tenang-tenang

Berharap anak muda itu berseloroh. Si Bungsu

saja. Tak marah dan tak bereaksi sedikitpun. Anak muda

menarik nafas panjang.

itu dengan tenang menghirup sisa minumannya. Menatap


pada Angela dengan tenang. Angela memegang tangan si

Saya tak tahu untuk apa pembicaran ini, Angela.

Bungsu yang terletak di meja.

Tapi engkau telah berbaik hati menemaniku di kota yang


ganas ini. Saya tak pernah berbohong, apalagi pada

Maaf..

seorang perempuan yang saya hormati. Tidak, jumlah di

Tak perlu minta maaf. Saya memang dibayar untuk

atas enam puluh itu bukan guyon. Barangkali jumlahnya

setiap pembunuhan yang saya lakukan..

mendekati seratus. Saya telah membunuh banyak orang

Angela merasa sesuatu menikam hatinya mendengar

dan banyak bangsa. Sebutlah Jepang, Belanda, India,

jawaban itu.

Melayu, Australia, Cina bahkan bangsa saya sendiri


189

Angela mendengar dengan diam. Cerita lelaki ini,

spion

tentang pembunuhan yang dia lakukan, adalah cerita yang

saya

mencari

jejak

merah

di

lintas yang ramai di jalan 5 St. Venus itu.


Berapa orang mereka di dalam mobil itu?

Kita berangkat sekarang.. ujar Angela sebagai

Angela melihat lagi lewat kaca spion di dalam

jawaban pertanyaan itu.


sesaat

jaguar

Angela melarikan mobilnya perlahan saja di tengah lalu

pembunuh Tongky?

Namu

mobil

Si Bungsu tak menoleh ke belakang. Dia sudah tahu.

diceritakan lelaki di depannya itu tak bohong sedikitpun!


menemani

sebuah

Mereka memakai mobil merah katanya.

polisi kota Dallas itu sedikitpun tak ragu, bahwa apa yang

berminat

melihat

belakangnya membuntuti.

luar biasa. Yang rasanya mustahil terjadi. Namun perwira

Masih

dia

mobilnya. Menghitung.

sebelum

dia

berdiri,

si

Bungsu

-Episode 476-

memegang tangannya yang terletak di meja. Sentuhan itu


membuat Angela mengurungkan niatnya untuk berdiri. Dia

Empat orang. Dua di depan dua di belakang

menatap si Bungsu.

Angela

melarikan

kendaraanya

ke

Country

City.

Jangan menoleh kemana-mana. Saya merasa ada

Kendaraan merah di belakang tetap mengiringi. Ketika

orang yang memperhatikan kita. Saya tak tahu dimana.

mereka mulai memasuki daerah pemukiman yang jarang

Namun perasaan saya mengatakan hal itu. Barangkali dia

rumahnya, sebuah tembakan terdengar. Kaca belakang

akan mengikuti kita. Berbuat sajalah seperti tak ada apa-

mobil Angela hancur dan tembus ke kaca depan, hanya

apa..

seinci di samping telinga di Bungsu.

Angela

menarik

nafas.

Mengangguk.

Kemudian

Mereka mulai.. kata si Bungsu tanpa menoleh ke

meraka sama-sama berdiri. Lalu membayar minuman dan

belakang.

berjalan keluar. Angela menyetir mobilnya. Lewat kaca

Angela segera menekan pedal gas. Si Bungsu tetap


berdiam
190

diri.

Sebuah

lagi

letusan

bergema.

Namun

pelurunya tak mengenai mereka maupun mobil yang

Tidak. Saya ingin melihat bagaimana caranya polisi

mereka naiki.

Dallas

menghindar

dari

pembunuhan

tanpa

balas

membunuh orang yang akan membunuhnya..

Di dalam tas itu ada pistol. Kalau engkau berminat


menghalangi mereka, ambil dan pergunakanlah sebelum

Angela tahu dia disindir. Dia menggertakan gigi.

mereka mendahului kita.. ujar Angela sambil mendahului

Membelok dengan tajam ke kiri. Menimbulkan bunyi

sebuah truk yang ada di depannya.

berdenyit

yang

tajam

ketika

roda-roda

mobilnya

mencekam miring di aspal.

Namun si Bungsu tetap berdiam diri. Mobil merah itu


kelihatan lagi lewat kaca spion. Angela membelok tajam

Yang akan dibunuh adalah Anda, bukan saya! seru

ke kiri di sebuah persimpangan. Di kanannya sebuah

Angela

gereja Angelikan. Hanya selang berapa lama, mobil merah

melihat mobil merah itu memburu terus dalam jarak di

di belakang mereka kelihatan lagi.

luar tembakan.

Jalan yang mereka tempuh kini sepi sekali. Sebab

sambil

Untung

matanya

saja

memperhatikan

kedua

mereka

kaca

memakai

spion,

sabuh

daerah itu adalah daerah pemukiman di bahagian selatan

pengaman, hingga tubuh mereka tidak tersentak ke

kota. Dua letusan terdengar lagi dari belakang. Angela

belakang atau terdorong ke depan mengikuti alun laju

membelokkan mobilnya ke kanan. Masuk ke sebuah jalan

mobil itu.

kecil yang kiri kanannya dipenuhi rumpun bunga yang

Kau sangka kau takkan mereka bunuh? Kau akan

rimbun.

jadi saksi jika mereka membunuhku. Maka mereka akan

Anda tak berminat menghalangi mereka? tanya

membunuh

Angela mulai jengkel melihat si Bungsu yang diam-diam

pula

saksinya.

Mereka

tak

pernah

meninggalkan jejak, kata si Bungsu.

saja ditempat duduknya.

Angela tak sempat menjawab. Di depannya ada


seorang tua berjalan kaki menyeberangi jalan ke padang
rumput
191

di

kanannya.

Mau

tak

mau

dia

terpaksa

membanting stir. Mobil melompati parit kecil kemudian

Saya usahakan.. jawab Angela sambil membelok

melaju di atas lapangan rumput tersebut.

sangat tiba-tiba ke kanan.

Mobil merah itu tetap memburu mereka dengan

Kemudian memutar dua kali. Angela menekan gas

melom pati pula parit kecil itu. Beberapa orang tua yang

kuat-kuat. Dengan terkejut si Bungsu melihat betapa

berjalan di lapangan rumput tersebut menatap dengan

sedan yang mereka naiki itu kini berbalik menuju ke sedan

heran dan menggerutu pada peristiwa yang tak lazim itu.

merah yang memburu mereka!

Angela kembali menyetir mobilnya ke jalan raya.

Yang tak kalah terkejutnya adalah pengemudi sedan

Kemudian terbelok-belok tak menentu dalam jalan-jalan di

merah itu. Dia melihat buruan mereka berbalik dan kini

daerah pemukiman tersebut.

dalam kecepatan kencang menuju mereka.

Berapa harga mobilmu ini? tanya si Bungsu sambil

Tembak! Tembak mereka! teriak

matanya untuk pertama kali melirik ke belakang, ke mobil

yang menyetir

mobil.

merah itu.

Namun mobil yang dikendari Angela lari berzig zag

Dua ribu lima ratus dollar. Kenapa?

dengan kecapatan tinggi. Sopir mobil merah itu kaget dan

Mobil yang di belakangmu?

pucat. Dia membanting stir ke kiri untuk menghindarkan


tabrakan. Namun dia justru menabrak pohon pinus!

Lima ribu dollar


Si

Bungsu

diam.

Dia

memutuskan

Sebuah ledakan akibat tabrakan itu terdengar cukup

untuk

hebat.

mempergunakan pistol Angela saja. Dia ambil tas tangan

Sesaat

kemudian

api

menjilat.

Angela

tak

membuang kesempatan itu untuk melarikan kendaraanya

gadis itu. Membukanya. Kemudian mengambil pistolnya.

pulang.

Kau bisa mencari tempat yang baik untuk menjebak

Kau berhasil menembak mereka.. ujar Angela.

mereka?

192

Si Bungsu hanya menarik nafas panjang. Ketika


Angela melirik

padanya, dia melirik

Dia

ke pistol yang

memutar

nomor,

kemudian

berbicara.

Nampaknya dia bicara pada salah satu toko yang terletak

tergeletak di bawah, di dekat kakinya.

beberapa blok dari apartemen itu. Toko yang memang


melayani keperluan orang-orang yang tinggal di flat
tersebut. Tak lama, pintu diketuk. Seorang perempuan

-Episode 478-

pelayan toko datang mengantarkan satu stel pakaian.


Angela membayarnya.

Baik. Kita akan pergi. Namun kita harus masuk ke


sarangnya. Sebuah tempat perjudian..

Kau boleh coba. Barangkali sesuai..

Si Bungsu menatap Angela. Tempat perjudian! Dia

Si Bungsu memang sudah merasa harus bertukar

teringat pada buku tentang Ku Klux Klan yang dia baca di

pakaian. Pakaiannya sudah dibasahi keringat ketika Angela

perpustakaan. Tentang bagaimana orang-orang Ku ini

melarikan mobilnya tadi. Dia berdiri mengambil pakaian

mendapatkan dana. Yaitu dari beberapa donatur yang

yang diantarkan tersebut.

mengusahakan rumah perjudian. Dan tiba-tiba pula dia

Masuk ke kamarnya dan, pas! Terdiri dari celana wool

teringat pada kemahirannya berjudi.

tipis dengan baju panjang tangan. Sepatunya masih baru.

Saya ingin sekali melihat tempat perjudian itu..

Tak perlu diganti.

ujarnya pelan.

Terima

Angela tentu saja tak dapat menebak apa yang

kasih,

Anda

pandai

menebak

ukuran

tubuhku.. katanya setelah berada di luar kembali.

tersirat di balik ucapan si Bungsu yang pelan itu.

Mereka lalu turun. Setiba di garasi kaca mobil yang

Nampaknya untuk masuk ke sana engkau harus

tadi hancur kena peluru, kini sudah diganti.

berpakaian yang pantas ujar Angela sambil bangkit

Angela mengarahkan mobilnya ke Centrum City. Sat

menuju telepon.

itu hari sudah pukul delapan malam. Kota sudah sejak tadi
bermandikan cahaya gemerlap.
193

Untuk menghindarkan kecurigaan, kita harus ikut

Jumlah uang yang ditukarkannya menjadi sembilan ratus

berjudi beberapa saat. Nanti akan saya tunjukan mana-

dolar. Jumlah yang cukup banyak. Mereka tegak beberapa

mana orang Ku Klux Klan.. ujar Angela.

saat diantara orang-orang yang memasang taruhan.


Angela menarik tangan si Bungsu ke meja yang berada di

Tidak masalah polisi ikut berjudi? tanya si Bungsu.

tengah. Seorang petugas mempersilahkan mereka.

Ini bahagian dari tugas.. jawab Angela.

Ada sebuah meja penuh dengan angka-angka. Di

o0o

ujung meja itu terletak rollet yang diputar oleh seorang

Di jalan 7 Rd. Stenson, di depan gedung delapan

lelaki bertopi plastik yang hanya ada pet depannya saja.

lantai bertuliskan TEXAS ADIOS, Angela memarkirkan

Kebahagian belakang kepalanya pet itu dililit oleh pita

mobilnya. Dari luar gedung bertingkat itu kelihatan sepi

karet. Sementara bahagian atas topi pet itu tidak bertutup.

dari manusia. Yang terlihat hanya gemerlap cahaya lampu

Sistem permainanya adalah rolet diputar lebih dahulu,

reklame menggambar kan koboy menunggang kuda dan

kemudian sebelum bola menggeliding di piring rolet itu

seorang gadis dengan pakaian merangsang tengah berdiri

berhenti di salah satu nomor, para petaruh memasang

kerkacak pinggang. Di depan gedung itu berderet mobil

taruhannya di nomor yang dia ingini.

dalam jumlah yang cukup banyak.

Biasanya taruhan sudah terletak ketika bola rollet

Mereka masuk setelah membayar semacam uang

masih berputar kencang. Dan jika bola itu berhenti di salah

jaminan di kasir. Kemudian menuju ke ruang atas dimana

satu

terdapat beberapa buah meja rollet. Angela menukarkan

memenangkan taruhan. Angela dan si Bungsu tegak di

sejumlah uang dengan koin untuk taruhan. Nilai koin itu

depan meja taruhan. Rollet di putar, orang-orang pada

paling rendah lima dolar dan paling tinggi seratus dolar.

memasang taruhan.

Ada sepuluh buah koin berharga lima dolar, sepuluh

angka,

maka

pemasang

diangka

tersebut

Anda ingin memasang..? tanya Angela sambil

buah koin sepuluh dolar, sepuluh buah koin dua puluh lima

memberikan beberapa keping koin pada si Bungsu.

dolar dan sepuluh buah koin berharga lima puluh dolar.


194

Si Bungsu menggeleng. Angela memasang taruhan di

yang berhal demikian. Hampir semua orang yang ada di

angka delapan. Ada empat orang memasang taruhan

sana juga tegang, berdebar dan berpeluh,

diangka tersebut. Beberapa saat kemudian bola kecil

Bungsu!

seperti krital timah berkilat itu berhenti di angka enam!

kecuali si

Tak peduli apakah mereka petugas rolet atau hanya

Angela kalah! Semua taruhan yang kalah dikait dengan

para pengunjung.

sebuah alat berbentuk cangkul kecil dari plastik. Yang

Meja-meja rolet yang lain sudah pada tutup. Tak ada

memenangkan taruhan itu hanya seorang, memasang

orang yang berminat untuk memasang taruhan. Semua

sebanyak sepuluh dolar. Dia mendapat uang kemenangan

mereka pindah menyaksikan keajaiban di meja tengah

seratus dolar.

dimana seorang lelaki coklat dan gadis Amerika sedang

Pada putaran kedua Angela memasang seluruh uang

menguras uang bandar. Kejadian seperti itu amat jarang

lima dolarnya di angka enam belas, kemudian memasang

terjadi.

uang sepuluh dolar pada angka lima. Dan dia kalah lagi.

pemerasan.

Mereka sial di meja tersebut, mereka pindah ke meja yang

Judi

adalah

bahagian

dari

penipuan

dan

Artinya, setiap orang yang datang ke meja judi yang

satu lagi.

telah dipersiapkan seperti itu, maka dia sebenarnya telah

-Episode 479-

menyiapkan dirinya untuk dikuras habis-habisan oleh


pemilik rumah judi. Siapa yang menang dan siapa yang

Dua kali pindah, akhinya di meja ketiga Angela

kalah seakan bisa diatur. Kalau ada yang menang, maka

berbisik:

biasanya hal itu diberi.


Artinya, dalam perjudian harus ada yang tetap

-Episode 480-

dibiarkan menang dan menebak secara tepat. Kalau tidak,


maka

Di sekitar meja itu kini penuh petugas rolet. Angela

rumah

judi

itu

bakal

tak

punya

daya

tarik

samasekali. Namun kemenangan yang diberikan pada satu

jadi berdebar. Tegang dan berpeluh. Tapi tidak hanya dia

atau
195

empat

lima

orang

itu

sudah

diperhitungkan.

Kemenangan itu diberi dari kekalahan ratusan pejudi

tak dikenal yang merampok atau jika perlu membunuh si

lainnya. Jadi pemilik rumah judi tak pernah mengalami

pemenang. Dan uang yang telah dimenangkan itu lenyap!

kekalahan.

Rumah judi adalah tempat dimana pemerasan atau

Jika ada pejudi yang lihai, yang biasanya sekali dalam

penipuan dan bahkan pembunuhan dilakukan orang. Dan

setahun ada yang mampu menguras kekayaan rumah judi,

kini, rumah judi di pusat kota Dallas itu tiba-tiba jadi geger

maka itupun bisa diatur. Meja rolet dengan peralatannya

karena kemenangan beruntun dalam waktu yang amat

yang berputar itu bisa diatur sedemikian rupa. Punya alat

singkat yang dialami oleh seorang lelaki asing berkulit

yang rumit yang bisa dikendalikan dari tempat tegak

sawo matang bertubuh semampai yang ditemani olehg

petugasnya. Jika orang memasang diangka 5, 6, 7, 12, 20

seorang gadis Amerika.

dan seterusnya, maka bandar tinggal memilih angka mana

Kegegeran

yang dia beri kemenangan.

itu

sampai

ke

pimpinan

rumah

judi

tersebut. Dalam waktu dekat dia sudah tiba di sana. Dia

Biasanya dia memilih angka yang pasangannya paling

melihat orang tengah mengelilingi sebuah meja. Petugas

sedikit. Jadi bandar membayar sedikit pula. Atau dia tak

yang lain berbisik tatkala bos mereka tiba. Namun si bos

memenangkan siapa-siapa! Hal itu bisa dilakukan karena

memberi isyarat halus, dan mereka berbuat seolah-olah si

alat penyetel berhentinya putaran berada di bawah karpet

bos tak ada di sana. Namun si Bungsu dapat menangkap

di tentang kaki petugas. Alat itu tersembunyi amat rapi

isyarat halus itu.

dari penglihatan, bahkan tak mudah diketahui meskipun di

Dia tahu si bos bertubuh atletis dan berpakaian

periksa bersama-sama.

mentereng. Dua orang polisi juga segera dipanggil untuk

Namun tak jarang terjadi, ada saja pejudi yang tak

menyaksikan putaran rolet ini. Si Bungsu tahu, pemilik

bisa dikerjain begitu. Ada saja pejudi pejudi yang

rumah judi ini berniat main curang. Sebenarnya hal itu

otodidak, yang berhasil menguras kas bandar. Dan jika

sudah

inipun terjadi, biasanya di luar telah menanti orang-orang

mengatasinya.

196

dilakukan

sejak

tadi.

Hanya

dia

dapat

Dia bukan tak tahu, bahwa rolet itu punya pesawat

Berbeda

dengan

petugas

sebelumnya,

dimana

yang bisa diatur sedemikian rupa. Namun dia dapat

mereka memutar kencang, maka petugas pengganti ini

mengatasinya karena ketajaman indera dan perhitungan

memutar piring rolet itu pelan saja. Kemudian bola mirip

yang matang. Angela memeluk si Bungsu.

kelereng

menginginkan

uang

itu,

bagi
dia

mereka.

lebih

dimasukan,

dan

berputaran

berputar, bola kecil itu juga.

bisa lepas dari fitrahnya sebagai perempuan. Dia tahu


berbahaya

pun

Si Bungsu menanti beberapa saat. Piring roleh masih

Betapapun dia seorang perwira polisi, namun dia tak


sangat

itu

dibahagian atas nomor-nomor yang ada.

Kita berhenti saja.. bisik gadis itu cemas.

keadaan

kecil

Dia

tak

Dan tiba-tiba dia bergerak, memindahkan seluruh

menginginkan

uang taruhannya di angka delapan! Angela dan semua

keselamatan lelaki ini dan dirinya.

orang yang menyaksikan, yang jumlahnya nyaris seratus

Tak mungkin kita berhenti dalam waktu begini

orang, menahan nafas. Kalau orang ini menang, maka dia

Angela bisik si Bungsu sambil menggenggam tangan

punya uang sebanyak dua juta dolar! Dua juta! Jumlah

Angela, menenangkan hati gadis itu.

yang membuat tulang belulang menjadi gemertak!

Anda siap? petugas yang bertubuh besar dan

Dan bola kecil itu tiba-tiba nyelonong ke angka

berkepala botak itu tiba-tiba bertanya sambil menggosok-

enam! Masih berputar dan bola kecil itu tak cukup kuat

gosokan kedua telapak tangannya.

bertahan di sana, dia berguling perlahan dan masuk ke


kota bernomor delapan, dan saat itu piring rolet berhenti

Si Bungsu mengangguk. Petugas itu memberi isyarat

berputar!! Dan suasana dipenuhi sorak yang riuh! Tepuk

sambil mengangkat kedua telapak tangannya tinggi-tinggi.

tangan yang luar biasa!

Orang mengikuti gerakannya dengan seksama. Kemudian

-Episode 481-

tangannya menyentuh pinggiran piring rolet. Lalu dengan


sebuah gerakan memutar yang mirip sebuah sentakan

Angela memejamkan mata. Tubuhnya terasa lemas.

halus, piringan rolet itu dia putar.

Dia menyandarkan tubuhnya ke tubuh si Bungsu. Para


197

petugas rolet saling bertukar pAndang tak percaya. Polisi

Ambil perlengkapanmu, dan kau tak usah datang

yang menyaksikan mendatangi si Bungsu, mengulurkan

lagi kemari..

tangan memberikan selamat.

Dan selesailah sudah. Itulah yang dikhawatirkan oleh

Anda luar biasa.. ujar polisi itu.

petugas itu. Diberhentikan! Di depan meja rolet, bos yang

Terima kasih

tadi datang terakhir mendekati si Bungsu. Mengulurkan


tangan dan bersalaman ramah.

Petugas yang tadi memutar rolet itu terhenyak di


kursinya. Tubuhnya berpeluh dan wajahnya pucat. Belum

Anda amat beruntung. Selamat. Silahkan ke kantor

pernah seumur hidupnya dia mengalami hal begini. Belum

saya mengambil cek. Kami tak punya uang kontan

pernah! Apakah dia tak salah? Padahal dia telah menginjak

sebanyak itu..

alat kecil di bawah karpet itu. Dan dia yakin alat itu

Si Bungsu memegang tangan Angela. Kemudian

bekerja sempurna.

membawa gadis itu mengikuti si Bos masuk ke kantornya

Bukankan bolanya tadi masuk diangka enam? Tapi

yang terletak dibahagian tengah pada dinding Utara ruang

kenapa keluar lagi dan masuk ke angka delapan? Kenapa?

judi tersebut. Ruangan yang dijadikan kantor itu adalah

Apakah orang itu memiliki ilmu sihir? Tapi dia tak sempat

ruangan yang mewah. Seluruh lantainya beralas beludru

memikir banyak. Sebuah isyarat dari atasannya membuat

tebal berwarna merah darah.

dia tertegak. Kemudian masuk ke kamar pimpinan. Dia

Dinding dilapisi oleh wallpaper yang menggambarkan

berdiri dengan tubuh lemas.


Jahanam!

sumpah

air terjun niagara. Dan di beberapa sudut kelihatan patung


pimpinan

yang

duduk

wanita telanjang. Demikian pula gambar wanita telanjang

di

dalam ukuran besar memperlihatkan bahagian-bahagian

belakang meja.

tubuhnya yang seharusnya tertutup.

Tapi saya sudah tekan

Silahkan duduk Anda minum scot, martini?

Jahanam kau..!

Terima kasih, saya minum limun..

Saya..
198

Anda Nona?

Saya kira, Anda tentu berminat menanamkan uang


Anda dalam usaha kami, Nona..

Gin, terimakasih

Ah, saya bukan pemilik uang itu..

Pakai es?
sendiri

Jangan merendah. Kami tahu pasti, uang itu adalah

minuman untuk para tamunya dari bar kecil yang terdapat

uang Anda. Tuan ini hanya memasangkan saja. Jadi secara

dalam ruangan mewah itu. Kemudian menyerahkannya.

hukum Andalah pemilik uang itu..

Angela

mengangguk.

Si

Bos

mengambil

Muka Angela jadi merah karena marah.

Untuk kemenangan Anda berdua, selamat! kata si


Bos sambil mengangkat gelas tinggi, kemudian mereguk

Uang itu milik kami berdua.. desisnya.

minumannya.

Tidak. Hanya milik Anda

Si

Bungsu

mereguk

limunnya

dengan

tenang. Angela juga.

Kalaupun milik saya, seujung kukupun saya tak

Dua juta dolar. Jumlah yang tak sedikit. Apakah Anda

berminat menanamkan saham di tempat Anda..

bersedia menanamkan sahan Anda pada perusahaan

Si Bos hanya tersenyum. Dia makin mendekatkan

kami? si Bos mulai menawarkan.

wajahnya pada wajah Angela.

Si Bungsu bertukar pandang dengan Angela. Angela

Anda akan mendapat kesusahan, Nona. Atasan Anda

meminum gin dingin di gelasnya sambil memejamkan

pastilah amat tak suka mengetahui perwiranya ikut

mata.

berjudi..

Saya bukan pengusaha.. jawab si Bungsu.

Angela tertegun. Ucapan orang ini diluar dugaannya.

Saya tahu. Anda tinggal..

Ternyata

Terima kasih, saya tak berminat dengan tawaran

menatap si Bungsu. Lelaki itu tenang-tenang saja.

Anda..

mereka

mengetahui

siapa

dirinya.

Angela

Lebih baik Anda buatkan cek kemenangan yang

Bos rumah judi itu tersenyum. Dia mendekati Angela.

kami peroleh itu.. kata si Bungsu pelan.


199

Saya sedang bicara dengan pemilik uang itu ujar si

Sudah

Bos memotong ucapan si Bungsu.

kukatakan,

Nona.

Anda

akan

menyesali

tingkah Anda itu. Anda telah membuat banyak sekali


kesalahan pada kami. Pertama menyediakan diri Anda

Sehabis berkata lelaki jangkung keturunan Jahudi itu

menjadi penunjuk jalan bagi lelaki asing mencari markas

menatap lagi pada Angela.

kami. Dan kalian telah membunuh tiga anggota kami

Anda tentu tak ingin kehadiran dan ikutnya Anda

kemarin dan membakar toko tekstilnya. Hari inipun

berjudi diketahui oleh atasan ucapannya terhenti oleh

engkau datang kemari sebenarnya untuk mencari jejak

tamparan Angela.

pembunuh Niger itu, bukan?

Demikian kerasnya tamparan itu, hingga bibir si Bos

Angela masih duduk di kursinya. Demikian pula si

berdarah. Tapi lelaki itu masih tenang. Dengan tenang

Bungsu. Si Bungsu benar-benar tak dapat berbuat apa-

pula dia menghapus bibirnya yang berdarah dengan sapu

apa. Apa yang bisa dia perbuat dalam keadaan seperti ini?

tangan yang dia ambil dari kantong jasnya.

Di kelilingnya berdiri kurang sedikit dari dua lusin manusia.

Anda akan menyesali hal ini, Nona. Akan menyesal

Lengkap dengan bedil otomatis. Dan dia ingin tahu, siapa

sangat..

sebenarnya yang pimpinan diantara orang-orang ini. Dia

Sehabis berkata begitu dia bertepuk. Si Bungsu tahu

ingin tahu, siapa yang membunuh Tongky.

itu adalah semacam isyarat. Tapi yang di luar dugaan

Dia memandang keliling. Dan tiba-tiba menyadari

adalah kelanjutan dari isyarat itu. Tiba-tiba saja, dinding

bahwa rumah judi ini adalah salah satu markas Ku Klux

yang membatasi ruang kerja pemilik rumah judi itu seperti

Klan yang terkenal itu. Dia segera ingat buku yang dia

terangkat ke atas. Dan di keliling mereka, berdiri tak

baca di pustaka tua itu. Yang mengungkapkan bahwa

kurang dari dua puluh lelaki dalam pakaian tradisional Ku

organisasi iblis ini mendapat suplai biaya, peralatan dan

Klux Klan! Berjubah putih dengan bertopeng dan tutup

persenjataan berkat beberapa orang anggotanya yang

kepala putih yang hanya kelihatan mata saja. Mereka

menjadi raja rumah perjudian, rumah-rumah lacur dan

semuanya memakai senjata otomatis!

industri.
200

Seharusnya dia sudah bisa menduga bahwa rumah

berada di sebuah lapangan yang tak begitu besar. Tapi

judi ini bisa saja jadi salah satu tulang punggung

jelas lapangan ini tempat suatu upacara.

organisasi tersebut. Namun kalau hanya untuk sekedar

Di samping api nunggun ada sebuah pentas yang

menduga, sudah cukup terlambat. Kini mereka hanya

mirip altar sembahyang suatu agama. Di tengah pentas itu

tinggal menunggu apa yang akan terjadi. Bos rumah judi

ada sebuah pembaringan dari batu. Dan di sekitar

yang tinggi jangkung itu memberi isyarat. Di bawah

lapangan yang tak lebih dari lapangan bola basket itu,

todongan senjata, kedua tangan si Bungsu diborgol.

kelihatan tegak sosok-sosok tubuh lelaki dan perempuan.

-Episode 482-

Mereka menatap ke tengah, kepada orang yang baru


datang itu dengan diam. Si Bungsu dan Angela segera

Kebetulan kami akan mengadakan upacara di kuil.

diseret

Dan kami memerlukan korban. Anda berdua datang pada

ke

benderang

saat yang tepat ujar Jahudi itu.

tengah.
itu.

Menghadap

Mereka

ditekan

altar

yang

sampai

terang

terduduk.

Kemudian terdengar bunyi genderang. Mirip genderang

Mata si Bungsu lalu ditutup dengan kain hitam.

yang dibunyikan suku-suku Indian.

Mereka berdua dimasukan ke dalam sebuah mobil lewat

Seiring dengan genderang itu, dua orang berjubah

pintu belakang. Si Bungsu mendengar lebih dari empat

muncul sambil meliuk-liukan tubuhnya. Dari gerakannya

atau lima mobil yang berjalan mengiringi mobil yang dia

segera diketahui bahwa kedua mereka adalah perempuan.

naiki. Mereka berada dalam perjalanan cukup lama.

Hal itu segera terbukti begitu mereka membuka tutup

Barangkali sekitar dua jam barulah kendaraan itu berhenti.

kepala mereka dan melemparkannya ke altar.

Tutup matanya masih belum dibuka.

Mereka meliuk terus mengikuti irama genderang yang

Dia didorong turun dan jatuh bergulingan di atas

dipukul dari balik api unggun. Berputar dalam sebuah

tanah berpasir. Dia segera merasakan angin yang bertiup

tarian ritual yang lebih banyak daya rangsangnya daripada

dan merasa berada di udara yang terbuka. Sepi. Tutup

daya magisnya.

matanya dibuka. Di depannya dia lihat api unggun. Dia


201

Beberapa saat kemudian mereka membuka jubah. Di

kampaknya tinggi-tinggi,

balik jubah itu mereka hanya memakai kutang dan cawat.

kemudian menetakannya

ke

dada perempuan yang berbaring menelentang itu.

Tubuh mereka luar biasa menggairahkannya. Dengan dada

Namun gerakan itu bukan untuk membunuh. Sejari

yang sintal dan pinggul yang padat, mereka meliuk

sebelum mata kapak itu mencapai pertengahan dada

dengan sinar mata seperti orang ketagihan atau tengah

perempuan tersebut, kampak itu berhenti. Dan lelaki itu

mengharap sesuatu yang merangsang.

melompat naik ke atas pembaringan batu tersebut. Kedua

Semua yang hadir menatap dengan diam dari balik

kakinya mengangkang di atas tubuh si perempuan. Dia

jubah dan topeng mereka. Kedua orang itu meliuk terus.

tegak sambil menatap pada bulan penuh yang bersinar di

Tangannya menyentuh tempat-tempat terlarang ditubuh

langit. Mengangkat kedua tangannya ke udara. Dan

mereka

memekik seperti pekik orang-orang purba.

sendiri

dengan

gerakan

yang

merangsang.

Mulutnya mendesah-desah dan merintih. Kemudian salah

Di bawahnya, di antara kedua kakinya, perempuan itu

seorang naik ke altar.

tetap menggeliat dan merintih. Kini kedua tangannya

Di sana membuka kutang dan cawatnya. Kemudian

justru teracung ke atas, seperti menanti turunnya tubuh

berbaring di atas pembaringan batu pualam itu. Kemudian

lelaki tersebut. Perempuan yang seorang lagi, masih tetap

meliukan tubuhnya naik turun, ke kiri dan ke kanan. Lalu

menari berputar-putar di sekeliling altar. Dari orang-orang

terdengar suara seperti lengkingan. Lelaki bertubuh besar

yang hadir di sana, tak terdengar suara apa pun. Mereka

tinggi muncul sambil melemparkan jubahnya. Kini dia tak

diam menatap dari balik topeng mereka seperti dibius.

berpakaian!

Lelaki

besar

itu

duduk

berlutut.

Menatap

pada

Di tangannya ada sebuah kapak besar mirip milik

perempuan yang tertelentang di antara jepitan kedua

bajak laut zaman dahulu kala. Dia melangkah satu-satu

kakinya. Menatap seluruh tubuhnya. Kemudian sekali lagi

dan tubuh agak membungkuk ke muka ke arah altar di

dia mengangkat kampak tinggi-tinggi, dan dengan posisi

mana perempuan tadi masih mengeluh, menggeliat.

mengangkat kampak itu, dia menghimpitkan tubuhnya

Setiba

pada tubuh si perempuan.

di

dekat

altar

lelaki

besar

itu

mengangkat
202

-Episode 483-

Angela merasa jijik, dia menunduk dalam-dalam.


Perempuan di altar itu merintih. Menggelinjang. Meronta,
mendengus. Di langit, bulan yang bulat besar itu tiba-tiba
menyelusup

di

antara

awan

yang

lembut.

-Episode 484-

Lenyap

beberapa saat dalam palunan awan. Keluar sejenak,

Melanjutkan pekerjaannya. Dan hanya selang dua

kemudian masuk lagi ke awan berikutnya.

menit, borgol itu terbuka. Meski terbuka hanya sebelah,

Bulan yang bulat besar itu beberapa kali menyelinap

namun bagi si Bungsu hal itu sudah lebih dari cukup.

ke dalam awan yang seperti menelannya bulat-bulat. Si


Bungsu tetap memandang adegan menjijikan di depannya,
di atas altar sana. Dan tiba-tiba, ketika perempuan yang

Dia bangkit, tapi satu hal dia hadapi lagi. Pintu kamar

terbaring di bawah himpitan lelaki itu tengah berada di

mereka terkunci dari luar. Tengah dia tegak bingung, lelaki

puncak ganasnya yang hebat, kampak besar di tangan

Indian itu memberi isyarat. Dan dia berjalan ke pinggir

kanan lelaki besar itu bergerak cepat.

kamar dimana.

Crep!! Tak ada suara lain. Tak ada pekik, tak ada
keluhan. Tak ada jerit. Perempuan yang dipuncak nikmat
itu

mati

seketika

dengan

kepala

belah

dua!

Si Bungsu masih tetap ditempatnya. Tiba-tiba Indian

Sepi!

itu

menghantam

dinding

tersebut

dengan

kepalan

Perempuan yang satu lagi, yang tadi menari terus sambil

tangannya. Dinding itu jebol! Dia hantam lagi beberapa

meliuk-liukkan tubuhnya yang bugil, kini juga terhenti.

kali, dinding itu runtuh!

Menatap temannya yang mampus di altar.


Keluar lewat sini imbaunya.

203

Si Bungsu yang ternganga melihat kehebatan tenaga

tersebut berada. Dekat pintu, si Bungsu mendapatkan

Indian itu, buat sesaat masih termangu. Indian itu sudah

sosok tubuh terkulai. Barangkali lehernya patah. Dan si

keluar, si Bungsu ikut menyelinap di lobang yang pas-

Bungsu

pasan untuk badan itu, Dia menyelinap ke kamar dimana

dibunuh dengan tangan oleh si Indian untuk mendapatkan

Angela terbaring dalam keadaan tak berkain secabikpun.

bedilnya.

Cepat dia menutup tubuh gadis itu dengan pakaianya

menduga,

Mereka

berlari

orang

cepat,

ini

adalah

dengan

pengawal

si

Bungsu

yang

tetap

yang terserak-serak. Dan ketika dia memangku tubuh

memanggul tubuh Angela. Si Indian membawa si Bungsu

gadis itu dipintu, dia melihat Indian besar itu telah tegak di

ke gedung kedua. Disana mereka menyelinap masuk,

sana, sebuah senapan otomatis tergengam ditangannya.

mendapatkan beberapa kamar tertutup tapi tak terkunci.


Di sebuah kamar, Indian itu menyelinap masuk. Kemudian
keluar lagi. Dia menyerahkan bedilnya pada si Bungsu.

Kemana jalan keluar? bisiknya.

Anda jaga jangan ada yang masuk.. kata Indian itu

Tanpa banyak bicara Indian itu berjalan duluan,

singkat.

menyelinap keluar dan mendapatkan tubuh anak gadisnya


masih tertelentang di altar. Hanya kini tubuh itu ditutupi
dengan sehelai kain putih bersih dengan lambang salib

Sekilas si Bungsu melihat kampak besar yang malam

terbakar di tengahnya. Lambang organisasi Ku Klux Klan!

tadi dipakai untuk membunuh kedua gadis diupacara itu


berada di tangan si Indian.

Indian itu menatap anaknya. Kemudian bergegas


mencari jalan keluar. Markas ini nampaknya terdiri dari

Indian itu sudah menyelinap kembali ke dalam kamar.

tiga bangunan. Di tengah ketiga bangunan itulah altar

Si Bungsu menundukan tubuh Angela di kursi yang ada di


204

ruang tengah. Dan dari dalam tiba-tiba dia dengan


erangan panjang. Dia menghambur ke dalam. Dan Indian

Jalan ini.. ujar si Indian sambil berbelok ke kanan.

itu dia lihat tegak dengan kampak berlumur darah.


Nampaknya dia hafal daerah ini. Jalan yang dia
Di tepi kamar kelihatan sesosok tubuh, yang segera
dikenal si Bungsu sebagai lelaki besar tinggi

tempuh menuju sebuah mobil pekap putih. Indian itu

yang

bertindak

cepat.

Mereka

masuk,

dan

dengan

membunuh kedua gadis malam tadi, yang salah satu di

merenggutkan

antaranya adalah anak Indian ini! Kepala lelaki tinggi

dengan negatifnya, mobil itu hidup. Kemudian seperti

besar yang juga mirip Indian itu kelihatan belah dua. Persis

dilonjakan

seperti kepala gadis yang dia bunuh setelah dia tiduri di

rumput,

atas altar tersebut.

terdengar dari rumah tersebut. Kaca belakang dan dinding

kabel

kunci

menghambur
kemudian

ke

kontak,
jalan.

beberapa

mengadu
Memasuki

tembakan

positif
padang

beruntun

mobil itu berkeping dihantam peluru. Namun Indian itu


mahir sekali.

Cepat kita tinggalkan tempat ini.. kata Indian


tersebut.

Dia melarikan kendaraan tersebut berbelok-belok.


Beberapa menit kemudian mereka sampai di jalan raya.

Saat

dia

berjalan

keluar,

Angela

siuman

Mobil itu meluncur dalam udara pagi yang dingin. Angela

dari

siuman.

pingsannya yang hebat. Dan mulutnya terbuka untuk

Dan

memekik

kuat-kuat.

Gadis

itu

amat

terguncang atas perlakuan yang dia terima malam tadi.

memekik. Namun Indian itui bergerak cepat, sebuah

Dinodai dalam tahanan oleh si Jahudi pemilik rumah judi

pukulan menghantam tengkuk gadis itu. Dia pingsan lagi.

tersebut. Angela memekik lagi.

Indian itu tak menunggu lama, dia langsung membopong

Kuasai dirimu, Nak.. kata Indian itu sambil tetap

tubuh Angela keluar. Si Bungsu mengikuti dari belakang

menjalankan mobil dengan kencang.

sambil mengawasi dengan bedilnya.


205

Angela

menangis

terisak.

Kemudian

merebahkan

hanya seorang pengawal dan ajudannya. Dia bisa kau

dirinya ke bahu si Bungsu yang duduk di kanannya. Si

bereskan dengan senapan ini

Bungsu hanya diam. Tangannya memeluk bahu gadis itu.

Si Bungsu terheran-heran. Indian ini nampaknya kenal

Membelai kepalanya.

betul dengan sindikat Ku Klux Klan ini. Atau sekurang-

Mobil itu dilarikan dengan kencang membelah udara

kurangnya dia mengenai si Jahudi pemilik rumah judi itu.

subuh. Diarahkan masuk ke jantung kota Dallas. Seekor

Angela turun setelah si Bungsu turun lebih duluan.

anjing besar muncul dan menggonggong. Indian itu

Gadis

membuka pintu, anjing yang besarnya luar biasa itu

nampaknya tak terkunci. Begitu masuk, seorang lelaki,

menerkam. Indian itu tetap duduk dengan tenang. Dan

yang dikenal Angela sebagai salah seorang petugas di

begitu anjing itu sampai ke dekatnya, tangannya terulur.

rumah judi malam tadi, datang menghadang. Namun

Entah dengan cara bagaimana, tiba-tiba saja leher

itu

bergegas

masuk

dari

pintu

depan

yang

matanya terbelalak melihat sosok tubuh di belakang

anjing itu berhasil dia cekik dengan tangan kirinya yang

Angela.

berada di sebelah pintu yang terbuka.

Si Indian! Tangan bergerak ke balik jas, meraih pistol.

Anjing itu meronta, menggelepar. Namun cekikan

Angela

mengangkat

bedil.

Namun

sebelum

bedilnya

tangan si Indian kuat seperti jepitan besi. Lalu tubuh

meletus, lelaki di depannya itu sudah terjungkal. Di

anjing itu diam tak berkutik! Dengan sekali hayun, tubuh

kepalanya, persis tentang dahi, tertancap kampak besar!

anjing yang tak kurang dari besarnya manusia dewasa

Indian itu bergerak jauh lebih cepat.

itupun tercampak dua depa. Indian itu meraih senapan

Kamarnya di sebelah kanan. Berpintu hijau Indian

yang tersandar di depan si Bungsu. Meletakkannya ke

itu berkata seperti memberi petunjuk pada Angela.

pangkuan Angela.

Gadis itu segera menuju ke sana. Memasuki ruangan

Turunlah. Masuk ke rumah itu. Lelaki yang malam

tengah yang seluruh lantainya beralas beludru putih, di

tadi menodaimu ada di rumah ini. Jangan khawatir, di

sebelah kanan ada sebuah pintu hijau, ditengah ruang

rumah ini dia tinggal sendirian. Paling-paling yang ada


206

besar itu ada sebuah taman dengan air muncrat dan ikan-

itu pula Jahudi itu meraih sesuatu dari bawah bantalnya.

ikan dari tropis yang berwarna-warni. Angela membuka

Sepucuk pistol!

pintu itu perlahan dengan bedil yang siap memuntahkan

Pistol itu dengan cepat diarahkan pada si Bungsu, dan

peluru. Kamar itu seluruhnya beralas beludru biru. Di

sebelum si Bungsu bereaksi, sebuah ledakan bergema.

pembaringan yang besar lagi antik, tertelentang sesosok

Lelaki itu terpekik. Pergelangan tangannya hancur, pistol

tubuh. Si Jahudi!

tercampak. Angela ternyata bertindak lebih duluan!

Angela menarik picu bedilnya. Namun sesaat sebelum

Katakan siapa yang telah membunuh negro itu..

itu, dia teringat sesuatu. Dia memindahkan sasaran

tanya si Bungsu.

tembaknya dari kepala ke bahagian lain. Tembakannya

Jahanam, kau takkan mendapatkan apa-apa

menggema. Menghantam paha si Jahudi. Jahudi tersebut


terbangun dan meraung. Di pintu dilihatnya gadis yang

Si Bungsu menggerakkan tangan. Samurai kecilnya

baru dua atau tiga jam berselang dia tiduri di tahanan, kini

berpindah dari sisipan di lengan ke tangannya. Tanpa

tegak dengan bedil yang masih mengepulkan asap.

banyak bicara, samurai kecil itu dia sayatkan ke telinga

Bibirnya

bergerak-gerak

pucat

dan

Jahudi tersebut. Jahudi itu melolong. Telinganya yang

ketakutan.

kanan putus!

Demikian takutnya Jahudi besar itu, hingga tak ada suara

Situasi

yang keluar dari mulutnya. Dia menyangka dirinya amat

perumahan

di

mana

Jahudi

ini

tinggal

aman. Dia pulang dengan hanya seorang pengawal. Siapa

membuat dia tak tertolong. Rumahnya dibangun di tanah

duga, sebelum matahari terbit, orang yang baru saja dia

yang luas dengan pekarangan padang rumput dan pohon

nistai, dan siap untuk dijadikan korban dalam acara Ku

mahoni. Rumah terdekat ada ratusan meter dari sana. Jadi

Klux Klan, kini muncul seperti malaikat maut.

tak bakal terdengar oleh meraka suara-suara letusan di

Angela

tak

segera

menyudahi

nyawanya.

rumah ini.

Dia

Sebutkan, siapa pembunuh kawanku itu dan siapa

memberi isyarat pada si Bungsu. Dan si Bungsu tahu

yang menyuruhnya..

maksud isyarat itu. Dia mendekati pembaringan. Tapi saat


207

-Episode 485-

Ya, saya telah berjanji dan saya tepati ujar si


Bungsu dari pintu dengan tenang.

Kau laknat makinya terputus karena si Bungsu

Tapi tapi kawan Anda ini..

menyayatkan hidung si Jahudi.

Itu bukan urusan saya. Antara kau dan saya tak ada

Jahudi itu akhirnya menyerah. Dia menyebutkan

persoalan lagi. Tentang gadis itu barangkali kalian ada

nama dan alamat yang diperlukan si Bungsu.

persoalan,

Kau harus melepaskan saya. Kau telah memperoleh

Ya,

dengan memperkosa Angela secara brutal.


membebaskanmu.

Saya

harus

menyelesaikannya

malam tadi amat ganas itu kini jadi pucat.

bertubuh besar yang malam tadi memuaskan nafsunya

Saya

kalian

sendiri si Bungsu berkata tenang. Wajah Jahudi yang

apa yang kau kehendaki. Kau harus sportif.. kata Jahudi

Ya.

maka

kita

ada

persoalan,

bukan?

Kita

akan

menyelesaikannya menurut cara kita.. kata Angela penuh

takkan

dendam.

menyakitimu seujung kukupun.. kata si Bungsu.

Sebelum lelaki itu sempat bereaksi popor bedil

Benar?

dihentakkan Angela ke wajahnya. Jahudi itu kembali

Benar..!

meraung. Hampir seluruh giginya rontok. Mulut dan

Si Bungsu meninggalkan pembaringan itu. Kini yang

hidunya hancur. Namun Angela menatapnya dengan wajah


dingin.

maju adalah Angela. Gadis itu menatapnya dengan


tatapan seperti akan merobek tubuhnya. Jahudi yang

Berdiri.. desis gadis itu.

malam tadi alangkah ganasnya itu jadi menggigil. Dia

Jahudi itu menyumpah.

menghimbau si Bungsu yang baru menyatakan takan

Berdiri ulang gadis itu lagi dengan mulut bedil

menyakitinya itu.
Tt..tolong

saya.

Anda

telah

berjanji

mengarah ke kepala si Jahudi.

akan

Bagaimana aku akan berdiri

membebaskan saya
208

Kuhitung

sampai

lima,

jika

tidak

kepalamu

membalaskan

kuhancurkan satudua..

dendamnya.

Meski

kehormatannya

tak

pernah bakal kembali setelah dinodai malam tadi, namun


dia merasa puas telah menjagal Jahudi jahanam itu.

Dengan menahan rasa sakit yang luar biasa dari


kakinya yang hancur ditembak Angela tadi, Jahudi itu

Dia berbalik menatap pada Indian yang membawanya

berdiri dengan menopangkan berat tubuhnya di kaki

kemari. Indian itu, yang anak gadisnya diperkosa dan

kirinya yang sehat.

dibunuh di altar upacara Ku Klux Klan itu, tetap tegak di


pintu, menatap keluar, menjaga kemungkinan yang tak

Kuberi kalian semua kekayaanku, uang dan permata,

diingini. Angela mendekati Indian tersebut.

emas. Saya bersumpah takkan menganggu ucapannya


terhenti.

Terima kasih Pak, Anda telah menunjukan sarang


srigala ini.. Indian itu hanya menatap sesaat.

Sebuah letusan menggema. Bedil di tangan Angela


menyalak. Pelurunya menghantam lengan kanan Jahudi itu

Mari kita pergi. Sebentar lagi tempat ini akan

hingga putus antara siku dan bahu. Sebelum raungnya

ramai.. katanya sambil bergegas ke mobil yang mereka

habis, sebuah tembakan lagi kembali memutus lengan

curi di markas Ku Klux Klan itu.

kirinya. Dia terhenyak duduk di pembaringan dengan kaki


remuk

dan

kedua

tangan

putus.

Matanya

Mereka segera masuk ke mobil. Kemudian Indian itu

melotot

menjalankannya. Dia membawa mobil terus ke selatan, ke

ketakutan menatap Angela.


Jahudi

iblis,

Ku Klux

arah jalan raya One South. Memasuki hutan lindung, dan


Klan setan,

kau

rasakan

berhenti di sana.

pembalasanku, desis Angela.

Kita memintas hutan ini. Dua ratus meter kita

Sebuah tembakan menggema lagi, dalam jarak hanya

sampai di jalan Two South. Di sana kita mencegat taksi..

tiga depa itu peluru menghantam selangkangan si Jahudi.

Dan dia berjalan duluan, memasuki hutan lindung

Peralatan di selangkangnya itu hancur, matanya mendelik,

yang terawat bersih itu. Tak lama mereka tiba di jalan Two

tubuhnya terhempas tertelentang, mampus! Angela telah


209

South yang tadi dikatakan Indian itu. Dalam beberapa

Klan yang menjadikan gadis Indian itu sebagai korban

menit, mereka telah berada dalam taksi.

ritual. Dia menceritakan tentang acara korban dengan


menodai dua orang gadis itu. Menceritakan pula tentang

Kita ke flatku.. ujar Angela.

Jahudi yang terbunuh itu.

Tidak Nona. Rumahmu, rumahku atau kalau teman


asingmu ini juga punya rumah, kini sudah tak aman lagi.

Kalau aku mati, sekurang-kurangnya mereka tahu

Setiap saat sudah akan terbakar. Ku Klux Klan takkan

harus mengusut siapa.. katanya setelah kembali duduk di

bertindak

dalam mobil di samping si Bungsu.

tanggung-tanggung.

Kita

harus

mencari

persembunyian lain ujar si Indian.

Kita ke hotelku, ada yang harus kuambil, sebentar


saja.. ujar si Bungsu.

-Episode 486-

Indian itu menatapnya.

Angela dan si Bungsu...

Dimana hotel Anda?

saling bertukar pandang. Indian itu berkata kita.

Dallas Hotel..

Artinya mereka kini jadi suatu kesatuan yang terdiri dari


tiga orang. Siapa sebenarnya Indian ini? Dan kenapa dia

Indian itu tak bertanya lagi. Mobil dia arahkan ke

sampai berurusan dengan Ku Klux Klan? Pertanyaan itu tak

sana. Setiba di hotel, setelah meneliti keadaan cukup

sempat terjawab. Sebab mereka memang harus cepat-

aman, si Bungsu bergegas masuk mengemasi pakaiannya.

cepat mencari tempat untuk menyusun langkah.

Kemudian menitipkan di resepsionis. Dia sendiri dengan


berbekal uang dalam kantong, kemudian berjalan menuju

Angela meminta taksi itu berhenti di sebuah telpon

mobil dimana si Indian dan Angela menanti dengan diam.

umum yang terletak di pinggir taman.

Mereka heran melihat lelaki dari Indonesia itu muncul

Dia menelpon ke kantornya. Menceritakan segala

dengan tongkat kayu di tangannya. Meski merasa heran,

sesuatu yang terjadi dengan ringkas. Memberi tahu pula

namun mereka tak berminat bertanya.

tempat dilangsungkannya acara ritual kelompok Ku Klux


210

Ketika taksi itu berjalan, si Indian menyebutkan


sebuah tempat. Nampaknya
kota

bahagian

utara.

saling pandang dan masih tanpa berkata sepatahpun, dia

ke suatu daerah di pinggir

Melewati

daerah

menuju ke rumah.

perkantoran,

Pintu

terbuka,

dan dari

dalam muncul

seorang

kemudian melewati padang rumput yang luas. Ada sebuah

perempuan berkulit putih! Perempuan itu belum tua benar.

hutan yang tak terawat. Taksi berhenti di pinggir hutan itu.

Raut wajahnya masih memperlihatkan paras yang cantik.

Kalau ada yang bertanya, kita tak pernah bertemu,

Baik si Bungsu maupun Angela segera melihat kemiripan

ingat itu.. ujar si Indian kepada sopir taksi yang

antara perempuan separuh baya di pintu itu dengan gadis

menerima bayaran dari Angela.

yang mati setelah dinodai di altar persembahan Ku Klux


Klan malam kemarin!

Yes, Sir..! jawab si sopir sambil melambaikan


tangan.
Mereka

Perempuan itu tegak menatap si Indian yang baru


melanjutkan

berjalan

kaki

sambil

datang. Indian itu berjalan ke arahnya. Tegak beberapa

tetap

saat di depan si perempuan kulit putih itu. Dari jarak

berdiam diri mengikuti si Indian yang berjalan di depan.

sepuluh meter, si Bungsu dan Angela melihat lelaki Indian

Setelah memasuki hutan beberapa saat, mereka

itu seperti berbicara. Kemudian perempuan itu menangis,

melihat sebuah rumah bertingkat dua dari kayu. Ada asap

lalu memeluk lelaki Indian itu. Lama mereka tegak

mengepul. Di halaman ada dua lelaki Indian yang tengah

berpelukan di depan pintu di bawah tatapan mata si

bekerja. Ada seekor anjing yang menggonggong dan

Bungsu dan Angela.

menyongsong kedatangan mereka.

Ditatap oleh kedua lelaki Indian yang bertubuh kukuh

Kedua lelaki Indian itu serta merta berhenti bekerja

dan besar yang masing-masing tangannya memegang

dan tangan mereka dengan kukuh memegang bedil dan

kampak. Kemudian lelaki Indian itu menoleh ke arah

menatap yang datang. Anjing itu mendengus dan menjilat

mereka. Memberi isyarat untuk datang. Angela dan si

kaki si Indian yang terus saja berjalan. Tiba di dekat dua

Bungsu

Indian yang berhenti bekerja itu dia berhenti sejenak,

mendekat.

bergegas masuk.
211

Perempuan

Amerika

itu

duluan

Mari masuk.. ujar Indian itu.

Sekali seminggu, setiap Sabtu, dia pulang kemari, ke

Di dalam rumah, keadaannya kelihatan bersih meski

rumahnya ini. Namun sebulan yang lalu, di perkebunan

amat sederhana. Kedua Indian yang semula bekerja

teh milik orang Amerika asal Scotlandia di Admore itu

membelah kayu kini berkumpul dengan mereka.

terjadi kerusuhan. Buruh-buruh menuntut kenaikan upah.

Ini

Elizabeth,

isteriku..

ujar

Indian

Seorang negro mati dibunuh oleh mandor kulit putih

itu

dengan menembak kepalanya. Peristiwa itu terjadi dekat

memperkenalkan perempuan separuh baya berkulit putih

Yoshua. Dia tak dapat melihat orang itu berlaku sewenang-

itu. Perempuan itu mengulurkan tangan pada Angela

wenang.

sambil coba tersenyum. Kemudian pada si Bungsu. Kedua

Dengan pisau yang ada di tangannya dia serang

mereka menyebutkan namanya masing-masing.

orang kulit putih itu. Tentu saja mandor itu bukan

Mereka teman-temanku, Kami sama-sama melarikan


diri

dari

tahanan

Ku

Klux

Klan..

ujar

Indian

lawannya.

itu

ada

keponakanku
di

mengangguk.

berusaha

menggertak

dengan

kental.
Elang

Merah,

ini

adiku

Pipa

Dia menyerang dan kepala orang kulit putih itu putus!

Panjang.. Indian itu memperkenalkan dua Indian yang


tadi

Mandor

senapan, namun Yoshua adalah Indian yang berdarah

menambahkan.
Ini

Si

luar

rumah.

Tidak

Kedua

mengulurkan

Indian

itu

tangan

Itu memang kesalahannya. Salah karena membela orang

hanya

negro. Dia melarikan diri. Sepekan bersembunyi.

untuk

bersalaman. Indian itu kemudian memperkenalkan siapa

Tak berani pulang ke rumahnya yang terletak di

dirinya pada si Bungsu dan Angela. Dia bercerita, bahwa

daerah Selatan. Takut ditangkap. Tapi ternyata orang-

namanya adalah Yoshua. Nama Indiannya adalah Beruang

orang perkebunan itu minta bantuan Ku Klux Klan. Dua

Hitam. Mereka berasal dari nenek moyang Indian Bangsa

orang Ku Klux Klan menangkap Conchita, anak Yoshua

Apache. Yoshua bekerja di perkebunan di utara Dallas, di

dengan

luar kota Admore. Di perkebunan itu banyak bekerja

Conchita akan dibebaskan kalau Yoshua menyerahkan diri.

orang-orang negro.
212

Elizabeth.

Penangkapan

itu

disertai

pesan,

Karena

cinta

pada

anak,

dia

memutuskan

untuk

senjata secara terpisah. Senjata dan mobil bisa dibeli

menyerah.

secara bebas di kota ini. Malam itu, entah bagaimana,

-Episode 487-

mungkin Yoshua menganggap si Bungsu dan Angela


sebagai suami istri, atau dua orang kekasih, mereka

Tapi terlebih dahulu dia membawa pindah secara

ditempatkan di sebuah kamar berdua. Tentu saja yang

sembunyi-sembunyi istrinya ke rumah mereka kini. Rumah

kikuk adalah si Bungsu.

yang tak diketahui siapapun. Untuk menjaga isterinya, dia

Namun tak tidur semalaman membuat dia tak punya

memanggil adik dan ponakannya. Dia lalu menyerahkan

daya untuk menolak rasa letih dan mengantuk yang amat

diri. Tapi siapa sangka, Ku Klux Klan ternyata berlaku

sangat. Ketika Angela mandi dia sudah terbaring dan

biadab dengan mengorbankan Conchita setelah terlebih

tidur! Dia terbangun

dahulu diperkosa di altar.

mungkin lewat tengah malam.

Didapatinya dirinya berada dalam pelukan Angela. Gadis

Hari itu mereka istirahat di rumah Indian itu. Si

itu membuka mata begitu merasakan si Bungsu bergerak.

Bungsu tahu, Indian itu ingin membalas dendam atas

Mereka bertatapan dalam jarak tak lebih dari sejengkal.

perlakuan terhadap anaknya. Mereka tak bisa bergerak

Angela tersenyum.

tanpa kendaraan dan tanpa senjata. Si Bungsu punya

Tidurmu

uang. Dengan uang yang ada dia suruh Yoshua membeli

nyenyak

sekali..

bisik

Angela

sambil

mendaratkan sebuah ciuman di mata si Bungsu yang

dua buah mobil bekas yang masih baik. Kemudian

hanya terlongo-longo.

membeli bedil dan amunisi. Sekaligus juga membeli

Dan tiba-tiba dia menyadari bahwa dirinya ada yang

daging serta keperluan dapur lainnya. Siapa tahu, mereka

berubah. Artinya pakaiannya terasa ganjil. Senja tadi

akan terus menjadikan rumah ini sebagai markas besar.

ketika dia akan tidur, dia masih berpakaian lengkap yang

Yoshua semula menolak, namun setelah dipaksa

dia tukar di hotel. Tapi kini pakaian itu tak lagi melekat lagi

berkali-kali akhirnya menerima bantuan itu. Dia menyuruh

di tubuhnya. Tubuhnya kini terbungkus piyama yang bukan

adik dan ponakannya itu ke kota. Membeli mobil dan


213

miliknya. Dia tatap tubuhnya dengan merenggangkan

Bungsu tak sampai hati melukai hati Angela dengan

pelukan Angela.

pengorbanan yang sedemikian besar. Namun dia juga tak


ingin membohongi gadis cantik yang baik hati ini. Dia cium

Piyama itu dibawa Elang Merah dari kota.. bisik

bibir Angela dengan lembut. Gadis itu memejamkan

Angela.
Si

Bungsu

sebenarnya

tak

peduli

siapa

matanya ketika bibir si Bungsu menyentuh bibirnya.

yang

Membalas ciuman itu sambil tangannya membelai rambut

membawa atau membeli pakaian itu. Apakah Elang Merah,

si Bungsu.

elang hijau atau elang tak berwarna. Yang terpikir olehnya

Maaf atas apa yang terjadi dengan dirimu, Angel.

adalah bagaimana caranya piyama itu sampai lekat

Saya amat merasa bersa..

ditubuhnya. Bagaimana cara pakaiannya bisa bertukar


dengan piyama. Padahal dia merasa tak pernah terbangun

Ucapannya terhenti karena dua jari tangan gadis itu

untuk menukar pakaiannya. Seperti mengerti apa yang

dilekatkan

ke

bibirnya

sebagai

isyarat

untuk

tidak

diherankan si Bungsu, Angela berbisik lagi:

meneruskan ucapan. Namun perlahan dia melanjutkan


ucapannya.

Aku yang menukarkan pakaianmu dengan piyama.


Kulihat engkau tertidur lelap sekali. Peluhmu membasahi

Kalau aku tidak meminta bantuanmu, dirimu tidak

baju. Kutukar pakaianmu dengan piyama ini bisik

Kalau aku tidak datang ke hotelmu, perisitiwa itu

Angela sambil menatap mata si Bungsu.

takkan terjadi, Bungsu.. potong Angela.

Terima kasih, kau baik sekali.. bisik si Bungsu

Mereka

sambil membelai kepala Angela.

Angel..

sudah terlalu banyak berkorban untuknya. Menemaminya

Ya..?

mencari jejak pembunuh Tongky. Dan hal itu justru


dirinya,

diperkosa

bertatapan

berpelukan.

Ya, apalagi yang bisa dia katakan saat itu? Gadis ini

mencelakakan

kembali

dalam

tahanan!

Ada yang ingin kusampaikan..

Si
214

dalam

posisi

masih

Gadis itu mengangguk dengan masih menatap si

menyurukkan wajahnya ke dada si Bungsu, lalu berkata

Bungsu.

pelan:

Kuharap kau tak terkejut..

Aku tak peduli siapa yang kau cari dan tak pula
peduli siapa dirimu sayang. Aku tak peduli. Bahkan aku

Angela menggeleng.

juga tak peduli, apakah aku akan kau tinggalkan setelah

Aku tidak hanya mencari pembunuh temanku, tetapi

engkau menemui kekasihmu itu. Itu hakmu, barangkali

juga mencari seorang gadis.. si Bungsu berhenti.

aku ikut bahagia atau barangkali sedih.

Dia ingin melihat reaksi gadis itu. Namun Angela tak

-Episode 488-

bereaksi sedikitpun. Tangannya tetap membelai rambut si


Bungsu. Matanya tetap menatap mata si Bungsu, tak

Aku tak memikirkannya kini. Yang kupikirkan kini

berkedip.

adalah, betapa aku akan tetap bersamamu, selagi engkau


belum bertemu dengan kekasihmu itu, atau sebelum

Gadis itu adalah kekasihku..

engkau bertemu dengan gadis lain, yang barangkali lebih

Si Bungsu menanti dengan berdebar.

memikat hatimu.... ujar gadis itu dengan mata yang

Namun Angela biasa-biasa saja.

basah.

Dia datang ke kota ini, dibawa seorang lelaki

Sepi.

bernama Thomas, bekas kapten Angkatan Udara Amerika.

Si

Keturunan Inggeris Spanyol. Tunanganku itu seorang gadis

gadis

mata.

Merasa

ada

yang trenyuh, melihat sikap Angela, perwira polisi kota

Si Bungsu berhenti lagi. Menatap lagi pada Angela.


reaksi

memejamkan

jantungnya yang tertikam pilu. Merasa ada relung hatinya

Jepang bernama Michiko

Menanti

Bungsu

itu.

Dan

Angela

Dallas itu. Betapa teguh dia menerima kenyataan ini. Si

memang

Bungsu merasakan matanya panas. Berair. Dia tidak

memberikan reaksi. Dia merapatkan wajahnya ke wajah si

menangis.

Bungsu. Mencium lelaki itu, lama sekali. Kemudian dia

Namun

ada

sesuatu

yang

amat

menggundahkannya. Sesuatu yang dia tak dia ketahui.


215

Berapa panjang lagi jalan hidup berliku seperti ini

Umat Mohammed?

yang harus dia tempuh? Dia dekap tubuh Angela, dia

Si Bungsu mengangguk.

belai kepalanya. Dia cium rambutnya yang harum. Tuhan,

Sepi. Mereka saling pandang. Si Bungsu masih

dimana terminal tempatku harus berhenti, tempat dimana

berlutut di lantai yang dialas dengan karpet hijau, Angela

aku tak lagi diburu rasa bersalah seperti malam ini, bisik

di pembaringan yang malam tadi mereka tempati berdua.

hatinya.

Apapapun yang telah terjadi bersamamu, Bungsu,

Ketika subuh esoknya si Bungsu terbangun, saat akan

aku merasa bahagia. Merasa amat bahagia. Dulu aku

ke kamar mandi dia memalingkan kepala ke pembaringan.

pernah punya seorang calon suami. Kami sama-sama di

Menatap Angela yang tidur dengan nyenyak. Wajahnya

perguruan tinggi. Suatu hari, dia mati terbunuh di jalan

yang cantik seperti berbinar bahagia. Dia mandi, mencuci

raya. Nampaknya seperti sebuah kecelakaan biasa. Tapi

seluruh tubuhnya dan berendam dalam bak dengan air

saya ragu, saya duga dia dibunuh. Sebab dia seorang

panas.
Lalu

bintang basket. Saat itu, sepekan lagi akan pertandingan


berudhuk.

Lalu

sembahyang.

Ketika

dia

antar liga basket Texas ini ada yang meminta dia untuk

mengucap salam, dia lihat Angela duduk di pinggir

ditransfer dengan bayaran mahal. Dia menolak, sebaliknya

pembaringan. Dia melilitkan selimut ke tubuhnya sebatas

dia datang ke pimpinan liganya, memberitahu semuanya

pangkal dada. Memperlihatkan bahagian atas tubuhnya

itu, serta meminta kenaikan honor yang wajar. Pimpinan

yang putih bersih. Gadis itu menatapnya dengan mata

liganya menolak. Dia masih main dalam dua putaran.

berbinar.

Ketika desakannya untuk kenaikan honor yang layak tetap

Engkau sembahyang?

tak diterima, maka dia memutuskan untuk menerima

Si Bungsu mengangguk.

tawaran klub yang membayarnya mahal dengan fasilitas


perumahan

Engkau seorang muslim?

dan

mobil.

Dia

berkata

segera

akan

mengawiniku begitu dia pindah klub. Tapi.. terjadilah

Si Bungsu mengangguk.

musibah itu. Dia mati, sepertinya mendapat kecelakaan.


216

Setamat dari universitas saya memutuskan untuk masuk

salah seorang di antara Indian itu harus tinggal di rumah.

kepolisian. Setahun berdinas saya ceritakan kecurigaan

Yang tinggal adalah Pipa Panjang. Mereka merencanakan

saya itu pada atasan saya. Dia berjanji dan membantu

akan bergerak dalam dua kelompok. Kelompok pertama

saya menyelidiki. Ternyata dugaan saya benar, kekasih

Angela dan si Bungsu, yang akan pergi ke alamat

saya itu mati dibunuh oleh anggota klubnya sendiri atas

pembunuh Tongky yang disebutkan oleh Jahudi kemarin.

suruhan pimpinan klub. Mereka diseret ke meja hijau.

Sedangkan Yoshua dan ponakannya akan pergi ke tempat

Dihukum duapuluh tahun penjara. Dan saya tetap berdinas

upacara dimana anak gadisnya mati.

dalam kepolisian

Dia harus mengambil mayat gadisnya itu. Dan

Angela berdiam sejenak. Memandang ke depan

menguburkannya di suatu tempat. Sebab jika tak begitu,

seperti menatap masa lalunya yang amat pedih. Si Bungsu

arwah gadis itu menurut kepercayaan mereka akan tidak

bangkit mendekatinya. Membelai kepala gadis itu dan

tentram.Dengan membagi kelompok jadi dua bagian

memeluknya.

mereka bisa bekerja lebih cepat dan lebih banyak sasaran

Mandilah, barangkali hari ini banyak yang harus kita

yang

kerjakan..

menyuruh membeli dua buah mobil bekas.

bisiknya.

Angela bangkit, tegak rapat di depan si Bungsu. Menatap

dicapai.

Itulah

sebabnya

kemarin

si

Bungsu

Angela menjalankan mobil. Gadis itu memakai baju

mata anak muda itu dengan matanya yang basah.

berwarna merah darah dengan setangan panjang terlilit di

Kemudian mencium pipinya, lalu berjalan ke kamar mandi.

lehernya.

Selesai sarapan pagi, mereka berkumpul di ruangan

rumah

tengah. Jumlah mereka berlima. Yaitu si Bungsu, Angela,

berangkat, Indian bernama Yoshua itu memeluk Elizabeth

Yoshua yang kematian anak gadis itu, adiknya yang

isterinya.

bernama Pipa Panjang dan ponakannya Elang Merah.

mencium suaminya. Baik si Bungsu maupun Angela

Atas pertimbangan bahwa Elizabeth tak mungkin

Mereka sama-sama berangkat meninggalkan

terpencil

di

Perempuan

tengah
kulit

hutan
putih

itu.
itu

Ketika

menangis

akan
dan

melihat ada semacam kabut misteri yang melingkupi

tinggal sendiri di rumah, khawatir ada apa-apa, maka

kehidupan kedua orang itu.


217

Mereka pasangan yang ganjil. Seorang Indian dan

Seperti ada sesuatu yang terpendam.. tambah si

seorang kulit putih. Meskipun hal itu di zaman ini tak

Bungsu.

problem lagi, namun pada pasangan ini tetap saja ada

Angela mengangguk sambil tetap memperhatikan

semacam misteri. Apalagi jika diingat Elizabeth adalah

jalan di depannnya. Arus lalulintas kini makin ramai tatkala

seorang perempuan cantik. Sementara Yoshua, wajahnya

memasuki kota.

keras dan masih kentara benar Indiannya, apalagi latar

-Episode 489-

belakangnya adalah seorang buruh perkebunan.

Bungsu

Namun betapapun jua, orang pasti bisa menarik


kesimpulan

bahwa

pasangan

itu

amatlah

kasih

Ya..?

mengasihinya. Dan jika boleh disebut secara khusus, maka

Aku takut

akan kelihatan bahwa Elizabethlah yang amat lebih kasih


sayangnya

pada

Yoshua.

Sementara

Yoshua

Si Bungsu coba menentramkan hati gadis itu.

sendiri,

Kau bisa turun dan menunggu di suatu tempat,

barangkali terbawa oleh sikapnya yang keras dan karakter

Angela. Biarkan saya masuk sendiri..

Indiannya, nampak biasa-biasa saja.

Tidak. Saya tidak takut pada pertarungan yang akan

Di perjalanan mereka tak banyak bicara. Sebelum


berangkat tadi mereka

terjadi. Saya takut kehilanganmu..

telah merencanakan tempat-

tempat yang akan dituju hari ini. Jika misi mereke selesai,

Si Bungsu menarik nafas panjang. Dan merekapun

dan mereka masih hidup, mereka berjanji untuk segera

sampai. Di depan mereka ada sebuah bangunan yang

menuju rumah Yoshua begitu tugas selesai.

tengah

dikerjakan.

Nampaknya

sebuah

supermarket.

Kau melihat sesuatu yang ganjil dalam hubungan

Mesin derek terdengar berdengung mengangkat plat-plat

Yoshua dengan isterinya? si Bungsu bertanya tatkala

nikel untuk dijadikan dinding. Buruh kelihatan mondar

mobil

mandir dengan helm plastik merah menutupi kepala.

itu

memasuki

kota. Angela

menoleh

sejenak.

Pakaian mereka dari koper berwarna jingga. Angela

Kemudian mengangguk.
218

memarkir mobilnya dekat barisan mobil pekerja bangunan

Nampaknya Anda mencari seseorang? katanya

tersebut. Dia membawa tas tangannya. Di dalamnya ada

ramah.

sepucuk pistol magnum. Si Bungsu turun lebih duluan.

Pertanyaan itu jelas ditujukan pada si Bungsu.

Angela, seperti kemarin, kembali merasa heran tatkala

Benar, saya mencari tuan MacMillan.

melihat lelaki Indonesia itu turun membawa bawa

MacMillan?

tongkat kayu.

Ya. MacMillan

Sampai saat ini keinginan tahuannya tentang tongkat


kayu itu belum terpecahkan. Apa perlunya tongkat itu

Seorang lelaki maju.

dibawa-bawa. Apakah tongkat itu semacam bedil? Melihat

Tuan mencari saya?

modelnya yang lurus dan kurus, tongkat itu mustahil

Anda bernama MacMillan?

sebuah bedil. Dia turun dan menyusul langkah si Bungsu.

Benar. Ada yang bisa saya bantu?

Mereka memasuki kantor. Bertanya pada seorang petugas

Angela maju dan memutus:

sekurity. Petugas itu menunjuk ke sebuah tempat di sudut.

MacMillan

Dibahagian itu, sekelompok lelaki kelihatan tengah

dari

Bloomington,

apakah

tuan

orangnya?

istirahat. Mereka juga berpakaian seperti pekerja lainnya.


Namun topinya berbeda. Petugas sekurity mengatakan

Oo, kalau begitu bukan saya..

bahwa kelompok itu adalah kelompok para mandor. Si

Lelaki itu menoleh kiri kanan, lalu berseru pada

Bungsu dan Angela melangkah ke sana setelah menerima

seseorang di balik tiang sekitar sepuluh depan dari

sebuah badge tamu yang harus disematkan di dada

mereka.

sebelah kiri. Kelompok itu berhenti dari bicara atau minum

Hei MacMillan! Ada seseorang mencarimu

tatkala mereka sampai di sana. Seorang lelaki maju dan

Lelaki yang dipanggil itu menoleh dan mendekati

menyentuh ujung topinya sebagai penghormatan pada

mereka. Ditangannya ada sebuah gelas yang masih terisi

Angela.
219

kopi panas. Sementara kedua lelaki pertama yang bicara

lelaki asing di depannya itu. Dia menatapnya pula dengan

dengan si Bungsu mengundurkan diri setelah mengangguk

tajam.

sopan dan setelah si Bungsu mengucapkan terima kasih.

Well. Saya sudah katakan kita tak pernah bertemu,

Lelaki yang datang itu seorang bertubuh besar,

dan saya tak suka gaya Anda stranger!

berotot kukuh dengan jambang lebat. Si Bungsu merasa


jantungnya

berdenyut.

Inderanya

mengatakan,

Saya tahu, Anda takan menyukai saya. Seperti saya

inilah

juga sangat tak menyukai Anda.. jawab si Bungsu.

orang itu. Angela mundur beberapa langkah. Kelompok

Pertengkaran itu terdengar oleh kelompok staf di

staf yang enam atau tujuh orang itu melanjutkan obrolan

belakang mereka. Orang-orang itu tentu saja tertarik dan

mereka.

menghentikan pembicaraan mereka. Lalu menatap pada

Hallo, Anda mencari saya? tanya orang itu.

kedua orang itu.

Si Bungsu mengangguk sambil menatapnya tajam.

Nah, nampaknya kalian ada urusan penting. Kini

Samar-samar mengingat kembali orang yang duduk dalam

saya telah Anda temui. Lalu Anda mau apa?

taksi, yang membaca koran tatkala mereka menunggu

Sebagai jawabannya, si Bungsu mengembangkan

taksi itu mendekat di depan Dallas Hotel bersama Tongky.

koran di tangannya. Memperlihatkan pada orang itu.

Orang itu bertopi, namun samar-samar wajahnya dapat dia

Halaman pertama koran itu memuat gambar Tongkay yang

ingat. Samar sekali, tapi pasti.

tertawa ketika di lapangan udara Mexico, namun di

Rasanya kita belum pernah bertemu.. ujar lelaki

atasnya di bawah judul besar, tertulis VETERAN PERANG

bernama MacMillan itu.

VIETNAM BEKAS PASUKAN BARET HIJAU INGGERIS, MATI

Anda salah. Kita pernah bertemu.. kata si Bungsu

TERBUNUH DI DALLAS HOTEL.

datar.

Para mandor di belakang mereka juga melihat ke

Dan lelaki itu menangkap nada yang lain dalam ucapan

koran itu. Mereka diam tak mengerti. MacMillan juga

220

menatap koran itu. Wajahnya sesaat jadi tegang. Namun

Ayo merangkak kau Babi! Kuhitung sampai tiga,

cepat dia kuasai dirinya.


Apa

yang

ingin

kalau kau tak merangkak kemari, kubunuh kau. Satu,


kau

sampaikan

tentang

dua...

itu

stranger?

Dan karena Indian itu tak kunjung merangkak, dia


benar-benar

Saya ada di sana, ketika dia terbunuh. Dan juga

menembak.

Dalam

waktu

selisih

hanya

sedetik, dua letusan bergema. Elang Merah masih tegak

Anda di sana tuan MacMillan

sperti tadi. Kedua tangan tergantung di sisi tubuhnya.

Anda keliru stranger. Saya tak pernah pelesiran di

Anggota Ku itu tersentak. Seperti ada yang menembus

hotel manapun..

punggungnya.

Anda memang tidak pelesiran. Anda ke sana untuk

Bedilnya

membunuh veteran perang Vietnam itu..

belakangan

-Episode 490-

memang
dari

meletus,

letusan

tapi

pertama

sedetik

yang

le

datang

bih
dari

punggungnya. Dia terjatuh berlutut dengan tangan masih


memegang

bedil.

Ketika

jatuh

ke

tanah,

kepalanya

menoleh ke belakang, dan di sana, di jendela rumah dari

-Episode 491-

mana dia berlari tadi, kelihatan Yoshua si Indian tua itu


dengan bedil yang masih berasap. Anggota Ku Kluk itu
jatuh telungkup di dalam semak setinggi betis. Tubuh nya

-Episode 492-

tak kelihatan, meski dalam jarak dua puluh meter.


Yoshua segera menemukan mayat Conchita. Dia
tutupi tubuh anaknya yang telanjang itu. Kemudian

-Episode 493-

membawanya ke mobil. Sementara itu Elang Merah

Elang Merah tetap tegak dengan dada busung.

menyiramkan bensin yang terda pat di gudang, ke seluruh


gedung. Kemudian membakarnya. Mereka pergi dari sana
221

setelah api berkobar marak dengan ganas di musim panas

Cerita yang mengungkapkan misteri yang sejak kemarin

hari itu.

sudah tercium oleh Si Bugsu dan Angela. Elizabeth


bercerita, bahwa Conchita, gadis yang meninggal itu benar

o0o

anak kandungnya. Tapi bukan anak Yoshua.

MEREKA berkumpul lagi di rumah Yoshua. Si Bungsu


dan Angela tiba le bih duluan. Mereka disambut oleh Eli

Anak itu lahir akibat hubungannya dengan seorang

zabeth, isteri Yoshua. Di pintu kelihatan Pipa Panjang, adik

lelaki dari Philadelpia. Lelaki itu adalah atasannya di

Yoshua, tegak dengan bedil di ta ngan dengan sikap

sebuah perusahaan. Namun setelah dia hamil, lelaki itu

waspada. Bedil dia letakkan ke dalam setelah mengetahui

meninggal kannya begitu saja. Ketika dia menuntut untuk

siapa yang datang. Elizabeth segara meletakkan makan

bertanggung jawab, lelaki itu justru mengirim tukang

siang untuk tamunya. Angela datang membantu.

pukul dan penjahat yang nyaris membunuhnya.

Yoshua

dimana..? tanya

Elizabeth. Jelas

Elizabeth dilemparkan ke sungai setelah dianiaya.

sekali

Nampaknya seolah-olah sebuah kecelakaan. Elizabeth tak

nadanya amat mencemaskan suaminya.

kuasa untuk mengadu. Uang nampaknya berkuasa. Dia

Dia akan pulang dengan selamat, tenanglah... bujuk

luntang-lantung dalam keadaan hamil dan melarat sekali.

Angela mengenggam tangan perempuan separoh baya

Saat demikianlah dia bertemu dengan Yoshua. Indian itu

itu.

membawanya ke rumahnya. Memberinya makan dan


Elizabeth tak dapat menahan kecemasannya. Dia

pakaian.

menangis meski nampak amat dia usahakan untuk tak

Merawat dirinya hingga sembuh. Elizabeth bersumpah

meneteskan air mata.

dalam hati, apapun yang terjadi se telah itu dia akan tetap

Dia segala-segalanya bagiku. Dia tak ha nya suami,

mengabdi pada Indian budiman itu. Betapa tidak, lelaki

tapi juga ayah dan sahabat kami... bisiknya lirih.

yang menghamilinya ternyata hanya mengiginkan tubuh


dan kecantikannya saja. Dan lelaki Amerika lainnya tak

Saat menanti kedatangan Yoshua itulah, Elizabeth


yang masih kelihatan cantik itu bercerita tentang dirinya.
222

seorang pun yang bersedia mengulurkan ta gan untuk

Apakah kau tidak menyayangi kami?

membantu. Justru seorang Indianlah yang menolongnya.

Yoshua diam. Seperti merenungi hidupnya yang sepi.

Anak

itu

lahir

di

rumah

Yoshua.

Lahir

tanpa

Aku mencintai.. anakmu, Nona. Tapi...

pertolongan dokter. Waktu itu kehidupan Yoshua cukup

Kau tak mencintaiku...?

sulit, tapi Indian itu pernah menolong kelahiran bayi

-Episode 494-

secara tradisional. Dialah yang membantu kelahiran bayi


perempuannya
Elizabeth

yang

amat

mereka

terharu

beri

melihat

nama

betapa

Conchita.
penuh

per

-Episode 495-

hatiannya Yoshua pada anaknya, pada dirinya. Diam-diam,


tanpa dapat dihindari rasa cinta yang tulus tumbuh di
hatinya kepada Indian yang usianya lebih tua dari dirinya

-Episode 496-

itu.
Tapi suatu hari, ketika Conchita berusia tiga tahun, ketika

Si Bungsu mengambil hutan di bahagian kanan. Dia

dia sudah sehat benar, Yoshua menawarkan agar Elizabeth

tak begitu hafal dengan daerah di sekitar sini. Namun

pergi meninggalkan rumah itu. Tentu saja Elizabeth amat

begitu kakinya menginjak bahagian rimba di utara Kota

terkejut.

Dallas itu, dia merasa berada di kampungnya. Sejenak


dia tegak dalam palunan hutan. Di bawah pepohonan yang

Apa.. apakah kami amat memberatkan hidupmu,

rimbun, menghirup harumnya hutan belantara dan bunga-

Yoshua,..?

bunga

Indian itu menggeleng.


Engkau

masih

muda

dan

cantik,

Nona.

kayu.

Rimba di sini jelas rimba suaka. Di bawahnya bersih. Tidak

Masa

seperti rimba di Gunung Sago yang liar dan perawan.

depanmu pasti cerah kalau kau meninggalkan rumah

Namun dia mendapatkan dirinya amat senang dalam

reotku ini...

rimba itu. Indera juga bekerja dengan baik. Dengan amat


223

ringan dia bergerak di antara pepohonan. Menuju ke

itu, dan sebelum ada isyarat dari pimpinan rombongan

bahagian depan dari mana firasatnya mengatakan bahwa

yang ada di sayap bahagian kiri.

di sana ada orang yang mengancam keselamatan mereka.

Sebab kedua kenapa dia tak menembak ada lah

Jauh di depan sana, di jalan raya yang terlindung oleh

karena dia ragu atas benda yang melintas di hadapannya

semak-semak, dua mobil kelihatan berhenti. Enam lelaki

itu. Selain benda itu melintas de ngan cepat, benda atau

turun, keenamnya memakai tutup kepala seperti kerucut

sosok itu sendiri tak diketahui apakah manusia atau

dari kain putih. Keenamnya memakai jubah putih. Yang

binatang. Dalam ba y ang-bayang rimba, sosok itu

kelihatan hanya dua lobang kecil di bahagian mata.

kelihatan beraneka warna. Merah, hitam, putih dan hijau.


Apakah

Keenam orang lelaki segera menyelusup ke dalam

itu

manusia?

semak belukar, kemudian menyebar ke dalam hutan

Anggota Ku ini segera menyelinap dari satu pohon ke

mengepung rumah Yoshua. Nampaknya salah seorang,

pohon lain, hati-hati tanpa menimbulkan bunyi. Dan tiba-

yang

sebagai

tiba dia melihat bekas jejak di tanah yang lembut. Dia

petunjuk-

perhatikan jejak itu, mirip jejak kaki manusia yang

petunjuk sambil menunjuk jauh ke dalam hutan, ke rumah

memakai sepatu karet. Dia berhenti, berjongkok sambil

Yoshua yang masih belum kelihatan.

bertelekan pada bedilnya. Mengamati jejak itu. Menatap

berada

penunjuk

di

jalan.

bahagian
Dia

kanan,

memberi

bertindak

isyarat

dan

ke kiri, ke kanan. Tak ada siapa pun. Jejak itu le nyap tanpa

Tiga orang menuju ke bahagian kiri, lenyap dalam

bekas di tentang dia berjongkok.

hutan. Tiga orang lagi ke kanan, kemudian lenyap pula ke


dalam palunan hutan. Salah seorang yang menyelusup ke

Lenyap tanpa bekas, kenapa?

bahagian kanan tiba-tiba melihat ada yang melintas di

Aneh, dia merasa ngeri tiba-tiba. Dan tiba-tiba pula,

depannya. Dia tak segera menembak. Ada dua hal kenapa

topengnya yang berbentuk kerucut itu disentakkan orang.

dia tak menembak. Pertama karena telah diputuskan

Terlempar dan kepalanya kini tak bertutup. Wajahnya juga!

untuk tak menembak sebelum mereka mengepung rumah

Dia kaget bukan main, kepalanya mendongak ke atas. Dan


ya malaikat, sedepa di atas kepalanya, di atas sebuah
224

cabang yang melintang agak rendah, dia lihat seorang

besar, tiba-tiba saja di depannya dalam jarak sedepa,

Indian

tegak seorang lelaki bertongkat. Lelaki itu bukan orang

bertengger

mencangkung.

Menatap

padanya

dengan diam!

Amerika atau Eropa. Sepertinya orang dari Asia. Dia


segera

Anggota Ku Klux Klan itu buat sesaat termangu.

tahu,

bahwa

orang

inilah

yang

membunuh

Darahnya seperti berhenti mengalir. Jantungnya seperti

MacMillan, staf bangunan yang ditugasi membunuh negro

berhenti berdetak. Mereka sa ling pandang. Celaka,

di Hotel Dallas itu.

kenapa pim pinannya tak me ngatakan tadi bahwa yang

Orang Asia itu tak bersenjata. Hanya memiliki sebuah

mereka buru ini ada lah Indian dari zaman batu? Kaki

tongkat. Dan orang ini harus dihabisi. Dia angkat bedilnya.

Indian yang tak lain dari Elang Merah itu terayun. Kening

Namun orang Asia itu bergerak amat di luar dugaannya.

anggota Ku Kluk itu kena terjang. Dia jatuh terjengkang.

Sebuah tendangan, setelah dia maju dalam langkah yang


lebar,

Elang Merah melompat turun. Anggota Ku itu tak

menghantam

siku

kanannya.

ingat lagi untuk menggunakan bedilnya. Bedilnya sudah

Sikunya seperti copot dari persendian. Bedilnya terkulai

tercampak. Elang Merah maju, dia merangkak surut. Dia

dengan popor di bawah tangan kiri. Sebuah tendangan

tak memekik, tak pula menangis minta ampun. Namun dia

lagi,

takut

mati.

menghantam tangan kirinya yang memegang bedil itu.

Elang Merah mengayunkan kampak di ta ngan kanannya,

Bedilnya terlempar. Dia tersandar ke pohon dengan

dan saat itulah anggota Ku itu memekik. Pekiknya mem

menatap kaget.

separoh

yang

samasekali

tak

berhasil

dia

elakkan,

bahana dalam hutan tersebut. Seorang anggota Ku yang

Tangan orang Asia itu bergerak bersama tongkatnya,

ada di sayap kiri tertegun mendengar pekik itu. Pekik

dan topeng kerucut yang dia pakai belah dua, membelah

siapa

Indian?

pula muka dan hidung nya. Lelaki anggota Ku itu

Sesaat mereka berhenti tegak. Mencoba mendengar suara

ketakutan separoh mati. Dia memekik dan tubuhnya

lain untuk dipedomani. Namun se telah itu yang ada hanya

melosoh

sunyi. Dia melangkah lagi, ketika melewati sebuah pohon

Anggota Ku yang satu ini nampaknya masih sangat muda.

itu?

Pekik

temannya

atau

pekik

225

di

pohon,

jatuh

tertunduk

di

tanah!

Barangkali baru berusia sekitar dua puluh lima tahun.

Jahannam. Babi jadah! Kubunuh kau...! serapahnya

Namun kekejamannya sampai memilih organisasi Ku Klux

sambil memburu terus.

Klan, merupakan hal yang tak boleh dianggap remeh.

Si Bungsu bergulingan, kemudian bangkit. Namun

Si Bungsu sebenarnya tak tega menghajar anak muda

sebuah tendangan menghantam dagu nya. Kembali dia

itu. Dia tegak sesaat, dan waktu yang sesaat itu rupanya

terjajar dengan bibir pecah.

harus dia bayar mahal. Salah seorang anggota Ku ternyata

Menghindar

dari

sana,

Jhon.

Biar

kusudahi

mendengar pekik kawannya. Dia menyelusup cepat, dan

nyawanya...

melihat kawannya tersandar di pohon kayu. Melihat pula

Namun anak muda yang dipanggil si Jhon, yang sedang

orang Asia yang dinyatakan oleh pimpinannya amat

mengamuk menghajar si Bungsu itu tak mau menghindar.

berbahaya

itu.

dengan

tegak. Menembak. Si Bungsu terpental. Bahunya kena


peluru.

Hanya

kekurangtelitian

penembak

Dia

membuat

tanganku

patah.

sepatu menghunjam ke bawah, ta ngan kanan yang masih


sehat, menangkis sambil mengibas ke arah depan, seiring

tadi tertunduk dengan kedua tangan lemas kena tendang,

dengan itu, kaki kanannya mengait kaki kiri si Jhon itu.

segera bangkit. Kemudian menghantam punggung dan


tumit

sepatuku.

melintang dalam berbagai ancaman maut. Begitu tumit

Kini dia jatuh tertelungkup. Anggota Ku muda yang

dengan

pohon.

Tapi lelaki dari Gunung Sago ini sudah malang

itu akan menembus jantungnya.

Bungsu

balik

sebuah hentakan tumit sepatu ke arah jantung si Bungsu.

agak ke bawah, maka tamatlah riwayatnya. Sebab peluru

si

dari

Jahannam, babi ini... dan ucapan itu diakhiri dengan

saja

makanya dia selamat. Kalau saja peluru itu dua jari lagi

rusuk

suara

Jangan bunuh dia dengan peluru. Biar kubunuh dia

Dia segera mengangkat bedil dari balik pohon dimana dia


hajar

terdengar

sepatunya.

Yang

Anak muda itu kehilangan keseimbangan. Sebab sebelah

di

kakinya yang gagal menghentakkan tumit itu masih

punggung tak dapat dielakkan, yang di rusuk meleset

menggantung.

karena si Bungsu yang masih sadar sempat berguling,


meski terlambat.
226

Kini kakinya terkait. Dia jatuh berdembam ke atas

saja dikelupas dengan cara yang amat mahir. Kedua orang

tubuh si Bungsu. Terdengar suara melenguh. Tak diketahui

itu

menggigil

saking

ngerinya

melihat

mayat

yang

suara siapa. Tapi setelah itu, kedua tubuh tersebut terdiam

tergantung itu. Mereka tertegak lemah di tempat mereka.

tak bergerak. Tubuh si Jhon tertelungkup di atas tubuh

Cepat, hutan ini penuh iblis. Bakar dinamit itu, dan

orang Asia itu. Temannya yang berlindung di balik pohon

ledakan rumah jahanam itu. Kita harus cepat hambus dari

menatap dengan diam. Ketika dia lihat tak ada yang

sini... bisik yang seorang.

bergerak, dia memanggil.

Mereka lalu mengeluarkan dua bongkah dinamit

-Episode 497-

dengan ikatan sebesar lengan dari dalam jubah putih


mereka. Mereka menyalakan gere tan. Beberapa kali
geretan itu mati, karena api nya tak pernah tepat di

-Episode 498-

sumbu dinamit tersebut. Tangan mereka menggigil. Ada


beberapa menit barulah sumbunya terbakar, tapi mereka
tak segera melemparkannya, soalnya api di sumbu nya

-Episode 499-

bisa mati.

Mereka kemudian mendekat setapak demi setapak.

Dan saat itulah mereka mendengar suara desiran

Kemudian berputar kebahagian sam ping kanan. Tapi tiba-

pelan di belakang. Mereka melihat kebelakang, lalu

tiba mereka terhenti. Di bahagian depan rumah itu, di

keduanya tak dapat menahan pekik.

bawah cucuraan atap, mereka melihat sesosok tubuh

Di belakang mereka tegak tiga orang Indian yang

tergantung-gantung. Digantung pada lehernya. Kepala

bertubuh penuh gambar dengan kampak di tangan. Kedua

orang yang tergantung itu putih mengkilap.

orang anggota Ku Ku Klux Klan itu menggigil. Mereka tak

Jubah putihnya berlumur darah. Kedua ta ngannya

bisa berbuat apa-apa, sebab bedil mereka berada di

putus hingga pergelangan. Jelas orang itu adalah pimpinan

tanah.

regu mereka, Itzak! Dan jelas bahwa kulit kepalanya baru


227

Dengan amat cepat mereka kena ringkus. Mereka

manusia dewasa terlambung bebe rapa meter ke udara,

diikatkan ke pohon kayu besar, tak jauh dari tempat

pucuknya naik meninggi, kemudian jatuh melosoh turun,

mereka diringkus. Lalu, dinamit yang masih menyala

dan tumbang! Sipongang suara ledakannya bersahutan.

sumbunya itu dimasukkan ke dalam jubah mereka!

Segala isi hutan itu kaget. Elizabeth sendiri tersentak dari


tidurnya. Angela berusaha menenangkannya, meski dia

Kalian berusahalah untuk bebas. Kalau kalian bisa

sendiri berdebar.

melepaskan diri sebelum dinamit itu meledak, maka kalian


takkan kami ganggu. Kami akan pulang ke rumah itu.

Dimana Yoshua...? tanyanya begitu ba ngun.

Berusahalah... ujar Yoshua sambil melangkah dengan

Angela yang sebenarnya juga amat khawatir akan

Pipa Panjang dan Elang Merah meninggalkan tempat

keselamatan si Bungsu, coba menjelaskan kedatangan

tersebut.

beberapa orang itu. Elizabeth bangkit, dan terdorong oleh

Kali ini kedua anggota Ku itu tak bisa lagi menahan


tangis

dan

dan

Yoshua sudah bertindak cepat. Mayat Itzak yang

mereka

tergantung itu sudah diturunkan dan diletakkan ke dalam

sumbunya tinggal sedikit lagi. Kalau dinamit itu meletus...

hutan. Kini ketiga Indian itu tegak di halaman seperti tak

ya Tuhan!

terjadi apa-apa. Angela pucat wajahnya begitu tak melihat

diselipkan

lolong.
diikat

Dinamit

pinggang

yang
di

dimasukkan

rasa ingin tahu, Angela juga berlari keluar.

dalam

jubah

Mereka menangis, minta ampun. Minta tolong. Mohon

si Bungsu di antara orang-orang itu. Ketiga Indian itu diam

belas kasihan, mohon dibebaskan! Namun tak ada yang

menatap sekitar mereka.

menyahuti. Ketiga Indian itu benar-benar pergi. Dan...

Mereka juga merasa cemas pada orang Asia yang

hutan itu tiba-tiba gemuruh oleh gelegar dinamit.

mereka hormati itu. Kini dimana dia?

Si Bungsu tertegun mendengar ledakan hebat itu. Ada

Bersebar!

apa?

cari

menanti beberapa saat.

Di sebelah utara, di arah bunyi ledakan dinamit itu,


dilihatnya

Kita

sebuah

pohon

sebesar

dua

kali

dekapan
228

dia...

ujar

Yoshua

setelah

Angela berlari masuk, mengambil bedil. Kemudian

Si Bungsu sedikit beruntung, sebab peluru yang

mengisinya dengan peluru. Lalu berlari lagi keluar. Begitu

mengenai bahunya tidak tinggal di dalam. Melainkan

tiba di luar dia terpekik, melihat si Bungsu muncul dengan

tembus ke belakang. Untung saja ja rak tembaknya tak

tubuh berlumuran darah.

begitu jauh, sehingga peluru itu tidak merobek daging di


bahagian

Dia memekik gembira karena lelaki dari Indonesia itu

belakangnya

dengan

hebat.

Lobang

yang

ternyata masih hidup. Memekik terharu dan kaget melihat

ditinggalkan peluru di bahagian punggungnya hanya

darah di tubuhnya. Dia berlari dan memeluk lelaki yang

sebesar benggol, tiga kali sebesar lobang yang di depan.

bertongkat itu. Mencium wajah dan bibirnya. Si Bungsu

-Episode 500-

hanya diam tak berkutik.

Tak lama kemudian si Bungsu dan kedua perempuan

Hei, kau masih hidup. Masih ada yang lain di sana?

yang ada di rumah dikejutkan oleh beberapa ledakan

ujar Yoshua sambil menepuk bahu si Bungsu. Si Bungsu

dinamit. Kemudian bunyi sirene mobil polisi. Empat buah

tersenyum dan menggeleng.

mobil patroli polisi merangsek ke halaman rumah di

Anda masuklah, dan obati lukanya. Kami akan

tengah hutan itu.

mengatur semua sisa yang tertinggal. Sebentar lagi

Sesuai dengan petunjuk yang tadi disampaikan oleh

tempat ini akan dipenuh polisi. Tentu kita tak ingin dibuat

Yoshua, si Bungsu dan Angela tak menampakkan diri

sibuk dengan segala macam pertanyaan. Apalagi kalau

keluar. Mereka hanya mngintip lewat jendela yang tak

harus ditahan dikantor polisi...

terlihat

Angela dan Elizabeth membawa si Bungsu masuk. Si


Bungsu

dibaringkan

di

sebuah

balai-balai.

dari

luar.

Si Bungsu melihat polisi-polisi itu disambut oleh Yoshua di

Angela

halaman. Tubuhnya kini sudah bersih dari coret moret

membuka bajunya. Mencuci darah yang mengalir di dada

berwarna perang itu. Di tangannya terpegang sebuah

si Bungsu. Sementara Eli zabeth mengambil kotak obat-

kampak. Kemudian dari dalam hutan terdengar lagi

obatan.
229

sebuah ledakan. Disusul dengan rubuhnya sebuah pohon

Yoshua

kayu.

mengeluarkan

secarik

kertas

usang

dari

kantong nya, si polisi mengamati. kemudian mengangguk.

Well... Kami kemari ingin tahu apa yang kalian

Well. Lalu kenapa pada pohon itu Anda ledakan...?

perbuat dengan ledakan-ledakan itu... ujar salah perwira

Sekalian memudahkan pekerjaan. Mencoba dinamit

polisi patroli jalan raya itu sambil menatap ke arah bunyi

dan kalau meletus berguna untuk menebang pohon.

ledakan di dalam hutan.

Daripada membuang tenaga...

Seperti perang di Vietnam... ujar polisi yang lain.

Kami terpaksa menyita sisa dinamit yang ada...

Tiga polisi lain menuju ke hutan kiri, tiga lagi ke hutan

Silakan. Itu di bawah kotak di dekat tong itu...

kanan. Si Bungsu dan Angela menatap dengan tegang.

Polisi itu melangkah ke arah dinamit yang memang

Polisi itu pasti menemui mayat-mayat anggota Ku Klux

terletak di bawah kotak di luar rumah Yoshua. Kemudian si

Klan tersebut. Meskipun mayat bandit, namun tetap saja

polisi meniup peluit. Keenam polisi yang lain bermunculan

menimbulkan masalah ruwet. Namun Yoshua kelihatan

dari rimba tersebut. Tidak hanya polisi itu yang muncul,

tenang-tenang saja. Lewat kisi jendela mereka mendengar

juga Pipa Panjang dan Elang Merah. Semua dalam keadaan

Indian itu berkata.

berpakaian rapi.

Kami tak punya izin memiliki dinamit itu. Kami

Padahal

menemu kannya enam bulan yang lalu dekat belukar

baru

saja

si

Bungsu

melihat

mereka

bercoreng moreng ketika akan menyergap ke enam

sana. Kami sudah melaporkannya pada polisi. Namun

anggota Ku Klux Klan itu. Polisi-polisi membawa sisa

pihak polisi tak menanggapi. Maka hari ini kami ingin

dinamit yang ada di sudut rumah itu, kemudian membuat

mencoba apakah dinamit itu masih utuh atau tidak...

semacam tanda terima.

Anda punya surat laporan yang tak digubris polisi

Kalian menemukan sesuatu? tanya komandan polisi

itu...?

itu pada keenam anak buahnya yang tadi memasuki


rimba. Yang ditanya hanya menggeleng.
230

Baik, kita tinggalkan rumah ini. Yoshua, suatu hari

berserpihan

nanti kami akan memanggil Anda untuk minta penjelasan

karena

diikat

ke

dinamit

itu.

Tidak

berserpihan, melainkan lumat jadi tepung...

tentang dinamit ini...

Ketika mengobati punggung si Bungsu yang luka,

Dengan segala senang hati, Letnan...

Angela merasa kaget bercampur ngeri. Punggung lelaki

Mobil-mobil patroli polisi itupun bergerak pergi.

dari Indonesia itu penuh barut-barut luka. Memanjang dari


bahu kiri ke pinggang di kanan. Atau dari bahu kanan ke

Anda memang menemukan dinamit itu di sini?

pinggang kiri. Belum lagi sayat-sayatan melintang yang

tanya Si Bungsu tatkala mereka makan malam. Yoshua

banyak jumlahnya.

mengangguk.

Ya Tuhan, apakah ini bekas dicencang? tanyanya

Dinamit itu kutemukan ketika menggali pondasi.

sambil meraba punggung si Bungsu dengan jari-jarinya

Barangkali sisa latihan tentara saat pe rang Utara -

yang halus dan lentik.

Selatan. Pernah kulaporkan, tapi tak digubris...

Ya, memang bekas dicencang... jawab si Bungsu

Lalu, kenapa mereka tak menemukan ma yat atau

pelan dan datar.

serpihan daging akibat ledakan dinamit?

Nampaknya

Cara yang mudah melenyapkan mayat ada lah

tapi

serpihan

daging

mereka

pasti

disayat

senjata

yang

amat

tajam...

dengan meledakkannya.
Ya,

bekas

Namanya samurai... kata si Bungsu pula.

akan

Samurai? Itu sejenis senjata Jepang...

ditemui...

Ya, senjata yang saya bawa itu, yang mirip tongkat

Benar, yaitu kalau dinamitnya sedikit. Kau tahu

kayu itu...

berapa banyak dinamit yang kami pergunakan? Untuk


meledakan tubuh mereka berikut batang kayu itu, kami

Dan Angela tiba-tiba teringat pada tongkat yang

mempergunakan dinamit cukup untuk menghancurkan

dipergunakan

Kota Dallas. Tak kau dengar gelegarnya? Tubuh mereka tak


231

oleh

lelaki

Asia

ini

untuk

membabat

MacMillan di perusahaan bangunan beberapa hari yang

judi merupakan penyakit lelaki yang nyaris tak terobati.

lalu.

Meskipun agama kami melarangnya dengan keras. Para


pejudi itu umum nya adalah jago berkelahi. Sebab mereka

Nampaknya senjata itu punya cerita yang panjang

harus mempertahankan kemenangan mereka agar tidak

dan mendalam dalam hidupmu, Bungsu...

dirampas orang. Kepandaian berkelahi itu disebut silat....

Panjang, dalam dan tak pernah akan hilang seumur


hidup.

Seperti

bekas

luka

yang

ditimbulkannya

Dia berhenti sebentar.

di

tubuhku

Aku selalu menang berjudi, tapi selalu pula diakhiri


dengan lenyapnya uang dan remuk nya tubuhku disikat
lawan-lawanku yang kalah. Sampai suatu hari Jepang yang

-Episode 501-

menjajah negeri kami membunuh ayah, ibu dan kakakku di


depan mataku. Kau tahu apa yang ku perbuat? Aku lari

Maukah kau...ceritakan padaku? ujar Angela yang

karena

berbaring miring menghadap pada si Bungsu.

yang

memimpin

menduga aku sudah mati. Tapi aku masih hidup, dan

Kau mau mendengarkan...?


sambil

perwira

samurainya. Aku jatuh dengan punggung belah, Jepang itu

Angela tak segera menjawab. Ditatapnya gadis itu.

mengangguk

namun

penyerangan pagi itu menyabet punggungku dengan

Si Bungsu yang juga berbaring miring menghadap

Anggela

takut,

bertekad untuk terus hidup menuntut balas kematian


memegang

pipi

si

keluargaku.

Bungsu.

Kuambil

samurai

yang

tertinggal

dan

tertancap di perut ayahku, kemudian hidup di hutan di

Ketika masih berusia 16 tahun, aku adalah seorang

sebuah gunung. Belajar secara alam cara mempergunakan

pejudi kawakan. kedengarannya aneh, tapi itulah faktanya.

samurai. Ternyata penderitaanku tak hanya sampai di

Tak ada pejudi yang tidak bertekuk lutut kubuat. Tapi

sana, dalam proses kemerdekaan, aku terlibat dalam

selalu saja kemenanganku itu disikat lagi oleh orang yang

banyak perkelahian dengan tentara Jepang. Suatu hari aku

kukalahkan. Di kampungku yang bernama Minangkabau,

tertangkap. Dikurung dalam terowongan dalam kota, dan


232

di sana kembali tubuhku disayat-sayat. Jari dipatahkan dan

telah menyelamatkan nyawanya. Dia kutinggalkan, tapi

kuku dicabut

lelaki itu melakukan seppuku, harakiri. Bunuh diri cara


Jepang. Kusangka aku akan meng akhiri petualanganku di

Si Bungsu berhenti bercerita. Terhenti karena tiba-tiba

sana, sebagaimana pernah kurencanakan. Tapi banyak hal,

melihat mata Angela jadi basah.

ba nyak peristiwa dan kejadian yang memaksaku untuk

Hei, kenapa?

tetap tak berpisah dengan samurai itu. Tiap saat orang

Alangkah menyakitkannya masa lalumu, dear...

yang mati karena samurai itu bertambah jua. Kata orang

Itu sudah lama berlalu...

samurai itu haus darah, dan aku adalah pembunuh

Ya, tapi aku tak tahan membayangkan betapa

berdarah di ngin. Itulah semuanya...

menderitanya dirimu...

Sepi..............

Nah, kita akhiri cerita itu?

Angela

mencium

si

Bungsu,

kemudian

menyembunyikan wajahnya di dada lelaki Indonesia itu.

Angela menggeleng.

Sementara si Bungsu sudah tertidur lelap dan lelah.

Jangan hentikan. Saya akan mendengar...

Malam pun merangkak larut. Seorang lelaki dari desa yang

Kau takkan menangis lagi?

tak tercatat dalam peta, dari dusun di kaki Gunung Sago

Angela menggeleng sambil mencium pipi si Bungsu.

bernama Situjuh Ladang Laweh, tertidur di suatu belahan

Akhirnya

dunia entah dimana, jauh dari negerinya.

Indonesia.
Bertemu
berusaha

aku

dilepaskan

Kutinggalkan
dengan

negeri

pembunuh

bersembunyi

oleh

dari

pejuang-pejuang

itu,

menuju

Jepang.

ayahku

yang

ternyata

dosa-dosanya

dengan

o0o

-Episode 502-

mengabdikan diri jadi biarawan di sebuah kuil. Kami

BERKAT pertolongan Angela, yang juga minta tolong

bertarung, dia kukalahkan, tapi tak kubunuh. Kehadiran

pada teman-temannya di kepolisian, akhirnya si Bungsu

anak gadisnya yang kukenal sebelum pertarungan itu,

menda patkan alamat orang yang dia cari-cari. Yaitu


233

alamat Kapten Thomas MacKenzie. Veteran pasukan udara

Si Bungsu yang memang tak dapat menyembunyikan

Amerika. Lelaki yang membawa lari Michiko dari belantara

resahnya coba tersenyum.

di pinggang Gunung Singgalang tatkala terjadi pergolakan

Terimakasih Angel. Kau baik sekali. Saya tak tahu

PRRI.

harus

Namanya

Thomas

MacKenzie.

Terakhir

dikenal

bergolak.

Kini

sudah

meletakkan

apa

jika

sebelumnya

tak

bertemu

denganmu, saya...

sebagai suplayer senjata gelap ke ber- bagai negeri yang


sedang

berbuat

Ssst.. barangkali itu orangnya... ujar Ange la sambil

pekerjaan

memberi

isyarat

ke

pintu.

terlarangnya itu. Dia menanamkan uangnya dia berbagai

Jantung si Bungsu seperti berhenti berdenyut. Empat

industri. Namun diduga masih mengotaki penyelundup an

orang, tiga lelaki dan seorang perempuan kelihatan

senjata ke Afrika... Angela menjelaskan informasi yang

berjalan menuju meja VIP di kanan mereka. Dua lelaki

diperolehnya pada si Bungsu.

yang berjalan agak di belakang jelas para pengawal. Lelaki

Si Bungsu merasa hidup kembali. Harapan untuk

bekas ang katan udara itu bertubuh kekar dan gagah.

dapat melacak jejak Michiko tumbuh lagi. Begitulah,

Wajahnya tersenyum selalu. Dialah Thomas Mac Kenzie!

malam itu mereka berdua pergi ke sebuah klub mewah di

Tapi yang membuat jantung si Bungsu seperti berhenti

jantung Kota Dallas. Duduk di suatu pojok dari mana

berdetak

mereka dapat mengawasi semua isi ruangan itu. Memesan

MacKenzie. Perempuan itu amat dia kenal. Michiko!

minuman dan makanan. Si Bungsu tak banyak bicara.

adalah

perempuan

yang

berjalan

di

sisi

tangannya

tak

Ya, Michiko!

Angela melihat betapa lelaki di depannya ini tegang dan

Dia

berpeluh.

hampir

digenggam

Tenanglah, sebentar lagi kita akan melihat orangnya.

saja
dengan

berdiri,

kalau

erat

oleh

Angela.

Duduklah dengan tenang, Dear. Masih banyak waktu.

Engkau akan bertemu dengan gadismu itu... bisik Angela

Tunggu sampai mereka juga duduk...

sambil menggenggam ta ngan si Bungsu.

234

Si Bungsu menahan hatinya. Dia lihat kedua lelaki

Lelaki

yang

dipanggil

masih

tertawa

dengan

yang berjalan di belakang bergegas menarikkan kursi

perempuan di seberangnya, seperti tidak mendengarkan

untuk kedua orang itu. Thomas tegak di depan kursinya,

panggilan si Bungsu.

menanti sampai Michiko duduk baru dia sendiri duduk.

Tuan Thomas....! ulang si Bungsu.

Kedua pe ngawalnya tetap tegak tak jauh dari mereka.

Thomas mendengar, namun menatap tajam pada

Begitu mereka duduk muncul pasangan lainnya. Dua lelaki


dan

dua

Pertemuan

ini

nampaknya

bodyguardnya. Itu sudah isyarat bagi si pengawal. Dia

perempuan.
peretemuan

mencekal baju si Bungsu dan berusaha menariknya.

orang-orang

Namun sekali sentak cekalan si pengawal berotot itu

tingkat atas yang lazim disebut kaum jetset. Mereka saling

lepas.

bersalaman. Seorang perempuan berbisik dengan Michiko,


kemudian kedua perempuan itu berdiri, berbicara pada

Tuan Thomas, izinkan saya bicara baik-baik...!

lelaki di sana, dan berjalan ke ruangan lain. Kini waktunya,

ujarnya masih dengan suara pelan, karena dia maklum

pikir si Bungsu. Dia melangkah de ngan tenang tetapi

sedang berhadapan dengan siapa.


Lelaki itu menatapnya, di antara suara se nyap di

dengan hati berdebar, ke meja yang dipenuhi gelak tawa


itu.

Tiba-tiba

langkahnya

dihentikan

salah

ruangan yang kelihatan amat terhormat itu, lelaki itu

seorang

berkata di antara senyumnya.

pengawal Thomas.

Anda memanggil saya, stranger?

Maaf, Tuan tidak bisa mendekat... ujar bodyguard


itu perlahan.

Ya, Tuan bernama Thomas MacKenzie, bukan?

Tubuhnya terasa mendingin. Dari jarak lima depa,

Benar. Anda hafal nama saya. Ada sesuatu yang bisa

dimana langkahnya tertahan oleh bodyguard Tomas, dia

saya perbuat untuk Anda?

memanggil.

Ada...

Tuan Thomas...

Apa itu?
235

Si Bungsu berusaha menghindarkan keri butan.

Dua pengawal teman Thomas segera mencabut pistol,

Maaf, bisa kita bicara empat mata? ujar nya sopan.

saat itu si Bungsu berkata.


Saya

Thomas menatap si Bungsu dari ujung rambut ke


ujung

kaki.

Tatapannya

jelas

tatapan

yang

datang

dengan

baik-baik.

Jika

Tuan-tuan

mencabut pistol Tuan berarti menghendaki nyawa saya.

amat

Kita tidak bermusuhan, saya ha nya ingin bicara. Karena

memandang rendah.

itu

Anda siapa dan dari mana?

Namun dua bodyguard itu sama dengan Thomas,

Si Bungsu faham sudah, dia tidak dipandang sebelah

menganggap ada sampah yang harus mereka singkirkan

mata. Permintaannya untuk bicara baik-baik secara empat

segera. Ketika tangan mereka keluar dari balik jas di

mata tak dianggap sama sekali. Dia menarik nafas

pinggang, mereka sudah mengenggam pistol. Tapi hanya

panjang. Namun dengan menyabarkan diri dia berusaha

sampai di situ, tak satu pun letusan terdengar. Kedua

sekali lagi.

mereka tetap tegak dengan muka meringis dan mata

-Episode 503-

manatap

heran.

Di leher mereka tertancap sebilah samurai kecil mutus

Saya bukan siapa-siapa dalam strata kehidupan

urat nadi di leher itu! Kemudian tanpa sempat mengetahui

Tuan. Namun saya datang dari negeri yang amat...

apa yang terjadi, mereka rubuh dan mati! Orang pada

Antarkan Tuan ini keluar...! putus Thomas kepada

menatap diam. Benar-benar diam dan tegang. Kini si

bodyguardnya.

Bungsu mendekati meja Thomas.

Dua bodyguardnya tak perlu menanti, mereka segera

Anda nampaknya masih liar, stranger. Masih belum

memegang tengkuk baju si Bungsu dan menariknya

beradab. Saya dapat menebak, Anda pastilah datang dari

dengan kasar. Dan... cukuplah sudah! Entah dengan cara

negeri yang juga belum beradab. Nafsu Anda untuk

bagaimana kedua orang itu tercampak malang melintang

membunuh sama seperti orang-orang zaman purba... ujar

kena pukulan dan tendangan si Bungsu. Heboh pun pecah!


236

nya masih dengan kesombongan luar biasa sambil tegak

kedua menghantam pelipisnya. Yang ketiga menghantam

dan langsung menyerang!

perutnya.
Thomas terdongak-dongak. Terhuyung-huyung. Saat itu si

Harusnya dia maklum, lelaki yang dia serang ini


Tapi

Bungsu berhasil melepaskan pitingan lehernya dari lelali

kesombongan menutup mata hatinya. Apa boleh buat,

bertubuh tinggi besar itu. Kemudian dengan sebuah

serangannya telah dia lancarkan dalam bentuk sebuah

bantingan yang telak tubuh lelaki besar itu mencium

tendangan.

lantai!

memang

datang

dengan

maksud

da

mai.

Dengan mudah si Bungsu mengelak

ke

Pukulan

berikutnya

menghajar

MacKenzie,

samping. Tendangan ke dua dan ketiga juga tidak ada

membuat bekas perwira itu terjerembab di lantai. Si

artinya bagi anak muda dari Gunung Sago itu. Dia hanya

Bungsu kini berda di atasnya, mencekik nya dengan

mengelak ke kiri dan ke kanan.

ganas.

Persoalan baru datang ketika seorang lelaki tinggi

Saya datang baik-baik dan minta bicara baik-baik,

besar kekar, yang entah datang dari mana, tiba-tiba

Tuan. Tapi kesombongan Tuan meng anggap semua orang

menyekapnya dari belakang. Dia nyaris tak dapat berbuat

bisa Tuan celakai... desis si Bungsu.

apa-apa. Dan saat itu pu kulan MacKenzie menghajar

Di bawah tatatpan mata banyak orang di restoran itu

wajah dan perutnya. Berkali-kali! Buah kesabarannya

Thomas tidak bisa bicara sepatah pun. Saat itu Michiko

ternyata mencelakai dirinya.

muncul.

Thomas

menyerang

dan

masih

Melihat

Thomas

tergeletak

dengan

wajah

berdarah-darah dan seorang lelaki menunduk di atasnya,

melanjutkan

mencekiknya.

pukulannya. Tapi lawannya kini adalah lelaki yang sudah


kenyang dengan perkelahian. De ngan leher masih dipiting

Thomas, my Dear...! pekik gadis Jepang itu sambil

dari belakang, si Bungsu nenghantam lelaki itu dengan

berlari menghampiri.

sebuah ten dangan ke arah sudu hatinya. Thomas

Si Bungsu tertegak. Kepalanya masih menunduk

mengelak, namun tendangan berikutnya datang amat

menatap lelaki di bawahnya. Michiko sedikit pun tak

cepat. Yang pertama menghantam selangkangnya. Yang

menoleh
237

pada

lelaki

yang

mencekik

suaminya.

Dia

memeluk Thomas dan menangis. Melihat betapa mulut

Si Bungsu menggeleng. Angela yang sudah bangun

dan hidung Thomas berdarah, Michiko jadi kalap. Dia

muncul di ruang tengah, ikut mengintip. Dia juga tak kenal

bangkit dan tegak memukul lelaki yang tadi menghantam

siapa orang itu. Yoshua segera keluar dengan bedil tetap

suaminya.

di tangan.

Tangannya

mengerahkan

tenaga

terayun.
dan

Secara

memukul

naluriah,

dengan

dia

pukulan

Hei.. Guy! Ada sesuatu yang tak beres? sapanya

karate yang pernah dikuasai nya secara amat mahir.

dengan suara keras.

Selintas dia seperti mengenal lelaki yang tegak di

Salah seoarang di antara orang yang berdiri di luar itu

depannya, yang tadi menyerang suami nya. Pukulan itu

mengangkat

mendarat

memberitahu bahwa dia datang bukan untuk cari perkara.

dengan

telak

di

bibir

si

Bungsu.

Darah

mengucur. Dan...

kedua

tangannya

ke

atas,

se

perti

Lalu menurunkan tangannya kembali sambil mendekati

Michiko tertegak dengan mata terbelalak begitu

rumah.

memgenali lelaki yang dia hantam. Bibirnya bergerak.

Kami memerlukan teman Anda...

Ingin sekali dia bicara, matanya tiba-tiba basah. Si Bungsu

Temanku yang mana, Guy?

menatapnya, hampir tak percaya, bahwa perempuan yang


tegak di depannya ini, perempuan cantik dari Jepang itu,

Orang Indonesia itu...

adalah Michiko. Kekasihnya.

Si Bungsu heran.

-Episode 504-

Anda siapa, dan untuk apa menemui orang Indonesia


itu...?
Kami disuruh Tuan Thomas MacKenzie. Katakan

-Episode 505-

padanya, dia pasti kenal nama itu...


Tiba-tiba si Bungsu muncul di pintu.

Kau kenal mereka?

Anda mencari saya?


238

Ya.

MacKenzie

meminta

Anda

datang

ke

meskipun dia telah menikah, kau bisa saja membawa dia

rumahnya...

lari... lanjut Angela.

Si Bungsu bertukar pandang dengan Yoshua.

Terimakasih,

Angel.

Aku

akan

pergi

atas

petunjukmu....

Dia ingin mengundang saya makan siang? tanya si


Bungsu menyindir.

Kemudian dia menoleh pada lelaki yang jadi utusan


itu dan berujar, baik, saya akan bersiap...

Tidak, stranger. Dia perlu bertemu dengan Anda


karena desakan isterinya...

Kemudian dia masuk, demikian pula Angela. Tetapi

Si Bungsu tertegun. Kini di luar telah berdiri pula

Yoshua tetap tegak di sana, dan bedilnya tetap dikepit di

Angela dalam kimono tidur yang belum dia ganti. Dia

ketiak, sembari mengisap pipa. Ketika akan pergi si

berdiri di sisi si Bungsu.

Bungsu melihat Angela tengah memperhatikannya. Gadis


itu tersenyum. Namun ada rahasia yang tak terpecahkan

Isterinya mendesak? tanya si Bungsu pelan.


Ya.

Isterinya

sakit.

Dia

ingin

bertemu

dalam senyumnya.
dengan

Gadis

Anda....
Pergilah,

mendekat,

memperbaiki

krah

baju

si

Bungsu, serta mematut baju di bahagian pinggangnya.


engkau

harus

mendengarkan

apa

Kau pergi denganku, Angel?

sesungguh nya yang telah terjadi... kata Angela pelan.

Gadis itu menggeleng

Si Bungsu menatapnya.
Barangkali

itu

dia

memang

menikah

karena

Ada saatnya kau kutemani, Dear. Tapi ada saatnya

cinta,

aku tak boleh pergi. Kali ini aku tak boleh pergi... Jika dia

bagimu itu sudah resiko mencintai seorang perempuan.

ternyata menderita bersama lelaki itu, maka kau jagan

Tak semua percintaan harus diakhiri de ngan pernikahan.

ragu membawanya pulang ke negerimu. Tapi jika dia

Atau sebaliknya dia membutuhkan pertolonganmu, maka

bahagia, biarkan dia di sana bersama suaminya...

239

Si Bungsu merasa amat terharu pada sikap Angela

Tidak. Dia tak pernah mencintaiku....

padanya. Dia tidak hanya seorang perempuan yang patut

Dia

dijadikan kekasih, tetapi juga seorang sahabat yang penuh

tahu

lewat

tatapan

No, Mam! Dia mencintai gadis Jepang itu. Aku tahu

tangannya, lalu dikecupnya bibirnya dengan lembut.

itu... aku tahu. Aku merasakannya meskipun dia selalu

Apapun yang terjadi, aku takkan melupakan budimu,

berada dalam pelukanku. Barangkali dia menyayangiku,

Angel... bisik si Bungsu.


dia

aku

matanya....

pengertian. Dipegangnya pipi gadis itu dengan kedua

Kemudian

mencintaimu,

tapi tidak mencintai....

pun

pergi.

Yoshua

menatap

Itu tandanya dia seorang lelaki setia. Yang tak begitu

kepergiannya dengan diam sambil mengepit bedil. Si

saja mengobral cintanya pada setiap perempuan... ujar

Bungsu masuk, duduk di belakang, dan mobil itu berjalan.

Elizabeth perlahan.

Angela mengintip dari balik kain jendela. Entah mengapa,

Ya.. dia lelaki yang amat setia. Kalau saja.... Angela

dia seperti akan kehilangan sesuatu. Air mata mengalir di


pipinya.

Tanpa

dia

sadari,

Elizabeth

sejak

tak melanjutkan ucapannya. Dia terisak dalam dekapan

tadi

nyonya separoh baya itu.

memperhatikannya. Perlahan dia dekati gadis itu, yang


masih saja menatap ke luar meski mobil yang dinaiki si

o0o

Bungsu sudah tak lagi ada di sana. Di pegangnya bahu

Ketika mobil yang membawanya mencapai jalan raya,


si

Angela.

Bungsu

melihat

sebuah

mobil

mengikutinya.

Dia

mengenali mobil itu adalah mobil Elang Merah. Dia yakin,

Dia memang lelaki yang patut untuk dicintai... ujar

di dalamnya tidak hanya Elang Merah, tetapi juga Pipa

Elizabeth perlahan.

Panjang. Diam-diam dia amat berterimakasih pada Yoshua.

Angela kaget, tapi begitu dia dengar ucapan itu, dia

Indian

tak dapat menyembunyikan tangisnya.

itu

ternyata

sangat

memperhatikan

keselamatannya. Ketika diputuskan bahwa si Bungsu akan

Tenanglah, Angel.. dia akan kembali....


240

pergi sendirian ke rumah MacKenzie, dia memberi isyarat

membebaskan negeri itu dari penjajahan? Kehormatannya

pada ponakan dan adiknya yang ada dalam rumah.

sebagai

anak

bangsa

benar-benar

tersinggung

atas

Kedua orang itu segera arif arti isyarat itu. Mereka

ucapan itu. Apakah dia pikir sikapnya menjual atau

harus mengikuti dan mengawasi si Bungsu. Diam-diam

memberi senjata pada PRRI, atau barangkali pada para

mereka menaiki mobil yang diparkir di belakang rumah.

pemberontak

Kemudian mengambil jalan pintas di belakang yng amat

Kalau dalam pertemuan nanti, lelaki itu masih saja

sulit karena memang tak ada jalan. Yang ada hanyalah

menghina

dataran di an tara hutan belukar. Namun mereka telah

bertekad untuk menghajarnya habis-habisan. Apa yang

sering lewat sana, mereka menanti di jalan raya. Begitu

harus dia takuti? Dia sendiri di negeri orang, lebih baik

melihat mobil yang ditumpangi si Bungsu lewat, mereka

mati dengan terhormat daripada hidup dihina orang.

lalu mengikuti dalam jarak yang tak mencurigakan.

di

Afrika

negerinya,

cukup

bangsanya,

maka

terhormat?
dia

sudah

Rumah itu ternyata cukup jauh letaknya dari pusat

Dalam mobil itu si Bungsu memikirkan apa yang akan

kota. Terletak di daerah paling selatan dari wilayah

dia ucapkan nanti pada Michiko. Tapi dia juga teringat

Country. Perkarangannya amat luas, demikian luasnya

pada pertemuan dan perkelahiannya dengan Thomas

sehingga dari jalan, rumah itu kelihatan hanya sebagai

MacKenzie. Kapten penerbang yang membawa lari Michiko

titik

itu. Teringat pada kata-kata pedas tentang negerinya yang

mewahnya. Ketika turun dari mobil, dia merasa sunyi yang

dikatakan tidak beradab. Ucapan itulah yang membuat

mencekam. Namun firasatnya mengatakan bahwa Elang

dia menghantam lelaki itu.

Merah dan Pipa Panjang pasti berada di sekitarnya. Kedua

putih.

Rumah

itu

sendiri

alangkah

besar

dan

Indian itu, entah dengan cara bagaimana, namun pasti,

-Episode 506-

bisa menyelusup masuk. Dia menoleh ke jalan raya. Tak

Berani-beraninya dia menghina tumpah darahnya

ada mobil sebuah pun kelihatan. Rumah ini punya jalan

sebagai negeri tak beradab, negeri biadab. Padahal berapa

sendiri yang terpisah dari jalan raya. Namun si Bungsu

banyak nyawa para pahlawan telah dikorbankan untuk

dapat merasakan kehadiran kedua Indian itu di sekitar


241

nya. Sebuah suara, mirip suara burung di pepohonan

tidak menyambut uluran tangan itu. Mereka berjabatan

terdengar lembut.

tangan. Erat sekali. Seperti dua sahabat yang lama tak


bertemu.

Sekitar rumah itu memang ditumbuhi pohon-pohon


rimbun. Salah satu di antara bunyi burung itu dapat

Maafkan atas peristiwa kemarin malam. Saya benar-

ditandai oleh si Bungsu sebagai isyarat dari si Elang Merah

benar

atau Pipa Panjang. Hatinya jadi tentram. Dia mengikuti

Michiko. Saya hanya menduga Anda salah seorang dari

salah seorang penjemputnya masuk ke ruang depan. Di

orang-orang Vietnam atau Philipina, yang selalu membuat

sana, di ruang tengah yang dicat serba putih itu, dia

perkara... ujar MacKenzie ramah.

tertegun. Ruang depan itu jelas ditata secara ruangan

tak

menduga,

bahwa

Anda

memang

kekasih

Si Bungsu hanya diam. Belum dapat mencari kalimat

rumah-rumah di Jepang!

apa yang harus dia ucapkan.

Dia segera teringat pada Michiko. Ya, ini pastilah

Mari, saya bawa Anda keliling....

Michiko yang mengatur.

MacKenzie membawa si Bungsu melihat-lihat rumah

Ya, Michiko menghendaki ruangan ini diatur begini...

dua tingkat itu. Tak layak sebenarnya rumah itu disebut

tiba-tiba saja sebuah suara terdengar.

sebagai rumah, lebih layak disebut sebagai istana.

Si Bungsu menoleh dari mana suara itu terde ngar. Di

Ruang tengah juga dihias dengan gaya Jepang yang indah.

sana berdiri Thomas MacKenzie! Lelaki itu masih memar

Di sana cahaya matahari masuk lewat dinding kaca di

mukanya bekas dihantam si Bungsu kemarin. Mereka

sebelah atas.

bertatapan.

Anda akan saya bawa ke sebuah ruangan, dimana

Sunyi..... Tiba-tiba lelaki bekas penerbang yang gagah

Anda pasti mengenalnya dengan baik... ujar MacKenzie

itu melangkah panjang ke arah si Bungsu.

pada tamunya yang masih saja berdiam diri.

Setiba di dekat si Bungsu dia mengulurkan ta ngan! Si

Tak lama kemudian mereka sampai di ruang yang

Bungsu tertegun sejenak, namun amat tak sopan untuk

dimaksud oleh orang itu. Si Bungsu merasa dirinya


242

dipakukan ke lantai. Di tengah ruangan ada kolam ikan

suami isteri. Saya beritahukan ini pada Anda, semata-

yang indah dan bukit-bukit kecil. Di lereng perbukitan itu,

mata untuk menghindarkan salah mengerti antara Anda

tegak beberapa buah miniatur rumah adat Minangkabau!

dengan dia. Dia gadis yang baik. Tulus dan ikhlas, dan

Lengkap dengan lumbung padi dalam ukuran mini, dan di

amat setia kepada Anda. Namun ada jarak yang amat jauh

sudut lumbung, lewat sebuah sungai buatan yang selalu

memisahkan kalian. Saya tidak melarikannya kemari

mengalirkan air, terdapat sebuah kincir yang senantiasa

seperti yang Anda sangka. Tidak! Saya bukan tipe lelaki

berputar!

yang demikian. Dalam puluhan peperangan di berbagai


negara di dunia ini, saya bisa memperoleh perempuan

Ya, ini adalah tiruan dari tanah Minagkabau. Michiko


memintanya. Saya telah mencari kemana-mana. Lewat

yang

seorang teman yang pernah bertugas di Indonesia, saya

biologis. Ketika seorang menitipkan Michiko di pesawat

memperoleh foto dokumentasi tentang negeri Anda.

saya, gadis itu telah dalam keadaan luka oleh serangan

Selanjutnya adalah urusan para tukang untuk mewujudkan

pasukan yang saya tak ingat lagi. Semula saya menolak.

foto itu ke dalam bentuk miniatur seperti ini. Saya

Tapi keadaan sangat kritis, kami akan celaka kalau tak

mengabulkan

segera berangkat. Tak ada kesempatan sama sekali untuk

hampir

seluruh

permintaannya.

Saya

bagaimanapun

dengan sabuk di heli yang saya bawa. Kami mendarat di

akhirnya dia menerima lamaran saya.

salah satu lapangan udara rahasia di Singapura. Gadis itu

diikatkan

diobati secara darurat di sana. Karena kesulitan berbagai

Si Bungsu menatap lelaki di depannya itu. Thomas

soal keimigrasian, saya akhirnya

MacKenzie juga menatapnya.


saling

sudah

masalah

mencintainya. Saya menunggu bertahun-tahun, sampai

kalian

yang

hanya

menurunkan

tahu,

Michiko

Itu

mencintainya. Itu harus Anda ingat baik-baik, saya amat

Saya

kembali

cantiknya.

memutuskan untuk

membawa dia me nyeberangi laut menuju Amerika ini. Itu


mengasihi

dan

akan

semua tanpa menempuh jalur resmi. Seperti Anda ketahui,

menikah di Bukittinggi. Namun sesuatu terjadi di Lembah

saya bisa dengan mudah me ngaturnya. Maka dengan

Anai. Hal itu dia ceritakan sendiri. Dia tetap mencintai


Anda. Hanya keadaanlah yang menyatukan kami sebagai
243

pesawat jet khusus, yang biasa kami muati dengan

Ucapan Angela mengiang di telinganya.

senjata, Michiko saya bawa kemari.

Michiko

tak

menjawab

pertanyaan

itu.

Dia

Namun
kembali

memeluk si Bungsu. Perlahan dan hati-hati sekali, agar


gadis itu tak merasa tersinggung, dia lepaskan pelukan

-Episode 507-

itu. Mendudukkannya kembali di kursi. Mengenggam


tangannya, dan menatap matanya. Lalu tiba-tiba dia
mendapat jalan untuk mengalihkan pembicaraan.

-Episode 508-

Rumah Gadang yang kau buat, berikut kincir dan

Ucapan MacKenzie di restoran beberapa hari yang lalu

gunung-gunungan itu, indah dan meng ingatkan aku pada

tiba-tiba seperti mengiang di telinganya. Perempuan yang

kampungku... katanya mencoba tersenyum.

memeluknya ini, bukan lagi kekasihnya, kini dia isteri

Namun Michiko tak peduli. Dia masih menatap si

orang lain. Dan dia lagi hamil! Perlahan dia papah

Bungsu.

perempuan itu duduk di kursi.

Di ruang depan, kuil dan rumah-rumah mini seperti

Kau bahagia bersama suamimu, Michiko?


Itulah

pertanyaan

pertamanya.

di Jepang, mengingatkan aku ketika naik kereta api

Pertanyaan

yang

menuju Nagoya...

tumbuh tatkala dia mengingat pesan Angela ketika akan

Michiko masih menatapnya. Dia kehabisan bahan

berangkat tadi.
Bila

dia

untuk bicara. Akibatnya sepi.


tak

bahagia,

maka

jangan

ragu-ragu,

Bila kau sampai di Dallas ini, Bungsu-san...?

bawalah dia pulang ke Indonesia. Atau kemana saja. Tapi

Si Bungsu menarik nafas. Lega karena akhir nya

jika dia memang bahagia dengan lelaki itu, biarkanlah dia

Michiko

menempuh hidup bersama suaminya....

mau

memeluknya.

244

bicara.

Tidak

hanya

menangis

dan

Sudah cukup lama. Aku datang dengan seorang


teman...

Dia luka parah. Komandan pasukan PRRI itu, yang

Dari siapa kau ketahui bahwa aku ada di kota ini?

kenal nama si Bungsu lewat teman-temannya, segera

Kusangka kita takkan pernah bertemu lagi, Bungsu-san...

mengambil

takkan

penyergapan APRI atas pasukannya itu terjadi, sebuah

pernah

lagi.

Tempat

ini

alangkah

jauhnya

memisahkan kita...

alternatif

cepat

dan

darurat.

Pada

saat

helikop ter baru saja mendarat. Helikopter itu barangkali


sewaan dari sebuah perusahaan swasta yang ba nyak

Itu sebabnya kau memilih menikah saja de ngan


MacKenzie, bukan? tanya si Bungsu, tapi dalam hati.

terdapat

di

Untung saja kalimat itu tak sampai keluar. Yang keluar

Namun yang jelas, senjata yang diturunkan dari heli itu

adalah:

adalah

buatan

Singapura
Amerika

dan

Serikat.

Vietnam.

Pilotnya

juga

berkebangsaan Amerika, yaitu Thomas MacKenzie. Bekas

Saya juga menyangka kita takkan lagi akan pernah

pasukan

bersua, Michiko-san....

udara

MacKenzie

Amerika.

membawa

Perwira

Michiko.

PRRI

Tak

itu

meminta

perduli

kemana,

Saat pencegatan di Lembah Anai itu, aku di

pokoknya dibawa. Barangakali bisa ke Singapura atau

selamatkan seorang perwira PRRI yang mengenalmu. Atau

Hongkong. Kalau sudah di sana, gadis Jepang itu tentu

paling tidak mengenalmu dari cerita kawan-kawannya.

akan mudah pulang ke negerinya.

Mereka tahu, ada gadis Jepang yang mencarimu, dan aku

Kalau tinggal bersama mereka, dalam perang yang

diselamatkan karena itu, Bungsu-san...

berkecamuk begitu, maka bahaya besar meng ancam.

Michiko lalu menceritakan perjalanannya sejak dia


terluka

di

Ceritanya

rumah
persis

darurat
se perti

di

pinggang

cerita

Thomas

gunung

Barangkali akan mati kehabisan darah. Sebab luka di

itu.

bahunya amat parah dan mereka tak mempunyai alat atau

MacKenzie.

dokter. Letaklah dia selamat, maka gadis secantik dan


menggiurkan seperti dia, pasti akan memancing selera

o0o

buruk pasukan yang menemuinya.


245

Barangkali dia diperkosa oleh pasukan PRRI sendiri,

dikehendaki oleh siapa saja dan dimana saja. Dia telah

atau barangkali juga oleh pasukan APRI. Ah, dalam negeri

mengirim senjata dalam jumlah jutaan pucuk, berikut

yang diamuk perang, tak ada yang mustahil untuk terjadi.

bom, dinamit, dan pesawat terbang ke berbagai negara.

Dalam perang, sebahagian orang berobah jadi serigala. Di

Tak peduli negara itu tengah bergolak atau tidak. Untuk

Minangkabau sendiri contoh itu sudah terlalu banyak

membeli bedil, orang tak harus menunggu pergolakan.

untuk disebut satu demi satu.

Irlandia

misalnya,

sepuluh

tahun

sebelum

memulai

Begitulah, Michiko kemudian tidak hanya dibawa ke

pemberontakan terhadap Inggeris, mereka telah membeli

Singapura, tetapi karena lukanya yang parah, ditambah

bedil. Demikian juga Mauritania, Aljazair, Angola, Namibia

MacKenzie memang bergegas pulang ke Dallas untuk

dan Chad.

transaksi pembelian senjata gelap yang akan dikirim ke

-Episode 509-

salah satu negara bergolak di Afrika, maka gadis yang luka

Negeri-negeri yang pernah jadi neraka di Afrika.

itu pun dia bawa terus ke Amerika.

Sebagian besar dari senjata yang digunakan mereka beli

Dia bawa gadis itu di samping akan mengobatinya,

dari MacKenzie.

juga karena tiba-tiba dia jatuh hati pada gadis Jepang yang

Begitu juga negara-negara kepulauan kecil se perti

dalam keadaan koma itu. Di Dallas, Michiko dia masukkan

Cape Verdex yang dijajah Portugis, Kepulauan Mauritus,

ke rumah sakit paling mewah.

termasuk Indonesia. Semua kebagian bedil dan peralatan

Sembuhkan dia dengan segenap keahlianmu! Jika

perang lainnya dari raja senjata gelap ini.

perlu, kumpulkan dokter yang pandai di Amerika ini, obati

Michiko

dia sampai sembuh. Jangan pikirkan soal biaya... begitu


instruksi

MacKenzie

pada

dokter

kepala,

yang

untuk

penyeludupan

senjata

gelap

penyembuhannya

berhutang

Uang bagi MacKenzie tak jadi soal. Di merupakan


baron

sembuh.

Dia

tahu

bahwa

keadaannya amat kritis. Dan dia juga tahu bahwa ongkos

juga

sahabatnya, di rumah sakit itu.

seoarang

akhirnya

budi

pada

amatlah

besar.

orang

yang

Dia

merasa

membiayai

pengobatannya. MacKenzie saat itu amat jarang di Dallas,

yang
246

dia lebih banyak di atas pesawat terbang. Memuat senjata

pemuda Indonesia. Dikatakannya juga, kehadirannya di

dan menerbangkannya ke segenap penjuru dunia.

hutan ketika terluka dalam penyergapan APRI itu, adalah

Dia

amat

ulet

dan

licin

bagai

belut.

karena mereka akan ke Bukittinggi, dimana dia akan di

Kendati

pengiriman senjata ke negeri-negeri bergolak itu didanai

lamar

Amerika, namun bila terjadi sesuatu, Pemerintah Amerika

kerabatnya.

akan

cuci

tangan.

Karena

itu

dia

harus

hati-hati

oleh

sahabat

MacKenzie

si

bukannya

Bungsu

sebagai

menyerah

mewakili

mendengar

itu.

menjalankan bisnisnya. Selain itu dia juga harus hati-hati

Sebagai lelaki yang selama ini tak pernah tak memperoleh

menghadapi

apa yang dia ingini, kini pun ingin agar perempuan yang

pasukan

resmi

dari

negeri-negeri

yang

membeli senjatanya untuk memberontak.

diidami

itu

didapatnya.

Tapi

kali

ini

dia

tak

ingin

Dia bekerja di antara dua kekuasaan yang sa ling

mendapatkan dengan ke kerasan atau dengan tipuan. Jika

bertentangan, sementara dia juga harus pandai-pandai,

mau, dia bisa saja membius gadis itu, atau memberinya

jangan sampai bedil sudah didrop tapi duitnya tidak

obat perangsang. Gadis itu pasti diperolehnya. Namun

dibayar Pemerintah Amerika. Namun setiap dia ada di

Mac Kenzie sudah jera dengan hal-hal yang serupa itu,

Dallas, dia terus ke rumah sakit dimana Michiko dirawat.

yang sudah ratusan kali dia lakukan pada perempuan dari

Dia menunggui dan menghiburnya. Mula-mula mereka

berbagai negeri.

menjadi sahabat. Keinginan Michiko satu-satunya adalah

Terhadap Michiko dia tak ingin melakukannya. Dia tak

dikirim kembali ke Indonesia jika telah sembuh. Dan

ingin meminum air yang telah dikotorinya. Karena itu dia

Thomas MacKenzie berjanji untuk mengirimnya pulang.

berusaha meningkatkan persahabatan mereka menjadi

pada

lebih baik. Bukan rahasia lagi, perempuan adalah makhluk

Michiko. Dia benar-benar mencintai gadis itu sepenuh hati.

lemah, yang butuh kasih sayang. Butuh perhatian, dan

Dia berusaha membujuknya. Dia cukup sportif, tidak mau

biasanya yang dekat api jua yang akan panas. Michiko

memaksa. Sebaliknya, Michiko menceritakan terus terang

memang gadis yang teguh.

Namun,

MacKenzie

diam-diam

jatuh

hati

padanya, bahwa dia sudah bertunangan dengan seorang


247

Dia mencintai si Bungsu dengan sepenuh jiwa nya.

Suatu malam, ketika mereka berlibur untuk terakhir

Tentang hal itu tak usah disangsikan lagi. Namun tak usah

kalinya ke air terjun Niagara, terjadilah hal yang tak

pula

adalah

diingini. Disebut terakhir kali karena Michiko telah

perempuan. Yang terdiri dari tulang belulang dan daging

bertekad, bahwa setelah itu dia ingin pulang ke Indonesia.

sebagai manusia biasa. Selagi namanya manusia, pasti

Mereka berlibur selama sepekan. Berkeliling dengan mobil

punya kelemahan dan kekurangan. Michiko tidak lemah

dari wilayah paling utara dan paling atas Mount Pas,

dalam

sampai ke daerah paling selatan tiga puluh kilometer di

disangsikan,

bahwa

menghadapi

dia

godaan.

sepe

nuhnya

Namun

godaan

yang

datangnya terus menerus, berhari-hari, berbulan-bulan

bawah

sana

yang

dan bahkan berganti tahun, hatinya yang kukuh mulai

Puas

goyah.

helikopter. Thomas MacKenzie menerbangkan heli itu

berkeliling

disebut

dengan

sebagai

mobil,

Base

mereka

Water.

mencar

ter

Lagipula MacKenzie adalah lelaki yang memang amat

rendah di permukaan air, kemudian perla han-lahan turun

patut digilai oleh perempuan. Berwajah gagah, jantan,

mengikuti curahan air terjun da lam jarak sepuluh meter.

kaya, simpatik dan hormat serta penuh sayang pada

Tak bisa dekat dari itu. Air itu berkabut saking besarnya.

Michiko,

untuk

Bianglala kelihatan seperti menjebatani antara air terjun

Michiko

yang besar de ngan beberapa anaknya, air-air terjun yang

semuanya

menaklukan

hati

lebih

perempuan

daripada

cukup

manapun

jua.

lebih kecil.

terkadang memenuhi ajakan MacKenzie, untuk pergi ke


resepsi

kenalan,

atau

tamasya.

Yaitu

menjelang

Di hari kempat mereka menaiki kapal pesiar yang

kesehatannya benar-benar pulih. Dia memenuhi ajakan

membawa mereka dekat sekali ke jeram dimana air terjun

MacKenzie sebagai penghormatan dan tak mau orang

itu menghujam. Michiko benar-benar terkesima dengan

yang telah berbudi padanya itu jadi kecewa bila berkali-

keindahannya. Malamnya mereka menonton pertunjukkan

kali ajakannya ditolak.

teater, lalu pulang menjelang subuh.

Namun, harus diakuinya terus terang bahwa hatinya

Michiko yang lelah dan mengantuk, diantarkan oleh

beberapa kali tergetar oleh sikap dan rayuan MacKenzie.

MacKenzie
248

ke

kamarnya.

Tubuhnya

dibopong

oleh

MacKenzie. Dibaringkan perlahan di pembaringan. Ketika

Namun Michiko sudah amat menyesal. Dia telah merasa

membaringkan itu, Mac Kenzie mengecup dengan lembut

mengkhianati cintanya pada si Bungsu. Dia akan merasa

bibir Michiko. Secara naluriah, gadis itu membalasnya,

berdosa seumur hidup pada anak muda dari Gunung Sago

antara sadar dan tidak. Ciuman yang makin lama makin

itu kalau kelak mereka menikah.

memanas.

Apakah Anda benar-benar mencintaiku, MacKenzie?

Lalu, terjadilah segalanya. Michiko sendiri tertidur pulas

tanya Michiko sepuluh hari setelah peristiwa di Niagara itu.

setelah peristiwa itu. Dia baru terkejut dan seperti

Tentu saja MacKenzie kaget mendengar pertanyaan

disambar halilintar, tatkala bangun kesiangan esoknya.

itu.

Dia dapati dirinya tengah memeluk tubuh MacKenzie. Di

Buat

sesaat

bekas

penerbang

dan

maharaja

penyeludup senjata itu terpana.

bawah selimut kedua tubuh mereka tak memakai apa-apa!

Katakanlah, apakah kau benar-benar mencintaiku,

Dia menjerit. Jeritannya menyentakkan Mac Kenzie

MacKenzie?

dari tidur. Gadis itu jadi histeris. MacKenzie kalang kabut.

Ya, Tuhan, tentang hal itu tak perlu kau tanya,

Sesungguhnyalah, lelaki itu menyesal.

Michiko....
Jawablah dengan pasti, bahwa kau mencintaiku...

-Episode 510-

Demi Yesus Kristus, tak pernah ada seorang pun

Dia benar-benar tak akan melakukannya kalau malam

perempuan

tadi Michiko tak bersedia. Padahal segalanya terjadi tanpa

itu,

yang

kucintai

isterimu, dan berjanji akan setia padaku?


MacKenzie

seperti

aku

Apakah kau mau mengambilku menjadi satu-satunya

secara wajar dan alamiah sekali.


setelah

ini

mencintaimu, Michiko....

ada paksaan, tanpa ada penipuan. Segalanya terjadi

Berhari-hari

selama

berusaha

Bibir MacKenzie jadi pucat.

membujuk, mengatakan bahwa Michiko bisa meminum


obat pemunah, kemudian akan diantarkan ke Indonesia.
249

Ya Tuhan. Jangan tanya begitu, Michiko. Saya amat

Mereka telah menjalani hidup ini dengan segala pahit

mencintaimu, tapi... saya tak mau engkau menikah

getirnya. Berjanji untuk sehidup semati. Siapa sangka,

denganku hanya karena penyesalan. Apa yang telah

yang terjadi justru yang di luar rencana dan usaha

terjadi di antara kita, barangkali sesuatu yang amat luar

mereka. Mereka telah berkelana di bawah kolong langit ini,

biasa, tapi bisa juga menjadi sesuatu yang sepele. Kau

mencari nilai-nilai keadilan, dan mencari diri mereka

bisa

sendiri. Berjuang untuk tetap bisa hidup, namun Tuhan jua

meminum

obat,

maaf

saya

tak

bermaksud

menghinamu. Tapi saya tahu, engkau mencintai pemuda

yang menentukan segalanya.

itu...

Di bawah langit

Michiko menangis. Namun dia telah teguh pada

Hidup adalah laut

pendiriannya. Dengan menggigit bibir dia bertanya lagi.

Sejuta rahasia terpendam di dalamnya.

MacKenzie, aku tak bisa datang padanya dengan


tubuh yang sudah kuberikan pada

orang

lain.

Di bawah langit

Aku

mencintainya, tapi yang telah kita lakukan... Oh.. kau

Takdir adalah gunung karang

harus berusaha agar aku juga mencintaimu....

Tak seorang kuasa mengungkitnya

MacKenzie memeluk gadis itu.

Di bawah langit

Dan terjadilah apa yang harus terjadi. Nasib manusia

Hidup adalah perang tanpa akhir

memang bisa dirobah menurut usaha manusia itu. Tapi tak


seorang pun yang mampu merobah jalannya takdir. Si

o0o

Bungsu dan Michiko, dua anak manusia yang berlain

MICHIKO menceritakan semuanya, ya semua yang

bangsa, dipertemukan oleh permusuhan antara keluarga,

telah terjadi itu pada si Bungsu. Dia ceritakan antara air

dan ditautkan hati mereka oleh darah dan pembunuhan-

matanya yang mengalir turun. Di antara isaknya yang

pembunuhan yan tak kenal perikemanusiaan.


250

pecah, di antara desah air terjun buatan yang menimpa

betapapun bencinya engkau padaku, namun bicara jualah.

daun-daun miniatur kincir di ruang tengah rumahnya.

Aku masih tetap Michikomu yang dahulu. Michiko yang kau

Ada dua hal kenapa dia menikah dengan MacKenzie.

tolong di Asakusa, tatkala akan diperkosa tentara Amerika.

Pertama karena peristiwa malam di Niagara itu, dan kedua

Michiko yang kau tolong dalam kereta api tatkala menuju

karena hutang budi. Mac Kenzie, menurut Michiko, telah

Kyoto. Michiko yang masih tetap mencintaimu. Bicaralah

demikian

agak sepatah, lelaki yang kucintai...

banyak

berbuat

untuknya

dalam

usaha

penyembuhannya akibat tertembak saat konvoi APRI

Si Bungsu ingin memeluk gadis itu. Tapi rasa panas

disergap di Lembah Anai.

seperti menjalari tubuhnya, tatkala dia merasakan perut


Michiko yang berisi terdekap ke tubuhnya. Ingin dia

Setelah dia bercerita suasana sepi dalam ruangan itu.

menolakkan gadis itu, namun tak sampai hatinya. Tiba-

Michiko menatapnya. Si Bungsu juga menatap Michiko.

tiba si Bungsu kembali dikagetkan dari lamunannya oleh

Kau mengerti perasaanku, Bungsu-san?

ucapan Michiko.

Si Bungsu mengangguk.
Kau

dapat

mengerti

Bicaralah Bungsu-san... kenapa kau diam saja...


betapa

situasi

yang

Dia tatap perempuan Jepang yang dikasihinya itu.

menyebabkan aku menikah dengan MacKenzie?

Ingin dia bicara. Tapi apa yang akan dia katakan?

Si Bungsu mengangguk.

Perempuan dalam pelukannya ini tengah hamil. Di dalam

Kau tidak marah padaku, bukan?

perutnya ada janin yang berasal dari benih Thomas

Si Bungsu menggeleng.

MacKenzie. Dalam saat seperti itu, si Bungsu teringat pada


Angela. Letnan Polisi Kota Dallas yang kini berada di

Michiko tiba-tiba memeluknya, menangis di dadanya.

rumah Yoshua.

Jangan siksa aku dengan sikapmu yang hanya


mengangguk dan menggeleng, Bungsu-san. Jangan siksa

-Episode 511-

aku dengan berbuat begitu. Bicaralah agak sepatah,


251

Jika

dia

tidak

bahagia,

artinya

perkawinannya

Tapi ketika dalam perjalanan ke Bukittinggi, konvoi

dengan MacKenzie hanya karena terpaksa, maka jangan

yang mereka tompangi dicegat PRRI di Lembah Anai.

ragu-ragu. Bawalah tunanganmu itu pergi. Kembali ke

Sehingga terjadilah malapetaka tak bertepi ini.

Indonesia atau kemana saja. Tetapi jika ternyat dia

Si Bungsu tak tahu apa yang harus dia perbuat. Dia

bahagia, maka janganlah egois. Relakan dia bersama lelaki

sudah mendengar seluruh kisah Michiko. Kenapa dia

itu....

sampai menikah dengan lelaki Amerika itu. Dari cerita itu

Lalu, dia teringat pada pembicaraan mereka di

dia menarik kesimpulan, bahwa Michiko juga mencintai

Padang, beberapa hari sebelum berangkat ke Bukittinggi.

MacKenzie. Itu pasti!

Di negeri kami ini, yang melamar seorang gadis

Dan akhirnya Michiko arif, bahwa si Bungsu bukannya

adalah pihak ibu dan keluarga perempuan pihak lelaki.

tak mau bicara. Namun sebenarnya tak dapat bersuara.

Tapi saya tak lagi punya keluarga. Kita sama-sama

Begitu menyadari hal itu, dia lantas memeluk si Bungsu.

sebatang kara. Kalau nanti kita di Bukittinggi, saya akan

Menangis di dada anak muda yang dicintai sepenuh

meminta Salma dan Nurdin melamarmu. Engkau tempat

hatinya itu.

aku mengabarkan sakit dan senang, aku tempat engkau

Aku mencintaimu Bungsu-san. Aku mencintaimu. Kau

mengabarkan sakit dan senang pula. Maukah engkau

ingat kata-kataku di Padang dahulu? Hati dan jiwaku

menjadi isteriku, Michiko-san?

milikmu, kekasihku. Milikmu, selamanya-lamanya....! Kini

Michiko

Lalu

dan seterusnya pun kasihku, hal itu tak berobah, kendati

menghambur ke dalam pelukannya. Gadis itu menangis

tubuhku milik orang lain. Namun, bagaimana aku akan

terisak-isak, tenggelam oleh rasa haru dan bahagia yang

datang padamu, setelah kehormatanku kuberikan pada

tak bertepi. Lalu berkata di antara tangisnya.

lelaki lain? Aku tak pantas menjadi isterimu. Engkau

Hati

menatapnya,

dan

jiwaku

kemudian

milikmu,

berdiri.

kekasihku.

seorang lelaki yang mulia. Aku tahu, banyak tempat telah

Milikmu,

engkau datangi, untuk membela orang yang tertindas.

selamanya-lamanya....!

Semuanya engkau lakukan tanpa memikirkan dirimu. Ada


252

seorang gadis yang kau harapkan, dan gadis itu juga

pelukan si Bungsu. Si Bungsu memahami betapa beratnya

mengharapkanmu,

tekanan perasaan yang dialami Michiko yang membuat

tapi...

gadis

itu

ternyata

lemah

imannya... maukah engkau memaafkanku, kasihku...?

perempuan itu tak sadar diri.

Si Bungsu ingin mengangguk. Namun kalaupun dia

Dia bopong perempuan itu. Kemudian membawanya

mengangguk Michiko tak melihatnya. Sebab gadis itu

ke arah dari mana dia tadi muncul. Tak jauh dari belakang

tengah membenamkan kepalanya di pelukannya. Ketika

air terjun buatan itu dia melihat sebuah pintu dan di balik

akhirnya Michiko menengadahkan kepala, menatapnya, si

pintu itu terdapat sebuah kamar yang alangkah besar dan

Bungsu mencoba untuk tersenyum. Lalu mengangguk.

indahnya. Semua lantainya dialas dengan beludru putih.


Di tengah kamar tidur yang yang luas itu terdapat sebuah

Michiko memegang wajah si Bungsu dengan kedua

pembaringan antik.

telapak tangannya. Kemudian mendekatkan wajahnya.


Lalu, dia mengecup bibir si Bungsu. Si Bungsu menggigil.

Diletakkannya tubuh Michiko di sana. Diselimutinya

betapapun

dengan selimut berwarna merah jambu Ditatapnya wajah

bencinya kau padaku... ujar gadis itu bermohon di antara

perempuan itu beberapa saat, barangkali untuk kali yang

tangisnya.

terakhir.

Ciumlah aku, Bungsu-san. Ciumlah...

Si Bungsu memegang

pipi

Dari negeri yang jauh kucari engkau, kini kita telah

Michiko, kemudian
Dia

berjumpa. Apa yang telah dan akan kau peroleh dari

bersumpah, inilah ciumannya yang terakhir. Gadis itu telah

suamimu, terutama hidup dalam kemewahan, takkan

bersuami, dia kini tengah hamil. Alangkah tak layaknya

pernah kau peroleh

terasa perbuatan ini. Berciuman dengan isteri orang lain!

pernah.

mencium perempuan Jepang itu dengan lembut.

Aku

anak

dari diriku,
gunung

Michiko-san. Takkan

yang

tidak

bersekolah.

Betapapun jua, engkau dan anak-anakmu membutuhkan

Barangkali karena pukulan batin yang amat keras

semuanya ini. Kini aku harus pergi tanpa dirimu, Michiko-

mendera, karena mencintai lelaki lain tapi menikah

san. Kudoakan engkau berbahagia... ujarnya, dalam hati!

dengan lelaki yang lain pula, Michiko terkulai dalam


253

Dia melangkah meninggalkan kamar itu. Tapi di pintu

Dimana dia? ulang Angela.

tegak seseorang.

Di Taman Cemara...

Thomas MacKenzie! Lelaki itu sudah tegak di sana

Di Taman Cemara?

sejak si Bungsu membaringkan tubuh Michiko di tempat

Ya. Dia duduk di sana sejak beberapa waktu yang

tidur. Mereka bertatapan.

lalu...
Sendirian?

-Episode 512-

Bersama

Merah.

Tapi

dalam

jarak

yang

berjauhan...

Kalau begitu... engkau pulang sendirian menjemput


Angela. Aku menjaga di sini...

Dia tak apa-apa?

Ya . Begitu yang baik...

Tak kurang satu apapun, kecuali fikiran warasnya...

Elang Merah segara turun. Bedil panjang yang

tadi

Angela menatap Pipa Panjang, dan anak muda India

dia pegang dia letakkan di bangku depan. Di balik bajunya

itu sadar bahwa bukan saatnya untuk bergurau.

ada pistol dan kampak kecil. Pipa Panjang segera menyetir

Maaf, Mam. Dia memang bukan seperti orang waras

mobilnya menuju pulang.


Angela

Elang

sejak keluar dari rumah itu. Kami melihat dia berbicara,

berlari keluar rumah tatkala mobil Pipa

atau

katakanlah

melihat

dia

mendengar

perempuan

Panjang memasuki pekarangan. Dengan cemas dilihatnya

Jepang yang cantik itu berbicara, lama sekali. Dia hanya

di dalam mobil itu hanya Pipa Panjang sendirian.

duduk men dengarkan seperti patung bisu. Kemudian

Dimana dia...? tanya gadis itu cemas.

perempuan itu tertidur dalam pelukannya, dia letakkan di


pembaringan, lalu keluar...

Pipa Panjang tak segera menjawab. Dia membuka


pintu mobil, dan turun. Yoshua serta

Lalu kenapa engkau tinggalkan dia di taman itu?

isterinya Elizabeth

sela Yoshua.

muncul pula.
254

Karena aku yakin dia takkan mau kami ajak pulang.

melamun. Yang seorang lagi duduk sekitar dua puluh

Dia menolak ketika pengawal yang ada di rumah itu me

meter dari yang pertama. Terkadang tegak, menatap ke

ngantarkannnya dengan mobil begitu dia keluar. Dia lebih

arah orang pertama yang tak lain dari si Bungsu. Lalu

suka jalan kaki. Aku pulang kemari untuk menjemput

berjalan mondar mandir. Mengitari si Bungsu dalam radius

Senorita Angela. Kurasa hanya dia yang bisa mengajak

dua atau tiga puluh meter.

lelaki itu pulang...

Melihat kalau-kalau ada orang lain atau hal-hal yang

Yoshua menarik nafas. Kemudian menatap pada

mencurigakan di sekitar taman itu. Terkadang dia duduk di

Angela. Sementara itu Angela sudah bergerak memasuki

rumput di sebelah utara si Bungsu. Bosan duduk di sana,

mobil

dan

dia pindah ke selatan dengan berjalan melingkari si

melarikan mobilnya ke Taman Cemara, dimana si Bungsu

Bungsu pada jarak dua puluh atau tiga puluh meter. Lalu

tadi dia tinggalkan di bawah penjagaan Elang Merah.

duduk di selatan. Dia adalah si Elang Merah, ponakan

tersebut.

Pipa

Panjang

segera

menyusul

Yoshua.

o0o

ditugaskan

untuk

menjaga

si

Bungsu

Kesetiaan orang-orang Amerika turunan Indian ini dalam

Matahari hampir terbenam di Taman Cemara. Tadi


masih

Yang

persahabatan amatlah kentalnya.

banyak anak-anak yang bermain di sana. Kini

sudah pada pulang. Dibimbing oleh orang tua mereka.

Dan di saat sepi itulah Angela sampai di taman itu.

Taman itu kembali sepi. Lampu-lampu taman yang aneka

Dia turun dari mobil yang dihentikan sejauh lima puluh

warna telah menyala. Membiaskan cahayanya yang indah

meter dari tempat si Bungsu. Dia tatap lelaki Indonesia itu,

ke dedaunan dan padang rumput sekitarnya. Selebihnya

yang dari tempatnya seperti bayang-bayang samar di

sepi.

bawah cahaya lampu yang teram-temaram. Lelaki itu


tengah

Hanya ada dua manusia di sana. Yang satu duduk di

menatap

ke

langit

sembari

menyandarkan

kepalanya ke pohon.

sebuah kursi batu. Menyandarkan tubuhnya ke pohon

Samar-samar, si Bungsu mendengar seseorang me

cemara yang tumbuh dekat kursi batu itu. Sejak tadi dia

manggilnya.

diam mematung. Tak diketahui apakah dia tidur atau


255

Kepalanya

masih

menengadah,

namun

matanya

terpejam.

Dia

buka

mendengar kembali suara

matanya,

memanggil

kemudian

Sepi.

namanya. Dia

Aku akan menunggumu di rumah, Bungsu...

segera kenal suara itu. Suara Angela, Letnan Polisi Kota


Dallas.

Gadis

Amerika

yang

cantik,

yang

Sebaiknya kau jangan pergi, Angela...

sangat

mengasihinya.

Tapi...

-Episode 513-

Maaf, aku tak berniat menyuruhmu pergi... Si


Bungsu berkata perlahan, menyesali ucapannya tadi.

Engkau itu Angela? tanyanya pelan sekali, seperti

Perlahan Angela mendekat.

berbisik.

Duduklah, kau lihat bintang di langit sana?

Namun Angela mendengarnya. Dan menjawab, Ya...

Angela duduk dan menggenggam tangan si Bungsu.

Si Bungsu tak bereaksi. Kepalanya tetap tengadah

Mencium dengan lembut jari-jari tangan lelaki itu. Si

dengan tubuh separoh bersandar ke pohon cemara di

Bungsu memeluk bahu Angela.

belakangnya.

Angela...

Aku ingin sendiri, Angela...

Ya...?

Sepi.

Aku ingin pergi dari sini...

Angela masih tegak di sana.

Kemana pun kau pergi, maukah engkau membawa

Kami khawatir tentang dirimu, Bungsu...

aku?

Aku ingin sendiri...

Sepi.

Sepi. Angela manarik nafas.

Si Bungsu seperti tidak mendengar ucapan Angela

Baik, aku akan pulang. Kau akan di sini sepanjang

terakhir. Namun gadis itu tidak merasa tersinggung.

malam...?

Kita pulang? ujar Angela perlahan.


256

Pulang...?

Namun ada pula saat-saat dimana dia akhirnya


kembali ke fitrahnya yang hakiki, yaitu sebagai manusia!

Ya....

Tak ada manusia yang hati maupun jantungnya terbuat

Aku tak punya rumah di manapun. Kemana aku

dari baja. Kini si Bungsu mengalami saat-saat yang

harus menyebutkan diriku untuk pulang, Angela...?

manusiawi itu. Dia sangat terguncang. Jika dia mau,

Angela merasakan kegetiran dalam ucapan anak

banyak perempuan yang bisa dia jadikan istri.

Indonesia ini.

Namun

khusus

tentang

Michiko,

kekasih

yang

Kita ke rumah Yoshua...

ternyata menikah

Yoshua...?

benar meluluhkan hatinya. Mereka berkenalan lewat cara

Ya, kau tak lupa padanya bukan?

yang amat berbelit, jatuh cinta juga dalam cara yang

dengan lelaki dari Texas itu, benar-

ruwet. Masing-masing pada mulanya memendam dendam

Indian itu...?

turunan yang berlumur darah.

Ya. Indian itu!

Angela membawa si Bungsu pergi dari taman itu.

Aku ingat. Indian yang baik hati itu...

Dengan mobil yang yang dikendari oleh Pipa Panjang,

Kita pulang ke rumahnya?

mereka menuju ke kota. Di depan sederetan flat Angela

Tidak. Bawalah aku pergi dari sini, ke suatu tempat

menyuruh Pipa Panjang menghentikan mobil. Lewat kaca


dia memperhatikan keadaan jalan raya di depannya.

dimana aku tidak mengingat masa laluku...

Memperhatikan situasi di sekitar tempat mereka

Angela jadi luluh. Diraihnya wajah si Bungsu dengan


kedua tangannya. Diciumnya wajah anak muda itu dengan

berhenti. Mereka

lembut. Seorang lelaki, betapapun teguh dan kukuhnya,

dengan Ku Klux Klan pasti belum dianggap selesai oleh

namun dia tetap saja seorang manusia. Ada saat-saat

organisasi rasis itu. Dia turun sendiri, meninggalkan si

dimana seorang manusia biasa tegar terhadap hempasan

Bungsu di mobil. Pipa Panjang yang menyimpan pistol di

badai cobaan hidup yang dahsyat.

balik bajunya, tak mau membiarkan gadis itu sendiri.


257

harus hati-hati. Permusuhan mereka

Dia

ikut

turun,

dan

dalam

jarak

yang

tak

dan

mencurigakan dia tetap mengikuti dan mengawasi. Gadis

dari

bangunan

bertingkat

di

seberang

kanan

apartemen itu membias cahaya lampu.

itu masuk ke bagian bawah flat tersebut. Sebuah gedung

Kemudian

Angela

membuka

buku

telepon.

Lalu

tua namun terawat dengan baik. Bicara beberapa saat

memesan makan malam. Dari restoran yang terletak dua

dengan petugas di bawah. Kemudian dia kembali ke mobil.

blok dari apartemen mereka. Tapi pemilik restoran itu

Kita turun dan menginap di sini... katanya pada si

ternyata tak punya petugas untuk mengantarkan pesanan

Bungsu.

tersebut. Angela terpaksa harus menjemputnya sendiri.


Dilihatnya si Bungsu tegak dekat jendela menatap ke luar.

Si Bungsu turun dan mengikuti Angela. Di pintu dia


berremu dengan Pipa Panjang yang tetap mengawasi

Saya akan pergi mengambil makanan, ke restoran

mereka.

yang hanya dua blok dari sini... katanya.

Pulanglah, sampaikan pada Yoshua dan Elizabeth,

Si Bungsu menoleh. Kemudian mengangguk. Angela

bahwa kami menginap di sini. Sampaikan terimakasih

keluar dari kamar tersebut. Dan terkejut mendapatkan

kami... kata Angela.

Pipa Panjang berdiri sekitar dua bilik dari tempat mereka.

Pipa Panjang mengangguk. Dia menyuruh

Elang

Pipa Panjang...?

Merah untuk kembali ke rumah, memberitahu Yoshua.

Ya, Mam...

Saya akan tetap di sini, menjaga mereka... ujar Pipa

Anda tak pulang?

Panjang.

Elang Merah yang pulang, Mam..

Elang Merah mengangguk dan menjalankan mobilnya.

Angela jadi terharu atas kesetian orang-orang Indian

Angela membawa si Bungsu ke tingkat empat. Memasuki

ini. Setia kawan yang luar biasa. Padahal mereka, dia dan

sebuah kamar yang bersih menghadap ke jalan raya yang

si Bungsu serta orang-orang Indian ini,

tadi mereka lewati. Angela membuka kain-kain jendela,

merupakan tiga

puak suku bangsa yang saling tak punya kaitan apa-apa.

258

Tapi lihatlah rasa setia yang mereka tunjukkan.

terdapat di seberang kamar mereka untuk Pipa Panjang.

Sesuatu yang barangkali takkan bersua dalam diri orang

Tak

lama

kemudian

kulit putih.

makanan, mereka lalu makan bersama di kamar itu. Ketika

blok dari sini, dapatkan Anda menggantikan saya untuk ke

telah

sana?

untuknya.

tiba

membawa

memesan kamar yang di seberang kamar ini

-Episode 514-

Tentu, Mam. Tentu! Dengan senang hati saya akan


membantu apa saja yang Anda atau Bungsu kehendaki...
Terimakasih. Anda bisa memesan sekalian makan

-Episode 515-

malam untuk Anda...


Angela menyerahkan uang kepada Pipa Panjang.
namun

Panjang

indian itu akan keluar, Angela mengatakan bahwa dia

Saya akan mengambil makan malam di restoran dua

Indian itu segera turun,

Pipa

separoh jalan dia

berhenti, menoleh pada Angela.


Mam, saya yakin Anda tahu kenapa saya ada di sini.
Orang-orang dari Ku itu takkan berdiam diri...
Saya tahu, Pipa Panjang...
Saya yakin Anda akan waspada, Mam...
Tentu, Pipa Panjang...
Dan Pipa Panjang pun segera turun. Berjalan ke blok
dimana terdapat restoran seperti disebutkan Angela.
Angela sendiri segera memesan sebuah kamar yang
259

Anda mungkin juga menyukai