2. Datang Langsung :
Konsumen membawa permasalahannya langsung ke Subdit Pelayanan
Pengaduan di Direktorat Perlindungan Konsumen dengan terlebih dahulu melakukan :
.
b. Petugas akan meng-croos cek dengan pendataan pengaduan dan bukti pendukung,
yang telah diisi oleh konsumen, dalam computer file.
c. Kelengkapan laporan akan ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu pejabat
penerima pengaduan dan konsumen yang mengadu.
d. Laporan pengaduan konsumen menjadi dasar pembuatan surat klarifikasi kepada
pelaku usaha.
e. Setiap surat yang terkirim, konsumen akan memperoleh tembusan.
3. Media Massa :
Pengaduan dapat diterima oleh Subdit Pelayanan Pengaduan melalui Media
massa khususnya Surat Pembaca, untuk surat pembaca yang ditanggapi adalah:
.
Klasifikasi permasalahan
a. Pengecekan identitas
b. Langsung ditanggapi via internet
BENTUK PENGADUAN
1. Tertulis
Pengaduan masyarakat dapat disampaikan dalam bentuk tertulis, dikirim
melalui surat dengan syarat :
a. Diketahui alamat dan identitasnya
Dapat disampaikan dalam bahasa Inggris dan Indonesia
Dikonfirmasi ulang
2. Lisan
Pengaduan masyarakat dapat disampaikan dalam bentuk lisan, dikirim melalui
surat dengan syarat :
.
Pemberian nomor
2. Tujuan register ini adalah untuk menciptakan alur komunikasi yang mudah untuk
diakses oleh siapapun
3. Filling status kasus pada akhir penanganan perkara.
MASALAH KONSUMEN
PRINSIP : Mudah, Murah dan Cepat
Penentuan Perkara /masalah konsumen merupakan kunci terpenting dalam penanganan
masalah selanjutnya, dengan menggunakan dasar sebagai berikut :
1. Permasalahan Konsumen :
a. Adakerugian konsumen
Konsumen adalah konsumen akhir
KONFIRMASI
Proses pengecekan kebenaran materi pengaduan
1. Pengiriman surat untuk meminta konfirmasi kepada konsumen
2. Pemberitahuan kepada aparat/pejabat yang bersangkutan
3. Penentuan jadwal pertemuan dengan konsumen, pelaku usaha dan keduanya dengan
Pejabat Penerima Pelayanan Pengaduan
4. Klarifikasi biasanya ditujukan kepada konsumen dan pengirim surat tembusan, serta
instansi/ dinas yang terkait.
5. Pejabat yang berwenang akan melakukan :
a. Penelusuran kebijakan dan peraturan pemerintah yang mendukung
Analisis permasalahan yang diadukan
KLARIFIKASI
Proses jawaban pengaduan dilakukan setelah ada konfirmasi atas posisi pengaduan yang
masuk kepada pelaku usaha, untuk selanjutnya pelaku usaha melakukan sanggahan atas
pengaduan yang diadukan konsumen dengan mempersiapkan :
1. Data, hasil uji, dll.
a. Kebijakan internal perusahaan
b. Peraturan per UU an yang mendukung.
c. Persiapan pembuktian terbalik dari Pelaku Usaha
MEDIASI
KONSILIASI
Konsiliasi adalah penyelesaian yang dilakukan sendiri oleh para pihak yang
bersengketa dengan didampingi pihak ke tiga yang bertindak pasif sebagai
Konsiliator. Sedangkan proses sepenuhnya diserahkan pada pihak yang bersengketa
yaitu Pelaku Usaha dan Konsumen baik menegani bentuk atau jumlah ganti ruginya.
Apabila kedua media ini tidak dapat menghasilkan satu bentuk keputusan maka dakan
ditempuh langkah tindak lanjut, berupa:
1. Pelimpahan ke BPSK
a. Ke jalur yuridis formil
Demikian mekanisme pelayanan pengaduan konsumen secara lengkap, hasil akhir akan
dipilih sendiri oleh para pihak untuk menyelesaikan permaslahannya tersebut.
Pelaku Usaha
Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha; berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
berbagai bidang ekonomi.
Setiap transaksi jual beli barang dan atau jasa yang mencantumkan Klausula Baku
yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku;
Konsumen dapat menggugat pelaku usaha yang mencantumkan Klausula Baku yang
dilarang dan pelaku usaha tersebut dapat dijatuhi sanksi pidana denda atau pidana
penjara;
Pencantuman Klusula Baku yang benar adalah yang tidak mengandung 8 unsur atau
pernyataan yang dilarang dalam Undang-Undang, bentuk dan pencantumannya
mudah terlihat dan dipahami;
Sanksi Bagi Pelaku Usaha Menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
Sanksi Perdata :
1. Ganti rugi dalam bentuk :
2. Ganti rugi diberikan dalam tenggang waktu 7 hari setelah tanggal transaksi
a. Pengembalian uang atau
b. Penggantian barang atau
c. Perawatan kesehatan, dan/atau
d. Pemberian santunan
Sanksi Administrasi :
maksimal Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah), melalui BPSK jika
melanggar Pasal 19 ayat (2) dan (3), 20, 25.
Sanksi Pidana :
1. Kurungan :
a. Penjara, 5 tahun, atau denda Rp. 2.000.000.000 (dua milyar rupiah) (Pasal 8,
9, 10, 13 ayat (2), 15, 17 ayat (1) huruf a, b, c, dan e dan Pasal 18
b. Penjara, 2 tahun, atau denda Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) (Pasal 11,
12, 13 ayat (1), 14, 16 dan 17 ayat (1) huruf d dan f
2. Ketentuan pidana lain (di luar Undang-undang No. 8 Tahun. 1999 tentang
Perlindungan Konsumen) jika konsumen luka berat, sakit berat, cacat tetap atau
kematian
3. Hukuman tambahan , antara lain :
a. Pengumuman keputusan Hakim
b. Pencabuttan izin usaha;
c. Dilarang memperdagangkan barang dan jasa ;
d. Wajib menarik dari peredaran barang dan jasa;
e. Hasil Pengawasan disebarluaskan kepada masyarakat .