2014
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama
: Eni Susanti
NIM
: 11/316524/GE/07099
: 1. Erna Kurniati
2. Eksi Hapsari
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
Eni Susanti 11/316524/GE/0709
9
2014
ACARA 4
I. JUDUL
Penyusunan Jadwal Kegiatan dan Justifikasi Anggaran
II. TUJUAN
1. Melatih
mahasiswa
menyusun
rencana
jadwal
pelaksanaan
kegiatan,
2. Melatih mahsiswa membuat usulan anggaran termasuk perincian
dan justifikasi dari anggaran yang diusulkan.
III.
IV.
Alat tulis
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DASAR TEORI
Pelaksanaan suatu kegiatan atau proyek, sesuai dengan metode yang telah
ditetapkan, umumnya dilaksanakan secara bertahap. Tahapan tersebut telah dirancang
dan diuraikan secara rinci pada saat penyusunan metode pelaksanaan kegiatan. Hal
penting yang berkaitan dengan tahapan pelaksanaan kegiatan adalah alokasi waktu
untuk setiap tahap kegiatan. Pengalokasian waktu perlu direncanakan dengan baik
agar setiap tahap kegiatan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Tahapan kegiatan dan alokasi waktu yang direncanakan, umumnya disusun
dalam bentuk jadwal rencana kegiatan. Jadwal ini pada hakekatnya merupakan suatu
bentuk pendistribusian tahapan kegiatan ke dalam domain waktu sesuai dengan
rentang waktu yang telah ditetapkan. Tahapan kegiatan yang terjadwal dengan baik
akan sangat membantu dalam proses pemantauan kemajuan kegiatan. Ketertiban
personel pelaksana kegiatan dalam mengikuti jadwal yang telah dibuat, sangat
menentukan proses penyelesaian kegiatan tepat waktu (on schedule).
Suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan tanpa ada dana atau biaya, sehingga
dana merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Besamya biaya yang
Eni Susanti 11/316524/GE/0709
9
2014
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan biasanya diusulkan oleh organisasi yang akan
melaksanakan kegiatan (parent organisation). Usulan biaya atau anggaran tersebut
selanjutnya akan dievaluasi oleh client organisation.
Beberapa metode dalam menyusun jadwal kegiatan antara lain:
a. Critical Path Method
Critical Path Method (CPM), atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut
dengan metode jalur kritis, adalah salah satu bahasan dalam manajemen operasi,
dikembangkan sekitar tahun 1950-an untuk membantu manajer melakukan
penjadwalan, pemantauan, serta pengendalian proyek-proyek besar dan kompleks.
CPM ini diprakarsai oleh J.E. Kelly dari Remington Rand dan M.R. Walker dari
duPont untuk membantu pembangunan dan pemeliharaan pabrik kimia di duPont.
Metode ini digunakan untuk menganalisa proyek yang terdiri dari banyak
aktivitas yang disusun dalam bentuk jaringan kerja. Setiap aktivitas diasumsikan
mempunyai waktu permulaan, waktu penyelesaian dan biaya tertentu. Setiap aktivitas
dapat digambarkan sebagai aktivitas pada node (aktivity on node).
2014
2014
V. CARA KERJA
1.
2.
3.
Membuat
tabel
justifikasi
Membuat
tabel
rekapitulasi
VI.
2014
HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel Rencana Jadwal Kegiatan (terlampir).
2. Tabel Rencana Anggaran (terlampir).
3. Tabel Rekapitulasi Anggaran (terlampir).
VII.
PEMBAHASAN
Pelaksanaan suatu proyek disusun berdasarkan metode yang berisikan tahapantahapan alur pelaksanaan proyek. Tahapan tersebut haruslah dibuat alokasi waktunya
agar pekerja mengetahui kapan dia akan melaksanakan pekerjaannya. Alokasi waktu
yang dibuat tercantum dalam jadwal kegiatan. Penyusunan jadwal kegiatan
dimaksudkan agar proyek tersebut berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu sesuai
yang diharapkan dalam kerangka acuan kerja. Penyusunan jadwal kegiatan sebaiknya
disusun seefektif dan seefisien mungkin agar dapat melaksanakan kegiatan proyek
dengan tepat waktu, menghemat tenaga, waktu dan biaya dan memperoleh hasil yang
baik. Penyusunan jadwal kegiatan berdasarkan tahapan yang akan dilakukan dalam
proyek dengan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan masing-masing tahapan
tersebut.
Terkadang ada lebih dari satu kegiatan yang dilakukan pada jeda waktu yang
sama. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat menghemat waktu dengan syarat kegiatankegiatan yang dilakukan secara bersama-sama tersebut tidak saling terganggu
keefektifannya kerjanya. Biasanya dua pekerjaan yang berbeda tersebut dilakukan
bersamaan pada bagian akhir dari kegiatan lain yang dilakukan. Ini dimaksudkan
karena bisa saja kegiatan lain membutuhkan data yang diperoleh dari kegiatan lain
yang harus diselesaikan terlebih dahulu atau paling tidak hampir selesai sehingga
dapat digunakan untuk kegiatan lain. Pertampalan waktu juga dapat dilakukan apabila
satu kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan sekaligus dalam waktu yang
2014
bersamaan. Atau dapat juga dilakukan apabila suatu kegiatan tidak berhubungan
dengan kegiatan yang lain atau tidak terlalu membutuhkan data dari kegiatan lain.
Terdapat beberapa metode penjadwalan yaitu Gant Charts, CPM (Critical Path
Method), dan PERT (Program Evaluation and Review Techniques). Proyek pemetaan
heterogenitas bahasa ini menggunakan metode Gant Charts untuk menyajikan metode
penjadwalan, dimana penyajiannya dalam bentuk tabel. Secara keseluruhan masingmasing tahapan dalam proyek membutuhkan waktu 120 hari atau 4 bulan. Tahapan
dalam proyek tersebut terdiri dari 3 tahapan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan dan
penyelesaian, dengan masing-masing tahapan mempunyai kegiatan yang berbeda.
Tahapan persiapan dilakukan di bulan pertama dengan rincian berupa pengumpulan
alat dan bahan dilaksanakan pada minggu pertama, persiapan tenaga surveyor
dilakukan pada minggu 2 dan 3. Bersamaan dengan itu, pada minggu ketiga mulai
menentukan responden terpilih, dan pembuatan checklist & kuisioner yang berakhir
pada minggu keempat. Bulan pertama proyek diakhiri dengan koordinasi dengan
pemerintah setempat. Secara umum, kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini
dapat dilakukan secara paralel, yang berarti antar kegiatan dalam proyek tersebut dapat
dilakukan secara bersamaan, tidak menunggu selesainya suatu kegiatan. Hal ini
dimaksudkan agar kita dapat menghemat waktu dengan syarat kegiatan-kegiatan yang
dilakukan secara bersama-sama tersebut tidak saling terganggu keefektifannya
kerjanya.
Tahapan pelaksanaaan dikerjakan pada minggu pertama bulan kedua sampai
minggu pertama bulan keempat. Kegiatan survey merupakan kegiatan yang
membutuhkan waktu paling lama karena mencakup aspek yang luas sehingga
dilakukan selama 3 minggu, yaitu pada minggu pertama hinggu minggu ketiga bulan
kedua. Setelah survei lapangan selesai, dilakukan pengolahan data hasil survei yang
membutuhkan waktu 2 minggu pada minggu keempat bulan kedua hingga minggu
pertama bulan ketiga. Dilanjutkan dengan pembuatan peta selama dua minggu pada
minggu kedua hingga minggu ketiga bulan ketiga. Pada minggu keempat bulan ketiga
atau tepatnya setelah pembuatan peta selesai, dilakukan analisis deskriptif pada peta
tersebut. Bersamaan dengan hal tersebut, juga dilakukan pembuatan buku hasil dari
analisis tersebut selama 2 minggu dan berakhir pada minggu pertama bulan keempat.
Secara umum, kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini harus dilakukan
secara berututan, tidak ada kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama karena
Eni Susanti 11/316524/GE/0709
9
2014
untuk melakukan salah satu kegiatan harus menunngu hasil dari kegiatan sebelumnya.
Sebagai contoh dalam pembuatan peta harus menunggu hasil dari pengolahan data
hasil survei. Tahap penyelesaian diawali dengan diseminasi hasil proyek pada minggu
kedua bulan keempat selama 2 minggu, dilanjutkan dengan evaluasi akhir proyek dan
pembuatan laporan akhir dan berakhir pada minggu keempat bulan keempat.
Setelah penyusunan jadwal kegiatan masih ada tahapan lain yang penting
yaitu justifikasi anggaran. Penyusunan anggaran dianggap sangatlah penting karena
setiap proyek pasti membutuhkan dana untuk memperlancar jalannya proyek.
Anggaran biaya tercantum jumlah dana yang dibutuhkan pada masing-masing tahapan
kegiatan proyek. Anggaran biaya harus mencantumkan kegiatan serinci mungkin agar
dapat dilakukan penghitungan biaya sesuai yang dibutuhkan agar proyek dapat
berjalan dengan lancar. Total anggaran biaya dalam proyek ini sebesar Rp.
104.285.000. Kegiatan terakhir yaitu penyusunan rekapitulasi anggaran. Rekapitulasi
anggaran dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengetahui seberapa banyak dana
yang dibutuhkan pada masing-masing tahapan. Rekapitulasi anggaran dibuat untuk
mempermudah dalam menyimpulkan berapa besar biaya pada setiap komponen
kegiatan yang sama. Setiap komponen kegiatan yang sama seperti komponen biaya
transportasi atau konsumsi yang ada di setiap tahapan kegiatan harus satu komponen
yang merupakan jumlah total biaya transportasi atau konsumsi yang dibutuhkan pada
keseluruhan kegiatan proyek. Apabila terdapat kegiatan yang tidak dapat dimasukkan
dalam suatu pengelompokan komponen kegiatan tertentu dapat dimasukkan menjadi
komponen biaya lain-lain. Total biaya yang dihitung dari rekapitulasi anggaran harus
sesuai dengan yang ditunjukkan pada tabel perhitungan anggaran.
Secara umum kelebihan penggunaan Gantt Chart dalam penjadwalan proyek
adalah sederhana dan mudah dipahami, dan dapat menggambarkan jadwal suatu
kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan. Sedangkan
kekurangan yang dimiliki adalah tidak bisa menunjukkan secara spesifik hubungan
ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sulit untuk mengetahui
dampak keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek, serta sulit
mengadakan penyesuaian atau perbaikan bila diperlukan.
VIII. KESIMPULAN
1. Penyusunan jadwal kegiatan dimaksudkan agar proyek berjalan dengan baik
dan selesai tepat waktu sesuai yang diharapkan dalam kerangka acuan kerja.
Eni Susanti 11/316524/GE/0709
9
2014
2014
LAMPIRA
N
2014
2014