A. Latar Belakang
Praktek klinik keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. pendekatan yang digunakan adalah berdasarkan proses
keperawatan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan pendataan/
pengkajian di lingkungan RT 01-06 RW 4 Desa Ciporeat.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan. Tujuan
dari pengkajian adalah untuk mendapatkan data-data yang ada di RW 4 terutama
mengenai masalah kesehatan. Dari hasil pendataan tersebut, akan diketahui
masalah kesehatan yang dirasakan masyarakat sehingga bisa dilakukan
intervensi yang tepat.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah melakukan pendataan/pengkajian di RW 4 Desa
Ciporeat
Tujuan Khusus
Setelah melakukan pendataan/ pengkajian mahasiswa dapat :
a. Membina hubungan baik dengan pengurus RW, RT, kader kesehatan,
pemuka agama, pengurus PKK dan masyarakat di RW 4 Desa Ciporeat.
b. Mengenalkan program kegiatan praktek profesi kepada masyarakat
melalui acara-acara yang dilakukan masyarakat RW 4 misalnya
pengajian, PKK dan lain-lain.
c. Menemukan masalah kesehatan yang ada di wilayah RW 4 Desa
Ciporeat.
d. Membuat peta masalah kesehatan yang ada di wilayah RW 4 Desa
Ciporeat.
e. Menyajikan data hasil pengkajian ke tokoh masyarakat, tokoh agama di
wilayah RW 4 Desa Ciporeat.
Waktu
Sasaran
Ramah Tamah
Angket Pengkajian
4. Media
D. Evaluasi
Evaluasi Struktur
Adapun rencana pendataan dilaksanakan ku dua hari
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
1. Evaluasi Proses
2. Evaluasi Hasil
Dari seluruh angket yang dibagikan sejumlah 90, kembali
semua 90
angket.
Tujuan Umum:
Setelah melakukan musyawarah masyarakat rukun warga (MMRW),
Tujuan Khusus:
Setelah melakukan musyawarah rukun warga (MMRW) masyarakat dapat:
1. Menentukan masalah kesehatan yang ada di wilayahnya
2. Menentukan penyelesaian masalah kesehatan yang ada.
3. Bersedia mematuhi keputusan bersama yang telah disepakati.
4.1.2.1.3 Sasaran
Warga masyarakat RW 05 kelurahan Pagentan
4.1.2.1.4 Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Jumat, 22 September 2006
Waktu
Tempat
4.1.2.1.5 Pelaksanaan:
4.1.2.1.5.1 Tahap Persiapan
Persiapan MMRW dilakukan dengan mempersiapkan data yang akan
disampaikan, konsultasi dengan pembimbing, persiapan undangan dan segala
keperluan lain seperti tempat, dokumentasi, konsumsi serta mempersiapkan
salah satu tokoh masyarakat untuk mempresentasikan data.
4.1.2.1.5.2 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan MMRW dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Pembukaan dan sambutan dari mahasiswa (5 menit)
b. Sambutan dari ketua RW atau pihak yang mewakili (5 menit)
c. Presentasi data oleh masyarakat (10 menit)
d. Diskusi:
- Penentuan masalah (25 menit)
- Penentuan penyelesaian masalah (20 menit)
e. Penyelesaian dari pihak Puskesmas Singosari (10 menit)
f. Penjelasan atau penambahan dari pihak institusi (10 menit)
g. Penutup/ doa ( 5 menit).
4.1.2.1.5.3 Tahap Evaluasi
Evaluasi Proses
Kendala proses pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi Akhir
Hasil Kesepakatan bersama.
Tempat
4.1.2.2.2 Pelaksanaan
1.
Tahap Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan, perlu dilakukan persiapan. persiapan
persiapan yang dilakukan antara lain:
- Mempersiapkan materi/ bahan/ data yang akan dipresentasikan
- Mempersiapkan media penyampaian data
- Mempersiapkan masyarakat sebagai presenter
- Berkonsultasi dengan pembimbing baik pihak Puskesmas maupun
institusi
- Mempersiapkan dan membagikan undangan kepada ketua RT, tokoh
masyarakat, remaja, tokoh agama yang ada di wilayah RW 05 kelurahan
Pagentan
- Mempersiapkan keperluan penunjang lainnya yaitu tempat, dokumentasi
dan konsumsi.
2.
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan:
1. Pembukaan dan sambutan dari wakil mahasiswa ( Dafir) selama 4 menit
2. Sambutan dari wakil RW ( sekretaris RW yaitu Bpk. Setiawan ) selama 5
menit
3. Penyajian data oleh salah satu tokoh masyarakat ( Bu Ninik S. ) selama
10 menit)
4. Diskusi:
-
Tahap Evaluasi
Evaluasi proses:
Acara berjalan lancar, meskipun acara baru dimulai pukul 20.00 WIB (
terlambat 1 jam dari jadwal), masyarakat cukup antusias terhadap
diskusi yang dilakukan.
Evaluasi akhir
10%
membersihkan
bak
mandi
>
minggu,
27%
Selokan
2.
3.
dengan
kebersihan
bak
mandi/bak
air, saluran
pembuangan
dan beresiko
rumah, dimana hal ini patut diwaspadai terhadap resiko penularan penyakit flu
burung.
b. Metode
c. Sasaran
d. Tempat
e. Waktu
4.1.3.1.1.4 Kegiatan
1. Penyuluhan tentang Demam Berdarah dan Flu Burung
2. Diskusi dan tanya jawab tentang Demam Berdarah dan Flu Burung
4.1.3.1.1.5 Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Penilaian terhadap kelancaran kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Evaluasi Hasil
Penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4.1.3.1.2 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
4.1.3.1.2.1 SAP Demam Berdarah
A. Topik
: Kesehatan lingkungan
b.
c.
d.
e.
D. Perencanaan Penyuluhan
1. Waktu
a. Hari
b. Tanggal
c. Jam
2. Tempat
: Rumah warga
3. Sasaran
4. Metode
5. Media
6. Penyaji
: Mahasiswa
E. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
5 mnt
Penyajian
15 mnt
Penutup
10 mnt
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1. Memperkenalkan diri
dan menjelaskan
topik penyuluhan
dan tujuan
penyuluhan
2. Menggali
pengetahuan
tentang demam
berdarah
Menjelaskan materi
tentang :
pengertian demam
berdarah
cara penularan
demam berdarah
gejala gejala demam
berdarah
pertolongan pertama
pada penderita
demam berdarah
cara pencegahan
demam berdarah
1. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh
penyaji
1. Melakukan evaluasi
dengan memberikan
pertanyaan
2. Menyimpulkan
materi yang telah
disampaikan
3. Memberi
Memperhatikan dan
menjawab
pertanyaan
1. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2. Mengajukan
pertanyaan bila
kurang mengerti
Media
Lembar
Balik,
Leaflet
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya kembali
jika kurang jelas
: Kesehatan Lingkungan
B. Sub Topik
: Flu Burung
C. Tujuan
I.
TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat memahami tentang
penyakit flu burung.
II.
TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan, warga dapat:
III.
MEDIA
Lembar balik (flipchart), Leaflet
D.Perencanaan Penyuluhan
Sasaran
Tempat
: Rumah warga
Hari/Tanggal
Waktu
: 30 menit
Metode
Penyaji
: Mahasiswa
E.Kegiatan Penyuluhan
No.
1
Waktu
3 Menit
7 Menit
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan
Pembukaan
Peserta
Menjawab salam,
memperhatikan
salam
dan
Memperkenalkan diri
mendengarkan
Mendengarkan
Menjelaskan
penyakit
10 Menit
flu
tentang
burung
dan
cara
dan
memperhatikan
penularannya.
Menjelaskan
tindakan-tindakan
tentang
yang
dapat
Bertanya
Menjelaskan
bahwa
memakan
pada
daging
warga
ayam/
7 Menit
Menjawab
pertanyaan
Memberikan
reinforcement
kepada
3 Menit
yang diberikan
Terminasi
Mendengar
menjawab salam
F. EVALUASI
Evaluasi Proses
Bagaimanakah kelancaran kegiatan, antusiasme peserta.
Evaluasi Hasil
1.
Peserta
dapat
menjelaskan
penyakit
flu
burung
dan
cara
penularannya.
2.
3.
4.
DHF hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina, yang
tersebar luas dirumah-rumah dan tempat-tempat umum (sekolah, pasar,
terminal, warung, dsb)
dan
Orang yang darahnya mengandung virus dengue tetapi tidak sakit dapat
pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat
yang ada nyamuk Aedes Aegyptinya.
Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes aegypti akan bekembang biak
dalam tubuh nyamuk.
Bila orang yang ditulari tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan
segera menderita DHF.
6. Tekanan darah penderita turun, denyut nadi cepat dan lemah serta
gelisah. Sedangkan ujung kaki dan tangannya dingin berkeringat.
D. Pertolongan bagi Penderita
1. Penderita diberi minum yang banyak
2. Penderita di kompres dengan air es
3. Penderita diberi obat penurun panas
4. Secepatnya penderita dibawa ke dokter, puskesmas atau Rumah Sakit,
khususnya bila penderita tampak gelisah, ujung kaki dan tangannya
dingin dan berkeringat
E. Cara Pencegahannya
Pertumbuhan nyamuk :
Pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti terjadi dalam air jernih : bak mandi,
gentong, vas bunga, botol dan kaleng bekas, tempat minuman burung,
ban bekas, perangkap semut, biasanya beraktifitas di siang hari. Nyamuk
yang menghisap darah adalah nyamuk betina yang mencapai 2-3 bulan.
Untuk memberantas telur, larva dan pupa nyamuk Aedes aegypti bisa
dilakukan dengan menaburkan bubuk Abate pada tempat penampungan
air, dengan dosis 1 sendok makan peres (10 gr) untuk 100 liter air.
Menguras dan menyikat tempat penampungan air seperti bak mandi. tandon
air, gentong, vas bunga, dll.
Mengubur/memusnahkan barang bekas (kaleng, botol, ban bekas, dll).
Merombeng tidak mengatasi masalah tapi hanya memindahkan masalah
ketempat lain.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air (tandon, gentong, dll).
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus influenza tipe A jenis H5N1.
II. Cara Penularan Flu Burung pada Manusia
Penularan Flu burung dari unggas ke manusia terjadi bila manusia
bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu
burung. Virusnya mungkin berasal dari kotorannya, liurnya, wadah makanan
dan air minumnya, kandang dan semua permukaan tanah yang dicemarinya.
Penularan juga dapat terjadi secara airborne (Aiborne infection) baik dari
unggas ke manusia maupun dari manusia sudah terinfeksi ke manusia lain
apabila manusia menghirup udara yang sudah mengandung virus ke dalam
pernapasannya.
III. Masa Inkubasi
Masa inkubasi pada manusia berlangsung 1-3 hari.
IV. Gejala-Gejala Flu Burung
Pada manusia:
Gejala-gejala flu burung pada manusia umumnya seperti orang terkena flu
biasa. Namun perlu diwaspadai apabila ditemukan gejala-gejala; demam atau
adanya peningkatan suhu tubuh diatas 38 derajat Celsius, batuk dengan
tenggorokan terasa kering dan nyeri, nyeri otot, sesak napas, adanya radang
saluran pernapasan atas (ISPA) atau radang paru-paru. Disamping gejalagejala tersebut, gejala penyakit Flu Burung yang lain adalah conjunctivitis,
pusing, mual disertai nyeri perut, muntah, diare, keluar lendir dari hidung
serta tidak adanya nafsu makan.
Pada unggas:
Pada unggas yang menderita flu burung ditemukan adanya gejala-gejala;
jengger berwarna biru, terdapat borok di kaki dan kematian unggas yang
mendadak
V. Tindakan Pencegahan Flu Burung di Lingkungan Rumah
1. Menjaga kebersihan diri (rajin cuci tangan dengan sabun setelah
menangani unggas/burung).
2. Penanganan kulit telur dan telur mentah perlu mendapat perhatian.
3. Gunakan penutup mulut dan hidung, sarung tangan bila akan mengolah
tanaman dengan pupuk kandang.
4. Jangan membuang
pada tanggal 1-15 Oktober 2006 pada waktu yang sudah ditentukan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RT 01-07 RW V, bertempat di
rumah salah satu warga di masing-masing RT. Peserta penyuluhan terdiri dari
ibu-ibu peserta pertemuan Dasawisma dan PKK di RT 01-07 RW V Kelurahan
Pagentan. Sebagai pemateri dari penyuluhan ini adalah mahasiswa PSIK FKUB
dengan penanggung jawab kegiatan adalah Achmad Dafir dan Indah Anggraeni.
Waktu
: 10.00-selesai
Tempat
Kelurahan
Bumiayu
Topik
Penyuluh
Peserta
3. Evaluasi
Evaluasi Struktur
Mahasiswa
datang
sebelum
waktu
yang
ditetapkan
untuk
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Topik
Peserta
I. Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama diawali dengan
penyuluhan Demam Berdarah sedangkan sesi kedua dilanjutkan dengan
penyuluhan Flu Burung.
Pelaksanaan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap perkenalan
dan penggalian pengetahuan peserta, tahap penyajian materi, dan tahap
evaluasi. Penyuluhan tentang demam Berdarah disampaikan oleh Indah
Anggraeni Prasetya pada pukul 11.10-11.20 dilanjutkan dengan penyuluhan Flu
Burung pada pukul 11.21-11.33. Penyuluhan dipimpin oleh moderator Endah
Silfiyanti. Setelah materi selesai disampaikan, dibuka sesi tanya jawab.
II. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai rencana peserta yang hadir 20
orang. Lebih dari 70% warga aktif melontarkan pertanyaan seputar materi yang
disampaikan. Beberapa pertanyaan disampaikan oleh peserta antara lain:
a. Jenis obat nyamuk apa yang paling aman digunakan untuk mencegah gigitan
nyamuk demam berdarah namun tidak memberikan efek samping terhadap
pernapasan?
b. Bagaimana penanganan terhadap air selokan yang tersumbat agar tidak
menyebabkan sarang nyamuk?
c. Apa saja gejala-gejala dari flu burung dan kapan gejala tersebut muncul pada
manusia?
d. Bagaimana cara mengetahui bahwa unggas peliharaan terkena flu burung?
e. Apakah kotoran ayam dapat menularkan penyakit flu burung?
f.
pertanyaan
yang
dilontarkan
peserta
menunjukkan
antusiasme warga terhadap topik yang disampaikan pemateri sangat besar. Hal
ini membuktikan bahwa
lingkungan.
Waktu
: 16.30-selesai
Tempat
Topik
Peserta
4.1.3.2.1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ibu-ibu dapat mengetahui cara pemberian ASI
Eksklusif ketika sibuk bekerja
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ibu-ibu dapat:
a. Menyebutkan pengertian ASI Eksklusif
b. Menjelaskan kapan ASI Eksklusif mulai diberikan.
c. Menyebutkan manfaat ASI Eksklusif bagi balita.
d. Menjelaskan cara memberikan ASI Eksklusif (terutama bagi ibu-ibu yang
bekerja dan berpuasa).
Waktu
: 09.00 WIB-selesai
Sasaran
Tempat
: ASI Eksklusif
B. Tujuan
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu-ibu dapat memahamii
tentang bagaimana cara memberikan ASI Eksklusif bagi ibu yang sedang
bekerja.
II. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan ibu-ibu dapat:
a. Menyebutkan pengertian ASI Eksklusif
Tempat
: 30 menit
Metode
: Ceramah
F. Kegiatan Penyuluhan
No.
Waktu
Kegiatan Penyuluh
3 Menit
7 Menit
Pembukaan
Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Pelaksanaan
Menjelaskan tentang lamanya pemberian
ASI eksklusif dan pentingnya pemberian
ASI eksklusif
Menjelaskan manfaat/keunggulan ASI
Menjelaskan tentang cara pemberian ASI
perah bagi ibu yang bekerja
Menjelaskan tentang kiat memberikan ASI
di bulan Ramadhan
Memberikan kesempatan pada peserta
(ibu-ibu posyandu) untuk bertanya
Evaluasi
Menanyakan kepada peserta (ibu-ibu
Posyandu) tentang materi yang diberikan
Memberikan reinforcement kepada peserta
(ibu-ibu Posyandu) atas jawaban yang
diberikan
Terminasi
10 Menit
7 Menit
3 Menit
Kegiatan
Peserta
Menjawab salam,
memperhatikan
dan
mendengarkan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Bertanya
Mendengar
dan
menjawab salam
G. Evaluasi
Evaluasi proses
Mengetahui bagaimanakah proses kegiatan penyuluhan berjalan.
Evaluasi Hasil,
Mengetahui apakah:
1. peserta dapat menyebutkan pengertian ASI Eksklusif
2. peserta dapat menjelaskan kapan ASI Eksklusif mulai diberikan.
3. peserta dapat menyebutkan manfaat ASI Eksklusif bagi balita.
4. peserta dapat menjelaskan cara memberikan ASI Eksklusif (terutama
bagi ibu-ibu yang bekerja dan berpuasa).
5. peserta dapat menjelaskan cara memerah ASI dan cara penyimpanan
ASI perah.
ASI mengandung zat gizi paling sempurna untuk pertumbuhan bayi dan
perkembangan kecerdasannya.
Membantu program KB
4.1.3.2.2.5 Cara agar Ibu Bekerja Dapat Terus Memberikan ASI Eksklusif
Caranya adalah dengan memberikan bayi ASI perah, yaitu ASI yang diambil
dengan cara diperas langsung dari payudara ibu, kemudian disimpan dan
nantinya diberikan pada bayi.
4.1.3.2.2.6 Cara-Cara Memberikan ASI Perah
a. Cuci tangan dengan sabun sebelum memerah
b. Perah ASI dengan jari. Jangan gunakan pompa manual karena dapat
merusak jaringan payudara.
c. Simpan ASI dalam botol steril
d. Gunakan air panas yang mengalir atau air panas yang dituang dalam
mangkuk untuk menghangatkan ASI sebelum diberikan pada bayi.
Jangan
memanaskan
ASI
langsung
di
atas
api
karena
akan
f.
Jika ingin memberikan susu formula, berikan setelah bayi berusia 5-6
minggu. Namun disarankan memberi ASI dulu baru susu formula supaya
produksi ASI tidak berkurang.
ASI yang telah dipanaskan tidak dapat disimpan kembali di dlaam termos
atau kulkas.
24 jam di termos es
Tambah kalori
Konsumsi makanan tinggi karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral
terutama pada saat berbuka dan sahur.
Perbanyak cairan
Ibu dianjurkan minum 10-12 gelas/hari ditambah susu 3 gelas/hari.
Jangan langsung minum susu setelah menyantap buka puasa karena
dapat menyebabkan mual. Sebaiknya minum susu setelah menyantap
makanan kecil menjelang tidur dan saat sahur.
Banyak istirahat
Pada saat berpuasa, jika ibu merasa lemas sehabis menyusui, maka
beristirahatlah. Dapat dengan istirahat tidur atau dengan sekedar
relaksasi untuk menenangkan pikiran.
4.1.3.2.3 Laporan Hasil Kegiatan Penyuluhan Pemberian Asi Eksklusif
Penyuluhan tentang Pemberian Asi Eksklusif dilakukan pada tanggal 23
September 2006. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu
Kemuning yaitu di rumah bapak Hadi (warga RT 01). Peserta penyuluhan terdiri
dari ibu-ibu yang mengikuti kegiatan posyandu. Sebagai pemateri dari
penyuluhan ini adalah mahasiswa PSIK FKUB dengan penanggung jawab
kegiatan adalah Nuraini
Hari/Tanggal
Waktu
: 08.00-selesai
Tempat
Topik
Penyuluh
: Indah Anggraeni P.
Peserta
dengan pompa?
Evaluasi Hasil
Peserta diberikan beberapa pertanyaan yang isinya sama dengan
saat sebelum penyuluhan. Peserta yang hadir 80% mampu menjawab
pertanyaan dari mahasiswa tentang materi yang telah disampaikan.
Sedangkan pada saat pre-test peserta hanya mampu menjawab 50% dari
pertanyaan yang diajukan. Hal ini membuktikan bahwa peserta
memperhatikan materi yang disampaikan dan terjadi peningkatan
pengetahuan setelah diberikan penyuluhan.
:
4.1.3.3 Pelatihan Kader
4.1.3.3.1 Preplanning Pelatihan Kader Posyandu RW VI Kelurahan Bumiayu
4.1.3.3.1.1 Latar Belakang
Posyandu merupakan sarana pelayanan masyarakat khususnya balita
dan WUS. Salah satu fungsi posyandu adalah melakukan penimbangan,
penyuluhan kesehatan, imunisasi dan konsultasi KB.
dilakukan
pelatihan,
kader
posyandu
dapat
memahami
b.
c.
d.
Bahan
: Kertas HVS
Tempat
Waktu
: 28 September 2006
2. Pembuatan Modul
-
Bahan
Tempat
Waktu
: 28 September 2006
Bumiayu
- Waktu
: 8 Oktober 2006
4. Pelaksanaan penyuluhan
Bahan
Tempat
komunitas)
- Waktu
4.1.3.3.1.4 Kegiatan
a.
b.
Pembuatan leaflet
c.
d.
Pelaksanaan penyuluhan.
4.1.3.3.1.5 Kepanitiaan
1. Ketua
2. Koordinator:
-
2. Evaluasi Hasil
4.1.3.3.2.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah
dilakukan
pelatihan,
kader
posyandu
dapat
memahami
langkah-langkah
pelaksanaan
meja
pada
posyandu.
4.1.3.3.2.4 Sasaran
4.1.3.3.2.5 Media
Waktu
Tempat
Waktu
Kegiatan
Penyuluhan
5 mnt 1. Memperkenalkan diri.
Menjelaskan
topik
Kegiatan Peserta
1. Mendengarkanmemperhatikan
2. Menjawab
pertanyaan
Media
Ceramah
penyuluhan dan
yang diajukan
tujuan
oleh penyaji
penyuluhan
2. Menggali
pengetahuan
tentang
posyandu
1. Menjelaskan
Penyajian
1.Penyampaian
materi
20
materi
mnt
tentang :
1.Mendengarkanmemperhatikan
2. Mengajukan
Booklet/
Modul
pelatihan,
ttugas kader
pertanyaan bila
Lembar
sebelum hari
kurang mengerti
Balik
H posyandu
3. Memperagakan
ttugas kader
sistem 5 meja
saat hari H
posyandu
posyandu
2. Peragaan/
demonstrasi
ttugas kader
setelah hari H
20
posyandu
mnt
2. Memperagakan sistem 5
meja kader
Penutup
15
posyandu
1. Melakukan
Memperhatikan
Ceramah
mnt
evaluasi
dan menjawab
dan Tanya
dengan
pertanyaan
jawab
memberikan
pertanyaan
2. Menyimpulkan
materi yang
telah
disampaikan
3. Memberi
kesempatan
kepada
peserta untuk
bertanya
kembali jika
kurang jelas
4.1.3.3.3 Materi Pelatihan Kader Posyandu
4.1.3.3.3.1 Tugas Kader
A. Pengertian
Tugas tugas kader dalam rangka menyelenggarakan Posyandu, dibagi
dalam 3 kelompok yaitu :
Tugas sebelum hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H
Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas persiapan oleh kader agar kegiatan
pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.
Tugas pada hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H Posyandu,
yaitu berupa tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.
Tugas sesudah hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H+
Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas setelah hari Posyandu.
B. Tugas-Tugas Kader
Tugas tugas kader posyandu pada H atau saat persiapan hari buka
posyandu, meliputi:
Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi, KMS, alat
peraga, alat pengukur LILA, obat-obatan yang dibutuhkan (pil besi,
vitamin A, oralit, dll), bahan/materi penyuluhan, dll.
a. Tugas tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan
tugas pelayanan 5 meja, meliputi:
1.
Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada formulir
register ibu hamil.
2.
Meja 2
Menimbang
bayi/balita
(sesuai
dengan
sembilan
langkah
penimbangan)
3.
Meja 3
4.
Meja 4
Orang sakit
5.
Meja 5
Merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh
petugas kesehatan, PLKB, PPL. Pelayanan yang yang diberikan antara
lain:
Pelayanan imunisasi
Pengobatan
Pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, oralit, dan obat
lainnya.
Kader mendaftar bayi/ balita, yaitu nama yang ditulis di secarik kertas yang
diselipkan dii KMS. Apabila balita peserta baru, berarti KMS baru diberikan
diisi dan dituliskan nama di secarik kertas.
Kader juga mendaftar ibu hamil yaitu nama ibu dan ditulis di register ibu hamil
dan langsung menuju meja 4.
b. Langkah meja 2
Kader meja 2 menimbang dan mencatat pada secarik kertas yang diselipkan
di KMS.(sesuai dengan 9 langkah penimbangan: pertama, mendirikan kaki
tiga kemudian memasang dacin. Kedua, memastikan dacin terpasang
dengan kuat dengan menariknya dari bawah. Ketiga, memposisikan bandul
geser pada posisi nol sedangkan ujung batang timbang dimasukkan pada tali
pengaman.
Langkah
keempat,
memasang
sarung
timbang/celana
Kader meja 2 meminta ibu menyerahkan KMS dan kertas catatan pada kader
meja3. Kader meja 3 memindahkan ke KMS.
d. Langkah meja 4
Kader meja 4 menerima KMS. Kader membaca dan menjelaskan data KMS.
Kader memberikan penyuluhan pada ibu, baik dengan mengacu pada data
KMS maupun hasil pengamatan.
e. Langkah meja 5
Imunisasi
KB
Meja 1 : balita biasanya tidak sabar menunggu giliran bila yang datang
banyak.
4.1.3.3.3.3 KMS
A. Pengertian
KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa
informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari lahir
sampai umur 5 tahun selain itu juga sebagai raport kesehatan gizi atau riwayat
kesehatan dan gizi balita.
B. Jenis Catatan Pada KMS
a. Pengisian KMS dilakukan pada hari buka Posyandu, yaitu di meja:
Meja 3
Meja 4
Pemberian vitamin A
Catatan pada KMS merupakan alat pemantau keadaan balita yang dijadikan
acuan untuk memberikan penyuluhan pada ibu.
Balita sakit
Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom yang pertama,
bulan kelahiran anak, kolom selanjutnya diisikan bulan berikutnya.
Masukkan data berat badan dalam grafik dengan cara membuat titik yang
mempertemukan garis tegak (bulan penimbangan) dan garis datar
(kilogram BB).
Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik bulan ini dengan titik
bulan lalu. Apabila tidak, titik tidak disambungkan.
Mencatat pemberian ASI eksklusif pada umur 0 sampai 6 bulan pada kotak di
bawah 6 bulan, caranya:
Membuat tanda silang (dicoret) pada kotak, apabila bayi diberi makanan/
minuman lain selain ASI.
Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami anak dan
penanganannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS.
4.1.3.3.3.4 Penyuluhan
A. Pengertian
Penyuluhan merupakan penyampaian informasi kepada satu atau
sekelompok orang mengenali berbagai hal yang berkaitan dengan suatu
program. Penyuluhan yang diberikan Posyandu lebih banyak mengenai
kesehatan ibu dan anak.
B. Kekurangan Penyuluhan:
Merupakan proses komunikasi 1 arah, karena itu pendengar tidak bisa
menceritakan pendapat/pengalamannya. Karena tidak dilibatkan, seringkali
peserta menjadi bosan dan kurang memperhatikan pembicaraan.
C. Kelebihan Penyuluhan:
Bisa menjangkau lebih banyak orang dan kader bisa lebih mudah
mempersiapkan informasii apa saja yang akan disampaikan. Untuk mengatasi
kelemahan di atas, kader bisa memberi kesempatan untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
D. Topik Penyuluhan Yang Wajib di Meja 4:
Penyuluhan di meja 4 dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
Pesan
pesan
pokok:
informasi
yang
diharapkan
sasaran
mau
melaksanakan.
Akibat: penjelasan mengenai apa akibatnya bila hal itu tidak dilaksanakan.
Saran yang disampaikan, jelas dan cukup praktis sehingga bisa dilaksanakan
langsung oleh ibu-ibu.
Kader bersikap ramah dalam memberikan informasi dan saran, tidak disertai
kecaman atau omelan terhadap ibu atau seseorang yang bermasalah.
Posyandu,
agar
berbagai
pihak
yang
berperan
dalam
5. Register WUS PUS di wilayah kerja Posyandu, berisi daftar wanita dan
suami istri usia produktif yang memiliki kemungkinan mempunyai anak
(hamil).
6. Data penunjang posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan ibu hamil,
melahirkan/nifas, berisi catatan jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS, PUS,
ibu hamil, menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir
(kader posyandu, kader PKK, PKB/PLKB, paramedis).
7. Data hasil kegiatan posyandu, berisi catatan jumlah ibu hamil
(yang diperiksa dan mendapat zat besi), jumlah ibu menyusui, peserta KB
yang dilayani, penimbangan balita, semua balita yang punya KMS, balita
yang timbanganya baik dan dibawah garis standar, balita yang mendapat
vitamin A, KMS yang yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat
sirup besi dan diimunisasi serta balita yang menderita diare.
E. Cara Mengisi Format SIP
1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, dan kematian ibu hamil,
melahirkan, nifas, dilaksanakan setiap bulan oleh kader dasa wisma dan
diserahkan kepada:
Ditembuskan
kepada
kader
Posyandu
di
wilayah
yang
bersangkutan.
2. Register bayi di wilayah kerja posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu
setiap bulan. Satu lembar format ini berlaku untuk 1 tahun.
3. Register anak balita di bawah wilayah kerja posyandu, dilaksanakan oleh
kader posyandu setiap bulan. 1 lembar format ini berlaku untuk 1 tahun.
4. Register ibu hamil di wilayah kerja posyandu, dilaksanakan oleh kader
posyandu setiap bulan. 1 lembar format ini berlaku untuk 1 tahun.
5. Register WUS PUS di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan oleh kader
posyandu setiap bulan. 1 lembar format ini berlaku untuk 1 tahun.
6. Data penunjang posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan ibu hamil,
melahirkan/nifas, dilaksanakan oleh kader posyandu setiap bulan setelah hari
buka posyandu (atau setiap ada kegiatan).
7. Data hasil kegiatan posyandu, dilaksanakan oleh kader posyandu setiap
bulan setelah hari buka posyandu (atau setiap kegiatan).
Masalah dari kelompok sasaran umum; antara lain ibu hamil, ibu
menyusui/ibu nifas, bayi, balita dan PUS.
Masalah dari kelompok sasaran yang perlu perhatian segera antara lain:
Ibu hamil/menyusui/nifas: ibu hamil resiko tinggi, ibu hamil kurang gizi dan
anemia, ibu hamil berisiko.
masalah gizi masyarakat, khususnya gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi atau
balita yang diakibatkan oleh krisis ekonomi.
B. Penilaian masalah
berusaha
memecahkan
masalah-masalah
sendiri,
dan
sebaiknya
Kegiatan buka posyandu atau kegiatan pelayanan 5 meja karena pada saat
itu biasanya ditemukan sejumlah masalah peserta posyandu.
memiliki
tanda-tanda
masalah,
biasanya
ditujukan
pada
puskesmas.
Biasanya kader memberikan rujukan pada meja 4 , tetapi bisa juga memberi
rujukan di luar hari posyandu, ketika menemukan masalah:
Penglihatan berkunang-kunang
Kaki bengkak
Sesak napas
Penyuluhan
Penyuluhan adalah cara belajar yang kurang partisipatif atau tidak banyak
melibatkan peserta.
Mengundang peserta
Bisa juga dilakukan pada hari arisan atau pengajian, sesudah kegiatan
selesai.
Menetapkan tempat
Kader perlu membagi tugas siapa dan kapan akan mengundang kembali
ibu.
b. Tahap pelaksanaan
Semua peserta diatur bisa duduk melingkar, tanpa ada yang duduk di
belakang.
Bersikap sabar
Mau belajar
Tidak menggurui
Bersikap terbuka
Bersikap positif
4.1.3.3.3.8 Menggerakkan Masyarakat
Kader perlu terus-menerus menggerakkan dan memotivasi ibu-ibu dan
masyarakat agar mau memanfaatkan pelayanan di posyandu. Karena tidak
menentukan
sasaran
yang
perlu
dikunjungi,
kader
bisa
Ibu yang anak balitanya bulan lalu dikirim ke puskesmas karena: 2 bulan
berturut-turut BB tidak naik, BB di bawah garis merah, sakit.
Sebelum
berpamitan
pulang,
kader
mengajak
untuk
menghadiri
posyandu.
c. Tahap sesudah kunjungan
Berikan
penjelasan
dengan
cara
sederhana,
terutama
manfaat
melaksanakan saran.
Lauk pauk (protein), yaitu makanan yang dibutuhkan sebagai zat pembangun
tubuh dan otak kita antara lain :
C. Masalah Gizi
Masalah gizi adalah masalah yang disebabkan oleh kekurangan gizi.
Meskipun anak tidak sakit dan makan banyak, apabila makanan itu tidak
memenuhi syarat gizi yang baik, maka tetap saja anak akan kekurangan gizi.
Akibat kekurangan gizi pada anak bisa sekarang dan bisa terjadi pada waktu
dewasa.
D. Cara menyusun menu bergizi
Menu yang sehat dan bergizi sebaiknya memenuhi ke 3 zat gizi utama.
Tidak perlu makanan yang mahal, gunakan bahan lokal, baik yang berasal
dari kebun/pekarangan.
Sayuran yang mudah diperoleh adalah daun singkong, labu, pucuk daun
labu, kangkung, kacang panjang.
pelayanan
posyandu
Pemberian obat-obatan.
untuk
memperkenalkan
cara
Waktu
: 16.00 selesai
Tempat
Topik
Penyampaian materi
: Endah Silfiyanti
Pemberi Simulasi
Penanggung Jawab
4.1.3.4.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
cara-cara
Meja II
mahasiswa
membantu
dengan
mengarahkan
dan
mahasiswa
membantu
dengan
mengarahkan
dan
melakukan penyuluhan.
Latar Belakang
Remaja merupakan komponen masyarakat yang memiliki peranan yang
sangat penting. Baik tidaknya suatu masyarakat di masa depan sangat
tergantung dari kondisi remajanya saat ini. Meskipun memiliki potensi yang
sangat besar, namun usia remaja juga merupakan tahapan usia yang rentan
terutama oleh pengaruh buruk dari luar. Salah satu bentuk pengaruh sangat
buruk yang ditakuti saat ini adalah narkoba.
Jumlah remaja di RW VI Kelurahan Bumiayu cukup banyak. Persentase
remajanya sekitar 10,29%. Dari jumlah ini, berdasarkan jumlah angket yang
disebarkan (88 angket), sekitar 10,34% remaja diwilayah ini memiliki riwayat
penggunaan narkoba. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat begitu besarnya
bahaya yang diakibatkan oleh narkoba. Selain dapat menimbulkan gangguan
fisik.
Narkoba dapat merusak sistem saraf, kardiovaskuler, paru dan berbagai organ
penting lainnya. Narkoba juga dapat menimbulkan gangguan sosial. Para
pengguna narkoba merupakan orang-orang yang biasanya bersikap antisosial
dan introvert. Mereka cenderung menutup diri dari pergaulan masyarakat.
Semua dampak negatif penggerak masyarakat akan berbalik menjadi beban
masyarakat.
Biasanya penggunaan narkoba dikalangan remaja awalnya hanya bersifat
ikut-ikutan dan coba-coba. Mereka merasa gengsi jika tidak memakai narkoba.
Hal ini terjadi karena kurang pengetahuan mereka akan narkoba terutama
bahaya yang ditimbulkan akibat memakai narkoba. Karena itulah diperlukan
upaya bersama dari semua komponen masyarakat untuk memangkas peredaran
narkoba dan mencegah generasi bangsa dari kehancuran akibat penggunaan
narkoba. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan
pengetahuan remaja tentang bahaya narkoba melalui penyuluhan-penyuluhan
Narkoba sehingga mereka dapat melakukan proteksi diri agar tidak terjerumus
untuk memakai narkoba.
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Narkoba, remaja di RW VI
Kelurahan Bumiayu dapat memahami tentang narkoba.
2. Tujuan Khusus
Peserta
penyuluhan
(remaja)
dapat
menyebutkan
gejala-gejala
pemakaian narkoba
C.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/Tanggal
D.
Waktu
: 19.30 WIB
Sasaran
Tempat
Penanggung Jawab
SUSUNAN KEGIATAN
1. Pembukaan acara dari Ketua RW, Sekretaris RW dan wakil dari pihak
pemuda
2. Pemilihan pengurus perkumpulan muda-mudi
3. Penyuluhan tentang narkoba
E.
EVALUASI
1. Evaluasi Proses
Penilaian terhadap kelancaran kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Evaluasi Hasil
Penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
Tempat
Waktu
: 19.30 - selesai
C. Alat
Leaflet
Flip chart
D. Metode
Diskusi
Tanya jawab
E. Langkah-Langkah Kegiatan
1.
Persiapan
Orientasi
a.Salam terapeutik
Salam.
3.
Tahap Kerja
a.
b.
c.
Dorong
peserta
untuk
memberikan
pendapat
Berikan
pujian
atas
kemampuan
peserta
untuk
memberikan pendapat.
e.
4.
Tahap terminasi
a.
Evaluasi
Memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta
B. Jenis-jenis Narkoba
1. Opium : jus dari bunga opium, Papaver somniverum.
2. Candu : Getah tanaman Papaver Somniferum.
3. Morfin: hasil olahan dari opium/candu mentah. Rasanya pahit, berbentuk
tepung halus putih atau cairan berwarna.
4. Heroin ( putaw): obat bius yang sangat kuat efeknya.
5. Codein: turunan dari candu/ opium.
6. Methadone: narkotika sintetis.
7. Kokain : zat adiktif yang sangat berbahaya berasal dari tanaman
Erythroxylon coca.
8. Ganja : terbuat dari daun Canabis Sativa.
9. Ecstasy: mendorong pemakai untuk aktivitas yang berlebihan dan dapat
mengalami dehidrasi ( kekurangan cairan ).
10. Shabu-shabu: nama aslinya methamphetamine, berbentuk seperti gula
atau penyedap masakan, tidak berwarna dan tidak berbau.
C. Bentuk-Bentuk Narkoba
1. Adonan : candu.
2. Tepung halus : morfin, heroin, shabu-shabu.
3. Cairan berwarna atau jernih: heroin, codein.
4. Tablet / pil / kapsul: heroin, codein, methadone, kokain, ekstasi.
5. Daun: ganja
D. Gejala-Gejala Pemakaian Narkoba Yang Berlebihan
1. Opiat
Pada orang-orang memakai narkoba jenis opiat ditemukan gejala-gejala;
perasaan senang dan bahagia, acuh tak acuh,malas bergerak, sering
mengantuk, mual, bicara cadel, pupil mata mengecil dan adanya gangguan
perhatian/daya ingat
2. Ganja
Pada pemakai ganja terdapat gejala-gejala; perasaan senang dan
bahagia, santai dan lemah, sikap acuh tak acuh, mata merah, nafsu makan
meningkat dan mulut kering. Disamping gejala-gejala tersebut, pada pemakai
ganja
ditemukan
pula
adanya
pengendalian
diri
yang
kurang,
sering
fisik
yang
menunjukkan
adanya
kemungkinan
penyalahgunaan Narkoba adalah: berat badan turun drastis, mata terlihat cekung
dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman. Pada tangan penuh dengan
bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka
sayatan, goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan. Buang air
besar dan kecil kurang lancar serta sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang
jelas juga dapat menjadi tanda-tanda fisik kemungkinan penyalahgunaan
narkoba.
b. Emosi
Perubahan emosi yang menunjukkan kemungkinan penyalahgunaan
narkoba adalah; sangat sensitif dan cepat bosan, bila ditegur atau dimarahi, dia
malah menunjukkan sikap membangkang. Emosinya naik turun dan tidak ragu
untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau
orang di sekitarnya.
c. Perilaku
Perubahan
perilaku
yang
dapat
menjadi
tanda-tanda
seseorang
akan
narkoba,
mereka
dapat
melakukan
berbagai
cara
diantaranya suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan
menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barangbarang berharga miliknya, banyak yang hilang serta selalu kehabisan uang.
Perilaku yang lain yang sering ditunjukkan oleh pemakai narkoba adalah
waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang
yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya serta takut akan air.
Jika terkena akan terasa sakit karena itu mereka jadi malas mandi. Sering
batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala putus
zat. Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada
maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
Tanda-tanda perubahan perilaku lainnya adalah sering berbohong dan
ingkar janji dengan berbagai macam alasan, mengalami jantung berdebar-debar,
2.
3.
4.
sang
pecandu.
Sehingga
sangat
rentan
dan
sangat
besar
menjelaskan
tentang
pengertian
reproduksi,
kesehatan
C. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal
Waktu
: 19.30 WIB
Sasaran
Tempat
Penanggung Jawab
D. Susunan Kegiatan
1. Pembukaan acara dari Ketua RW, Sekretaris RW dan wakil dari pihak
pemuda
2. Pemilihan pengurus perkumpulan muda-mudi
3. Penyuluhan tentang narkoba
4. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja
4.1.3.3.2.2 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Tema
Sasaran
Tempat
: 30 menit
Metode
: Ceramah
Materi
: Terlampir
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan para peserta dapat mengerti
tentang kesehatan reproduksi remaja.
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, para remaja dapat:
menjelaskan
tentang
pengertian
reproduksi,
kesehatan
III. Media
Lembar balik (flipchart), Leaflet
IV.
Kegiatan Penyuluhan
No.
1
Waktu
3 Menit
17 Menit
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan
Pembukaan
Peserta
Menjawab salam,
memperhatikan,
salam
mendengarkan,
Memperkenalkan diri
menjawab
pertanyaan
Memberikan
test
pertanyaan
tentang
pre
Mendengarkan
dan
memperhatikan
pengertian
remaja
dan
kesehatan
perubahan
7 Menit
kepada
peserta
Bertanya
Menjawab
(remaja)
pertanyaan (post
test)
3 Menit
Mendengar
menjawab salam
jalannya
pelaksanaan
acara,
kelancaran
acara
maupun
Kesehatan
reproduksi
remaja
adalah
suatu
kondisi
sehat
yang
dan
Apa
yang
perlu
kita
ketahui
tentang
alat
reproduksi
kita?
bagian
yang
paling
sensitif
dalam
meneriman
rangsangan seksual.
d) Lubang kemaluan (lubang vagina) terletak antara lubang kencing
dan anus (dubur)
e) Rambut kemaluan yang tumbuhnya saat perempuan memasuki usia
pubertas
Bagian dalam:
a) Vagina (liang kemaluan/liang senggama), bersifat elastis dan dapat
membesar serta memanjang sesuai kebutuhan fungsinya sebagai
organ baik saat berhubungan seks, jalan keluarnya bayi saat
melahirkan atau saluran keluarnya darah saat haid.
b) Mulut rahim (cervix), saat berhubungan seks, sperma yang
dikeluarkan penis laki-laki di dalam vagina akan masuk ke dalam
mulut rahim hingga bertemu sel telur perempuan.
c) Mulut rahim (cervix), adalah tempat rumbuhnya janin hingga
dilahirkan. Rahim dapat membesar dan mengecil sesuai kebutuhan
(hamil dan setelah melahirkan).
d) Dua buah saluran telur (tuba fallopi) yang terletak disebelah kanan
dan kiri rahim. Sel telur yang sudah matang atau yang sudah
dibuahi akan disalurkan ke dalam rahim melalu saluran ini.
e) Dua buah indung telur (ovarium) kanan dan kiri. Ketika seorang
perempuan lahir, ia sudah memiliki ovarium yang mempunyai
sekitar setengah juta ova (cikal bakal telur). Tiap ova punya
Waktu
: 20.00 selesai
Tempat
Topik
Penyuluh
Peserta
saja
yang
perlu
memberikan
pendidikan
kesehatan
reproduksi?
4. Apa saja materi yang perlu disampaikan saat memberikan
pendidikan tentang kesehatan reproduksi pada remaja?
5. Apakah zat adiktif itu termasuk narkoba dan apa saja contohnya?
6. Apakah pada pemakai narkoba terjadi penurunan ukuran organ
vital?
Evaluasi Hasil
Peserta diberikan beberapa pertanyaan yang isinya sama dengan
saat sebelum penyuluhan. Peserta yang hadir 80% mampu menjawab
pertanyaan dari mahasiswa tentang materi yang telah disampaikan.
Sedangkan pada saat pre-test peserta hanya mampu menjawab 45% dari
pertanyaan
yang
diajukan
Hal
ini
membuktikan
bahwa
peserta