Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA DASAR

PENGARUH DIMPLE-DIMPLE KECIL PADA BOLA GOLF

Nama

: I Gede Surya Adi Pranata

NIM

: 1108205006
JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS UDAYANA
2011

BAB I
PENDAHULUAN
Golf merupakan permainan yang membutuhkan lapangan yang sangat luas, dan
permainan ini biasanya dimainkan oleh orang-orang kaya. Dengan berbekalkan stik golf dan
bola golf, permainan ini dapat menjadi permainan yang sangat mahal.
Pada bola golf terdapat dimple-dimple kecil yang tersusun sangat rapi dan terstruktur,
serta dengan kedalaman yang sama. Ternyata dimple-dimple kecil ini tidak bisa diabaikan
peranannya dalam permainan yang mahal tersebut. Dimple-dimple ini memiliki pengaruh
terhadap aliran udara di sekitar bola, yang menyebabkan bola dapat menempuh jarak yang
dua kali lebih jauh dari pada bola golf tanpa dimple atau permukaannyua licin.
Karena dalam hal ini menyinggung udara, yaitu salah satu jenis dari fluida yaitu gas,
maka penulis akan membahas penerapan fluida pada bola golf. Seperti yang yang telah
dijelaskan diatas, bola golf memiliki banyak dimpel kecil di permukaannya, dan disinilah
letak penerapan fluida pada bola golf.
Fluida atau zat alir merupakan zat yang dapat mengalir seperti gas dan zat cair. Fluida
sangat banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti air yang kita minum, darah
yang ada dalam tubuh kita maupun anngota tubuh kita lainnya yang tidak luput dari fluida,
dan masih banyak lagi.
Hambatan aerodinamik kita rasakan apabila berjalan menentang angin yang cukup
kencang, kalau kita sedang berkayuh dengan perahu, terasa harus mengayuh lebih kuat
apabila ingin perahu melaju lebih cepat, bukan hanya untuk menambah kelajuannya, tapi juga
untuk mempertahankan kecepatan yang tinggi. Permukaan lambung kapal sayap serta badan
pesawat terbang dibuat rata yang tujuannya untuk megurangi hambatanya, namun pada bola
golf justru diberi permukaan yang kasar guna mengurangi hambatan dalam geraknya
sehingga dapat mencapai jarank tempuh yang jauh.

1.1.

Latar Belakang
Dalam perkuliahan, penulis mendapatkan materi pembelajaran megenai fluida, namun

penulis hanya mendapatkan materi dan beberapa penerapannya yang kurang mendalam untuk
diketahui. Sehingga dalam kesempatan kali ini penulis akan mencari tahu tentang penerapan
lain mengenai fluida lebih mendalam.
Penerapan yang di selidiki adalah hubungan fluida dengan bola golf. Pada bola golf
terdapat banyak dimple-dimple kecil di permukaannya, sebelumnya saya berpikir seharusnya
dimple-dimple ini mengurangi jarak tempuhnya, tapi kenyataannya berkat dimple-dimple
kecil ini, bola golf dapat menempuh jarak yang lebih jauh, dan tentunya memerlukan
lapangan yang luas pula.
Sebagian dari kita pasti beranggapan bahwa, bola golf dapat menempuh jarak yang
jauh karena bentuknya yang kecil dan berat, namun faktor dimple-dimple itu tidak bisa
diabaikan andilnya dalam pengaruh jarak yang ditempuhn oleh bola golf.
Untuk itu penulis ingin mengetahui penerapan fluida pada dimple-dimple kecil yang
membuat bola golf tidak rata itu. Karena memegang andil yang besar dalam jarak yang dapat
ditempuh oleh bola golf
1.2.

1.3.

Tujuan

Mengtahui peranan dimple-dimple kecil pada bola golf, sehingga dapat

menempuh jarak yang jauh apabila dipukul


Mengetahui penerapan fluida pada bola golf

Batasan Masalah
Pada masalah kali ini, penulis menggunakan bola golf yang masih utuh atau tidak ada

kerusakan fisik pada bola golf sehingga bola golf dapat

melaju di udara sebagaimana

mestinya.
Serta penulis menganggap udara yang dilalui oleh bola golf tidak bergerak atau tidak
memiliki kelajuan. Sehingga apa bila arah gerakan bola berlawanan dengan arah gerakan
udara dapat menambah gesekan udara terhadap bola dan sebaliknya arah gerakan bola searah

dengan arah gerakan udara sehingga dapat mengurangi gesekan gesekan udara terhadap bola
dan mempercepat laju bola.
1.4.

Metode Penelitian : Studi Literatur atau Studi Pustaka


Studi kepustakaan atau studi literatur dapat diartikan sebagai suatu langkah untuk

memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikan
apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder, apakah penelitian
tersebut menggunakan penelitian lapangan ataupun laboratorium atau didalam museum.
Pengertian studi kepustakaan atau studi literatur adalah:
Yang dimaksud dengan studi kepustakaan atau studi literatur adalah segala usaha yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti.
Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting sekali dalam metode ilmiah
untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dan untuk mengetahui
sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke
mana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang pernah dibuat.
Langkah pertama dalam studi kepustakan memberikan definisi dari setiap variabel
yang diteliti, jika terdapat 3 variabel maka ketiga variabel tersebut didefinisikan dari minimal
tiga sumber, sehingga muncul sembilan definisi lalu dibuat suatu kesimpulan melalui
definisi-definisi yang dikutip.

BAB II
DASAR TEORI
2.1.

Fluida

Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah dari
karakteristik deformasi bahan-bahan tersebut. Zat padat dengan fluida dianggap sebagai
bahan yang menunjukan reaksi deformasi yang terbatas ketika mengalami atau menerima
suatu gaya geser (shear). Sedangkan fluida memperlihatkan fenimena sebagai zat yang terusmenerus berubah bentuk apabila mengalami tekanan geser, dengan kata lain yang
dikategorikan sebagai fluida adalah suatu zat yang tidak mampu menahan tekanan geser
tanpa berubah bentuk.
Setiap hari kita selalu berhubungan dengan fluida hampir tanpa sadar. Banyak gejala
alam yang indah dan menakjubkan, seperti bukit-bukit pasir dan ngarai-ngarai yang dalam,
terjadi skibat gaya-gaya yang ditimbulkan oleh aJiran udara atan air serta perilaku aliran
fulida itu ketika menjumpai halangan.
Pipa air, baik yang dialiri air bersih maupun air limbah, sarna sekali bukan barang
yang aneh. Boleh jadi kita sadar bahwa pipa air minum, misalnya, harus mempunyai diameter
yang lebih besar dari suatu harga minimum agar aliran air di keran-keran dapat mencukupi
kebutuhan. Kita mungkin juga terbiasa dengan benturan antara air dan pipa ketika keran air
ditutup secara tiba-tiba. Pusaran air yang kita tihat ketika air dalam bak mandi dikeluarkan
melalui lobang pembuangannya pada dasarnya sama dengan pusaran tornado atau pusaran air
di balik jembatan. Radiator air atau uap panas untuk memanaskan rumah dan radiator
pendingin dalam sebuah mobil bergantung pada aliran fluida agar dapat memindahkan panas
dengan efektif.
Bahkan pakar fisiologi pun berkepentingan dengan konsep-konsep mekanika fluida.
Jantung adalah sebuah pompa yang mendorong sebuah fluida (darah) melalui sebuah sistim
pipa (pembuluh-pembuluh darah). Pendek kata kita selalu berurusan dengan fluida baik yang
diam maupun yang bergerak.
Kemajuan yang dicapai selama abad ini meliputi studi-studi baik secara analitik.
numerik (komputer). maupun eksperimen tentang aliran dan pengendalian lapisan batas,
strukktur turbulensi, kemantapan aliran, aliran multifase. pemindahan panas ke dan dari
fluida yang mengaIir serta banyak masalah daIam penerapan.

2.1.1. Beberapa istilah dalam mekanika fluida


Kerapatan(density): adalah jumlah / kwantitas suatu zat pada suatu unit
volume, density dapat dinyatakan dalam tiga bentuk :
1. Mass density () satuan dalam SI adalah (kg/m3)
2. Berat spesifik (specific weight) () = . g satuan dalam SI = N/m3
dimana g = percepatan gravitasi (~9,81 m/s2)
3. Spesifik gravity (s.g) merupakan perbandingan antara density dengan
berat spesifik suatu zat terhadap density atau berat spesifik suatu

standard zat (umumnya terhadap air). Jadi s.g tidak mempunyai satuan.
Viskositns. Viskositas suatu fluida merupakan ukuran ketahanan suatu fluida
terhadap deformasi stau perubahan bentuk. Dalam sistim SI tegangan () =
(du/dy), atau dengan kata lain tegangan geser diekspresikan dalam N/m2
(Pa) dan gradien kecepatan (du/dy) dalam (m/s)/m, karena itu satuan SI untuk
viskositas dinamik adalah : N.s/m2 atau kg/m.s. Sedang viskositas kinematik
(v) didefenisikan sebagai perbandingan viskositas dinamik terhadap
kerapatan (density) v =/ dalam SI viskositas kinematik mempunyai satuan
m2/s.

Contoh :
Suatu fluida dengan viskositas dinamik = 0,080 kg/m.s dan kerapatan
=825 kg/m3 mengalir sepanjang sebuah permukaan dengan profil kecepatan yang
diberikan melalui persamaan = 50 y 104 Y2 (m/s), dimana y jarak dari pennukaan
batas dalam meter.
Hitung tegangan geser di permukaan batas itu!
Jawab: Gradien kecepatan pada y =0 adalah(du/dy}y=0= 50 (m/s)/m jadi:
()=(du/dy) y=0= (0,080)(50) =4 Pa.

Dalam menganalisa fluida, sering diperlukan konsep penyederhanaan. Salah


satu konsep demikian adalah konsep fluida ideal, yaitu fluida yang tak viskous.
Dengan demikian fluida ideal sarna sekali tidak dapat menahan gaya geser. Anggapan
bahwa suatu fluida tidak viskous sangat menyederhanakan analisa, dan dalam banyak
hal membantu penyelesaian persoalan-persoalan teknik yang lebih rumit sebagai
sebagai pendekatan pertama. Selain itu penyederhanaan demikian masih dapat
diterima selama penyederhanaan tersebut memberikan pedoman untuk memperoleh
jawaban yang masuk akal.
2.1.2. Konsep kontinum

Dalam zat yang bersifat bersifat kontinum, pada titik sebarang orang dapat
mendefinisikan suatu sifat atau suatu besaran. Misalnya, massajenis adalah fungsi dari
kedudukan jadi:
P = p(x,y,z,t)
Disini kita menjumpai apa yang disebut medan, yaitu suatu besaran yang
merupakan fungsi dari kedudukan atau ruang.:
Ada tiga macam medan yaitu :
1. Medan skalar, misalnya massa jenis, temperatur, viskositas
2. Medan vektor, misalnya kecepatan, percepatan, gaya
3. Medan tensor, misalnya tegangan pada suatu titik.
Selain itu, dalarn fluida yang bersifat kontinum, dapat dijumpai tiga macam
gaya yaitu :
1. Gaya permukaan, misalnya tekanan, tegangan geser, yang bekerja pada titik pada
pennukaan
2. Gaya badan, rnisalnya gaya elektrostatik, elektromegnetik. gaya Lorentz, dan gaya
sentrifugal. Gaya ini merupakan akibatdari adanya.medan potensial
3. Tegangan permukaan, gaya yang hanya bekerja pada permukaan yaitu bidang
pertemuan antara dua macam atau lebih zat atau fasa).

2.1.3. Tegangan permukaan


Tegangan permukaan adalah gaya perentang yang diperlukan untuk
membentuk selaput, yang diperoleh dengan membagi suku energi permukaan
denga.npanjang satuann selaput dalam kesetimbangan. Tegangan permukaan ini
terjadi akibat perbedaan tarik menarik timbal-balik antara molekul-molekul zat cair
dekat permukaan dan molekul-molekul yang terletak agak lebihjauh dari permukaan
dalam zat cair yang sarna.
Untuk tetes kecil yang berbentuk bola denganjari-jari r dimana, tekanan p
yang perIu untuk mengimbangi gaya tarik yang disebabkan oleh tegangan permukaan
dihitung sebagai berikut :
Gaya akibat tekanan dalam (pr2 ) = gaya akibat tegangan permukaan yang
mengelilinginya(2r), sehingga dapat ditulis p = 2/r , Untuk sebuah persamaan

lengkug yang umumnya dengan r1dun r2 sebagai jari-jari utama , persamaan tersebut
berbentuk :
P=

( r11 + r12 )

Untuk sebuah silinder, salah satu jari-jari bidang lengkungnya tak terhingga, maka
berlaku
p= /r

Persamaan tersebut menunjukan bahwa tekanan menjadi lebih besar bagi jarijari tetes atau silinder yang amat kecil.

2.2.

Penerapan pada bola golf


Penerapan konsep fluida pada bola golf terdapat pada dimple-dimple kecil pada

permukaan bola golf yang menyebabkan bola golf terlihat tidak rata.
Dimple-dimple kecil pada bola golf ini menyebabkan bola golf dapat menempuh jarak
dua kali lebih jauh daripada bola golf tanpa dimple, karena dimple-dimple ini membuat bola
golf memilika gaya angkat dan gaya hambat ketika melakukan putaran di udara.
2.2.1. Gaya-gaya pada bola golf
Sebuah benda akan mengalami total gaya akibat fluida apabila terjadi gerak relatif
antara permukaan benda dan fluida. Gaya-gaya fluida tersebut merupakan gaya permukaan
yang tegak lurus dan juga searah permukaan benda atau merupakan gaya normal ataupun
gaya gesek. Total gaya fluida yang arahnya searah aliran fluida disebut DRAG atau gaya
hambat dan total gaya yang tegak lurus aliran fluida disebut LIFT atau gaya angkat.
Perhitungan total gaya tersebut tidak dapat diselesaikan secara analitis. Hampir semua
penyelesaian total gaya tersebut membutuhkan hasil eksperimen yang dinyatakan dalam
bentuk koefisien gaya angkat ataupun koefisien gaya hambat untuk bentuk geometri tertentu.
2.2.1.1 Drag
Gaya hambat adalah komponen gaya fluida pada benda yang searah dengan arah
aliran fluida atau gerakan benda. Gaya hambat dibedakan menjadi gaya hambat bentuk (form

drag) dan gaya hambat gelombang (wave drag). Dengan pendekatan bahwa pada aliran tidak
timbul gelombang maka pembahasan gaya hambat hanyalah gaya hambat bentuk saja, untuk
selanjutnya disebut gaya hambat. Dari analisa tanpa dimensi dapat ditentukan gaya hambat
diduga merupakan fungsi sebagai berikut : Parameter tanpa dimensi tersebut dinyatakan
sebagai koefisien gaya hambat, CD pada persamaan dibawah ini :

Ada dua drag yang terjadi pada bola golf, yaitu skin friction drag (gaya hambat akibat
gesekan dengan udara degan bola) dan pressure drag (gaya hambat akibat olakan aliran
dibelakang bola). Pada bola licin, aliran dari depan akan bola terbelah ke sekitar bola,
bergerak ke belakang, namun aliran terlepas sebelum sampai diujung belakang, dan terjadi
ulakan2 kecil dibelakang bola. Alirannya adalah aliran laminar.
Pada bola golf yang memiliki dimple, pelepasan aliran ini ini dapat ditunda, artinya
titik pelepasan aliran dapat dapat digeser lebih ke belakang, olakannya pun lebih sedikit.
Aliran pada bola dengan dimple adalah aliran turbulen. Pressure drag pada aliran turbulen
lebih kecil dari aliran laminer. Jadi, dengan memberi dimple pada bola (menambahkan
kekasaran/roughness)

memang

akan

meningkatkan

skin

friction

drag,

tetapi

pengurangan/reduksi terhadap pressure drag nya jauh lebih besar, sehingga drag totalnya
lebih kecil.
2.2.1.2. Lift
Gaya angkat adalah komponen resultan gaya fluida tegak lurus terhadap aliran fluida.
Besarnya gaya angkat untuk mengangkat benda dengan bidang angkat umumnya
didefinisikan sebagai:

Bidang angkat adalah bentuk-bentuk yang mampu manghasilkan daya angkat seperti :
layang-layang, aerofoil, hidrofoil, baling-baling atau kipas. Dari persamaan 2.15 maka
persamaan koefisien gaya angkat adalah :

Gejala tentang gaya angkat diawali dari mekanika fluida klasik, yang kemukakan oleh
Newton tahun 1672 dan di teliti oleh Magnus tahun 1853 dan menghasilkan efek Magnus
yaitu : munculnya gaya angkat pada aliran fluida tidak bergesekan sekitar sebuah silinder
akibat diberikan vortek bebas atau sirkulasi.

2.2.1.2. Efek Magnus

Kecepatan lokal di dekat bola terdiri dari kecepatan aliran udara dan kecepatan
putaran bola, yang berkurang jika jaraknya makin jauh dari bola. Pada sebuah bola yang

berputar dengan bagian atas bergerak searah dengan aliran udara, maka kecepatan udara
setempat di bagian atas akan lebih cepat dari pada di bagian bawah. Perbedaan kecepatan di
permukaan melibatkan perbedaan tekanan, dengan tekanan yang lebih rendah di atas
dibandingkan dengan tekanan yang ada di bawah. Daerah bertekanan rendah mengakibatkan
gaya ke atas yang dikenal dengan Efek Magnus.
Teori efek magnus digunakan pada aerodinamika. ketika objek bergerak melalui
udara. permukaannya dipengaruhi oleh lapisan tipis udara yang disebut dengan lapisan batas.
pada kasus bola, yang mempunyai bentuk aerodinamik yang kurang baik, udara di lapisan
batas keluar dari permukaan,membentuk ombak atau daerah tekanan rendah dibelakang bola.
back pressure yang berbeda membuat gaya yang terbalik pada bola, yang melambatkan
pergerakan ke depan. ini merupakan aerodinamik yg terjadi pada setiap benda yang bergerak
di udara. Bagaimanapun juga jika bola berputar sepanjang pergerakannya, lapisan batas
terpisah pada titik yg berbeda. Akibatnya udara yg mengalir mengelilingi bola membelok
menyamping sehingga tidak simetriknya ombak dibelakang bola.efeknya menyebabkan
perbedaan tekanan Seperti terlihat dalam gambar, di titik A, sebuah titik stagnasi terbentuk
di mana aliran udara yang mengenai permukaan terpisah, sebagian ke atas dan sebagian ke
bawah.
Titik stagnasi yang lain adalah titik B ketika kedua aliran udara bergabung dan
melanjutkan dengan kecepatan yang sama. Nilai putaran bola golf menunjukan kecepatannya
berputar pada sumbu ketika terbang, diukur dalam satuan rotasi per menit (rpm). Nilai
putaran yang umunnya digunakan antara 2000-4000 rpm. Putaran menghasilkan lift yang
secara langsung mempengaruhi seberapa tinggi bola golf terbang dan seberapa cepatnya
berhenti ketika jatuh ke tanah
Lintasan terbang dipengaruhi oleh putaran bola golf Kelebihan jumlah putaran akan
menyebabkan bola melonjak tinggi, akibatnya kehilangan jarak. Putaran terlalu sedikit akan
menahan terjadinya lift sehingga bola tidak terangkat. Menjaga jumlah putaran pada
tingkatan yang tepat dapat memaksimalkan jarak yang dicapai, jejak lintasannya parabola
dapat dilihat pada gambar.

BAB III
PEMBAHASAN
Bola golf merupakan bola yang terbuat dari inti karet,yang desain permukaannya
tidak mulus melainkan memiliki dumpel-dempel kecil. Bola yang digunakan pada olahraga
golf ini memiliki bentuk dan konfigurasi yang khusus, yaitu permukaannya yang memiliki
dimple-dimple kecil, Bentuk ini ternyata memiliki pengaruh pada aerodinamika dari bola golf
tersebut. Bola golf dibuat berlubang-lubang untuk membuat pergeseran lapisan pada udara
semakin lambat karena ada lapisan kecil pada alur/lubang bola pada permukaan sehingga
memperpanjang jarak geseran lapisan udara pada lapisan paling dekat pada permukaan, jadi
kecepatan udara pada permukaan naik sehingga beda kecepatan dengan lapisan diatasnya
lebih kecil hal ini juga dapat mengurangi timbulnya turbulensi pada bagian akhir bola.

Pengaruh dimple Bola golf yang licin jika dipukul oleh pemain golf profesional hanya
mampu menempuh jarak setengah dari bola golf dengan dimple. Umumnya bola golf
mempunyai 300-500 dimple dengan kedalaman rata sekitar 0.01 inci. gaya angkat (lift) dan
gaya hambat (drag) pada bola golf sangat sensitif terhadap kedalaman dimple, perubahan
kedalaman 0.001 inch bisa menghasilkan perubahan yang besar terhadap lintasan bola dan
jarak terbang.

Aliran udara pada permukaan dimple benda bergerak mempunyai daerah tekanan
tinggi pada sisi depannya. Udara mengalir dengan mulus pada keseluruhan permukaan sisi
depan dan akhirnya berseparasi di sisi belakang benda. Benda bergerak juga menunda daerah
olakan turbulen dimana udara mengalir secara tidak tetap, mengakibatkan tekanan rendah
dibelakang benda. ukuran olakan dipengaruhi oleh drag pada benda. Dimple pada bola golf
membuat lapisan batas udara turbulen mengecil karena melekat pada permukaan bola. Ini
memberikan aliran udara yang mulus ketika mengikuti permukaan bola sedikit lebih jauh di
sisi belakang bola, dengan demikian dapat mengurangi ukuran dari olakan yang terjadi.
Dimple juga mempengaruhi lift. Bola licin yang berputar menimbulkan lift karena belokan
aliran udara serupa dengan yang terjadi di sayap pesawat. Gerakan memutar membuat
tekanan udara pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan udara pada bagian atas,
ketidakseimbangan ini membuat gaya keatas pada bola. Putaran bola menyumbang sekitar
1/2 pada gaya angkat bola golf. 1/2 lainnya dihasilkan akibat dimple bola bolf.

BAB IV
KESIMPULAN
Bola golf didesin dengan dimple-dimple kecil yang bertujuan untuk memperoleh
jangkauan jarak yang jauh, karena dimple-dimple tersebut berpengaruh terhadap
aerodinamika dari bola golf tersebut. Dengan putaran yang tepat bola golf dapat mencapai
jangkauan yang oftimal. Bola golf biasanya memiliki jumlah dimple sekitar 300-500. Apabila
bola golf didesain tanpa dimple, maka jarak jangkauan yang dapat ditempuh adalah setengah
kali dari bola golf dengan dimple. Dimple pada bola golf juga berpengaruh terhadap
berkurangnya turbulence pada bagian akhir bola.
Hubungan antara konsep fluida dengan dimple-dimple kecil yang terdapat pada bola
golf adalah terhadap aliran udara pada permukaan bola golf. Saat bola golf dalam keadaan
berputar, aliran udara pada permukaan bagian yang berlawanan terhadap putaran bola
mengalami drag, dimana pada sisi ini tekanan udara lebih besar. Dimple-dimple ini juga
berpengaruh terhadap terjadinya lift pada bola golf, yaitu gaya angkat. Ketika aliran udara
searah dengan putaran bola maka tekanan udara pada sisi ini akan lebih kecil. Karena tekanan
udara pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan udara pada bagian atas maka keadaan
ini menyebabkan gaya angkat.

DAFTAR PUSTAKA
http://vandesayuz.blogspot.com/2010/02/studi-pustaka_27.html?
zx=b0414e5073d5caba tanggal :23/12/2011
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Fisika/0276%20Fis1-4a.htm tanggal : 23/12/2011
http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-pagehistory.php?
page=zAerodinamika+pada+bola+golf+(+Dokumentasi+Pengetahuan+CFD+
%3A+Catatan+Kuliah+%2C+Resume+Diskusi-Forum+dan+Studi+Kasus+)&preview=3
tanggal : 23/12/2011

http://www.google.co.id/imgres?
imgurl=http://4.bp.blogspot.com/_mDCq2KqgYWo/TMy8fCULEwI/AAAAAAAACx8/FW
GyGhcSxrk/s1600/golfballscheme.jpg&imgrefurl=http://wahw33d.blogspot.com/2010/10/ala
san-mengapa-bola-golf-berisi.html&usg=__LXqSlRlZJVGC1T76aVpru6exmc=&h=528&w=443&sz=43&hl=id&start=3&zoom=1&tbnid
=bxlCRCfpjGuH3M:&tbnh=132&tbnw=111&ei=2Yf0Tq7uNsztrQe5xsX1Dw&prev=/search
%3Fq%3Dgaya%2Bpada%2Bbola%2Bgolf%26hl%3Did%26sa%3DG%26gbv
%3D2%26tbm%3Disch&itbs=1 tanggal 23/12/2011
http://www.google.co.id/imgres?
imgurl=http://i43.tinypic.com/2my6miu.jpg&imgrefurl=http://www.ccitonline.com/mekanika
l/tiki-index.php%3Fpage%3DzAerodinamika%2Bpada%2Bbola%2Bgolf
%2B(%2BDokumentasi%2BPengetahuan%2BCFD%2B%253A%2BCatatan%2BKuliah%2B
%252C%2BResume%2BDiskusi-Forum%2Bdan%2BStudi%2BKasus
%2B)&usg=__TPZBn5WmJEw5KaUqFA2SxGxNXrU=&h=306&w=461&sz=16&hl=id&st
art=7&zoom=1&tbnid=oyrzXb6MjjphwM:&tbnh=85&tbnw=128&ei=2Yf0Tq7uNsztrQe5xs
X1Dw&prev=/search%3Fq%3Dgaya%2Bpada%2Bbola%2Bgolf%26hl%3Did%26sa%3DG
%26gbv%3D2%26tbm%3Disch&itbs=1
tanggal 23/12/2011

Anda mungkin juga menyukai