C 398 BCC 2 Aa 08 D 1 F 2
C 398 BCC 2 Aa 08 D 1 F 2
SKRIPSI
Oleh
Indri Harimukti
NPM 09320020
Skripsi
Diajukan Kepada IKIP PGRI Semarang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Indri Harimukti
NPM 09320020
ii
Halaman Persetujuan
Skripsi berjudul
KANDUNGAN SAPONIN DAN FLAVONOID PADA DAUN PEPAYA
(Carica papaya L.) AKIBAT PEREBUSAN BERSAMA DAUN SINGKONG
(Manihot utilissima)
Semarang, ...............................
Pembimbing I
Pembimbing II
NPP 098101248
iii
Halaman Pengesahan
Skripsi berjudul
KANDUNGAN SAPONIN DAN FLAVONOID PADA DAUN PEPAYA
(Carica papaya L.) AKIBAT PEREBUSAN BERSAMA DAUN SINGKONG
(Manihot utilissima)
yang dipersiapkan dan disusun oleh
Indri Harimukti
NPM 09320020
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada hari Senin, tanggal 18 November 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Panitia Ujian
Ketua
Serketaris
Anggota Penguji
1. Drs. Ben Suharno, SH., M.Si
NIP. 19510616 198003 1 002
(................................)
(................................)
(.................................)
iv
Indri Harimukti
Progdi Pendidikan Biologi
ABSTRAK
Penilaian bertujuan untuk menganalisis pengaruh perebusan daun pepaya (Carica
papaya L.) menggunakan daun singkong (Manihot utilissima) terhadap
kandungan saponin dan flavonoid.
Penilaian dilaksanakan mulai bulan juni-juli di Laboratorium Biologi IKIP PGRI
Semarang, dan uji kimia dilaksanakan pada bulan agustus 2013 di Laboratorium
Fitokimia Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Semarang. Metodologi
penelitian yang digunakan Rancangan acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan
yaitu 0%, 25%, 50%, 75% masing masing perlakuan diulang tiga kali sehingga
terdapat 12 unit percobaan.
Hasil penelitian secara kualitatif menunjukkan bahwa pada perlakuan pemberian
daun singkong (Manihot utilissima) pada perebusan bersama daun pepaya (Carica
papaya L.) pada konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75% dinyatakan positif mengandung
saponin dan dinyatakan negatif mengandung flavonoid.
Kesimpulannya adalah kebiasaan masyarakat menghilangkan rasa pahit pada
daun papaya (Carica papaya L.) dengan perebusan dengan penambahan daun
singkong (Manihot utilissima), ternyata berakibat atau berdampak kandungan
flavonoidnya turun sampai hilang, ini berarti fungsi antioksidan daunnya juga
hilang. Sedangkan kandungan saponinnya masih ada ini berarti fungsi sebagai
antimikroba dan antifungi daunya juga masih ada.
Dari uji organoleptik tertinggi diperoleh pada perlakuan C yaitu pada konsentrasi
daun singkong 50%, terendah pada perlakuan A yaitu pada konsentrasi daun
singkong 0%. Pemberian daun singkong pada proses perebusan daun pepaya
dapat berpengaruh terhadap sifat organoleptik.
Kata kunci : Daun singkong, proses perebusan, daun pepaya, saponin, flavonoid.
KATA PENGANTAR
Semarang,
Penulis
vi
2013
MOTTO :
Jika tak bisa menjadi pensil untuk menulis kebahagiaan orang lain, jadilah penghapus untuk
menghapus kesedihan orang lain
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
(QS. Al Baqarah: 286)
Sesungguhnya bersama kesusahan terdapat kemudahan
(QS. Al Insyroh: 6)
Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka allah akan memudahkan
padanya jalan menuju surga
(H.R . Muslim)
Persembahan :
Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang-orang yang senantiasa memberikan
semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
1. Drs. Ben Suharno.,SH.,M.Si selaku Dosen Pembimbing I
2. Rivanna Citraning Rachmawati.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II
3. Kedua Orang tua tercinta Bapak Sunarna.,SE dan Ibu Titik Kristianti yang
telah senantiasa memberikan cinta dan kasih sayang yang sangat berlimpah.
4. Kakak penulis, Pujianto.,S.Pd, Fajar Anggraini, yang telah memberikan
motivasi dan semangat.
5. Kedua adik penulis, Apriliana Wulansari dan Laylin Permadani yang telah
memberikan motivasi dan semangat.
6. Rekan dalam penelitian dan penyusunan skripsi, Neftriana Putri dan Yulia
Novita sari yang selalu mendukung penulis dalam suka maupun duka.
Semua pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan skripsi ini
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR ILUSTRASI ................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang masalah....................................................................... 1
B. Permasalahan ...................................................................................... 3
C. TujuanPenelitian ................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................... 4
E. Penegasan Istilah ................................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................. 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
A. Pepaya (Carica papaya L.) .................................................................. 8
1. Klasifikasi....................................................................................... 8
2. Morfologi dan Habitat ..................................................................... 9
3. Kandungan kimia ............................................................................ 10
viii
b.
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
xi
DAFTAR ILUSTRASI
Gambar
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) ini berasal dari kawasan sekitar
Meksiko dan Costa Rica. Dewasa ini tanaman papaya telah menyebar keseluruh
dunia termasuk Indonesia ( Ashari, 2006 : 371). Pada pertengahan abad ke-16,
tanaman papaya mulai banyak ditanam dan dibudidayakan di Cina dan Malaysia.
Pada abad ke-19, diperkirakan mulai masuk ke Indonesia pada saat mendatangkan
bibit pepaya jenis semangka (1925-1930). Pada saat ini pepaya sudah tersebar luas
di Jawa, mula-mula hanya tanaman hias dan tanaman pekarangan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri, namun setelah diketahui menyimpan potensi yang
cukup besar, barulah kemudian dikembangkan menjadi komersial. (Suprapti, 2005
:13).
Daun pepaya merupakan salah satu bahan sayur-mayur yang digemari oleh
masyarakat pada umumnya. Namun ada juga masyarakat yang tidak menyukai
daun pepaya karena rasa pahitnya. Padahal kandungan daun pepaya sangat baik
bagi kesehatan tubuh.
Rasa pahit pada daun pepaya dikarenakan pada daun pepaya mengandung
senyawa alkaloid carpaine (Sastromidjojo, 2001). Alkaloid merupakan racun,
senyawa tersebut menunjukan aktivitas fisiologis yang luas, hampir tanpa
terkecuali bersifat basa, umumnya mengandung nitrogen dalam cincin
heterosiklik, diturunkan dari asam amino biasanya terdapat dalam tanaman
sebagai garam asam organik (Sastrohamidjojo, 1996 :205).
Dari hasil penelitian dilapangan, daun pepaya mengandung 35 mg / 100 mg
tocophenol.
Daun
muda
pepaya
mengandung
senyawa
alkaloid
mendominasi rasa pahit pada daun pepaya dan getah berwarna putih.
yang
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada
tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan
membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan
asam (Harbrone, 1996).
Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolik sekunder yang
paling banyak ditemukan didalam jaringan tanaman. Flavonoid termasuk dalam
golongan senyawa phenolik dengan struktur kimia C6-C3-C6.
Pada masyarakat, banyak dijumpai masyarakat yang menggunakan berbagai
cara alternative untuk menghilangkan rasa pahit pada daun papaya tersebut,
misalnya dengan mencampurkan tanah liat (lempung), gamping (batu kapur),
daun jambu biji, dan air kelapa pada saat proses perebusan daun pepaya.
Dari berbagai cara alternatif tersebut, banyak masyarakat yang lebih memilih
menggunakan tanah liat karena mudah didapatkan diarea tempat tinggal mereka.
Akan tetapi banyak masyarakat juga yang memanfaatkan daun singkong (Manihot
utilissima) untuk menghilangkan rasa pahit yang berasal dari senyawa alkaloid
pada saat proses perebusan daun pepaya (Carica papaya L.) untuk dikonsumsi.
Daun singkong inilah yang berfungsi sebagai penetrallisir rasa pahit dari daun
pepaya tersebut. Namun, banyak masyarakat belum mengetahui campuran atau
dosis daun singkong (Manihot utilissima) yang baik yang digunakan dalam
perebusan bersama daun pepaya (Carica papayaL.), karena dikawatirkan
perebusan bersama atau tanpa mengetahui jumlah dosis yang tepat justru akan
mengurangi atau menghilangkan kandungan yang ada pada daun pepaya (Carica
papayaL.) diantaranya kandungan saponin dan flavonoid. Maka dari itu,
masyarakat hanya mendapatkan rasa daun pepaya yang lezat karena sudah tidak
terasa pahit jika dikomsumsi, tetapi tidak mendapatkan khasiat yang bermanfaat
bagi kesehatan tubuh.
2.
3.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagi mahasiswa
Menambah informasi pengetahuan baru terhadap civitas akademika
khususnya Jurusan Biologi tentang pengaruh pemberian daun singkong
(Manihot utilissima) pada perebusan daun papaya (Carica papaya L.)
terhadap kandungan saponin dan kandungan flavonoid.
2.
Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara perebusan dan
komposisi daun papaya ( Carica papaya L. ) dengan menggunakan daun
singkong (Manihot utilissima).
3.
Bagi pendidikan
Memberikan pengetahuan dan pemahaman baru bagi siswa SMA kelas X
semester 1 pada mata pelajaran biologi pada :
SK
KD
E. Penegasan Istilah
Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari salah penafsiran dalam
penelitian ini, maka penulis memberi batasan-batasan suatu definisi istilah yang
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
Daun pepaya
Carica papaya L (pepaya) banyak ditanam sebagai pohon buah-buahan.
Daun-daun yang muda dapat dimakan sebagai sayur (lalab). Daun yang
biasanya banyak diolah dan dikonsumsi oleh masyarakat kebanyakan yaitu
pada daun muda, karena pada daun muda cenderung mudah diolah karna
tidak memakan waktu lama untuk memasaknya dan teksturnyapun lebih
lunak dibandingkan dengan daun pepaya yang tua dan rasanyapun tidak
sepahit daun pepaya yang tua. Daun pepaya berupa daun tunggal, bertepi rata,
duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu. Daun kelopak 4-7, biasanya 5,
bagian bawah melekat pada dasar bunga, bagian luarnya berigi yang kadang
terputar seperti spiral, tidak gugur. Daun mahkota sama banyaknya dengan
daun
kelopak,
bebas,
berkuku
seringkali
berbentuk
cekung.
(Tjitrosoepomo,1996 : 259).
2.
Perebusan
Perebusan adalah pemanasan didalam air mendidih atau uap air pada suhu
1000 C selama beberapa menit dan proses transfer kalor (yang diukur dengan
panas) dari sumber ke material dengan menggunakan medium yang
mengandung senyawa air (H2O). Transfer panas dapat terjadi satu tahap atau
lebih secara konduksi, konveksi maupun radiasi tergantung dari batasan
sistem yang dibuat. Medium transfer panas dalam perebusan dapat berupa air
maupun dalam bentuk uap air (steam).(Fardiaz,1992).
3.
Daun Singkong
Singkong (Manihot utilissima) adalah tanaman dikotil berumah satu.
Merupakan tanaman semak belukar tahunan, ubi kayu tumbuh setinggi 1- 4 m
dengan daun besar yang menjari dengan 5 hingga 9 belahan lembar daun.
Daunnya yang bertangkai panjang bersifat cepat luruh. Pada tanaman yang
diperbanyak secara vegetatif, akar serabut tumbuh dari dasar lurus. Umbinya
bewarna putih atau kekuning-kuningan.(Sudarma, 2013).
4.
Saponin
Menurut Harbone (1987) Saponin adalah jenis glikosida triterpenoid dan
sterol yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin ada pada seluruh
tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan
dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Saponin
merupakan senyawa yang berasa pahit menusuk, berbusa dalam air dan larut
dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam eter sehingga menyebabkan
bersin serta iritasi pada selaput lendir.
5.
Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa 15-karbon yang umumnya tersebar di seluruh
dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah
diidentifikasi. Sebagian besar flavonoid terhimpun di vakuola tengah,
walaupun disintesis di luar vakuola. Ada tiga kelompok flavonoid yang amat
menarik perhatian dalam fisiologi tumbuhan, yaitu antosianin, flavonol dan
flavon.(Salisbury, 1995 : 150-151).
Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6-C3-C6.
Artinya, kerangka karbonya terdiri dari atas dua gugus C6 (cincin benzena
tersubtitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga-karbon. Flavonoid sering
terdapat sebagai glokosida. Golongan terbesar flavonoid berciri mempunyai
cincin piran yang menghubungkan rantai tiga-karbon dengan salah satu dari
cincin benzena.(Robinson, 1995 : 191).
6.
Organoleptik
Organoleptik adalah suatu sifat yang dinilai dengan memberikan rangsangan
ke panca indra, dimana sifat organoleptik ini banyak digunakan untuk menilai
komoditas hasil pertanian dan makanan (Winarno, 2004). Dengan
menggunakan penelis 20 orang yang terdiri dari 5 mahasiswa, 5 dosen, 5 tim
ahli dan 5 masyarakat.
: Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan
sistematika penulisan skripsi.
Bab II
: Tinjauan Pustaka
Klasifikasi tanaman pepaya Carica papaya L, klasifikasi
tanaman singkong Manihot utilissima, saponin, flavonoid,
organoleptik, kerangka berfikir, paradigma penelitian dan
hipotesis.
Bab III
: Metode Penelitian
Meliputi tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian,
alat dan bahan penelitian, variabel penelitian, rancangan
penelitian, parameter, prosedur penelitian, analisis dan
interpretasi data.
Bab IV
: Hasil Penelitian
Meliputi uraian hasil penelitian.
Bab V
: Pembahasan
Meliputi uraian pembahasan dari hasil penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) ini berasal dari kawasan sekitar
Meksiko dan Costa Rica. Dewasa ini tanaman papaya telah menyebar
keseluruh dunia termasuk Indonesia. Pada pertengahan abad ke-16, tanaman
papaya mulai banyak ditanam dan dibudidayakan di Cina dan Malaysia. Pada
abad ke-19, diperkirakan mulai masuk ke Indonesia (1925-1930).( Ashari,
2006).
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) yang di Jawa terkenal dengan nama
kates maupun ketela gantung adalah merupakan sebuah tanaman yang seluruh
organnya dapat dipergunakan baik untuk manusia maupun hewan. Di
Indonesia kegunaan pepaya ini belum begitu lengkap bila dibandingkan di
luar negri. Sebab di luar negri semuanya dapat dipergunakan selain untuk
makanan juga sebagai obat-obatan. (Muljana, 2006 :1).
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Classis
: Dicotyledonae
Ordo
: Violales
Familia
: Caricaceae
Genus
: Carica
Spesies
: Carica papaya L.
a.
b.
Bunga jantan
Bunga jantan tidak dapat menghasilkan buah sendiri. Dengan demikian,
keberadaanya hanya berguna bagi bunga betina yang tumbuh dipohon
lain.
c.
b.
c.
d.
3.
79
Protein (g)
8,0
Lemak (g)
2,0
Karbohidrat (g)
11,9
Kalsium (mg)
353
Fosfor (mg)
63
Besi (mg)
0,8
Vitamin A (SI)
18,250
Vitamin B1 (mg)
0,15
Vitamin C (mg)
140
Air (g)
75,4
11
4.
serat yang cukup banyak didalam buah maupun daun pepaya. Dalam pepaya
juga mengandung enzim papain yang bekerja sama dengan vitamin A, C dan
E untuk mencegah peradangan (inflamasi). (Lingga, 2010 : 287-289).
b.
c.
Mampu melancarkan ASI (Air Susu Ibu) khususnya bagi ibu-ibu hamil
dan menyusui, yang setara dengan daun katuk.
d.
e.
f.
Klasifikasi
Singkong (Manihot utilissima) pertama kali dikenal di Amerika Selatan
12
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Manihot
Spesies
13
14
3.
Kandungan kimia
Di dalam daun singkong mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium,
kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit
batang mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
(Agoes, 2010 : 82). Dan di daun singkong juga merupakan sumber protein
yang bagus karena mengandung asam amino metionin. (Sudarma, 2013 :
125).
Menurut (Kusnadi et al. 2012) Selain berfungsi sebagai sumber protein,
daun singkong juga berperan sebagai anti cacing (anthelmintic) dan
kandungan taninnya berpotensi meningkatkan daya tahan saluran pencernaan
ternak terhadap mikroorganisme parasit.
Daun singkong mengandung senyawa glukosida sianogenik, yang
tersebar hampir di semua jaringan tanaman yang terdiri dari linamarin dan
lotaustralin. Linamarin jika terhidrolisis akan membentuk asam sianida
(HCN) yang mempunyai sifat mudah larut dan menguap, sehingga kadar
linamarin dapat diturunkan melalui proses perendaman dan perebusan. Dalam
proses
perendaman
linamarin
akan
terhidrolisis
(bereaksi
dengan
b.
15
Tabel 2.2 Komposisi kimia pada daun singkong per 100 gram.
Komposisi
Kandungan dalam daun
11.000 13.000 SI
275 mg
0,12 mg
156 mg
73 Kal
54 mg
6,8 g
1,2 g
13 g
2g
Vitamin A
Vitamin C
Vitamin B1
Kalsium
Kalori
Fosfor
Protein
Lemak
Hidrat arang
Zat besi
Asam amino metionin
asam
amino
yang
diperlukan
tubuh.
Dalam
kaitan
16
C. Saponin
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas
pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air
dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan
penambahan asam (Harbrone, 1996). Saponin diberi nama demikian karena
sifatnya yang menyerupai sabun sapo berarti sabun. Saponin adalah
senyawa aktif pemukaan yang kuat dan menimbulkan busa bila dikocok
dengan air. Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba. Dikenal juga jenis
saponin yaitu glikosida triterpenoid dan glikosida struktur steroid tertentu
yang mempunyai rantai spiroketal. Kedua jenis saponin ini larut dalam air
dan etanol tetapi tidak larut dalam eter. Aglikonnya, disebut sapogenin,
diperoleh dengan hidrolisis dalam suasana asam atau hidrolisis memakai
enzim (Robinson, 1995 :157).
Adapun ciri-ciri dan sifat senyawa saponin yaitu sebagai berikut :
1.
yang
apabila digojog
Berasa
pahit
menusuk
dan
menyebabkan
bersin
dan
sering
2.
17
3.
18
19
E. Sifat Organoleptik
Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan
kesukaan dan kemauan untuk mempergunakan suatu produk.Dalam penilaian
bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah
sifat indrawinya.Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi suatu
produk adalah :
1. Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran dan
bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta
bentuk bahan.
2. Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi.
Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan
sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan
jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis dan halus.
3. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator
terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang
menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan.
4. Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat dengan
mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah,
rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.
Penentu bahan makanan pada umumnya sangat ditentukan oleh beberapa
faktor antara lain : warna , rasa, tekstur, viskositas dan nilai gizi.
Cita rasa suatu makanan terdiri atas tiga komponen yaitu : bau, rasa dan
ransangan mulut. Yang dapat diamati oleh indra pembau adalah : zat berbau
berbentuk uap sedikit larut dalam air, sedikit larut dalam lemak dan molekulmolekul bau harus sempat menyentuh silia sel olfaktori dan diteruskan ke otak
dalam bentuk impuls listrik oleh ujung syaraf olfaktori.
20
21
F. Kerangka Berfikir
Rasa pahit daun pepaya disebabkan oleh kandungan alkaloid carpain
(C14H25NO2) yang banyak terdapat pada daun muda. Alkaloid merupakan
racun, senyawa tersebut menunjukan aktivitas fisiologis yang luas, hampir
tanpa terkecuali bersifat basa, umumnya mengandung nitrogen dalam cincin
heterosiklik, diturunkan dari asam amino biasanya terdapat dalam tanaman
sebagai garam asam organik.
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas
pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air
dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan
penambahan asam.Saponin diberi nama demikian karena sifatnya yang
menyerupai sabun sapo berarti sabun. Saponin berasa pahit menusuk dan
menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir.
Flavonoid
merupakan
senyawa
pereduksi
yang
baik,
mereka
22
G. Paradigma Penelitian
Daun Singkong
Daun Pepaya
Saponin
Mempunyai senyawa
Alkaloid Carpaine
C14H25NO2
flavonoid
Mempunyai senyawa
glukosida sianogenik
Asam Amino Metionin
Linamarin
Terasa pahit
Lotaustralin
Penurunan kandungan
saponin dan flavonoid
Pemisahan daun pepaya
dan daun singkong
Analisis:
1. Kandungan Saponin
2. Kandungan Flavonoid
Uji organoleptik
23
H. Hipotesis
Hipotesis Penelitian :
24
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah daun pepaya ( Carica papaya L. ) dan
daun singkong (Manihot utilissima).
: 200 g
: 100 g
3. Air mineral
: 2000 ml
1. Pinset
: 1 buah
2. Cawan petri
: 8 buah
3. Beker Glass
: 1 buah
4. Timbangan Analitik
: 1 buah
5. Termometer
: 1 buah
6. Panci
: 1 buah
7. Kompor
: 1 buah
8. Pengaduk makanan
: 1 buah
9. Pisau
: 1 buah
25
: 1 buah
: 1 buah
12. Camera
: 1 buah
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang diukur dalam penelitian dan kebutuhan data yang
dikumpulkan dalam penelitian meliputi parameter-parameter berikut ini:
1.
2.
3.
Variabel Terkendali
Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah variabel yang diusahakan
sama untuk setiap perlakuan meliputi volume air, suhu air, dan wadah
masing-masing perlakuan.
E. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental
murni, yaitu menguji konsentrasi pengaruh pemberian daun singkong (Manihot
utilissima) alam proses perebusan daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap
kandungan saponin dan flavonoid yang terkandung dalam daun pepaya tersebut.
26
B : 25 %
C : 50 %
D : 75 %
Persentase (%) dosis daun singkong yang diberikan pada tiap-tiap perlakuan
didasarkan pada konsentrasi tiap perlakuan. Masingmasing perlakuan penelitian
diulang sebanyak 3 kali sehingga ada 12 unit percobaan. Untuk membentuk unit
perlakuan dan ulangan dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan teracak,
yang denah (layout) eksperimennya adalah sebagai berikut:
1A2
2D3
3D1
4B3
5D2
6B1
7C1
8C3
9 C2
10B2
11A1
12A3
: Menunjukkan perlakuan
Angka
27
F. Parameter
Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
G. Prosedur Penelitian
1.
Tahap persiapan
a.
b.
c.
d.
e.
2.
Tahap Eksperimental
a.
b.
Perbandingan
konsentrasi (%, g)
0%
Konsentrasi
daun
singkong (g)
0
25%
25
500
50
50%
50
500
50
75%
75
500
50
28
Air (ml)
Daun
(g)
500
50
pepaya
c.
d.
3.
e.
f.
b.
Uji organoleptik
Berdasarkan jurnal penelitian dari Rahayu HS (2003), Uji
organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur, dan rasa dapat dilakukan
dengan modus skoring. Skoring merupakan suatu cara penilaian mutu
produk yang didasarkan pada total skor yang terkumpul. Oleh karena itu,
Penelitian dari hasil perebusan daun pepaya dengan penambahan daun
singkong dapat dilakukan dengan sistem skoring pada lembar isian
(Berdasarkan skala hedonik).
29
Aroma
Warna
Tekstur
(Kriteria)
(Kriteria)
(Kriteria)
(Kriteria)
Sangat pahit
Sangat sedap
Sangat
kecoklatan
Tidak Lunak
Pahit
Sedap
Hijau
kecoklatan
Lunak
Agak pahit
Agak sedap
Hijau agak
kecoklatan
Agak lunak
Tidak pahit
Tidak sedap
Hijau tua
Sangat
Lunak
Skor
30
b.
Reaksi Identifikasi
1) Uji glikosida 3-flavonoid
Ambil larutan percobaan sebanyak 1 ml, uapkan hingga kering, sisa
larutkan dalam 2 ml etanol 96% dan tambahkan logam Zn, 2 ml HCL
2N, diamkan selama 1 menit kemudian tambahkan HCL p, jika dalam
waktu 2 sampai 5 menit terjadi perubahan warana menunjukan adanya
glikosida 3-favonol.
2) Uji shinoda
Ambil larutan percobaan sebanyak 1 ml, uapkan hingga kering, sisa
larutan dalam 2 ml etanol 96%. Selanjutnya tambahkan logam Mg dan
10 ml HCL p.
3) Uji taubock untuk flavonoid
Ambil larutan percobaan sebanyak 1 ml, uapkan hingga kering, dan
sisa dibasahi dengan aseton, tambahkan sedikit serbuk asam borat dan
asam oksalat. Panaskan hati-hati diatas penangas air, hindari panas
berlebihan. Ke dalam sisa ini ditambah eter. Penagamatan dilakukan
dibawah sinar UV-366nm, terjadi fluoresein kuning intensif.
31
Larutan percobaan :
Sampel disari dengan 10 ml methanol hangat selama 5 menit.
Dinginkan dan saring, kemudian ditotolkan.
2.
Fase gerak
= klorofrom:methanol:air (64:50:10)
Deteksi
Larutan percobaan
32
3.
Jumlah
Panelis
Jumlah
Panelis
33
D (75%)
Jumlah
Panelis
Jumlah
Panelis
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1.
Data hasil penelitian tentang kandungan saponin dan flavonoid pada daun
pepaya (Carica papaya L.) akibat perebusan bersama daun singkong
(Manihot utilissima). Pengujian kandungan Saponin dan Flavonoid dalam
Daun Pepaya dengan metode Kromatografi Lapis Tipis dan Reaksi Warna
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data kandungan saponin pada daun pepaya (Carica papaya L.)
dengan perebusan bersama daun singkong (Manihot utilissima)
SAMPEL
(daun pepaya)
A
35
REPLIKASI
SAPONIN
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Keterangan :
A:0%
B : 25 %
C : 50 %
D : 75 %
+
+
+
+
500 ml air )
500 ml air )
500 ml air )
500 ml air )
Tabel 4.2 Data kandungan flavonoid pada daun pepaya (Carica papaya L.)dengan
perebusan bersama daun singkong (Manihot utilissima).
SAMPEL
(daun pepaya)
A
REPLIKASI
FLAVONOID
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Keterangan :
A:0%
B : 25 %
C : 50 %
D : 75 %
36
+
+
+
+
500 ml air )
500 ml air )
500 ml air )
500 ml air )
Uji Buih
Rf UV 254
Warna
Bercak
Rf Vis
Warna
Bercak
A1
Ada
0,76 cm
Ungu
0,79 cm
Biru tua
A2
Ada
0,77 cm
Ungu
0,72 cm
Biru tua
A3
Ada
0,74 cm
Ungu
0,67 cm
Biru tua
B1
Ada
0,76 cm
Ungu
0,72 cm
Biru tua
B2
Ada
0,80 cm
Ungu
0,78 cm
Biru tua
B3
Ada
0,81 cm
Ungu
0,80 cm
Biru tua
C1
Ada
0,91 cm
Ungu
0,88 cm
Biru tua
C2
Ada
0,72 cm
Ungu
0,70 cm
Biru tua
C3
Ada
0,77 cm
Ungu
0,69 cm
Biru tua
D1
Ada
0,80 cm
Ungu
0,77 cm
Biru tua
D2
Ada
0,80 cm
Ungu
0,82 cm
Biru tua
D3
Ada
0,78 cm
Ungu
0,72 cm
Biru tua
Keterangan :
A:0%
B : 25 %
C : 50 %
D : 75 %
+
+
+
+
500 ml air )
500 ml air )
500 ml air )
500 ml air )
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 data yang diperoleh berdasarkan uji kualitatif
dapat dilihat bahwa untuk uji kandungan flavonoid pada sampel daun pepaya (
Carica papaya L) terhadap perlakuan A,B,C,D, yaitu
tidak mengandung
37
B (25%)
C (50%)
D (75%)
SP
17
11
AP
TP
11
20
20
20
20
20
Jumlah
Panelis
Keterangan
SP
: Sangat Pahit
AP
: Agak Pahit
: Pahit
TP
: Tidak pahit
Skor organoleptik rasa berdasarkan jumlah panelis yang memilih skor paling
tinggi dari tiap perlakuan daun singkong (Manihot utilissima).
38
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Sangat pahit
Pahit
Agak pahit
Tidak pahit
Berdasarkan tabel 4.4 skor organoleptik rasa, paling tinggi panelis menyukai
rasa daun pepaya ( Carica papaya L) yang tidak pahit yaitu pada perlakuan D
pada konsentrasi daun singkong (Manihot utilissima) 75% yaitu 20 panelis dan
pada perlakuan C pada konsentrasi daun singkong (Manihot utilissima) 50% yaitu
11 panelis. Sedangkan rasa yang banyak tidak disukai oleh panelis yaitu pada
perlakuan A pada konsentrasi
39
b.
Organoleptik aroma
Tabel 4.5 Frekuensi Terbesar skor organoleptik aroma
Konsentrasi Daun singkong
Aroma
A (0%)
B (25%)
C (50%)
D (75%)
SS
14
AS
15
TS
13
20
20
20
20
Jumlah
Panelis
Keterangan
SS
: Sangat Sedap
AS
: Agak Sedap
: Sedap
TS
: Tidak Sedap
40
16
14
12
10
Sangat sedap
Sedap
Agak sedap
Tidak sedap
2
0
A
41
c.
Organoleptik warna
Tabel 4.6 Frekuensi Terbesar skor organoleptik warna
Konsentrasi Daun singkong
Warna
A (0%)
B (25%)
C (50%)
D (75%)
SC
HC
HAC
13
13
HT
20
19
20
20
20
20
Jumlah
Panelis
Keterangan
SC
: Sangat Kecoklatan
HC
: Hijau Kecoklatan
HT
: Hijau Tua
18
16
14
12
Sangat kecoklatan
10
Hijau kecoklatan
Hijau tua
4
2
0
A
d.
Organoleptik tekstur
Tabel 4.7 Frekuensi Terbesar skor organoleptik tekstur
Konsentrasi Daun singkong
Tekstur
A (0%)
B (25%)
C (50%)
TL
AL
10
11
13
11
SL
11
20
20
20
20
Jumlah
Panelis
Keterangan
D (75%)
TL
: Tidak Lunak
: Lunak
AL
: Agak Lunak
SL
: Sangat Lunak
43
14
Jumlah panelis
12
10
Tidak lunak
Agak lunak
Lunak
4
Sangat lunak
0
A
44
BAB V
PEMBAHASAN
45
2. Kandungan Flavonoid
Menurut data pada Tabel 4.2 yang diperoleh berdasarkan uji kualitatif
dapat dilihat bahwa untuk uji kandungan flavonoid pada sampel daun pepaya
(Carica papaya L) sama sekali tidak mengandung flavonoid atau negatif (-).
Karena daun pepaya yang digunakan sebagai sample sebagian besar adalah
daun muda yang sering digunakan untuk bahan olahan makanan. Sesuai
dengan pernyataan Sjahid (2008, dikutip oleh Anonim 2011: 7) bahwa,
flavonoid
merupakan
salah
satu
metabolit
sekunder,
kemungkinan
46
merusak ini. Oleh karena itu makanan yang kaya akan flavonoid dianggap
penting untuk mengobati penyakit-penyakit, seperti kanker dan penyakit
jantung, suatu flavonoid yang banyak terdapat dalam berbagai bahan
makanan merupakan antioksidan kuat (Heinrich, 2009 : 82).
B. Pengaruh konsentrasi pemberian daun singkong (Manihot utilissima)
pada proses perebusan terhadap sifat organoleptik daun pepaya
(Carica papaya L)
1.
Organoleptik rasa
Hasil penelitian organoleptik rasa dapat dijelaskan bahwa banyak panelis
47
Oleh karena itu, proses perebusan daun pepaya dengan suhu optimum
(100C) menyebabkan senyawa alkaloid pada daun pepaya yang memiliki
muatan negatif (-) lepas. Pada saat perebusan alkaloid carpain (C14H25NO2)
berikatan dengan asam sianida atau (HCN), yang mempunyai sifat mudah
larut dan menguap (Askurrahman, 2010 : 138). Reaksi kimia C14H25NO2 +
HCN = C14H25CN + HNO2, dari reaksi kimia tersebut memberikan rasa
yang khas pada daun pepaya yaitu rasa daun pepaya yang tidak pahit lagi.
Menurut jurnal Rahayu dina (2012) Rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu senyawa kimia, suhu, konsentrasi, dan interaksi dengan komponen rasa
yang lain.
Organoleptik aroma
Hasil penilaian organoleptik aroma tersebut dapat dijelaskan bahwa
tinggi,
sehingga
senyawa
alkaloid
mengalami
penguapan
Organoleptik warna
Berdasarkan jurnal dari Herry, (2011) mengatakan bahwa tumbuhan
49
50
A. Kesimpulan
Simpulan dari penelitian pengaruh pemberian daun singkong (Manihot
utilissima)terhadap perebusan bersama daun pepaya (Carica papaya L) ini
adalah :
1. Hasil uji laboratorium secara kualitatif ada pengaruh pemberian daun
singkong (Manihot utilissima) dalam proses perebusan bersama daun
pepaya (Carica papaya L) terhadap kandungan saponin dan flavonoid.
Dalam hal ini kandungan saponin dinyatakan masih ada atau positif
(+) dan kandungn flavonoid dinyatakan tidak ada atau negatif (-).
Kebiasaan masyarakat menghilangkan rasa pahit pada daun papaya
(Carica papaya L.) dengan perebusan dengan penambahan daun
singkong (Manihot utilissima), ternyata berakibat atau berdampak
kandungan flavonoidnya turun sampai hilang, ini berarti fungsi
antioksidan daunnya juga hilang. Sedangkan kandungan saponinnya
masih ada ini berarti fungsi sebagai anti bakteri dan antifungi daunya
juga masih ada.
2. Sifat organoleptik daun pepaya (Carica papaya L) yang banyak disukai
yaitu dengan rasa tidak pahit, aroma sedap, warna hijau agak
kecoklatan, dan tekstur daun pepaya yang lunak. Yaitu pada perlakuan
C Pada konsentrasi 50% yaitu : Perebusan 50 gram daun pepaya
(Carica papaya L) + 50 gram daun singkong (Manihot utilissima) +
500 ml air.
3. Hasil pengaruh akibat pemberian daun singkong (Manihot utilissima)
pada perebusan bersama daun pepaya (Carica papaya L) terhadap
kandungan saponin dan kandungan flavonoid dapat diimplementasikan
dalam bidang pendidikan bagi siwa-siswi SMA kelas X semester I
dalam materi pelajaran biologi yaitu pada standar kompetensi 1.
Memahami hakikat biologi sebagai ilmu kompetensi dasar 1.1
Mengidentifikasi ruang lingkup biologi.
51
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang diberikan
yaitu :
1.
2.
52
DAFTAR PUSTAKA
53
54
55
Sekolah
: SMA Semarang
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: X (sepuluh)/I
Alokasi waktu
: 1 x 45 menit
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.
Tujuan Pembelajaran
1.
Materi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Model
- Group Investigation
Metode
- Diskusi Kelompok
Pendekatan
- Inkuiri
56
Materi pembelajaran
57
2. Proposal Penelitian
Proposal penelitian merupakan pengembangan kerangka acuan yang telah
mendapat tambahan informasi dari berbagai sumber dan berbagai saran dari para
ahli. Selain itu, proposal penelitian itu juga memuat identifikasi variabel, tinjauan
pustaka, hipotesis, dan metode penelitian.
4. Analisis Data
Analisis data adalah cara mengelola data hasil penelitian sehingga
membuktikan kebenarannya hipotesis yang diajukan.
5. Laporan Penelitian
Laporan penelitian sangat penting karena selain sebagai dokumentasi juga
berfungsi sebagai alat komunikasi hasil penelitian dengan pihak lain.
Laporan penelitian meliputi sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2.
Tinjauan Pustaka
3. Metode penelitian
4. Data dan Pembahasan
58
Langkah-langkah Kegiatan :
a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )
Orientasi
- Berdoa sebelum memulai pelajaran dan mengabsen kehadiran
peserta didik
- Guru menanyakan kabar kepada peserta didik agar suasana lebih
nyaman.
- Kemarin kita sudah membahas mengenai ilmu biologi.
Apersepsi
Guru mengulas sedikit tentang materi sebelumnya yaitu tentang ilmu
biologi, kemudian guru melanjutkannya dengan bertanya kepada siswa
terkait dengan materi yang akan diajarkan yaitu pemecahan masalah
biologi dengan metode ilmiah :
Guru
Siswa
:coba
kalian
ingat
59
tidak
para
ilmuan
tersebut
Motivasi
Guru mengkomunikasikan bahwa pembelajaran pada hari ini terkait
dengan metodologi ilmiah. Sebelum memulai pembelajaran, guru
memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Kemudian guru bertanya,coba ingat-ingat kembali langkahlangkah metode ilmiah yang telah kalian pelajari di SMP, coba
sebutkan apa saja?
b. Kegiatan Inti ( 25 Menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai;
Membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok masingmasing beranggotakan 5-6 orang peserta didik;
Memanggil ketua kelompok, untuk mengambil LDS masingmasing kelompok mendapatkan satu lembar LDS dan dalam satu
kelompok mendapatkan LKS sesuai dngan jumlah anggota
kelompok.
Membimbing tiap kelompok untuk mendiskusikan LDS yang
diberikan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru mempersilakan kepada perwakilan masing-masing kelompok
untuk melaporkan hasil diskusi kelompoknya
Bagi kelompok yang belum maju, diharapkan untuk memperhatikan
dan menanggapi pendapat rekannya yang sedang presentasi.
60
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan kesempatan untuk siswa bertanya.
Mengkonfirmasi hasil diskusi siswa yang telah dipresentasikan.
Mengarahkan konsep materi dari alasan-alasan yang dikemukakan
siswa
Meluruskan konsep yang masih salah dan menambahkan materi.
Media Pembelajaran
Alat
- Spidol
- White Broad
Bahan
- Lembar Diskusi Siswa (LDS)
- Lembar Kerja Siswa (LKS)
Sumber Belajar
- Biologi SMA kelas X Semester I, Kistinnah, I . JP.Book. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
- Power Point Presentation
61
Aspek Psikomotor
Teknik
: Observasi
Instrumen
: Lembar Observasi
Contoh Instrumen
: Tabel
Penilaian Psikomotor
Kelas
Kelompok
No.
Aktivitas
Ya
1.
2.
3.
4.
5.
62
Skor
Tidak
Keterangan :
Skor 1 jika siswa melakukan kegiatan pembelajaran
Skor 0 jika siswa tidak melakukan kegiatan pembelajaran
Kriteria Nilai
: 5
Amat aktif
(A)
Aktif
(B)
Cukup aktif
(C)
Kurang aktif
(D)
Tidak aktif
(E)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
NIP.
NIP.
63
Nama :
Kelas :
Cara Kerja
Jawaban :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
64
Cara Kerja
1. Tulis kelompok, kelas dan nama agota kelompok pada kolom atas yang telah
disediakan.
2. Diskusikan materi yang tertera pada lembar diskusi bersama anggota
kelompok.
3. Setelah berdiskusi kemudian jawablah pertanyaan yang ada pada lembar
diskusi siswa (LDS)
4. Tulis jawaban pertanyaan pada lembar diskusi siswa (LDS) yang telah di
bagikan oleh guru.
Soal :
Seorang siswa SMA bernama indri menemukan sebuah
fenomena
tentang
perebusan
daun
pepaya
dengan
65
dan
flavonoid.
Karena
ia
masih
penasaran
saponin
dan
flavonoid
pada
daun
pepaya
Tugas :
1. Tentukan judul penelitian diatas ?
2. Tentukan rumusan masalah ?
3. Tentukan rumusan hipotesis ?
4. Tentukan variabel dari uaraian diatas ?
a. Variabel Terikat
b. Variabel Bebas
c. Variabel Kontrol
Jawaban :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
66
Lampiran 1
KODE : A
Rerata Skor Penilaian Organoleptik Rasa
Panelis
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
67
Lampiran 2
KODE : B
Rerata Skor Penilaian Organoleptik Aroma
Panelis
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
68
Lampiran 3
KODE : C
Rerata Skor Penilaian Organoleptik Warna
Panelis
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
69
Lampiran 4
KODE : D
Rerata Skor Penilaian Organoleptik Tekstur
Panelis
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
70
Lampiran 5
KODE : A
INSTRUMENT ORGANOLEPTIK
Panelis ke - :
Jawablah pertanyaan dibawah ini menurut anda :
1. Menurut anda, bagaimanakah rasa dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat pahit
b. Pahit
c. Agak pahit
d. Tidak pahit
2. Menurut anda, bagaimanakah aroma dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat sedap
b. Sedap
c. Agak sedap
d. Tidak sedap
3. Menurut anda, bagaimanakah warna dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat kecoklatan
b. Hijau kecoklatan
c. Hijau agak kecoklatan
d. Hijau tua
4. Menurut anda, bagaimanakah tekstur dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Tidak Lunak
b. Agak Lunak
c. Lunak
d. Sangat Lunak
71
Lampiran 6
KODE : B
INSTRUMENT ORGANOLEPTIK
Panelis ke - :
Jawablah pertanyaan dibawah ini menurut anda :
1. Menurut anda, bagaimanakah rasa dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat pahit
b. Pahit
c. Agak pahit
d. Tidak pahit
2. Menurut anda, bagaimanakah aroma dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat sedap
b. Sedap
c. Agak sedap
d. Tidak sedap
3. Menurut anda, bagaimanakah warna dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat kecoklatan
b. Hijau kecoklatan
c. Hijau agak kecoklatan
d. Hijau tua
4. Menurut anda, bagaimanakah tekstur dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Tidak Lunak
b. Agak Lunak
c. Lunak
d. Sangat Lunak
72
Lampiran 7
KODE : C
INSTRUMENT ORGANOLEPTIK
Panelis ke - :
Jawablah pertanyaan dibawah ini menurut anda :
1. Menurut anda, bagaimanakah rasa dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat pahit
b. Pahit
c. Agak pahit
d. Tidak pahit
2. Menurut anda, bagaimanakah aroma dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat sedap
b. Sedap
c. Agak sedap
d. Tidak sedap
3. Menurut anda, bagaimanakah warna dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat kecoklatan
b. Hijau kecoklatan
c. Hijau agak kecoklatan
d. Hijau tua
4. Menurut anda, bagaimanakah tekstur dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Tidak Lunak
b. Agak Lunak
c. Lunak
d. Sangat Lunak
73
Lampiran 8
KODE : D
INSTRUMENT ORGANOLEPTIK
Panelis ke - :
Jawablah pertanyaan dibawah ini menurut anda :
1. Menurut anda, bagaimanakah rasa dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat pahit
b. Pahit
c. Agak pahit
d. Tidak pahit
2. Menurut anda, bagaimanakah aroma dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat sedap
b. Sedap
c. Agak sedap
d. Tidak sedap
3. Menurut anda, bagaimanakah warna dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Sangat kecoklatan
b. Hijau kecoklatan
c. Hijau agak kecoklatan
d. Hijau tua
4. Menurut anda, bagaimanakah tekstur dari daun pepaya yang disajikan ?
a. Tidak Lunak
b. Agak Lunak
c. Lunak
d. Sangat Lunak
74
Lampiran 9
A. Alat
Cawan Petri
Beker glass
Saringan
Pingset
Gelas Ukur
Neraca Digital
75
Kompor Gas
Panci
Pengaduk
Batang Pengaduk
Termometer
76
B. Bahan
Daun Pepaya
Aquades
Daun Singkong
77
C. Proses Perebusan
78
79
80
81
Lampiran 10
Uji Panelis Organoleptik
82
83