Anda di halaman 1dari 9

Teknik Dasar Tolak Peluru

a. Teknik Memegang Peluru


Ada tiga macam cara memegang peluru dan meletakkan di bahu.
Peluru diletakkan pada pangkal jari-jari di telapak tangan
Jari telunjuk, jari tengah, dan jari kelingking adalah titik tolak yang utama dan
membantu tolakan.
Jari-jari ini tidak boleh berjauhan, jari kelingking dan ibu jari menjaga peluru
agar tidak jatuh.
Peluru diletakkan di depan bahu (pada tulang selangka dan leher).
Siku diangkat setinggi bahu, peluru menempel pada tulang rahang bagian bawah.

b. Tolak Peluru dengan Awalan Menyamping (Gaya Ortodock)


Cara melakukan adalah sebagai berikut.
Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya,
lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan
berada pada kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.
Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada
rahang, sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tubuh.
Gerakan akan menolak, yaitu kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri
sebanyak 23 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan.
Kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki
kiri bergeser.

Waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan
yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk
parabola diikuti pandangan mata ke arah jalannya peluru.
Sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak ke luar dari
lingkaran.

c. Tolak Peluru Awalan Membelakangi Sektor Tolakan (Gaya OBrien)


Cara melakukan, yaitu sebagai berikut.
Sikap awal, berdiri membelakangi sektor tolakan dengan berat badan ada di kaki
kanan sambil tubuh dibungkukkan
Kaki kiri berada di belakang sedikit diangkat, tetapi ujung kaki masih berpijak
dengan tanah.
Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu yang menempel
dengan daun telinga, sedangkan tangan kiri ditekuk ke atas menyilang di atas wajah.
Gerakannya, yaitu, tubuh dalam keadaan rendah penuh kombinasi, sambil kaki kiri
diayun-ayunkan ke depan dan ke belakang kemudian peluru ditolakkan.
Pada waktu menolakkan peluru diikuti berat badan diputar ke belakang sambil kaki
digeser ke belakang.
Posisi akhir, setelah peluru ditolakkan dengan keras yang diikuti pandangan mata,
kemudian berat badan
ganti pada kaki kiri.

Keseimbangan tubuh tetap dijaga agar tidak terpental ke luar lingkaran.

LAPANGAN TOLAK PELURU

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru
harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata
dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau
bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20
mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas
lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau
kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang
sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam
lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di
dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Lapangan Tolak Peluru

Konstruksi : Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang
cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian
dalam lingkaran tolak dibuat dari semen ,aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.
Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir

atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75
m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran
tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. Balok
penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga
tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,230 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Lapangan Tolak peluru

Keterangan Gambar lapangan


: a. Garis tengah :2,135 m
b. lanjutan garis tengah :0,75m
c. Panjang balok lempar :1,22 m
d. Tebal balok :11,4 m
e. Tinggi balok :10 cm
f. Sektor lemparan :45 derajat
g. Lebar garis :5 cm
h. Lingkaran lempar terbuat dari besi tinggi 2 cm dan tebal 66 mm.
Ukuran berat Peluru adalah sebagai berikut :
a. Berat untuk putra : 6,25 Kg sampai 7,25 Kg
b. Berat untuk putri : 3 Kg sampai 4 Kg.
Untuk anak-anak sekolah berat peluru 6,25 Kg untuk putra dan untuk putri biasanya 3 Kg. Berat
peluru untuk putri ukuran internasional adalah 4 Kg, sedangkan untuk putra 7,25 Kg. Tolak
peluru bertujuan menolak peluru/ besi bulat sejauh-jauhnya. Adapun teknik dasar dalam tolak
peluru meliputi cara memegang, ancang-ancang, tolakan, dan gerakan akhir
pangan Tolak Peluru

Lapangan Tolak peluru

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru
harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata
dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau
bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20
mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas
lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau
kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang
sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam
lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di
dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Lapangan Tolak peluru

Ukuran lapangan tolak peluru : Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan
lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah
luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi
tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih
rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi
menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6
mm dan harus di cat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam
sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak,
sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2
cm. Ukuran lapangan tolak peluru dan gambar : http://volimaniak.blogspot.com/ keterangan :
Diameter Lingkaran : 2,135 meter Perpanjangan Garis Tengah : 0,5 meter (50 Centimeter) Sudut
pada Titik Tengah arah tolakan : 450 (derajat)

Anda mungkin juga menyukai