Anda di halaman 1dari 9

Analisis Pengaruh Variabel Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Susu

Sterilisasi Indomilk Di Kota Malang Dengan Menggunakan Metode Partial Least Square (PLS)
Lolytia Putri P 1)*, Imam Santoso2) dan Sakunda Anggarini2)
1
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya
2
Staff Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya
Penulis Korespondensi : email
lolytia29@yahoo.co.id
Abstrak
Salah satu cara sebuah perusahaan dapat menghadapi persaingan tinggi untuk memenangkan pasar
adalah mampu menerapkan strategi pemasaran dengan tepat. Salah satu strategi pemasaran yang
biasanya digunakan perusahaan adalah konsep 4P yang terdiri atas Product (Produk) , Price (Harga),
Place (Tempat) dan Promotion (Promosi).Dari 4P tersebut, terdapat variabel produk yang merupakan
unsurpenting karena menjadi dasarpengambilan keputusan pembelian konsumen. Hal inilah yang
disadari PT. Indolakto yang merupakan salah satu perusahaan senior yang menghasilkan beberapa
produk olahan susu. Salah satunya adalah.susu sterilisasi Indomilk. Saat ini, PT. Indolakto tengah
berupaya melakukan program pengembangan produk khususnya untuk susu sterilisasi Indomilk dalam
rangka mempertahankan kedudukan produk di pasaran. Pentingnya atribut yang dimiliki sebuah
produk menjadi alasan utama PT. Indolakto untuk terus memperbaiki produknya di mata konsumen.
Dilain pihak, pentingnya atribut produk tersebut akan dikaitkan dengan tujuan utama dari strategi
pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan yaitu loyalitas konsumen.
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara variabel produk terhadap loyalitas konsumen
susu sterilisasi Indomilk. Variabel produk yang digunakan berupa merek, kemasan dan kualitas
produk.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah PLS (Partial Least Square) sebagai model
pengujian sebab-akibat.
Dari hasil penelitian didapatkan persamaan model Y= 0,288X1 + 0,273X2 + 0,253X3+ , dimana
merek (X1), kualitas (X2) dan kemasan (X3) berpengaruh positif pada loyalitas konsumen. Dari
persamaan tersebut diketahui bahwa nilai ketiganya tidak berbeda nyata, sehingga dapat dikatakan
bahwa merek, kualitas dan kemasan mempengaruhi loyalitas konsumen dengan tingkatan yang sama.
Variabel produk susu sterilisasi Indomilk mempengaruhi loyalitas konsumen sebesar 37,52%
sedangkan sisanya 62,48% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini.
Kata Kunci : Loyalitas Konsumen, PLS , Variabel Produk
Abstract
A way can be taken by a company to face a high business competition in order to win the market is
able to implement the propely marketing strategy. 4P concept consisting of product, promotion, place
and promotion is one of strategy commonly used by a company. Among of 4 variables inside of it, the
one that being the most important variables to customer decision making is product. This fact is
awared by PT. Indolakto who is one of the senior companies that produce some diary products. One
is the sterilized milk brandly Indomilk.
Currently, PT. Indolakto has been trying to do the product development especially to milk
sterilization Indomilk. The importance of product attribute be the main reason of
PT.
Indolakto to improve product impression according to cutomers. In other side, the importance of
product attributes will be connected to main principal from the ultimate goal of marketing strategy,
that is consumers loyalty. Product atrribute is one of the factors that increase consumers loyalty
through satisfaction factors is followed by re-purchased behavior.
Variable product consisting of branding, quality and packaging factors. The method used in this study
is the PLS (Partial Least Square) which can be used mainly as a causal model testing. PLS is a
powerfull research method because it is used at all scale of data, does not need large size of samples.
Analysis results showed that equation models Y= 0,288X1 + 0,273X2 + 0,253X3 + , where brand
(X1), quality (X2), and packaging (X3,) has positive influence to consumers loyalty. From the equation,
it is known that the three variables value are not significantly different. Therefore, it can be proved

that brand, quality and packaging influene cunsomers loyalty to the same level. Variable product
influence consumers loyalty in amount of 37,52% while the influenced in amount of 62,48% were by
other variables that can`t be shown in this study.
Key words: Customers` Loyalty, PLS, Product Variable
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penerapan strategi pemasaran yang tepat
dibutuhkan untuk dapat meningkatkan
penjualan produk di pasar.Salah satu strategi
pemasaran yang biasanya digunakan banyak
perusahaan adalah konsep 4P yang terdiri atas
Product (Produk), Price (Harga), Place
(Tempat) dan Promotion (Promosi) (Kotler
dan Keller, 2006). Salah satu kunci
keberhasilan strategi pemasaran adalah dengan
melakukan penempatan posisi produk yang
tepat
dibenak
konsumen
Strategi
pengembangan atribut produk menjadi
penting, karena konsumen akan melakukan
penilaian kesesuaian atribut produk dengan
apa mereka harapkan. (Dimyati, 2012). Atribut
produk merupakan pengembangan suatu
produk atau jasa yang melibatkan penentuan
manfaat yang akan diberikan kepada
konsumen (Lamandasa dkk, 2008). Variabel
produk memiliki unsur atau atribut yang
dipandang penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian.Dimana variabel produk meliputi
atribut merek, kemasan, jaminan (garansi),
pelayanan,
dan
sebagainya.(Winarso,
2010).Mempertahankan pasar yang ada
melalui pengembangan loyalitas pelanggan
merupakan tujuan strategik perusahaan untuk
mempertahankan bisnis dan profit mereka
Dalam jangka panjang, loyalitas pelanggan
merupakan basis penting bagi pengembangan
sustainable
competitive
advantage
(keunggulan bersaing yang berkelanjutan),
yaitu keunggulan yang dapat direalisasikan
melalui upaya-upaya pemasaran (Rully, 2006).
Konsumen bisa dikatakan loyal jika
melakukan (Griffin, 2003) :
a.Melakukan pembelian berulang secara
teratur.
b.Keinginan untuk mengatakan hal-hal yang
positif kepada orang lain.
c.Mereferensikan produk kepada orang lain.
d.Menunjukkan
kekebalan
produk
dibandingkan dengan pesaing.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
mengenai bagaimana pengaruh variabel
produk berupa merek, kemasan, kualitas
produk terhadap loyalitas konsumen untuk
produk susu sterilisasi Indomilk dan atribut
manakah yang paling dominan dalam
memberikan pengaruh.
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
variabel produk berupa merek, kemasan,
kualitas produk terhadap loyalitas konsumen
untuk produk susu sterilisasi Indomilk. Dan
untuk mengetahui atribut manakah yang paling
dominan dalam memberikan pengaruh.
Manfaat
Diharapkan penelitian ini mampu memberikan
solusi mengenai penetapan variabel produk
berupa merek, kemasan, kualitas produk yang
tepat sehingga mampu meningkatkan loyalitas
konsumen agar produk tetap bertahan di
pasaran.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan
April 2013 hingga selesai di PT. Indolakto
Pandaan dan beberapa daerah diseluruh
kecamatan Kota Malang.
Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1.Terdapat dua cabang PT. Indolakto di Jawa
Timur (PT. Indolakto Pandaan dan PT.
Indolakto Purwosari) maka penelitian dibatasi
pada PT. Indolakto Pandaan.
2. Penelitian ini dilakukan dengan responden
adalah konsumen usia 15-19 tahun yang
berdomisili di Kota Malang.
Penentuan Responden
Sampel ditentukan dengan menggunakan
rumus pendekatan Slovin yaitu sebagai berikut
(Wiyono, 2011):
N .=
di mana:
n =ukuran sampel
N =jumlah populasi atau penduduk kota
malang umur 15-64 tahun (79.300 jiwa)
e = error 10%

n =
n

= 99,87 100

Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1.Variabel laten yang digunakan dalam
penetian ini terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1.Variabel Laten
Variabel Laten (Konstruk) Simbol
Merek
X1
Kualitas
X2
Kemasan
X3
Loyalitas Konsumen
Y
Sumber: Data Primer Diolah (2013)
2. Variabel terukur terdapat pada Tabel 2.
Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah pernyataan sampai
sejauh mana data yang ditampung pada suatu
kuesioner dapat mengukur apa yang ingin
diukur (Winanto, 2010)
rhitung =
r= nilai korelasi
n= jumlah responden (sampel)
X= nilai skor pada masing-masing pertanyaan
Y= total nilai skor tiap responden
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur
tersebut digunakan berulang-ulang kali(Umar,
2002).
r11 =
Keterangan :
r1 1= reliabilitas instrument
k =benyaknnya butir pertanyaan
banyaknya soal
=jumlah varians butir
=varians total

Tabel 2. Variabel Terukur


Variabel
Variabel Terukur
Laten
(Indikator)
Brand Reputation
Merek (X1) Brand Predictability
Brand Competence
Kinerja
Kualitas
Keandalan
(X2)
Daya tahan
Estetika
Ukuran
Bentuk
Kemasan
Bahan
(X3)
Warna
Teks
Tanda merek
Keinginan
untuk
melakukan
Loyalitas
pembelian ulang
Konsumen Keinginan
untuk
(Y)
mengatakan
hal
positif kepada orang
lain
Keinginan
untuk
merekomendasikan
produk
kepada
orang lain
Keinginan
untuk
menunjukkan
kekebalan produk
dibandingkan
pesaing
Sumber: Data Primer Diolah (2013)

Simbol
X11
X12
X13
X21
X22
X23
X24
X31
X32
X33
X34
X35
X36
Y1
Y2

Y3

Y4

Pengolahan Data
Pengujian model struktural dalam PLS
dilakukan dengan bantuan software SmartPLS
ver 2 for windows pada Gambar 2.

atau

Gambar 2.Tahapan Pengujian Model PLS

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Responden
Responden yang diambil pada penelitian
adalah pelanggan yang pernah mengkonsumsi
susu sterilisasi Indomilk minimal 1 kali dalam
sebulan dan berumur 15-19 tahun sebanyak
100 orang. Karakteristik umum responden
terdapat pada Tabel 3.

pendapatan atau uang saku sebesar Rp,


310.000-Rp.400.000. Gaya hidup antara
seseorang dengan yang lainnya akan berbeda
menurut subkultur, kelas sosial dan pekerjaan
yang bisa dinilai dari pendapatan mereka
(Simamora,
2005).
Dan
frekuensi
mengkonsumsi Indomilk dalam satu bulan
sebanyak 3 kali.

Tabel 3.Karakteristik Responden

Hasil Uji Kualitas Data


1. Uji Validitas
Hasil uji validitas data dapat diketahui bahwa
seluruh nilai indikator memiliki pearson
correlation lebih dari rtabel sebesar 0,197. Hal
ini menunjukkan bahwa seluruh butir
pertanyaan pada kuesioner mampu mengukur
sesuatu yang diukur valid (Swasta, 2005).
2, Uji Realibilitas
Hasil uji reliabilitas tdapat diketahui bahwa
nilai Cronbach Alpha seluruhnya bernilai lebih
besar dari 0,600.Dengan demikian, instrumen
tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(reliabel).
Kontruksi Diagram Jalur
Diagram jalur pada penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 3.

Sumber: Data Primer Diolah (2013)


Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa untuk
jenis kelamin tertinggi adalah perempuan
(69%).Konsumen perempuan cenderung lebih
mengikuti emosi, sedang konsumen laki-laki
cenderung mengikuti nalarnya, sehingga
mementingkan produk yang dibutuhkan
daripada
yang
diinginkan
(Agustin,
2013).Responden mayoritas berusia 16 tahun
(27%). Pada masa remaja tersebut, seseorang
juga akan membutuhkan asupan gizi yang
cukup seperti kalsium, fosfor, karbohidrat,
protein dan lain-lain yang harus dipenuhi
setiap harinya agar tidak menghambat tumbuh
kembang anak menuju fase kematangan
(Wong, 2009). Pekerjaan mayoritas responden
adalah pelajar SMA (52)%, dengan

Gambar 3.Diagram Jalur Penelitian


Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa
terdapat indikator yang nilainya tidak
memenuhi syarat convergent validity dimana
memiliki nilai loading factor dibawah 0,5

yakni indikator ukuran (X31) sebesar 0,393,


indikator warna (X34) sebesar 0,417 dan
indikator keinginan untuk menunjukkan
kekebalan dari daya tarik produk dibandingkan
produk sejenis yang dihasilkan pesaing (Y4)
sebesar 0.469. Indikator tersebut dihilangkan
sebab memiliki makna ambigu yang membuat
responden salah paham dalam menjawab
pertanyaan pada
kuesioner
penelitian,
sehingga
menimbulkan
bias
dan
ketidakvalidan indikator (Hanseler, 2009).
Setelah dilakukan modifikasi yaitu eleminasi
indikator, didapatkan hasil jalur persamaan
yang baru seperti pada Gambar 4.

Pendugaan Parameter
a. Estimasi untuk Indikator Variabel
Merek
Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa untuk
variabel merek (X1) indikator dengan nilai
terbesar adalah brand competence (X13).
Menurut Rully (2006) brand competence
menjadi alasan kuat konsumen untuk loyal,
dimana saat ini loyalitas konsumen telah
menjadi salah satu tolak ukur bagi
keberhasilan aktivitas pemasaran .
Tabel 4. Hasil Outer Loading, t-statistik dan ttabel Variabel Merek
Outer
ttVariabel
Indikator
Loading statistik tabel
X11
0,817
17,491 1,290
Merek (X1)
X12
0,749
7,793 1,290
X13
0,891* 29,657 1,290
Ket: * nilai terbesar
Sumber: Data Primer Diolah (2013)
b. Estimasi untuk Indikator Variabel
Kualitas
Pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa untuk
variabel kualitas (X2) indikator dengan nilai
terbesar adalah kinerja (X21). Fungsi utama
dari sebuah produk akan menjadi penilaian
utama konsumen akan kualitas suatu produk
(Nurini, 2012).

Gambar 4.Diagram Jalur Penelitianyang


Dimodifikasi
Konverrsi Jalur Ke Persamaan
Persamaan struktural dirumuskan untuk
menyatakan hubungan antar variabel laten
yang diteliti (Latan, 2012). Persamaan model
struktural tersebut adalah sebagai berikut :
Y = 0,288 X1 + 0,273 X2 + 0,253X3 +
Keterangan :
Y : Loyalitas konsumen
X1 : Merek
X2 : Kualitas
X3 : Kemasan
: galat (error)

Tabel 5. Hasil Outer Loading, t-statistik dan ttabel Variabel Kualitas


Outer
tt-tabel
Variabel Indikator
Loading statistik
X21
0,774*
11,762 1,290
Kualitas
X22
0,742
9,523 1,290
(X2)
X23
0,546
4,254 1,290
X24
0,594
4,754 1,290
Ket: * nilai terbesar
Sumber: Data Primer Diolah (2013)
c. Estimasi untuk Indikator Variabel
Kemasan
Pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa untuk
variabel kemasan (X3) indikator dengan nilai
terbesar adalah tanda merek (X36). Kemasan
merupakan daya tarik produk terhadap
konsumen, dimana tanda merek akan
mempermudah konsumen dalam mengenali
produk (Sujana,2004).

Tabel 6. Hasil Outer Loading, t-statistik dan ttabel Variabel Kemasan


Outer
ttVariabel
Indikator
Loading statistik tabel
X32
0,648
6,811 1,290
X33
0,752
7,445 1,290
Kemasan(X3)
X35
0,585
4.658 1,290
X36
0,780*
10,085 1,290
Ket: * nilai terbesar
Sumber: Data Primer Diolah (2013)
HasilGoodness of Fit Outer Model
1. Convergent Validity
Convergent validitydari model pengukuran
dengan model reflektif indikator dinilai
berdasarkan korelasi antara item atau
komponen skor dengan konstruk skor yang
dihitung dengan PLS (Menon, 2012). Nilai
dari loading factor dikatakan tinggi apabila
memiliki nilai > 0,7 namun nilai 0,5 sampai
0,6 dianggap cukup dalam mengukur konstruk
yang ingin diukur (Abdi, 2003).Hal ini dapat
dilihat pada Tabel 7
Tabel 7. Hasil Pengujian Convergent Validity
Variabel
Indi Loading
Ket.
kator
factor
X11
0,817
Valid
Merek (X1)
X12
0,749
Valid
X13
0,891
Valid
X21
0,774
Valid
Kualitas (X2)
X22
0,742
Valid
X23
0,546
Valid
X24
0,594
Valid
X32
0,648
Valid
Kemasan(X3)
X33
0,752
Valid
X35
0,585
Valid
X36
0,780
Valid
Y1
0,697
Valid
Loyalitas
Y2
0,780
Valid
konsumen (Y) Y3
0,639
Valid
Sumber: Data Primer Diolah (2013)
2. Discriminant Validity
Discriminant
validity
adalah
model
pengukuran dengan refleksif indikator yang
dinilai bersadarkan cross loading yang
merupakan ukuran lain dari validitas
diskriminan. Hasil cross loading dapat dilihat
pada Tabel 8.
3. Composite Realibility
Composite reliability
merupakan uji
reliabilitas dalam PLS yang dimana
menunjukkan akurasi, konsistensi dari
ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan
pengukuran (Haenlein, 2004). Hasil uji

composite realibity dapat dilihat pada Tabel 9.


Tabel 9. Hasil Pengujian Composite
Reliability
Variabel
Composite reliability
X1
0.8607
X2
0.7622
X3
0.7873
Y
0.7494
Sumber : Data Primer Diolah (2013)
Tabel 8.Hasil Pengujian Discriminant Validity
Loyalitas
Merek Kualitas Kemasan
Konsumen
X1.1 0.8172

0.2589

0.1696

0.333

X1.2 0.7488

0.1315

0.0719

0.2382

X1.3 0.8914

0.3166

0.3159

0.4509

X2.1 0.3026

0.7736

0.3497

0.4167

X2.2 0.1507

0.7418

0.4696

0.3603

X2.3 0.1228

0.5463

0.2023

0.2349

X2.4

0.221

0.5938

0.2693

0.2531

X3.2 0.1496

0.3757

0.6481

0.2329

X3.3 0.1297

0.4368

0.752

0.2613

X3.5 0.2056

0.4147

0.5849

0.313

X3.6 0.2009

0.2232

0.7796

0.4183

Y1

0.3066

0.2543

0.3838

0.6974

Y2

0.3608

0.4145

0.3639

0.7801

Y3

0.2451

0.3599

0.2195

0.6386

Hasil Evaluasi Goodness of Fit Inner Model


Evaluasi Goodness of Fit Inner Model pada
model bertujuan untuk mengetahui kekuatan
pengaruh variabel laten eksogen terhadap
variabel laten endogen dalam model.Nilai Rsquare yang diperoleh pada penelitian ini
adalah sebesar 0,3752 atau 37,52%.dimana Rsquare yang nilainya kurang dari 0,5
menunjukkan hubungan yang lemah (Santoso,
2007).
Selain melihat nilai R-square model juga
dievaluasi dengan melihat nilai Q-square
predictive relevance.Nilai Q-square sebesar
0,141.
Pengujian Hipotesis
Pengujian dengan bootstrap juga bertujuan
untuk
meminimalkan
masalah
ketidaknormalan data penelitian (Ghozali,
2006). Nilai ttabel untuk penelitian ini adalah
sebesar 1,290 (sig 0,05 dan df=96). Kriteria
pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :
a. Jika nilai thitung< ttabel, maka H1 ditolak dan
H0 diterima
b. Jika nilai thitung> ttabel, maka H1 diterima dan
H0 ditolak
1. Variabel Merek terhadap Loyalitas
Konsumen
Dari hasil pengolahan data didapatkan
bahwa nilai thitung sebesar 3,4624 (positif),
sehingga dapat dikatakan bahwa merek
mempunyai hubungan yang positif terhaadap
loyalitas konsumen. Hasil pengujian hipotesis
juga menunjukkan bahwa merek memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Hal ini dapat dilihat dari nilai
thitung>ttabel. Jadi dapat disimpulkan, H0 ditolak
dan H1 diterima sehingga semakin baik nilai
brand reputation, brand predictability dan
brand competence yang dimiliki merek
Indomilk semakin meningkatkan tingkat
loyalitas konsumen. Menurut Nalau (2012),
merek menjadi sebuah citra produk dan
perusahaan di mata konsumen. Karakteristik
merek yang terdiri dari brand predictability,
brand reputation dan brand competence
merupakan alasan kuat bagi seorang konsumen
untuk loyal (Rully, 2006).
2. Variabel Kualitas terhadap Loyalitas
Konsumen
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
kualitas produk memiliki hubungan yang
positif terhadap loyalitas konsumen. Hal ini
dapat dilihat pada nilai thitung sebesar 2,8087
yang bernilai positif. Nilai thitung >ttabel sebesar
1,290.mendefinisikan bahwa variabel kualitas
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas konsumen. Jadi dapat disimpulkan,
H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik kualitas
susu
sterilisasi
Indomilk
semakin
meningkatkan tingkat loyalitas konsumen
Kualitas produk mempunyai hubungan yang
positif dan berpengaruh secara signifikan
dalam meningkatkan loyalitas konsumennya
(Nuruni, 2012). Menurut Janita dan Amonggiri
(2012) kualitas produk akan mendasari
konsumen untuk merasan puas terhadap suatu
produk dan memutuskan untuk loyal terhadap
produk tersebut.
3. Variabel Kemasan terhadap Loyalitas
Konsumen
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
kualitas produk memiliki hubungan yang
positif terhadap loyalitas konsumen, hal ini
dapat dilihat pada nilai thitung sebesar 2,6708

yang bernilai positif. Nilai thitung >ttabel dapat


dikatakan
bahwa
variabel
kemasan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas konsumen. Jadi dapat disimpulkan,
H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini
menunjukkan bahwa kemasan susu sterilisasi
Indomilk berpengaruh nyata pada loyalitas
konsumen. Semakin baik kemasan susu
sterilisasi Indomilk semakin meningkatkan
tingkat loyalitas konsumen.
Menurut Athika dan Kanaidi (2013), kemasan
pada produk bukan saja berfungsi sebagai
pembeda antara satu produk dengan produk
lain yang sejenis, tetapi juga sebagai daya tarik
suatu produk. Tampilan kemasan produk yang
menarik dapat mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian terhadap produk. Secara
berkelanjutan, kepuasan konsumen terhadap
kemasan juga mendorong mereka melakukan
pembelian ulang atau loyal terhadap produk
Pada penelitian yang telah dilakukan di PT.
Indolakto khususnya untuk produk susu
sterilisasi
Indomilk
diketahui
bahwa
perusahaan telah menerapkan konsep 4P
tersebut, dimana salah satu variabelnya yaitu
variabel produk menjadi kajian utama dalam
penelitian ini. Dengan demikian, terdapat 3
(tiga) variabel lain yang mempunyai
kemungkinan
mempengaruhi
loyalitas
konsumen susu sterilisasi Indomilk dan tidak
terdapat dalam penelitian ini.
Variabel
yang
pertama
adalah
Price(harga),dari hasil penelitian di pasaran
susu sterilisasi Indomilk dijual dengan harga
yang bersaing yaitu Rp. 3000 dengan range
produk pesaing yang sejenis Rp. 3000-Rp.
3500.
Variabel kedua yang tidak terdapat pada
penelitian adalah Place (tempat), dari
penelitian yang telah dilakukan di lapangan
diketahui bahwa susu sterilisasi Indomilk
sudah terdistribusi dengan baik, sehingga
mampu menembus pasar nasional seluruh
Indonesia. Susu sterilisasi Indomilk juga dijual
di berbagai supermarket, swalayan hingga
toko kecil yang memungkinkan konsumen
membeli produk tanpa mengalami kesulitan.
Variabel ketiga adalah Promotion (Promosi),
dari hasil penelitian di lapangan diketahui
bahwa terdapat perbedaan kegiatan promosi
yang dilakukan oleh
PT. Indolakto jika
dibandingkan dengan para pesaingnya. Hal ini
menyebabkan promosi menjadi variabel selain
produk yang berpengaruh besar terhadap
loyalitas kosnumen susu sterilisasi Indomilk.

Iklan melalui media televisi yang saat ini


dilakukan PT. Indolakto untuk susu sterilisasi
Indomilk adalah iklan dengan konsep anakanak. Hal ini dapat dilihat dari segi cerita,
hingga artis yang digunakan adalah anak-anak
usia kurang lebih 7 tahun. Jika ditelaah dari
segi target konsumen yang telah ditetapkan
oleh PT. Indolakto, tentu saja iklan tersebut
tidak akan menarik perhatian konsumen
remaja usia 15-20 tahun.
Salah satu kegiatan promosi yang bisa
dilakukan PT. Indolakto untuk konsumen usia
remaja adalah dengan menjadi sponsor untuk
kegiatan di sekolah mereka atau dengan
melakukan kegiatan promosi penjualan di
sekolah. Promosi yang secara langsung
berinteraksi dengan para remaja akan lebih
efektif dan menarik perhatian mereka.
Langkah kegiatan promosi selanjutnya bisa
dilakukan dengan mengubah konsep iklan di
media televisi yang tidak hanya berkonsep
anak-anak tapi mengikutsertakan remaja
didalamnya
KESIMPULAN
1. Dari hasil analisis dengan menggunakan
Partial Least Square (PLS) didapatkan
persamaan model Y = 0,288 X1 + 0,273 X2
+ 0,253X3 + dimana Y adalah loyalitas
konsumen, X1 adalah merek, X2 adalah
kualitas, X3 : adalah kemasan, dan
adalah galat (error). Dari hasil persamaan
diatas diketahui bahwa atribut produk
berupa merek, kualitas dan kemasan
berpengaruh positif pada loyalitas
konsumen.
2. Dari hasil persamaan model Y = 0,288 X1 +
0,273 X2 + 0,253X3 + diketahui bahwa
nilai untuk masing-masing variabel merek,
kualitas dan kemasan tidak berbeda nyata,
sehingga
ketiganya
mempengaruhi
loyalitas konsumen dengan tingkatan yang
sama. Atribut produk susu sterilisasi
Indomilk
mempengaruhi
loyalitas
konsumen sebesar 37,52% sedangkan
sisanya 62,48% dipengaruhi oleh variabel
lain
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya dengan
kajian yang sama mengenai loyalitas
konsumen adalah agar mencoba variabel
penelitian seperti bauran promosi yang terdiri
dari periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), hubungan

masyarakat dan publisitas (public relations


and publicity),penjualan personal (personal
selling),
pemasaran
langsung
(direct
marketing).
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, H. 2003. Partial Least Squares (PLS)
Regression.
Thousand
Oaks.
Sage.Hal. 21.
Agustin, 2013.Analisis Pengaruh Harga
Produk, Kualitas Produk, Harapan
Pelanggan dan Citra Merek
terhadap
Loyalitas
Pelanggan
melalui
Kepuasan
Pelanggan
Produk Laptop Acer. Jurnal Teknik
Industri Robust.
Athika
dan
Kanaidi,
2012.Pengaruh
Kemasan
terhadap
Keputusan
Pembelian Indomie.Junnal Bisnis
dan Pemasaran. No. 1
Dimyati, M. 2012. Model Stuktural Atribut
Produk terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Pelanggan Produk Pond`s.
Jurnal Manajemen . Vol. 10, No. 1 .
Hal 2-124.
Ghozali, I. 2002. Aplikasi Analisis
Multivariat dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Dipenogoro. Hal. 04.
Griffin, J. 2003. Customer Loyality. Edisi
Revisi dan Terbaru , FE UNDIP.
Semarang.
Haenlein, M., dan Andreas M. K. 2004.A
Beginners Guide to Partial Least
Square Analysis.Journal Statistic.Vol.
03.Page. 283.
Hanseler, J.,Ringle,C.,and Sinkovic, R. 2009.
The Use Of Partial Least Squares
Path Modeling In International
Marketing. Advance in International
Marketing .Vol 20. Page. 277.
Janita
dan
Amonggiri,
2012.Analisis
Pengaruh Kualitas Produk Coca
Cola Tehadap Loyalitas Konsumen.
Jurnal Akutansi Bisnis. Vol 2. No.5
Kotler,

Philip.,dan Keller, Kevin. 2006.


Manajemen Pemasaran Jilid 1. PT
Macana Jaya Cemerlang.
Lamandasa, S. 2008. Analisis Pengaruh
Atribut Produk Terhadap Loyalitas
Konsumen Krim Pemutih Wajah
TjeFuk di Yogyakarta.OPTIMAL.
Vol. 5, No 3 ,

Menon, B. , 1, Raj, J. 2012. Dominant Partial


Least Square Factors Of Consumer
Purchase Behaviour Of Passenger
Cars .Asian Journal of Management
Research .Vol. 3.No. 1. Page 83-99.
Nalau, A. Brand Image Terhadap Loyalitas
Pelanggan J.Co Donuts & Coffee Di
Plaza Mulia Samarinda. Jurnal
Fakultas Ekonomi Mulawarman
Nurini, 2012.Analisis Pengaruh Kualitas
Produk dan Harga Pada Produk
Sari Buah Frutang. Jurnal Neo-Bis.
Vol.6.No.1
Rully, 2006.Brand Trust Dalam Konteks
Loyalitas
Merek:
Peran
Karakteristik Merek, Karakteristik
Perusahaan, Dan Karakteristik
Hubungan Pelanggan-Merek. Jurnal
Manajemen, Vol. 6, No. 1

Santoso . 2007. Statistik untuk Penelitian.


PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hal. 22.
Simamora, B. 2005.Analisis Multivariat
dalam Pemasaran. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. Hal. 01.
Sujana, 2006.Analisis Pengaruh Penetapan
Kemasan
Terhadap
Loyalitas
Konsumen.Jurnal
Ilmiah
Ranggagading. Vol.4 No. 2
Swasta, Basu dan T. Hani Handoko. 2005.
Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku
Konsumen.
BPFEYogyakarta. Yogyakarta
Winarso, 2010.Kepuasan Dan Loyalitas
Pelanggan Pada Produk Susu
BayiMenggunakan Service Quality
Dan Path AnalysisJurnal Manajemen
Teori dan Terapan.Tahun 3, No.1
Wong, D. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik Vol 1.Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai