Anda di halaman 1dari 15

ORGANISASI PEMILIK PROYEK

Pihak-pihak dari owner yang terlibat dalam proyek adalah sebagai berikut:
-

Pejabat Pembuat Komitmen

Pemimpin Bagian Proyek

Tata Usaha

Bendaharawan

Asisten Teknik

Direksi Lapangan, serta

Pengawas lapangan

Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Pemilik Proyek (Owner)


Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur organisasi
pemilik proyek adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin Proyek
a. Tugas
Memimpin dan melaksanakan kegiatan proyek.
b. Wewenang
Melakukan tindakan-tindakan yang berakibat terjadinya pengeluaran sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
c. Kewajiban

1. Menyiapkan laporan keuangan maupun fisik tiap bulan paling lambat 1


minggu setelah berakhirnya bulan yang bersangkutan kepada pemilik
proyek,
2. Meneliti dan menyetujui Laporan Keadaan Kredit Anggaran Pembangunan
(LKKAP) yang harus disampaikan pada Biro Keuangan Setda Propinsi
Sumatera Selatan,
3. Meneliti dan menyetujui serta menandatangani Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan bukti-bukti pengeluaran yang sah,
4. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana (UUDP) kepada Biro
Keuangan Setda Propinsi Sumatera Selatan dengan bukti pengeluaran yang
sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
5. Meneliti kebenaran dan sahnya suatu tagihan,
6. Mengadakan pemeriksaan kas bendaharawan proyek sekurang-kurangnya
tiap 3 (tiga) bulan,
7. Menyerahkan proyek atau hasil pekerjaan yang telah selesai,
8. Melaksanakan tindak lanjut pemeriksaan Aparat Pengawalan Fungsional.
d. Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek,
2. Bertanggung jawab atas laporan-laporan yang ditetapkan tepat pada
waktunya pada penjabat yang bersangkutan dan laporan lainnya yang
ditetapkan penjabat atasan,
3. Bertanggung jawab untuk tidak mengadakan ikatan yang akan membawa
akibat melampaui batas yang tersedia dalam Daftar Isian Proyek (DIP) yang
bersangkutan.

2. Pemimpin Bagian Proyek


Tugas dan kewajiban pemimpin bagian proyek, antara lain:
1. Memimpin dan mengatur pelaksanaan kegiatan atau tugas bagian proyek,
memberikan bimbingan serta pedoman kepada unsur pembantu dan unsur
pelaksana dalam menjalankan tugas,
2. Memimpin dan melaksanakan kegiatan bagian proyek di dalam mencapai
sasaran yang terdapat dalam DIP (Daftar Isian Proyek)/PO serta

bertanggung jawab baik segi fisik maupun segi keuangan atas pelaksanaan
bagian proyek yang bersangkutan,
3. Mengambil tindakan akibat pengeluaran yang tidak sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan untuk masing-masing tolak ukur dan dalam batasbatas jenis pengeluaran, uraian pengeluaran dan jumlah biaya yang
tercantum dalam DIP/PO yang bersangkutan serta pedoman pelaksanaan,
4. Mengadakan pembukuan atau pencatatan sedemikian rupa sehingga setiap
saat dapat diketahui:
1.
bahwa ikatan atau komitmen yang telah dibuat tidak melampaui batas
anggaran yang telah tersedia dalam anggaran DIP yang bersangkutan,
2.
jumlah uang atau anggaran yang masih tersedia,
3.
keadaan dan perkembangan proyek, baik fisik maupun keuangan.
4.
Membuat dan mengirim surat pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran pembangunan secara berkala kepada pejabat yang membawahi
bagian proyek,
5.
Memberikan persetujuan atas surat permintaan pembayaran
pembangunan dan bukti pengeluaran sebelum diajukan oleh negara
sebelum Kantor Pengawasan Kas Negara (KPKN),
6.
Bertanggungjawab atas penyelesaian bagian proyek tepat pada
waktunya sesuai dengan rencana waktu dan mutu yang sudah ditetapkan,
7.
Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek.

3. Bendaharawan Proyek
Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:
1. Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
keuangan proyek menerima, menyimpan, dan mengeluarkan serta
bertanggung jawab atas pemakaian dan perhitungan jumlah uang yang telah
dititipkan proyek sesuai dengan peraturan yang berlaku,
2. Dalam melaksanakan tugasnya bendaharawan proyek berkewajiban
mengindahkan dan mentaati ketentuan dan pedoman yang berlaku bagi
pelaksanaan Keuangan Negara dan Daerah,
3. Menyelenggarakan Buku Kas Umum (BKU) dengan buku-buku
pembantunya menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku,

4. Melaksanakan pembayaran serta mempersiapkan Surat Permintaan


Pembayaran (SPP) Baik beban tetap maupun beban sementara,
5. Membuat Surat Penanggungjawab Pelaksanaan Anggaran Pembangunan
(SPJP),
6. Menyelenggarakan data kas simpanan yang bersangkutan dengan bukti-bukti
pembakuannya.
7. Melakanakan tugas lain sesuai dengan penugasan dari pemimpin proyek,
8. Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek atas kelancaran penyelesaian
SPJ beban tetap dan beban sementara,
9. Membuat Laporan Keuangan Proyek yang berkelalanjutan setiap akhir
bulan.

4. Tata Usaha
Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:
1. membantu pemimpin bagian proyek di dalam pengendalian ketatausahaan
atau administrasi baik umum maupun teknis,
2. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis sehingga
memperlancar pengolahan bagian proyek,
3. Merencanakan, menyusun, dan menyiapkan dokumen kontrak atau surat
perjanjian yang dibuat oleh bagian-bagian proyek termasuk gambar dan
perhitungan,
4. Mengkoordinir atau menyusun laporan-laporan yang berbeda, yaitu laporan
harian, laporan mingguan, laporan bulanan, dan lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan yang berlaku,
5. Menyusun rencana pengeluaran bagian proyek dan rencana perubahan atau
revisi DIP/PO yang diperlukan,
6. Mempersiapkan dan menyusun laporan inventaris kekayaan negara
kepengurusan kepegawaian, menyiapkan susunan organisasi atau
personalia,
7. Bertanggungjawab kepada pemimpin bagian proyek mengenai pelaksanaan
tugas, wewenang, dan kewajiban.

5. Asisten Teknik
Tugas dan kewajiban asisten teknik adalah melaksanakan tugas bantuan (staffing)
kepada pimpinan proyek dan bertanggungjawab atas pengaturan penyelenggaraan
penyusunan anggaran/ gambar-gambar, syarat-syarat teknik (bestek) pelaksanaan
pekerjaan, pengawasan pelaksanaan dan pelaporan Progress Report Proyek.

6. Direksi Lapangan
Tugas dan kewajiban, antara lain:
1. Menyelenggarakan tugas proyek dibidang tugasnya,
2. Untuk menyelenggarakan kewajiban tersebut koordinator mempunyai tugas/
pekerjaan di bidang tugasnya sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan yang telah direncanakan,
3. Koordinator bertanggung jawab bagi segi fisik maupun segi keuangan untuk
proyek yang dipimpinnya,
4. Koodinator bidang konstruksi dan bidang swakelola berkoordinasi dengan
asisten teknik secara rutin,
5. Dalam melaksanakan tugasnya koordinator bertanggung jawab kepada
pimpinan proyek.

7. Pengawas lapangan
Tugas dan kewajiban pengawas lapangan, antara lain:
1. Melakukan instruksi pimpinan proyek,
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pelaksana proyek agar
kualitas dan kuantitas bahan, jumlah personil, peralatan,
3. Menyelenggarakan administrasi lapangan,
4. Inventarisasi barang-barang di lapangan,
5. Membantu survei dan pengumpulan data lapangan,
6. Menjalin hubungan baik dengan instansi serta masyarakat yang berhubungan
dengan pekerjaan.

ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS


Pihak-pihak dari konsultan pengawas yang terlibat dalam proyek pembangunan
jembatan beton prategang ini adalah sebagai berikut:
-

Team Leader

Site Engineering

Inspector

Electrical

Structure

Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Konsultan Pengawas


Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur organisasi
Konsultan Pengawas pada proyek ini adalah sebagai berikut:

1. Team Leader
Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan kerja.
Bertanggungjawab terhadap pengawasan pekerjaan secara keseluruhan.

2. Site Engineer
Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinator inspector baik struktur maupun
elektrikal di lapangan. Bertanggungjawab langsung kepada team leader serta
berkoordinasi dengan pemilik proyek dan pelaksana pekerjaan.

3. Inspector
Tugasnya adalah mengawasi dan memberi penjelasan serta arahan tentang maksud
dan tujuan setiap jenis pekerjaan sebagaimana yang telah tercantum dalam rencana
kerja baik kualitas, kuantitas dan waktu.

4. Struktur Engineer
Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan pengkoreksian terhadap keseluruhan
konstruksi bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja
dan syarat-syarat serta gambar kerja.

5. Elektrikal Engineer
Tugasnya melakukan pengawasan dan koreksi terhadap pekerjaan elektrikal
bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja dan syaratsyarat serta gambar kerja.

ORGANISASI KONSULTAN PERENCANA

1.
2.
3.
4.

Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas yang merencanakan


suatu rencana dalam perencanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal / elektrikal,
dengan ketentuan yang diinginkan oleh pemilik proyek.
Adapun tugas atau kegiatan dari konsultan perencana sebagai berikut :
Membuat sketsa dan memberikan suatu gagasan gambaran pekerjaan, meliputi
pembagian ruang, rencana pelaksanaan dan lainnya.
Membuat gambar detail / penjelasan lengkap dengan perhitungan
konstruksinya.
Membuat rencanan kerja dan syarat-syarat (RKS) dan rencana anggaran biaya
(RAB).
Tempat berkonsultasi jika ada hal-hal yang meragukan dibidang arsitektural,
struktur dan ME.

ORGANISASI KONTRAKTOR
Pihak-pihak dari kontraktor yang biasanya terlibat dalam proyek adalah sebagai
berikut:
-

Kepala Proyek

Site Operasional

Site Engineer

Quality & Quantity Engineer

Pelaksana

Logistik

Surveyor

Operator

Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Kontraktor

1. Kepala Proyek
a. Tugas kepala proyek
1. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan
pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pengguna jasa serta
mengoreski bila ada review design,
2. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang tidak
sesuai,
3. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak,
4. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah direkomendasi
pengendalian sistem mutu,

5. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu


yang telah ditetapkan,
6. Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporanlaporan lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
7. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat, utamanya
pihak direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan
dengan pengawas,
8. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui
tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan
dengan prestasi fisik lapangan serta mengajukanrequest ke direksi proyek
sebelum pekerjaan dimulai termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.
b. Tanggung Jawab
1.
2.
3.
4.

Menetapkan sasaran mutu,


Memimpin setiap pertemuan,
Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,
Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke kantor pusat/
cabang

2. Site Engineer
Tugas dan kewajiban site engineer adalah sebagai berikut:
1. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan akan dipenuhi
dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
2. Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian
administrasi kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan data
proyek seperti kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan, kunjungan
lapangan, rapat-rapat koordinasi dilapangan, data pengukuran kuantitas, dan
pembayaran kepada kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam
bentuk laporan kemajuan bulanan dan memberikan saran-saran untuk
mempercepat pekerjaan serta memberikan penyelesaian terhadap kesulitan
yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual untuk menghindari
keterlambatan pekerjaan,

3. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan mayor tidak


akan terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak
dalam menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan
yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak,
4. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik
ditandatangani, menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain,
termasuk data pendukung yang diperlukan, mengendalikan kegiatankegiatan kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan
pekerjaan, serta mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang
timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak,
5. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun
rencana kerjanya,
6. Mengikuti petunjukpetunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan
terutama sehubungan dengan:
1.
Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk
melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikanperbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan yang telah ditentukan,
2.
Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap
jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan,
3.
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan
pasal-pasal dalam Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan
pembayaran.
4.
Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor segera
melaporkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan apabila kemajuan
pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 15% dari
rencana, serta membuat saran-saran penanggulangan dan perbaikan,
5.
Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan,
6.
Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan keuangan serta
menyerahkan kepada Pejabat pelaksana teknis kegiatan,

7.

Menyusun Justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan,


sehubungan dengan usulan perubahan kontrak,
8.
Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan
(Monthly Certificate),
9.
Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan,
10. Memeriksa gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik,
11. Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing) yang diajukan
oleh kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik. Gambar tersebut harus
dibuat secara bertahap setiap pekerjaan selesai dikerjakan.

3. Pelaksana
Tugas dan kewajibannya, antara lain:
1. Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa
seizin atasan langsung,
2. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu
proyek (instruksi kerja), speksifikasi teknis dari pelanggan, dan gambar
kerja yang diterimanya dengan mengarahkan tukang/sub kontraktor dan
pekerjanya hingga didapat pekerjaan yang bermutu, tepat waktu, dan biaya
yang seefisien mungkin,
3. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan,
4. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan program
harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke
kepala proyek,
5. Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub
kontraktor (bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lainlain,
6. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah
dikerjakan baik qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat laporan
mingguan mengenai:
1.
Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang
dilaksanakan,

2.
3.
4.
5.

Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya,


Ihktisar upah dan hari perkerjaan,
Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat
bahan/ material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala proyek
sehingga
pertanggungjawaban
akan
terlihat
di
dalamcash
flow perusahaan.

4. Quality Engineer
Tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan sesuai
RMP,
2. Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan barang serat memberikan
tanda status pada pekerjaan barang yang telah diperiksa/dites,
3. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan
pemeriksaan dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya serta melakukan
tes terhadap material yang masuk khususnya yang dominan untuk mutu,
4. Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah sesuai
persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa keluhan pelanggan
atau produk tidak sesuai ditangani (prosedur mutu yang berlaku),
5. Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan
pencegahannya,
6. Bertanggung jawab penuh ke kepala proyek dan berkoordinasi ke konsultan
supervisi maupun direksi PU.
5. Quantity Engineer
Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:
1. Melakukan opname pekerjaan,
2. Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
3. Menyampaikan rencana pekerjaan (request) kepada pengguna jasa/pemilik
proyek,

4.
5.
6.
7.

Membuat laporan kemajuan fisik proyek,


Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya,
Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan,
Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di bagian
proyek,
8. Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek,
9. Menyimpan arsip.

6. Logistik
Tugas dan tanggung jawabnya:
1. Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan tingkatan proyek
dengan mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok
terseleksi dan atas persetujuan direktur perusahaan,
2. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang
langsung maupun barang/alat yang dipasok pelanggan termasuk memberi
label keterangan setiap barang,
3. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat keluar
masuknya barang-barang yang tersedia di penyimpanan/gudang,
4. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan
lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
5. Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material setelah
pengontrolan kualitas (olehquality control) dan kuantitas,
6. Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam pengiriman
bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi PU serta
mengamankan aktiva perusahaan berikut bukti-bukti kerjanya.

7. Surveyor
Tugas dan kewajiban surveyor adalah:
1. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan/pengukuran
tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan mayor
item,

2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga


dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan
pencegahannya,
3. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.

8. Operator
Tugas dan kewajiban operator, antara lain:
1. Mengoperasikan mesin/peralatan dengan benar,
2. Menjaga kebersihan, kondisi, dan keamanan mesin/peralatan,
3. Melaporkan ke atasan apabila mesin/peralatan rusak/perlu diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai