Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN LKS IPA DENGAN PENDEKATAN PROJECT BASED

LEARNING ( PBL) PADA TEMA SUMBER ENERGI ALTERNATIF


DENGAN BIODIESEL UNTUK MENINGKATKAN CRITICAL
THINKING SKILL SISWA KELAS VIII SMP

JURNAL

Oleh:
Stefi Aprionita Setyo Arum
NIM. 10312241015

Pembimbing I:

Pembimbing II:

Dr. Dadan Rosana

Ir. Ekosari Roektiningroem, M.P

NIP. 19690202 199303 1 002

NIP. 19611031 198902 2 001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
APRIL 2014

PERSETUJUAN

Jurnal dengan judul:


Pengembangan LKS IPA dengan Pendekatan Project Based Learning (Pbl)
pada

Tema

Sumber

Energi

Alternatif

dengan

Biodiesel

untuk

Meningkatkan Critical Thinking Skill Siswa Kelas VIII SMP


yang disusun oleh:
Nama : Stefi Aprionita Setyo Arum
NIM

: 10312241015

Prodi : Pendidikan IPA


Telah disetujui oleh penguji utama dan pembimbing utama.

Yogyakarta,
Penguji Utama

Maryati, M.Pd.
NIP.19720219 200003 2 001

April 2014

Pembimbing I

Dr. Dadan Rosana


NIP. 19690202 199303 1 002

PENGEMBANGAN LKS IPA DENGAN PENDEKATAN PROJECT BASED


LEARNING ( PBL) PADA TEMA SUMBER ENERGI ALTERNATIF
DENGAN BIODIESEL UNTUK MENINGKATKAN CRITICAL
THINKING SKILL SISWA KELAS VIII SMP
1)

Dr. Dadan Rosana 3) Ir. Ekosari Roektiningroem, M.P.


+6285747083585
FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
s.aprionita@gmail.com

Stefi Aprionita SA

2)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan LKS IPA dengan
pendekatan Project Based Learning (PBL) pada tema Sumber Energi Alternatif
dengan Biodiesel berdasarkan penilaian pakar dan untuk mengetahui
peningkatan Critical Thinking Skill pada siswa kelas VIII SMP dengan
menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA dengan pendekatan Project
Based Learning (PBL) pada tema Sumber Energi Alternatif dengan Biodiesel.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model 4D yang
meliputi tahap Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop
(pengembangan), dan Disseminate (penyebaran). Penelitian ini dirancang sampai
pada tahap Develop (pengembangan). Data hasil validasi LKS dianalisis dengan
pedoman kriteria penilaian ideal untuk menentukan kualitas LKS. Data uji
lapangan penguasaan keterampilan berpikir kritis dianalisis dengan menggunakan
pedoman kriteria penilaian dalam bentuk persentase, sedangkan peningkatan
keterampilan berpikir kritis dianalisis dengan menggunakan gain score. Hasil
penelitian ini adalah LKS IPA dengan pendekatan PBL pada tema Sumber
Energi Alternatif dengan Biodiesel layak untuk digunakan pada siswa dengan
nilai sangant baik. LKS ini dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
dibuktikan dengan perolehan gain score sebesar 0,33 dengan kategori peningkatan
sedang.
Kata kunci: LKS IPA, pendekatan PBL, keterampilan berpikir kritis.
ABSTRACT
This research aims to know the expediency of Science students worksheet
using PBL approach entitled Sumber Energi Alternatif dengan Biodiesel used
by Grade VIII students of junior high school and the improvement of Grade VIII
Students Critical Thinking Skill using Science students worksheet developed by
use of PBL approach entitled Sumber Energi Alternatif dengan Biodiesel. This
research is a Reserach and Development using 4D including Define stage, Design
stage, Develop stage, and Disseminate stage. This research is designed up to
Develop stage. The data of students worksheet validation were analyzed using
the ideal assessment criteria standard to determine the students worksheet
quality. The field test data of critical thinking skill mastery were analyzed using
assessment criteria standard in the form of percentage, while the improvement of

critical thinking skill was analyzed using gain score. The result of this research is
a proper Science students worksheet using PBL approach entitled Sumber
Energi Alternatif dengan Biodiesel for students with very good category. This
students worksheet can improve students critical thinking skill proven with the
result of gain score up to 0,33 categorized as medium improvement.
Key words: Science students worksheet, PBL approach, critical thinking skill.

PENDAHULUAN
Within the context of core knowledge instruction, students must also learn
the essential skills for success in todays world, such as critical thinking, problem
solving, communication and collaboration (P21: 2011). Selain memiliki
pemahaman akan sebuah ilmu, siswa perlu mempelajari akan keterampilanketerampilan yang menunjang kehidupan mendatang. Keterampilan ini digunakan
untuk menunjang siswa dalam menghadapi dunia global nantinya. Keterampilan
berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21.
Berpikir kritis merupakan dasar dari sebuah pemikiran. Berpikir kritis juga
mampu membuat siswa menjadi lebih mandiri sehingga mampu mengambil
keputusan dan menyelesaikan masalah (Asri: 2012).
Dalam Project Based Learning Handbook (2006) disebutkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning (PBL)
dalam menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan berpikir kriris.
Pembelajaran menggunakan pendekatan PBL merupakan pembelajaran yang
memberikan proyek kepada siswa untuk menghasilkan solusi untuk permasalahan
yang ada bersama dengan kelompoknya. Pembelajaran dengan PBL dapat
dilaksanakan dengan adanya LKS.
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan lembar yang digunakan sebagai
panduan siswa dalam mengembangkan semua aspek, yang meliputi aspek kognitif
maupun sebagai panduan eksperimen. LKS dengan pendekatan PBL untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis merupakan LKS yang berisikan
langkah PBL yang harus dilakukan oleh siswa. Proses pelaksanaan proyek mampu
meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

KAJIAN PUSTAKA
Sumaji

(1998:114)

menjelaskan

bahwa

sains

merupakan

proses

penelusuran suatu pandangan yang menghubungkan mengenai gambaran sains


yang erat kaitannya dengan kegiatan yang ada di laboratorium beserta
perangkatnya. Sedangkan menurut Supriyadi (2008:1) sains yang khususnya
dalam IPA merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang benda dan
gejalanya.
Pembelajaran IPA di sekolah dilakukan secara terpadu. Keterpaduan IPA
dapat dilakukan dengan merancang sebuah tema. Terdapat 10 model keterpaduan
yang diungkapkan oleh Fogarty (1991). Kesepuluh cara atau model tersebut
adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6)
webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked.
Pembelajaran IPA perlu ditunjang dengan keterampilan-keterampilan yang
ada saat ini. salah satu keterampilan yang mendasar yaitu berpikir kritis. Berpikir
kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa untuk
merumuskan dan mengevaluasi bukti, asumsi, logika dan bahasa yang
disampaikan oleh orang lain (Elanie, 2002: 185). Menurut Splitter (1991)
keterampilan

berpikir

kritis

dalam

dunia

pendidikan

bertujuan

untuk

mempersiapkan siswa berpikir pada berbagai disiplin ilmu untuk pemenuhan


kebutuhan intelektual sehingga menciptakan individu yang memiliki potensi.
(dalam Liliasari, 2000).
Keterampilan berpikir kritis dapat dihasilkan dengan pembelajaran
menggunakan Project Based Learning (PBL). West Virginia Departement of
Education mengatakan bahwa Project Based Learning (PBL) dilakukan oleh
siswa dalam kelompok untuk melakukan kegiatan dan meng-expolore
pengetahuan yang relevan dengan permasalahan yang nyata, pertanyaanpertanyaan yang muncul, issue, maupun tantangan-tantangan yang saat ini ada.
Proyek yang diberikan dalam pembelajaran dengan pendekatan PBL harus
disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian, sebuah proyek yang
dibuat harus direncanakan, diolah dan diprediksi dengan baik untuk membantu
siswa dalam memahami kunci dari materi, dan mengasah keterampilan abad 21

(berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi), serta membantu dalam


penyampaian hasil proyek (BIE, 2013). Menurut Educational Technology
Division Ministry of Education (2006) terdapat 6 langkah dalam PBL, yaitu start
with essensial question, design a project, create a schedule, monitoring project,
assessment the outcomes, dan evaluate the product.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengadaptasi dari model penelitian menurut Thiagarajan et
all (1974). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R & D). Model
penelitian yang digunakan yaitu melalui 4-D model yang terdiri dari tahap Define
(pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan) dan Disseminate
(penyebaran). Penelitian ini terbatas hanya sampai pada tahap Develop
(pengembangan). Data yang diperoleh yaitu berupa data penilaian kelayakan oleh
pakar, keterlaksanaan pembelajaran, penguasaan keterampilan berpikir kritis, serta
peningkatan keterampilan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi angket validasi LKS, soal tes tertulis dalam LKS, lembar
observasi dan soal pretest maupun posttest keterampilan berpikir kritis.
Teknik analisis data validasi LKS oleh pakar (dosen ahli dan guru IPA)
menggunakan rumus berikut.

Keterangan:
X : rerata skor penilaian
x : total skor dari penilai
n : jumlah penilai
Untuk mengetahui keterlaksanaan Pembelajaran dengan LKS IPA
menggunakan rumus berikut.

Persentase penguasaan keterampilan berpikir kritis dilihat dari kemampuan


pengerjaan soal LKS. Persentase penguasaan keterampilan berpikir kritis siswa
dianalisis dengan menggunakan rumus berikut.

Keterangan:
NP
= ketercapaian kemampuan berpikir kritis
R
= jumlah skor yang diperoleh siswa
SM
= jumlah skor maksimal
Keterampilan berpikir kritis ditentukan kategorinya berdasarkan perolehan
gain score. Gain score dapat diperoleh menggunakan rumus :

Keterangan:

= nilai rerata posttest


= nilai rerata pretest
= nilai maksimal

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penilaian validasi oleh pakar (dosen ahli dan guru IPA),
LKS pengembangan memperoleh nilai A dengan kategori sangat baik. Peroleh ini
meliputi semua komponen penilaian, yaitu komponen kelayakan isi, komponen
bahasa dan gambar, komponen penyajian, serta komponen kegrafisan. Data
penilain tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Penilaian LKS oleh pakar
Skor
Aspek
Ahli
Guru
Kelayakan isi
53
52,5
Bahasa dan gambar
15
14
Penyajian
19
19,5
Kegrafisan
14,5
12,5

Jumlah
Skor
52,75
14,5
19,25
13,5

Nilai

Kategori

A
A
A
A

Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik

Penilaian LKS oleh pakar memperoleh saran dan masukan untuk


menyempurnakan LKS pengembangan. Nilai yang diberikan menunjukkan bahwa
LKS telah layak untuk diujicobakan di lapangan.
Pembelajaran

dengan

menggunakan

LKS

diobservasi

dengan

menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan


bahwa kegiatan guru dan siswa yang diamati 100% terlaksana dengan sangat baik
seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran


Kegiatan
Guru
Siswa

Persentase Keterlaksanaan (%)


Proyek 1
Proyek 2
100
100
100
100

Jumlah (%)

Rerata (%)

200
200

100
100

LKS dikembangkan untuk meningkatakan keterampilan berpikir kritis.


Keterampilan berpikir kritis dilatih dengan menggunakan soal berpikir kritis
dalam LKS. Data perolehan penguasaan keterampilan berpikir kritis pada siswa
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Peesentase Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Tiap Proyek
No

Pertemuan

1
2

Proyek 1
Proyek 2

Rerata Skor
7,16
15,38

Persentase (%)
89,5
87,3

Perolehan persentase penguasaan keterampilan berpikir kritis pada setiap


proyek >80%. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan berpikir
kritis siswa setiap proyeknya sangat baik.
Sedangkan peningkatan keterampilan berpikir kritis diperoleh dari hasil
pretest dan posttest. Perolehan skor pretest dan posttest siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis
No
Pertemuan
Rerata Skor
Gain Score
1
Pretest
6,05
0,33
2
Posttest
8,33

Kategori
Sedang

Soal pretest dan posttest yang digunakan dalam ujicoba berbeda. Kedua
soal tersebut sebelumnya telah divalidasi oleh dosen ahli dan dinyatakan valid
oleh dosen ahli.
Pembelajaran dengan menggunakan LKS pendekatan PBL serta dengan
penggunaan pendekatan PBL selama pembelajaran mampu meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini sesuai dengan teori yang disebutkan
dalam BIE (2013) bahwa proyek yang dirancang mampu meningkatkan
keterampilan abad 21 salah satunya keterampilan berpikir kritis.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.

LKS IPA dengan pendekatan Project Based Learning (PBL) pada tema
Sumber energi Alternatif dengan Biodiesel layak untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa setelah dilakukan penilaian oleh ahli dan
memperoleh nilai A dengan kategori sangat baik.

2.

Berdasarkan hasil uji coba LKS IPA dengan pendekatan PBL pada tema
Sumber energi Alternatif dengan Biodiesel di lapangan dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP sebesar 0,33 dengan
kategori sedang.

DAFTAR PUSTAKA
Asri Widowati. (2012). Pengembangan Critical Thinking melalui Penerapan PBL
(Problem Based Learning) dalam Pembelajaran Sains. Laporan
Penelitian. UNY.
Buck Institute for Education. (2013). Project Based Learning for the 21st Century.
Diakses dari http://www.bie.org/about/what_is_pbl pada tanggal 7
November 2013.
Educational Technology Division, Ministry of Education. 2006. Project Based
Learning Handbook. Malaysia: Communications and Training Sector
Smart Educational Development Educational Technology Division
Ministry of Education.
Liliasari. (2000). Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Untuk
Mempersiapkan Calon Guru IPA Memasuki Era Globalisasi. Prosiding
Seminar Nasional. Yogyakarta: UNY.
Made Wema. (2007). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ministry Of Education Malaysia. (2005). Integrated Curriculum For Secondary
Schools Curriculum Specifications Science Year Four. Malaysia:
Curriculum Development Centre Ministry of Education Malaysia.
Pasific Policy Research Center. (2010). 21st Century Skill for Students And
Teachers. Honolulu : Kamehameha School, Research & Evaluatoin
Division.

Anda mungkin juga menyukai