Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG PENELITIAN


Menyatakan kesenjangan antara kenyataan dan harapan
(das sein, das sollen)
Menyatakan setidaknya dua faktor yang berkaitan yang
menimbulkan situasi yang membingungkan
Mengungkapkan secara singkat kutipan teori yang relevan
Mengungkapkan data statistik yang mendukung pernyataan

B.

RUMUSAN MASALAH

Menyatakan keadaan yang bersumber dari hubungan dua


faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
membingungkan

Faktor yang berhubungan tsb berupa:

Konsep

Data empiris

Pengalaman

C.

TUJUAN PENELITIAN

Memecahkan masalah, dengan kata-kata kerja seperti:

Menggambarkan (to describe)

Membandingkan (to compare)

Menemukenali atau mengidentifikasi (to identify)

Menemupahami (to understand)

Menjelaskan (to explain, to seek)

Menafsirkan (to interprete)

Menjajaki (to explore)

Menemukan (to discover) untuk penelitian dasar

D.

MANFAAT PENELITIAN

Lebih baik dibedakan dengan jelas bagi siapa bermanfaat

Pembedaan melalui item-item atau paragraf-paragraf, misal:

Bagi masyarakat...

Bagi pemerintah kota/daerah...

Bagi khasanah ilmu...

Bagi peneliti selanjutnya...

E.

LINGKUP PENELITIAN
Karena berbagai keterbatasan, perlu menegaskan lingkup
a.l. dalam arti:
Konteks penelitian

wikantaria catatan ringkas metolitkuali

Faktor yang akan diteliti


Sasaran yang akan dicapai
F.

ALUR PIKIR

Urutan berpikir sebagaimana dinyatakan dalam latar


Belakang sampai dengan Lingkup Penelitian

Dinyatakan dalam bentuk bagan alir

wikantaria catatan ringkas metolitkuali

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(LANDASAN TEORITIS)
A.

TEORI A ...

Uraian

Remark atau kesimpulan

B.

TEORI B ...
Uraian
Remark atau kesimpulan
(... dan seterusnya ...)

> Setiap item teori (termasuk penelitian empiris sebelumnya atau


terdahulu) berkait dengan dimensi-dimensi kajian, faktor-faktor
atau variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu merupakan katakata kunci (keywords) yang tercantum pada topik/judul dan pada
rumusan masalah
> Setiap teori diakhiri dengan suatu remark atau kesimpulan, yang
menegaskan faktor atau variabel yang diteliti sekaligus
mengidentifikasi dan memilih indikator-indikator
> Pada setiap teori, peneliti bisa memutuskan untuk membatasi diri
pada variabel maupun indikator tertentu saja tidak mencakup
semua yang ada dalam teori ybs, asalkan mengemukakan alasan
logis dan empiris atau pun asumsi mengapa pembatasan tersebut
perlu dilakukan
> Semua faktor, variabel, dan indikator penelitian beserta saling
keterkaitan masing-masing digambarkan sebagai kerangka pikir
konseptual

PENELITIAN TERDAHULU

Memaparkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah


membahas dimensi-dimensi kajian utama yang sama ataupun
yang relevan

Penting untuk melihat adanya kemungkinan:

Tumpang-tindih (overlaping)

Pertentangan (contradiction)

Perbaikan (updating, modification)

Penilaian (qualification)

Penegasan posisi penelitian ybs terhadap penelitian lain

wikantaria catatan ringkas metolitkuali

KERANGKA KONSEPTUAL

Manfaat kerangka bagi peneliti:


Menentukan siapa dan apa yang akan dan tidak akan dikaji
Menegaskan adanya beberapa hubungan dan arahnya,
ditunjukkan dengan garis dan tanda panah

Hubungan logis

Hubungan empiris
Membatasi dimensi-dimensi kajian:
Pelaku: beberapa (tidak seluruhnya)
Aspek aktivitas: beberapa (tidak seluruhnya)
Hubungan: beberapa (tidak seluruhnya)
Hasil: jenis tertentu (tidak seluruhnya)

Mengungkapkan sumber darimana informasi


diperoleh

Apa yang harus dilakukan dengan informasi tsb:


Langkah analisis mana yang akan dilakukan

Memaparkan dimensi-dimensi kajian utama, yaitu:

Faktor-faktor kunci

Variabel-variabel

Indikator-indikator

Hubungan-hubungan antar dimensi tsb

Paparan dalam berbagai bentuk dan ukuran, dapat berupa:

Narasi/teks

Grafik (diagram, bagan, skema)

Sifat paparan:

Konfigurasi elementer ataupun rumit

Berdasar teori ataupun akalpikir sehat (common


sense)

Hubungan deskriptif ataupun sebab-akibat

Berisi bingkai-bingkai berbentuk label-label umum untuk:

Konteks

Peristiwa-peristiwa, misal: sejarah masa lalu

Latar-latar, misal: komunitas, kantor/lembaga tertentu

Proses-proses, misal: perubahan, peningkatan

Pelaku-pelaku, misal: pembuat kebijakan, penerima


program, perantara

Konsep-konsep teroretis

wikantaria catatan ringkas metolitkuali

Asumsi-asumsi
Karateristik-karakteristik
Indikator-indikator keberhasilan

wikantaria catatan ringkas metolitkuali

BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Sifat penelitian:
Deskriptif
Komparatif
Eksplanatif
Interpretatif
Ekploratif
Pendekatan penelitian:
Kualitatif
(Kuantitatif)
Paradigma penelitian:
o Positivistik
o Rasionalistik
o Fenomenologik/Naturalistik
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi:
Nama tempat
Lingkup geografis
Lingkup administratif
Waktu:
Jangka waktu cukup untuk perpanjangan pengamatan
Periode bulan ... sampai dengan ... tahun ...
C. POPULASI DAN SAMPEL (SAMPLING DAN SATUAN KAJIAN)
Teknik sampling penelitian kualitatif berbeda dengan
kuantitatif
Pada kuantitatif: sampel dipilih dari suatu populasi
sehingga dapat digunakan untuk generalisasi
Pada kualitatif: asumsi bahwa konteks bersifat kritis,
maka tiap konteks ditangani dari segi konteksnya sendiri
yang erat kaitannya dengan faktor kontekstual latar
Maksud sampling pada penelitian kualitatif:
Menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai
macam sumber dan konstruk
wikantaria catatan ringkas metolitkuali

Tujuan bukan untuk menekankan perbedaan yang akan


dikembangkan menuju generalisasi, melainkan:

justru untuk merinci kekhususan dalam konteks


yang unik

menggali informasi yang akan menjadi dasar


rancangan teori yang akan muncul

Dalam penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, melainkan


sampel bertujuan (purpossive sampling) dengan ciri:

Rancangan sampel: sampel tidak dapat


ditentukan atau ditarik terlebih dahulu

Pemilihan sampel secara berurutan: untuk


memperoleh variasi sebanyak mungkin, hanya dapat
dicapai bila pemilihan satuan sampel dilakukan setelah
satuan sebelumnya dijaring dan dianalisis, dari mana
atau dari siapa atau dari berapa mulai tidak soal, bila
telah berjalan berikutnya bergantung ada keperluan
peneliti (teknik bola salju / snowball sampling)

Penyesuaian berkelanjutan: mulanya setiap sampel sama


kegunaan-nya, namun makin banyak informasi dan makin
berkembang hipotesis kerja maka makin perlu dipilih berdasar
fokus penelitian
Pemilihan berakhir bila telah terjadi pengulangan
Satuan kajian (unit of analysis) perlu ditetapkan, karena
besarnya sampling tergantung pada penetapan satuan kajian,
dapat berupa:
Perseorangan (a.l. anggota komunitas/masyarakat,
klien, siswa), dikaji variasi a.l. pada:
apa yang terjadi dalam kegiatannya
apa yang mempengaruhi
apa motivasinya
bagaimana sikap dan pandangan
Kelompok (a.l. penduduk suatu kawasan, karyawan
suatu lembaga, siswa suatu sekolah)
Keseluruhan latar (a.l. kawasan kota/desa, lembaga
pemerintah, kantor swasta, sekolah, rumahsakit)
Program atau proyek tertentu
D.JENIS DAN SUMBER DATA
wikantaria catatan ringkas metolitkuali

Jenis data:

Primer
Sekunder
Sumber data:
Kata-kata
Tindakan
Foto
Sumber tertulis
Data statistik
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengamatan pelibatan/berperanserta (participantobservation)
> Kehadiran peneliti diusahakan:

menghindari bias atau melenceng akibat sikap


berprasangka/apriori dan asumsi yang mungkin
mengarah ke sesuatu yang tak sesuai keadaan nyata
setempat

mendengar, melihat, merasakan, menghayati,


mencatat
> Jenis

pengamatan dan derajat peran pengamat:


Berperanserta secara lengkap
Pemeranserta sebagai pengamat
Pengamat sebagai pemeranserta
Pengamat penuh

> Pencatatan data:

Catatan lapangan

Buku harian pengalaman lapangan (log book)

Catatan tentang satuan-satuan tematis

Catatan kronologis

Peta konteks

Taksonomi dan sistem kategori

Jadwal

Sosiometrik (diagram hubungan antar subjek)

Panel

Balikan/feedback melalui kuesioner (diisi oleh


pengamat)

Balikan melalui pengamat lain

Daftar cek (checklist)

Alat elektronika tersembunyi, misal kamera video

Alat topeng steno, perekam suara tersembunyi


wikantaria catatan ringkas metolitkuali

Wawancara
> Menurut Patton (1980) berdasarkan perencanaan
pertanyaannya:
Wawancara pembicaraan informal
Wawancara menggunakan petunjuk umum wawancara
Wawancara baku terbuka
> Menurut Guba & Lincoln (1981):
Wawancara oleh tim atau panel
Wawancara tertutup (tidak sesuai untuk kualitatif!) atau
terbuka
Wawancara riwayat secara lisan
Wawancara terstruktur dan tak-terstruktur

> Wawancara tak-terstruktur dilakukan pada keadaan:


Bila berhubungan dengan orang penting
Bila ingin menanyakan sesuatu secara lebih mendalam
ada subjek tertentu
Bila penelitian bersifat penemuan (discovery)
Bila mempersoalkan bagian tertentu yang tak normal
(etiologi)
Bila tertarik berhubungan secara langsung dengan salah
seorang responden untuk mengungkap motivasi,
maksud, atau penjelasan lanjutan
Bila mencoba mengungkap pengertian suatu peristiwa,
situasi, atau keadaan tertentu
> Bentuk-bentuk pertanyaan dapat berkait dengan:
Pengalaman atau perilaku
Pendapat atau nilai
Perasaan
Pengetahuan
Indera
Latar belakang ciri pribadi atau demogafi
> Sifat-sifat pertanyaan diklasifikasikan sebagai:
Pertanyaan hipotetis untuk respons pengandaian
alternatif
Kata tanya bagaimanakah bila?
Persoalan sesuatu yang ideal untuk menjaring respons
hipotetis alternatif tentang masa lalu-sekarangmendatang
Pertanyaan interpretatif untuk respons penafsiran
kejadian/ perasaan
wikantaria catatan ringkas metolitkuali

Pertanyaan rekomendatif untuk respons pemberian


saran
Pertanyaan eksplanatif untuk respons penjelasan
kejadian/ perasaan
Pertanyaan argumentatif untuk respons pernyataan
sikap/ pemikiran/perasaan
Pertanyaan eksploratif untuk menggali dan
mengungkapkan sumber data atau dokumen tambahan
serta informasi asli
Pertanyaan konfirmatif untuk respons berkualitas antara
ya-tidak
Pertanyaan mengarahkan untuk respons keterangan
tambahan pada informasi yang disodorkan
> Pertanyaan pendalaman bermaksud menggali
untuk:
Klarifikasi
Kesadaran kritis - kata tanya mengapa?, dalam hal
apa?
Penjelasan lanjutan
Refokus
Informasi intensitas perasaan responden
F. TEKNIK ANALISIS DATA (ANALISIS DAN PENAFSIRAN
DATA)
Pemrosesan satuan (unityzing)
Tipologi satuan
Penyusunan satuan
Kategorisasi
> Fungsi dan prinsip kategorisasi:
mengelompokkan kartu-kartu indeks catatan
merumuskan aturan kawasan kategori
menyusun setiap kategori dan menjaga agar taatazas/konsisten
> Langkah-langkah kategorisasi
> Strategi kategorisasi:
Perluasan, bergerak dari yang diketahui ke yang tak
diketahui
Pengaitan, antara yang diketahui dengan yang tak
diketahui
Pengapungan, pengumpulan info baru dan memverifikasi
posisi
> Pengumpulan dan pemrosesan berhenti bila:
wikantaria catatan ringkas metolitkuali

10

Kehabisan sumber
Kejenuhan kategori
Muncul keteraturan atau kesamaan
Terlalu diperluas

Penafsiran data
> Tujuan penafsiran:
Deskripsi semata untuk menemukan kategori atau
klasifikasi
Deskripsi analitik
Teori substantif
> Prosedur umum:

Penafsiran dimulai di lap. bersamaan proses


pengumpulan data

Penyusunan kategori dan kawasannya - data


dimasukkan dalam sistem satuan / sistem kategori yang
telah disiapkan lebih dahulu

Penyusunan hipotesis kerja dan kawasannya


merupakan bagian dari penemuan teori baru yang akan
diformulasikan

Formulasi teori baru secara deskriptif maupun


proposisional

Penulisan teori dengan bahasa disiplin masingmasing, dengan memilih salah satu cara penulisan:

Argumentasi
Deskripsi
Komparasi
Analisis proses
Analisis sebab-akibat (kausatif)
Pemanfaatan analogi
> Peran hubungan kunci
Penafsiran data diteruskan hingga penemuan hubungan
padat atau hubungan kunci berupa a.l.:
Metafora
Model
Kerangka umum
Pola yang menolak
Garis riwayat
Hubungan kunci menghubungkan kategori dengan
kategori lain
wikantaria catatan ringkas metolitkuali

11

Hubungan kunci berfungsi sebagai aturan kriteria inklusieksklusi


> Peran interogasi data:
Menggunakan matriks dimensi satuan sosial dan dimensi
jenis pertanyaan (Lofland & Lofland, 1984)
PERTANYAAN
SATUAN SOSIAL

Pengertian

Praktek

Episode

Kumpulan
longgar

Peranan

Hubungan

Kelompok

Organisasi

Perkampungan

1
0

Dunia

1
1

Gaya hidup

Tipe

Struk
tur

Freku
ensi

Peny
e bab

Pro
ses

Strateg
Konse
i
kuens
manusi
i
a

> Langkah-langkah penafsiran:


1. Ketepatan kenyataan
2. Generalisasi empiris
3. Penetapan konsep:
Pembandingan kejadian-kejadian yang aplikatif thd
tiap kategori
Integrasi kategori dankawasannya
Pembatasan teori
Penulisan teori
G.KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
Empat kriteria keabsahan (trustworthiness)
Derajat kepercayaan (credibility) menggantikan
konsep validitas internal pada penelitian kuantitatif
wikantaria catatan ringkas metolitkuali

12

Keteralihan (transferability) berbeda dengan konsep


validitas eksternal pada penelitian kuantitatif
Validitas (kuanti) menyatakan bahwa generalisasi
suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan
pada semua konteks pada populasi yang sama atas
dasar temuan pada sampel yang secara
representatif mewakili populasi itu
Keteralihan (kuali) sebagai persoalam empiris
bergantung kepada kesamaan antara konteks
pengirim dan penerima peneliti
bertanggungjawab atas pencarian dan
pengumpulan data empiris tentang kesamaan
konteks
Kebergantungan (dependability) substitusi istilah
reliability pada penelitian kuantitatif
Reliabilitas (kuanti) ditunjukkan dgn cara replikasi
studi
Kebergantungan (kuali) lebih luas konsepnya
daripada reliabilitas, yakni memperhitungkan
segalanya termasuk reliabilitas dan faktor-faktor
lain yang terkait
Kepastian (confirmability) berasal dari istilah
objectivity pada penelitian kuantitatif
Objektivitas (kuanti): dapat dipercaya, faktual,
dapat dipastikan - bertumpu pada pandangan dan
ciri orang
Kepastian (kuali) bertumpu pada ciri data
Teknik pemeriksaan keabsahan data

Menggunakan matriks berikut:


KRITERIA

TEKNIK PEMERIKSAAN

Kredibilitas

Keteralihan

1. Perpanjangan keikutsertaan
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi thd. sumber, metode, penyidik,
teori
4. Pengecekan sejawat
5. Kecukupan referensial
6. kajian kasus negatif
7. Pengecekan anggota
8. Uraian rinci (thick description)

Kebergantungan

9. Audit kebergantungan

wikantaria catatan ringkas metolitkuali

13

Kepastian

10. Audit kepastian

H. KONSEP OPERASIONAL (DEFINISI OPERASIONAL)


Dibedakan dari definisi istilah (glosarium)
Menjelaskan pengertian dan batasan masing-masing
dimensi-dimensi kajian utama (faktor, variabel)
Menemukenali indikator-indikator masing-masing yang
mengungkap bagaimana faktor-faktor atau variabel-variabel
tersebut ditunjukkan secara terukur
Pengukuran berdasarkan a.l. :
Landasan teoritis
Peraturan-perundangan
Standar / baku mutu
Asumsi peneliti
Terukur dalam pengertian:

Skala ordinal

Skala interval

Skala nominal (untuk kuantitatif)


I. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
1. PANDUAN WAWANCARA
2. PETA-PETA: PETA WILAYAH & PETA LOKASI
3. FOTO KONDISI LOKASI
4. DATA STATISTIK DASAR
wikantaria catatan ringkas metolitkuali

14

CATATAN RINGKAS
BAGIAN DARI MATERI KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN (KUALITATIF)

wikantaria catatan ringkas metolitkuali

15

Anda mungkin juga menyukai