Pikiran logis
Persepsi akurat
Emosi konsisten
dengan pengalaman
Perilaku sesuai
Berhubungan sosial
Respon Maladaptif
Distorsi pikiran
Ilusi
Reaksi emosi berlebihan
atau kurang
Perilaku aneh atau tidak
biasa
Perilaku sesuai
Menarik diri
Contoh : Saya tahu.. seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya
karena mereka iri dengan kesuksesan saya.
c. Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih
setiap hari.
d. Waham Somatik
Mayakini bahwa tubuh klien atau bagian tubuhnya terganggu, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : Saya sakit kanker, setelah pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien terus mengatakan bahwa ia
terserang kanker.
e. Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : Ini kana lam kubur ya, semua yang ada di sini adalah roh-roh.
C. POHON MASALAH
Masalah keperawatan :
1. Risiko tinggi perilaku kekerasan
2. Gangguan isi pikir : waham
3. Isolasi sosial
4. Harga diri rendah kronis
Menurut Stuart & Sundeen (1995)
Effect :
Core Problem :
Causa :
: Waham
Isolasi sosial
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Dermawan & Rusdi (2013), penatalaksanaan medis yang dapat
dilakukan pada pasien dengan waham yaitu dengan terapi. Terapi yang diterima
oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi psikomotot, terapi tingkah laku,
terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi, terapi lingkungan. Rehabilitasi
sebagai suatu refungsionalisasi dan perkembangan klien supaya dapat
melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Berikut ini pengkajian keperawatan jiwa menurut Dermawan & Rusdi
(2013), yaitu :
Beberapa faktor yang perlu dikaji:
a. Faktor predisposisi
1) Genetik: diturunkan
2) Neurologis: adanya gangguan pada konteks pre frontal dan konteks limbik
3) Neurotransmiter: abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan glutamat
4) Virus: paparan virus influenza pada trimester III
5) Psikologi: ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli
b. Faktor presipitasi
1) Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2) Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
3) Adanya gejala pemicu
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal
dirawat. Isi pengkajian meliputi:
a. Identifikasi klien
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontak dengan klien
tentang: nama klien, panggilan klien, nama perawat, tujuan, waktu pertemuan,
topik pembicaraan.
b. Keluhan utama/alasan masuk
Tanyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga
datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi
masalah dan perkembangan yang dicapai.
c. Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan apda klien/keluarga, apkaah klien pernah mengalami gangguan jiwa
pada masa lalu, pernah melakukan/mengalami : penganiayaan fisik; seksual;
penolakan dari lingkungan; kekerasan dalam keluarga; tindakan kriminal.
Dapat
dilakukan
pengkajian
pada
keluarga
faktor
yang
mungkin
orang
lain
terhadap
dirinya,
baisanya
terjadi
interaksi selama wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat
kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan berhitung, kemampuan penilaian
dan daya titik diri.
g. Kebutuhan persiapan pulang
1) Kemampuan makan klien, klien mampu menyiapkan dan membersihkan
alat makan
2) Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan membersihkan dan
merapikan pakaian
3) Mandi klien dengan cara berpakaian, observasi kebersihan tubuh klien
4) Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalam dan di luar rumah
5) Pantau pengggunaan obat dan tanyakan reaksi yang dirasakan setelah
minum obat
h. Masalah psikososial dan lingkungan
Data dari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien.
i. Pengetahuan
j. Data yang didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian
yang dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.
k. Aspek medik
Terapi yang diterima oleh klien : ECT, terapi antara lain seperti terapi
psikomotor, terapi tingkah laku, terapi kelurga, terapi spiritual, terapi okupasi,
terapi
lingkungan.
Rehabilitasi
sebagai
suatu
refungsionalisasi
dan
H. RENCANA KEPERAWATAN
I. Rencana keperawatan menurut Damaiyanti & Iskandar (2012) yaitu sebagai berikut.
J. Dx. Kep
R. Perubahan
N. Tujuan
1. Klien dapat membina
Keperawatan
1. Bina hubungan saling
L. Rasional
S. Hubungan saling
proses pikir :
hubungan saling
bersahabat,
percaya dengan
percaya merupakan
waham
percaya
menunjukkan rasa
menggunakan prinsip
dasar untuk
komunikasi terapeutik:
a. Sapa klien dengan
kelancaran
kebesaran.
menjawab salam,
berdampingan
dengan perawat, mau
mengutarakan
disukai klien
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan menepati
hubungan interaksi
selanjtnya..
T.
masalah yang
dihadapi.
janji
f. Tunjukkan sikap
empati dan
menerima klien apa
adanya
g. Beri perhatian pada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar
klien.
2. Jangan membantah dan
mendukung waham klien
:
-
Katakan perawat
menerima keyakinan
klien: Saya
menerima keyakinan
anda disertai
ekspresi menerima.
Katakan perawat
tidak
mendukung :Sukar
tapi empati.
Tidak membicarakan
anda.
Gunakan
keterbukaan dan
kejujuran
Jangan tinggalkan
klien sendirian.
4. Observasi apakah
waham klien
mengganggu aktivitas
sehari-hari dan
U. Perubahan
2. Klien dapat
2. Klien mampu
perawatan diri
1. Beri pujian pada
V. Diskusikan tingkat
proses pikir :
mengidentifikasi
mendiskusikan
penampilan dan
kemampuan klien
waham
kemampuan yang
kemampuan yang
seperti menilai
kebesaran.
dimiliki
realistis.
2. Diskusikan dengan klien
kemampuan yang
dimiliki pada waktu lalu
dan saat ini yang realistis
(hati-hati terlibat diskusi
tentang waham).
3. Tanyakan apa yang biasa
klien lakukan (kaitkan
dengan aktivitas seharihari dan perawatan diri)
kemudian anjurkan
untuk melakukannya
saat ini.
4. Jika klien selalu bicara
realitas, control
diri/integritas ego
sebagai dasar asuhan
keperawatan.
tentang wahamnya,
dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak
ada. Perawat perlu
memperlihatkan bahwa
W. Perubahan
3. Klien dapat
3. Klien dapat
klien penting.
1. Bantu klien
X. Diketahuinya fator
proses pikir :
mengidentifikasi
menyebutkan
mengidentifikasi
waham
stressor/pencetus
kejadian-kejadian
kebesaran.
waham
pencetus wahamnya.
2. Diskusikan dengan klien
tentang kejadiankejadian traumatic yang
menimbulkan rasa takut,
cemas, maupun perasaan
tidak dihargai.
3. Diskusikan
kebutuhan/harapan yang
belum terpenuhi.
4. Diskusikan dengan klien
cara-cara mengatasi
terpenuhi dengan
wahamnya.
Y. Perubahan
4. Klien dapat
4. Klien dapat
dengan wahamnya.
1. Bantu klien
Z. Klien dapat
proses pikir :
mengidentifikasi
menyebutkan
mengidentifikasi
mengenali
waham
wahamnya
perbedaan
wahamnya.
pengalaman nyata
dengan pengalaman
kebesaran.
wahamnya.
siap) :
a. Diskusikan dengan
klien pengalaman
wahamnya tanpa
beragumentasi.
b. Katakana kepada
klien akan keraguan
perawat terhadap
pernyataan klien.
c. Diskusikan dengan
klien respon perasaan
terhadap wahamnya.
d. Bantu klien
membedakan situasi
yang dipersepsikan
salah oleh klien.
5. Klien dapat
menjelaskan tentang
pengertian waham,
AA.
Perub
ahan proses
pikir : waham
kebesaran.
5. Klien mendapat
dukungan keluarga
1. Diskusikan dengan
keluarga tentang:
- Gejala waham
- Cara merawatnya
- Lingkungan
keluarganya
merawat klien waham
- Follow-up obat
2. Anjurkan keluarga
dan dapat
melaksanakan 3 dengan
mempraktikkan cara
bantuan perawat.
merawat klien
waham.
AB.
Keterlibatan
keluarga sangat
mendukung terhadap
proses perubahan
kondisi klien.
AD.
6. Klien dapat
AC.
Perub
ahan proses
pikir : waham
kebesaran.
6. Klien dapat
mengetahui obat,
menggunakan obat
dengan benar
dan
mendemonstrasikan
penggunaan obat
dengan benar.
penghentian.
2. Diskusikan perasaan
klien setelah makan
obat.
3. Berikan obat dengan
prinsip 5 (lima) benar.
menyebutkan dosis,
frekuensi, dan
manfaat obat .
diharapkan klirn
melaksanakan
program
pengobatan. Menilai
kemampuan klien
dalam
pengobatannya
sendiri.
AE.
AF.
AG.
Dengan
AH.
REFERENSI
1. Yosep Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Edisi Revisi. Bandung: PT Refika
Aditama
2. Varcarolis, Carson, Shoemaker. 2006. Fundations of Psychiatric Mental
Health Nursing a Clinical Aproach
3. Stuart, G.W. & Sundeen S.J. 1995. Principle and Practice of Psichiatric
Nursing. St. Louis, Missiouri: Mosby Year Book
4. Dermawan & Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing
5. Yosep & Sutini. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance Mental
Health nursing. Bandung: PT Refika Aditama
6. Damaiyanti & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
Refika Aditama
7. Tim Pengembangan MPKP RSJ PROVINSI BALI. 2009. Pedoman
AI.