Pengertian
Konsep Diri didefenisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan
kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan
mempengaruhi hubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen 2005).
Konsep diri terdiri dari Citra Tubuh (Body Image), Ideal Diri (Self ideal),
Harga Diri (Self esteem), Peran (Self Rool) dan Identitas(self idencity).
a. Citra Tubuh (Body Image)
Body Image (citra tubuh) adalah sikap individu terhadap dirinya
baik disadari maupun tidak disadari meliputi persepsi masa lalu
atau sekarang mengenai ukuran dan dinamis karena secara konstan
berubah seiring dengan persepsi dan pengalaman-pengalaman baru.
b. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya
bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standar dapat
berhubungan dengan tipe orang yang diinginkan/disukainya atau
sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang diraih.
c. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku
dengan ideal dirinya.
d. Peran
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu
di dalam kelompok sosial.
e. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat
diperoleh individu dari observasi dan penilaian dirinya, menyadari
bahwa individu dirinya berbeda dengan orang lain.
Respon adaptif
Aktualisasi
diri
Respon maladaptif
Konsep diri
positif
Harga diri
rendah
Kerancuan
identitas
Depersonalisasi
kurang
mempunyai
tanggungjawab
personal;
2)
B.
Pohon Masalah
----------------- Akibat
----------------------- Penyebab
E.
Penatalaksanaan Medis
Menurut hawari (2001), terapi pada gangguan jiwa skizofrenia dewasa
ini sudah dikembangkan sehingga penderita tidak mengalami diskriminasi
bahkan metodenya lebih manusiawi daripada masa sebelumnya. Terapi
yang dimaksudmeliputi :
1. Psikofarmaka
Adapun obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat
sebagai berikut:
a) Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu yang cukup
singkat
b) Tidak ada efek samping kalaupun ada relative kecil
c) Dapat menghilangkan dalam waktu yang relative singkat, baik
d)
e)
f)
g)
h)
dipasang satu atau dua temples. Therapi kejang listrik diberikan pada
skizofrenia yang tidak mempan denga terapi neuroleptika oral atau
injeksi, dosis terapi kejang listrik 4-5 joule/detik. (Maramis, 2005).
4. Keperawatan
Biasanya
yang
dilakukan
yaitu Therapi
modalitas/perilaku
keterampilan
sosial
untuk
meningkatkan
kemampuan
aktivitas
kelompok
sosialisasi
(Keliat
dan
atau
alternatif
penyelesaian
masalah.(Keliat
dan
Akemat,2005).
F.
Pengkajian Keperawatan
1. Identitas klien meliputi Nama, umur, jenis kelamin, tanggal dirawat,
tanggal pengkajian, nomor rekam medis
2. Faktor predisposisi merupakan factor pendukung yang meliputi factor
biologis, factor psikologis, social budaya, dan factor genetic
3. Faktor presipitasi merupakan factor pencetus yang meliputi sikap
persepsi merasa tidak mampu, putus asa, tidak percaya diri, merasa
mengkritik
diri
sendiri,
mengejek
dan
Diagnosa Keperawatan
1. Koping Individu Tidak fektif
2. Harga diri rendah
3. Isolasi sosial
I.
PELAKSANAAN
Implementasi keperawatan merupakan realisasi dari intervensi dan
dilaksanakan berdasarkan intervensi keperawatan. Hal hal yang harus
diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah tindakan keperawatan
yang akan dilakukan implementasi pada klien dengan Harga Diri Rendah
kronis dilakukan secara interaksi dalam melaksanakan tindakan keperawatan,
perawat harus lebih dulu melakukan :
1. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP).
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
dapat
melakukan
kegiatan
sesuai
kondisi
sakit
damn
kemampuannya.
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada dikeluarga. Hal ini
dimaksudkan agar tindakan keperawatan selanjutnya dapat dilanjutkan
(Gaffar L. J., 1997
J.
EVALUASI
Merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari tindakan yang
dilakukan secara terus-menerus terhadap respon klien. Evaluasi adalah hasil
yang dilihat dan perkembanagn persepsi klien, pertumbuhan perbandingan
perilakunya dengan kepribadian yang sehat.
Evaluasi dengan pendekatan SOAP :
S
: Analisa
ulang
atas
objektif
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall.2001.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. EGC,
Jakarta
Dermawan & Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Hawari, D. (2001).
Jakarta : EGC
Isaacs, Ann. (2009). Keperawatan Kesehatan Jiwa Dan Psikiatrik ( Edisi 3).
Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna dkk.1992.Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC, Jakarta.
Maramis, W.F. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga
University Press
Stuart, G. W. dan Sundeen, S.J. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Townsend, Mary C.1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikiatri: Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta :
EGC
Tim Pengembangan MPKP RSJ PROVINSI BALI. 2009. Pedoman Manajemen
Asuhan Keperawatan (7 Masalah Utama Keperawatan Jiwa)
NIP
Nama Mahasiswa
I KADEK HENDRAJAYA
NIM. P07120213005
Nama Pembimbing / CT