LATAR BELAKANG
Indonesia menargetkan pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi
(AKB) diturunkan menjadi 170 bayi per 10.000 kelahiran. Berdasarkan
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1997, Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah 46 bayi per 1.000 kelahiran
kemudian mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi 35 bayi per
1.000 kelahiran. Bila dirincikan 157.000 bayi meninggal dunia pertahun
atau 430 bayi meninggal per hari. Hal ini menunjukka bahwa Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sekarang ini merupakan kematian bayi
tertinggi di negara ASEAN (Sitepu, 2011).
Di Indonesia sering dijumpai bayi yang dilahirkan dengan kelainan
kongenital
seperti
hepatospenomegali
dan
hydrocephalus,
lain-lain.
kejang,
Kelainan
korioretinitis,
kongenital
merupakan
di
Indonesia
memperoleh,
dari
ibu
yang
menderita
per 1.000
kelahiran hidup dan RS Pirngadi Medan tahun 1977 1980 sebanyak 3,3
per 1.000 kelahiran hidup (Sitepu, 2011).
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Bali, kasus Torch di
bali memang telah mengalami penurunan. Berdasarkan data yang ada,
sepanjang 2011, di mana jumlah korban meninggal sebanyak 16 orang,
turun drastis sejak tahun 2010 sebanyak 45 orang. Angka itu setidaknya
sudah kembali seperti saat dua tahun pertama Torch menyerang Bali, di
mana korban meninggal pada 2009 sebanyak 11 orang dan tahun 2008
hanya 4 orang. Begitu juga angka infeksi Torch, telah menurun pada 2011
sebanyak 48.237 kasus dibandingkan tahun 2010 mencapai 50.768 kasus.
Sementara tahun 2009, tercatat 17.876 kasus infeksi.
Hasil pemantauan petugas lapangan, menunjukkan saat ini tinggal
empat desa yang masih masuk dalam kategori desa penularan Torch di
Bali, terdiri atas 2 desa di Denpasar, 1 desa di Bangli ,dan 1 desa lagi di
Kabupaten Karangasem. Padahal hingga akhir November 2011, kasus
Torch masih menyebar di 167 desa dari 567 desa yang ada di Bali.
Meskipun angka KLB Torch sudah mengalami penurunan, namun
kita sebagai masyarakat harus tetap waspada untuk mencegah maupun
penanganan kasus infeksi. Maka perlu diadakannya penyuluhan kesehatan
tentang Infeksi Torch di Banjar Dinas Kidulingkerteg Desa Besakih
Kabupaten Karangasem, Bali, agar nantinya masyarakat atau pun para Ibu
II.
hamil dan calon Ibu hamil lebih sigap jika terjadi kasus infeksi Torch ini.
TUJUAN
A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit, sasaran diharapkan
dapat mengetahui dan mampu memahami tentang penyakit
TORCH.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 40 menit, sasaran mampu :
IV.
V.
MATERI
Adapun materi yang akan disajikan meliputi :
A. Pengertian penyakit TORCH
B. Penyebab infeksi penyakit TORCH pada Ibu Hamil.
C. Dampak TORCH.
D. Cara penularan penyakit TORCH.
E. Cara mencegah penyakit TORCH.
METODE
Adapun metode yang digunakan dalam Penyuluhan penyakit TORCH ini
antar lain :
A. Ceramah
B. Tanya jawab
ALAT/MEDIA/SUMBER
A. ALAT
a) Meja
b) Kursi
c) LCD
d) Layar
e) Laptop
B. MEDIA
a) Slide
b) Leaflet
C. SUMBER
Anonim.2013/07.
Penyakit
Infeksi
Torch.
http://www.info-
kes.com/2013/07/penyakit-infeksi-torch.html.
(Diakses
2009/05.
Apa
Itu
Torch.
SASARAN
Adapun sasaran dalam penyuluhan ini adalah para Ibu yang sedang hamil
dan para calon Ibu yang mau merencanakan hamil warga Banjar Dinas
Kiduling Kerteg Desa Besakih Kecamatan Rendang Kabupaten
VII.
Karangasem, Bali.
WAKTU
Hari / Tanggal
Pukul
Setting Kegiatan
NO
MATERI
5 Menit
MATERI
Pembukaan
KEGIATAN
KEGIATAN
PENYULUH
AUDIEN
Perkenalan
Diri, Mendengarkan,
20 Menit
Penyajian
Materi
dan Mencatat
Menyajikan Materi
Mendengarkan,
1. Pengertian
Memperhatikan
penyakit TORCH
2. Penyebab infeksi dan Mencatat
penyakit TORCH
pada Ibu Hamil.
3. Dampak TORCH.
4. Cara
penularan
penyakit TORCH.
5. Cara
mencegah
penyakit TORCH.
3
10 Menit
Evaluasi
Tanya Jawab
Aktif Bertanya
dan Menjawab
VIII.
5 Menit
Penutup
Menutup
TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di Bale Banjar Dinas Kiduling Kerteg Desa
Besakih Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali
Setting Tempat
MODERATOR
LAYAR
PENYULUH
LCD
AUDIEN
AUDIEN
AUDIEN
AUDIEN
AUDIEN
AUDIEN
IX.
RENCANA EVALUASI
A. Struktur
1. Persiapan media dan alat
Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan
semua lengkap atau dalam kondisi baik dan bisa digunakan saat
ceramah dan tanya jawab yang telah disiapkan lima hari sebelum
diberikan penyuluhan.
2. Persiapan Materi
Materi yang disiapkan dalam bentuk makalah, dan ditulis dalam
bentuk
slide
dan
leaflet
untuk
mempermudah
dalam