Makalah ini disusun sebagai Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester (UTS)
Mata Kuliah Kapita Selekta
Dosen Pengajar: Ir. Fajardhani, MBA
Disusun oleh:
Nama : Nuruhli Shalihah
NPM : 1306424256
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya, sehingga Penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul Evaluasi
Model Bisnis Konten Over The Top (OTT) dan Dampaknya terhadap Industri
Telekomunikasi ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan pengganti Ujian Tengah Semester 3 Mata kUliah Kapita
Selekta. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu diharapkan.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
ii
Daftar Gambar
iii
Daftar Tabel
iv
BAB 1: PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
10
10
11
19
19
4.2 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap Industri
Telekomunikasi
20
ii
23
23
23
24
BAB 5: KESIMPULAN
26
DAFTAR REFERENSI
27
iii
DAFTAR GAMBAR
16
17
19
19
20
21
iv
29
DAFTAR TABEL
10
11
12
13
13
18
22
22
BAB 1: PENDAHULUAN
Gambar 1 Pergerakan Saham Tiga Operator Selular dalam dua tahun terakhir
Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa hanya satu operator yang mencatatkan
pertumbuhan positif. Hal ini dengan jelas menunjukkan adanya permasalahan di
tingkat industri.
Ada anggapan bahwa penyebab kejatuhan operator telekomunikasi adalah
karena munculnya aplikasi-aplikasi Over The Top. Aplikasi over-the-top (OTT)
adalah aplikasi atau layanan apapun yang menyediakan produk melalui internet.
Adanya layanan internet pada mobile memungkinkan berjalannya layanan melalui
jaringan selular, dan hal ini memotong distribusi tradisional. Provider mungkin
menyadari isi dari paket Internet Protocol tetapi tidak bertanggung jawab dan juga
tidak mampu mengontrol redistribusi konten.
Paper ini akan mempelajari model bisnis OTT dan ekosistemnya untuk
mengevaluasi kembali model bisnis operator telekomunikasi saat ini. Operator
harus menyesuaikan model bisnisnya jika tidak ingin hilang dari peredaraan.
Perubahaan model bisnis nantinya akan mengubah strategi usaha, struktur,
komposisi dan jumlah SDM, dan berbagai sumberdaya lainnya.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas dalam paper ini adalah dampak dari model
bisnis OTT dan ekosistemnya terhadap industri telekomunikasi. Studi kasus yang
digunakan dalam makalah ini adalah Model Bisnis Twitter. Pembahasan terhadap
Model Bisnis akan lebih dititikberatkan pada Revenue Stream. Dampak OTT juga
diidentifikasi terhadap industri lain pengguna telekomunikasi secara umum dalam
kaitannya dengan Future Marketing.
1.3 Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dengan keberadaan OTT di
industri telekomunikasi (problem definition) dan dampaknya terhadap
revenue, cost atau profitabilitas.
b. Menjawab apakah OTT merupakan penyebab kejatuhan operator-operator
telekomunikasi Indonesia.
c. Menjawab apakah operator benar-benar dirugikan oleh OTT
d. Menjawab
mengapa
industri
lain
pengguna
layanan
operator
Aspek Penawaran
Saluran distribusi
Hubungan
Profitabilitas
Ada beberapa jenis segmen pelanggan yang berbeda yang ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1 Jenis Segmen Pelanggan
No
a.
b.
c.
d.
e.
Jenis Segmen
Pelanggan
Pasar massa
Pasar ceruk
Tersegmentasi
Karakteristik
No
a.
Elemen
Sifat Baru
b.
c.
Kinerja
Penyesuaian/
kustomisasi
d.
Menyelesaikan
pekerjaan
Desain
Merk/ Status
Harga
Pengurangan
Biaya
Pengurangan
Risiko
Kemampuan
dalam
mengakses
Kenyamanan/
kegunaan
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
1. Kesadaran (Awareness)
Bagaimana meningkatkan kesadaran terhadap produk dan jasa perusahaan
kita?
2. Evaluasi
Bagaimana membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai organisasi?
3. Pembelian
Bagaimana memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa spesifik
kita?
4. Penyampaian
Bagaimana menyampaikan proposisi nilai kepada pelanggan?
5. Purnajual
Bagaimana memberikan dukungan purna jual kepada pelanggan?
Akuisisi pelanggan
No
a.
b.
c.
Elemen
Bantuan Personal
Bantuan personal
khusus
Swalayan
d.
e.
f.
Layanan Otomatis
Komunitas
Kokreasi
Contoh Saluran
Call center, e-mail atau saluran lainnya
Account manager
Sarana yang diperlukan pelanggan agar dapat
membantu dirinya sendiri
Profil online personal
Komunitas online
Konten yang dapat diciptakan oleh pelanggan
Penjualan Aset
Biaya penggunaan
Biaya berlangganan
Pinjaman/Penyewaan/Leasing
Lisensi
Biaya komisi
Periklanan
No
a.
b.
c.
d.
No
a.
b.
Kategori KA
Produksi
Pemecahan
masalah
Platform/
Jaringan
c.
Contoh Aktivitas
Perancangan, pembuatan dan penyampaian produk
Kegiatan-kegiatan Konsultan
Mengembangkan dan mempertahankan platform
Mengurangi risiko
Kemitraan dapat membantu mengurangi risiko dalam lingkungan yang
kompetitif yang bercirikan ketidakpastian.
10
sebagai berikut:
-
Struktur biaya model bisnis dibedakan dalam dua kelas, yaitu yang terpacu
biaya (cost-driven) dan terpacu nilai (value-driven).
-
Terpacu biaya
Model bisnis terpacu biaya berfokus pada peminimalan biaya
Terpacu nilai
Model bisnis berfokus pada penciptaan nilai dan kurang peduli terhadap
impilasi biaya desain model bisnis tertentu
Biaya tetap
Biaya variabel
Skala ekonomi
Keunggulan biaya dinikmati suatu bisnis ketika produksinya berkembang
Lingkup Ekonomi
Keunggulan biaya dinikmati bisnis terkait dengan lingkup operasional yang
lebih besar
11
12
a. Promoted Tweets.
Promoted Tweets muncul pada timeline pengguna atau hasil pencarian.
Dengan menggunakan algoritma tertentu dan dengan menggunakan pemahaman
dari minat pengguna, Twitter mengirimkan Promoted Tweet yang diiginkan untuk
13
pengguna tertrntu.
berdasarkan Interest Graph pengguna. Promoted Tweet adalah periklanan pay-forperformance yang mana biaya ditetapkan melalui lelang. Pendapatan ini diperoleh
ketika pengguna twitter terlibat dengan Promoted Tweet.
b. Promoted Accounts
Promoted Account menyediakan pengiklan untuk membangun komunitas
pengguna yang tertarik dengan bisnis, produk dan layanan. Promoted Account
adalah periklanan pay-for-performance yang dikenakan biaya melalui proses
lelang. Pendapatan iklan diperoleh pengguna mengikuti Promoted Account.
c. Promoted Trends
Promoted Trends muncul di daftar trending topic teratas di sepanjang hari
pada negara tertentu atau skala global. Ketika pengguna meng-klik Promoted
Trend, hasil pencarian tren ditunjukkan pada timeline dan Promoted Tweet yang
dibuat oleh pengiklan ditampilkan kepada pengguna pada baris teratas dari hasil
pencarian tersebut. Promoted Trends dijual dengan basis fixed-fee-per-day.
2. Data Licensing
Tweeter menawarkan lisensi data yang memungkinkan mitra data untuk
mengakses, mencari dan menganalisis data historis dan real-time pada platform,
yang data terdiri dari Tweets dan konten publik. Mitra data umumnya membeli
lisensi untuk mengakses semua atau sebagian dari data selama periode tertentu,
yang biasanya dua tahun.
Kontribusi masing-masing arus pendapatan terhadap pendapatan secara
keseluruhan dapat dilihat pada laporan keuangan Twitter.
Tabel 7 Pendapatar Twitter [2]
Revenue
Advertising services
Data licensing
Total revenue
14
Dapat dilihat bahwa Twitter memiliki value dari komunitas yang besar dan
mengalami pertumbuhan yang linear setiap kuartal antara rentang tahun 2012
2013. Jumlah pelanggan tumbuh 44,3% dalam satu tahun (Juni 2012 Juni 2013).
Penggunaan Twitter juga meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah
pengguna, yang diukur dari Timeline View.
15
- Vendor
penyedia
perangkat
telekomunika
si,
Pemasaran,
Penyelenggara
an dan
pemeliharaan
jaringan dan
Product
development
- Vendor
aplikasi dan
layanan dan
- Regulator
sebagai
pembuat
kebijakan
telekomunika
si
Voice: Lokal,
Interlokal, SLI
VAS: SMS,
MMS, Mobile
Payment
Data:
Mobile Internet
broadband,
Internet retail
corporate, NAP,
M2M
Call center,
Customer
Relationships
Management,
Komunitas
Corporate &
Retail
Customer
Muda,
Professional
Interkoneksi
Coverage
Technology,
Human
Resources,
Network
Infrastructure
Network Quality
KIOSK, Mall,
Counter
Jumlah
Pelanggan
Tariff Plan
ISP / Telco
Provider yg
menyewa
jaringan
interkoneksi
untuk dijual
kembali
layanannya
16
Gambar 7 adalah model bisnis operator selular secara umum. Operator pada
umumnya menyediakan layanan yang sama yaitu voice, VAS, Data, dan dapat
berhubungan dengan para pengguna di operator lain dengan interkoneksi. Yang
membedakan antara operator yang satu dengan yang lain diantaranya adalah jumlah
pelanggan, tariff plan, coverage, dan network quality.
Key activities, Key resources, dan Key partners para operator pada
umumnya sama jenisnya. Struktur biaya setiap operator juga sama jenisnya. Yang
membedakan adalah strategi para operator dalam melakukan pembiayaan.
Customer relationship, channel, dan customer segment berbeda untuk
setiap produk. Revenue Stream yaitu dari hasil penjualan layanan yang
direpresentatifkan dengan pemakaian pulsa dari pelanggan, dan dari biaya sewa
interkoneksi.
3.3 Data Peningkatan Penggunaan Layanan Data
Keberadaan OTT di Industri ini dapat diukur dampaknya dari tren intensitas
penggunaan layanan data.
Gambar 8 Jumlah Penggunaan Data Selular dan Jumlah Pengguna Data PT Indosat
(Sumber: Laporan Tahunan Indosat)
17
nilai
dari
model
bisnis
satu
sisi
(one-sided),
OTT
4.2 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap Industri
Telekomunikasi
Pada bagian ini diidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh industri
telekomunikasi saat ini khususnya industri selular dengan keberadaan OTT di
industri ini.
Dampak dari keberadaan OTT terhadap industri selular diidentifikasi dari
variabel-variabel yang ditunjukkan pada Tabel 10.
Tabel 10 Variabel Dampak OTT terhadap Operator
Grand Variabel
Value Proposition
Variabel
Voice: Lokal, Interlokal, SLI
VAS: SMS, MMS, Mobile Payment
Data:
Mobile Internet broadband, Internet retail
corporate, NAP, M2M
Coverage
Network Quality
Tariff Plan
Jumlah Pelanggan
Cost Structure
Revenue Stream
Key Partner
Key Resources
Key Activities
20
Sub Variabel
- 2G
- 3G
- 2G
- 3G
- Voice Tariff Plan
- VAS Tariff Plan
- Data Tariff Plan
- Jumlah Pelanggan 2G
- Jumlah Pelanggan 3G
- 2G
- 3G
- 2G
- 3G
- 2G
- 3G
- Revenue Voice
- Revenue SMS
- Revenue Data
- Vendor Layanan Legacy
- Vendor Layanan Data
- 2G
- 3G
a.
ditampilkan pada Bab 3, pada tahun 2012 dan 2013 rata-rata intensitas penggunaan
layanan data meningkat dengan tajam dibandingkan dengan layanan voice dan
SMS.
b. Dampak terhadap Value Proposition Layanan Selular
Keberadaan OTT berdampak pada Value Proposition layanan selular yaitu
meningkatkan value proposition layanan data dan menurunkan value proposition
layanan voice dan SMS. Seperti data yang telah ditampilkan pada Bab 3, rata-rata
intensitas penggunaan layanan data meningkat dengan tajam dibandingkan dengan
layanan voice dan SMS. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kebutuhan
akan layanan data, bukan lagi layanan voice atau SMS. Layanan yang dibutuhkan
oleh industri ini telah berubah.
c.
berubah yaitu dari coverage & network quality secara umum menjadi coverage 3G
& kualitas jaringan 3G. Keberadaan OTT berdampak pada meningkatnya value
proposition akan coverage dan kualitas jaringan 3G, karena tanpa coverage dan
kualitas jaringan 3G, sebagian besar layanan OTT sulit untuk diakses. Persaingan
antar operator diantaranya adalah persaingan dalam penggelaran jaringan 3G yang
dianggap memberikan nilai lebih kepada pelanggan.
d. Dampak terhadap Value Proposition Tariff Plan
Keberadaan OTT berdampak pada perubahan Value Proposition Tariff Plan
Operator, yaitu meningkatnya value akan tariff plan layanan data. Tariff data plan
yang menarik menjadikan value proposition tersendiri bagi suatu operator
dibandingkan operator lainnya.
e.
21
infrastruktur berbasis data dan para penyedia konten aplikasi termasuk OTT.
g.
pengembangan produk operator berbasis data dan strategi pemasaran yang menarik
dengan paket-paket yang cenderung merupakan pengembangan dari akses layanan
OTT.
h. Dampak terhadap Revenue Stream
Keberadaan OTT berdampak pada revenue stream yaitu adanya OTT
meningkatkan jumlah pelanggan 3G dan meningkatkan intensitas penggunaan
layanan data, sehingga meningkatkan traffic data dan meningkatkan revenue stream
akan layanan data. Sementara itu, beberapa layanan OTT juga memacu penurunan
traffic voice dan SMS sehingga menurunkan revenue stream layanan voice dan
SMS. Seberapa besar perubahan revenue stream akibat perubahan traffic tersebut
tergantung dari proporsi pelanggan 3G, dan tariff plan dari setiap layanan yang
ditawarkan masing-masing operator.
i.
22
data dan pemasaran produk berbasis data juga meningkatkan struktur biaya untuk
layanan data tersebut.
j. Dampak terhadap Profitabilitas
Keberadaan OTT dan dampaknya terhadap peningkatan jumlah pelanggan
3G, peningkatan penggunaan layanan data, penurunan penggunaan layanan voice
dan SMS, peningkatan biaya untuk dukungan jaringan data, pengembangan produk
berbasis data, dan pemasaran layanan berbasis data dan semua pengaruh lainnya
dari keberadaan OTT dampaknya terhadap profitabilitas akan tergantung
bagaimana operator menentukan charging dan tariff plan akan produk dan layanan
yang ditawarkan.
mengelola perubahan yang terjadi dan tidak mampu menyesuaikan model bisnisnya
terhadap perubahan tersebut akan terancam mengalami kejatuhan dan tidak mampu
bertahan di tengah perubahan ini. Inilah jawaban atas penyebab kejatuhan operatoroperator telekomunikasi Indonesia saat ini.
layanan voice dan SMS dan meningkatkan biaya ekspansi dan maintenance
jaringan data. Namun, di sisi lain keberadaan OTT mendatangkan keuntungan.
Seperti data yang disajikan pada Bab 3, keberadaan OTT berdampak positif pada
peningkatan jumlah pelanggan dan peningkatan penggunaan layanan data. Dampak
negatif dan positif OTT terhadap profitabilitas tergantung bagaimana operator
mengelola layanan yang ditawarkan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa operator tidak benar-benar
dirugikan oleh OTT. OTT mendorong pertumbuhan pelanggan selular. Selain itu,
OTT meningkatkan intensitas penggunaan layanan data. Dengan memperhatikan
layanan yang ditawarkan,
4.3 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap Industri
Non-Telekomunikasi
Salah satu dampak OTT terhadap industri lain pengguna layanan
telekomunikasi adalah pemanfaatan OTT untuk marketing. Pemasaran (marketing)
dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
kelangsungan usaha, melakukan pengembangan usaha (pertumbuhan) dan untuk
pencapaian tujuan perusahaan.
Keberadaan OTT merevolusi cara manusia mengakses informasi, sehingga
marketing melalui internet merupakan cara yang sangat digemari saat ini. Era Web
2.0 dan OTT khususnya social media membuat internet menjadi lebih interaktif,
mengubah dalam mencari informasi dan berinteraksi dengan orang lain. Pemasaran
produk dapat memanfaatkan media sosial yang biayanya tidak sebesar memasang
iklan di televisi, surat kabar, baliho, dan lain-lain. Dengan pemasaran online akan
timbul pemasaran horizontal yaitu customer loyal menjadi sales perusahaan
untuk dari produk tertentu. Sistem marketing yang dulu menerapkan high cost high
impact sekarang menjadi low cost high impact.
Berikut adalah analisis pengaruh OTT dan future marketing terhadap model
bisnis perusahaan di industri-industri pengguna jasa telekomunikasi.
24
Services
Product
- Online/
Website
- Offline: verbal
(word of mouth,)
- OTT as
Advertising
company
- Feedback
- Suggestion
- Concern/care
- Website
- Mobile phone
-Word of Mouth
sehingga perusahaan dapat mencapai Return of Investment yang tinggi. Hal yang
perlu diperhatikan disini adalah website dan mobile phone menjadi channel yang
penting untuk menjangkau pelanggan.
ekosistem digital termasuk layanan data selualr dapat meningkat bisnisnya. Hal ini
merupakan salah satu jawaban mengapa industri lain pengguna layanan
telekomunikasi turut berkibar.
25
BAB 5: KESIMPULAN
memperoleh keuntungan.
5. Industri lain pengguna layanan telekomunikasi turut berkibar diantaranya
karena model bisnis OTT dan ekosistem digital menciptakan future
marketing yang mengubah sistem marketing yang sebelumnya bersifat
high cost high impact menjadi low cost high impact.
26
DAFTAR REFERENSI
27