Anda di halaman 1dari 4

DESKRIPSI

RW SIAGA adalah suatu tatanan masyarakat yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan
kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri..
RW SIAGA dibentuk dalam upaya memiliki rasa kesadaran solidaritas sosial serta memiliki
kepedulian terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan.
RW SIAGA merupakan kegiatan bakti masyarakat yang dimaksudkan menata kesiapan warga
dalam memberikan bantuan bencana alam dan kegawat-daruratan serta mengaktualisasikan
warga yang kompak dalam gotong royong dan tolong menolong,
Mudah-mudahan keberadaan RW SIAGA ini menjadi sarana terdepan dalam menangani dan
mengatasi kerawanan sosial dan kesehatan masyarakat di lingkungan RW .
B. DASAR PELAKSANAAN
Dasar pelaksanaan dari RW siaga adalah
a.Konsep Desa/ Kelurahan Siaga Propinsi Jawa Barat;
b.Keputusan Menkes no 564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan Desa Siaga
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Penyelenggaraan RW Siaga merupakan suatu upaya untuk menyediakan wadah bantuan
solidaritas sosial kemanusiaan warga dalam membantu mengatasi setiap keadaan gawat darurat
yang menimpa warga.
Menata kesiapan warga masyarakat RW dalam karya bakti nyata melalui kegiatan Peduli
Lingkungan,pencegahan dan pengendalian bencana, pertolongan kesehatan bagi masyarakat serta
pengawasan gizi keluarga warga RW.
2. Tujuan
1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan Lingkungan.

2. Meningkatnya kegiatan masyarakat dalam mengantisipasi dan melakukan tindakan


penyelamatan terhadap ibu hamil, nifas, bayi, anak dan Masyarakat umumnya.
3. Meningkatnya kegiatan masyarakat dalam pengamatan penyakit, dan faktor resiko,
kesiapsiagaan bencana dan Kejadian Luar Biasa (KLB);
4. Meningkatnya kadar gizi keluarga dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
5. Meningkatnya sanitasi dasar
6. Meningkatnya Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
D. RENCANA KEGIATAN
1.

Bantuan Kesehatan Dasar dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

2.

Bantuan Dana Persalinan.

3.

Penataan Sanitasi dan Lingkungan.

4.

Penanggulangan Wabah dan Bencana.

5.

Pelatihan dan Penyuluhan Masyarakat.

6.

Pelatihan kader kesehatan.

7.

Survey dan Pengamatan Penyakit.

8.

Peningkatan Jumlah PenDonor Darah.

9.

Pendirian Warung Obat

F.SUMBER DANA KEBERLANGSUNGAN.


1. Dana Sehat
2. Bantuan dari Mitra Kerjasama
3. Bantuan Pemerintah/BUMN
4. Dana bantuan lainnya yang tidak mengikat .
TAHAPAN PERKEMBANGAN RW SIAGA

Agar sebuah RW menjadi RW Siaga maka RW tersebut harus memiliki forum RW/ lembaga
kemasyarakatan yang aktif dan adanya sarana/ akses pelayanan kesehatan dasar. Dalam
pengembangannya RW Siaga akan meningkat dengan membagi menjadi 4 Kriteria RW Siaga :
A. Tahap Bina
Pada tahap ini forum RW Siaga mungkin belum aktif, namun telah ada forum/lembaga
masyarakat RW yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug
RW.Demikian juga Posyandu mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari
petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk
pendampingan untuk meningkatkan kinerja.
B.Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum RW Siaga telah aktif mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan
masyarakat selain posyandu , Demikian juga Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
Pendampingan dari tim Kecamatan LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas
Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah
pembinaan dari Puskesmas , sehingga semua ibu hamil bersalin nifas serta bayi baru lahir yang
risiko tinggi dan mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem
surveilans berbasis masyarakat juga sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati
penyakit ( menular dan tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus
dan melaporkan serta memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
B. Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu
mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis
masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa
telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis
masyarakat
Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya
pemahaman terhadap sistem jaminan ,masyrakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem
serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya
diadakan Tabungan Perlindungan Kesehatan (TABULINKES). Pembinaan masih diperlukan
meskipun tidak terlalu intensif.
C. Tahap Paripurna

Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria RW Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah
hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah
mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga
terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan
sudah tidak diperlukan lagi.

Anda mungkin juga menyukai