NIM
: P07134014002
Prinsip ICW:
1. Integritas
Setiap individu tidak pernah melakukan kejahatan pidana, politik, ekonomi dan hak asasi
manusia.
Setiap individu tidak boleh menempatkan dirinya di bawah kepentingan finansial atau
kewajiban lainnya dari pihak luar, baik individu maupun organisasi yang dapat
mempengaruhinya dalam menjalankan tugas-tugas dan misi ICW.
2.Akuntabilitas.
Setiap individu harus bertanggungjawab atas keputusan dan tindakan-tindakannya kepada
rakyat dan harus tunduk pada pemeriksaan publik terhadap seluruh aktivitas di ICW.
3. Independen.
Setiap individu tidak menjadi anggota ataupun pengurus salah satu partai politik.
Setiap individu bertindak objektif dalam menghadapi pejabat negara ataupun kelompok
kepentingan tertentu.
Setiap individu tidak boleh membuat keputusan dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan finansial atau materi bagi dirinya sendiri, keluarga dan konco.
Setiap individu wajib merahasiakan para identitas saksi dan pelapor kasus korupsi yang
melaporkan kasus korupsi ke ICW.
5. Anti-Diskriminasi.
Dalam melaksanakan tugas pemberantasan korupsi, hak dan kewajiban di lembaga, setiap
individu tidak melakukan diskriminasi baik berdasarkan agama, ras atau golongan.
Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan (Emerson Yuntho, Lalola Easter, Aradila Caesar)
Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran (Firdaus Ilyas, Mouna Wasef, Wana Alamsyah)
Divisi Monitoring Pelayanan Publik (Febri Hendri, Siti Juliantari, Aisy Ilfiah, Nida
Zidny)
Divisi Investigasi dan Publikasi (Tama S. Langkun, Christian Evert, Lais Abid, Sigit
Wijaya, Dewi Anggeraini, Ayu Rahmaningtias, Asri Tri Undari)
Koordinatornya saat ini adalah Adnan Topan Husodo. Wakil Koordinator adalah Ade Irawan
dan Agus Sunaryanto
ICW memiliki Dewan Perkumpulan yang beranggotakan:
Ani Sutjipto
Yanuar Rizki
Dadang Trisasongko
Lucky Djani
Teten Masduki
masalah dan riset serta wawancara dengan pihak pelapor untuk mengkaji gambaran perumusan
masalah, untuk menentukan langkah konkret yang harus diambil. Yaitu dengan pengecekan data
di lapangan serta wawancara dengan pihak yang terkait dengan pengaduan. Hasil investigasi
dikaji ulang bersama dewan etik sebelum dipublikasikan ke pihak terkait. Secara teori, pola kerja
ICW sangatlah sederhana, tapi fakta di lapangan senantiasa berbeda.
Beberapa contoh hasil investigasi ICW:
1. Kasus Jalan Tol
2. Kasus Buku Pelajaran
3. Kasus Penggelapan Pajak
4. Kasus PTPN XIII
5. Kasus Sinyal Kereta Api
6. Kasus Perminyakan
Terlepas dari segala kekurangan, sebagai lembaga independen, peran ICW dalam
pemberantasan korupsi di Indonesia sangatlah signifikan. Prestasi ICW dalam membrantas
korupsi sangat banyak. ICW membantu penyidikan bagi pelaku korupsi tersebut.