Sekresi Gonadotropin Hypofise
Sekresi Gonadotropin Hypofise
RUSWANA ANWAR
Baik LH maupun FSH disekresikan oleh sel yang sama yaitu sel
gonadotrop yang terletak di bagian lateral hypofise. Sekresinya diatur oleh
stimulasi pulsatil GnRH.
kasar.
Sekresi terjadi bila ada respon dari GnRH, granul sekretoris akan dibawa kearah
membran sel dan dengan perubahan permeabilitas granul sekretoris akan
dilepaskan.
Ikatan GnRH pada reseptornya di hypofise akan mengaktifkan berbagai
messenger. Kejadian yang segera adalah dilepaskannya gonadotropin, sementara
respon
selanjutnya
adalah
persiapan
untuk
pelepasan
granul ekretori
s
berperan pada sel gonadotrop ( misal oksitosin, CRF dan neuropeptida Y) atau
secara tidak langsung menstimulasi zat aktif dalam hypofise ( misal glalauin,
interleukin) yang akan mengakibatkan
factors, nerve growth factor, aktivin, inhibin, endothelin, dan banyak zal lain
lagi yang akan berinteraksi secara kompleks diantaranya, akan tetapi dari
seluruh sistem ini mekanisme aktivin-inhibin memegang peranan terbesar .
disekresikan
oleh
sel granulosa.
Inhibin
secara selektif
menghambat sekresi FSH tapi tidak menghambat sekresi LH. Sela ma adanya
supresi FSH, sel secara aktif mensintesa LH dengan cara meningkatkan jumlah
reseptor GnRH.
tulang, syaraf, pada proses penyembuhan luka dan fungsi autokrin-parakrin pada
banyak organ.
Bentuk-bentuk Inhibin
Inhibin-A: Alpha-BetaA
Inhibin-B: Alpha-BetaB
Bentuk-bentuk aktivin
Aktivin-A:
Beta
A-BetaA
Aktivin-AB:
BetaA-BetaB
Aktivin-B:
Beta
B-BetaB
Aktivin-C:
Beta
c-Betac
Aktivin-AC:
BetaA-Betac
Aktivin-E: BetaE-BetaE
Folistatin adalah peptida yang disekresikan oleh sel hypofise, termasuk
gonadotrop. Peptida ini juga disebut sebagai FSH -suppressing protein karena
kerja utamanya : penghambatan sintesis dan sekresi FSH dan er spon FSH
terhadap GnRH, kemungkinan dengan berikatan dengan aktivin yang dengan
cara itu akan mengurangi aktifitas aktivin. Aktivin menstimulasi dihasilkannya
folistatin, dan inhibin mempunyai sifat berlawanan.
Opiat endogen
Opiat
endogen
memegang
peranan penting,
reseptornya
baru
Produksi opiat diatur oleh transkripsi gen dari sintesis prekursor peptida. Dikenal
ada tiga prekurosr peptida : Proopiomelanokortin (POMC) sumber endorphin;
Proenkephalin A dan B sumber beberapa
enkephalin dan
rodynorphin -
dynorphins.
endorphin 5-10 kali lebih potent. Pada kelenjar hypofise dewasa, hasil utama
adalah ACTH dan endorphin yang hanya terdapat dalam kadar yang rendah dan
ikut berperan dalam respon stress. endorphin juga ditemukan dalam ovarium
dan testis.
Pada otak , peptida terbanyak adalah opiat dengan sedikit ACTH. Pada
hypothalamus adalah endorphin dan MSH pada daerah nukleus arkuatus dan
nukleus ventromedial. Sistem opiat pada hypofise berperan untuk sekresi kedalam
sirkulasi, sedangkan sistem opiat pada hypothalamus adalah untuk penyebaran
pada akson untuk mengatur berbagai daerah dalam otak dan hyofise .
-Endorphin
bisa
dianggap
sebaga
i
neurotransmiter,
sebagai
dan
fungsi
pern
afasan,
juga
sebagai
pengatur fungsi
sekresi
gonadotropin
melalui
penekanan
pelepasan GnRH
endogen. Tidak
ada kerja
opioid
pa
da
masa
Opiat endogen utama yang mempengaruhi pelepasan GnRH adalah endorphin dan dynorphin, dan diduga efek utamanya melalui jalur katekolamin
terutama norepinephrin. Cara kerjanya tidak melibatkan reseptor dopamin,
reseptor asetilkholin, atau reseptor alpha adrenergik. Dilain pihak, endorphin
dapat mempengaruhi pelepasan GnRH secara langsung, tanpa intermediasi
neuroamin.
-MSH dapat menghilangkan pengaruh -endorphin, sehingga POMC
dapat mempengaruhi fungsi hypothalamus-hypofise melalui MSH dan
endorphin. Hal ini membawa dampak pengaturan lain neuroendokrin dalam
regulasi fungsi reproduksi.
Implikasi klinis
Perubahan tonus inhibisi opioid tidak begitu penting pada masa pubertas
karena daya responsif terhadap nalokson belum berkembang sampai setelah
pubertas. Perubahan tonus opioid juga terjadi pada keadaan hypogonadotropik
seperti pada peningkatan kadar prolaktin, latihan, dan keadaan amenore
hypothalamik , juga inhibisi opioid endogen tidak berperan pada penundaan
pubertas atau pada kelainan herediter seperti pada
Kallmann's syndrome.
dengan
amenore
hypothalamik
memperlihatkan
hiperkortikolism,
Katekolestrogen
yang
sama,
mungkin
kate
kolestrogen
dapat
berinteraksi dengan
katekolamin dan sekresi GnRH. Tapi hal ini masih spekulatif, karena peranan
katekolestrogen belum dapat dipastikan.
10
11
12
Paruh waktu yang pendek GnRH karena adanya pembelahan ikatan asam
amino 5-6, 6-7, and 9-10. Dengan merubah asam amino pada posisi ini, analog
GnRH dapat dibuat dengan berbagai kandungan. Substitusi asam amino pada
posisi 6 atau penggantian
akan menghasilkan GnRH agonists. GnRH agonist dapat diberikan baik secara
intramuskuler, subkutan maupun intranasal. Aksi awal suatu agonist ( disebut
flare effect) karena adnya peningkatan FSH dan LH dalam sirkulasi. Respon ini
tertinggi pada fase folikuler awal pada saat GnRH dan estradiol bekerjasama
untuk
membentuk
desensitisasi
dan
simpanan
gonadotropin.
down-regulation
Setelah
hypofise
1-3minggu,
menghasilkan
adanya
keadaan
13
Tanisit
Jaras utama untuk pengaruh hypo thalamus mungkin pula lewat
cairan cerebrospinal (CSF). Tanisit adalah sel ependymal yang badan selnya
bersilia melapisi vetrikel tiga diatas eminensia media. Sel- selnya berakhir
di pembuluh darah portal, dan bisa membawa bahan CSF pada sis tem portal
seperti dari kelenjar pineal, atau vasopresin atau oksitosin. Tanisit secara
morfologi berubah atas respon dari steroid dan juga menunjukan perubahan
selama siklus ovarium.
14
15
II.
III.
Sekresi , sintesis dan penyimpanan berubah selama siklus. Pada awal siklus pada
saat kadar estrogen rendah, sekresi dan penyimpanan dalam kadar yang rendah.
Dengan makin meningkatnya kadar estrogen , simpanan akan bertambah, pada
sekresi terjadi sedikit perubahan. Pada awal fase folikuler, estrogen mempunyai
pengaruh
positif
pada
sintesis dan
penyimpanan,
membangun
as
upan
16
Pada saat midcycle akan terjadi, respon terhadap GnRH lebih besar lagi
dari respon GnRH sebelumnya , menunjukan tiap respon tidak saja menginduksi
pelepasan gonadotropin akan tetapi mengaktivasi kolam persediaan untuk respon
berikutnya. Adanya sensitisasi GnRH ini juga disertai dengan peningkatan jumlah
reseptornya dan memerlukan adanya estrogen .Estrogen sendiri mempunyai
kemampuan untuk meningkatkan jumlah reseptor GnRH. Peningkatan kadar
estrogen pada midcycle menyiapkan sel gonadotrop untuk merespon lebih lanjut
GnRH.
Midcycle surge LH dapat dihasilkan pada percobaan binatang tanpa
hypothalamus dan dengan kadar GnRH yang tidak berubah , sehingga ovulatory
surge LH dipercaya atas respon aksi umpan balik positif estradiol pada hypofise
anterior. Pada saat kadar estradiol mencapai kadar kritis dalam sirkulasi dan
dipertahankan dalam periode waktu tertentu, aksi inhibisi pada sekresi LH
berubah menjadi aksi stimulasi. Mekanisme aksi steroid ini itdak diketahui
dengan pasti, tapi pada penelitian menyatakan adanya aksi umpan balik positif
yang melibatkan banyak mekanisme, termasuk peningkatan konsentrasi reseptor
GnRH dan peningkatan sensitifitas hypofise terhadap GnRH. Umpan balik negatif
estrogen berjalan melalui sistem berbeda, pada tingkat hypofise, estrogen
menginhibisi sekresi FSH berhubungan dengan penurunan aktivin hypofise.
Dilain pihak estradiol scara angsung
l
menghambat
17
18
19
20
Kesimpulan
1. Sekresi pulsatil GnRH harus dalam batas batas frekuensi dan
konsentrasi/amplitudo tertentu. Hal ini penting untuk fungsi reproduksi
yang normal.
2. GnRH hanya berperan positif pada hypofise anterior : untuk sintesis dan
penyimpanan,
aktivasi,
dan
sek
resi
gonadotropin.
Gonadotropin
gonadotropin
dengan
menghambat
pulsasi
GnRH
Kepustakaan
1. Sferoff
21