EPIDEMIOLOGI
Terjadi di seluruh dunia terutama daerah agraris.
Penyebarannya terutama pada daerah pertanian &
peternakan
Pria > Wanita 2,5 : 1 (pada usia produktif)
Di Indonesia, pada daerah perkotaan menyerang 67/1000 kelahiran sedangkan di daerah pedesaan
angka kejadiannya 2-3x lebih besar dari pada di
kota.
Pada tetanus neonatorum
Menyerang bayi pada umur minggu pertama sampai
minggu kedua
70-90% kasus mengalami kematian
ETIOLOGI
Clostridium tetani
Be : batang
berspora
S : tunggal
Wa : ungu
Si : Gram (+),
obligat
anaerob
Masa inkubasi : 514 hari (rata-rata 6
PATOLOGI &
PATOGENESIS
PATOLOGI &
PATOGENESIS
Tetanospamin adalah eksotoksin
yang dihasilkan clostridium tetani utk
menginfeksi manusia dan
menyebabkan penyakit tetanus.
Tetanospamin menghambat
pelepasan ACH ke terminal nerve di
otot
Luka sy. Perifer SSTL
Makin cepat masa inkubasi tingkat
keparahan gejala klinis makin tinggi
GEJALA KLINIS
80-90% kasus, gejala timbul dalam 14 hari.
Gejala awal yaitu kekakuan otot
Otot masetter trimus sulit menelan
Otot perut
Otot punggung
GEJALA KLINIS
I. Tetanus Lokal
DERAJAT PENYAKIT
Derajat I (Ringan)
Kekakuan umum
Tidak dijumpai
Disfagia atau ringan
Kejang
Ggn. respirasi
Derajat II (Sedang)
Trismus sedang
Spasme yg jelas
Kejang rangsang
Takipneu
DERAJAT PENYAKIT
Derajat III (Berat)
Trismus berat
Kejang spontan
Takipneu, takikardi
Disfagia berat
Sistem otonom meningkat
Derajat IV (Terminal)
Ggn. Autonom berat
Hipertensi berat & takikardi, atau
Hipotensi berat & bradikardi
TETANUS NEONATORUM
Bayi berusia kurang dari 1 bulan
Bayi lahir dalam keadaan :
Hidup
Menangis
Bisa menyusu normal selama paling sedikit 2 hari
TETANUS NEONATORUM
PENATALAKSANAAN
Antibiotik
Antikejang
Perawatan luka yg baik & benar
Anti Tetanus Serum (ATS)
PENCEGAHAN
Imunisasi aktif
dengan toksoid
Perawatan luka yg
baik & benar
Persalinan yg
bersih & steril
Pada neonatus :
Pemberian
imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) pada
BuMil.
Peningkatan
pelayanan ANC
(Ante Natal Care)
Promosi perawatn
tali pusat yg benar