Anda di halaman 1dari 27

Hepatitis B

Pembimbing:
Yth. dr. Hascaryo, Sp.PD

Hera R Prameswari
1510221043

ANATOMI HEPAR

FISIOLOGI HEPAR

Pembentukan & ekskresi garam empedu


Metabolisme (KH, Protein, Lemak, Steroid)
Detoksifikasi
Penyimpanan Vitamin & Mineral
Hemodinamik

HEPATITIS B

Penyakit nekroinflamasi hepar yang disebabkan


infeksi virus hepatitis B

ETIOLOGI

PATOGENESIS

FAKTOR PREDISPOSISI
A.

HOST

UMUR
Paling sering pada bayi dan anak (25-45,9%)

JENIS KELAMIN
> Wanita

IMUNITAS
Bayi baru lahir / bayi 2 bulan pertama setelah lahir lebih
sering

KEBIASAAN
>> penularan pada masa remaja krn aktivitas seksual dan
gaya hidup seperti homoseksual, pecandu obat narkotika
suntikan, pemakaian tatto, pemakaian akupuntur

PEKERJAAN
Kelompok resiko tinggi : dokter, dokter bedah, dokter gigi,
perawat, bidan, petugas kamar operasi, petugas laboratorium

B. Agent
Berdasarkan sifat imunologik protein pada HBsAg, virus
dibagi atas 4 subtipe yaitu adw, adr, ayw, dan ayr yang
menyebabkan perbedaan geografi dalam penyebarannya
C. Lingkungan
Lingkungan dengan sanitasi jelek
Daerah dengan angka prevalensi VHB nya tinggi
Daerah unit pembedahan: Ginekologi, gigi, mata.
Daerah unit laboratorium
Daerah unit bank darah
Daerah tempat pembersihan
Daerah dialisa dan transplantasi.
Daerah unit perawatan penyakit dalam

SUMBER

Darah
Saliva, air mata, ASI, semen
Kontak dengan mukosa penderita virus
hepatitis B (Seksual)
Feces dan urine
Lain-lain: Sisir, pisau cukur, selimut, alat
makan, alat kedokteran yang terkontaminasi
virus hepatitis B.

CARA PENULARAN

VERTIKAL/HORIZONTAL

MANIFESTASI KLINIS

A.

Hepatitis B akut
A.

B.

B.

Akut yg khas

Fase inkubasi

Fase prodromal (Gejala non spesifik)

Fase ikterik

Fase konvalesens

Fulminan

Hepatitis B kronis

PERJALANAN PENYAKIT

Immune Tolerance
Immune Clearance
Inactive HbsAg Carrier State (Residual)
Reactivation

Stage I

Stage II

Stage III

Imun Tolerance

Imun Klirens

Residual

Derajat Replikasi

Tinggi

Rendah

Tidak ada

Usia (thn)
Biokimia Hati

0-20
Normal

20-40
Mengarah ke hepatitis

40
Normal (kadar

Karakteristik

albumin )
Feto Protein

Normal

N/

(dalam kanker)

Hepatitis B virus

+++

-/+

HbeAg
Anti HbeAg

+++
-

+
+/-

Inflamasi Hati

Sedikit / -

Prominen

Tidak signifikan

Histologi Hati

Perubahan minimal,

Hepatitis kronik aktif

Perubahan minimal

hepatitis kronis

Bridging lobular

Sirosis, HCC

persisten

Nekrosis, sirosis

DNA

DIAGNOSA
ANAMNESIS
PX FISIK
PX PENUNJANG
FAAL HATI (SGOT SGPT, BILIRUBIN, ALKALI FOSFATASE)
TES ANTIGEN-ANTIBODI VIRUS HEPATITIS B
VIRAL LOAD HBV DNA
USG ABDOMEN/CT SCAN/MRI
BIOPSI

KOMPLIKASI

PENATALAKSANAAN

AKUT
BED REST, SIMPTOMATIK, SUPORTIF

KRONIK
+ FARMAKOLOGIS
INTERFERON
ANALOG NUCLEOSIDE

Inteferon
IFN-a konvensional adalah obat pertama yang
diakui sebagai terapi hepatitis b kronik sejak
lebih dari 20 tahun yang lalu.
Memiliki efek antiviral, immunimodulator dan
antiproliperatif.
Cara kerja: mengaktifkan sel T, sel NK dan
makrofag serta merangsang produksi protein
kinase spesifik -> mencegah sintesis protein ->
menghambat replikasi virus
Waktu paruh sangat singkat, yaitu 3-8 jam

Interferon

Saat ini tersedia 2 jenis:


pegylated-interferon a-2A
pegylated interferon a-2B
IFN konvensional diberikan dalam dosis 5 MU/hari
atau 10 MU sebanyak 3 kali/minggu
Peg-IFN a-2A diberikan sebesar 180g/minggu
Peg-IFN a-2B diberikan sebesar 1-1.5g/minggu
Terapi diberikan secara injeksi subkutan

ANALOG NUKLEOS(T)IDA

Lamivudin

Analog
nukleos(t)ida
bekerja
dengan
menghambat tempat berikatan polimerase
virus, berkompetisi denga nukleosida dan
menterminasi pemanjangan rantai DNA.
Dosis optimal 100mg/hari
Pemberian 1kali/hari
Dimimun secara oral

Adefovir Dipivoxil

Analog adenosine monophosphate yang bekerja


dengan berkompetisi dengan nuleotida cAMP
untuk berikayan dengan DNA virus dan
menghambat
polymerase
dan
reverse
transcriptase sehingga memutus rantai DNA
VHB.
Diberikan secara oral dengan dosis 10mg/hari
Efek sammping:
Gangguan fungsi gindal (hendaknya dilakukan
pemantauan
rutin
kadar
kreatinin
selama
menjalani terapi)

Entecavir

Adalah analog 2 deoxyguanosine


Obat ini bekerja dengan menghambat priming
DNA polimerase, reverse transcription dari
rantai negatif DNA dan sintesis rantai positif
DNA.
Dosis 0.5mg/hari untuk pasien naif dan 1
mg/hari untuk pasien yang mengalami resisten
lamivudin

Telbivudin

Telbivudin
adalah
analoh
L-nukleosida
thymidine efektif melawan replikasi VHB.
Obat ini diberikan secara oral dengan dosis
optimal 600mg/hari

Tenovir Disoproxil Fumarate

TDF adalah prekusor tenefoir, sebuah analog


nukleotida yang efektif untuk hepadanavirus
dan retrovirus.
Dosis 300mg/hari
Efek samping: sampai saat ini efek samping
yang berat belum ditemukan.

PENCEGAHAN

KEBIJAKAN PREVENTIF UMUM


KEBIJAKAN PREVENTIF KHUSUS
IMUNISASI AKTIF
IMUNISASI PASIF

PROGNOSIS

Dengan penanggulangan yang cepat dan tepat,


prognosisnya baik dan tidak sampai
menyebabkan kematian.
Di seluruh dunia ada satu diantara tiga yang
menderita penyakit hepatitis B meninggal
dunia

Anda mungkin juga menyukai