Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI KASUS:

GASTROENTERITIS DENGAN
DEHIDRASI SEDANG
Pembimbing:

Dr. Hascaryo, Sp.PD

Identitas Pasien
Nama

: Tn. A. Edi Sumarto

No. RM : 110401-2016
Umur

: 48 tahun

Pekerjaan

: Swasta

Tanggal masuk: 05 September 2016

ANAMNESIS
KU

RPS

RPD

BAB Cair
3 hari SMRS pasien mengeluh BAB cair berwarna kuning, berlendir, tidak berdarah tidak, berbau
busuk dan tidak berampas.
BAB terus-menerus sebanyak 5 kali, volume tiap BAB lebih setengah gelas belimbing.
Pasien juga mengeluh muntah sebanyak 5 kali, muntahan berupa yang dimakan.
Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk dirasakan selama 3 hari terakhir secara terus menerus.
Pasien tidak mengeluh demam, hanya merasakan sedikit pusing.

Riwayat sakit serupa disangkal, namun pasien mengatakan sejak 1 tahun yang lalu sering
mengeluh nyeri ulu hati, disertai mual dan muntah.
Telah berobat ke dokter dan telah diberi obat.
Selama 1 tahun belakangan sakit maghnya sering kambuh.
Riw. HT (-), DM(-), asma (-) dan alergi obat (-).

RPK
RPO
RPSos

Keluhan serupa (-)


HT (-)
DM (+), Ibu
Asma (-)
Alergi Obat (-)

Sudah minum obat warung untuk keluhan


magh

Kebiasaan merokok (+), 1 bungkus/hari


Mengkonsumsi kopi 3-4 gelas/hari
Kebiasaan minum alkohol (-)
Kebiasaan konsumsi obat-obatan (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran

: Lemas

: Kompos Mentis

Status Gizi
BB : 60 kg
TB : 160 cm
IMT: 23.44
Kesan: Normoweight
Tanda Vital
TD
: 122/67
Nadi : 59x/menit (regular, isi dan tegangan cukup)
RR
: 20x/menit
Suhu : 36.5 C (per axilla)

Kepala : mesocephal
Mata
: cekung (+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek pupil
direct (+/+), reflek pupil indirect (+/+), edem palpebral (-/-), pupil isokor (2,5 mm/
2,5 mm)
Telinga : serumen (-), nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri tekan tragus (-/-)
Hidung : nafas cuping hidung (-), deformitas (-), secret (-)
Mulut

: kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-), uvula simetris

Leher
: pembesaran limfonodi (-), nyeri tekan tragus (-), otot bantu
pernapasan (-), pembesaran tiroid (-)

Dextra

Sinistra

Bentuk dada

Datar

Datar

Hemitohorax

Simetris, statis,

Simetris, statis,

dinamis

dinamis

Sama seperti kulit

Sama seperti kulit

sekitar

sekitar

(-)

(-)

(+) normal

(+) normal

Sonor seluruh lapang

Sonor seluruh lapang

paru

paru

Pulmo Depan
Inspeksi

Warna

Palpasi
Nyeri tekan
Stem fremitus
Perkusi

Auskultasi
Suara dasar

Vesikuler

Vesikuler

Suara tambahan

Wheezing

(-)

(-)

Ronki kasar

(-)

(-)

RBH

(-)

(-)

Stridor

(-)

(-)

Pulmo Belakang
Inspeksi

Bentuk dada

Datar

Datar

Hemitohorax

Simetris, statis, dinamis

Simetris, statis, dinamis

Warna

Sama seperti kulit sekitar

Sama seperti kulit sekitar

Palpasi

(-)

(-)

(+) normal

(+) normal

Sonor seluruh lapang paru

Sonor seluruh lapang paru

Nyeri tekan
Stem fremitus
Perkusi
Auskultasi
Suara dasar

Vesikuler

Vesikuler

Suara tambahan

Wheezing

(-)

(-)

Ronki kasar

(-)

(-)

RBH

(-)

(-)

Stridor

(-)

(-)

Cor
Inspeksi

: ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat


Perkusi: konfigurasi jantung dalam batas normal
Batas atas jatung : ICS II linea parasternal sinistra
Pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinistra
Batas kiri bawah jantung : ICS V linea mid clavicula sinistra
Batas kanan bawah jantung : ICS V linea sternalis dextra
Auskultasi : suara jantung I dan II murni, bising jantung (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi

: permukaan datar, warna sama seperti kulit sekitar

Auskultasi : bising usus (+) meningkat


Perkusi : timpani seluruh lapangan abdomen, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-),
nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ginjal
tidak teraba

Ekstremitas

Superior

Inferior

+/+

+/+

Oedem

-/-

-/-

Sianosis

-/-

-/-

Gerak

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Capillary Refill

<2 detik / <2 detik

<2 detik / <2 detik

Akral dingin

Pemeriksaan Lab
No.
Pemeriksaan
Darah Rutin (WB EDTA)

Hasil

Satuan

Nilai Normal

5.4

10x3/ul

3.8 - 10.6

1.

Lekosit

2.

Eritrosit

3.75 ()

10x6/uL

4.4 - 5.9

3.

Hemoglobin

11.8 ()

g/dL

13.2 - 17.3

4.

Hematokrit

34.9 ()

40 52

5.

MCV

93.1

fL

80 100

6.

MCH

31.5

pg

26 34

7.

MCHC

33.8

g/dL

32 36

8.

Trombosit

183

10x3/ul

150 440

9.

RDW

12.3

11.5 - 14.5
0.045 - 0.44

10.

Eosinoil Absolute

0.6

10x3/ul

11.

Basofil Absolut

0.1

10x3/ul

12.

Netrofil Absolute

2.6

10x3/ul

1.8 8

13.

Limfosit Absolute

1.44

10x3/ul

0.9 - 5.2

14.

Monosite absolute

15.

Eosinofil

16.

Basofil

17.

0.1 ()

10x3/ul

0 - 0.2

0.16 1

11.3 ()

24

0.10

01

Neutrofil

2.6

50 70

18.

Limfosit

38.8

25 40

19.

Monosit

4.00

28

Kimia klinik (serum)


1.

Glukosa sewaktu

94

mg/dL

< 125

2.

SGOT

13

U/L

0 35

3.

SGPT

14

U/L

0 35

4.

Ureum

49.6

mg/dL

10.0 50.0

5.

Creatinin

2.50 ()

mg/dL

0.70 1.10

Diagnosa Kerja
GEA
DEHIDRASI RINGAN SEDANG

Terapi
Infus RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ceftriaxon 1 amp/12 jam
Inj. Ondansentron 1 amp/12 jam
Diaform 2X2 tab

Gastroenteritis Akut
Peradangan pada lambung dan
usus yang disebabkan berbagai
bakteri, virus dan pathogen
parasit.

Diartikan sebagai buang air


besar (defekasi) dengan tinja
berbentuk cair/setengah cair
dengan demikian berlangsung
kurang dari 7 hari, terjadi
sevara mendadak.

Epidemiologi

Di Negara maju insiden infeksi tetap tinggi dan masih jadi


masalah kesehatan. Di Inggris 1 dari 5 orang menderita
diare infeksi/tahun
Tinggi kejadian disebabkan karna infeksi bakteri Salmonella
spp, Campylobacter jejuni, Stafilococcus aureus, Bacillus
cereus, Clostridium perfringens dan Enterohemorrhagic
Escherichia coli (EHEC).

Di
negara
berkembang,
diare
infeksi
menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk
setiap tahun. Di Afrika anak anak terserang diare
infeksi 7 kali setiap tahunnya di banding di
negara berkembang lainnya mengalami serangan
diare 3 kali setiap tahun.

Di Indonesia dari 2.812 pasien diare yang disebabkan bakteri


yang datang kerumah sakit dari beberapa provinsi seperti
Jakarta, Padang, Medan, Denpasar, Pontianak, Makasar dan
Batam yang dianalisa dari 1995 s/d 2001 penyebab terbanyak
adalah Vibrio cholerae 01, diikuti dengan Shigella spp,
Salmonella spp, V. Parahaemoliticus, Salmonella typhi,
Campylobacter Jejuni, V. Cholera non-01, dan Salmonella
paratyphi A

Etiologi
Rotavirus
cytomegalovirus

Shigella
Salmonella typhi
Campylobacter
Yersinia
Enterohemoragik E Coli
(EHEC)

Virus

Bakter
i

Parasit

Jamur

Giardia lamblia,
Entamoeba histolytica

Kandida

Manifestasi Klinis
Sering buang air besar dengan
konsistensi cair
Demam
Anoreksia
Lemah
Pucat
Mual dan muntah
Nafsu makan berkurang
Nyeri ulu hati dan abdomen

Derajat dehidrasi

Pendekatan
Diagnosis

Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan darah tepi (hb, ht, leukosit, hitung jenis leukosit)
Kadar elektrolit
Ureum kreatinin
Pemeriksaan tinja

Tatalaksana
Penggantian cairan dan elektrolit
Antibiotik
Obat anti diare

Obat anti diare


Derivat opioid, misal loperamide, difeknoksilat, atropin dan tinkur opium
Obat yang mengeraskan tinja: - atapulgite 4x2 tab/hari
- smectictite 3x1 saset

Komplikasi

Kehila
ngan
cairan
Dehidr
asi

Kelain
an
Elektr
olit

Hemo
lityc
Uremi
c
Syndr
ome
(HUS)

Syok
hipov
olemi

Kema
tian

Sindro
me
Guillai
nBarre

Prognosis
Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung dan terapi
antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius sangat baik dengan
morbiditas dan mortalitas minimal.

Anda mungkin juga menyukai