KR 02 Calori Work - Siti Salwa Syafawiyah - 1406571754 - Teknik Industri
KR 02 Calori Work - Siti Salwa Syafawiyah - 1406571754 - Teknik Industri
Calori Work
Nama
NPM
Fakultas
Departemen
Kode Praktikum
Tanggal Praktikum
Group : 5B
1. Damaraji Wijoyono
2. Gian Djohan Junior
3. Indy Prasetya
4. Agata Ayu Gita
5. Faris Ali Yafie
6. Taqi Aufa
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Teori Dasar
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan
pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas. Energi
panas atau biasa disebut kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima
oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau
wujud bentuknya. Satuan kalor adalah kalori, dimana 1 kalori adalah
kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gr air sebesar 1 o C.
Besar kecilnya kalor atau panas yang dibutuhkan suatu benda
bergantung pada tiga faktor, yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan
perubahan suhu. Dalam bahasan kalor ini, ada yang disebut kapasitas
kalor, kalor jenis, dan perpindahan kalor. Kapasitas kalor merupakan
banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu
sebesar 1o C. Sementara itu kalor jenis merupakan banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan 1 gram zat sebesar 1o C.
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat
berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya, energi kalor dapat
berubah menjadi energi listrik. Sehingga
antara kalor dan energi listrik berhubungan. Besarnya energi listrik yang
diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan.
Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari
energi listrik menjadi energi panas. Energi listrik dihasilkan oleh suatu
catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan
dengan persamaan :
W=VXIXt
Dimana :
W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Q = m x c x (Ta-T)
Dimana :
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat
tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor.
Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian
dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat
dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai
dengan tegangan yang diberikan.
A. Energi Listrik
Energi yang digunakan untuk menggunakan peralatan listrik
ataupun untuk menggerakkan suatu peralatan mekanik sehingga
, maka
sama, tetapi berbeda, yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis
(c)
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.
H = Q/(t2-t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang
digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah
kalorimeter.
c = Q/m.(t2-t1)
Kedua persamaan di atas dihubungkan sehingga menjadi: H =
m.C
Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di
bagian bawah halaman ini.
1. Mengaktifkan Webcam dengan mengklik icon video pada
halaman web r-Lab.
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button
disebelahnya.
Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition,
Prentice Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition,
Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Link RLab
http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02
Data Pengamatan
Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V0 = 0V
Waktu
Temp
23.84
21.9
23.84
21.9
23.84
21.8
12
23.84
21.8
15
23.84
21.8
18
23.84
21.8
21
23.84
21.8
24
23.84
21.8
27
23.84
21.7
30
23.84
21.7
Temp
35.13
0.65
21.4
35.13
0.65
21.5
35.13
0.65
21.6
12
35.13
0.65
21.8
15
35.13
0.65
21.9
18
35.13
0.65
22.1
21
35.13
0.65
22.2
24
35.13
0.65
22.3
27
35.13
0.65
22.4
30
35.13
0.65
22.5
Temp
51.1
1.56
21.3
51.1
1.56
21.7
51.1
1.57
22.6
12
51.1
1.57
23.6
15
51.1
1.57
24.6
18
51.1
1.57
25.4
21
51.1
1.57
26.2
24
51.1
1.57
26.9
27
51.1
1.57
27.6
30
51.1
1.57
28.2
Temp
42.09
1.05
26.7
42.09
1.05
26.4
42.09
1.05
26.3
12
42.09
1.05
26.4
15
42.09
1.05
26.5
18
42.09
1.05
26.6
21
42.09
1.05
26.8
24
42.09
1.05
26.8
27
42.09
1.05
26.9
30
42.09
1.05
27
Grafik
1. Grafik pada saat Vo= 0 Volt
Suhu (0C)
21.92
21.9
21.88
21.86
21.84
21.82
21.8
21.78
21.76
21.74
21.72
21.7
21.68
21.66
21.64
21.62
21.6
Temp
12
15
18
21
24
27
30
Suhu (0C)
22.8
22.6
y = 0.1279x + 21.267
22.4
22.2
22
21.8
V1
21.6
Linear (V1)
21.4
21.2
21
20.8
3
12
15
18
21
24
27
30
Suhu (0C)
30
y = 0.8091x + 20.36
25
20
V3
15
Linear (V3)
10
5
0
3
12
15
18
21
24
27
30
Suhu (0C)
27.2
27
y = 0.0606x + 26.307
26.8
26.6
V3
26.4
Linear (V3)
26.2
26
25.8
3
12
15
18
21
24
27
30
Pengolahan Data
Percobaan ini dilakukan pada empat nilai tegangan yang berbeda,
yaitu 0 V; 0.65V; 1.56 V; 1.05 V. Pada setiap tegangan dilakukan 10
kali pengukuran dengan selang waktu setiap pengukuran 3 detik,
sehingga didapatkan total data tiap tegangan adalah 10 buah data. Suhu
awal yang dimaksud adalah suhu pertama saat percobaan dimulai, yaitu
21,9 oC. Berdasarkan teori didapatkan bahwa energi listrik yang diterima
oleh kawat akan diubah menjadi energi panas (kalor). Hubungan antara
kalor dan energi panas ditunjukan oleh persamaan berikut :
=
. . = m . .
=
Jika direfleksikan ke persamaan garis y = mx, maka T y, t x,
m
Dengan menggunakan metode least square :
1. V1 = 0.65 Volt
=0.0064
m = b = 0.0064
m=
c=
c = 178 J/KgoC
2. Saat V2 = 1.56 V
b~ 0.0058
m = b = 0.0058
m=
c=
c = 687 J/KgoC
3. Saat V3 = 1.05 V
b ~ 0.02
m = b = 0.02
m=
c =
= 110 J/KgoC
Dari ketiga nilai c yang diperoleh:
c =
= 325 J/KgoC
Berdasarkan literatur yang saya dapat yaitu:
Kesalahan Relatif = |
=|
= 16.67%
Analisis
1. Analisis Percobaan
Pada percobaan KR02 tentang Calori Work ini dilakukan secara
online melalui rLab yang bertujuan untuk menghitung kapasitas
kalor suatu kawat konduktor. Percobaan ini dilakukan dengan
pengaliran listrik pada sebuah kawat tertentu. Lalu terjadi
perubahan temperatur pada kawat yang dialiri listrik tersebut. Dari
percobaan ini terbukti bahwa hukum kekekalan energi berlaku,
dimana energi tidak dapat dilenyapkan dan hanya dapat berubah
bentuk. Dari percobaan ini diketahui perubahan bentuk tersebut
adalah dari energi listrik, menjadi energi kalor. Hal ini diketahui
dari adanya perubahan temperatur.
Diketahui bahwa kawat konduktor memiliki massa 2 gr atau dalam
satuan SI sebesar 2x10-3 Kg. Dalam praktek, praktikan mengklik
tombol ukur untuk mendapatkan data berupa arus, tegangan, dan
suhu yang bervariasi setiap 3 detik (hingga data ke 10). Percobaan
dilakukan hingga 4 kali percobaan yang masing-masing untuk V0 =
0 V, V1= 0.65 V, V2= 1.56 V, dan V3= 1.05 V.
tegangan,
kalor
jenis
yang
dihitung
y=
m x +b
Kapasitas Kalor
W=Q
V.I.t = H.(t2 - t1)
H=
(6)
Kalor Jenis
=Q
(7)
kalor
dan
kalor
jenis
diperoleh
dengan
3. Analisis Grafik
Berdasarkan pengamatan yang diperoleh dapat dilihat bahwa grafik
tidak sepenuhnya berbentuk garis lurus, seharusnya grafik yang
dihasilkan adalah grafik garis lurus. Hal ini disebabkan oleh
kesalahan-kesalahan yang terjadi saat praktikum berlangsung.
Grafik menunjukkan variabel x yang diwakili oleh waktu (s) dan
variabel y diwakili oleh suhu (oC).
Grafik Vo
Untuk grafik V0 digambarkan grafik yang tidak lurus, hal ini
disebabkan oleh tingkat kesensitifan sistem saat menangkap suhu yang
berada di sekitar sistem cukup baik. Dengan bentuk grafik yang tidak
lurus sempurna itu, maka dapat terlihat pula penyimpangan yang
dihasilkan dalam pengamatan-pengamatan yang sudah dilakukan.
Grafik V1 dan V2
Untuk grafik V1 dan V2,memiliki garis yang berliku namun
penyimpangan dari garis liniernya hanya sedikit sekali. Hal ini
disebabkan suhu yang masuk ke sistem cepat sekali berubah sehingga
berpengaruh pada perubahan suhu yang ditampilkan dalam grafik
tersebut.
Grafik V3
Grafik V3 memiliki liku penyimpangan yang lebih besar daripada
grafik V1 dan V2 artinya garisnya jauh lebih berkelok-kelok daripada
grafik V1 dan V2. Hal ini juga disebabkan suhu yang masuk jauh lebih
cepat berubah daripada suhu yang masuk saat percobaan dengan
menggunakan V1 dan V2.
4. Analisis Kesalahan
Kalor
jenis
yang
didapatkan
dari
perhitungan
data
| x 100%
| x 100% = 16.67 %
memiliki
kesensitivan
yang
tinggi
sehingga
Tugas
1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang
menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu
untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
Jawab: Grafik hubungan antara temperatur dan waktu pada
bagian pengolahan data.
2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas
panas ( c ) dari kawat konduktor yang digunakan.
Jawab: Nilai kapasitas panas pada masing-masing tegangan
dituliskan dalam pengolahan data.
3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis
kawat konduktor yang digunakan.
Jawab: Jenis kawat konduktor yang digunakan adalah
tembaga.
4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini
Jawab: Analisis telah dicantumkan pada bagian analisis.
Kesimpulan
1. Hukum kekekalan energi pun berlaku pada energi kalor dan
panas
2. Waktu (s) berbanding lurus terhadap perubahan suhu
3. Jenis bahan kawat konduktor yang digunakan adalah aluminium
4. Kapasitas kalor bergantung pada besar tegangan, arus, massa
bahan yang digunakan, perubahan suhu, dan waktu.
Referensi
Alljabbar. Kalor.
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/
(Diakses pada tanggal 22 April 2009)
Anonim. Kalor.
http://www.free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor(Diakses pada tanggal 22 April 2009)
Anonim. Kalor.
http://wahab.blog.dada.net/post/633530/Energi+dan+
Daya+Listrik (Diakses pada tanggal 22 April 2009)
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third
Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
Lampiran
1. Tabel Data Eksperimen saat V= 0 Volt