Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN R-LAB

Calori Work
Nama
NPM
Fakultas
Departemen
Kode Praktikum
Tanggal Praktikum

: Siti Salwa Syafawiyah


: 1406571754
: TEKNIK
: Industri
: KR02
: 11 Maret 2015

Group : 5B
1. Damaraji Wijoyono
2. Gian Djohan Junior
3. Indy Prasetya
4. Agata Ayu Gita
5. Faris Ali Yafie
6. Taqi Aufa

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)


Universitas Indonesia
Depok

KR02 - Calori Work


Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sumber tegangan yang dapat divariasikan


Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
Termometer
Voltmeter dan Ampmeter
Adjustable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori Dasar
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan
pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas. Energi
panas atau biasa disebut kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima
oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau
wujud bentuknya. Satuan kalor adalah kalori, dimana 1 kalori adalah
kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gr air sebesar 1 o C.
Besar kecilnya kalor atau panas yang dibutuhkan suatu benda
bergantung pada tiga faktor, yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan
perubahan suhu. Dalam bahasan kalor ini, ada yang disebut kapasitas
kalor, kalor jenis, dan perpindahan kalor. Kapasitas kalor merupakan

banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu
sebesar 1o C. Sementara itu kalor jenis merupakan banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan 1 gram zat sebesar 1o C.
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat
berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya, energi kalor dapat
berubah menjadi energi listrik. Sehingga
antara kalor dan energi listrik berhubungan. Besarnya energi listrik yang
diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan.
Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari
energi listrik menjadi energi panas. Energi listrik dihasilkan oleh suatu
catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan
dengan persamaan :

W=VXIXt

Dimana :
W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

1 Joule = 0,24 Kalori


1 kalori = 4, 2 Joule

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam


kenaikan temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan
dengan persamaan :

Q = m x c x (Ta-T)
Dimana :
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat
tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor.
Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian
dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat
dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai
dengan tegangan yang diberikan.

A. Energi Listrik
Energi yang digunakan untuk menggunakan peralatan listrik
ataupun untuk menggerakkan suatu peralatan mekanik sehingga

mengubah energi menjadi bentuk energi lain. Energi listrik juga


diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan usaha listrik
(kemampuan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik
yang lain).
Rumus energi listrik, yaitu:
W = Q.V
Keterangan:
W = Energi Listrik (Joule)
Q = Muatan Listrik (Coulomb)
V = Beda Potensial (Volt)
Dari persamaan I =

, persamaan W di atas menjadi W = V.I.t

Dengan menghubungkan rumus ohm, yaitu I =

, maka

rumus energy listrik di atas pun menjadi W = I.R.I.t. Satuan


energi listrik lain yang umum digunakan adalah kalori dimana 1
kalori sama dengan 0,24 Joule selain itu juga menggunakan
satuan kWh (kilowatt jam).
PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
Energi listrik dapat berubah menjadi berbagai bentuk energi
lainnya. Energi listrik menjadi energi kalor, alat yang digunakan
yaitu setrika listrik, kompor listrik, microwave, dan sebagainya.
Energi listrik menjadi energi cahaya, alat yang digunakan, yaitu
lampu pijar, lampu neon, dan sebagainya. Energi listrik menjadi

energi gerak, alat yang digunakan yaitu kipas angin, penghisap


debu, dan sebagainya.
B. Energi Kalor
Kalor didefinisikan sebagai panas yang dimiliki suatu zat.
Untuk membuktikan bahwa suatu benda memiliki panas, yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhu benda tinggi,
maka benda tersebut memiliki kalor yang tinggi, dan
sebaliknya.
Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat)
bergantung pada:
1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
Hal inii dapat dituliskan secara sistematis, yaitu:
Q = m.c.(t2 - t1)
Keterangan:
Q: kalor yang dibutuhkan (J)
m: massa benda (kg)
c: kalor jenis (J/kgoC)
(t2-t1) adalah perubahan suhu (oC)
Kalor ada dua jenis, yaitu:

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu

Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten),


persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam
Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan
L adalah kalor lebur (J/kg)
Pada pembelajaran kalor terdapat dua kosep yang hampir

sama, tetapi berbeda, yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis
(c)
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.
H = Q/(t2-t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang
digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah
kalorimeter.
c = Q/m.(t2-t1)
Kedua persamaan di atas dihubungkan sehingga menjadi: H =
m.C

Gambar 1. Grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai


menjadi uap
Keterangan:
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah
suhu sampai pada 0 oC kalor yang diterima digunakan untuk melebur
(Q2), setelah semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3),
setelah suhunya mencapai suhu 100 oC maka kalor yang diterima
digunakan untuk berubah wujud menjadi uap (Q4), kemudian setelah
berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi kenaikan suhu
kembali (Q5)
HUBUNGAN ENERGI LISTRIK DENGAN ENERGI KALOR
Energi listrik dapat diubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya. Di
bawah ini adalah hubungan antara energi kalor dan energi listrik.
Q = m.c. (t2 - t1)
sesuai dengan hukum kekekalan energi maka berlaku persamaan:
W=Q
V.I.t = m.c.(t2 - t1)
I.R.I.t = m.c.(t2 - t1)
Keterangan:
I = Kuat arus listrik (A)
V = Tegangan (Volt)
R = Hambatan (ohm)

t = Waktu yang dibutuhkan (sekon)


m = Massa (kg)
c = Kalor jenis (J/ kg C)
t1 = Suhu mula - mula (C)
t2 = Suhu akhir (C)
Asas Black
Teori asas Black mengatakan jika dua benda yang suhunya
berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi
aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangan suhu dimana suhu kedua benda sama. Teori ini
dapat dituliskan, sebagai berikut:
Q lepas = Q terima
Benda yang suhunya lebih tinggi adalah benda yang melepas
kalor dan yang menerima kalor adalah benda yang bersuhu lebih
rendah. Jika persamaan di atas dijabarkan maka akan
didapatkan:
Q lepas = Q terima
m1.C1.(t1 - ta) = m2.C2.(ta-t2)
Penggunaan rumus (t1 - ta) pada benda bersuhu tinggi dan
untuk benda yang bersuhu rendah menggunakan (ta - t2).

Tabel Nilai-nilai Cp untuk beberapa benda padat (pada temperatur


kamar dan p = 1,0 atm)

Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di
bagian bawah halaman ini.
1. Mengaktifkan Webcam dengan mengklik icon video pada
halaman web r-Lab.
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button
disebelahnya.

4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik


pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara
mengklik icon ukur!
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, dan
menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.

Tugas & Evaluasi


1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang
menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk
setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas panas (
c ) dari kawat konduktor yang digunakan.
3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat
konduktor yang digunakan.
4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition,
Prentice Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition,
Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Link RLab
http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02

Data Pengamatan
Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V0 = 0V

Waktu

Temp

23.84

21.9

23.84

21.9

23.84

21.8

12

23.84

21.8

15

23.84

21.8

18

23.84

21.8

21

23.84

21.8

24

23.84

21.8

27

23.84

21.7

30

23.84

21.7

Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V1 = 0.65V


Waktu

Temp

35.13

0.65

21.4

35.13

0.65

21.5

35.13

0.65

21.6

12

35.13

0.65

21.8

15

35.13

0.65

21.9

18

35.13

0.65

22.1

21

35.13

0.65

22.2

24

35.13

0.65

22.3

27

35.13

0.65

22.4

30

35.13

0.65

22.5

Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V2 =


1.56 V
Waktu

Temp

51.1

1.56

21.3

51.1

1.56

21.7

51.1

1.57

22.6

12

51.1

1.57

23.6

15

51.1

1.57

24.6

18

51.1

1.57

25.4

21

51.1

1.57

26.2

24

51.1

1.57

26.9

27

51.1

1.57

27.6

30

51.1

1.57

28.2

Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V3 =


1.05 V
Waktu

Temp

42.09

1.05

26.7

42.09

1.05

26.4

42.09

1.05

26.3

12

42.09

1.05

26.4

15

42.09

1.05

26.5

18

42.09

1.05

26.6

21

42.09

1.05

26.8

24

42.09

1.05

26.8

27

42.09

1.05

26.9

30

42.09

1.05

27

Grafik
1. Grafik pada saat Vo= 0 Volt

Suhu (0C)
21.92
21.9
21.88
21.86
21.84
21.82
21.8
21.78
21.76
21.74
21.72
21.7
21.68
21.66
21.64
21.62
21.6

Temp

12

15

18

21

24

27

30

2. Grafik pada saat V1= 0.65 Volt

Suhu (0C)
22.8
22.6

y = 0.1279x + 21.267

22.4
22.2
22
21.8

V1

21.6

Linear (V1)

21.4
21.2
21
20.8
3

12

15

18

21

24

27

30

3. Grafik pada saat V2 = 1.56 V

Suhu (0C)
30
y = 0.8091x + 20.36
25
20
V3

15

Linear (V3)
10
5
0
3

12

15

18

21

24

27

30

4. Grafik pada saat V3 = 1.05 V

Suhu (0C)
27.2
27
y = 0.0606x + 26.307
26.8
26.6
V3
26.4

Linear (V3)

26.2
26
25.8
3

12

15

18

21

24

27

30

Pengolahan Data
Percobaan ini dilakukan pada empat nilai tegangan yang berbeda,
yaitu 0 V; 0.65V; 1.56 V; 1.05 V. Pada setiap tegangan dilakukan 10
kali pengukuran dengan selang waktu setiap pengukuran 3 detik,
sehingga didapatkan total data tiap tegangan adalah 10 buah data. Suhu
awal yang dimaksud adalah suhu pertama saat percobaan dimulai, yaitu
21,9 oC. Berdasarkan teori didapatkan bahwa energi listrik yang diterima
oleh kawat akan diubah menjadi energi panas (kalor). Hubungan antara
kalor dan energi panas ditunjukan oleh persamaan berikut :
=
. . = m . .
=
Jika direfleksikan ke persamaan garis y = mx, maka T y, t x,
m
Dengan menggunakan metode least square :
1. V1 = 0.65 Volt

=0.0064
m = b = 0.0064

m=
c=
c = 178 J/KgoC
2. Saat V2 = 1.56 V

b~ 0.0058
m = b = 0.0058
m=

c=
c = 687 J/KgoC
3. Saat V3 = 1.05 V

b ~ 0.02
m = b = 0.02
m=

c =
= 110 J/KgoC
Dari ketiga nilai c yang diperoleh:
c =

= 325 J/KgoC
Berdasarkan literatur yang saya dapat yaitu:

nilai kalor jenis yang didapat mendekati nilai kalor jenis


tembaga sebesar 390 J/KgoC. Maka dapat dihitung kesalahan
relatifnya sebesar :

Kesalahan Relatif = |

=|

= 16.67%
Analisis
1. Analisis Percobaan
Pada percobaan KR02 tentang Calori Work ini dilakukan secara
online melalui rLab yang bertujuan untuk menghitung kapasitas
kalor suatu kawat konduktor. Percobaan ini dilakukan dengan
pengaliran listrik pada sebuah kawat tertentu. Lalu terjadi
perubahan temperatur pada kawat yang dialiri listrik tersebut. Dari
percobaan ini terbukti bahwa hukum kekekalan energi berlaku,
dimana energi tidak dapat dilenyapkan dan hanya dapat berubah
bentuk. Dari percobaan ini diketahui perubahan bentuk tersebut
adalah dari energi listrik, menjadi energi kalor. Hal ini diketahui
dari adanya perubahan temperatur.
Diketahui bahwa kawat konduktor memiliki massa 2 gr atau dalam
satuan SI sebesar 2x10-3 Kg. Dalam praktek, praktikan mengklik
tombol ukur untuk mendapatkan data berupa arus, tegangan, dan
suhu yang bervariasi setiap 3 detik (hingga data ke 10). Percobaan
dilakukan hingga 4 kali percobaan yang masing-masing untuk V0 =
0 V, V1= 0.65 V, V2= 1.56 V, dan V3= 1.05 V.

2. Analisis Hasil dan Pengolahan Data


Dengan data pengamatan yang diperoleh, praktikan dapat
menghitung kapasitas kalor suatu zat dengan memasukkan
data-data tersebut ke dalam persamaan-persamaan yang
telah ada di prinsip dasar. Praktikan haruslah menghitung
sebanyak tiga puluh kalor jenis (tiga tegangan sehingga
masing-masing

tegangan,

kalor

jenis

yang

dihitung

sebanyak sepuluh kalor jenis). Dengan menggunakan


metode least square, persamaan energi kalor dan energi
listrik dihubungkan menjadi persamaan garis lurus, seperti di
bawah ini:
T =

y=

t ; dengan T = suhu (oC)

m x +b

di mana nilai m dan b dapat diperoleh dengan:


m=
b=
Setelah memasukkan data yang diperoleh pada praktikum
ke dalam persamaan-persamaan di atas, terlihat bahwa x
adalah waktu selama suhu mengalami perubahan pada saat
diberikan tegangan tertentu. Variabel y adalah perubahan
suhu pada waktu dan tegangan tertentu.

Setelah melakukan perhitungan data, diperoleh persamaan


garis lurus yang bervariasi antara V1, V2, dan V3.
Persamaan garis lurus pada saat V1, yaitu y = 0.1279x +
21.267
Persamaan garis lurus pada saat V2, yaitu y = 0.8091x +
20.36
Persamaan garis lurus pada saat V3, yaitu y = y = 0.0606x +
26.307

Untuk mencari kapasitas kalor dan kalor jenis, praktikan


menggunakan hukum kekekalan energi, yaitu

Kapasitas Kalor
W=Q
V.I.t = H.(t2 - t1)
H=

(6)

Kalor Jenis
=Q


(7)

Nilai kemiringan garis atau gradien garis dan b (konstanta)


digunakan untuk memperoleh grafik pengamatan. Kapasitas
kalor diperoleh dari kapasitas kalor rata-rata dari ketiga

tegangan. Setelah memasukkan data-data pengamatan ke


dalam persamaan, maka diperoleh kapasitas kalor rata-rata
sebesar 0.65 J/oC dan kalor jenis zat sebesar 325 J/Kg oC .
Kapasitas

kalor

dan

kalor

jenis

diperoleh

dengan

menghitung rata-rata kapasitas kalor dan kalor jenis pada


masing-masing tegangan, hal ini dilakukan agar data yang
bervariasi tersebut dapat menghasilkan nilai kapasitas kalor
dan kalor jenis yang akurat. Untuk menentukan bahan kawat
konduktor yang digunakan dalam praktikum, praktikan
menggunakan kalor jenis sebagai pendekatan karena jika
memakai kapasitas kalor, jenis bahan tidak menentu,
bergantung pada massa kawat itu sendiri. Oleh karena itu,
nilai kalor jenis yang diperoleh dari data pengamatan
sebesar 325 J/kgoC.
praktikan mengambil kesimpulan bahwa bahan yang digunakan
adalah bahan tembaga dengan kesalahan relatif yang terjadi dalam
percobaan sebesar 16.67 % Hal ini disebabkan adanya kesalahan
sistematik.
Kesalahan sistematik yang terjadi :
Pada percobaan diasumsikan bahwa energi listrik yang diberikan
pada percobaan ini diubah 100% menjadi energi kalor, namun pada
kenyataannya energi yang dikonversikan tidak 100% diubah menjadi
energi kalor, tapi ada sebagian yang terbuang ke lingkungan.

3. Analisis Grafik
Berdasarkan pengamatan yang diperoleh dapat dilihat bahwa grafik
tidak sepenuhnya berbentuk garis lurus, seharusnya grafik yang
dihasilkan adalah grafik garis lurus. Hal ini disebabkan oleh
kesalahan-kesalahan yang terjadi saat praktikum berlangsung.
Grafik menunjukkan variabel x yang diwakili oleh waktu (s) dan
variabel y diwakili oleh suhu (oC).
Grafik Vo
Untuk grafik V0 digambarkan grafik yang tidak lurus, hal ini
disebabkan oleh tingkat kesensitifan sistem saat menangkap suhu yang
berada di sekitar sistem cukup baik. Dengan bentuk grafik yang tidak
lurus sempurna itu, maka dapat terlihat pula penyimpangan yang
dihasilkan dalam pengamatan-pengamatan yang sudah dilakukan.
Grafik V1 dan V2
Untuk grafik V1 dan V2,memiliki garis yang berliku namun
penyimpangan dari garis liniernya hanya sedikit sekali. Hal ini
disebabkan suhu yang masuk ke sistem cepat sekali berubah sehingga
berpengaruh pada perubahan suhu yang ditampilkan dalam grafik
tersebut.
Grafik V3
Grafik V3 memiliki liku penyimpangan yang lebih besar daripada
grafik V1 dan V2 artinya garisnya jauh lebih berkelok-kelok daripada

grafik V1 dan V2. Hal ini juga disebabkan suhu yang masuk jauh lebih
cepat berubah daripada suhu yang masuk saat percobaan dengan
menggunakan V1 dan V2.
4. Analisis Kesalahan
Kalor

jenis

yang

didapatkan

dari

perhitungan

data

pengamatan mengalami penyimpangan nilai dari nilai kalor


jenis pada literatur. Kesalahan literatur atau penyimpangan
yang terjadi sebesar:
%Kesalahan Literatur = |
=|

| x 100%
| x 100% = 16.67 %

Penyimpangan yang dilakukan praktikan sebesar 16.67 %.


Hal ini disebabkan pada saat praktikum berlangsung, alat
praktikum

memiliki

kesensitivan

yang

tinggi

sehingga

penurunan dan kenaikan temperatur saat pengamatan pun


sangat cepat sehingga praktikan memperoleh suhu yang
hanya mendekati suhu awal saat percobaan berlangsung,
dapat pula disebabkan saat terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kalor, perubahan energi yang dilakukan tidak
berubah sempurna, dan akses internet yang tidak berjalan
dengan baik dapat mempengaruhi perintah kepada sistem
yang berada di laboratoium.

Kesalahan dapat pula disebabkan pada saat perhitungan


karena melakukan pembulatan berulang kali sehingga hasil
yang diperoleh mengalami penyimpangan dari nilai literatur.

5. Analisis Alat dan Bahan


1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
Digunakan untuk mengalirkan tegangan yang berbeda
saat percobaan berlangsung.
2. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)
Digunakan sebagai objek yang digunakan saat
percobaan berlangsung untuk ditentukan jenis
bahannya.
3. Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu saat terjadi konversi
tegangan ke temperatur.
4. Voltmeter dan Ampermeter
Digunakan untuk mengukur besar volt dan amper yang
dialirkan pada sistem.
5. Adjustable power supply
Digunakan untuk mengaktifkan alat percobaan (sistem).
6. Camcorder

Digunakan untuk memantau perubahan suhu yang


terjadi saat konversi tegangan ke temperatur
berlangsung.
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali
otomatis
Digunakan sebagai media percobaan.

Tugas
1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang
menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu
untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
Jawab: Grafik hubungan antara temperatur dan waktu pada
bagian pengolahan data.
2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas
panas ( c ) dari kawat konduktor yang digunakan.
Jawab: Nilai kapasitas panas pada masing-masing tegangan
dituliskan dalam pengolahan data.
3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis
kawat konduktor yang digunakan.
Jawab: Jenis kawat konduktor yang digunakan adalah
tembaga.
4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini
Jawab: Analisis telah dicantumkan pada bagian analisis.

Kesimpulan
1. Hukum kekekalan energi pun berlaku pada energi kalor dan
panas
2. Waktu (s) berbanding lurus terhadap perubahan suhu
3. Jenis bahan kawat konduktor yang digunakan adalah aluminium
4. Kapasitas kalor bergantung pada besar tegangan, arus, massa
bahan yang digunakan, perubahan suhu, dan waktu.

Referensi
Alljabbar. Kalor.
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/
(Diakses pada tanggal 22 April 2009)
Anonim. Kalor.
http://www.free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor(Diakses pada tanggal 22 April 2009)
Anonim. Kalor.
http://wahab.blog.dada.net/post/633530/Energi+dan+
Daya+Listrik (Diakses pada tanggal 22 April 2009)
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third
Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.

Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th


Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc.,
NJ, 2005.

Lampiran
1. Tabel Data Eksperimen saat V= 0 Volt

2. Tabel Data Eksperimen saat V = 0.65 Volt

3. Tabel data pengamatan saat V = 1.56 Volt

5. Tabel Data Pengamatan saat V = 1.05 Volt

Anda mungkin juga menyukai