SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana
Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Hasanuddin Makassar
Diajukan oleh :
VINA SORAYA
A21107638
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
Diajukan Oleh
VINA SORAYA
A211 07 638
DISETUJUI OLEH :
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
ABSTRAK
VINA SORAYA, Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek
Toyota Pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor Makassar (Dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. H.
Syamsu Alam, SE, M. Si dan Bapak Julius Jillbert, SE, MIT).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran
terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota di U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di
Makassar. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode
kuisioner (angket), metode dokumentasi, dan studi kepustakaan yang dilakukan secara
sistematik. Sampel pada penelitian ini yakni 100 orang pembeli mobil merek Toyota yang
ditentukan dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling).
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa produk, harga, distribusi, dan promosi secara
simultan maupun secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor Makassar. Selain itu
variabel harga merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian
mobil merek Toyota di U.D. Dua Tiga Tujuh Motor Makassar.
Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Toyota, Keputusan Pembelian.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HAL
HALAMAN JUDUL...................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................
ii
ABSTRAK...................................................................................................................
iii
ABSTRACT ...............................................................................................................
iv
vii
DAFTAR TABEL........................................................................................................
viii
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah.........................................................................................
10
15
2.2.3.Distribusi.................................................................................................
17
2.2.4.Promosi ...................................................................................................
20
2.3.
25
2.4.
Keputusan Pembelian.......................................................................................
28
2.5.
31
2.6.
35
2.7.
35
2.8.
Hipotesis .........................................................................................................
37
38
3.2.
38
3.3.
39
3.4.
40
3.4.1Populasi ...................................................................................................
40
40
3.5.
41
3.6.
43
3.7.
45
47
48
48
51
5.1......................................................................................................................Karakteri
stik Responden ........................................................................................................
55
5.2......................................................................................................................Pengujia
n Asumsi Klasik ......................................................................................................
59
5.2.1 Uji Normalitas ........................................................................................
59
5.2.2 Uji Multikolinearitas ...............................................................................
61
5.3......................................................................................................................Pengujia
n Hipotesis ..............................................................................................................
62
5.3.1 Pengujian Secara Simultan (Uji-F) .........................................................
64
5.3.2 Pengujian Parsial (Uji-t) .........................................................................
65
5.4......................................................................................................................Pembaha
san Hipotesis ...........................................................................................................
71
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan...........................................................................................................
72
72
73
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 5.1
45
Tabel 5.2
46
Tabel 5.3
47
Tabel 5.4
47
Tabel 5.6
48
Tabel 5.7
51
Tabel 5.8
52
Tabel 5.9
54
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 . Model Proses Pembelian Lima Tahap
24
30
Gambar 4.1. Struktur Organisasi U.D. Dua Tiga Tujuh Motor Makassar
41
49
50
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Demikian halnya dengan dunia usaha termasuk berkembangnya pemasaran yang juga tumbuh
dan berkembang untuk mengadaptasi perubahan yang terjadi dalam perdagangan baik skala
global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting oleh perusahaan sebagai salah satu
usaha terintegrasi membuat produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen dimana
pemasaran bertugas memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen, dan agar konsumen
bisa memenuhi kebutuhannya pada waktu dan tempat yang sesuai.
Stategi pemasaran menjabarkan program pemasaran untuk mencapai sasaran
perusahaan. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan atas logika itu unit bisnis
diharapkan bisa mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri atas
pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran perusahaan, bauran pemasaran, alokasi
pemasaran, dan hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi
persaingan yang dihadapi (Kotler: 2000 : 98).
Strategi pemasaran juga menjadi salah satu faktor penentu perkembangan dan
pertumbuhan industri otomotif yang sangat pesat hususnya mobil. Hal ini ditandai dengan
terus bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki masyarakat dan terlihat pada mobilitas
kendaraan yang berada di jalan-jalan kota besar seperti Makassar. Industri otomotif dapat
dilihat dari berbagai dimensi yang cukup luas. Ruang lingkup bisnis otomotif bisa mencakup
dimensi investasi, manajemen, marketing, pembelanjaan dan transaksi lainnya yang menjadi
faktor utama dalam proses pertukaran uang dan barang. Khususnya industri otomotif mobil
sangatlah nampak perkembangannya, mobil
warna, spesifikasi lainnya. Semua ini sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan
aktivitas penduduk diberbagai aspek. Ini menunjukkan bahwa dalam industri otomotif mobil
mengalami persaingan yang sangat ketat. Masalah tersebut di satu sisi merupakan ancaman
(threats), tetapi disisi lain merupakan peluang (opportunity) bisnis baru.
Kondisi tersebut jika diamati dari dimensi bisnis dan aktivitas pemasaran memiliki
pengaruh besar dalam merumuskan kebijakan bisnis industri otomotif di masa datang.
Kebijakan strategi pemasaran merupakan alternatif. Kajian strategi pemasaran yang sangat
penting adalah menganalisis perilaku konsumen untuk strategy targeting dan positioning nya.
Konsep pemasaran modern orientasinya pada kebutuhan dan keinginan konsumen.
Langkah pertama dari strategi ini memahami keinginan, kebutuhan dan selera konsumen
(customer is king). Jika industri mobil ingin tetap eksis di pasar otomotif, maka harus tetap
konsisten dengan strategi tersebut. Mobil merek Toyota khususnya selain dipandang sebagai
alat transportasi massal juga sebagai mobil pribadi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia di
Kota Makassar. Motivasi pemilikan dan pembelian mobil merek Toyota didasarkan pada nilai
ekonomis dan kebutuhan yang harus ada sebagai alat transportasi untuk bekerja, berekreasi
dan sebagainya, bahkan untuk saat ini banyak keluarga yang memiliki mobil lebih dari satu.
Semua merek kendaraan roda empat/mobil berlomba-lomba menciptakan inovasi-inovasi
baru model dan desain terus diuji cobakan dan dikembangkan sesuai selera konsumen.
Promosi besar-besaran dilakukan diberbagai media, baik cetak maupun elektronik. Ini
menunjukkan bahwa permintaan pasar mobil merk Toyota sangat tinggi. Tingginya
permintaan tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor kebutuhan semata, akan tetapi juga
banyak dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti atribut produk dan promosi yang dilakukan
oleh dealer maupun distributor.
Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa
perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian. Perusahaan harus dapat
memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan
bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) kualitas produk
merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya
perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka
panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.
Oleh karena itu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di
pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Marketing Mix (Bauran
pemasaran) merupakan salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran modern yang terdiri
dari variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang dikenal dengan konsep
4 P yakni product (produk), price (harga), place (distribusi) dan promotion (promosi). Ke
empat hal ini menjadi hal yang sangat penting dan selalu menjadi pertimbangan konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian.
faktor ini dapat diketahui oleh konsumen dan membuat konsumen tertarik untuk mencoba
dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. Produk yang
baik dan bermanfaat bagi konsumen, dengan harga yang kompetititif dan ditunjang oleh
sistem distribusi yang baik dan promosi yang dilakukan, akan berimplikasi pada keputusan
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Berkaitan dengan hal di atas maka, UD. Dua Tiga Tujuh Motor sebagai salah satu
show room yang menjual mobil merek Toyota yang ada di Kota Makassar juga menghadapi
tantangan dalam bidang pemasaran. Tingginya pemakaian mobil memicu pula tingginya
persaingan antar Show Room. Untuk itu, sudah selayaknya pihak manajemen UD. Dua Tiga
Tujuh Motor mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen terutama agar dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat
dalam
pilih
adalah
PENGARUH
BAURAN
PEMASARAN
TERHADAP
berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada UD.Dua Tiga
Tujuh Motor Makassar ?
BAB II
bauran
pemasaran,
perilaku
konsumen,
keputusan
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Dari konsep pemasaran diatas jelaslah bahwa perusahaan harus mampu
memberikan kepuasan kepada konsumennya dengan mengetahui apa yang menjadi
kebutuhannya agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang.
keberhasilan
2.2.1. Produk
Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu
yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta
daya beli pasar.
Pengertian produk Menurut Kotler & Armstrong (2001: 346) sebagai berikut: Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Selain itu
produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen
melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian.
Kotler & Armstrong (2001:354) mengemukakan beberapa atribut yang menyertai dan
melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:
a. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau
jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian
merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil
atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada
produk, Kotler & Armstrong (2001:360).
b. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas
10
11
d. Klasifikasi Produk.
Menurut Fandy Tjiptono (2000:98) klasifikasi produk bisa dilakukan atas
berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat
diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari
aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:
1). Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi
dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya adalah sabun, minuman dan
makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.
2). Barang Tahan Lama (Durable Goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama
dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah
satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil dan komputer.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga diklasifikasikan
berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan
kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (costumers goods) dan
barang industri (industrials goods). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk
kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis.
Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:
a. Convinience Goods
Convinience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi
pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan
usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya
sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas hujan.
12
b. Shopping Goods
Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria
perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-masing barang.
Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci tape recorder), furniture (mebel),
pakaian.
c. Speciality Goods
Speciality goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek
yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk
membelinya. Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik.
d. Unsought Goods
Unsought goods merupakan barang-barang yang belum diketahui konsumen atau
kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk membelinya.
Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan (Tjiptono, 2000 : 99-100 ).
2.2.2. Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan, Dharmmesta
dan Irawan (2001 : 241). Harga adalah sesuatu yang merupakan permasalahan dalam dunai
usaha, akerna itu penetapan harga harus mmperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya
baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung
adalah bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran. Sedangkan faktor yang tidak langsung
adalah harga jual produk yang sejenis yang ditawarkan oleh pesaing, potongan untuk para
penyalur dan konsumen.
Pada umumnya program penetapan harga merupakan yang paling mendasar diantara
13
program-program lainnya. Adapun tujmuan dari penetapan harga adalah sebagai berikut :
a. Untuk memperoleh laba maksimum.
b. Untuk mendapatkan market share ada pasar tertentu.
c. Untuk mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan yang maksimum pada saat
tertentu.
d. Untuk mencapai keuntungan yang telah ditargetkan.
e. Untuk mempromosikan produk.
Menurut Joseph P. Qultiman dan Gordon W. Paul, ada 3 (tiga) alasan mengapa
price/harga itu sangat penting untuk dikemukakan, yaitu :
a. Semua produk dan jasa mempunyai harga, meskipun seandainya produk dan jasa
tersebut gratis.
b. Keputusan tentang penetapan harga dapat (dan seringkali) harus dibuat lebih sering
dilakukan dibandingkan dengan keputusan program-program pemasaran lainnya
yang dipilih.
c. Dari sudut anggaran (budget), harga mempunyai implikasi yang penting bagi jenis
program-program pemasaran lainnya yang dipilih.
Dalam praktek pemasaran, untuk menetapkan harga terdapat berbagai jenis bauran
harga, seperti :
a. Harga menurut daftar harga.
Biasanya para penjual sudah menyiapkan daftar harga untuk berbagai produk yang
ditawarkan. Dalam perbankan disebut rate papan, yaitu harga resmi yang ditawarkan
pada nasabah umum.
b. Diskon atau potongan.
Untuk pembeli yang sudah dikenal, yang sudah menjadi langganan atau telah membeli
produk dalam junlah banyak/besar biasanya akan diberikan potongan harga. Dalam
14
perbankan dikenal dengan nama Discounting Rate yaitu nasabah tidak perlu menyetor
seluruh jumlah nominal deposito, dimana besarnya pengurangan tidak diperhitungkan
dengan bunga yang akan diberikan, umumnya diberikan pada produk sertifikat
deposito.
c. Tunjangan.
Tunjangan ini biasanya terdapat dalam industri otomotif dalam bentuk Trade and
Allowences, untuk pembeli mobil baru yang ditukar dengan mobil bekas. Dalam
perbankan istilah ini dikenal dengan nama Special Rate, dimana nasabah diberikan
bunga lebih tinggi dari rate papan, sebagai contoh : tingkat bunga deposito menurut
papan 13 % per tahun, namun apabila ada pertimbangan tertentu maka tingkat bunga
bisa dinaikkan menjadi antara 1 % sampai dengan 3 % di atas rate papan. Hal mana
tergantung kepada pejabat tertentu yang berhak menaikkan tarif (dhi. Pemimpin
Cabang atas izin Direksi).
d. Jangka waktu pembayaran.
Pembelian barang dalam jumlah besar yang sudah dikenal atau yang sudah menjadi
langganan, akan diberikan jangka waktu pembayaran yang lebih lama atas pembelian
barang tersebut. Dalam perbankan nasabah dapat menyimpan uangnya dalam bentuk
deposito berjangka dengan jangka waktu 1 (satu) bulan sampai dengan 24 (dua puluh
empat) bulan.
2.2.3. Distribusi
Distribusi meruakan kegiatan memindahkan barang dari produsen ke konsumen.
Saluran distribusi sering disebut saluran perdagangan atau saluran pemasaran.Pengertian
saluran menurut Dharmmesta dan Irawan (2001 : 285) sebagai berikut:
Saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar
perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar, dan pengecer melalui nama sebuah
15
16
17
Transportasi perlu penanganan yang lebih baik karena akan menyangkut tidak saja
cepat atau lambatnya sesuatu produk sampai ke konsumen, tetapi juga menyangkut
pelayanan terhadap konsumen itu sendiri, dalam praktek perbankan saluran
penyebaran lokasi kantor bank untuk mendekatkan pada nasabah. Penetapan lokasi
haruslah di tempat yang strategis, dekat pusat perdagangan, dekat fasilitas
pemerintahan dan mudah dijangkau dari berbagai arah. Apabila cara ini kurang
menguntungkan bisa dengan cara lain, dengan bank keliling atau dengan cara antar
jemput ke tempat nasabah dominan. Sedangkan cara penyaluran produk yang
efektif ke nasabah dengan cara zero level channel.
2.2.4. Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting
dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Pengertian promosi
Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) sebagai berikut :
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong
permintaan. Sedangkan pengertian promosi menurut William G. Nikels dalam bukunya Basu
Swasta dan Irawan (1990:349) sebagai berikut : Promosi adalah arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Kedua definisi tersebut pada pokoknya sama meskipun titik beratnya berbeda.
Definisi pertama lebih menitik beratkan pada pendorongan permintaan. Sedangkan definisi
kedua lebih menitik beratkan pada penciptaan pertukaran. Pertukaran akan terjadi karena
adanya permintaan dan penawaran, dengan adanya permintaan akan mendorong terciptanya
pertukaran. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen
pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Dengan promosi menyebabkan
orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan
18
untuk
19
dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut
konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.
Pelaksanaan promosi menurut Basu Swasta Dh dan Irawan (1990: 359-361) akan
melibatkan beberapa tahap, antara lain:
a. Menentukan Tujuan
Tujuan promosi merupakan awal untuk kegiatan promosi. Jika perusahaan
menetapkan beberapa tujuan sekaligus, maka hendaknya dibuat skala prioritas
atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.
b. Mengidentifikasi Pasar yang Dituju
Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya harus
dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis dan psikografis. Pasar
yang dituju harus terdiri atas individu-individu yang sekiranya bersedia membeli
produk tersebut selama periode yang bersangkutan.
c. Menyusun Anggaran
Anggaran promosi sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan
keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan untuk mengarahkan
pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut.
d. Memilih Berita
Tahap selanjutnya dimulai dengan berita yang tepat untuk mencapai pasar
yang dituju tersebut. Sifat berita itu akan berbeda-beda tergantung pada tujuan
promosinya. Jika suatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan dalam
siklus kehidupannya, maka informasi
20
21
22
terlibat dan mempunyai peranan sendiri-sendiri. Adapun macam peranan dalam perilaku
konsumen menurut Kotler dan Susanto (1999:246) adalah sebagai berikut:
1. Pencetus ide ( Initiator )
Seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa
tertentu.
b. Pemberi pengaruh ( Influencer )
Seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.
c. Pengambil keputusan ( Decider )
Seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian, apakah
membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau di mana membeli.
d. Pembeli ( Buyer)
Seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
e. Pemakai ( User )
Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Diantara peranan-peranan dalam pembelian tersebut yang terpenting adalah peranan
ketiga karena perusahaan dapat meneliti siapa dalam keluarga yang memutuskan suatu
pembelian untuk kemudian mengarahkan promosi kepada keluarga itu.
Memahami perilaku konsumen adalah sesuatu yang sangat komplek, kompleksitas
permasalahan disebabkan banyaknya variabel yang saling mempengaruhi dan kecenderungan
untuk saling berinteraksi. Agar dapat memahami perilaku konsumen yang baik diperlukan
suatu kerangka model yang merupakan penyederhanaan keadaan nyata serta secara jelas
menerangkan arus proses pengambilan keputusan. Dengan model yang diharapkan dapat
membantu analisis untuk berfikir secara logis dan sistematis, Basu Swasta dan Irawan (1990:
127).
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang berhasrat
23
24
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
25
ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman ynag
sudah ada. Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong
kearah satu jenis objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu.
b. Pencarian informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi sehubungan
dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi tergantung pada
kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan
memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari
informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen
bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah
yang maksimal.
c. Evaluasi alternatif
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh gambaran yang
lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing
alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang
diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan untuk
membeli.
d. Keputusan pembelian
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam menangani
informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif yang harus dipilih atau
dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli.
e. Perilaku setelah pembelian
Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli
akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan
mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan
26
dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut
cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang
atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan
informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada
orang-orang yang baru saja membeli produknya.
27
Menurut Kotler & Armstrong (2001: 202) pengertian kelas sosial sebagai
berikut: Kelas sosial (social classes) adalah bagian-bagian masyarakat yang
relatif permanen dan tersusun rapi dan anggota-anggotanya memiliki nilai-nilai,
kepentingan dan perilaku yang sama Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor
saja, misalnya pendapatan, tetapi ditentukan sebagai suatu kombinasi pekerjaan,
pendapatan, pendidikan dan kesejahteraan.
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktorfaktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status. Kelompok
acuan adalah kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap perilaku seseorang. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga sangat
mempengaruhi perilaku pembeli. Sedangkan peran status seseorang yang
berpartisipasi diberbagai kelompok akan membawa pada posisi tertentu. Setiap
orang akan menjalankan peran tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya,
sehingga dimungkinkan adanya perilaku yang berbeda dalam setiap peran. Setiap
peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh
masyarakat. Seseorang sering kali memilih produk yang menunjukkan status
mereka dalam masyarakat.
c. Faktor pribadi.
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup dan kepribadian. Usia berhubungan erat dengan perilaku dan selera
seseorang, dengan bertambahnya usia seseorang diikuti pula dengan berubahnya
selera terhadap produk begitu juga dengan faktor pekerjaan dan keadaan
28
itu
dalam
melakukan
promosi,
perusahaan
harus
keputusan
pembelian air minum mineral dipengaruhi secara bersama-sama dan bermakna oleh bauran
29
pemasaran yakni harga, produk , distribusi dan promosi. Hal ini ditunjukkan oleh F hitung =
34,677 lebih tinggi dari Ftabel = 2,14, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,7203 dan koefisien
determinasi ganda (R Squared) sebesar 0,5188. Sedangkan harga mempunyai pengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian air minum mineral di Kotamadya Surabaya.
Damhiri (2010 :10) menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa bauran pemasaran
(harga, desain rumah, lokasi dan promosi) berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah
di Perumahan Griya Kembar Lestari Surakarta. Dijelaskan pula bahwa harga rumah sangat
mempengaruhi keputusan pembelian rumah dengan indeks tertinggi 54,8%. Berikutnya
adalah lokasi perumahan yang strategi dengan indek 50,2% ; desain rumah yang menarik
dengan indeks 44,4 % dan promosi yang dilakukan dengan indeks 34,56 %.
konsumen akan melakukan keputusan pembelian dan juga melakukan pembelian ulang.
30
Produk (X1)
Harga (X2)
Distribusi (X3)
Promosi (X4)
31
BAB III
METODE PENELITIAN
32
33
generalisasi atau suatu kesimpulan yang dikenakan (Hadi, 2004:53). Dalam penelitian ini
populasinya adalah keseluruhan konsumen yang melakukan pembelian mobil merek Toyota
selama penelitian berlangsung. Jadi jumlah konsumen yang melakukan pembelian mobil
merek Toyota selama penelitian sebanyak 375 orang. Jadi jumlah populasi dalam penelitian
ini sebanyak 375 orang.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, Arikunto (2002:109).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian
motor Yamaha selama penelitian berlangsung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara
acak sederhana melalui daftar bilangan random, sehingga setiap elemen populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel yang akan diteliti, Supranto
(2000:75).
Dalam penentuan besar sampel, penulis menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002)
sebagai berikut:
N = N.Z2.p (1-p)
n = d2 (N-1) + Z2.p (1-p)
Keterangan :
n
N
Z
p
d
n
n
34
35
hitung < F tabel maka Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel dari model regresi tidak mampu menjelaskan variabel terikat. Sebaliknya jika
F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dapat disimpulkan bahwa ketiga
variable bebas x(x1, x2, x3, X4) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap volume penjualan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
variabel bebas dari model regresi linier berganda mampu menjelaskan variabel terikat.
b. Koefisien Determinasi, yaitu untuk mencari besarnya koefisien determinasi dari
variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. Uji Parsial
Uji t, yaitu uji untuk mempengaruhi pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat.
Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian variabel
bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang ada dalam model. Sebaliknya apabila t hitung
< t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak, dengan demikian variabel bebas tidak dapat
menjelaskan variabel terikat atau dengan kata lain tidak ada pengaruh antara dua variabel
yang diuji (Algifari, 2000: 32).
variabel yaitu
36
a. Produk ( X1 )
Yaitu persepsi konsumen terhadap mobil merek Toyota yang dapat ditawarkan
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan indikatornya meliputi
keterkenalan merek, desain, variasi produk dan kualitas produk.
b. Harga ( X2 )
Yaitu persepsi konsumen terhadap harga yang dibayarkan untuk mendapatkan
produk berupa mobil Toyota, dengan indikatornya yaitu kesesuaian harga dengan
kualitas produk, perbandingan harga dengan merek lain dan perbandingan harga
dengan dealer lain.
c. Distribusi ( X3 )
Yaitu persepsi konsumen terhadap saluran distribusi yang digunakan oleh
dealer mobil Toyota, dengan indikatornya yaitu ketersediaan produk setiap saat,
kelengkapan suku cadang dan kelancaran saluran distribusi.
d. Promosi ( X4 )
Yaitu persepsi konsumen mengenai sistem pemasaran atau system promosi
yang digunakan dengan indikatornya yaitu ketersediaan informasi, keramahan
wiraniaga, adanya personal selling dan pemberian diskon serta pemberian hadiah
langsung.
2. Variabel Terikat / Dependent Variabel ( Y )
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi variabel lain. Yang
menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah keputusan pembelian mobil merk Toyota di
UD.Dua Tiga Tujuh Motor Makassar, dengan indikator : pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
-
37
empat
tiga
3.7.
Definisi Operasional
Untuk memberikan pemahaman yang sama, maka peneliti memberikan batasan
38
4. Variabel X4 adalah promosi yaitu suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh UD. Dua
Tiga Tujuh Motor Makassar untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi agar
dapat terjadi pertukaran atau pembelian.
5. Variabel Y adalah keputusan pembelian konsumen pada UD. Dua Tiga Tujuh Motor
Makassar
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
40
Dalam memasarkan kendaraan roda empat ini, UD Dua Tiga Tujuh Motor berusaha
terlebih dahulu mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, target pasar serta
menyesuaikan organisasi dengan kebutuhan dari pasar. Hal ini dilakukan agar penerapan
prinsip-prinsip yang mengutamakan konsumen secara lebih efektif dan efisien tercapai dan
juga agar dapat menjadi yang terdepan dibanding pesaingnya.
41
DIREKTUR
BENDAHARA
KREDIT
SEKRETARIS
MARKETING
SALES
COUNTER
SALES
CLEANING
SERVICES
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi UD. Dua Tiga Tujuh Motor
Sumber: UD. Dua Tiga Tujuh Motor, Makassar, 2011.
42
43
44
b. Counter Sales:
-
c. Cleaning Services:
-
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.
Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini sebanyak 100 orang yang ditentukan secara acak
berdasarkan rumus slovin. Data populasi diperoleh dari bagian pemasaran UD.Dua Tiga
Tujuh Motor dan diberikan nomor urut 1 hingga 375 orang. Kemudian berdasarkan tabel
bilangan random, jumlah sampel sebanyak 100 orang ditarik dan ditentukan sebagai sampel
serta diberikan kuisioner untuk dijawab. Analisis karakteristik responden dilakukan secara
statistik deskriptif menggunakan tabel frekuensi yang meliputi : umur, jenis kelamin,
penghasilan, pekerjaan, variasi mobil Toyoto yang dibeli, serta alasan utama membeli motor
merek Toyota.
Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.1
Karakteristik Responden berdasarkan Umur
No
Kelompok Umur
Frekuensi
Persentase
(tahun)
(Orang)
(%)
1.
17 26
23
23
2.
27 36
43
43
3.
36 45
15
15
4.
45 54
19
19
Jumlah
100
100
46
sebanyak 43% dari total responden. Hal ini mengindikasikan bahwa mobil merek Toyota
disukai oleh orang-orang dengan masa produktif dengan tingkat mobilitas yang cukup tinggi.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 5.2
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
(Orang)
(%)
1.
Laki-laki
51
51
2.
Perempuan
49
49
Jumlah
100
100
mendominasi
responden dalam melakukan keputusan pembelian mobil merek Toyota, yang terlihat dari
perbedaan persentase yang sangat kecil antara konsumen berjenis kelamin laki-laki (51%)
dan berjenis kelamin perempuan (49%).
Karakteristik
berikut ini :
responden
berdasarkan
penghasilan
dapat
dilihat
pada
tabel
47
Tabel 5.3
Karakteristik Responden berdasarkan Penghasilan
No
Penghasilan
Frekuensi
Persentase
(Rp/bulan)
(Orang)
(%)
1.
Tidak berpenghasilan
10
10
2.
15
15
3.
46
46
4.
29
29
Jumlah
100
100
Pekerjaan
Frekuensi
Persentase
(Orang)
(%)
1.
10
10
2.
20
20
3.
PNS
17
17
4.
Swasta
53
53
Jumlah
100
100
48
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak berasal dari jenis pekerjaan
swasta (wirausaha dan karyawan swasta) sebanyak 53 orang. Sementara untuk responden
dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak
responden perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden konsumen
mobil merek Toyota yang melakukan pembelian di U.D.Dua Tiga Tujuh Motor adalah
kalangan swasta.
Karakteristik responden berdasarkan alasan utama membeli motor merek Yamaha
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.5
Karakteristik Responden berdasarkan Alasan Utama
Membeli Mobil Merek Toyota
No
Alasan utama
Frekuensi
Persentase
(Orang)
(%)
1.
Harga terjangkau
21
21
2.
Model menarik
21
21
3.
19
19
4.
20
20
5.
Banyak variasi
19
19
100
100
Jumlah
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012
Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada alasan utama yang menonjol atau
dominan dalam melakukan pembelian mobil merek Toyota, yang terlihat dari kecilnya
perbedaan antar responden. Hal ini menunjukkan bahwa mobil merek Toyota memiliki
beberapa keunggulan yakni harga yang relatif terjangkau, model, desain serta warna yang
menarik, merek sudah terkenal sejak lama, hemat bahan bakar dan memiliki banyak variasi,
baik variasi warna, tipe maupun variasi model.
49
5.2.
sebaiknya harus memenuhi asumsi klasik antara lain normalitas, dan multikolinearitas.
(Ghozali, 2005).
5.2.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal, Santoso
(2002 : 212).
Deteksi normalitas data digunakan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada
diagonal dari scatter diagram (diagram penyebaran data). Dasar pengambilan keputusan
yaitu jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis itu, maka model regresi
memenuhi asumsi-asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, atau
bahkan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS 15, uji normalitas data dalam penelitian ini
dilakukan dengan model histogram dan model grafik P-P Plot.
Frequncy
.
0
8
0
.0
6
.0
4
.0
0
2
.0
.4
0
2
.N
0
0
0
a
e
M
.
d
t
S
=
0
7
6
9
4
n
1
=
.
v
e
D
8
0
6
3
9
1
.
5
1
0
2
0
3
0
4
0
Gambar 5.1
Uji Normalitas Data dengan Histogram
50
ExpectdCumProb
ini :
e
s
b
O
d
e
v
r
m
u
C
b
o
r
P
.0
0
.0
.2
0
4
.
0
6
.
.8
0
1
0
.
2
.
0
4
.
0
6
.
0
8
.
0
0
.
1
N
m
r
o
P
l
a
o
l
P
t
Gambar 5.2
Grafik Normal P-P Plot
Berdasarkan hasil olahan data yang terlihat pada gambar di atas, diperoleh bahwa
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis itu, maka model regresi
memenuhi asumsi-asumsi normalitas.
51
variabel bebas mempunyai nilai di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance
mendekati 1.
Tabel 5.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
1
Produk (X1)
Harga (X2)
Distribusi (X3)
Promosdi (X4)
Sumber : Hasil Analisis, 2012
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.998
.900
.983
.889
1.002
1.111
1.018
1.125
Tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi parsial antara variabel bebas
mempunyai nilai toleransi mendekati 1 (satu), sedangkan untuk nilai VIF di sekitar angka 1,
dengan demikian persamaan regresi di atas tidak terjadi multikolonieritas.
5.3.
Pengujian Hipotesis
Analisis model dan pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
hasil uji statistik menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Model Analisis Regresi Linear Berganda. Model
ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian mobil
individual/parsial.
menggunakan bantuan program SPSS versi 15.00 disajikan pada tabel berikut.
52
Tabel 5.7
Ringkasan Analisis Regresi Linier Berganda
No.
Variabel
Koefisien
Regresi ()
1.
Konstanta = 0,085
2.
Produk (X1)
0,041
3.
Harga (X2)
0,003
4.
Distribusi (X3)
0,024
5.
Promosi (X4)
0,11
Nilai
Fhitung
Sig.
11,907
0,000
N = 99
R = 0,723
R2 = 0,521
F tabel (0,05) = 5,66 {df (4)(94)}
Sumber : Hasil Analisis, 2012
Berdasarkan hasil pada tabel di atas, maka dapat dibuat model persamaan regresi liner
berganda untuk penelitian ini sebagai berikut :
Y = 0,085 + 0,041X1 + 0,003 X2 + 0,024 X3 + 0,11 X4
Persamaan di atas menunjukkan bahwa : (1) nilai konstanta = 0,085; artinya bahwa
dengan menganggap variabel independent constant, maka nilai ramalan keputusan pembelian
adalah 0,085; dan (2) penambahan nilai variabel produk (X1), variabel harga (X2), variabel
distribusi (X3) dan variabel promosi (X4)sebesar 1 satuan akan meningkatkan keputusan
pembelian secara berurutan sebesar 0,0041 ; 0,003 ; 0,024 dan 0,11 satuan dengan asumsi
variabel lain tetap.
Besarnya hubungan antar variabel dapat diketahui dengan melihat angka koefisien
korelasi (r). Dari tabel tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai r = 0,723. Hasil ini berarti
bahwa hubungan variabel produk (X1), variabel harga (X2), variabel distribusi (X3) dan
variabel promosi (X4) dengan keputusan pembelian adalah positif dan kuat.
53
hitung
pengaruh yang signifikan keputusan pembelian mobil Toyota pada U.D.Dua Tiga Tujuh
Motor.
54
Variabel
Nilai
thitung
Sig.
Kesimpulan
1.
Produk (X1)
2,771
0,003
Signifikan
2.
Harga (X2)
2,813
0,002
Signifikan
3.
Distribusi (X3)
2,431
0,000
Signifikan
4.
Promosi (X4)
2,112
0,004
Signifikan
55
menunjukan bahwa
disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh produk dengan keputusan pembelian. Dalam hal ini didukung pula oleh
nilai probability sebesar 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
persepsi konsumen terhadap produk, dalam arti bahwa semakin terkenal merek, semakin
baik desain motor dalam hal model dan warna, semakin bervariasi tipe mobil merek Toyota
yang ditawarkan serta semakin berkualitas mobil merek Toyota maka akan meningkatkan
atau menambah keputusan pembelian mobil merek Toyota di UD.Dua Tiga Tujuh Motor
Makassar.
Variabel produk
bagi
produsen
56
yang ada di Kota Makassar maka akan meningkatkan atau menambah keputusan pembelian
mobil merek Toyota di UD.Dua Tiga Tujuh Motor.
Variabel harga yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian, mengindikasikan bahwa penetapan harga seharusnya menjadi
perhatian yang utama dalam rangka mengantisipasi persaingan, baik dengan motor merek
lain maupun antar sesama dealer ataupun pemasar motor yang lain. Harga yang kompetitif
bukan berarti harga yang lebih rendah ataupun harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pesaing, melainkan penetapan harga yang benar-benar sesuai dengan spesifikasi dan
kualitas motor yang dipasarkan.
disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh distribusi dengan keputusan pembelian. Dalam hal ini didukung pula
oleh nilai probability sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
persepsi konsumen terhadap distribusi, dalam arti bahwa perusahaan senantiasa menjamin
ketersediaan mobil sebagai konsekuensi dari sistem distribusi yang lancar serta
ketersediaan
terjamin
menambah keputusan pembelian mobil merek Toyota di UD.Dua Tiga Tujuh Motor.
Variabel distribusi yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian, mengindikasikan bahwa distribusi juga perlu mendapat perhatian
dari pihak pemasar, artinya ada jaminan bahwa mobil maunpun suku cadang yang
57
diinginkan oleh konsumen selalu ada setiap saat sehingga konsumen tidak membutuhkan
waktu yang lama untuk menunggu produk tersedia.
disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh promosi dengan keputusan pembelian. Dalam hal ini didukung pula
oleh nilai probability sebesar 0,004 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
persepsi konsumen terhadap promosi, dalam arti bahwa perusahaan
selalu menjamin
58
59
60
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uraian ada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menarik beberapa kesimulan sebagai pembuktian dari hipotesis yang diajukan yaitu sebagai
berikut :
1. Produk, harga, distribusi dan promosi secara simultan maupun secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota
pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.
2. Variabel harga
merupakan variabel
keputusan
pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.
6.2.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka disarankan kepada U.D. Dua Tiga Tujuh
61
DAFTAR PUSTAKA
62
63
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan dalam rangka penyelesaian studi pada
Program Studi Manajemen Pemasaran Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin Makassar, berikut ini kami meminta bantuan bapak (ibu) untuk menjadi
responden penelitian ini, dengan memberikan jawaban secara obyektif dan jujur sehingga
memberikan manfaat, baik bagi pengembangan keilmuan.
Jawaban yang bapak (ibu) berikan merupakan hal yang sangat penting, untuk itu kami
meminta kerjasama demi kemajuan kita bersama. Kerahasiaan jawaban dan identitas bapak
(ibu) selalu dijaga sesuai dengan etika penelitian. Apabila bapak (ibu) keberatan menuliskan
identitas berupa nama, dipersilahkan untuk tidak mengisi, namun identitas lain mohon tetap
diisi karena penting dalam pengolahan dan analisis data.
Sekian, dan terima kasih.
Semoga
bermanfaat.
Wassalam
Vina Soraya
76
64
LAMPIRAN 1. KUISIONER
No. Kuesioner
Tanggal Wawancara
:
:
Yth. Responden
I.
Daftar pertanyaan ini hanyalah untuk kepentingan penelitian dalam rangka penyelesaian studi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar. Oleh sebab itu, dimohon kesediaan
Sdr(i) untuk memberikan jawaban secara obyektif dan sejujurnya sehingga dapat bermanfaat
dalam penelitian ini.
Kerahasiaan jawaban dan identitas Sdr(i) selalu dijaga sesuai dengan etika penelitian.
Anda diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai pendapat, sikap dan perasaan anda berkaitan
dengan pembelian sebuah mobil merek Yamaha. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai
dengan pilihan anda dengan melingkari angka / huruf yang tersedia, sesuai dengan indikator
sebagai berikut :
5
= sangat terkenal / sangat menarik / sangat variatif / sangat berkualitas / sangat sesuai /
sangat kompetitif / selalu ada / sangat lengkap / sangat lancar / sangat ramah / sangat
memperhatikan.
4
= terkenal / menarik / variatif / berkualitas / sesuai / kompetitif / sering ada/ lengkap /
lancar / ramah / cukup memperhatiakan.
3
= sedang
2
= kurang terkenal / kurang menarik / kurang variatif / kurang berkualitas / kurang sesuai /
kurang kompetitif / jarang ada / kurang lengkap / kurang lancar / kurang ramah / kurang
memperhatikan.
1
= tidak terkenal / tidak menarik / tidak variatif / tidak sesuai / tidak kompetitif / selalu tidak
ada / tidak lengkap / tidak lancar / tidak ramah / tidak memperhatikan.
IDENTITAS RESPONDEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama
: .
Umur
: ...tahun
Jenis Kelamin
: Pria / Wanita*)
Pekerjaan
:
Penghasilan
: ..
Alasan utama membeli mobil merek Toyota di UD.Dua Tiga Tujuh Motor :
Variabel Produk
1.
2.
*****
5
4
3
2
Bagaimana pendapat anda mengenai desain mobil Toyota ?
*****
5
4
3
2
65
3.
4.
*****
5
4
3
2
Bagaimana pendapat anda mengenai kualitas mobil Toyota ?
*****
5
4
3
2
Variabel harga
5. Apakah harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kualitas mobil ?
6.
*****
5
4
3
2
1
Apakah harga mobil Toyota cukup kompetitif dibandingkan dengan merek lain?
*****
5
4
3
2
1
7. Apakah harga mobil Toyota di dealer ini cukup kompetitif dibandingkan dengan dealer lain yang
ada di Kota Makassar?
*****
5
4
3
2
Variabel Distribusi
8.
9.
*****
5
4
3
2
Apakah suku cadang lengkap ?
*****
5
4
3
2
10. Apakah sistem pendistribusian cukup lancar?
*****
5
4
3
2
Variabel Promosi
11.
66
12.
*****
5
4
3
2
15. Apakah perusahaan selalu memberikan hadiah langsung ?
*****
5
4
3
2
67
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
Jumlah
Rata-rata
13
3.25
13
3.25
13
3.25
15
3.75
15
3.75
16
4.00
15
3.75
15
3.75
16
4.00
10
16
4.00
11
16
4.00
12
16
4.00
13
17
4.25
14
16
4.00
15
18
4.50
16
17
4.25
17
16
4.00
18
16
4.00
19
17
4.25
20
17
4.25
21
17
4.25
22
16
4.00
23
17
4.25
24
18
4.50
25
17
4.25
26
18
4.50
27
18
4.50
28
19
4.75
29
17
4.25
30
19
4.75
31
19
4.75
32
19
4.75
33
19
4.75
34
18
4.50
35
18
4.50
36
18
4.50
37
17
4.25
38
18
4.50
39
19
4.75
40
19
4.75
41
19
4.75
42
18
4.50
43
18
4.50
44
16
4.00
45
17
4.25
46
18
4.50
47
17
4.25
48
18
4.50
68
49
19
4.75
50
19
4.75
51
19
4.75
52
18
4.50
53
18
4.50
54
18
4.50
55
18
4.50
56
18
4.50
57
18
4.50
58
20
5.00
59
19
4.75
60
20
5.00
61
19
4.75
62
18
4.50
63
19
4.75
64
19
4.75
65
19
4.75
66
19
4.75
67
18
4.50
68
19
4.75
69
20
5.00
70
19
4.75
71
20
5.00
72
15
3.75
73
15
3.75
74
15
3.75
75
16
4.00
76
16
4.00
77
17
4.25
78
16
4.00
79
16
4.00
80
15
3.75
81
15
3.75
82
16
4.00
83
16
4.00
84
17
4.25
85
13
3.25
86
13
3.25
87
13
3.25
88
15
3.75
89
15
3.75
90
16
4.00
91
15
3.75
92
15
3.75
93
16
4.00
94
16
4.00
95
16
4.00
96
16
4.00
97
13
3.25
98
15
3.75
99
15
3.75
100
16
4.00
69
X2.1
X2.2
X2.3
Jumlah
Rata-rata
10
3.33
3.00
12
4.00
14
4.67
12
4.00
12
4.00
12
4.00
12
4.00
12
4.00
10
12
4.00
11
12
4.00
12
11
3.67
13
14
4.67
14
13
4.33
15
15
5.00
16
14
4.67
17
13
4.33
18
13
4.33
19
13
4.33
20
14
4.67
21
14
4.67
22
12
4.00
23
12
4.00
24
14
4.67
25
14
4.67
26
15
5.00
27
14
4.67
28
14
4.67
29
12
4.00
30
14
4.67
31
14
4.67
32
14
4.67
33
14
4.67
34
12
4.00
35
14
4.67
36
12
4.00
37
12
4.00
38
13
4.33
39
14
4.67
40
13
4.33
41
13
4.33
42
12
4.00
43
11
3.67
44
3.00
45
12
4.00
46
13
4.33
47
11
3.67
48
12
4.00
70
49
13
4.33
50
13
4.33
51
13
4.33
52
12
4.00
53
12
4.00
54
12
4.00
55
11
3.67
56
13
4.33
57
13
4.33
58
15
5.00
59
14
4.67
60
15
5.00
61
13
4.33
62
12
4.00
63
14
4.67
64
14
4.67
65
13
4.33
66
12
4.00
67
12
4.00
68
14
4.67
69
15
5.00
70
13
4.33
71
14
4.67
72
13
4.33
73
13
4.33
74
13
4.33
75
14
4.67
76
14
4.67
77
13
4.33
78
14
4.67
79
12
4.00
80
11
3.67
81
12
4.00
82
13
4.33
83
12
4.00
84
13
4.33
85
10
3.33
86
3.00
87
12
4.00
88
14
4.67
89
13
4.33
90
13
4.33
91
12
4.00
92
12
4.00
93
12
4.00
94
12
4.00
95
12
4.00
96
11
3.67
97
12
4.00
98
12
4.00
99
12
4.00
100
12
4.00
71
X3.1
X3.2
X3.3
Jumlah
Rata-rata
11
3.67
10
3.33
11
3.67
13
4.33
13
4.33
14
4.67
12
4.00
12
4.00
13
4.33
10
13
4.33
11
13
4.33
12
11
3.67
13
13
4.33
14
13
4.33
15
14
4.67
16
14
4.67
17
14
4.67
18
12
4.00
19
13
4.33
20
14
4.67
21
14
4.67
22
13
4.33
23
12
4.00
24
13
4.33
25
14
4.67
26
14
4.67
27
13
4.33
28
14
4.67
29
14
4.67
30
14
4.67
31
14
4.67
32
14
4.67
33
14
4.67
34
13
4.33
35
15
5.00
36
13
4.33
37
12
4.00
38
13
4.33
39
14
4.67
40
13
4.33
41
13
4.33
42
13
4.33
43
11
3.67
44
11
3.67
45
13
4.33
46
14
4.67
47
13
4.33
48
13
4.33
49
13
4.33
50
13
4.33
72
51
13
4.33
52
13
4.33
53
13
4.33
54
13
4.33
55
12
4.00
56
14
4.67
57
14
4.67
58
15
5.00
59
15
5.00
60
15
5.00
61
14
4.67
62
14
4.67
63
15
5.00
64
15
5.00
65
14
4.67
66
13
4.33
67
14
4.67
68
15
5.00
69
15
5.00
70
14
4.67
71
14
4.67
72
12
4.00
73
12
4.00
74
12
4.00
75
12
4.00
76
12
4.00
77
12
4.00
78
14
4.67
79
12
4.00
80
11
3.67
81
12
4.00
82
13
4.33
83
12
4.00
84
12
4.00
85
10
3.33
86
3.00
87
11
3.67
88
12
4.00
89
11
3.67
90
12
4.00
91
12
4.00
92
12
4.00
93
12
4.00
94
12
4.00
95
12
4.00
96
11
3.67
97
12
4.00
98
12
4.00
99
12
4.00
100
11
3.67
73
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
Jumlah
Rata-rata
16
3.20
16
3.20
16
3.20
17
3.40
18
3.60
22
4.40
21
4.20
21
4.20
21
4.20
10
21
4.20
11
21
4.20
12
20
4.00
13
22
4.40
14
22
4.40
15
23
4.60
16
21
4.20
17
21
4.20
18
19
3.80
19
19
3.80
20
24
4.80
21
24
4.80
22
23
4.60
23
22
4.40
24
23
4.60
25
24
4.80
26
24
4.80
27
23
4.60
28
24
4.80
29
24
4.80
30
24
4.80
31
24
4.80
32
24
4.80
33
24
4.80
34
23
4.60
35
25
5.00
36
25
5.00
37
18
3.60
38
19
3.80
39
20
4.00
40
19
3.80
41
21
4.20
42
21
4.20
43
17
3.40
44
17
3.40
45
19
3.80
46
20
4.00
47
20
4.00
48
19
3.80
74
49
21
4.20
50
21
4.20
51
21
4.20
52
21
4.20
53
21
4.20
54
21
4.20
55
20
4.00
56
22
4.40
57
22
4.40
58
23
4.60
59
23
4.60
60
23
4.60
61
22
4.40
62
22
4.40
63
25
5.00
64
25
5.00
65
24
4.80
66
23
4.60
67
24
4.80
68
25
5.00
69
25
5.00
70
24
4.80
71
24
4.80
72
22
4.40
73
22
4.40
74
22
4.40
75
22
4.40
76
22
4.40
77
22
4.40
78
24
4.80
79
24
4.80
80
17
3.40
81
18
3.60
82
19
3.80
83
18
3.60
84
20
4.00
85
16
3.20
86
16
3.20
87
17
3.40
88
18
3.60
89
17
3.40
90
20
4.00
91
20
4.00
92
20
4.00
93
20
4.00
94
20
4.00
95
20
4.00
96
19
3.80
97
20
4.00
98
20
4.00
99
20
4.00
100
19
3.80
75
Y
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Keterangan
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
76
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
5
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
5
5
4
4
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Tinggi
Tinggi
77
No.Resp.
1
X1
3.25
X2
3.33
X3
3.67
X4
3.20
Y
3.00
3.25
3.00
3.33
3.20
3.00
3.25
4.00
3.67
3.20
3.00
3.75
4.67
4.33
3.40
3.00
3.75
4.00
4.33
3.60
3.00
4.00
4.00
4.67
4.40
4.00
3.75
4.00
4.00
4.20
3.00
3.75
4.00
4.00
4.20
3.00
4.00
4.00
4.33
4.20
3.00
10
4.00
4.00
4.33
4.20
3.00
11
4.00
4.00
4.33
4.20
4.00
12
4.00
3.67
3.67
4.00
4.00
13
4.25
4.67
4.33
4.40
4.00
14
4.00
4.33
4.33
4.40
4.00
15
4.50
5.00
4.67
4.60
4.00
16
4.25
4.67
4.67
4.20
4.00
17
4.00
4.33
4.67
4.20
4.00
18
4.00
4.33
4.00
3.80
4.00
19
4.25
4.33
4.33
3.80
4.00
20
4.25
4.67
4.67
4.80
4.00
21
4.25
4.67
4.67
4.80
4.00
22
4.00
4.00
4.33
4.60
4.00
23
4.25
4.00
4.00
4.40
2.00
24
4.50
4.67
4.33
4.60
4.00
25
4.25
4.67
4.67
4.80
4.00
26
4.50
5.00
4.67
4.80
4.00
27
4.50
4.67
4.33
4.60
4.00
28
4.75
4.67
4.67
4.80
4.00
29
4.25
4.00
4.67
4.80
4.00
30
4.75
4.67
4.67
4.80
4.00
31
4.75
4.67
4.67
4.80
4.00
32
4.75
4.67
4.67
4.80
4.00
33
4.75
4.67
4.67
4.80
5.00
34
4.50
4.00
4.33
4.60
5.00
35
4.50
4.67
5.00
5.00
5.00
36
4.50
4.00
4.33
5.00
5.00
37
4.25
4.00
4.00
3.60
5.00
38
4.50
4.33
4.33
3.80
5.00
39
4.75
4.67
4.67
4.00
5.00
40
4.75
4.33
4.33
3.80
5.00
41
4.75
4.33
4.33
4.20
5.00
42
4.50
4.00
4.33
4.20
5.00
43
4.50
3.67
3.67
3.40
5.00
44
4.00
3.00
3.67
3.40
5.00
45
4.25
4.00
4.33
3.80
5.00
46
4.50
4.33
4.67
4.00
5.00
47
4.25
3.67
4.33
4.00
5.00
48
4.50
4.00
4.33
3.80
5.00
78
49
4.75
4.33
4.33
4.20
5.00
50
4.75
4.33
4.33
4.20
5.00
51
4.75
4.33
4.33
4.20
5.00
52
4.50
4.00
4.33
4.20
5.00
53
4.50
4.00
4.33
4.20
5.00
54
4.50
4.00
4.33
4.20
5.00
55
4.50
3.67
4.00
4.00
2.00
56
4.50
4.33
4.67
4.40
2.00
57
4.50
4.33
4.67
4.40
2.00
58
5.00
5.00
5.00
4.60
2.00
59
4.75
4.67
5.00
4.60
2.00
60
5.00
5.00
5.00
4.60
5.00
61
4.75
4.33
4.67
4.40
5.00
62
4.50
4.00
4.67
4.40
5.00
63
4.75
4.67
5.00
5.00
5.00
64
4.75
4.67
5.00
5.00
5.00
65
4.75
4.33
4.67
4.80
5.00
66
4.75
4.00
4.33
4.60
5.00
67
4.50
4.00
4.67
4.80
5.00
68
4.75
4.67
5.00
5.00
5.00
69
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
70
4.75
4.33
4.67
4.80
5.00
71
5.00
4.67
4.67
4.80
5.00
72
3.75
4.33
4.00
4.40
5.00
73
3.75
4.33
4.00
4.40
5.00
74
3.75
4.33
4.00
4.40
5.00
75
4.00
4.67
4.00
4.40
5.00
76
4.00
4.67
4.00
4.40
5.00
77
4.25
4.33
4.00
4.40
3.00
78
4.00
4.67
4.67
4.80
3.00
79
4.00
4.00
4.00
4.80
3.00
80
3.75
3.67
3.67
3.40
3.00
81
3.75
4.00
4.00
3.60
3.00
82
4.00
4.33
4.33
3.80
4.00
83
4.00
4.00
4.00
3.60
4.00
84
4.25
4.33
4.00
4.00
4.00
85
3.25
3.33
3.33
3.20
4.00
86
3.25
3.00
3.00
3.20
4.00
87
3.25
4.00
3.67
3.40
4.00
88
3.75
4.67
4.00
3.60
4.00
89
3.75
4.33
3.67
3.40
4.00
90
4.00
4.33
4.00
4.00
3.00
91
3.75
4.00
4.00
4.00
3.00
92
3.75
4.00
4.00
4.00
3.00
93
4.00
4.00
4.00
4.00
3.00
94
4.00
4.00
4.00
4.00
3.00
95
4.00
4.00
4.00
4.00
4.00
96
4.00
3.67
3.67
3.80
4.00
97
3.25
4.00
4.00
4.00
5.00
98
3.75
4.00
4.00
4.00
5.00
99
3.75
4.00
4.00
4.00
4.00
100
4.00
4.00
3.67
3.80
4.00
79
Model
1
Variables
Entered
Promosi,
Harga,
Produk, a
Distribusi
Variables
Removed
Method
.
Enter
Model Summary
Model
1
R
R Square
.723a
.521
Change Statistics
Std. Error of
the Estimate
.87260
F Change
11.907
df1
df2
4
94
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
10.607
71.575
82.182
df
4
94
98
F
11.907
Sig.
.000a
(Constant)
Produk
Harga
Distribusi
Promosi
B
.085
.041
.003
.024
.111
Std. Error
.979
.304
.318
.446
.289
t
2.841
2.771
2.813
2.431
2.112
Sig.
.001
.003
.002
.000
.004
Sig. F Change
.000