Anda di halaman 1dari 19

PREMATURE

RUPTURE OF
MEMBRANE
(Ketuban Pecah
Dini) KPD

Definisi Premature Rupture Of Membrane :


Pecahnya ketuban sebelum onset persalinan
baik pada kehamilan aterm, maupun preterm
Inpartu His & Pembukaan
2-3 x / 10 mnt, 40 dtk
pembukaan 3-4 cm.
Etiologi tidak diketahui.

Patogenesa

1. Adanya hipermolitilitas rahim yang


sudah lama terjadi sebelum ketuban
pecah.
2. Selaput ketuban terlalu tipis
3. Infeksi selaput ketuban
4. Faktor lain:
Multipara,malposisi,disproporsi,
cerviks incompeten, dll
5. Ketuban pecah dini artifisial, dimana
ketuban dipecahkan terlalu dini

Diagnosa :
1. Memeriksa adanya cairan yang berisi
mekonium, verniks kaseosa, rambut
lanugo, atau bila telah terinfeksi bau
2. Inspekulo : dilihat apakah ada air
ketuban keluar dari kanalis servikalis
dan apakah ada bagian yang sudah
pecah
3. Gunakan kertas lakmus

4. Pemeriksaan PH forniks posterior pada


PRM PH adalah basa
5. Pemeriksaan histopatologi air ketuban
6. Aborization dan sitologi air ketuban
Pengaruh PRM pada
1. Janin :walaupun ibu belum menunjukan
gejala-gejala infeksi tetapi janin mungkin
sudah terkena infeksi, karena infeksi

Interauterine lebih dahulu terjadi


sebelum gejala pada ibu diarasakan. Jadi
akan meninggikan mortalitas dan
morbiditas perinatal
2. Ibu: terjadi infeksi intrapartum, juga
dapat ditemui infeksi puerpuralis (nifas),
peritonitis, dan septikemia serta dry
labour. Ibu akan kelelahan, suhu badan
naik, nadi cepat dan menampakkan gejala
infeksi.

Penatalaksanaan:

A. Bila anak belum viabel ( < 36 mg),


penderita dianjurkan untuk beristirahat
ditempat tidur dan diberikan obat-obatan
antibiotik profilaksis, spasmolitik dan
roboransia degan tujuan untuk mengundur
waktu sampai anak viabel.
B. Bila anak sudah viabel, dilakukan induksi
persalinan dan diberikan antibiotik
profilaksis. Pada kasus-kasus tertentu
dimana induksi persalinan gagal maka
dilakukan tindakan operatif.

Komplikasi:
1. Pada anak: IUFD , asfiksia dan
prematuritas
2. Pada ibu : Partus lama dan infeksi, atonia
uteri, perdarahan postpartum atau infeksi
nifas

INDUKSI
PERSALINAN

Induksi persalinan adalah


suatu tindakan terhadap ibu hamil
yang belum inpartu baik secara
operatif maupun medisinal untuk
merangsang timbulnya kontraksi
rahim sehingga terjadi persalinan
1. Secara Medis

Infus oksitosin
Prostaglandin
Cairan hipertonik intra uteri

2. Secara manipulatif

Amniotomi
Melepas selaput ketuban dan bagian
bawah rahim ( stnpping of the
membrane)
Pemakaian rangsangan listrik
Rangsangan pada puting susu

Indikasi Drip Induksi


A. Indikasi Janin
- Kehamilan lewat waktu
- Ketuban pecah dini
- Janin mati
B. Indikasi ibu
Kehamilan lewat waktu
Kehamilan dengan hipertensi

C. Indikasi kontra drip induksi

Disproporsi sefalopelvik
Insufisiensi plasenta
Malposisi dan malpresentasi
Plasenta previa
Gemelli
Distensi rahim yang berlebihan
Grande multipara
Cacat rahim

Syarat syarat Drip induksi


Kehamilan aterm
Ukuran panggul normal
Tak ada CPD
Janin dalam presentasi kepala
Servik telah matang (portio lunak, mulai
mendatar dan sudah mulai membuka)
Untuk menilai serviks dapat dipakai skor
bishop. Bila nilai lebih dari 8 induksi
persalinan kemungkinan akan berhasil.

SKOR PELVIK MENURUT BISHOP


0

Pembukaan serviks

1-2

3-4

5-6

Pendataran serviks

0 30%

40 50%

60 70%

80%

-3

-2

-1 0

+1 +2

Keras

Sedang

Lunak

kebelaka
ng

Searah
sumbu
jalan lahir

Kearah
depan

SKOR

Penurunan kepala
diukur dari bidang H
III (cm)
Konsistensi serviks
Posisi serviks

Tekhnik infus oksitosin berencana:


Semalam sebelum drip oksitosin,
hendaknya penderita sudah tidur pulas
Pagi harinya penderita diberi pencahar
Infus oksitosin hendaknya dilakukan pagi
hari dengan observasi yang baik
Disiapkan cairan RL 500 cc yang diisi
dengan sintosinon 5 IU
Cairan yang sudah mengandung 5 IU
sintosinon dialirkan secara intravena
melalui aliran infus dengan jarum abocath
no 18 G

Jarum abocath dipasang pada vena


dibagian volar bawah
Tetesan dimulai dengan 8 mU permenit
dinaikan 4 mU setiap 30 menit. Tetesan
maksimal diperbolehkan sampai kadar
oksitosin 30-40 mU. Bila sudah mencapai
kadar ini kontraksi rahim tidak muncul
juga, maka berapapun kadar oksitosin
yang diberikan tidak akan menimbulkan
kekuatan kontraksi. Sebaiknya infus
oksitosin dihentikan.

Komplikasi drip oksitosin :


Tetani uteri
Ruptur uteri iminen
Gawat janin

Anda mungkin juga menyukai