Anda di halaman 1dari 10

PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN DITINJAU DARI ASPEK

PEMAHAMAN TENTANG LINGKUNGAN


Winda Prima Dewi

Abstract
This study aims to determine the relationship of understanding about the
environment with environmentally conscious behavior on the Rt.003 Rw.02 Cipinang Malay
Village Makasar district, East Jakarta. Correlational research method with quantitative
approach. From the data obtained, resulting Rxy2 0.2400 or 24.00% of variation in behavior
is determined environmentally conscious understanding of the environment so as to produce
a conclusion that is, there is a positive relationship between the understanding of the
environment with environmentally conscious behavior.

Key Words: understanding, caring behavior, environmental

PENDAHULUAN

manusia, dengan demikian hanya dengan

A. Latar Belakang Masalah


Hubungan

lingkungan yang baik manusia dapat

manusia

dengan

lingkungan tidak dapat dipisahkan, saling

berkembang

dengan

optimal

dan

sempurna.

membutuhkan dan saling ketergantungan.


Manusia

mempengaruhi

hidupnya,

sebaliknya

lingkungan

Pada hakikatnya manusia harus

juga

mempunyai perilaku peduli lingkungan

dipengaruhi lingkungan disekitarnya. Hal

yang tinggi, karena manusia memiliki

ini berarti karakteristik dan keberadaan

hubungan sosiologis maupun biologis

manusia selain karena sifat keturunan

secara langsung dengan lingkungan hidup

biologis sebagian lagi karena pengaruh

dimana dia berada, sejak dia lahir sampai

lingkungan hidupnya. Demikian halnya

meninggal dunia. Namun, dilihat dari sisi

dengan lingkungan hidup terbentuk dari

manusia, lingkungan merupakan sesuatu

interaksi antara lingkungan dengan

yang bersifat pasif, sedangkan yang aktif

manusia

adalah

manusia.

lingkungan

Sehingga

sangat

kualitas

bergantung

terhadap lingkungan dan kurang dapat

pada

menjaga dan mempertahankan kelestarian

kualitas manusia, sayangnya manusia

lingkungan disekitar bantaran kali. Hal ini

sering lupa bahwa lingkungan yang

terbukti dan dapat dilihat dari keadaan

berkualitas buruk akan berpengaruh pada

dan kehidupan sehari-hari masyarakat

kualitas kehidupannya.

yang bertempat tinggal di sekitar bantaran

Tingkat pemahaman masyarakat


yang minim menyebabkan kurangnya
kepedulian

masyarakat

terhadap

lingkungan. Dalam pengertian lingkungan


hidup sendiri yang berarti kesatuan ruang
dengan semua benda dan daya serta
kondisi termasuk didalamnya manusia
dengan

segala

perilakunya

dimana

kali

yang

mempunyai

kebiasaan

membuang sampah tidak pada tempatnya,


pinggiran kali penuh dengan limbah
buangan

sampah,

mencuci

piring,

mencuci pakaian, dan mandi dengan


menggunakan air kali yang telah kotor
sehingga menimbulkan lingkungan yang
tidak bersih.

manusia berada, yang mempengaruhi

Kondisi masyarakat di daerah

kesejahteraan dan keselamatannya serta

Kalimalang Kelurahan Cipinang Melayu

jasad-jasad

Kecamatan

hidup

lainnya.

Munadjat

Makasar

sebagian

mengemukakan bahwa dalam pengertian

masyarakatnya

diatas secara nyata manusia dilihat dari

disekitar

paham lingkungannya, tetapi nyatanya

Masyarakat

pada

hanya merupakan salah satu unsur belaka,

tergantung

dengan

pengertian dan kesadaran tersebut justru

Kalimalang, karena masyarakat tersebut

menunjukkan

melakukan kegiatan mandi cuci kakus di

kebalikan

(Munadjat

Danusapuro, 1982:157).

bertempat
bantaran

tinggal

Kalimalang.

daerah

ini

aliran

sangat
air

di

tempat tersebut.

Kenyataan menunjukkan masih

Masyarakat mengganggap bahwa

adanya sikap mental masyarakat yang

bukan

bertempat

kali

mereka tempat, tetapi mereka yang

berperan sebagai subyek pembangunan

membuat lingkungannya. Dari sinilah

kurang menunjukkan perilaku peduli

peneliti ingin meneliti bagaimanakah

tinggal

di

bantaran

lingkungan

yang

memberikan

hubungan

pamahaman

tentang

lingkungan

peduli

terhadap

masyarakat

dengan

Sependapat

dengan

Watson,

perilaku

Burrhus Frederic Skinner yang dikutip

pada

oleh Sarlito WS juga mengatakan bahwa

Masyarakat Rt. 03 Rw.02 Kelurahan

tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh

Cipinang Melayu Kecamatan Makasar.

stimulus (Sarlito WS, 2000:113). Suatu

lingkungan

tingkah laku respon tertentu akan timbul

Rumusan Masalah

sebagai reaksi terhadap suatu stimulus

Berdasarkan
masalah

yang

latar

belakang

teridentifikasi,

permasalahan

penelitian

lingkungan

pemahaman
dengan

laku

yang

dapat

rangsangan-rangsangan dari luar sebagai

peduli

terhadap lingkungan pada masyarakat Rt.


03 Rw.02 Kelurahan Cipinang Melayu
Kecamatan Makasar ?

adalah

hasil

dari

hasil dari proses mempelajari.


Dalam

teorinya,

Skinner

membuktikan bahwa untuk mengubah


suatu aspek tingkah laku yang tidak
dikehendaki menjadi suatu tingkah laku
yang diinginkan, dapat dilakukan melalui

KAJIAN TEORI
1. Pengertian

tingkah

diperlihatkan

tentang

perilaku

Suatu

maka

dirumuskan sebagai berikut: Adakah


hubungan

tertentu.

rangsangan-rangsangan
Perilaku

Peduli

yang

diatur

secara tertentu (Sarlito WS, 2000:113).


Dengan demikian perilaku dapat diubah

Lingkungan

dan
Pada hakikatnya perilaku adalah

dibentuk

melalui

rangsangan-

rangsangan yang diatur sedemikian rupa.

sama dengan tingkah laku. JB Watson

Rangsangan-rangsangan

dalam bukunya yang berjudul Psikologi

sedemikian rupa itu dilakukan agar hasil

Sosial berpendapat bahwa setiap tingkah

perilaku yang dimunculkan sesuai dengan

laku

yang diinginkan.

pada

tanggapan

hakekatnya
atau

balasan

merupakan

yang

diatur

terhadap
Pendapat tersebut sepadan pula

rangsangan atau situasi (JB Watson,


2003:9). Oleh karena itu rangsangan
sangat mempengaruhi tingkah laku.

dengan
Effendi,

pernyataan
beliau

dari

E.

Usman

menyatakan

bahwa

perilaku mempunyai arti yang lebih luas,

yaitu meliputi segala manifestasi hayati,

dihasilkan dari pemahaman mengenai

meliputi kegiatan yang paling nampak

lingkungan. Pemahaman tersebut akan

dan nyata sampai yang paling tidak

tertanam dalam diri masyarakat yang

kelihatan dari kegiatan yang paling

berupa

dirasakan

lingkungan hidup. Dari sikap inilah yang

dari

bersangkutan

individu

yang

(E.Usman

Effendi,

1985:13).

meliputi

perbuatan-perbuatan

manusia, baik yang terbuka maupun yang


tidak terbuka (Sarwono S.W, 1997:44).
Perilaku terbuka meliputi semua tingkah
laku

dipraktikan

positif

melalui

suatu

tentang

perilaku/

tindakan yang peduli lingkungan dengan

Sarwono mengemukakan bahwa


perilaku

perilaku

yang

bisa

ditangkap

melakukan pelestarian. Perilaku peduli


terhadap

lingkungan dapat tercermin

dalam

membuang

sampah

pada

tempatnya, tidak mencemari lingkungan


dan sebagainya.

langsung

Pemahaman seseorang mengenai

dengan indra seperti melempar, memukul,

suatu

manyapu,

perilakunya. Hal ini sejalan dengan teori

perilaku

mengemudi
yang

dan

tidak

merokok.

terbuka

adalah

objek

lapangan

akan

(Field

menentukan

Theory)

yang

tingkah laku yang tidak bisa langsung

dikemukakan oleh Kurt Lewin dalam

ditangkap oleh indra seperti motivasi,

teorinya

sikap, berfikir, emosi, dan minat.

organisma dalam bertingkat laku bersifat

Peduli menurut Meliseh adalah


salah satu hasil perhatian dari suatu

alami

Kepedulian

(Meliseh,
terhadap

2002:22).
lingkungan

mengemukakan

bahwa

aktif dan disertai pemahaman atau situasi


yang dihadapi.

peristiwa atau proses belajar yang terjadi


secara

ia

Teori Kurt Lewin ini mengandung


arti bahwa organisme dalam bertingkah
laku

bersifat

aktif,

artinya

dengan

diungkapkan dalam bentuk ungkapan

keaktifannya ia dapat melakukan apa

verbal dan perilaku (tindakan nyata).

yang diinginkan, dan dalam melakukan

Perilaku
merupakan

peduli

bagian

lingkungan

tindakan

yang

keaktifannya disertai dengan pemahaman


atas situasi atau masalah yang dihadapi
tersebut

(Koeswara

E,

1995:137).

Organisma yang dimaksud oleh Lewin

2.

Pemahaman Tentang Lingkungan

adalah individu manusia.

Menurut

Perilaku manusia yang dibentuk

dapat

Sudjana,

dibedakan

pemahaman

menjadi

tiga

melalui pemahaman tentang lingkungan

tingkatan,yaitu: pengetahuan pemahaman

serta

terjemahan seperti menjelaskan arti dan

dampak

yang

terjadi

apabila

manusia melalaikan lingkungan akan

fungsi.

membentuk perilaku kepedulian terhadap

penafsiran seperti dapat menghubungkan

lingkungan.

bagian

Sejalan dengan pendapat Skinner


yang mengatakan bahwa tingkah laku
sepenuhnya ditentukan oleh stimulus.
Perilaku yang diperlihatkan adalah hasil
dari proses mempelajari.

suatu perilaku yang diinginkan dapat


dilakukan melalui rangsangan-rangsangan
yang diatur sedemikian rupa. Rangsangan
tersebut berupa pemahaman individu
terhadap lingkungannya melalui beberapa
proses yang dijalani setiap individu.

individu,

dengan

berikutnya,

yang

bukan

pokok.

Pengetahuan

pemahaman eksplorasi, yaitu mampu


melihat

dibalik

membuat

yang

ramalan

tertulis

dapat

konsekuensinya

(Sudjana, 1992:24).

perilaku yang tidak dikehendaki menjadi

perilaku

terdahulu

pemahaman

dapat membedakan yang pokok dengan

Untuk mengubah suatu aspek

Pemahaman

Pengetahuan

Suharsimi arikunto menyatakan


bahwa

dengan

pemahaman,

maka

seseorang dapat membuktikan bahwa ia


memahami hubungan yang sederhana
diantara

fakta-fakta

atau

konsepsi

(Suharsimi Arikunto, 2008:137). Lebih


lanjut, ia mengemukakan bahwa dengan
memahami

sesuatu,

maka

ia

dapat

akan

menentukan

mempertahankan, membedakan, menduga

dari

pemahaman

(estimates), menerangkan memperluas,

terhadap lingkungan akan membentuk

menyimpulkan,

perilaku yang diinginkan yaitu perilaku

memberikan contoh, menuliskan kembali,

tidak merusak lingkungan, yang peduli

dan memperkirakan.

terhadap lingkungannya.

menggeneralisasikan,

Menurut
masyarakat

Robert
adalah

hubungan-hubungan
(society

means

relations).

Maciver,

suatu
yang

sistem

ditertibkan

system

ordered

Harold

J.Laski

Menurut

masyarakat adalah sekelompok manusia


yang hidup bersama dan bekerja sama
untuk mencapai terkabulnya keinginankeinginan mereka bersama.

makhluk

hidup

Sumaatmadja,

tersebut

(Nursid
Dengan

2007:67).

demikian lingkungan tidak terbatas pada


lingkungan fisis dan biologi.
Elly

mengemukakan

bahwa

lingkungan adalah suatu media dimana


makhluk

hidup

tinggal,

mencari

penghidupannya, dan memiliki karakter


serta fungsi yang khas (Elly M,Setiadi,

Lingkungan secara umum dapat

2007:32). Hubungan manusia yang khas

diartikan sebagai hubungan antara suatu

terkait

objek dengan sekitarnya (Djauhari Noor,

keberadaan

2005:5). Hubungan antara objek dengan

menempatinya, terutama manusia yang

sekitarnya dapat bersifat aktif maupun

memiliki peranan yang lebih kompleks

pasif.

dan riil.
Selanjutnya

secara

timbal

makhluk

balik
hidup

dengan
yang

Ariyono

Suyono

lingkungan

adalah

lingkungan adalah segala sesuatu yang

situasi, kondisi dan daerah sekitar dengan

terdapat disekitar makhluk hidup baik

semua

yang

yang berupa benda tak hidup (abiotik)

perkembangan

yaitu tanah, air, udara maupun benda

mengemukakan,

kekuatan

mempengaruhi

organisme

segala

tingkah lakunya.

mengatakan

semua
makhluk
makhluk

kondisi,
hidup
hidup

mempengaruhi

mengemukakan,

yang hidup (biotik) yaitu manusia, hewan,

Sejalan dengan Ariyono, Nursid


juga

Soemarwoto

lingkungan
situasi,
yang

adalah

benda,
ada

tumbuhan (Otto Soemarwoto, 2004:23).


Lingkungan

seharusnya

dapat

dan

dijaga kebersihan dan adanya pelestarian

disekitar

yang dilakukan oleh masyarakat. Akan

(organisme)

yang

tetapi

masyarakat

masih

melakukan

perikehidupan,

tindakan pencemaran lingkungan yang

pertumbuhan, dan sifat-sifat atau karakter

merugikan organisme sekitarnya, seperti

yang dikemukakan oleh Sastrawijaya,

Pemahaman

tentang

lingkungan

bahwa : Pencemaran lingkungan adalah

merupakan pengetahuan yang terhubung

perubahan

tidak

dalam konsep-konsep atau fakta-fakta

karena

yang relevan tentang organisme yang

tindakan manusia, disebabkan karena

mempengaruhi kehidupan manusia dalam

perubahan pola penggunaan energi dan

kehidupannya seperti tanah, air, udara,

materi, tingkatan radiasi, bahan-bahan

tumbuhan, hewan, maupun manusia itu

fisika dan kimia, dan jumlah organisme.

sendiri.

lingkungan

menguntungkan,

Perbuatan

ini

yang

sebagian

dapat

mempengaruhi

kelangsungan hidup manusia atau tidak


langsung melalui air, hasil pertanian,
pertenakan, benda-benda, perilaku dalam
apresiasi dan rekreasi dialam bebas
(Sastrawidjaya, Tresna, 2000:53).
Pencemaran

lingkungan

secara

umum meliputi pencemaran air, tanah,


udara,

suara

yang

berdampak

baik

terhadap manusia, maupun lingkungan


sekitarnya. Untuk dapat menangggulangi
pencemaran

yang

pemahaman

sebab

terjadi
yang

dan

lingkungan

yang tertanam pada masyarakat akan


menimbulkan suatu perilaku /tindakan
yang peduli terhadap lingkungan, karena
dengan pemahaman lingkungan, maka
masyarakat

akan

lebih

pentingnya

lingkungan

sadar

akan

tempat

nya

berada.
METODOLOGI
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk

mendasari

mendapatkan atau memperoleh informasi


dan data empiris mengenai hubungan

lingkungan

merupakan bagian dari unsur lingkungan


yang tidak dapat dipisahkan, karena
manusia dan lingkungan memiliki sifat
saling ketergantungan.

tentang

ada

harus

pencemaran tersebut.
Manusia

Pemahaman

pemahaman lingkungan dengan perilaku


peduli lingkungan pada masyarakat Rt
003 Rw 02 Kelurahan Cipinang Melayu
Kecamatan Makasar, Jakarta Timur
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam

penelitian

ini

ialah

metode

korelasi.

Penelitian

penelitian

korelasi

yang

mendeskripsikan

ialah

bertujuan

suatu

gejala

antar

variabel. Menurut Suharsimi Arikunto


penelitian

korelasi

menemukan

ada

bertujuan
tidaknya

untuk

hubungan

antara dua atau beberapa variabel, dan


apa bila ada, seberapa eratnya hubungan
tersebut, serta berarti atau tidaknya
hubungan itu (Suharsimi Arikunto, 2002 :
239).

Jadi,

penelitian

ini

akan

membuktikan ada tidaknya hubungan


antara variabel bebas yaitu pemahaman
warga

negara

tentang

lingkunagn

(variabel X) dengan variabel terikat yaitu


perilaku peduli lingkungan (variabel Y).

koefisiensi

hasil

penelitian

didapat

Rxy2

sebesar

determinasi

0,2400 atau 24,00% variasi perilaku


peduli lingkungan ditentukan pemahaman
tentang lingkungan. Sehingga, terdapat
hubungan
tentang

positif

antara

lingkungan

pemahaman

dengan

perilaku

peduli lingkungan, artinya semakin tinggi


pemahaman tentang lingkungan maka
meningkatnya
lingkungan.

IMPLIKASI

DAN

SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
positif yang signifikan antara pemahaman
tentang

lingkungan

dengan

perilaku

peduli lingkungan. Setelah dilakukan uji


hipotesis

penelitian,

menunjukkan

bahwa

hasilnya

hipotesis

yang

menyatakan adanya hubungan signifikan


antara pemahaman tentang lingkungan
dengan perilaku peduli lingkungan dapat
diterima

sekaligus

menunjukkan

hubungan positif pemahaman tentang


lingkungan

dengan

perilaku

peduli

lingkungan.

HASIL PENELITIAN
Dari

KESIMPULAN,

perilaku

peduli

Meskipun penelitian ini secara


empiris telah berhasil menerima Hi, akan
tetapi bila dilihat dari besarnya angka
koefisien determinasi sebesar 24,00%
peneliti menyadari bahwa pemahaman
tentang lingkungan bukan merupakan
satu-satunya

faktor

perilaku

peduli

lingkungan, terdapat faktor lain yang


lebih besar terhadap perilaku peduli
lingkungan.

Implikasi

negatif

Hasil penelitian ini terbukti sejalan

diantisipasi. Antisipasi tersebut dapat

dengan teori dan kerangka berpikir serta

berupa penyuluhan tentang pentingnya

membuktikan bahwa terdapat hubungan

lingkungan sekitar dan upaya dalam

positif yang signifikan antara pemahaman

menjaga lingkungan.

2.

tentang

lingkungan

peduli

lingkungan.

dengan

perilaku

Penelitian

ini

menemukan bahwa untuk meningkatkan


perilaku peduli lingkungan maka perlu
meningkatkan
lingkungan.

pemahaman
Untuk

tentang

meningkatkan

perilaku peduli lingkungan diperlukan


adanya

sosialisasi

atau

penyuluhan

tentang

pentingnya

lingkungan

bagi

masyarakat.
3.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas,

maka peneliti mengajukan saran-saran


yaitu diperlukan adanya usaha bagi semua
anggota masyarakat untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang lingkungan
sehingga

perilaku

peduli

lingkungan

dapat ditingkatkan, karena salah satu


faktor yang dapat meningkatkan perilaku
peduli lingkungan adalah melalui proses
pemahaman.
Perubahan
senantiasa

terjadi

lingkungan
diharapkan

yang
ada

perhatian yang serius sehingga dampak

yuang

ditimbulkan

dapat

Faktor-faktor selain pemahaman


tentang lingkungan perlu untuk diteliti
lebih lanjut sehingga dapat diketahui
penyebab maupun motivasi lain dari
perilaku peduli lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta : Bumi


Aksara, 2008
Danusaputro, Munadjat ST. Hukum Lingkungan. Bandung : Binacipta, 1982
Effendi, E Usman. Pengantar Psikologi. Bandung: PT. Angkasa, 1985
E. Koeswara, Motivasi, Teori, Penelitiannya. Bandung: Angkasa Bandung, 1995
Meliseh. Kepedulian Lingkungan Hidup. Bandung : Bumi Aksara, 2002
Noor, Djauhari . Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006
Setiadi, Elly M. Ilmu Sosial Budaya dan Dasar Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2007
Soemarwoto, Otto. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan,
2004
Sudjana, Nana. Metode Statistika. Bandung : Transito, 1992
Sumaatmadja, Nursid. Studi Lingkungan Hidup. Bandung : Alumni, 2007
Watson, JB. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta : Rajawali Pers, 2003
WS, Sarlito. Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT.
Bulan Bintang, 2000

Anda mungkin juga menyukai