Anda di halaman 1dari 14

GYPSUM

Ahmad Faathir Surya


1306392020

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014

Abstrak
Gypsum merupakan bahan yang sering digunakan oleh masyarakat akhir-akhir ini
selain harganya murah gypsum juga mudah dibentuk menjadi berbagai macam barang-barang
rumah tangga. Gypsum juga merupakan bahan yang sangat mudah didapatkan di alam
meskipun begitu terkadang dalam pengolahannya Gypsum dapat menghasilkan beberapa zatzat berbahaya dan dapat menimbulkan efek samping jangka panjang. Gypsum merupakan
mineral yang sangat lembut yang tersusun dari kalsium sulfate dehydrate, yang memiliki
rumus kimia CaSO4 2H2O.
Sebagai mineral, gypsum adalah alabaster, alabaster ini telah digunakan sebagai
bahan pembuatan patung oleh banyak budaya, termasuk Mesir Kuno, Mesopotamia, dan
alabasters Nottingham Inggris pada abad pertengahan. Gypsum memiliki tingkat kekerasan 2
pada skala Mohs kekerasan mineral.

BAB I
PENDAHULUAN
Gipsum adalah bentuk hemihidrat dari kalsium sulfat dihidrat, dengan rumus kimia
(CaSO4)2H2O. Di alam, gipsum merupakan masa yang padat dan berwarna abu-abu, merah
atau coklat. warna tersebut disebabkan adanya zat lain seperti tanah liat, oksidasi besi,
anhidrat, karbokhidrat, sedikit SiO2 atau oksida logam lain (Anderson 1997). Batu gypsum
putih terbentuk secara alami dengan sendirinya pada era geologi 100 sampai 200 juta tahun
yang lalu. Dalam sejarah bumi, lapisan gipsum tertutup oleh gumpalan lain dari batu yang
semuanya terkena pengaruh kekuatan geologis. Karena naiknya tekanan, lapisan gypsum
kehilangan air kristal dan kalsium sulfat anhidrit terbentuk. Jika kalsium sulfat anhidrit yang
bebas air dihubungkan kembali dengan air, maka dengan perlahan akan mulai membentuk
kembali menjadi gypsum.
Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu Iran, Jamaika,Thailand,
Spanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), Inggris, Jerman, Italia, Manitoba, Ontario,
Canada, New York, Michigan,Irlandia, Indiana, Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma, Arizona,
Colorado,New Mexico, Nevada, Utah, Paris, California, New South Wales, Kalimantan, dan
Jawa Barat.

Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi.
Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia

CaSO4 .2H2 O. Gipsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain
dari mineral-mineral tersebut Ialah borat, karbonat, sulfat, dan nitrat. Mineral-mineral
tersebut diendapkan di dasar laut, danau, gua. karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan.
Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi gipsum berubah menjadi basanit
(CaSO4 .H2 O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4 ). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang
berada di atas suhu 108 F atau 42 C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.
Selain gipsum alami, terdapat pula gipsum yang terbentuk dari limbah hasil produksi.
Sebagai contoh, yaitu limbah pembuatan pupuk dan proses Desulfurasi Batubara yang juga
dapaat menghasilkan gipsum. Kedua bahan baku tersebut baik alami maupun hasil proses
dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan papan gipsum dan gipsum powder
TUJUAN
1. Mengetahui sifat sifat gipsum
2. Mengetahui keuggulan dan kekurangan gipsum
3. Mengetahui manfaat gipsum

BAB II
ISI
A. Kandungan Unsur Dan Ikatan Gipsum
Gipsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut, kemudian
dipanaskan pada suhu 1750C yang sering disebut dengan nama STUCCO. Gipsum adalah
salah satu mineral terbanyak dalam lingkungan sedimen yaaitu batu yang terdiri dari mineral
yang diproduksi secara besar-besaran yang biasanya dengan persitipasi dari air asin. Gipsum
adalah penyekat alami, hangat bila disentuh dibandingkan dengan batubata.
Gypsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsit
alabaster, satin spar, dan selenit. Gypsum juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat
terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar
fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tudung kubah garam,
penudung gossan|oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.
Komposisi kimia bahan gipsum adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Calcium (Ca) : 23,28 %


Hidrogen (H) : 2,34 %
Calcium Oksida (CaO) : 32,57 %
Air (H2O) : 20,93 %
Sulfur (S) : 18,62 %

B. Sifat Fisis Gipsum


Gipsum termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m, namun kristal gipsnya
masuk ke dalam sistem kristal orthorombik. Gipsum umumnya berwarna putih, kelabu,
cokelat, kuning, dan transparan. Hal ini tergantung mineral lain yang bercampur dengan
gipsum.
Gipsum umumnya memiliki sifat lunak dengan skala Mohs 1,5 2. Berat jenis gipsum
antara 2,31 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/liter pada 0 C yang meningkat menjadi 2,1
gr/liter pada 40 C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi. Gipsum memiliki
pecahan, antara 66o sampai dengan 114o dan belahannya adalah jenis choncoidal.
Gipsum memiliki kilap sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya. Gores gipsum
berwarna putih, memiliki derajat ketransparanan dari jenis transparan hingga translucent,
serta memiliki sifat menolak magnet atau disebut diamagnetit.

Genesa

Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas, terbentuk melalui


pengendapan langsung dr air garam/ merupakan hasil hidrasi/alterasi anhidrit selama proses
diagenesa. Gipsum dpt juga terbtk oleh sublimasi langsung dr fumarola/diendapkan mata air
panas. Juga diagenesa sebagai Galian block-block konkresi dlm lempung dan napal, sedang
anhidrit merupakan hasil dehidrasi gypsum.
Sifat Optik
Pada sayatan tipis, gypsum tidak berwarna, Indeks bias : nx = 1,520 , ny = 1,522 , nz = 1,52

Varitas gypsum :
Selenit

Gipsum kristalin, tak berwarna, transparan, cleavage dengan belahan sempurna pada satu
bidang, dan mempunyai kembaran. Kelampakannya seperti ekor burung walet atau ujung
tombak.
Satin sparan
Agregat koheran dengan struktur fibrous yg sejajar dan memanjang,
Kilap
Sutera, opaque. Terbentuk dari kristalisasi larutan, terjadi sebagai urat seperti selenit.
Alabaster
Masif, berbutir halus, mirip lilin, kadang-kadang berlembar, pecahan uneven, jernih, sering
berwarna suram dan terkotori kalsit, lempung, oksida besi, anhidrit.
Rock gypsum
Kompak, bersisik, granuler, opaque, tidak murni, butir lebih kasar dari alabaster, terjadi
inter bedded dengan batuan sedimen hasil evaporasi air laut.
Gipsit
Disebut earthy gipsum, lunak, kotor seperti tanah dan pasiran, opaque, agak terkonsolidasi
dan tidak koheren, terbentuk dari penguapan gipsi ferous water.
Menurut Craig dkk (1987) gips keras mempunyai sifat mekanis, antara lain :
a. Compressive strength (kekuatan tekan hancur)
kekuatan gips berhubungan langsung dengan kepadatan atau masa gips. Partikel dental
stone lenih halus, maka air air yang diperlukan untuk mencampur lebih sedikit jika
dibanding dengan air yang dibutuhkan untuk pencampuran plaster of paris.
b. Tensile strength (daya rentang)
Daya rentang dari gips sangat penting pada saat gips dikeluarkan dari bahan cetak. Karena
tidak adanya sifat lentur pada gips, model akan cenderung patah. Daya rentang gips keras
dua kali lebih besar dari pada gips lunak baik dalam keadaan basah maupun kering.
c. Surface hardness and abrassive ressistance (kekerasan permukaan dan daya tahan
abrasi.
Kekerasan permukaan gips berhubungan dengan kekuatan tekan hancur. daya tahan
abrsai meningkat dan meningkatnya kekuatan tekan hancur. Daya tahan terhadap abrasi
maksimal didapat ada saat gips mencapai daya strength. Gips keras merupakan gips yang
memiliki daya tahan abrasi tinggi.
Faktor-faktor berikut ini dapat diamati selama berlangsungnya reaksi setting:
a. Campuran air dan hemyhidrat dapat dituang dengan seketika (bila digunakan
perbandingan yang benar antara air dengan puder)
b. Bahan menjadi kaku tetapi tidak keras (initial set); pada tahap ini bahan dapat diukir
tetapi sudah tidak dapat dibentuk/dicetak.
c. Terjadi apa yang disebut final set dimana bahan menjadi keras dan kuat. Walaupun
demikian pada tahap ini reaksi hydrasi tidak berarti sudah sempurna, juga tidak
berarti bahwa kekuatan dan kekerasan optimum sudah tercapai.

d. Dihasilkan panas selama setting karena hydrasi hemyhidrat bersifat eksotermis


(Combe, 1992 : 319).
Gips adalah kalsium sulfat dihidrat,CaSO4.2H2O. Saat mengeras, dimana suhunya
cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi kalsium sulfat
hemihidrat, (CaSO4)2.H2O,dan pada temperatur lebih tinggi, anhidrat dibentuk sebagaimana
bertikut;
Gipsum sampai 130o CaSO4.2H2O
Hemihidrat sampai 200o (CaSO4)2.H2O
Anhidrat CaSo4 (Richard dkk, 2002)
Gipsum mempunyai sifat cepat mengeras adalah sekitar 10 menit. Karena itu dalam
pembuatan papan gipsum harus mgunakan bahan kimia untuk memperlambat proses
pengerasan tanpa mengubah sifat gipsum sebagai perekat. Perlambatan tersebut dimaksudkan
agar tesedia cukup waktu mulai dari tahap pencampuran bahan sampai tahap pengempakan.
Waktu pengerasan gipsum bervariasi tergantung pada kandungan bahan dan airnya. Dalam
proses pengerasan gipsum setelah dicampur dengan air maka terjadi hidratasi yang
menyebabkan kenaikan suhu. Kenaikan suhu tersebut tidak boleh melebihi suhu 400 C. Suhu
yang lebih tinggi lagi akan mengakibatkan pengeringan gipsum dalam bentuk CaSO4. 2H2O
sehingga mengurangi bobot air hidratasi.

C. Sifat Kimia Gipsum


A. Pada umumnya mengandung SO3 = 46,5 % ; CaO = 32,4 % ; H2O = 20,9 %
B. Kelarutan dalam air adalah 2,1 gram tiap liter pada suhu 400C; 1,8 gram tiap liter air
pada 00C; 1,9 gram tiap liter pada suhu 70 - 900C
C. Kelarutan bertambah dengan penambahan HCl atau HNO3
Menurut Toton Sentano Kunrat (1992), di alam gipsum merupakan mineral hidrous
sulfat yang mengandung dua molekul air, atau dengan rumus kimia CaSO4-2H2O dengan
berat molekul 172,17 gr. Jenis-jenis batuannya adalah sanitspar,alabaster,gypsite dan selenit.
Warna gipsum mulai dari putih, kekuning-kuningan sampai abu-abu.
Menurut asalnya gipsum terbagi 2 jenis yaitu gipsum alam dan gipsum sintetik.
Gipsum alam adalah yang ditemukan di alam,sedangkan gipsum sintetik adalah yang dibuat
manusia. Gipsum sintetik terdiri dari: gipsum sintetik dari air laut, gipsum sintetik dari air
kawah dan gipsum sintetik hasil sampingan industri kimia.
Gipsum adalah mineral yang bahan utamanya terdiri dari hidrated calcium sulfate.
Seperti pada mineral dan batu, gipsum akan menjadi lebih kuat apabila mengalami

penekanan( Gipsum Association, 2007). Papan gipsum adalah nama generik untuk keluarga
produk lembaran yang terdiri dari inti utama yang tidak terbakar dan dilapisi dengan kertas
pada permukaannya. Ini adalah terminologi yang dipilih untuk produk lembaran gipsum yang
didisain untuk digunakan sebagai dinding, langit-langit atau plafon dan memilki kemampuan
untuk dihias. Kekuatan papan gipsum berbanding lurus dengan ketebalan.
Menurut Craig dkk (1987), sifat kimia gips adalah:
a. Solubility (daya larut) adalah banyaknya bagian dari suatu zat yang dilarutkan
dengan 100 bagian pelarut pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam
persen berat/volume.
b. Setting time adalah waktu yang diperlukan gips untuk menjadi keras dan dihitung
sejak gips kontak dengan air.
Setting time terdapat dua tahap sebagai berikut :
1. Initial setting time: permulaan setting time dimana pada waktu itu campuran gips
dengan air sudah sudah tidak dapat lagi mengalir ke dalam cetakan. secara visual ditandai
dengan loss of gloss (hilangnya kemengkilatan/ timbulnya kemuraman). Keadaan dimana
gips tidak dapat hancur tapi masih dapat dipotong dengan pisau.
2. Final setting: waktu yang dibutuhkan oleh gips keras untuk bereaksi secara lengkap
dari kalsium sulfat dihidrat, meskipun reaksi dehidrasinya belum selesai. Tandanya antara
lain adalah kekerasan belum maksimum, kekuatannya belum maksimum dan dapat dilepas
dari cetakan tanpa distorsi atau patah.
D. Pengotor gypsum :
a. Tidak dapat larut : batugamping, dolomit, anhidrit, lempung an hidrous, mineral
silika. Pengotor ini mengurangi Stucco (hemi hidrat kalsium sulfat),meningkatkan berat
plester atau wall board. Biasanya kadar pengotor ini 10-15 %.
b. Mineral hlorida yg dapat laurt : halit, dapat mempengaruhi temparatur kalsinasi,
kepadatan stucco dan waktu pengerasan. Kadar pengotor ini maksimum : 0,02 0,03 %
c. Mineral hidrous : garam sulfat mirabilit, epsomit, group lempung montmorilonit,
mempengaruhikebasahan produk, karakteristik stucco, Kadar pengotor ini maksumum:0,020,03%
E. Pengolahan Gipsum
Dapat dikelompokkan menjadi dua sesuai dengan pemanfaatannya :
Gypsum mentah : gypsum dari tambang dilakukan proses peremukan, pengayakan,
penggilingan dan pd 49o C.
Gypsum hasil kalsinasi. : Prosesnya gypsum hasil penambangan dilakukan peremukan,
kemudian dikalsinasi pd temperatur 97oC menghasilkan gypsum hemi hidrat (stucco/plaster
paris) : CaSO4. 0,5 H2 O.
- pada temp 170oC berubah menjadi hemihidrat.
CaSO4.2H2O ----> CaSO4 0,5 H2O + 1,5 H2 O

- pada temperatur 200oC akan terbentuk plaster anhidrous kalsium sulfat, bersifat kurang
plastis, keras dan kuat.
CaSO42H2O -------> CaSO4 + H2O`
Pada temp. 500oC dihasilkan insoluble anhidrit atau dead burning gypsum. Bila ditambah
accelerator akan dihasilkan plaster (keenes cement)
CaSO5 2 H2O ---------> CaO + SO3 + 2 H2O
Pada temp 900oC dihasilkan masa sangat padat, keras, ketahanan tinggi.
Gypsum Sintetis :
a) Dari air laut : air laut mengandung SO4 bila ditambah Ca++(dari larutan hasil buangan
pabrik soda abu, atau dari Ca(OH)2)
b) Air kawah mengandung SO4 : CaCO3 + air kawah ------> CaSO4. 2 H2O. Setiap liter
air kawah Ijen, menghasilkan 80 gram gipsum.
c) Dari pembakaran batubara menghasilkan gas SO3, bila disemprot dg Ca(OH)2 : SO 3
+ Ca(OH)2 + H2O ------> CaSO4 + 2H2O
Dari hasil samping industri kimia sebagai retarder, industri asam sulfat dengan cara sama
akan menghasilkan gypsum. Petrokimia Gresik memproduksi 440.000 ton/tahun untuk
retarder semen.
F. Keunggulan Gipsum
Aman bagi kesehatan dan lingkungan
Kini, lewat uji laboratorium lokal maupun internasional, gipsum aman untuk
kesehatan dan lingkungan. Seperti pengujian gipsum produksi BORAL Jayaboard,
dengan standar produksi AS 2588 (Australian Standard) dan internasional ASTM C 1396
(American Standard), bisa dibuktikan bahwa radiasi dari gipsum Jayaboard justeru jauh
di bawah radiasi batu bata. Bahkan, jauh lebih rendah daripada lapisan mebel atau
produk furnitur di sekeliling kita.
Gipsum yang diproduksi oleh Jayaboard tidak mengandung asbestos, atau senyawa kimia
yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, kandungan volatile organic compound atau
VOC-nya jauh di bawah ambang batas yang ditentukan.
Tahan terhadap api
Pemakaian gipsum untuk plafon atau penyekat aman dari bahaya kebakaran. Ini
karena materialnya tidak mudah terbakar serta tidak menyebarkan panas. Jika terkena
api, bahan material kertasnya saja yang terkena, namun tidak akan menyebarkan api.
Bahkan, gipsum memiliki kemampuan untuk memblokir panas. Saat sumber api padam,
api tidak akan menjalar pada gipsum serta menyebar ke material lainnya.
Ringan dan fleksibel
Gipsum dipilih salah satunya karena material ini ringan dibandingkan material
non-struktural

lainnya.

Gipsum

produksi

BORAL

Jayaboard,

ini

misalnya,

mengembangkan riset dan quality control yang menjadikan produk gipsum memiliki

bobot paling ringan, kelendutan minimal, namun tetap kuat. Inovasi ini terinpirasi dari
struktur sarang lebah (honey comb) yang diterapkan pada inti papan gipsum.
Teknologi honey comb structure ini merupakan satu-satunya di Indonesia dalam
hal produksi papan gipsum. Kelendutan atau sagging adalah penurunan plafon papan
gipsum dari level datarnya karena daya beban material terhadap ukuran bentangan. Saat
ini, papan gipsum Jayaboard telah diakui pasar karena mempunyai kelendutan paling
minimal.
Selain ringan, gipsum Jayaboard juga fleksibel penggunaannya untuk
kepentingan interior. Para arsitek dan desainer interior saat ini dapat mengolah papan
gipsum untuk mempercantik plafon menjadi beragam bentuknya.
Finishing lebih rapi dan halus
Selain ringan dan fleksibel, pada proses finishing pun gipsum lebih unggul
sebab lebih rapi dan halus ketimbang material lain. Persambungannya begitu tipis dan
tidak kentara.
Untuk finishingnya, gipsum bisa dengan cat tembok atau langsung dicat setelah
terpasang tanpa perlu diblok lagi dengan pelapis karena cat bisa langsung terserap. Mau
memakai cat glossy atau minyak bisa dengan mudah diaplikasikan. Sementara untuk
tembok perlu ditunggu sampai kering. Bahan gipsum mudah menyerap dan daya
rekatnya sangat baik untuk cat.
Hemat energi
Gipsum juga lebih hemat energi. Jika diaplikasikan dalam ruangan ber-AC,
gipsum lebih cepat beraklimatisasi untuk membuat ruangan lebih cepat dingin apabila
dibandingkan dengan pemakaian material konvensional lain.
Aman saat gempa
Saat terjadi gempa, material non-struktural bisa menimpa penghuni rumah lebih
dulu. Namun, kini ada produk gipsum yang bisa lebih bertahan lama ketika guncangan
gempa berlangsung. Sebagai produsen yang berkonsentrasi pada elemen interior
ruangan, BORAL Jayaboard mencoba menawarkan solusi lewat produk Jayaboard
Seismic Ceiling System. Dengan menggunakan pendekatan seismik, sistem ini akan
meminimalkan risiko saat guncangan gempa terjadi, sehingga penghuni rumah memiliki
waktu lebih lama untuk menyelamatkan diri, serta terhindar dari material bangunan yang
terjatuh secara tiba-tiba
G. Kekurangan Gipsum
Gipsum tidak tahan terhadap air
Mahal
Perawatan tinggi
Tidak tahan lama

Mudah teroksidasi

H. Kegunaan Gipsum
Penggunaan gipsum dapat digolongkan menjadi dua macam seperti dipaparkan dibawah
ini.
1. Yang belum mengalami kalsinasi Dipergunakan dalam pembuatan semen Portland
dan sebagai pupuk. Jenis ini meliputi 28% dari seluruh volume industri.
2. Yang mengalami proses kalsinasi.Sebagian besar digunakan sebagai bahan
bangunan, bahan dasar untuk pembuatan kapur, tuangan logam, gigi palsu, bedak
dan sebagainya. Jumlahnya meliputi 75% dari seluruh volume perdagangan.
Gipsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat yang lebih baik dibanding
dengan perekat organic sebab tidak menimbulkan pencemaran udara, murah, tahan
api, dan tahat terhadap zat kimia.
Gipsum mempunyai banyak kegunaan dari zaman prasejarah hingga sekarang.
Beberapa kegunaan gipsum yaitu :

Drywall
Bahan perekat.
Sebagai pupuk tanah.
Di akhir abad 18 dan awal abad 19, Nova Scotia atau yang lebih dikenal dengan
sebutan plaister, digunakan dalam jumlah yang besar sebagai pupuk di ladang-ladang

gandum di Amerika Serikat.


Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu
menjadi langka pada Zaman Perunggu, gipsum digunakan sebbgai bahan bangunan.

Sebagai penambah kekuatan untuk bahan bangunan


Untuk bahan baku kapur tulis Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen
Sebagai indikator pada tanah dan air
Sebagai bahan medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi Gao.
Saat ini gipsum sebagai bahan bangunan digunakan untuk membuat papan gypsum
dan list profil. Papan gypsum adalah salah satu produk material gypsum yang diolah
melalui proses pabrikasi menjadi tepung. Papan gypsum digunakan sebagai salah satu
elemen dari dinding partisi dan plafon.

BAB III
KESIMPULAN
Dilihat dari berbagai aspek gipsum memiliki bayak keunggulan daripada
kerugian. Pemakaian gipsum yang lebih mudah dan murah membuat gipsum menjadi

pilihan utama dalam kontruksi bangunan untuk di pakai sebagai pengganti kayu di
plafon ataupun asbes.
Gipsum dihasilkan

dari

berbagai

proses

kimia

sehingga

banyak

ketersediaannya di alam. Gipsum telah banyak di pakai sejak abad ke-18 sehingga
pemakaian gipsum tidak lagi menemui masalah jika diaplikasikan ke dalam bangunan
konstruksi.

REFERENSI

http://geology.com/minerals/gypsum.shtml
http://id.scribd.com/doc/138350532/Syarat-Dan-Sifat-Gipsum
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/titrasi-volumetri/analisa-

kimia-gipsum/
http://zeamayshibrida.files.wordpress.com/2009/05/03-tanah-bahan-penyusun.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27428/2/Reference.pdf

Anda mungkin juga menyukai