Anda di halaman 1dari 46

Proses pembuatan balok bambu

laminasi pakai galar:

Pemotongan bambu
Pembuatan galar
Pengawetan galar bambu
Galar dipotong sesuai lebar yang diinginkan
Galar bambu diserut pakai planer
Galar direkatkan dan dikelem
Balok laminasi dikempa pakai hidraulik jack
Pengampelasan

Pembuatan galar

Galar dipotong sesuai lebar yang diinginkan

Galar bambu diserut pakai planer

Galar bambu diserut pakai planer

Galar diolesi lem

Galar diolesi lem

Galar dikelem

Galar dikelem

Galar dikelem

Galar dikelem

Balok laminasi dikempa pakai hidraulik jack

Balok laminasi

PROSES PEMBUATAN
BAMBU LAMINASI DENGAN BILAH
Proses pembuatan bambu lamina sbb :

Pemotongan bambu
Pembuatan bilah bambu
Pengawetan bilah bambu
Perekatan bilah bambu kearah lebar
Pembuatan bambu lamina
Pemotongan menjadi ukuran akhir
Pengampelasan

PROSES PEMBUATAN BAMBU LAMINA


Alat belah bambu
untuk bambu lamina
hasil rekayasa tahun
2003

Batang bambu
dibelah
melingkar
batang

BATANG BAMBU SETELAH DIBELAH

Hasil pembelahan batang bambu


masih menyatu karena adanya
buku

Bilah bambu hasil


pembelahan dipilih yang
lurus dan lebarnya
sesuai dg harapan

Bilah bambu yang telah


dipilih, diserut kedua
permukaannya

Bilah bambu
Setelah diserut
Kedua
permukaannya

ALAT KEMPA UNTUK BAMBU LAMINA


I

ALAT KEMPA BAMBU LAMINA II

Hasil perekatan bilah bambu kearah lebar (1)

Hasil perekatan bilah bambu kearah lebar (2)

BAMBU LAMINA I

BAMBU LAMINA II

Pembuatan Plyboo

Bambu dipecah dan dibentuk epp


Elemen dipoles lem
Elemen disatukan menjadi papan
Papan dikempa

Papan dengan
susunan horisontal

Papan dengan
susunan vertikal

BEBERAPA FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN


DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI BAMBU
LAMINA
A. Persyaratan bahan baku bambu
B. Tersedianya pasokan bambu secara
berkesinambungan
C. Proses pembuatan bilah harus dilakukan di hutan atau
di lapangan
D. Perekat
E. Mesin dan Peralatan

IV. SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAMBU LAMINA (BALAM)


SEBAGAI BAHAN UNTUK LANTAI
Sifat yang diuji

Balam bilah
andong

Balam
Pelupuh
andong

Balam
Pelupuh
betung,

Kayu jati

Kayu
keruing

Kerapatan, g/cm3
BJ kayu

0,80

0,70

0,73

0,67

0,69

Kadar air,%

11,17

10,08

11,45

KU

KU

Pengembangan
tebal,%

1,03

MOR, kg/cm2

1.241

1.111

1.031

1.031

1.188

MOE, kg/cm2

133.615

188.650

107.68

127.700

139.000

443

428

467

Ket. Rekat
Uji kering, kg/cm2

242,16

51,49

107,68

Ket rekat
Uji basah, kg/cm2

101,26

33,49

57,26

Kekerasan sisi,
kg/cm2

PENUTUP
Bambu yang termasuk tanaman cepat tumbuh dan mempunyai daur yang
relatif pendek (3-4 tahun) merupakan salah satu sumber daya alam yang
cukup menjanjikan sebagai bahan substitusi kayu. Tanaman bambu
khususnya yang berdiameter besar dan dinding bambunya tebal dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku bambu lamina untuk pengganti papan
atau balok kayu sehingga dapat diperoleh nilai tambah yang tinggi.
Bambu lamina dari bilah bambu andong sangat cocok untuk lantai karena
mempunyai sifat kekerasan sisi yang lebih tinggi dibanding kayu jati. Di
samping itu bambu lamina dari bilah bambu andong mempunyai
kestabilan dimensi yang cukup tinggi.
Pengembangan industri bambu lamina dapat menunjang usaha
pemerintah dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan. Dalam proses
pembuatan bambu lamina kegiatan pembuatan bilah harus dilakukan di
hutan atau daerah sekitar hutan sehingga biaya angkutnya murah, limbah
yang terjadi dapat dikembalikan ke hutan dan masyarakat sekitar hutan
dapat terlibat dalam proses produksi bambu lamina

Pengembangan industri bambu lamina harus didukung oleh


tersedianya pasokan bambu secara berkesinambungan,
sosialisasi budidaya bambu kepada masyarakat luas, dan
kegiatan penelitian perlu diarahkan untuk meningkatkan
teknologi pembuatan bambu lamina

TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai