Tumbuhan Untuk Diabetes
Tumbuhan Untuk Diabetes
Bagaimana meningkatkan
kualitas hidup bagi penderita DM?
Salam Redaksi ,
JANUARI 2013
TOPIK UTAMA
Kaki Diabetes
Masalah & pencegahannya
Kisah Nyata
11
Dapur Tumbuh:
Pasta Saus Krim Tomat
12
INFO
14
Pemeriksaan Lab
Diabetes Mellitus
16
18
19
20
Diabetes, bukanlah
akhir dari segalanya
Nusasweet
Profil: Suharini
SANTAI
19
KESEHATAN
8 Titik Perbedaan
10
13
KONTRIBUTOR
PENASEHAT
Direksi RS Dr. OEN
SURAKARTA
PEMIMPIN REDAKSI
Dr. Andi Wibawanto, MPH
TIM REDAKSI
Dr. Antonius Budi Santoso
Dr. Budi Hartono
Dr. Budi Santoso
Dr. Yudhie Chandra Rayon
Junita Tandiyono, S.Psi
Kussetyanto Prihatmono
Retno Wulandari, Amd. Gz
JANUARI 2013 |
Kisah
NYATA
Pak Anton (sebut saja begitu) saat ini berusia 56 tahun adalah seorang ayah dari dua putra. Lima tahun belakangan
ini, Pak Anton rutin berobat ke seorang dokter spesialis penyakit dalam (internist). Pertama kali periksa (lima tahun
lampau) ia datang dengan keluhan mudah capai, maunya makan terus, minum terus, dan seringkali kencing (beser),
terutama malam hari. Kesemutan (jw : gringgingen) ia rasakan di ujung-ujung jari tangan dan kaki. Setelah melalui
serangkaian tes laboratorium, Pak Anton divonis menderita kencing manis atau Diabetes Mellitus (DM). Dokter yang
merawat sudah menjelaskan panjang lebar tentang penyakit ini serta komplikasi yang dapat terjadi.
Namun nasihat tinggallah nasihat. Alih-alih minum obat secara teratur, seringkali Pak Anton ogah minum obat berharihari. Olah raga teratur dan menjaga pola makan pun sering diabaikan. Dia sering mengeluh badannya tidak fit, mudah
lelah dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui bahwa gula darah puasanya mencapai angka 300 mg/dl. Sejak
sekitar satu tahun yang lalu, pandangan matanya mulai kabur, berkabut, mudah silau, dan mata berair. Saat berjalan
di tempat yang minim cahaya, ia harus berpegangan pada lengan istrinya. Pernah saat menyetir mobil, hampir-hampir
ia menyenggol becak yang ada di depannya, bahkan sekali waktu secara tak sengaja ia menabrak pintu kaca yang
ada di depannya saat hendak makan malam di sebuah rumah makan. Merasa panik, ia buru-buru memeriksakan diri
ke rumah sakit mata di Yogyakarta, dan menjalani operasi mata. Ia menderita katarak diabetika. Masih untung penglihatannya dapat kembali, walau tetap harus mengenakan kacamata lensa plus. Menurut penuturan dokter, banyak
pasien lain menjadi benar-benar buta akibat kerusakan pembuluh darah halus di retina yang disebabkan oleh DM,
disebut retinopati diabetika.
Semenjak kejadian itu, kini ia lebih peduli pada dirinya sendiri. Ia telah merasakan salah satu komplikasi DM yang cukup menakutkan. Ia pun ingat dan lebih sadar bahwa DM bisa membuat luka sukar sembuh, terutama dengan adanya
pengalaman kawan seangkatannya yang diamputasi jempol kakinya akibat luka busuk di kaki. Kini ia sadar bahwa DM
bukan saja mengganggu produktivitas kerja tetapi juga berujung pada kematian akibat penyulit / komplikasi berupa
penyakit lain seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal menahun.
Wow, serem juga, DM kelihatannya sepele ternyata punya banyak cara buat gerogoti badan, ujarnya. Sayangnya,
semenjak lima tahun lampau, baru kali ini ia menyadari hal itu dengan baik. DM adalah penyakit yang susah-susah
gampang dan kadang menakutkan. Banyak yang telah merasakan komplikasinya, tetapi banyak juga yang hidup damai dengan DM karena mereka menjaga pola makan, berolahraga, mengonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran
dokter, bahkan tak jarang tetap patuh bila harus memakai insulin sebagai terapi. Jangan sekali-kali anggap enteng
DM, karena lalai sedikit saja, banyak organ akan tergerogoti, pesannya.
2
JANUARI 2013 |
Pendahuluan
Jumlah penduduk dunia yang menderita Diabetes
Mellitus cenderung meningkat dari tahun ketahun. Indonesia sendiri saat ini menduduki rangking ke 4 (empat)
dunia setelah Amerika Serikat, China, dan India dalam
prevalensi diabetes. Dari berbagai penelitian epidemiologi yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa
peningkatan prevalensi akan lebih menonjol perkembangannya di negara berkembang dibandingkan dengan
negara maju. Tahun 2007 prevalensi diabetes mellitus di
Indonesia sebesar 1,2% - 2,3% dari seluruh penduduk,
maka diperkirakan pada tahun 2030 akan ada sebanyak
20,1 juta penderita diabetes di Indonesia. Peningkatan
jumlah penderita diabetes yang besar ini disebabkan
karena faktor demografi, gaya hidup yang kurang sehat,
serta kurang patuh dalam pengelolaan diet dan pengobatan. Data-data diatas menimbulkan keprihatinan dan
perlunya kewaspadaan kita untuk mengenal lebih dalam
mengenai Diabetes Mellitus.
Apa itu diabetes mellitus (DM)? Bagaimana gejala
DM? Apa bahaya diabetes sehingga sering dijuluki the
sillent killer atau Pembunuh Diam-diam? (wow, ngeri
juga) Dapatkah DM disembuhkan? Itulah pertanyaanpertanyaan yang akan coba kita bahas berikut ini.
produksi insulin yang cacat, atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon
yang dihasilkan oleh sel Pulau Langerhans pankreas.
Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor
yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki
sel untuk diubah melalui proses pembakaran / metabolisme menjadi energi untuk melakukan aktivitas. Jika
jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan
gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.
Pada DM Tipe
1, jumlah insulin
kurang, namun
reseptor insulin
permukaan sel
normal, sedangkan
pada DM Tipe 2,
jumlah insulin cukup,
namun terjadi gangguan fungsi reseptor
insulin permukaan
sel; sehingga hasil
dari keduanya adalah
peningkatan kadar
gula dalam darah.
JANUARI 2013 |
GEJALA DM
Hiperglikemia
Kadar glukosa dalam darah yang tinggi di atas 200 mg/
dl, merupakan kadar yang melebihi ambang batas ginjal.
Akibatnya glukosa akan dikeluarkan oleh ginjal melalui
air kemih / urine, dan hasil pemeriksaan glukosa dalam
urine selalu positif. Glukosa dalam urine akan meningkatkan produksi dan pengeluaran urine, sehingga diabetisi akan sering dan banyak membuang air kemih
(poliuri). Sering berkemih dalam jumlah banyak akan
menyebabkan penurunan jumlah cairan dalam tubuh,
yang berakibat diabetisi akan sering dan banyak minum
(polidipsi). Glukosa sebagai sumber energi banyak yang
terbuang saat berkemih, berakibat diabetisi akan lemah
dan loyo, sehingga diabetisi juga semakin sering lapar
dan banyak makan (polifagi). Sering kesemutan pada
ujung jari tangan dan kaki (polineuropati perifer), gatalgatal di kulit (pruritus). Semua hal tersebut di atas merupakan gejala dan tanda seseorang mengidap DM.
Kadar glukosa yang tinggi di atas 200 mg/dl dalam waktu lama akan menimbulkan gangguan fungsi sel. Karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai
sumber energi, maka tubuh akan memecah lemak dan
protein sebagai sumber energi. Akibatnya akan terjadi
penurunan berat badan yang drastis. Penderita tampak
makin kurus. Kerusakan tubuh akan menjadi lebih hebat
bila diabetisi juga mengidap penyakit lain, yaitu tekanan
darah tinggi / hipertensi, kadar lemak dalam darah tinggi
/ hiperkolesterolemia, kadar trigliserida tinggi dan HDL
rendah / dislipidemia, peningkatan berat badan / berat
badan berlebih atau obesitas, maupun kebiasaan merokok.
Hasil akhir dari keadaan di atas adalah komplikasi
berupa kerusakan beberapa organ penting, antara lain
kelumpuhan oleh karena stroke, kebutaan akibat kerusakan lensa mata / katarak diabetika ataupun kerusakan selaput jala mata / retinopati diabetika, serangan
jantung akibat penyempitan / ischaemic myocard ataupun sumbatan pembuluh darah koroner jantung / acute
myocard infarct, yang sering berujung pada kematian,
gagal ginjal / nefropati diabetika yang mengharuskan
penderita menjalani cuci darah seumur hidup, terjadinya
luka/ulkus (biasanya pada kaki) yang lama sembuh dan
terkadang perlu tindakan amputasi sehingga menyebabkan kecacatan, serta impotensi yang mengakibatkan
stress pada seorang lelaki.
Hipoglikemia
Seorang penderita DM dapat secara tiba-tiba mengalami penurunan kadar gula darah yang sangat rendah di
bawah ambang normal yang disebut hipoglikemia. Hal
ini ditandai dengan gemetar, berkeringat, lelah, lapar,
denyut jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan
bibir. Bahkan bisa kejang atau pingsan. Hal ini terjadi bila
mengonsumsi obat anti DM yang tidak disertai cukup
asupan makanan. Otak menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama. Kondisi ini sangat berbahaya
karena menyebabkan kerusakan otak. Tak jarang berakhir pada koma hipoglikemia yang mematikan.
BERMACAM KOMPLIKASI DM
Ketoasidosis Diabetikum
Akibat badan tidak dapat menggunakan glukosa sebagai
sumber energi, maka tubuh akan memecah lemak dan
pada akhirnya protein untuk digunakan sebagai sumber
energi. Namun saat tubuh membakar lemak, terbentuklah hasil sampingan berupa benda keton. Keton bersifat
asam sehingga dalam kadar tinggi dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan metabolisme tubuh yang disebut ketoasidosis diabetikum. Gejala awalnya sama seperti DM. Pernafasan menjadi cepat dan dalam karena
tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah.
Bau napas tercium seperti bau apel manis atau aseton.
Ketoasidosis bisa berkembang menjadi koma hiper-
JANUARI 2013 |
1. Edukasi
Edukasi pada penyandang diabetes meliputi pema haman tentang perjalanan penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan DM secara berke lanjutan, penyulit/komplikasi DM dan risikonya,
dan cara penggunaan obat diabetes/insulin. Selain
itu, untuk mencapai pengelolaan diabetes yang op timal pada penyandang DM dibutuhkan perubahan
perilaku agar dapat menjalani pola hidup sehat me liputi:
6
JANUARI 2013 |
2. Diet atau perencanaan makan
Perencanaan makan menggambarkan apa yang
dimakan, berapa banyak, dan kapan makan. Diet isien atau ahli diet dapat membantu membuat
perencanaan makan yang cocok. Makanan seha ri-hari hendaknya cukup karbohidrat, serat, prote in, rendah lemak jenuh, kolesterol, sedangkan
natrium dan gula secukupnya.
Karbohidrat adalah sumber zat tenaga dan zat gizi
utama yang menyebabkan kadar gula darah naik.
Namun penyandang diabetes tidak usah takut
mengkonsumsi karbohidrat. Kebutuhan karbohi drat pada penyandang diabetes antara 45-65%
kebutuhan kalori dengan asupan karbohidrat terse bar dalam sehari, hindari makan karbohidrat dalam
jumlah besar dalam satu kali makan. Sumber kar-
bohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat kom pleks seperti nasi, roti, mie, dan kentang. Batasi
karbohidrat sederhana seperti gula, kue, tarcis,
dodol, sirup, dan madu.
Serat merupakan bagian dari karbohidrat yang ti dak dapat diserap tubuh, rendah lemak serta ber
pengaruh baik untuk kadar gula darah. Pada umum nya gula darah setelah makan akan naik lebih lam bat bila makan makanan yang mengandung ban
yak serat. Makanan berikut yang mengandung
EDUKASI
PERENCANAAN MAKAN
LATIHAN JASMANI
PENGGUNAAN OBAT
banyak serat makanan adalah havermout, kacang kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan se perti apel, jeruk, pir, sirsak, jambu biji dan lain-lain.
Protein digunakan untuk pertumbuhan & meng ganti jaringan tubuh yang rusak. Sumber protein
terdiri dari protein hewani & protein nabati. Sum ber protein hewani utama adalah ikan atau ayam
tanpa kulit oleh karena rendah kandungan lemak
nya. Sumber protein lemak sedang seperti daging
atau telur sebagai pengganti protein rendah lemak
dapat dikonsumsi kira-kira 3x seminggu. Sedang
kan sumber protein tinggi lemak seperti otak,
merah telur, dan jerohan perlu dibatasi. Sumber
protein nabati adalah kacang-kacangan seperti ka cang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang
kedele, tahu, & tempe. Kebanyakan makanan na bati rendah kandungan lemaknya dan mengan dung lemak tidak jenuh tinggi sehingga dapat
membantu menurunkan kolesterol darah.
Sayuran merupakan bahan makanan yang sehat,
tinggi kandungan vitamin, mineral, dan serat. Sayu ran boleh dimakan bebas tanpa dibatasi dan dian-
jurkan mengkonsumsi aneka ragam sayuran.
Buah-buahan juga merupakan makanan yang se
hat, selain berkalori juga merupakan sumber vita min, mineral, dan serat. Dianjurkan makan buah 2
sampai 3 buah sehari.
Susu merupakan sumber protein, dan mengan dung emak, karbohidrat, dan vitamin serta kalsium
Penyandang diabetes dianjurkan minum susu yang
tanpa atau rendah lemak. Bagi yang menyukai
susu dapat menggantikan 1 lauk hewani dengan
1 penuh takar susu.
3. Latihan jasmani
Kegiatan jasmani seharihari dan latihan secara
teratur 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30
menit. Tujuan latihan jasmani untuk menjaga kebu garan, menurunkan berat badan, dan memperbaiki
sensitivitas insulin sehingga akan memperbaiki
kendali gula darah. Latihan jasmani yang dianjur-
kan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik
seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan
berenang. Hindarkan kebiasaan hidup yang kurang
gerak.
b. Golongan Biguanid
Obat yang termasuk golongan biguanid hanyalah
metformin. Obat ini terutama dipakai pada penyan dang diabetes gemuk. Penggunaan obat ini dikon-
traindikasikan pada gangguan fungsi ginjal & hati.
Metformin sebaiknya diberikan pada saat atau se sudah makan karena dapat menyebabkan mual &
iritasi pada lambung.
c. Golongan Glitazone
Cara kerja obat ini adalah dengan membantu tu buh menggunakan insulin yang tersedia sehingga
lebih efektif. Penggunaan obat ini dikontraindika
sikan pada mereka dengan gagal jantung, penyakit
hati akut, diabetes tipe 1, dan kehamilan.
d. Golongan Penghambat Alpha
Glukosidase (Acarbose)
Obat ini bekerja dengan cara menghambat penye rapan glukosa di usus sehingga mempunyai efek
menurunkan gula darah sesudah makan.
Obat ini hanya mempengaruhi konsentrasi gula
darah setelah makan. Efek samping yang sering
terjadi pada penggunaan obat ini adalah perut
kembung, sering buang angin, dan mencret.
5. Insulin
Insulin diperlukan pada keadaan seperti penurunan
berat badan yang cepat, komplikasi akut DM (hi-
perglikemia berat yang disertai ketosis, ketoasi dosis diabetik, hiperglikemia hiperosmolar non
ketotik, hiperglikemia dengan asidosis laktat), ga gal dengan pengobatan obat diabetes oral dosis
optimal, kehamilan dengan DM, stress berat (in feksi sistemik, operasi besar, stroke, dll), ganggu an fungsi ginjal dan hati yang berat, dan adanya
kontra indikasi/alergi terhadap obat diabetes oral.
JANUARI 2013 |
Kaki Diabetes merupakan salah satu komplikasi diabetes yang sering terjadi. Banyak penelitian menyatakan
bahwa sekitar 4-10% diabetisi akan mengalami masalah kaki diabetes. Sebagian besar diantaranya (4070%) harus menjalani amputasi kaki.
Bagaimana terjadinya?
Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama akan menimbulkan beban kepada
jaringan tubuh. Gula darah yang merupakan nutrisi tubuh, karena jumlahnya berlebih
malah menjadi racun bagi sel-sel tubuh. Penumpukan racun itu akan mengganggu
pembuluh darah dan sel saraf. Jika hal ini berlangsung terus menerus, pembuluh
darah akan mengalami kerusakan dan tidak dapat menyediakan kebutuhan nutrisi dan
oksigen kepada jaringan tubuh yang membutuhkan. Akibatnya, jaringan tubuh menjadi tidak sehat, sel-selnya kekurangan nutrisi dan dalam waktu lama menjadi rusak.
Keadaan jaringan yang tidak sehat ini juga menjadi rentan terhadap masalah infeksi,
karena sistem imunitas jaringan juga menjadi tidak optimal.
Kerusakan sel saraf tepi khususnya pada tungkai kaki menyebabkan kulit kaki mengalami pengurangan sensasi. Selain itu ditemukan juga kelemahan otot-otot intrinsik
kaki, sehingga otot tersebut tidak dapat mempertahankan struktur-struktur dalam
kaki terhadap pengaruh berat badan dan tekanan dari luar (misal: sepatu, alas kaki
yang lain).
Kondisi-kondisi di atas menyebabkan kaki rentan mengalami luka dan infeksi.
Apa tanda-tandanya?
Adanya keluhan kaki kesemutan atau baal (kulit terasa tebal)
Adanya perubahan bentuk kaki seperti jari bengkok, kulit kering dan pecah-pecah, mata ikan, dll
Denyut nadi kaki melemah
2. Kulit melepuh
Terjadi jika sepatu selalu menggesek kaki pada daerah yang sama. Disebabkan penggunaan sepatu yang kurang pas atau tanpa
kaus kaki. Kulit melepuh dapat berkembang menjadi infeksi. Penanganan kulit melepuh adalah dengan tidak meletuskannya.
JANUARI 2013 |
TIPS MENCEGAH
KAKI DIABETES
1. Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, terma suk di pasir dan air.
2. Periksa kaki setiap hari, dan laporkan pada
dokter apabila ada kulit terkelupas atau
daerah kemerahan atau luka.
3. Periksa alas kaki dari benda asing sebelum
memakainya.
4. Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih,
dan mengoleskan krim pelembab ke kulit
yang kering.
5. Gunting kuku dengan cara yang benar, ja ngan membuat luka dan jangan sampai
kuku tumbuh ke dalam daging.
6. Bersihkan kaki setiap hari.
7. Setiap 4-6 jam lepaskan sepatu
8. Gerakkan pergelangan kaki & jari-jari kaki
untuk melancarkan sirkulasi darah.
9. Jangan merendam kaki
10. Jangan menggunakan botol panas / per alatan listrik untuk memanaskan kaki.
11. Jangan menggunakan silet untuk mengu rangi kapalan.
12. Jangan menggunakan obat-obat tanpa an juran dokter untuk menghilangkan mata
ikan.
13. Jangan menggunakan sikat tajam /pisau
untuk kaki.
14. Jangan membiarkan luka di kaki sekecil
apa pun.
JANUARI 2013 |
s
i
p
a
L
g
n
i
d
u
P
KESEHATAN | OLAHRAGA
Bahan Puding
1 bungkus Agar-agar
750 ml Air
100 gr
Susu Bubuk
75 gr
Gula Pasir
Bahan Vla
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai
penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh. Hal ini dapat karena kurangnya
produksi insulin, atau gangguan fungsi insulin.
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang memiliki komplikasi yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula
darah yang tinggi. Tingginya kadar gula dalam tubuh dalam
jangka waktu lama dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, pembuluh saraf, dan organ tubuh lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk mencegah dan mengontrol penyakit ini, agar dapat terhindar dari berbagai komplikasi yang mengancam.
Penanganan diabetes mellitus meliputi empat pilar, yaitu:
Edukasi - Pengaturan makan - Olahraga - Obat-obatan
Dari urutan di atas, obat-obatan dan atau insulin merupakan pilar yang terakhir dalam penanganan diabetes. Dengan demikian, penderita diabetes mellitus (diabetisi) semestinya lebih
memperhatikan tiga pilar utama dan tidak hanya bergantung
kepada obat-obatan atau insulin.
Olahraga merupakan aktivitas yang penting bagi setiap orang.
Pada saat olahraga terjadi peningkatan kebutuhan bahan bakar tubuh oleh otot yang aktif. Di samping itu, terjadi pula reaksi tubuh yang kompleks meliputi fungsi sirkulasi, metabolisme,
dan pengaturan hormonal dan sistem saraf otonom.
Manfaat olahraga bagi diabetisi antara lain meningkatkan
penurunan kadar glukosa dalam darah, mencegah kegemukan, menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar lemak
dalam darah, meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru,
dan meningkatkan kepercayaan diri.
Pada diabetisi, olehraga yang dipilih sebaiknya olahraga yang
disenangi dan melibatkan otot-otot besar. Olahraga sebaiknya
dilakukan secara teratur dan dilaksanakan pada saat yang menyenangkan. Dalam pelaksanaannya, perlu diperhatikan prinsip FITT, yaitu:
Frekuensi : Jumlah olahraga per minggu, sebaiknya dilakukan
secara teratur 3 5 kali per minggu.
Intensitas : Ringan sedang, yaitu hingga mencapai 60%70% denyut jantung maksimum.
(denyut jantung maksimum = 220 - usia dalam tahun).
Time (durasi) : 30 60 menit.
Tiper : olahraga endurans (aerobik) untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi, seperti berjalan, jogging, berenang,
atau bersepeda.
10
JANUARI 2013 |
(PBH)
75 gr
25 gr
1/2 sdt
1 sdt
400 ml
Susu Bubuk
Tepung Maizena
Rum Bakar
Rum Jamaika
Air
Cara Membuat
PUDING:
1. Campurkan semua bahan, masak hingga mendidih.
2. Kemudian dibagi menjadi 3 bagian, 1 bagian ditambahkan coklat bubuk, 1 bagian ditambahkan pewarna makanan
kuning dan 1 bagian tanpa tambahan (tetap putih).
3. Masukkan ke dalam cetakan diurutkan dari adonan putih, kuning kemudian coklat (Setiap penuangan lapisan
adonan tunggu sampai adonan yang pertama membentuk lapisan atasnya, baru dilapisi dengan lapisan berikutnya.
Hal ini dimaksudkan supaya warna tidak tercampur).
4. Dinginkan.
5. Hidangkan dalam keadaan dingin dilengkapi dengan vla.
VLA:
1. Campurkan bahan kecuali Rum Jamaika, masak hingga mendidih.
2. Angkat dan dinginkan.
3. Setelah dingin masukkan Rum Jamaika.
TIPS: Bagi penderita Diabetes Mellitus, resep puding ini bisa digunakan yaitu dengan menggantikan gula pasir dengan pemanis buatan (zero calory sweetener).
healthy by food
MENYEDIAKAN:
Aneka Juice, Catering & Snack Diet, Produk Makanan
& Minuman Kesehatan
JANUARI 2013 |
11
Pelatihan PPI
Pada tanggal 20 Desember 2012 diadakan penyegaran pada tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RS Dr. OEN Surakarta.
Acara ini lebih merupakan sharing antar anggota tim sekaligus update informasi terkini dalam bidang PPI, pembicara pelatihan adalah
beberapa anggota tim yang baru saja mendapatkan pelatihan tentang PPI. Acara yang berlangsung sehari ini kembali menyegarkan
tim PPI tentang perlunya mewaspadai dan mengendalikan infeksi
yang dapat terjadi di rumah sakit.
Pelatihan PPGD
RS Dr. OEN Surakarta bekerjasama dengan PPNI Komisariat RS Dr. OEN Surakarta pada tanggal 5-7 Nopember 2012 mengadakan Pelatihan Penanggulangan Gawat
Darurat bertempat di Ruang Diklat. Acara yg diikuti sebanyak 30 orang perawat ini berlangsung seru & menyenangkan. Tahun 2013 pelatihan ini akan diadakan rutin
setiap bulan, dgn tujuan semua perawat di RS Dr. OEN
Surakarta mampu melakukan penanganan kegawatdaruratan secara tepat.
Pelatihan Nanda NIC NOC
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan berkelas dunia, pada tanggal 12-13 Desember 2012 diadakan Sosialisasi Asuhan Keperawatan sesuai standar internasional
(menggunakan sistem Nanda NIC NOC). Bertempat di
Ruang Diklat, acara ini terselenggara atas kerjasama RS
Dr. OEN Surakarta dengan AKPER Panti Kosala dan diikuti oleh 30 orang peserta.
1. Jadwal
Aturlah jadwal makan
Usahakan makan tepat pada waktunya, hal ini dimaksudkan supaya kadar gula darah stabil. Karena apabila
terlambat makan, maka bisa terjadi hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah) dengan gejala seperti pusing,
mual, mata berkunang-kunang dan bisa pingsan.
Apabila kondisi hipoglikemia ini terjadi, maka segera
minumlah air gula.
2. Jumlah
Perhatikan jumlah/porsi makanan yang anda
konsumsi
Health Expo
RS Dr. OEN Surakarta ikut berpartisipasi pada acara Solo Health Expo 2012 yang bertempat di
Atrium Solo Paragon Life Style Mall dari tanggal 20-24 Desember 2012. Selama acara tersebut,
tercatat lebih dari 400 orang yang berkunjung ke stand RS Dr. OEN Surakarta dan mendapatkan
pemeriksaan tekanan darah, gula darah, serta konsultasi dokter. Dr. Andi Hendrawan, Sp.OT juga
ikut ambil bagian sebagai pembicara Talk Show dengan tema Osteoporosis dan Osteoarthritis.
12
JANUARI 2013 |
Prinsip jumlah makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah sesuai dengan perhitungan
kebutuhan kalori harian. Kebutuhan kalori harian,
dapat anda ketahui dengan berkonsultasi dengan
dokter ataupun dengan ahli gizi. Dari kebutuhan kalori
harian akan diterjemahkan dalam bentuk jumlah
makanan yang harus dikonsumsi dalam satu hari.
3. Jenis
Jenis makanan menentukan kecepatan
naiknya kadar gula darah
13
3. Mikroalbuminuria Urine
Ada tiga tujuan utama pemeriksaan laboratorium bagi penderita diabetes yaitu untuk
menegakkan diagnosis diabetes, pemantauan
efektivitas terapi dan deteksi dini / mengetahui
komplikasi yang mungkin terjadi.
Albumin/Globulin, SGPT (untuk melihat ada tidaknya gangguan hati). Untuk pemeriksaan laboratorium infeksi, sering
dibutuhkan kultur (pembiakan), misalnya kultur darah, kultur urine, atau lainnya. Terkadang juga dibutuhkan pemeriksaan seperti pemeriksaan elektrolit dan analisa gas darah.
14
JANUARI 2013 |
2. Urine Rutin
Pemeriksaan urin rutin meliputi kimia (berat jenis, pH, leu kosit esterase, nitrit, albumin, glukosa, keton, urobilinogen,
Jawaban
8 Titik Perbedaan
JANUARI 2013 |
15
Mitos
FAKTA
Pasien diabetes dapat terus berolah raga, bahkan olah raga sangat dianjurkan untuk menjaga
kesehatan mereka. Berolah raga dapat memperbaiki aliran darah, meningkatkan penyerapan zat
gula oleh sel-sel tubuh, mengontrol berat badan, dan menurunkan kadar kolestrol jahat serta menurunkan tekanan darah. Namun beberapa hal perlu diperhatikan saat berolah raga, misalnya dengan
membatasi tingkatan olah raga agar tidak terlalu capai, dan menyiapkan makanan atau permen untuk
dikonsumsi untuk mencegah kadar gula darah drop.
Mitos
Madu merupakan pengganti gula yang baik dan dapat membuat kadar gula darah
menjadi terkontrol
FAKTA
Baik madu maupun gula sama-sama meningkatkan kadar gula darah. Madu sedikit lebih manis daripada gula pasir, sehingga harus dipergunakan dalam takaran yang lebih sedikit. Kadar karbohidrat yang
terkandung dalam madu juga sedikit lebih tinggi daripada gula pasir, demikian pula kandungan energinya. Jika Anda menyukai rasa madu, Anda tetap dapat menggunakannya, asalkan dalam takaran
secukupnya saja.
Mitos
Jika dokter menyuruh saya menggunakan suntikan insulin berarti saya sudah mengalami diabetes parah
FAKTA
Menggunakan suntikan insulin tidak berarti Anda sudah mengalami diabetes yang parah. Penelitian
menunjukkan bahwa memulai pengobatan diabetes dengan insulin lebih dini akan memberikan manfaat untuk mencegah terjadinya komplikasi ke berbagai organ (misal: stroke, gangguan saraf, dll).
Sebenarnya pada saat terdiagnosa menderita diabetes, pasien telah mengalami penurunan fungsi
sel beta pankreas (sel pembuat hormon insulin alami) sebanyak 50%, namun sejalan dengan waktu,
kemunduran fungsi sel beta akan terus berlanjut, sampai kadar insulin menjadi hampir habis, dan
pada saat itulah pengobatan yang diberikan tidak akan berespon dengan baik. Pada kondisi demikian,
mau tidak mau, suntikan insulin harus diberikan untuk menggantikan hormon insulin alami yang hampir habis. Namun pada titik ini, seringkali komplikasi sudah terjadi, karena perjalanan diabetes sudah
menahun. Memulai suntikan insulin lebih dini akan mencegah berbagai komplikasi diabetes.
Memang pada saat ini peneliti masih terus berjuang untuk memberikan insulin tanpa suntikan, karena
seringkali pasien keberatan menggunakan insulin akibat ketakutan terhadap jarum suntik. Memang
saat ini insulin belum dapat diberikan seperti layaknya meminum obat biasa, namun teknologi masa
kini dengan pena insulin membuat penggunaan insulin tidak lagi menyakitkan.
Mitos
Penderita diabetes yang mengalami keluhan neuropati (rasa kesemutan tebal atau
kebas) pada kakinya dianjurkan untuk berjalan-jalan di atas permukaan kerikil sambil bertelanjang kaki
FAKTA
Menggunakan suntikan insulin tidak berarti Anda sudah mengalami diabetes yang parah. Penelitian
menunjukkan bahwa memulai pengobatan diabetes dengan insulin lebih dini akan memberikan manfaat untuk mencegah terjadinya komplikasi ke berbagai organ (misal: stroke, gangguan saraf, dll).
Sebenarnya pada saat terdiagnosa menderita diabetes, pasien telah mengalami penurunan fungsi
sel beta pankreas (sel pembuat hormon insulin alami) sebanyak 50%, namun sejalan dengan waktu,
kemunduran fungsi sel beta akan terus berlanjut, sampai kadar insulin menjadi hampir habis, dan
pada saat itulah pengobatan yang diberikan tidak akan berespon dengan baik. Pada kondisi demikian,
mau tidak mau, suntikan insulin harus diberikan untuk menggantikan hormon insulin alami yang hampir habis. Namun pada titik ini, seringkali komplikasi sudah terjadi, karena perjalanan diabetes sudah
menahun. Memulai suntikan insulin lebih dini akan mencegah berbagai komplikasi diabetes.
Memang pada saat ini peneliti masih terus berjuang untuk memberikan insulin tanpa suntikan, karena
seringkali pasien keberatan menggunakan insulin akibat ketakutan terhadap jarum suntik. Memang
saat ini insulin belum dapat diberikan seperti layaknya meminum obat biasa, namun teknologi masa
kini dengan pena insulin membuat penggunaan insulin tidak lagi menyakitkan.
FAKTA
Pasien diabetes yg menggunakan insulin/obat anti diabetes dapat makan apa saja
semaunya.
pengobatan bukanlah pengganti untuk pola makan yang baik dan seimbang. Bahkan walaupun
mendapat pengobatan diabetes, pasien harus menjaga pola hidup yang sehat. Obat akan bekerja
lebih baik dan efektif jika pasien mengikuti pola hidup yang sehat.
Mitos
Jika orang tua kita terkena diabetes, maka anak-anaknya juga akan terkena diabetes.
FAKTA
Secara umum, jika salah satu orang tua terkena diabetes melitus tipe 2, maka anak-anaknya cenderung akan terkena diabetes juga, terlebih jika orang tua menderita diabetes sejak usia muda, atau
jika orang tua terkena diabetes keduanya. Kecenderungan ini dapat berkaitan dengan faktor genetik
atau keturunan, maupun karena didikan yang tidak baik dari orang tua, misalnya orang tua yang pola
makannya tidak sehat & tidak pernah berolah raga. Oleh karena itu, anak dari orang tua penderita diabetes masih dimungkinkan untuk mencegah terkena penyakit ini dgn menjalani pola hidup yg sehat.
Mitos
Penderita diabetes tidak boleh mengkonsumsi nasi /makanan kaya karbohidrat lainnya.
FAKTA
makanan yang mengandung karbohidrat merupakan salah satu aspek yang harus diatur dalam menu
sehat penderita diabetes. Mereka masih dapat mengkonsumsi 3-4 kali makanan yang mengandung
karbohidrat, asalkan yang terpenting adalah porsi atau jumlahnya. Mungkin penderita diabetes dapat
mengganti nasi dengan nasi merah, kentang, atau gandum yang indeks glikeminya lebih rendah (tidak
terlalu cepat meningkatkan kadar gula darah).
Mitos
FAKTA
Bila makanan manis itu tergolong makanan yang menyehatkan (misalnya buah-buahan), tidak ada
pantangan untuk mengkonsumsinya asalkan diiringi dengan olah raga. Bahkan beberapa penelitian
telah membuktikan bahwa buah dan sayuran dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung
dan kanker. Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu porsinya harus dikendalikan agar tidak
berlebihan.
Mitos
Buah adalah makanan sehat, sehingga dapat dimakan sebanyak-banyaknya oleh penderita diabetes
FAKTA
Buah merupakan makanan sehat yang mengandung serat, vitamin, dan mineral, namun buah-buahan
juga mengandung karbohidrat (zat gula) cukup tinggi, sehingga jumlahnya perlu diatur dalam menu
makanan. Segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan biasanya tidak menyehatkan.
Mitos
FAKTA
16
Pemanis buatan sebenarnya jauh lebih manis daripada gula biasa dalam takaran yang sama. Dengan
demikian, gula ini hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit untuk mendapatkan rasa manis yang sama
dengan gula biasa. Hal ini membuat kita mengkonsumsi kalori lebih sedikit dibanding gula biasa. Hal
ini memberikan manfaat tersendiri bagi penderita diabetes yang perlu membatasi konsumsi kalori.
JANUARI 2013 |
Demikian sedikit ulasan kita mengenai mitos dan fakta seputar Diabetes Mellitus.
Semoga bermanfaat. (YCR)
JANUARI 2013 |
17
Suharini
Tak ada gading yang tak retak. Tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna. Karena
kesempurnaan hanya milik Allah semata (dan Andra & the back bone....hehehe...maaf,
bercanda).
Itulah kalimat mutiara dari Suharini. Sesuatu banget..... Mbak Rini, demikian tokoh kita kali
ini biasa dipanggil. Sebagai penyandang Diabetes Melitus (DM), wanita kelahiran Madiun,
22 September 40 tahun yang lalu ini tetap berpikiran positif . Pola hidup sehat, kontrol ke
dokter secara teratur, dan olah raga ringan, dengan penuh semangat kini dijalaninya.
Walaupun diketahui menderita DM sejak tahun 1993, ibu 3 orang anak ini (Oky Fauzia E,
14 tahun; Sukma Anggiarini, 12 tahun; dan Sultan Muhammad R, 4 tahun) pantang stres.
Isteri dari Edy Siswoyo ini yakin bahwa DM tidak menghalanginya untuk memberikan yang
terbaik bagi keluarga!
Kesehatan itu mahal harganya, wanita lulusan D3 keperawatan ini menambahkan. Sebenarnya dia sangat ingin mengikuti kegiatan senam Nusasweet (baca ulasan tentang Nusasweet). Namun dikarenakan jadwal kerja yang cukup
padat dan rumahnya yang cukup jauh (di Pakis Boto Wonosari, Klaten), keinginan itu dia alihkan pada hobinya yang
lain, yakni bersih-bersih rumah.
Sembilan belas tahun bukanlah waktu yang pendek bagi Mbak Rini dalam menjalani profesi perawat yang sangat
dicintainya itu. Pertamakali bekerja di RS Dr. OEN SURAKARTA pada tanggal 13 September 1993 (bagian Poliklinik)
dan 3 bulan kemudian ditempatkan ke bagian IGD, sampai sekarang. Wanita yang selalu mengucapkan salam bila
bertemu ini, sangat setuju ketika di tempat kerjanya ini digalakkan kembali program SSP (Senyum, Salam, Peduli).
Alasannya? Ya, karena kita sebagai pribadi juga senang bila melihat orang lain senang. Siapa sih yang tidak senang
bila diberi salam dan senyuman? Itu juga ibadah lho, katanya mantap!
Ketika ditanya tentang buletin ini, dia berkomentar walaupun tipis tetapi syarat dengan manfaat. Artikel-artikel tentang
penyakit ditambah dong, biar para pembaca, terutama yang awam lebih tahu dan mengenal tentang penyakit dan
kesehatan, dia menyarankan.
Okelah Mbak Rini.....sukses terus buat Anda dan keluarga. Walaupun tak ada gading yang tak retak, tapi gading tetaplah gading, tetap tinggi nilainya! (apalagi Gading Marten, menurut Giselle tentunya, halah. Maaf, sulit untuk tidak
bercanda, hehehe). (nodustobias, akhir november 2012)
8 TITIK PERBEDAAN
19
Kaget, bingung, stress atau merasa seperti sudah tidak mempunyai semangat hidup? Mungkin itulah yang Anda
rasakan ketika Anda pertama kali mendengar dokter memvonis kalau Anda terkena diabetes...
Ketika seseorang didiagnosis mengalami penyakit seperti diabetes akan terjadi banyak sekali perubahan baik dari
pola makan, gaya hidup, mindset dan kebiasaan-kebiasaan yang lain, apalagi bagi yang sudah mempunyai pasangan, juga harus menyesuaikan baik kebiasaan maupun komunikasi dengan pasangannya. Penderita harus mulai meninggalkan keadaan nyamannya dan mulai berusaha berjuang merubah gaya hidup. Perubahan inilah yang seringkali
dapat memicu timbulnya stress, bingung dan apabila sampai berkepanjangan dapat menimbulkan terjadinya depresi
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan ketika secara tiba-tiba kita mendapati bahwa kehidupan Anda tidak akan
pernah sama lagi?
1. Diskusikan penyakit Anda dan apa yang dirasakan saat ini kepada keluarga. Orang-orang terkasih Anda adalah
sumber semangat yang luar biasa. Katakan secara terus terang, perubahan apa saja yang terjadi dan bahwa
Anda sedang membutuhkan dukungan mereka dalam proses penyesuaian
2. Temukan program edukasi diabetes (tempat konsultasi) atau support group (klub/kelompok penderita diabetes)
di daerah lingkungan Anda dan berbicara kepada mereka. Menemukan kenyataan bahwa ada orang lain yang
mengalami hal yang sama dengan Anda dan berjuang bersama, akan membuat Anda merasa tidak sendiri dan
lebih kuat
3. Ubah gaya hidup dan pola makan Anda, mulai biasakan hidup sehat.
Masalah seksual juga sering dialami oleh penderita diabetes. Diperkirakan sekitar 40% penderita diabetes kronis
mengalami disfungsi ereksi (pada pria) dan pengurangan pelumasan vagina (pada wanita). Untuk mengatasi hal ini,
keterbukaan dan komunikasi dengan pasangan adalah sangat penting. Biarkan pasangan Anda mengetahui segala
masalah dan keterbatasan Anda serta bersama-sama berusaha menemukan solusinya.
Diabetes bukanlah akhir dari segalanya, ilmu kesehatan dan teknologi untuk pengobatan penyakit ini sudah berkembang sedemikian majunya. Yang dibutuhkan penderita adalah semangat untuk tetap berjuang dan mendisiplinkan diri
dalam menjaga pola hidup sehat. (JT)
20
JANUARI 2013 |
Dapur