Anda di halaman 1dari 6

ALAT

UTILITAS
INDUSTRI KIMIA

PADA

1. Penukar panas
Diagram salah satu jenis penukar panas.

Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan


istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu
alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super
heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling
water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar
perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik
antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun
keduanya bercampur langsung begitu saja. Penukar panas
sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak,
pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam,
refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana
dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan
pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar.
Jenis :
- Shell and Tube, Jenis umum dari penukar panas,
biasanya digunakan dalam kondisi tekanan relatif tinggi,

yang terdiri dari sebuah selongsong yang didalamnya


disusun suatu anulus dengan rangkaian tertentu (untuk
mendapatkan luas permukaan yang optimal). Fluida
mengalir di selongsong maupun di anulus sehingga terjadi
perpindahan panas antar fluida dengan dinding anulus
sebagai perantara. Beberapa jenis rangkaian anulus
misalnya; triangular, segiempat, dll.
- Jenis Plat, Contoh lainnya adalah penukar panas jenis
plat. Alat jenis ini terdiri dari beberapa plat yang disusun
dengan rangkaian tertentu, dan fluida mengalir
diantaranya.
2. Menara pendingin (bahasa Inggris: cooling tower)
adalah alat penghilang panas yang digunakan untuk
memindahkan kalor buangan ke atmosfer. Mendara
pendingin dapat menggunakan penguapan air atau hanya
menggunakan udara saja untuk mendinginkannya. Menara
pendingin umumnya digunakan untuk mendinginkan air
yang dialirkan, pada kilang minyak, pabrik kimia, pusat
pembangkit listrik, dan pendinginan gedung. Menara yang
digunakan bervariasi dalam ukurannya.

Menara pendingin hyperboloid dipatenkan oleh Frederik van


Iterson dan Petronelle Kuypers pada tahun 1929.

3. Generator listrik

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi


energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan
menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal
sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor
punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator
mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah
sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan
listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa
dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan
aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber
enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin
uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir air,
mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan,
energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau
apa pun sumber energi mekanik yang lain.

4. Air Pengisi Ketel


A. Sumber-sumber air pengisi ketel
Macam-macam air yang dapat digunakan sebagai air
pengisi ketel adalah air sumur dan air kondensat. Air
kondensat sudah murni sehingga tidak perlu mengalami
pengolahan yang khusus, sedangkan untuk air yang
berasal dari sumur perlu mendapat pengolahanpengolahan lebih dahulu.
B. Syarat Air Pengisi Ketel
Pada dasamya air yang akan digunakan, terutama yang
digunakan sebagai air pengisi ketel, harus memenuhi
syarat. Air yang berasal dari alam (sungai dan tanah)
tidak ada yang dalam keadaan mumi, biasanya terdapat
pengotor-pengotor, antara lain :
1. Zat tersuspensi, seperti lumpur dan tanah liat.
Biasanya dihilangkan dengan penyaringan.
2. Zat terlarut, seperti garam-garam mineral (garam
magnesium,
kalsium dan lain-lain).

5. Alat Penukar Ion

Air sungai dan air tanah mula-mula ditampung di bak tarik


yang dilengkapi pompa untuk dialirkan ke bak pencampur
dan diberi tawas sebagai flokulan. Air yang telah diberi
tawas dialirkan ke bak penggumpal untuk memberi waktu
flokulasi pengotor dalam air. Air dengan flok-flok pengotor
dialirkan ke bak pengendap agar flok-flok yang terbentuk
turun dan terpisah dari air. Air yang keluar dari bak
pengendap sudah jernih tapi masih ada pengotor yang
melayang, oleh karena itu air kemudian disaring dengan
saringan untuk memisahkan partikel ini. Air yang telah
disaring
masih
mengandung
zat-zat
terlarut
yang
menimbulkan kesadahan. Untuk menghilangkan pengotor
yang terlarut ini digunakan zat yang dapat menyerap ion-ion
dalam larutan tersebut. Dengan ion exchanger, diharapkan
air yang akan digunakan pada proses memiliki kesadahan
sesedikit mungkin bahkan 0 agar tidak menimbulkan kerak.

6. Sistem Udara Tekan


a. Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor;
Debu menyebabkan lengketnya katup/ kran, merusak
silinder dan pemakaian yang berlebihan.
b. Pendingin antar tahap: Menurunan suhu udara
sebelum masuk ke tahap berikutnya untuk mengurangi
kerja kompresi dan meningkatkan efisiensi. Biasanya
digunakan pendingin air.
c. After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air
dalam udara dengan penurunan suhu dalam penukar
panas berpendingin air.
d. Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-cooler
dihilangkan dengan menggunakan pengering udara,
karena udara tekan untuk keperluan instrumen dan
peralatan pneumatik harus bebas dari kadar air. Kadar air
dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel
silika/karbon aktif, atau pengering refrigeran, atau panas
dari pengering kompresor itu sendiri.
e. Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar
air diguakan untuk membuang kadar air dalam udara
tekan. Trap tersebut menyerupai steam traps. Berbagai
jenis trap yang digunakan adalah kran pengeluaran

manual,
klep
pengeluaran
otomatis
atau
yang
berdasarkan waktu dan lainnya.
f. Penerima:
Penerima
udara
disediakan
sebagai
penyimpan dan penghalus denyut keluaran udara
mengurangi variasi tekanan dari kompresor
7. Ketel Uap (bahasa Inggris:boiler) adalah alat untuk
menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk
pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar pendidih
bermacam-macam dari yang populer batubara dan minyak
bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain.
Pendidih merupakan bagian terpenting dari penemuan mesin
uap yang merupakan pemicu lahirnya revolusi industri.
Material :
Bejana pada suatu ketel uap biasanya terbuat dari baja
(steel /alloy steel), atau awalnya dari besi tempa. Baja
stainless sebenarnya tidak disarankan (oleh ASME Boiler
Code) untuk digunakan pada bagian-bagian yang basah dari
ketel uap modern, tapi seringkali digunakan pada bagian
super heater yang tidak akan terpapar ke cairan ketel
uap.Tembaga atau kuningan sering digunakan karena lebih
muddah di-pabrikasi untuk ketel uap ukuran kecil.
Sejarahnya, tembaga sering digunakan untuk peti api
(firebox)(terutama untuk lokomotif uap air, karena
kemudahannya dibentuk dan pengantar panas yang tinggi;
namun, saat ini, harga tembaga yang tinggi menjadi pilihan
yang tidak ekonomis dan lebih murah menggunakan
material pengganti (seperti baja)
Untuk kebanyakan ketel uap Victorian, hanya menggukaan
besi tempa kwalitas paling tinggi, yang dirakit menggunakan
keling (rivet). Kualitas yang tinggi dari lembaran dan
kecocokan untuk kehandalan yang tinggi digunakan pada
aplikasi yang kritikal, seperti ketel uap tekanan tinggi. Pada
abad 20, untuk praktisnya disain bergerak kearah
penggunaan baja, dimana lebih kuat dan lebih murah,
dengan konstruksi las, yang lebih cepat dan sedikit pekerja.

Besi tuang (cast iron)digunakan untuk bejana pemanas


untuk pemanas air. Walaupun suatu pemanas biasanya
disebut "pendidih" (boiler), karena tujuannya adalah untuk
membuat air panas, bukan uap air, karena dioperasikan
pada tekanan rendah dan menghindari pendidihan
sebenarnya. Kerapuhan dari besi tuang menjadikannya tidak
cocok untuk ketel uap tekanan tinggi

Anda mungkin juga menyukai