Perencanaan Puskesmas
Perencanaan Puskesmas
PENGERTIAN MICROPLANNING
Perencanaan
Tingkat
Puskesmas,
bertujuan
meningkatkan
kemampuan
menggerakan
stafnya
dalam
pelaksanaan
kegiatan
yang
telah
direncanakan
FORMAT MICROPLANNING
1. Pendahuluan
2. Keadaan dan Masalah
3. Tujuan dan Sasaran
4. Pokok kegiatan dan Tahapan pelaksanaan tahunannya
5. Penyusunan kebutuhan sumber daya
6. Pemantauan dan Penilaian
7. Penutup
DEFINISI:
1. Perencanaan: salah satu fungsi manajemen yg merupakan keseluruhan proses
memilih alternatif, langkah dan alokasi sumber daya yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan
2. Masalah: sesuatu yang perlu dipecahkan mengingat adanya kesenjangan antara
tujuan yang diharapkan dengan kenyataan
3. Tujuan: pernyataan tentang sesuatu yang ingin dicapai dalam kurun waktu
tertentu, yang dinyatakan dalam uraian pokok dan ringkas serta tidak perlu
dinyatakan secara kuantitatif
4. Sasaran: suatu pernyataan tentang suatu hasil yang terukur (kuantitatif) dan yg
direncanakan dicapai dalam kurun waktu tertentu
5. Kebijakan: ketentuan yang ditetapkan untuk dipergunakan sebagi pedoman atau
petunjuk untuk menyelenggarakan upaya dalam mencapai tujuan dan sasaran
6. Strategi: arah dan cara bertindak yang dipilih dengan memperhitungkan berbagai
segi, serta faktor lingkungan, untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai
Masukan
1. Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2. Informasi: hasil rapat dinas kab /kota, rapat kecamatan, kebijakan, program dan
konsep baru
Proses .
1. Analisis hambatan dan masalah, Analisis sebab masalah,
2. Merumuskan alternatif pemecahan masalah
Keluaran
Masukan
1. Laporan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor terkait
2. Inventarisasi masalah/hambatan dari masingmasing sektor dalam pelaksanaan
program kesehatan
3. Pemberian informasi baru
Proses
1. Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan
2. Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing sector
3. Merumuskan cara penyelesaian masalah
Keluaran
1. Rencana kerja tribulan yang baru
SUPERVISI
eksternal
dilakukan
oleh
masyarakat,
dinas
kesehatan
POSYANDU KB-KES
Merupakan salah satu bentuk kegiatan BPD (dulu LKMD), dimana masyarakat
(antara lain PKK) menyelenggarakan pelayanan 5 program prioritas secara
terpadu di satu tempat dan dalam waktu yang sama, dengan bantuan pelayanan
langsung dari staf Puskesmas, yaitu pada jenis pelayanan yang masyarakat
tidak kompeten untuk memberikannya sendiri.
KETERPADUAN POSYANDU
1. Keterpaduan antar 5 program (KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan
diare)
2. Keterpaduan antar sektor terkait (BPD, PKK, BKB, Kes
POLINDES
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai
kelengkapan dari pembangunan kesehatan masyarakat desa, untuk memberikan
pelayanan KIA dan KB.
Dikelola BDD kerjasama dengan dukun bayi serta dibawah pengawasan dokter
Puskesmas
Tinggi badan <145 cm , Jarak antar dua kehamilan < 2 th , Jumlah paritas > 3
PERSYARATAN POLINDES
1. Adanya BDD
2. Adanya peralatan: bidan kit, IUD kit, imunisasi, TB, Infus set, obat sederhana &
uterotonika, buku KIA-KB, inkubator
3. Memenuhi syarat rumah sehat: air bersih, ventilasi cukup, penerangan cukup,
SPAL, pekarangan bersih, ukuran minimal: 3x4m2
4. Lokasi terjangkau roda 4
5. Ada tempat bersalin, post partum, 1 TT
TUJUAN
POLINDES
Tujuan Umum:
Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan KIAKB kepada masyarakat desa
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan jangkauan dan mutu ANC dan persalinan normal di desa
2. Meningkatkan pembinaan dukun desa
3. Meningkatkan konsultasi dan penyuluhan
4. Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak oleh bidan
KEGIATAN POLINDES
1. ANC
2. Persalinan normal
PENGERTIAN SP2TP
2. Ketenagaan
3. Sarana
4. Kegiatan pokok Puskesmas
MACAM PENCATATAN
FORMULIR PELAPORAN
1. Formulir LB: untuk data kesakitan dan obat dengan LPLPO
2. Formulir LT: untuk data kegiatan
3. Formulir LS: untuk data sarana, kegiatan dan kematian
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bidang kesehatan tingkat kecamatan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan
manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisian. Manajemen
Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, penegendalian-pengawasan dan
pertanggung jawaban. Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun
upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun, agar
Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat di pertanggungjawabkan.
Rencana ini disusun melalui pertemuan perencanaan tahunan Puskesmas yang dilaksanakan
sesuai dengan siklus perencanaan kabupaten/kota serta dikoordinasikan dengan camat.
Menurut UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
perencanaan adalah suatu proses untuk mengembangkan dan menentukan upaya yang tepat
untuk dilaksanakan di masa depan yang telah ditetapkan melalui urutan pilihan dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan merupakan langkah awal dalam
siklus manajemen yang akan dilanjutkan dengan unsur-unsur lain seperti: pelaksanaan program
Tujuan
Proses:
Inisiatif Lokakarya persiapan ini digagas oleh Dinkes kabupaten/kota
Puskesmas sebagai pelaksana lokakarya.
dan staf
Tujuan
Pada akhir lokakarya tim perencana Puskesmas dapat:
Merumuskan rencana tindak lanjut untuk proses pengawalan dokumen sampai masuk
dalam musrenbang kecamatan, renja SKPD dan musrenbang kabupaten.
Proses
Lokakarya ini dipersiapkan oleh fasilitator beserta tim perencana Puskesmas yang sudah
dibentuk pada tahap orientasi.
TAHAP 3: Pengawalan
Tahap ini dilaksanakan segera setelah lokakarya perencanaan tingkat Puskesmas sampai
disetujuinya masuk pada agenda hasil musrenbang kecamatan, pada Renja SKPD dan pada
Musrenbang Kabupaten/Kota.
Tujuan
Proses