3. Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder merupakan glaukoma yang timbul akibat adanya
penyakit mata yang mendahuluinya seperti :
4. Glaukoma absolut
Adalah hasil akhir dari semua glaukoma yang tidak terkontrol
dimana mata akan menjadi keras, tidak dapat melihat dan sering merasa
nyeri. 1
2.4 Etiologi
a. Tekanan intra okuler
Peningkatan tekanan intra okuler mendahului kelainan diskus optikus dan
lapangan pandang selama berbulan bulan hingga bertahun. Sebagian mata
menoleransi peningkatan tekanan intra okuler tanpa mengalami kelainan
diskus atau lapangan pandang.
Tekanan intra okuler yang lebih tinggi berkaitan dengan kehilangan lapangan
pandang yang lebih berat. Bila pada pemeriksaan pertama ditemukan
kehilangan lapangan pandang glaucomatosa resiko perkembangan lebih lanjut
akan jauh lebih besar.
Pengendalian tekanan intra okuler dapat memperlambat kerusakan diskus
optikus dan kehilangan lapangan pandang. Pada setiap penurunan tekanan
intra okuler 1 mmHg terdapat penurunan resiko progresifitas glukoma sebesar
10 %.1
Proses yang terjadi akibat meningginya tekanan intraokulert :
trabecular meshwork obstruksi oleh benda asing (misalnya
glikosaminoglikan, pigmen, sel darah merah)
trabecular hilangnya sel endotel (yang mengakibatkan trabecular balok
sekering)
Kehilangan aktivitas fagositosis sel endotel trabecular
Kehilangan vakuola raksasa dari kanal endotelium Schlemm
Mengurangi ukuran pori dan kepadatan di dinding kanal Schlemm.10
b. Usia
Pada umumnya POAG ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun walaujuga
ditemukan pada usia muda.2
c. Riwayat Keluarga
tingginya TIO dan apakah glaukoma dalam tahap awal atau lanjut.
Secara kerusakan
dalam tahunan. TIO yang tinggi 40-50 mmHg dapat menyebabkan
kehilangan
penglihatan yang cepat dan mencetuskan oklusi pembuluh darah
retina9.
b. Halo sekitar cahaya dan kornea yang keruh
Kornea akan tetap jernih dengan terus berlangsungnya pergantian
cairan oleh
sel-sel endotel. Jika tekanan meningkat dengan cepat (glaukoma
akut sudut
tertutup), kornea menjadi penuh air, menimbulkan halo di sekitar
cahaya9.
c. Nyeri. Nyeri bukan karakteristik dari glaukoma primer sudut
terbuka9.
d. Penyempitan lapang pandang
Tekanan yang tinggi pada serabut saraf dan iskemia kronis pada
saraf optik
menimbulkan kerusakan dari serabut saraf retina yang biasanya
menghasilkan
kehilangan lapang pandang (skotoma). Pada glaukoma stadium
akhir
kehilangan lapang penglihatan terjadi sangat berat (tunnel vision),
meski visus
pasien masih 6/6.
2.7 Diagnosis
Diagnosis primery open angel glaucoma ditegakkan apabila:
normal saat pertama kali diperiksa, sehingga diperlukan pula pemeriksaan diskus
optikus glaukomatosa ataupun pemeriksaan lapangan pandang.3
Pemeriksaan Gonioskopi
Pada pemeriksaan gonioskopi, dapat dilihat struktur sudut bilik mata
depan. Lebar sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan pencahayaan
oblik bilik mata depan. Apabila keseluruhan trabecular meshwork, scleral spur
dan prosesus siliaris dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka. Apabila hanya
Schwalbes line atau sebagian kecil dari trabecular meshwork yang dapat terlihat,
dinyatakan sudut sempit. Apabila Schwalbes line tidak terlihat, sudut dinyatakan
tertutup.8
Mata miopi yang besar memiliki sudut lbar dan mata hiperopia kecil memiliki
sudut sempit.Pembesaran lensa seiring dengan usia mempersempit sudut ini dan
berperan pada beberapa kasus glaucoma.1
Penilaian Diskus Optikus
Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian tengahnya (depresi
sentral). Atrofi optikus akibat glaukoma menimbulkan kelainan-kelainan diskus
khas yang terutama ditandai oleh pembesaran cawan diskus optikus dan
pemucatan diskus di daerah cawan. Selain itu, dapat pula disertai pembesaran
konsentrik cawan optik atau pencekungan (cupping) superior dan inferior dan
disertai pembentukan takik (notching) fokal di tepi diskus optikus.
Kedalaman cawan optik juga meningkat karena lamina kribrosa tergeser ke
belakang dan terjadi pergeseran pembuluh darah di retina ke arah hidung. Hasil
akhirnya adalah cekungan bean-pot, yang tidak memperlihatkan jaringan saraf di
bagian tepinya
Pada penilaian glaukoma, rasio cawan-diskus adalah cara yang berguna
untuk mencatat ukuran diskus optikus. Apabila terdapat kehilangan lapangan
pandang atau peningkatan tekanan intraokuli, rasio cawan-diskus lebih dari 0,5
atau terdapat asimetri yang bermakna antara kedua mata sangat diindikasikan
adanya atrofi glaukomatosa.8
penyakit.
Pada
stadium
akhir,
ketajaman
penglihatan
sentral
0,25% dan 0,5%, betaksolol 0,25% dan 0,5%, levobunolol 0,25% dan 0,5% dan
metipranol 0,3%. 1
Apraklonidin (larutan 0,5% tiga kali sehari dan 1% sebelum dan sesudah terapi
laser) adalah suatu agonis alfa adrenergik yang baru berfungsi menurunkan
produksi humor akueous tanpa efek pada aliran keluar. Obat ini tidak sesuai untuk
terapi jangka panjang karena bersifat takifilaksis (hilangnya efek terapi dengan
berjalannya waktu) dan tingginya reaksi alergi. Epinefrin dan dipiferon juga
memiliki efek yang serupa. 1
Brimonidine (larutan 0,2% dua kali sehari) adalah suatu agonis adnergik alfa yang
terutama menghambat pembentukan aqueous humor dan juga meningkatan aliran
aqueous keluar.Obat ini dapat digunakan sebagai lini pertama atau sebagai
tambahan tetapi reaksi alergi sering ditemukan.1
hyperemia
konjungtiva,
hiperpigmentasi
kulit
periorbita,
Epinephrine 0,25%-2% diteteskan sekali atau dua kali sehari untuk meningkatkan
aliran aqueous humor dan sedikit banyak disertai penurunan pembentukan
aqueous humor . 1
Dipivefrin adalah salah satu prodrug epinefrin yang dimetabolisme secara intra
okuler menjadi bentuk aktifnya.Baik epinefrin maupun dipivefrin tidak boleh
digunakan untuk mata dengan sudut bilik mata yang sempit. 1
humor. 1
Glycerin (glycerol) oral 1 mL/kg BB dalam suatu larutan 50% dingin dicampur
dengan jus lemon adalah obat yang paling sering digunakan tetapi harus hati-hati
bila digunakan pada pengidap diabetes.Pilihan lain adalah isosorbide oral dan
urea intravena atau manitol intravena. 1
menyembuhkan
glaukoma,
namun
sering
dilakukan
daripada
dengan obat-obat tetes bius, perawatan laser dilaksanakan melalui lens kontak
yang berkaca pada sudut mata (angle of the eye). Microscopic laser yang
membakar sudut mengizinkan cairan keluar lebih leluasa dari kanal-kanal
pengaliran.1
Tindakan siklodestruktif
Kegagalan
terapi
medis
dan
bedah
dapat
menjadi
alasan
untuk
1.9 Komplikasi
Kontrol tekanan intraokular yang jelek akan menyebabkan semakin rusaknya
nervus optik dan semakin menurunnya visus sampai terjadi kebutaan.4
1.10 Prognosis
Tanpa pengobatan primery open angel glaucoma dapat berkembang secara
perlahan hingga akhirnya menimbulkan kbutaan total. Apabila obat tetes
antiglaukoma dapat mengontrol tekanan intra okuler mata yang belum mengalami
glaukomatosa yang luas, prognosisnya akan baik.Apabila proses penyakit
terdeteksi secara dini sebagian besar pasien pasien glaucoma dapat ditangani
secara baik. 1
BAB III
KESIMPULAN
Glaukoma berasal dari bahasa Yunani: Glaukos yang berarti hijau kebiruan
yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita ditandai dengan adanya
peningkatan tekanan bola mata, atropi papil saraf optik dan menciutnya lapang
pandang.
Sedangkan Primary open angle glaucoma (POAG) terjadi
karena kerusakan nervus optikus dan kehilangan lapangan pandang
yang bersifat kronis dan slowly progresif.Faktor utama yang
menyebabkan POAG adalah peningkatan tekanan intra okuler.
Glaukoma terbagi menjadi tipe primer, sekunder dan kongenital. Tipe primer
terbagi menjadi glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Manifestasi
klinik pada glaucoma adalah penglihatan kabur mendadak, nyeri hebat, mual, muntah
dan melihat halo (pelangi disekitar objek).
Penatalaksanaan pada glaukoma adalah terapi medikamentosa, obat tetes mata
lokal dan terapi bedah. Prognosis Primary open angle glaucoma akan baik
bila penderita dapat mengetahui secara dini penyakitnya dan
melakukan pemeriksaan.
DAFTAR PUSTAKA