Johan Halim1
ABSTRACT
I. PENGERTIAN LEASING
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 30
mengistilahkan leasing menjadi kegiatan sewa guna usaha
dalam Buku Standar Akuntansi Keuangan. Kegiatan sewa guna
usaha diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia pada
tahun 1974 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama
Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan clan Menteri
Perindustrian No. Kep-122/MK/2/1974, No. 32/M/SK/ 2/1974
clan No. 30/Kpb/I/74 tanggal 7 Pebruari 1974 tentang "Perijinan
Usaha Leasing", Sejak saat itu dan khususnya sejak tahun
1980 jumlah perusahaan sewa guna usaha dan transaksi sewa
1
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur dan Universitas Katolik Indonesia Atma
3. Fleksibilitas;
Kondisi bisnis dan persyaratan berubah setiap saat. Jika
aset dileasekan, perusahaan dapat mengganti aset tersebut
dengan mudah sebagai respon terhadap perubahan.
Contoh dari kondisi ini adalah industri berteknologi tinggi
dengan perubahan yang cepat di bidang komputer, robotik,
dan telekomunikasi. Fleksibilitas adalah alasan utama
berkembangnya leasing otomotif.
1. Meningkatkan penjualan.
Dengan menawarkan kepada konsumen potensial pilihan
untuk melease produknya, manufaktur atau dealer dapat
secara signifikan meningkatkan volume penjualan.
2. Kelangsungan hubungan dengan lessee.
Dalam leasing, lessor dan lessee mempertahankan
hubungan selama periode tertentu dan hubungan bisnis
jangka panjang sering terbina melalui leasing.
3. Nilai sisa dipertahankan.
Di dalam kontrak lease, hak kepemilikan dari aset yang
dilease tidak pernah beralih ke lessee. Keuntungan lessor
dari kondisi ekonomi dapat menimbulkan nilai residu yang
signifikan pada akhir periode leasing. Lessor dapat
meleasekan aset kepada lessee yang lain atau menjual
aset dengan mengakui keuntungan penjualan. Dalam
ringkasan, kontrak lease sering terdengar sebagai praktek
bisnis baik bagi lessee maupun lessor. Sisa dari bab ini
akan mendiskusikan kerumitan dan ketertarikan perlakuan
akuntansi untuk lease.
Syarat-syarat pembatalan
Beberapa leasing tidak dapat dibatalkan, artinya kontrak
leasing ini hanya dapat dibatalkan apabila ada ketidakpastian di
masa yang akan datang atau syarat-syarat pembatalan dan
denda pada leasing ini sangat mahal bagi lessee sehingga
pembatalan tidak terjadi. Semua leasing yang dapat dibatalkan
termasuk dalam operating lease; beberapa, tidak semua,
Periode lease
Untuk tujuan akuntansi, akhir dari periode lease didefinisikan
sebagai akhir dari periode leasing yang tidak dapat dibatalkan,
ditambah semua opsi pembaruan yang dijalankan. Opsi untuk
pembaruan adalah syarat leasing seperti tingkat bunga leasing
yang menarik atau syarat-syarat lain yang lebih disenangi,
yang, dalam perjanjian lease dianggap sebagai pembaruan
yang lebih panjang dari masa periode lease yang sudah
disepakati.
Nilai residu
Harga pasar dari aset yang dilease diakhir periode lease
dianggap sebagai nilai residu. Dalam beberapa perjanjian
leasing, periode leasing diperpanjang sampai hampir seluruh
Lessor
1. Unsur-unsur berikut dari investasi bersih dalam lease
jenis penjualan dan lease pembiayaan langsung pada
setiap tanggal neraca:
a) piutang pembayaran lease minimum pada periode
mendatang dengan menyajikan pengurangan
tersendiri untuk biaya eksekutori dan akumulasi
penyisihan untuk piutang pembayaran lease
minimum yang tidak tertagih;
b) nilai residual tidak dijamin yang memberi
keuntungan bagi lessor.
c) Pendapatan diterima di muka;
d) Biaya langung awal, untuk lease pembiayaan
langsung saja.
2. Pembayaran lease minimum mendatang yang akan
diterima setiap tahun selama lima tahun berturut-turut
per tanggal neraca terakhir yang disajikan, termasuk
informasi mengenai sewa kontinjen;
3. Jumlah pendapatan diterima di muka yang termasuk di
dalam laba guna meng-offset biaya langsung awal
untuk setiap tahun penyajian perhitungan rugi-laba;
4. Untuk lease operasi, harga pokok aktiva lease kepada
pihak lain dan akumulasi penyusutannya;
KEPUSTAKAAN
Kieso, Donald E., and Weygandt, Jerry J., and Warfield, Terry D.,
2004, Intermediate Accounting, 11th edition, John Wiley &
Sons Inc., USA
Skousen, K. Fred, and Stice, Earl K., and Stice, James D., 1997,
Intermediate Accounting, 13rd edition, South-Western
College Publishing, Cincinnati, Ohio
Pratt, Jamie, 2000, Financial Accounting in an economic context,
4th edition, South-Western College Publishing, Cincinnati,
Ohio
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan per
1 April 2002, Penerbit Salemba Empat, Jakarta