KAMAR BEDAH
SUKENDAR,SKM,SH,MH.K
es
Hotel Bidakara
19 Februari 2015
Latar Belakang
Perkembangan ilmu keperawatan yang kian maju
dan sejalan dengan IPTEK dan tekhnologi
komputerisasi yang begitu pesatnya dalam dunia
medis dan keperawtan yang semakin berkembang,
peranan rumah sakit sangat penting dalam
menunjang kesehatan dari masyarakat
berikan,
siapa yang melakukan pelayanan,
serta konsumen yang menilai
sesuatu pelayanan melalui
harapan yang di inginkannya.
Kesehatan dan
keselamatan klien
PENDIDIKAN
KEPERAWATAN
DASAR HUKUM
KEPRE
S
PEM
DA
PER
PU
UU
PK
NO.2
9/200
4
UU
RS
NO.4
4/200
9
UU
PKEP
NO.3
8/14
KEPM
EN
UU
KES
NO.3
6/200
9
PERAW
AT
UU
PB
NO.2
5/
PERD
A
Pasal 20:
SIPP hanya berlaku 1 (satu0 tempat
praktek
SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada perawat paling banyak
untuk dua tempat.
(Kemitraan): bidang
perawatan, perawat adalah
mitra dokter (sejajar)
Hubungan delegasi: bidang
kedokteran, perawat adalah
bawahan atau asisten dokter
Syarat delegasi
(Guwandi)
Tidak boleh mendelegasikan
BIDANG HUKUM
PIDANA
BIDANG HUKUM
PERDATA
BIDANG HUKUM
ADMINISTRASI
Perbuatan
melanggar
(2)
bentuk:
Perbedaan Dr - Wat
Dokter
Asuhan keperawatan
Menyuluh
Prognosis
Membuat nyaman /
mengurangi
penderitaan
Menghibur
Memberi delegasi
Tak pernah menerima
Meng-konseling
Menerima delegasi
Tak pernah memberi
delegasi
Hadir/tatap muka
penuh
Pola fasyankes
Bersama
Hanya 2 Tempat
Praktek 2 papan
nama/TP
Sendiri
Hirarki Praktisi :
Ps 32
ay 3 & 4
Ners spes
Profesi Ners
Vokasi (>= D3)
Ps 20 jo 21 j0 19
ay 2b
Hanya berasal dari
2 SIPP
Bentuk Delegasian
Ps 29 ay 1,2 jo Ps 32
Delegatif
mandat
pemberi delegasian
(DPJP) di fasyankes
kuratif & rehab
Dibatasi : Th/
parenteral & menjahit
luka
Pemberi delegasi
Taja hrs lakukan
supervisi masih di
KOMBINASI TINDIK KHUSUS: UKM
MENJALANKAN PROGRAM KESpemberi
penerima delegasian
sbg 1 pihak ikut
tergugat (kelengkapan
para pihak)
Praktisi (profesi,
vokasi)
Dibatasi tindik :
suntik, infus, imunisasi
DELEGASI/MANDAT:
kepanjangan tangan Dr
sepanjang D/ Th/ Pr/ pasien belum/tidak
stabil = kewenangan medik
Perawat memiliki SIP tersendiri
BEDANYA
KELALAIAN MEDIS dapat dipersalahkan , sedangkan pada
KECELAKAAN MEDIS Tidak dapat dipersalahkan, asalkan
kecelakaan ini kecelakaan murni, dimana tidak ada unsur
kelalaiannya.hal ini disebabkan karena di dalam hukum
medis yang terpenting bukanlah akibatnya, tetapi
bagaimana sampai terjadi akibat itu, bagaimana tindakan
itu dilakukan. Untuk itu dipakailah tolok ukur yaitu Etik
Kedokteran , sop keperawatan dan standars profesi Medis.
(1)
RISIKO Keperawatan
INHEREN PADA SETIAP TINDAKAN
KEPERAWATAN
SEBAGIAN DIANGGAP ACCEPTABLE:
1.
2.
3.
PERJALANAN
PENYAKIT DAN
KOMPLIKASI
ACCEPTABLE
RISKS
ADVERSE
EVENTS
UNFORESEEABLE
RISKS
LATENT
ERRORS
PREVENTABLE
PREVENTABLE
ADVERSE
ADVERSE EVENTS
EVENTS
ACTIVE ERRORS
(Error of planning &
error of execution)
NEGLIGENT
ADVERSE EVENTS
(KELALAIAN MEDIS)
+ DAMAGE
+ DIRECT
CAUSAL
Perdata
4 kewajiban Dr
Administratif
Etika
Ps 58 UU Pra-wat
Permenkes
KODE-WAT
Perbuatan Melawan Hukum
Hk Tort
Hk disiplin
. pasal
indisipliner
UU PRADOK
80(2)
21
50 jo
49
Sanksi Disiplin
o/Konsil
Sanksi Etis via MKE-Wat PPNI (42)
PPNI
MAKERSI
Ps 42
Dewan Dosen/KPS
Kolegium
Pan.Adhoc Disiplin Dik wat
Peer group
NERS
PN Pidana
PN Perdata
Mediasi
Ps 29 UU Kes 36/09
Denda
PP Ps 58 (3)
Adm
MKD-wat
K-WAT
Merasa dirugikan
Ps 50 jo 49
Peradilan
Adverse event =
Pers
malpractice
DIR RS : Ps 80
PIDANA UU Pradok
BPSK-Kesehatan
Pembela
NERS/RS
FIK
PN Pidana
Pendampingan
Medikolegal
Tim
Saksi Ahli
SP3
Polda
Konseling Hukum
TS RS berbeda
BPA
PPNI
Iuran Anggota
Tambahan Biaya
Rehab Bonafiditas
Hak Jawab
AE = koinsiden
Tindik Sesuai SP/SOP
Itikad Baik
Anggota PPNI
Contributory Negligc
Asuransi Profesi
iuran KTA PPNI/STR/SIPP
aturan daluwarsa
NERS
RS setempat risiko diiyakan
TERADU
balas gugat
Jangan Mau Dipecah
ASURANSI PROFESI
Pers
Biaya Disiapkan
Rekam Medik dll
PRADUGA
TDK BSALAH
Pasien
Bukan
konsumen
struktur
ADVOKASI JIKA
DIPAKSA BOHIR
PENUHI R.O.I.
Professional Dignity
Otonomi Profesi
Clinical Privilege
SPEKTRUM
PERLINDUNGAN
HUKUM
Aktif via Pendampingan
medikolegal
Preventif preemptif
Via Hukum responsif
Sistem Etikolegal
>< CHARACTER
ASSASINATION,
>< PENYIDIK
OVER ACTING,
SKEMA PEMBELAAN
RISK MANAGEMENT
ASURANSI PROFESI
>< GANTI RUGI
IMATERIAL >>>
Kesimpulan
Berlakunya UU Keperawatan menimbulkan
Terima Kasih
BR.SUKENDAR,SKM,SH,MH.KES
PRAKTISI HUKUM KESEHATAN ,ILC
HP. 085210486321/081288728320
Email:
42
sukendarlaw@yahoo.com
sukendar04@gmail.com
07 Juni 2014
QUESTIONS?
SHARINGS?
COMMENTS..
43
07 Juni 2014