Anda di halaman 1dari 35

PENGANTAR BISNIS (EKMA4111)

Modul 5: Pengelolaan Produksi/Operasi Dalam


Bisnis

Oleh : Olivica Priyono

Content
MODUL 5 PENGELOLAAN PRODUKSI/OPERASI DALAM BISNIS
Kegiatan Belajar 1: Produksi Barang dan Jasa
Kegiatan Belajar 2: Perencanaan Operasi : Prediksi Output
Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Operasi : Kapasitas, Lokasi,
Layout, Kualitas, dan Metode
Kegiatan Belajar 4: Penjadwalan dan Pengawasan Operasi
Kegiatan Belajar 5: Manajemen Kualitas dan Produktifitas

Kegiatan Belajar 1: Produksi Barang dan Jasa


Produksi
Kegiatan untuk menciptakan berbagai manfaat dari barang/jasa yang ditawarkan agar
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
Produk sebagai hasil dari proses produksi dapat memenuhi empat dasar kebutuhan :
1. Utilitas waktu . Contoh : menyediakan berbagai kelengkapan hari raya Idul Fitri
2. Utilitas tempat . Contoh : departemen store menyediakan tempat untuk
memajang kelengkapan produk lebaran
3. Utilitas kepemilikan. Contoh : perusahaan garmen memproduksi baju lebaran
untuk dapat dimiliki dan digunakan konsumen
4. Utilitas bentuk. Contoh : pengrajin membuat perlenngkapan lebaran dengan
menggabungkan bahan kaca, plastik dll.

Kegiatan Belajar 1: Produksi Barang dan Jasa


Produksi
Manajemen operasi adalah sebagai sebuah proses sistematis yang
mentransformasikan atau mengubah sumber-sumber daya (input) menjadi
barang atau jasa (output).

Kegiatan Belajar 1: Produksi Barang dan Jasa


Tipe-tipe Sistem Produksi
1. Process-Focused Systems
Menghasilkan produk dengan volume kecil dan variasi tinggi (tidak
terstandarisasi) sehingga sistem ini lebih terfokus pada proses produksinya.
Contoh : perabot/furnitur
2. Product-Focused Systems
Menghasilkan produk yang terstandarisasi dan dengan volume yang tinggi.
Contoh : tekstil, tv

Kegiatan Belajar 1: Produksi Barang dan Jasa


Tipe Produksi Manufaktur dan Jasa
Manufaktur
a. Proses analitik, yaitu proses produksi yang memisahkan sumber daya
menjadi beberapa komponen perusahaan minyak
b. Proses sintetik, yaitu menggabungkan beberapa bahan baku untuk
memproduksi sebuah produk jadi pabrik kulkas
Jasa
a. Proses produksi/operasi dengan intensitas kontak yang tinggi (high contact), yaitu
tingkat kontak pelanggan di mana pelanggan menjadi bagian dari sistem selama
jasa disampaikan.
contoh : sistem transportasi bus dan penggunanya
b. Proses produksi/operasi dengan intensitas kontak yang rendah (low contact), yaitu
tingkat kontak pelanggan di mana pelanggan tidak perlu menjadi bagian dari sistem
untuk dapat menerima jasa tersebut.
Contoh : bengkel

Kegiatan Belajar 1: Produksi Barang dan Jasa


Perbedaan Barang dan Jasa

Kegiatan Belajar 1: Produksi Barang dan Jasa


Klasifikasi Sistem Jasa (Baumol)
a. Stagnant personal services kontak langsung dengan konsumen
b. Substitutable personal services memiliki karakter yang hampir sama dengan
stagnan personal services tapi ada kemungkinan penggantian dengan teknologi
c. Progressive services memiliki dua komponen. Pertama merlukan sedikit tenaga
kerja. Kedua memerlukan banyak tenaga kerja secara intensif.
d. Explosive services tidak ada kontak antara konsumen dengan tenaga kerja
Contoh jasa berdasarkan klasifikasi sistem jasa :

Kegiatan Belajar 1: Produksi Barang dan Jasa


Perbedaan Operasi Jasa dan Barang Manufaktur

Jasa

Manufaktur

Terfokus pada kinerjaserta terfokus


pada proses pengoperasian

Terfokus pada output yang dihasilkan


dan terfokus pada hasil akhir

Kegiatan Belajar 2: Perencanaan Operasi - Prediksi Output


Tahap Perencanaan dan Pengawasan Operasi

Kegiatan Belajar 2: Perencanaan Operasi - Prediksi Output


Peramalan Prediksi (forcasting) Permintaan
Komponen-komponen Peramalan (Forecasting) :
a. jangka waktu, yakni seberapa panjang waktu forecastyang kita lakukan;
b. keberadaan pola (patterns) dalam forecast, misalnya musiman, trend, dan periode
puncak (peak);
c. sejumlah variabel forecastyang berkaitan dengannya.

Pola-pola yang mengikuti forecast :


a. Trend : pergerakan naik atau turunnya permintaan dalam jangka waktu panjang
b. Siklus : pergerakan naik-turun yang berulang di dalam permintaan jangka waktu
yang panjang
c. Pola musiman : pergerakan naik-turun yang terjadi secara berulang di dalam
sebuah trend dan terjadi secara periodik

Kegiatan Belajar 2: Perencanaan Operasi - Prediksi Output


Metode Peramalan (Forecasting)
1. Metode Time Series
Asumsi : apa yang telah terjadi di masa lalu akan terus terjadi di masa depan
a. Moving average
Menggunakan beberapa nilai (data) masa lalu dalam mengembangkan forecast.

b. Simple exponensial smoothing

Kegiatan Belajar 2: Perencanaan Operasi - Prediksi Output


Metode Peramalan (Forecasting)
2. Metode Sebab-Akibat
Ketika permintaan menunjukkan trend sepanjang waktu, model regresi kuadrat
atau regresi linear dapat digunakan untuk forecast permintaan.

Kegiatan Belajar 2: Perencanaan Operasi - Prediksi Output


Metode Peramalan (Forecasting)
3. Penyesuaian dengan Musiman
Penyesuaian faktor musiman dapat dilakukan dengan mengalikan hasil forecast
(yang telah dihitung) dengan faktor musiman.

Kegiatan Belajar 2: Perencanaan Operasi - Prediksi Output


Keakuratan Peramalan (Forecasting)
1. Mean Absolute Deviation (MAD)

2. Mean Absolute Percentage Deviation (MAPD)

3. Cumulative Error

4. Average Error atau Bias

Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Operasi :


Kapasitas, Lokasi, Layout, Kualitas, dan Metode
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi penyusunan perencanaan operasi
1.
2.
3.
4.
5.

Perkiraan permintaan
Biaya
Perilaku Asing
Strategi Bisnis
Pengaruh International

Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Operasi :


Kapasitas, Lokasi, Layout, Kualitas, dan Metode
Perencanaan Kapasitas
1. Perencanaan kapasitas untuk produksi barang
Memastikan bahwa kapasitas manufaktur
permintaan normal akan produk tersebut

perusahaan

sedikit

melebihi

2. Perencanaan kapasitas untuk produksi jasa


Proses operasi yang kontak dengan konsumennya rendah : penetapan
kapasitasnya berdasarkan permintaan rata-rata.
Kontak dengan konsumen tinggi : perencanaan kapasitas harus memenuhi
permintaan puncak

Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Operasi :


Kapasitas, Lokasi, Layout, Kualitas, dan Metode
Perencanaan Lokasi
1. Perencanaan lokasi untuk produksi barang
Dipengaruhi oleh perkiraan jarak perolehan bahan baku dan pasar, ketersediaan
tenaga kerja, energi, dan biaya transportasi, peraturan pemerintah baik lokal
maupun negara, pajak, dan kondisi komunitas sekitar.
2. Perencanaan lokasi untuk produksi jasa
Proses operasi yang kontak dengan konsumennya rendah : jasa dapat diletakkan
mendekati sumber daya input, tenaga kerja atau ketersediaan transportasi
Kontak dengan konsumen tinggi : perusahaan harus meletakkannya dekat
dengan pelanggan yang menjadi bagian dari sistem jasa tersebut

Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Operasi :


Kapasitas, Lokasi, Layout, Kualitas, dan Metode
Perencanaan Layout
1. Perencanaan layout untuk produksi barang
Layout fasilitas untuk memproduksi barang, dapat direncanakan dalam 3 tipe
yang berbeda, yaitu fasilitas produksi ( tempat kerja), nonproduksi (penyimpanan
dan pemeliharaan), serta pendukung (kantor, toilet, parkir, kantin).
Alternatif layout :
a. Process layout disusun untuk pekerjaan yang spesial, di mana
perlengkapan dan pekerja disusun berdasarkan fungsinya masing-masing
b. Cellular layout digunakan ketika sekelompok produk yang sama
mengikuti tahapan atau jalan yang sudah tetap
c. Produk layout peralatan dan orang-orangnya disusun untuk memproduksi
satu tipe produk dalam tahapan yang tetap dan disusun berdasarkan
persyaratan produksinya.

Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Operasi :


Kapasitas, Lokasi, Layout, Kualitas, dan Metode
Perencanaan Layout
2. Perencanaan layout untuk produksi jasa
Proses operasi yang kontak dengan konsumennya rendah : fasilitas yang ada
sebaiknya disusun untuk meningkatkan produksi jasa
Kontak dengan konsumen tinggi : sebaiknya disusun untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan dari pelanggan

Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Operasi :


Kapasitas, Lokasi, Layout, Kualitas, dan Metode
Perencanaan Kualitas
Kualitas adalah jumlah total dari fitur dan karakteristik dari produk barang atau
jasa yang memiliki kemampuan untuk memuaskan atau memenuhi
kebutuhan (The American Society for Quality Control)
Manajer harus selalu berlandaskan pada tujuan kualitas perusahaan sehingga
perencanaan operasi yang lengkap harus memastikan bahwa produk yang
diproduksi memenuhi standar kualitas perusahaan

Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Operasi :


Kapasitas, Lokasi, Layout, Kualitas, dan Metode
Perencanaan Metode
1. Metode Perbaikan dalam produksi barang
Manager dapat menggunakan diagram alur proses (process flow chart) pada
umumnya digunakan untuk membantu mengorganisir dan mencatat semua
informasi.
Alur tersebut kemudian akan dianalisis dan diidentifikasi aktivitas mana yang
tidak baik, alur bahan baku yang terhambat, dan ketidakefisienan lainnya.
2. Metode Perbaikan dalam produksi jasa
Proses operasi yang kontak dengan konsumennya rendah : menggunakan
Service Flow Analysis, yaitu metode untuk menganalisis jasa dengan
memperlihatkan aliran proses yang terlibat dalam sistem
Kontak dengan konsumen tinggi : mengembangkan prosedur yang menjelaskan
cara yang paling efisien interaksi antarpekerja dengan pelanggannya

Kegiatan Belajar 4: Penjadwalan dan Pengawasan Operasi


Penjadwalan Operasi
1. Penjadwalan untuk produksi barang
Jadwal periode master berisi produk apa yang akan diproduksi, kapan produksi
akan dilakukan, dan sumber daya apa yang akan digunakan dalam produksi untuk
periode waktu tertentu
Jadwal periode detail (mingguan atau harian) menggunakan pesanan
pelanggan yang datang serta informasi yang terkait dengan kondisi mesin
saat ini dan harus diupdate setiap hari.
2. Penjadwalan untuk produksi jasa
Proses operasi yang kontak dengan konsumennya rendah : jadwal kerja
sebaiknya didasarkan pada tanggal penyelesaian atau waktu pesanan tiba
Kontak dengan konsumen tinggi : penjadwalan dilakukan dengan
mengakomodasi keinginan dan kebutuhan pelanggan

Kegiatan Belajar 4: Penjadwalan dan Pengawasan Operasi


Pengawasan Operasi
1. Manajemen Material
Faktor penting dalam manajemen material :
a. Transportasi, meliputi pemindahan sumber daya input ke perusahaan dan pemindahan
produk jadi ke pembeli.
b. Gudang (warehousing), meliputi penyimpanan bahan baku yang datang untuk
produksi dan barang jadi yang akan didistribusikan ke pelanggan
c. Pembelian, yaitu pengambilalihan seluruh bahan baku dan jasa yang perusahaan
butuhkan untuk produksi suatu produk, sebagian besar perusahaan besar memiliki
bagian pembelian tersendiri untuk membeli material yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
d. Pemilihan supplier, yaitu menemukan dan memilih suplier dari jasa dan material yang
akan perusahaan beli. Aktivitasnya, meliputi evaluasi suplier yang potensial,
bernegosiasi, dan mempertahankan hubungan dengan suplier yang berkinerja baik.
e. Pengendalian persediaan (inventory control), meliputi penerimaan, penyimpanan,
handling, serta penghitungan seluruh bahan baku, barang setengah jadi, dan barang
jadi. Aktivitas ini memastikan bahwa ada persediaan material yang cukup untuk
memenuhi jadwal produksi

Kegiatan Belajar 4: Penjadwalan dan Pengawasan Operasi


Pengawasan Operasi
2. Pengawasan proses operasi
a. Worker training, karyawan dapat dilatih dan dimotivasi untuk melayani
pelanggan dengan lebih baik.
b. Just in Time, metode produksi yang membawa seluruh material dan bagian
lainnya pada saat dibutuhkan di setiap tahapan produksi.
c. Material Requirement Planning, mencapai material yang disampaikan dalam
jumlah yang tepat, tempat yang tepat, dan waktu yang tepat pula.
d. Quality Control, proses manajemen produksi yang didesain dengan tujuan
barang atau jasa yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan

Kegiatan Belajar 4: Penjadwalan dan Pengawasan Operasi


Pengawasan Operasi
3. Berbagai Masalah Spesial dalam Pengawasan Operasi Jasa
a. Jasa tidak terstandar, oleh karena jasa sangat bervariasi maka penjadwalan
merupakan hal yang sulit bahkan tidak mungkin dilakukan.
b. Masalah penjadwalan pada jasa dapat diperbaiki dengan mengurangi
kontak dengan pelanggan
c. Jasa tidak dapat disimpan (unstorability), karakteristik jasa ini
menyebabkan banyak terjadi kesia-siaan
d. Jasa membutuhkan keterlibatan dengan pelanggan

Kegiatan Belajar 5: Manajemen Kualitas dan Produktifitas


Produktivitas
Pengukuran kinerja perekonomian :
Jumlah yang diproduksi
Sumber daya yang digunakan
Kualitas
Kecukupan produk dalam memenuhi kegunaannya

Menetapkan standar kebutuhan/kualitas

Kegiatan Belajar 5: Manajemen Kualitas dan Produktifitas


1. Proses Pengendalian Statistik
Statistical Process Control (SPC) : prosedur statistik yang menggunakan
control charts dalam pengecekan proses produksi untuk melihat apakah ada
bagian di dalamnya yang tidak berfungsi secara benar.
2. Ukuran-Ukuran Kualitas
Kualitas produk dapat dievaluasi baik dengan menggunakan atribut
produk maupun dengan ukuran variabel.
Atribut suatu produk adalah karakteristik produk, seperti warna, lapisan
permukaan atau bahkan rasa dan baunya.
Ukuran variabel adalah karakteristik produk yang diukur pada skala
kontinu, seperti panjang, lebar, berat, volume atau waktu.

Kegiatan Belajar 5: Manajemen Kualitas dan Produktifitas


3. Alat-Alat Pengendalian Diri
Control charts adalah grafik yang secara visual menunjukkan apakah hasil
sampel berada dalam batas pengendalian statistik. Dapat digunakan baik untuk
atribut maupun variabel, dan dalam masing-masing kategori terdapat beberapa
tipe control charts

Control Charts untuk Atribut (diskrit)


a. p-Chart Control

Kegiatan Belajar 5: Manajemen Kualitas dan Produktifitas


Control Charts untuk Atribut
b. c-Chart Control
digunakan ketika tidak memungkinkan untuk menghitung proporsi kerusakan
dan jumlah aktual kerusakan yang diambil sampel
Ketika c tidak diketahui secara langsung, rata-rata sampel atau c , dapat
diestimasi dengan membagi jumlah total kerusakan dengan jumlah sampel

Kegiatan Belajar 5: Manajemen Kualitas dan Produktifitas


Control Charts untuk Variabel (Kontinu)
a. Mean Chart
Berdasarkan distribusi binomial

Kegiatan Belajar 5: Manajemen Kualitas dan Produktifitas


Control Charts untuk Variabel
b. Range Chart
D3 dan D4 adalah nilai tabel untuk menentukan batas pengendalian yang
telah dikembangkan berdasarkan nilai range, bukannya menggunakan standar
deviasi

Kegiatan Belajar 5: Manajemen Kualitas dan Produktifitas


4. Total Quality Management (TQM)
Pendekatan manajemen kualitas atas keseluruhan sistem produksi dan organisasi
produksi dikenal dengan istilah (TQM). TQM merepresentasikan sejumlah prinsip
manajemen yang fokus pada peningkatan kualitas yang memberikan arahan bagi
semua fungsi dan semua level di dalam perusahaan, sebagai berikut :
a. Konsumen mendefinisikan kualitas, dan kebutuhan konsumen adalah parameter.
b. Manajemen puncak harus memberikan keteladanan dalam kualitas.
c. Kualitas adalah masalah strategik dan fokus utama dari perencanaan strategik.
d. Kualitas adalah tanggung jawab semua karyawan pada semua level organisasi.
e. Semua fungsi dalam perusahaan harus fokus pada peningkatan kualitas secara
terus-menerus dalam rangka mencapai tujuan strategik.
f. Masalah kualitas diselesaikan melalui usaha kooperatif yang melibatkan semua
karyawan dan manajemen.
g. Penyelesaian masalah dan peningkatan kualitas terus-menerus didasarkan pada
penggunaan metode statistik dalam pengendalian kualitas.
h. Pelatihan dan pendidikan terhadap semua karyawan adalah dasar untuk
peningkatan kualitas terus-menerus

Literatur

Rifelly Dewi Astuti, 2007, Pengantar Bisnis, Universitas


Terbuka, Jakarta.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai