Modul Pelatihan LEAP
Modul Pelatihan LEAP
Disusun Oleh:
Muhammad Ery Wijaya S.T., M.Sc.
Dr. Eng. Muhammad Kholid Ridwan S.T., M.Sc.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Petunjuk Penggunaan Modul......................................................................... iii
Pendahuluan
Mengenal LEAP............................................................................................... 1
Antar Muka LEAP............................................................................................. 2
Latihan 1: Pengenalan LEAP
Sekilas Pandang Skenario di Negeri Merdeka (Freedonia)............................
Parameter Dasar..............................................................................................
Permintaan Energi...........................................................................................
Transformasi Energi........................................................................................
Skenario Kedua: Demand Side Management................................................
6
6
7
14
22
37
37
38
38
39
40
41
42
43
44
49
Modul
Sesi 3
Sesi 4
Sesi 5
Sesi 6
Materi
Hari pertama
- Pembahasan isu energi dan lingkungan
- Pengenalan perencanaan energi-lingkungan
- Pengenalan antar muka LEAP
- Latihan 1: Pengenalan LEAP
1. Permintaan energi
2. Transformasi energi
Hari kedua
- Latihan 1: Pengenalan LEAP
3. Demand side management
- Latihan 2: Permintaan energi
1. Sektor industri
2. Sektor transportasi
3. Sektor bangunan komersial
Hari ketiga
- Latihan 3: Transformasi energi
- Latihan 4: Analisa biaya-manfaat
PENDAHULUAN
Mengenal LEAP
The Long-range
menjadi LEAP adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai
alat bantu dalam perencanaan/pemodelan energi-lingkungan. LEAP bekerja
berdasarkan asumsi skenario yang pengguna inginkan, skenario tersebut
didasarkan pada perhitungan dari proses pengkonversian bahan bakar menjadi
energi hingga proses energi tersebut dikonsumsi oleh masyarakat. LEAP
merupakan model yang mempertimbangkan penggunaan akhir energi (enduse), sehingga memiliki kemampuan untuk memasukkan berbagai macam
teknologi dalam penggunaan energi. Keunggulan LEAP dibanding perangkat
lunak perencanaan/pemodelan energi-lingkungan yang lain adalah tersedianya
sistem antarmuka (interface) yang menarik dan memberikan kemudahan dalam
penggunaannya serta tesedia secara cuma-cuma (freeware) bagi masyarakat
negara berkembang.
Dengan menggunakan LEAP, pengguna dapat melakukan analisa secara
cepat dari sebuah ide kebijakan energi ke sebuah analisa hasil dari kebijakan
tersebut, hal ini dikarenakan LEAP mampu berfungsi sebagi database, sebagai
sebuah alat peramal (forecasting tool) dan sebagai alat analisa terhadap
kebijakan energi. Berfungsi sebuah database, LEAP menyediakan informasi
energi yang lengkap. Sebagai sebuah alat peramal, LEAP mampu membuat
proyeksi permintaan dan penyediaan energi dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan keinginan pengguna. Sebagai alat analisa terhadap kebijakan
energi, LEAP memberikan pandangan hasil atas efek dari ide kebijakan energi
yang akan diterapkan dari sudut pandang penyediaan dan permintaan energi,
ekonomi, dan lingkungan.
LEAP dibuat dan dikembangkan oleh Stockholm Environment Institute di
Boston, Amerika Serikat, atau disebut SEI-Boston. LEAP pertama kali dibuat
pada tahun 1980, sedangkan versi terakhir dirilis pada tahun 2008. LEAP hanya
mampu dijalankan di komputer yang menggunakan sistem operasi Windows.
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 1
Antarmuka LEAP
Menu utama
dirubah kemudian mengetik nama yang baru, selain itu pengguna juga
dapat membuka maupun menutup isi dari cabang yang diinginkan
dengan mengeklik simbol +/-. Untuk mengedit diagram pohon, klik kanan
pada cabang dan gunakan Tambah (
), Hapus (
) dan Properti (
).
Diagram pohon terdiri dari berbagai macam cabang. Setiap tipe cabang
bergantung pada modul masing-masing. Di dalam LEAP, terdapat lima
modul, yaitu: Asumsi kunci (key asumptions), Permintaan (demand),
Transformasi (transformation), Sumberdaya (resources) dan Dampak
Sektor Non-Energi (non energy sector effects).
Asumsi kunci (key asumptions)
Untuk menampung parameter-parameter umum yang dapat
digunakan pada modul permintaan maupun modul transformasi.
Parameter umum ini misalnya adalah jumlah penduduk, PDB
(produk domestik bruto), dan sebagainya. Modul asumsi kunci ini
sifatnya komplemen terhadap modul lainnya. Pada model yang
sederhana, dapat saja modul ini tidak difungsikan.
Permintaan (demand)
Untuk menghitung permintaan energi. Pembagian sektor pemakai
energi sepenuhnya dapat dilakukan sesuai kebutuhan pengguna.
Permintaan energi didefinisikan sebagai perkalian antara aktifitas
pemakaian energi (misalnya jumlah penduduk, jumlah kendaraan,
volume nilai tambah, dsb.) dan intensitas pemakaian energi
kegiatan yang bersangkutan.
Transformasi (transformation)
Untuk menghitung pasokan energi, dapat dihitung atas produksi
energi primer (gas bumi, minyak bumi, batubara, dsb.) dan energi
sekunder (listrik, bahan bakar minyak, LPG, briket batubara, arang,
dsb.). Susunan cabang dalam modul transformasi sudah
ditentukan strukturnya, yang masing-masing kegiatan transformasi
energi terdiri atas proses dan hasil (output).
Sumberdaya (resources)
Terdiri atas primer dan sekunder. Kedua cabang ini sudah didesain
secara default. Cabang-cabang dalam modul sumberdaya akan
muncul dengan sendirinya sesuai dengan jenis-jenis energi yang
dimodelkan dalam modul transformasi. Beberapa parameter perlu
diisikan, seperti jumlah cadangan (minyak bumi, gas bumi,
batubara, dsb.) dan potensi energi (tenaga air, biomasa, dsb.).
Dampak Sektor Non-Energi (non energy sector effects)
Untuk menempatkan variabel-variabel dampak negatif kegiatan
sektor energi, seperti tingkat kecelakaan, penurunan kesehatan,
terganggunya ekosistem, dsb.
Setiap tipe cabang yang berbeda akan dibedakan dengan ikon yang
berbeda pula. Ikon-ikon tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Cabang Kategori, digunakan untuk mengorganisasi data yang
berada pada diagram pohon. Pada analisa permintaan energi, cabang
ini hanya memuat data level aktifitas pemakaian energi dan biaya.
Pada analisa penyediaan energi, cabang ini digunakan untuk
mengindikasikan jenis energi yang dikonversi, seperti pembangkitan
listrik, penyulingan minyak (oil refining) dan pengekstraksian
sumberdaya energi.
Cabang Teknologi, memuat data tentang teknologi yang
mengkonsumsi, memproduksi dan mengkonversi energi. Pada
analisa penyediaan energi, cabang teknologi ditandai dengan ikon .
Pada analisa permintaan energi, cabang teknologi mengindikasikan
bahan bakar yang digunakan dan juga intensitas energinya. Cabang
teknologi pada sisi permintaan dapat dibedakan ke dalam tiga
macam bentuk, tergantung pada tipe analisa metodologi yang dipilih,
yakni: Analisa aktivitas (
Analisa pengangkutan (
), Analisa ketersediaan/stock (
), dan
).
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 4
dalam
Parameter Dasar
Pengaturan parameter-parameter
digunakan sebagai periode pemodelan. Pada latihan ini, digunakan tahun 2000
sebagai base year dan 2030 sebagai end year. Tentukan juga tahun runtun
waktu default dengan memasukkan tahun 2030, hal ini akan menghemat waktu
pada saat akan melakukan penginterpolasian data.
Permintaan Energi
Pada permulaan latihan,
akan dipertimbangkan pada sektor rumah tangga. Dimulai dari mengatur Nilai
Dasar, kemudian dilanjutkan dengan membuat sebuah skenario Reference
yang akan digunakan untuk menguji perubahan pola konsumsi energi pada
masa yang akan datang (dalam hal ini tidak ada pelaksanaan terhadap
kebijakan energi baru). Pada akhir dari latihan ini, akan dibuat sebuah kebijakan
energi baru melalui pelaksanaan program peningkatan effisiensi energi,
program ini diharapkan dapat mengurangi pertumbuhan konsumsi energi di
masa mendatang.
A. Struktur Data
Langkah pertama
mendesain struktur data yang akan digunakan. Struktur ini akan membantu
menjelaskan alur dan macam teknologi, kebijakan dan pengembangan lebih
lanjut dari analisa tersebut. Hal ini akan menuntun pengguna kepada
kemudahan dalam pencarian data maupun pembuatan asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan data yang akan menjadi input. Secara ringkas, pengguna
mungkin dapat mempertimbangkan apakah ingin memasukkan semua cabang
yang mungkin ada pada penggunaan energi akhir (end-use) atau hanya ingin
memasukkan kategori umum yang ada pada penggunaan energi di rumah
tangga saja. Pengguna juga dapat mempertimbangkan apakah intensitas
energi di rumah tangga akan dihitung berdasarkan per-kapita (per-orang) atau
per-rumah tangga. Sebagai gambaran, struktur diagram pohon berikut dapat
memberikan contoh bagaimana struktur data sederhana dapat disusun.
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 7
B. Nilai Dasar
Pada tahun 2000, Jumlah penduduk di Freedonia adalah 40 juta orang dan
tinggal di dalam 8 juta rumah. Sejumlah 30% dari total populasi tinggal di daerah
perkotaan. Data-data utama dari nilai dasar ini diberikan sebagai berikut:
Wilayah Perkotaan
Semua penduduk di wilayah perkotaan telah menikmati aliran listrik dan
menggunakan listrik untuk kebutuhan penerangan serta peralatan rumah
tangga yang lainnya.
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 8
Wilayah Pedesaan
Dari hasil survey pada semua rumah tangga di wilayah pedesaan baik
yang telah teraliri listrik maupun yang belum, terindikasi tipe kompor
yang digunakan sebagai berikut:
Tipe
Kompor arang
Kompor gas
Kayu bakar
Hanya 25% dari rumah tangga di pedesaan memiliki akses terhadap listrik.
20% dari rumah tangga yang memiliki akses listrik memiliki kulkas,
konsumsi rata-rata listrik dari kulkas tersebut adalah 500 KWh per tahun.
Semua rumah tangga yang memiliki akses listrik menggunakannya untuk
penerangan, konsumsi listriknya sebesar 335 KWh per rumah tangga.
Akan tetapi sekitar 20% dari rumah tangga ini juga menggunakan lampu
minyak tanah sebagai penerangan tambahan, minyak tanah yang
digunakan sekitar 10 liter per tahun.
Petunjuk:
Gunakan Saturasi untuk Unit level aktivasi ini karena beberapa rumah tangga
memiliki lebih dari satu lampu penerangan.
Peralatan listrik yang lain seperti TV, radio dan kipas angin
mengkonsumsi 111 kWh per rumah tangga dalam setahun.
Pada rumah tangga yang tidak teraliri listrik sepenuhnya mengandalkan
minyak tanah untuk penerangan, konsumsi rata-rata sebanyak 69 liter
per rumah tangga dalam setahun.
C. Skenario Reference
Wilayah Perkotaan
Di tahun 2030, 45% wilayah Freedonia (termasuk sektor rumah tangga)
akan menjadi wilayah perkotaan.
Petunjuk:
Pengguna dapat menggunakan beberapa cara untuk mengekspresikan laju perubahan
ini, cara yang pertama adalah menggunakan ekspresi End Year Value atau Nilai Tahun
Akhir, kemudian masukkan nilai 45. Cara kedua adalah dengan menggunakan ekspresi
Interpolate, lalu masukkan nilai 45 di tahun 2030. Baik menggunakan cara pertama
maupun kedua, LEAP akan secara otomatis memasukkan fungsi Interp(2030;45). Cara
ketiga adalah dengan mengetik Interp(2030;45) secara langsung pada kolom ekspresi.
Intensitas energi atas pemakaian kompor listrik dan gas diprediksi akan
turun sebesar 0,5% setiap tahun, hal ini diperkirakan sebagai akibat dari
meningkatnya effisiensi dari kompor tersebut.
Petunjuk:
Untuk mengekspresikan sebuah laju pertumbuhan yang menurun, pengguna dapat
mengekspresikan sebagai sebuah laju pertumbuhan yang negative.
Transformasi Energi
Modul transformasi
Pada latihan ini, pengguna akan membuat sebuah model sederhana dari
pentransmisian dan pendistribusian listrik di Freedonia. Langkah pertama
adalah menggunakan menu Umum, lalu pilih sub-menu Parameter Dasar ( )
dan centang kotak pilihan Transformasi dan Sumberdaya.
mencentang kotak Modul sederhana tak ter-dispatch: satu energi output tiap
proses dan kotak masukan data efisiensi sebagai rugi-rugi (losses).
B. Pembangkitan Listrik
Selanjutnya,
Kapasitas
terpasang (MW)
1000
500
800
Efisiensi (%)
Merit order
30
1 (base)
Kemampuan
maksimum (%)
70
100
25
1 (base)
2 (peak)
70
80
% dari beban
puncak
100
98
95
70
40
25
20
15
12
10
Petunjuk:
Untuk memasukkan perubahan tersebut ke dalam LEAP, masukkan ekspresi Step(2010;
BaseYearValue-500; 2020; BaseYearValue-1000).
Untuk melihat hasil dari pemodelan yang telah dikerjakan, klik tampilan
Hasil, kemudian pilih modul transformasi untuk melihat hasil pemodelan. Hasil
selengkapnya seperti berikut ini:
Produksi Listrik
Kapasitas terpasang
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 20
Listrik ter-dispatch
Cadangan Kapasitas
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 21
D. Emisi
bawah skenario Reference, lalu beri nama skenario tersebut sebagai Demand
Side Management dengan singkatan DSM. Ketika skenario baru tersebut
terletak di bawah skenario Reference, maka secara default semua asumsi dan
parameternya akan mengikuti asumsi dan parameter skenario di atasnya.
Setelah skenario baru selesai dibuat, lalu pilih skenario Demand Side
Management pada sebagai area kerja utama (selalu gunakan tampilan Analisa
untuk merubah skenario yang akan digunakan). Edit dan sesuaikan semua
asumsi dan parameter yang ada sesuai dengan kebijakan DSM yang akan
diaplikasikan sebagai berikut:
Kulkas: Kebijakan baru terhadap peningkatan standar efisiensi di kulkas
diharapkan dapat mengurangi intensitas energi atas penggunaan kulkas
sebesar 5% di tahun 2010 dan sebesar 20% di tahun 2030.
Petunjuk:
Terdapat dua cara untuk memasukkan informasi ini ke dalam LEAP:
1. Menggunakan interpolasi yang terdapat pada kolom ekspresi.
2. Mengetikkan ekspresi secara langsung Interp(2010; BaseYearValue * 0,95; 2030;
BaseYearValue * 0,8).
Jam
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
8760
% dari beban
puncak
100
98
95
75
60
50
45
40
35
30
Hasil Pemodelan
Hasil dari pemodelan skenario Demand Side Management dapat secara
langsung diperbandingkan dengan hasil dari pemodelan skenario Reference.
Kapasitas terpasang
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 24
Produksi Listrik
Sektor Industri
A. Nilai Dasar
B. Skenario Reference
1. Industri Baja
Total produksi diperkirakan tidak akan berubah dengan rincian:
semua pabrik bekerja dengan kapasitas maksimal dan tidak ada
rencana untuk mendirikan pabrik baru.
Gas alam (natural gas) diharapkan akan menyuplai 10% bahan bakar
untuk proses pemanasan di tahun 2030.
Boiler berbahan bakar gas alam akan 10% lebih efisien dari boiler
berbahan bakar batubara.
Petunjuk:
Gunakan selalu Nilai Dasar ketika akan menambahkan cabang baru untuk Gas
Alam. Untuk menghitung intensitas energi gas alam atas intensitas energi
batubara, pengguna dapat menggunakan ekspresi Coal:Intensitas Energi
2. Industri Kertas
Dua pabrik baru direncanakan akan dibangun di tahun 2005 dan
2010. Masing-masing akan menambah kapasitas produksi sebesar
100 ribu ton per tahun.
Petunjuk:
Gunakan fungsi step untuk memasukkan informasi tersebut ke dalam kolom
ekspresi.
3. Industri Lain
Produksi diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,5% per tahun.
Penggunaan energi listrik akan menjadi 55% dari total energi yang
digunakan di tahun 2030.
Sektor Transportasi
A. Nilai Dasar
1. Transportasi Manusia
Penumpang yang dimaksudkan dalam analisa ini adalah hanya
penumpang angkutan darat.
Pada tahun 2000, mobil pribadi diperkirakan menempuh perjalanan
total sepanjang 8 miliar km, dan bis menempuh perjalanan total
sepanjang 1 miliar km.
Berdasarkan hasil survey, mobil pribadi mempunyai rata-rata
jumlah penumpang (load factor) 2,5 orang, sedangkan bis
mempunyai rata-rata 40 orang penumpang.
Survey juga menemukan bahwa mobil pribadi mengkonsumsi
bahan bakar 1 liter untuk perjalanan sejauh 12 km. Bis
mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk perjalanan sejauh 3 km.
Dilaporkan bahwa di tahun 2000 sebanyak 15 miliar penumpang-km
telah melakukan perjalanan.
Petunjuk:
Cara menghitung penumpang-km dan intensitas energi
Penumpang-km
A
Penggunaan mobil pribadi (miliar km)
...
B
Load factor
2,5
C=A*B
Jumlah penumpang mobil pribadi-km
...
D
E
F=D*E
...
40
...
G=F+C
H
I=G+H
...
...
...
Intensitas Energi
J
Konsumsi bahan bakar mobil pribadi
K
Load factor
L=1/J*K
Intensitas energi (liter/penumpang-km)
12
2,5
...
M
Konsumsi bahan bakar bis
N
Load factor
O=1/M*N Intensitas energi (liter/penumpang-km)
3
40
...
B. Skenario Reference
1. Transportasi Manusia
Permintaan akan perjalanan (penumpang-km/orang) diperkirakan
akan naik lebih cepat dari pada rata-rata peningkatan pendapatan
(elastisitas permintaan akan perjalanan-pendapatan adalah 1,1).
Pada saat yang sama, pertumbuhan penduduk diprediksi akan naik
2,5% per tahun.
Pendapatan rata-rata per kapita diharapkan akan tumbuh 3,5% per
tahun dari 3000 USD.
Mobil pribadi diperkirakan akan menguasai 75% dari total angkutan
darat (mobil) di tahun 2030.
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 31
Petunjuk:
Buatlah variable asumsi baru yang disebut Income pada Asumsi kunci,
kemudian hitung permintaan sektor transportasi dengan menggunakan ekspresi
Growth(Income Growth_Rate[%]/100).
2. Transportasi Barang
Permintaan sektor transportasi per kapita di perkirakan akan
tumbuh 2% per tahun.
Efisiensi semua moda transportasi baik penumpang maupun
barang diperkirakan akan naik 0,5% per tahun, sedangkan untuk
mobil pribadi diperkirakan akan naik 1% per tahun.
A. Nilai Dasar
Total luas lantai bangunan komersial di Fredonia adalah 100 juta meter
persegi pada tahun 2000.
Total penggunaan energi untuk pemanas ruangan adalah 20 juta GJ di
tahun 2000.
Bahan bakar minyak dan listrik masing-masing menyuplai 50% dari total
energi yang dibutuhkan untuk pemanas.
Petunjuk:
Pada latihan ini, gunakanlah kategori Pemanas dengan tipe cabang berwarna hijau (
). Ini
untuk mengindikasikan bahwa cabang tersebut dengan intensitas energi agregat. Jangan lupa
untuk mencentang kotak yang mengindikasikan bahwa pengguna akan melakukan analisa
energi terpakai dan memasukkan intensitas energi final pada Nilai Dasar.
B. Skenario Reference
Luas lantai pada bangunan komersial diperkirakan akan tumbuh 3% per
tahun.
Diperkirakan peningkatan kemampuan penyekat bangunan (insolation),
intensitas energi terpakai diperkirakan akan turun 1% per tahun.
Pada tahun 2030, gas alam akan digunakan sebagai bahan bakar untuk
pemanas ruangan dan digunakan oleh sekitar 25% bangunan komersial,
sedangkan boiler berbahan bakar minyak akan turun 10%. Sisanya
merupakan pemanas dengan menggunakan energi listrik. Boiler gas alam
memiliki efisiensi sebesar 80%.
performa dari boiler berbahan bakar minyak dan gas alam. Untuk boiler
berbahan bakar minyak, efisiensi akan mencapai 75% di tahun 2030.
Untuk boiler berbahan bakar gas alam, efisiensi akan mencapai 85% di
tahun 2030.
Pembangkitan Listrik
Dengan bertambahnya permintaan energi di latihan 2, maka permintaan
akan energi listrik juga turut bertambah. Untuk memenuhi permintaan, oleh
karenanya pembangkit listrik perlu ditingkatkan kapasitasnya. Perubahan data
Nilai Dasar pada modul Electricity Generation dari latihan 1 adalah sebagai
berikut:
Jenis
PLT-Air
PLT-Uap Batubara
PLT-Oil Combustion Turbine
Kapasitas
Produksi
Terpasang (MW) (%GWh)
1000
34%
2500
44%
2000
22%
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 37
Penambangan Batubara
Jenis batubara yang ditambang di Freedonia adalah bituminous. Di tahun
dasar (base year), produksi tambang batubara sebanyak 4,7 juta ton dari
kapasitas maksimum 6 juta ton. Efisiensi dari pertambangan batubara
(termasuk pabrik pencucian batubara) adalah 80%.
Di skenario Reference, diasumsikan bahwa penambangan batubara akan
meningkat menjadi; 10 juta ton di tahun 2000, 14 juta ton di tahun 2010 dan 23
juta ton di tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, diasumsikan bahwa
kapasitas penambangan batubara juga akan meningkat secara linear.
Untuk memenuhi permintaan akan batubara yang terus meningkat, pada
tahun 2020 diperkirakan akan dilakukan impor batubata. Hal ini akan terjadi
bukan karena keterbatasan sumberdaya batubara, namun disebabkan oleh
karena kapasitas penambangan batubara yang tidak mampu menyesuaikan
pertumbuhan permintaan yang sangat cepat.
Sumberdaya
Langkah terakhir
sumber daya primer manakah yang dapat diproduksi sendiri (domestic) dan
yang perlu diimpor, meski demikian LEAP secara otomatis dapat
mengidentifikasi bahwa sumberdaya yang tidak tersedia secara domestik
merupakan sumberdaya hasil impor. Di dalam LEAP, pengguna dapat
menyebutkan secara spesifik tahun dasar dari cadangan bahan bakar minyak
dan juga produksi maksimum tahunan dari berbagai bentuk energi terbarukan,
seperti tenaga air, tenaga matahari dan tenaga angin.
Data pada sumberdaya disimpan di bawah cabang sumberdaya. Cabangcabang ini akan secara otomatis ter-update ke dalam diagram pohon ketika
pengguna mendefiniskan bahan bakar yang akan digunakan baik di modul
permintaan maupun modul transformasi.
diagram sistem energi, pastikan bahwa alur sistem energi yang dibuat seperti
berikut ini, jika tidak maka dipastikan bahwa pengguna membuat kesalahan
baik di bahan bakar input maupun output.
Hasil Pemodelan
Produksi Listrik
Kapasitas terpasang
Modul Pelatihan Perencanaan Energi 41
dari perspektif
masyarakat dengan membandingkan biaya dari dua kebijakan atau lebih.
Beberapa biaya yang dapat dimasukkan sebagai elemen biaya di dalam LEAP
adalah:
1. Biaya kapital permintaan dan
PERMINTAAN ENERGI
biaya operasi dan pemeliharaan
(Biaya penghematan energi, biaya
diekspresikan sebagai biaya
pembelian peralatan, biaya lain-lain)
total, biaya per aktifitas atau
biaya dari penghematan energi.
TRANSFORMASI ENERGI
2. Biaya kapital transformasi.
3. Biaya operasi dan pemeliharaan
(Biaya kapital dan biaya operasi dan
transformasi.
pemeliharaan)
4. Biaya asli sumberdaya.
5. Biaya impor bahan bakar.
Biaya sumberdaya utama atau Biaya
6. Manfaat/keuntungan dari
transportasi bahan bakar
ekspor bahan bakar.
7. Biaya luar (externality cost) dari
Biaya luar (externality cost) terhadap
emisi bahan-bahan polutan.
lingkungan
8. Biaya lain-lain yang pengguna
definisikan, seperti biaya
administrasi dari program
peningkatan efisiensi.
Skenario Kebijakan
Melalui atur skenario (
1.
2.
3.
4.
5.
energi
E. Skenario Gas alam dan energi terbarukan (Natural Gas and Renewables)
Pada skenario Reference, PLT-Uap batubara dan PLT-Oil Combustion
Turbine diasumsikan sebagai tipe pembangkit listrik utama yang akan dibangun
di masa mendatang dan dimasukkan ke dalam kapasitas endogenus. Dalam
skenario gas alam dan energi terbarukan (natural gas and renewables), akan
diuji dampak dari pembangunan pembangkit listrik campuran di masa
mendatang. Beberapa pembangkit listrik baru seperti PLT-Gas Alam Combined
Cycle dan PLT-Angin akan dibangun untuk memenuhi beban puncak di masa
mendatang.
Pilih skenario gas alam dan energi terbarukan, lalu dalam variabel
kapasitas endogenus gantilah data dari skenario Reference menjadi seperti
berikut ini:
Tipe
PLT-Gas Alam
Combined Cycle
PLT-Oil Combustion
Turbine
PLT-Angin
Urutan
Ukuran penambahan
penambahan
(MW)
1
400
2
200
200
F. Biaya Transformasi
Setiap kebijakan
40
10
3
1
0,7
1000
400
40
10
3
0,7
50
10
0,5
Combined Cycle
PLT-Biomasa
(Kayu)
PLT-Angin
1500
80
800
25
G. Biaya Sumberdaya
Langkah terakhir adalah memasukkan unit biaya untuk sumberdaya baik
yang diimpor maupun yang diproduksi secara domestik (bahan bakar primer
maupun sekunder). Informasi selengkapnya sebagai berikut:
1. Sumberdaya primer (impor dan produksi domestik)
Batubara di tahun 2000 seharga 20$/ton, di tahun 2030 menjadi
30$/ton.
Gas alam ditahun 2000 seharga 0,1$/m3, di tahun 2030 menjadi
0,2$/m3.
Minyak mentah di tahun 2000 seharga 30$/ton, di tahun 2030
menjadi 50$/ton.
2. Sumberdaya sekunder
Diesel, gasoline, LPG, minyak tanah dan fuel oil ditahun 2000
seharga 300$/ton, di tahun 2030 menjadi 400$/ton.
Harga jual listrik tidak akan dimasukkan dalam pemodelan ini
karena pemodelan yang dihitung adalah biaya produksi listrik
berdasarkan bahan bakar yang digunakan dan jenis pembangkit
listrik.
Data pada tahun dasar (base year) di atas dimasukkan pada Nilai Dasar,
sedangkan harga prediksi dimasukkan pada skenario Reference.
dengan skenario lainnya. NPV menjumlahkan semua harga diskon dan manfaat
ke dalam satu skenario.
Dalam hasil analisa latihan ini ditunjukkan bahwa di dalam sisi permintaan,
skenario Mitigation memiliki pembiayaan yang lebih tinggi dibanding skenario
Reference. Hal ini dikarenakan di skenario Mitigation membutuhkan investasi
kapital dan O&M ke dalam program peningkatan efisiensi), akan tetapi di dalam
module transformasi membuat penghematan yang berarti dari segi
pembiayaan. Oleh karenanya, secara keseluruhan NPV dari skenario Mitigation
adalah negative, hal ini menandakan bahwa skenario ini membutuhkan
pembiayaan yang lebih rendah dibandingkan dengan skenario Reference.
DAFTAR PUSTAKA
Stockholm Environment Institute, 2006, Long-range Energy Alternative Planning
System; User Guide, SEI, Boston, USA.
Stockholm Environment Institute, 2008, Long-range Energy Alternative Planning
System; Training Exercise, SEI, Boston, USA.
Winarno, O.T., 2008, Long-range Energy Alternative Planning System; Panduan
Perencanaan Energi, Pusat Kajian Kebijakan Energi- Institut Teknologi
Bandung, Bandung, Indonesia.
Wijaya, M.E., 2009, Supply Security Improvement of Electricity Expansion
Planning and CO2 Mitigation in Indonesia, Master Thesis, The Joint
Graduate School of Energy and Environment at King Mongkuts
University of Technology Thonburi, Thailand.