Anda di halaman 1dari 83

Pembelajaran Berbasis

Kompetensi
Mata Pelajaran Matematika
(Peminatan)

Melalui
Sekolah Menengah Atas

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PSMA
2013

KATA ENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat
diselesaikan. Naskah ini kami beri judul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata
Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum
2013 yang

menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan

penilaian autentik.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan

pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana


pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut,
maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait
dengan pengembangan persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru
secara

individual

dan

kelompok

dalam

mengembangkan

rencana

pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum
2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.

DAFTAR ISI

COVER ------------------------------------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR -----------------------------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------------iii
BAB I

: PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------------------1
A. Latar Belakang -------------------------------------------------------------------------1
B. Tujuan -----------------------------------------------------------------------------------2
C. Ruang Lingkup ------------------------------------------------------------------------3
D. Landasan Hukum-----------------------------------------------------------------------3

BAB II

: PEMBELAJARAN KOMPETENSI ----------------------------------------------------------4


A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ------------------------------------------------5
B. Penilaian Autentik --------------------------------------------------------------------9

BAB III

: ANALISIS KOMPETENSI -----------------------------------------------------------------21


A. Prosedur Analisis ---------------------------------------------------------------------21
B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar --------------------------------------------------30

BAB IV

: PENUTUP ---------------------------------------------------------------------------------45

DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------------------------------47


LAMPIRAN: Contoh RPP

48

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan
secara

suasana

belajar

dan

proses pembelajaran

agar

peserta

didik

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta


keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri
atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap
dan

sistematis

agar

pembelajaran

berlangsung

secara interaktif,

inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,


serta

memberikan

kemandirian
psikologis

sesuai

ruang

yang cukup

dengan bakat,

bagi

minat,

dan

prakarsa,

kreativitas,

perkembangan

fisik

dan
serta

peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses


pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang
seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan
cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan

pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan

Strategi

penilaian

disiapkan

untuk

memfasilitasi

guru

dalam

mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan


pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan
program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program
pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada
1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014
untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut
pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku
guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan
Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan
buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan
kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk

menyiapkan

kemampuan

guru

dalam

merancang

dan

melaksanakan

pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus


sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan
materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan
melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang
bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan
dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model
untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber
yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus
mata pelajaran
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
4. Merancang penilaian otentik
2

C.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2. Langkah-langkah analisis kompetensi;
3. Penilaian otentik; dan
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi
Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor . Tentang Silabus

BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
3

Pendidikan

nasional

bertujuan

mencerdaskan

kehidupan

bangsa

dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan


bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pencapaian tujuan pendidikan nasional melalui penyelenggaraan pendidikan oleh
satuan pendidikan untuk memenuhi hak peserta didik sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuannnya.

Pemerintah mulai mencanangkan pelaksanaan terbatas pada 1270 SMA mulai tahun
pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Sebagai persiapan pemerintah telah melatih guru
inti dan guru sasaran serta menyediakan buku pegangan guru dan siswa mata pelajaran
Matematika, bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya
diharapkan dalam memanfaatkan buku yang ada mulai menerapkan kurikulum 2013
menggunakan silabus ynag telah disediakan.
Kondisi rial guru yang beragam belum dapat menggunakan silabus sebagai acuan
operasional

menyusun

perencanaan

pembelajaran.

Masih

diperlukan

jabaran

operasional mengembangkan silabus menjadi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)


antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembakan langkah
pembelajaran sertamerancang dan melaksanakan penilaian otentik. Oleh karena itu
perlu rambu-rambu lebih operasional agar guru dapat menjabarkan silabus menjadi
RPP dalam bentuk naskah tertentu.

B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan buku ini adalah membantu guru mata pelajaran .
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang
ada. Secara khusus buku ini bertujuan:
1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar
2. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata
pelajaran
3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
4

4. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian


5. Merancang penilaian otentik

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2. Langkah-langkah analisis kompetensi;
3. Penilaian otentik; dan
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelejaran (RPP)

BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat


proses pembelajaran dan penilaian otentikautentik untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui
pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam
mengobservasimengamati,

bertanyamenanya,

mencoba/mengumpulkan

data,

mengasosiasi/bernalarmenalar, dan mengomunikasikanmengomunikasikan.


Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar
Kompetensi

Lulusan

dan

Standar

Isi.

Standar

Kompetensi

Lulusan memberikan

kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai

dengan

Standar

Kompetensi

Lulusan,

sasaran

pembelajaran

mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk


setiap satuan pendidikan. Ketiga
perolehan

(proses psikologis)

ranah

yang

kompetensi

berbeda.

Sikap

tersebut

memiliki

lintasan

diperoleh

melalui

aktivitas

menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan


diperoleh

melalui

aktivitas

mengevaluasi, dan mencipta.


menanya,

mencoba,

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,


Keterampilan

menalar,

menyaji,

diperoleh melalui aktivitas

mengamati,

dan mencipta. Karaktersitik

kompetensi

beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar


proses.

Untuk

memperkuat Penguatan pendekatan

pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian

saintifik perlu diterapkan

(discovery/inquiry

learning). Untuk

mendorong kemampuan Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya


kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang

menghasilkan

karya berbasis

pemecahan masalah

(project based learning).


Prinsip pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013 menekankan perubahan
paradigma: (1) dari peserta didik diberi tahu menuju menjadi peserta didik mencari tahu;
(2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar; (3) dari pendekatan tekstual menuju menjadi pendekatan proses sebagai

penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) dari


menuju

menjadi

pembelajaran

pembelajaran

tunggal

konten

berbasis kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial

menuju menjadi pembelajaran terpadu; (6) daripembelajaran


jawaban

berbasis

yang

menekankan

menuju menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya

multi dimensi; (7) daripembelajaran verbalisme menuju menjadi keterampilan aplikatif;


(8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan

fisikal

(hardskills) dan

keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan


dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran
yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang
berlangsung

di

rumah,

di

sekolah,

dan

di masyarakat; (12) pembelajaran

yang

menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian otentikautentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian otentikautentik menilai
kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen (input proses output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
hasil

belajar

peserta

didik,

bahkan

mampu

menghasilkan

dampak

instruksional

(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.


A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif siswa
(Alfred De Vito: , 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu
menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja
diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih
penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh
peserta didik (Zamroni: , 2000; & Semiawan: , 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum

proses

pembelajaran

dipandang

sangat

penting.

Oleh

karena

itu
7

pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran


berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara
terpadu (Beyer: , 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan
dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang
perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam Dalam
model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains
sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan
ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan
sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan
untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan
keterampilan

siswa

dalam

memproseskan

pengetahuan,

menemukan

dan

mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan:


1992).
Di dalam Mmodel ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan
proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri
(discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum,
prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi
berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston: , 1988). Dengan
demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus
berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru
lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun
kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains,
sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan
proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning
tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap
individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan
pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran
matematika di sekolah yaitu sebagai berikut:
8

(1) Pembelajaran matematika langsung (bertahap)


Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal
konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke
konsep yang lebih sukar.
(2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang
telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan
yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara
memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika
(spiral melebar dan naik).
(3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik.
Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi
siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi
masih campur dengan deduktif.
(4) Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran
konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang
lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataanpernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya.

Penguatan
mendorong

proses

pembelajaran

siswa

lebih

mengeksplorasi/mencoba,
mempresentasikan.

Dan

Matematika
mampu

mengasosiasi,
sebagai

Instrumen

melalui

dalam
dan

pendekatan

mengamati,

saintifik,
menanya,

mengomunikasikan

Pembelajaran

Matematika

atau
harus

merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja


ilmiah
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat,
mendengar, membaca, dan atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan
siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga
9

berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat


tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses
menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi
kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan
ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa
daerah.
(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk
memperkuat

pemahaman

konsep

dan

prinsip/prosedur

dengan

mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja


ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan
eksperimen,

serta

memperoleh,

menyajikan,

dan

mengolah

data.

Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat


disarankan dalam kegiatan ini.
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan
hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru
melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa
melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat
kategori,

menyimpulkan,

dan

memprediksi/mengestimasi

dengan

memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan
mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order
thinking skills) hingga berpikir metakognitif.
(5) Kegiatan

mengomunikasikanmengomunikasikan

adalah

sarana

untuk

menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa,


diagram,

atau

grafik.

Kegiatan

mengomunikasikanmengomunikasikan

ini

dilakukan

pengetahuan,

agar

siswa

keterampilan,

mampu
dan

penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/


atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas
pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat
diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan
dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong
kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan
siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut
10

(1) Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara
langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca,
melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut
(2) Memfasilitasi diskusi dan Tanya tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,
hukum,dan teori
(3) Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
(4) Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan
penalaran dan memprediksi fenomena
(5) Memberi

kebebasan

dan

tantangan

kreativitas

dalam

mengomunikasikanmengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan


yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada
situasi baru yang terduga sampai tak terduga.

B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana
tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut: (1) American Library Association mendefinisikan

sebagai proses evaluasi

untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan
penilaian

otentikautentik

sebagai

penilaian

atas

produk

dan

kinerja

yang

berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins
mendefinisikan penilaian otentikautentik sebagai upaya pemberian tugas kepada
peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam
aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas
artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar
sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian otentikautentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah
(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar
peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun
jejaring, dan lain-lain. Penilaian otentikautentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya,

11

penilaian otentikautentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam


pembelajaran di SMA.
Penilaian otentikautentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas:
membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah,
membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Kata lain dari penilaian Penilaian otentikautentik adalah penilaian kinerja, termasuk
di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian otentikautentik
adakalanya disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan
hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian otentikautentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni
atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan
hasil pembelajaran.
Hasil penilaian otentikautentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling.
Selain itu, hasil penilaian otentikautentik dapat digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar
teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.
Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio.
Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan autentik jika Penilaian itu
memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan
dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu
penilaian dinyatakan autentik apabila penilaian itu melibatkan peserta didik pada
tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian
seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.

12

Penilaian autentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan


dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
mereka

sudah

tertulis (paper

kuasai

(Stiggins, 1987).

Penilaian

and pencil tes), kinerja

(project assessment), Assesmen

autentik, yang

meliputi tes

(performance assessment), penugasan

hasil

karya

(product assessment),

pengumpulan kerja siswa (portofolio).

1. Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)


Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan
sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat
pencapaian

pengetahuan,

kompetensi,

pemahaman

dan

sikap

siswa

secara

perorangan.
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap
yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul salah,
menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula
bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang
siswa menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas
bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan
bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan
kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer
atau format input berbasis teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
a. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
b. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan sikap
siswa
c. Sertifikasi
d. Seleksi
e. Memantau standar

Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk:


a. Essai
b. Jawaban singkat
13

c. Multiple choise
d. Kuesioner
e. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik
Mata Pelajaran
Matematika

Indikator
Menafsirkan dan membandingkan
informasi yang disajikan

Format Pertanyaan
Jawaban singkat

Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan

Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:


a. Cloze procedure
b. Peta konsep
c. Essai
d. Jawaban singkat
e. Tulisan pengungkapan kembali
f. Penyelidikan (investigation)
g. Menjodohkan
h.

Multiple choise

i.

Skala Sikap

j. Kuesioner
k. Refleksi diri
Memilih format jawaban siswa dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada
jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan
yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada Tabel sbb:
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk
Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan,
mengidentifikasikan.
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan,

Format Jawaban yang


mungkin
Pilihan ganda
Jawaban singkat

mengklasifikasikan, mengidentifikasikan,

14

menguraikan, menghitung, mendeskripsikan.


Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan,
menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis,

Essai, investigasi

menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan.


Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.

Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur:


Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran
Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,
1) 12x + x = 12x2
2) (10x) (2x) = 20x
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini?
12m2 ( 5b + c2 )
-

12m2 (5b) + (12m2) (c2)

(sifat ....

(12)(5) (m2 b) + 12m2 c2

(sifat ....

(12)(5) (bm2) + 12c2 m2

(sifat ....

60bm2 + 12c2 m2

Contoh Penilaian Tertulis Kemampuan koneksi


a. Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan
ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya,
yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan
kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna
bertugas memasarkan donat dan kue putu.
1) Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat
donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan?
2) Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?
15

b. Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi
skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan
telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29,
1) mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15?
Mengapa?
2) tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m),
seri(s), dan kalah(k)!

2. Penilaian kinerja (Unjuk Kerja)


Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung
dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang
telah

ditetapkan.

Hal

ini

berarti

Penilaian

kinerja

merupakan

bentuk

penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan
agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah,
melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan
keterampilannya. Dalam

Penilaian

kinerja

pada

umumnya

dilengkapi

dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya.
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:
a. menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan
kegiatan dan menghasilkan sesuatu
b. instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali
c. instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
d. dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan
siswa dari waktu ke waktu
e. memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
f. bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
g. membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.
Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang
digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di dalam
rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi.
Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2 (memuaskan), 1
16

(cukup

memuaskan),

dan

tidak

memuaskan).

Berikut

adalah

contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja.


Level

Kriteria Khusus
-Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
-Menggunakan strategi yang sesuai

-Perhitungannya benar

Superior

-Penjelasannya tertulis sangat jelas


-Diagram/tabel/gambar tepat
-Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
-Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
-Menggunakan strategi yang sesuai

-Perhitungannya pada umumnya benar

Memuaskan

-Penjelasannya tertulis jelas


-Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
-Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan
-Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
-Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai

-Perhitungannya pada umumnya benar

Cukup

-Penjelasannya tertulis cukup jelas

Memuaskan

-Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar


-Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan
-Menunjukkan sedikit atau
terhadap suatu konsep

tidak

ada

pemahaman

-Tidak menggunakan strategi yang sesuai

- Perhitungannya tidak benar

Tidak
Memuaskan

-Penjelasan tertulisnya tidak jelas


-Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok
-Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan

Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja

3. Penilaian hasil karya (produk)


Contoh model masalah Penilaian hasil karya
a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100
b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga,
kamar tidur, garasi , dan kamar mandi

17

c. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti
contoh berikut ini!
d. Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari persamaan
logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan benang, papan,
triplek dan paku.

4. Penilaian tugas (proyek)


Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk
tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan
kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan
bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata
pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang
terkait dengan permasalahan yang diajukan.
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X
Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa
kegiatan berikut ini
a. Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu
b. Mendata kumpulan murid-murid yang tinggi badannya diatas 165 cm
c. Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu
d. Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan cara menuliskannya pada tabel
berikut
Kumpulan siswa
berpenampilan rapi

Kumpulan siswa
berbadan tinggi

Kumpulan bunga
indah

e. Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis


kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?
f. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?
g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)
18

5. Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)


Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan
pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa
dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara
sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil
seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan
berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja. Kelima
dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan
argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa,
gambar, hasta karya, dan penyajian data. Memalui penilaian portofolio guru
akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya,
hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat,
komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan
penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau
peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir
dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan
siswa

sendiri

terhadap

dirinya

sebagai

pembelajar

matematika. Dalam

portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas


yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara
bekerja sama. Caranya siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama
rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya:
a. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
b. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif

dalam belajar
c. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju

belajar
d. Keterampilan

menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan

menyeleksi dan memilih yang terbaik

19

e. Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang autentik tentang kemajuan

belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri.
Prosedur Porfolio
a. Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya.
b. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya, kebersihannya,
tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa
setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.
c. Sediakan

bermacam

tugas

sehingga

portofolio

dapat

berupa

kerja

kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.


d. Beri

kesempatan

siswa

mereview

portofolio

mereka

sendiri dan

membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.


e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti
berikut ini.
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang
akan dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
Penilaian Portofolio

20

Kriteria Penilaian
Pemecahan Masalah
o

Pemahaman
masalah

Penggunaan
bermacam strategi

Kemampuan
mentransformasikan
perencanaan dengan o
menggunakan model
atau teknologi
Analisis hasil,
termsuk strategi
estimasinya

Merumuskan
masalah

Kreativitas
menemukan
pendekatan untuk
memecahkan
masalah non rutin

Bahasa

Penalaran logis

Menggunakan simbol o
dan terminology yang
o
benar
o
Menulis tepat,

Identifikasi pola

ringkas dalam
menyampaikan ide.

Menjelaskan
mengapa dan
bagaimana

Pengorganisasian
tulisan dalam
o
pekerjaan dan jurnal
yang baik
o
Penjelasan hasil

Ringkasan dari topik


kunci
o

Merefleksikan pada
ide matematika

Meminta atau
mengajukan
pertanyaan

o
Pemecahan yang
praktis dan menarik

Lain-lain

o Menghubungkan
matematika dengan
Membuat konjektur
dunia nyata
Menulis pembuktiano Membuat hubungan

Meninjau ide-ide
dan prosedur

dalam matematika
o Mengembangkan sikap
positif
o Nilai-nilai matematka

o Menggunakan penillian
sendiri dan koreksi
sendtiri terhadap
pekerjaannya
Merumuskan contoho Bekerja dalam
penyangkal
kelompok
Mengkonstruksi,
memperluas, dan
menerapkan ide

Menyeleksi dan
mengorganisasikan p
ekerjaan siswa
secara tepat dan
menunjukkan
perkembangannya

o Menggunakan modelmodel atau


representasi
matematika yang
berbeda-beda
o Interpretasi ide
o Teknologi
o Konsep dan prosedur.

Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio

Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:


a. Portofolio kerja (working portfolios)
b. Portofolio dokumen (document portfolios)
c. Portofolio penampilan (show portfolios).
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam
mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coretcoretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau
pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi
tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta
merefleksi pekerjaan dan hasilnya.

21

Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan
siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara
individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah
mencapai standar tertentu.
Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari
hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban
(akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.

Rubrik Penskoran Portofolio


Level

Kriteria Khusus

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol

Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol

Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol

Superior

Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol

Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih

Sesuai dengan permintaan dan persyaratan

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik

Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik

Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik

Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih

Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan

Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang


baik

Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik

Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik

Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih

Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah

Tidak

menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah

2
Memuaskan

1
Cukup
Memuaskan

Memuaskan

Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah


22

Level

Kriteria Khusus

Pengorganisasian dan kebersihan yang rendah

Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan


Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio

BAB II.
PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran

kurikulum

2013

adalah

pembelajaran

kompetensi

dengan

memperkuat proses pembelajaran melalui pendekatan Saintifik dan penilaian otentik


untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kemampuan berfikir kritis,
kreatif, dan produktif. Proses belajar di kelas dilaksanakan secara langsung melalui
Implementasi Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4 dan tidak langsung melalui
implementasi KI 1 dan KI 2, dengan penekanan

pada aplikasi yang terkait dengan

kehidupan sehari-hari sehingga hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan


antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang
memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari
peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penguatan
mendorong

proses
siswa

pembelajaran

lebih

mampu

Matematika

dalam

melalui

mengamati,

pendekatan

menanya,

saintifik,

mengeksplorasi,

mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan.

Pendekatan Pembelajaran saintifik


Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang
diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains,
terkembangkannya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De
Vito: 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan
kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana

23

pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa (Zamroni: 2000; Semiawan:
1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran
saintifik

menekankan

peningkatan

pada

keterampilan

keterampilan
proses

sains

proses.
adalah

Model

pembelajaran

model

berbasis

pembelajaran

yang

mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara


terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari
pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator
yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.
Dalam model ini siswa diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur:
1998), dengan demikian siswa diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus
proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep,
dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses
sains menekankan pada kemampuan siswa dalam menemukan sendiri (discover)
pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan
generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian siswa lebih diberdayakan sebagai
subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber
belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun
kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap
ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains
pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu
kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam
mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).

24

Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan


pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran matematika
di sekolah yaitu sebagai berikut:
Pembelajaran matematika langsung (bertahap)
Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal konkrit
ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke konsep yang lebih
sukar.
Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang telah
dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan yang telah
dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan
memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika (spiral melebar dan naik).
Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik. Namun
demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam
pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan
deduktif.
Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran
konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya. Suatu
pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-pernyataan yang terdahulu
yang telah diterima kebenarannya.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, mendorong
siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan

atau

Matematika

merefleksikan

harus

mempresentasikan.
kompetensi

Dan

sebagai

sikap

Instrumen

ilmiah,

berfikir

Pembelajaran
ilmiah,

dan

keterampilan kerja ilmiah.

Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks


situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau
fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau
menyimak.

25

Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa
dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif.
Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill)
secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi
dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang
kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan
menggunakan bahasa daerah.
Kegiatan

mencoba

bermanfaat

untuk

meningkatkan

keingintahuan

siswa,

mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup


merencanakan,

merancang,

dan

melaksanakan

eksperimen,

serta

memperoleh,

menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi
dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap
ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan
tertentu

sehingga

siswa

melakukan

aktifitas

antara

lain

menganalisis

data,

mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi


dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik.
Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi
dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan
agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya,
serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan sekedar
mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu
menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan
seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru
yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa
kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut
Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung
dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar,
atau menyimak fakta/fenomena tersebut
Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan
teori
Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
26

Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan


penalaran dan memprediksi fenomena
Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan aplikasi baru
yang terduga sampai tak terduga

C. Penilaian Autentik

Model Penilaian yang dikembangkan adalah Penilaian penilaian yang sesungguhnya


(assessmen authentic). Maksudnya, Penilaian terhadap hasil kerja siswa saat
berlangsung proses kegiatan siswa belajar itulah yang disebut otentik. Jadi, tidak
hanya pada saat siswa mengerjakan tes akhir suatu pokok bahasan.

Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan otentik jika Penilaian itu
memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan
dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu
Penilaian dinyatakan otentik apabila Penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugastugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian seperti ini
terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.
Penilaian otentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan
dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
mereka

sudah

tertulis (paper

kuasai

(Stiggins, 1987).

and pencil tes), kinerja

(project assessment), Assesmen

Penilaian

otentik, yang

meliputi tes

(performance assessment), penugasan


hasil

karya

(product assessment), pengumpulan kerja siswa (portofolio).

1) Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)


Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan
sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat
pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara perorangan.
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap
yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul salah,

27

menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula
bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang siswa
menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan
cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula
menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan
teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer atau format
input berbasis teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
f. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
g. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan sikap
siswa
h. Sertifikasi
i. Seleksi
j. Memantau standar
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk:
f. Essai
g. Jawaban singkat
h. Multiple choise
i. Kuesioner
j. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik

Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan


Mata Pelajaran
Matematika

Outcome (indikator)
Menafsirkan dan
membandingkan informasi yang
disajikan

Format Pertanyaan
Jawaban singkat

Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:


l. Cloze procedure
m. Peta konsep
28

n. Essai
o. Jawaban singkat
p. Tulisan pengungkapan kembali
q. Penyelidikan (investigation)
r. Menjodohkan
s.

Multiple choise

t.

Skala Sikap

u. Kuesioner
v. Refleksi diri
Memilih
perhatian

fFormat
pada

jJawaban

jenis

kata

sSiswa dapat
kerja

dilakukan

yang

dengan

digunakan

memusatkan

dalam

indikator

(outcomes). Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang
mungkin, tampak pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk
Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan,
mengidentifikasikan.

Format Jawaban yang


mungkin
Pilihan ganda

Menyatakan, mendefinisikan, menentukan,


mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, menguraikan,

Jawaban singkat

menghitung, mendeskripsikan.
Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan,
menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis,

Essai, investigasi

menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan.

29

Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.

Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur:

Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran untuk siswa kelas X


a. 1) Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,
a) 12x + x = 12x2
b) (10x) (2x) = 20x
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
a. 2) Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini?
12m2 ( 5b + c2 )
-

12m2 (5b) + (12m2) (c2)

(sifat ....

(12)(5) (m2 b) + 12m2 c2

(sifat ....

(12)(5) (bm2) + 12c2 m2

(sifat ....

60bm2 + 12c2 m2

3) Bila G

{x | x2 +

= . Mengapa ?

x Bilangan

Cacah},

maka

Agar G ?, syarat apa yang harus dipenuhi oleh x?

4) Kepala Desa Mekarsari mengungkapkan tentang mata pencaharian penduduknya


sebagai berikut. Sebanyak 58% petani, 50% buruh, dan 20% bukan petani maupun
buruh. Percayakah kamu dengan keterangan kepala desa itu?

Contoh Penilaian Tertulis Kemampuan koneksi untuk siswa kelas .............


1) Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi
makanan ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga
anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis,
donat, dan kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar
gulung. Erna bertugas memasarkan donat dan kue putu.
3)

a. Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai


membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk
dipasarkan?
30

4)

b. Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?

2) Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi
skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan
telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29,
3)

a. mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5,


k=15? Mengapa?

4)

tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut


menang(m), seri(s), dan kalah(k)!

b. tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s),


dan kalah(k)!

2) Penilaian kinerja (performance)


Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung
dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang
telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian hasil
belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan agar guru
dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat dan
mengamati

bagaimana

keterampilannya. Dalam

siswa
Penilaian

menunjukkan
kinerja

pada

pengetahuan
umumnya

dan

dilengkapi

dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya.
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:
h. ? menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan
kegiatan dan menghasilkan sesuatu
i. ? instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali
j. ? instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
k. ? dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan
siswa dari waktu ke waktu
l. ? memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
m. ? bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
31

n. ? membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.


Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran
yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di
dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa
bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2
(memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak memuaskan). Berikut adalah
contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja.

Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja


Level

Kriteria Khusus
-

Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu


konsep

Menggunakan strategi yang sesuai

Superio
r

Perhitungannya benar

Penjelasannya tertulis sangat jelas

Diagram/tabel/gambar tepat

Melebihi semua permasalahan yang diinginkan

Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu


konsep

Menggunakan strategi yang sesuai

Memua
skan

Perhitungannya pada umumnya benar

Penjelasannya tertulis jelas

Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar

Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan

Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep

Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai

Cukup

Perhitungannya pada umumnya benar

Memua
skan

Penjelasannya tertulis cukup jelas

Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar

Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan

Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman


terhadap suatu konsep

Tidak menggunakan strategi yang sesuai

1
Tidak
Memua
skan

Perhitungannya tidak benar

Penjelasan tertulisnya tidak jelas

Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok


32

Level

Kriteria Khusus
-

Tidak memenuhi
diinginkan

permintaan

permasalahan

yang

Kartu evaluasi dan Kartu Standar juga dipakai pada Penilaian kinerja
jika format Penilaiannya tidak menggunakan rubrik. Contoh kartu evaluasi dan
kartu standar seperti berikut ini.
Kartu evaluasi
skor 1 untuk setiap selesai satu tugas/langkah yang diminta dari soal yang diberikan
Kartu standar
Skor 8 : kelompok dapat mengerjakan semua dengan sempurna
skor 7 : hampir semua dikerjakan secara sempurna
skor 6 : kelompokmu lumayan sukses
skor 5 :

kamu telah mendapatkan ide utamanya, setidaknya kamu adalah

pembicara atau pendengar yang baik.


skor ? 4 : berarti kamu harus lebih siap pada tugas penilaian selanjutnya.

3) Penilaian hasil karya (produk)


Penilaian hasil karya (produk)
Contoh Penilaian hasil karya untuk siswa ...............
e. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100
f. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga,
kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
g. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti
contoh berikut ini!

4) Penilaian tugas (proyek)


Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk
tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan

33

kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan


bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata
pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait
dengan permasalahan yang diajukan.
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas ...............
Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa
kegiatan berikut ini
e. a)

Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu

f. b)

Mendata kumpulan murid-murid yang badannya tinggi di sekolahmu

g. c)

Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu

h. d)

Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan menyusunnya dengan cara

mendaftar dalam suatu tabel seperti berikut ini!


Kumpulan siswa
berpenampilan rapi

h. e)

Kumpulan siswa
berbadan tinggi

Kumpulan bunga
indah

Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis

kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?


i. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?
j. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)
i. f)

Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu

itu?

5)

Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)


Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan

pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa


dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara
sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).

34

Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil


seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan
berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja. Kelima
dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan argumentasi
tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta
karya, dan penyajian data.
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir
dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan siswa
sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar matematika. Dalam portofolio harus
menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan.
Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara bekerja sama. Caranya
siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di
antaranya:
f.

Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas

g. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif

dalam belajar
h. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju

belajar
i.

Keterampilan

menilai

diri

sendiri

akan

mengembangkan

kemampuan

menyeleksi dan memilih yang terbaik


j.

Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang otentik tentang kemajuan


belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri.

Prosedur Porfolio
f. Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya.
g. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya, kebersihannya,
tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa
setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.
h. Sediakan

bermacam

tugas

sehingga

portofolio

dapat

berupa

kerja

kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.

35

i. Beri

kesempatan

siswa

mereview

portofolio

mereka

sendiri dan

membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.


j. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.

Penilaian Portofolio
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Kriteria Penilaian
Pemecahan Masalah
o

Pemahaman

Bahasa
o

masalah
o

simbol dan
terminology yang

Penggunaan

Kemampuan

menyampaikan ide.

an perencanaan
o

menggunakan

teknologi

jurnal yang baik

estimasinya
o

Merumuskan
masalah

Kreativitas
menemukan

o
o

Pemecahan yang
praktis dan

Penjelasan hasil

Merefleksikan pada

Meminta atau
mengajukan
pertanyaan

Menyeleksi dan
mengorganisasikan
pekerjaan siswa
secara tepat dan
menunjukkan

Menulis
pembuktian

Menjelaskan
mengapa dan
bagaimana

Meninjau ide-ide
dan prosedur

Mengkonstruksi,
memperluas, dan

Ringkasan dari

ide matematika

untuk
masalah non rutin

konjektur

menerapkan ide

topik kunci

pendekatan
memecahkan

Membuat

tulisan dalam
pekerjaan dan

termsuk strategi

Pengorganisasian

model atau

Analisis hasil,

Identifikasi pola o Menghubungkan

ringkas dalam

mentransformasik
dengan

Menulis tepat,

Lain-lain

benar

bermacam strategi
o

Menggunakan

Penalaran logis

Merumuskan

matematika
dengan dunia
nyata
o Membuat hubungan
dalam matematika
o Mengembangkan
sikap positif
o Nilai-nilai
matematka
o Menggunakan
penillian sendiri
dan koreksi
sendtiri terhadap
pekerjaannya

contoh penyangkal
o Bekerja dalam
kelompok
o Menggunakan modelmodel atau
representasi
matematika yang
berbeda-beda
o Interpretasi ide
o Teknologi
36

menarik

perkembangannya

o Konsep dan prosedur.

Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio


Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:
d.

Portofolio kerja (working portfolios)

e.

Portofolio dokumen (document portfolios)

f.

Portofolio penampilan (show portfolios).

Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam
mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk
coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah
jadi atau pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan
informasi tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar)
serta merefleksi pekerjaan dan hasilnya.
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan
siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar
secara individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu
dan telah mencapai standar tertentu.

37

Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari hasil
kerja

(artefak)

siswa.

Biasanya

digunakan

untuk

tujuan

pertanggungjawaban

(akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.


Rubriks Penskoran Portofolio
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
Level

Kriteria Khusus

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol

Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol

Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol

Superior

Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol

Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih

Sesuai dengan permintaan dan persyaratan

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik

Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik

Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik

Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih

Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan

Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah

2
Memuaskan

yang baik
1

Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik

Cukup

Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang


baik

Memuaskan

Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih

Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat


rendah

Tidak
Memuaskan

menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah

38

Level

Kriteria Khusus

Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah

Pengorganisasian dan kebersihan ;yang rendah

Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan

Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio


PENILAIAN DIRI

39

BAB III
ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi
dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan
pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam
rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA
adalah sebagai berikut.
Dimensi

Kualifikasi Kemampuan

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,


berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

Pengetahuan

Memiliki

pengetahuan

metakognitif

dalam

faktual,

ilmu

konseptual,

pengetahuan,

prosedural, dan

teknologi, seni,

dan

budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,


dan

peradaban

terkait penyebab serta dampak fenomena dan

kejadian.
Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif


dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

40

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk
kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah
sebagai berikut.
Kompetensi
Sikap Spiritual

Deskripsi Kompetensi
1.

Menghayati

dan

mengamalkan

ajaran

agama

yang

dianutnya
Sikap Sosial

2. Menghayati

dan

mengamalkan

perilaku

jujur,

disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,


damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan

3.

Memahami,
faktual,

menerapkan,

konseptual,

dan

menganalisis

prosedural,

dan

pengetahuan
metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,


teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan,

dan

peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan


pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai

dengan

bakat

dan

minatnya

untuk

memecahkan

masalah
Keterampilan

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah

abstrak

terkait

dengan

pengembangan

dari

yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara


efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan

41

Gambar Bab 3
Hubungan Kompetensi Inti dalam lingkup Standar Kompetensi Lulusan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah
sebagai berikut.

42

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah


sebagai berikut:
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok
seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3)

Kompetensi Dasar (KI 4)

3.1 Mendeskripsikan
dan menganalisis
berbagai konsep
dan prinsip fungsi
eksponensial dan
logaritma serta
menggunakannya
dalam
menyelesaikan
masalah
3,1 Memahami
hakikat ................
... dan prinsipprinsip pengukuran
(ketepatan,
ketelitian, dan
aturan angka

Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Fungsi Eksponen

4.2 Mengolah data dan


menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi

dan
LogaritmaHakikat ..
................. dn
Pengukuran

berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.
4.1 Menyajikan hasil
pengukuran besaran fisis
dengan menggunakan
peralatan dan teknik
yang tepat untuk suatu
penyelidikan ilmiah

penting)

3.2 Menganalisisdata

4,1 Menyajikan grafik fungsi

Grafik Fungsi

sifat-sifat grafik

eksponensial dan

Eksponen dan

fungsi eksponensial

logaritma dalam

LogaritmaPenjulaha

dan logaritma dari

memecahkan masalah

n Vektor

suatu permasalahan

nyata terkait

dan menerapkannya

pertumbuhan dan

dalam pemecahan

peluruhan.4.2

masalah3.2

Merencanakan dan

Menerapkan prinsip

melaksanakan percobaan

43

Kompetensi Dasar (KI 3)

Kompetensi Dasar (KI 4)

penjumlahan vektor

untuk menentukan

(dengan

resultan vector

Materi Pokok
(Dalam Silabus)

pendekatan
geometri)
Dan seterusnya
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)
menjadi materi pembelajararn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator keterampilan
yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan
penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
(6) Merancang penilaian yang diperlukan

44

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini:

Materi Pokok (Silabus)

Penillaian (Silabus)

Materi Pembelajaran
Lulusan yang :
Alternatif Kegiatan Pembelajaran:
Indikator
Sikap,
Pengethuan, Mengomunikasikan
dan Keterampilan untuk Penilaian
Mengamati,
Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Fakta,
Konsep,Menanya,
Prinsip, dan
Prosedur
Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggung

Pembelajaran (Silabus)

1. Mengembangkan Materi pembelajaran


Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus
dan

kompetensi

dasar

yang

termuat

dalam

kompetensi

inti

ke

tiga

(pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk


melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori,
yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,
disentuh, atau diamati
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata
lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling
45

berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda


seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai
ciri-ciri

bentuk

selalu

berubah

sesuai

bentuk

wadah/tempat

yang

ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat
yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan.
Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep
yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi
induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip
adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan
adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam
kategori prinsip adalah hokum, teori, dan azas.
(4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi
pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran Matematika ...................,
langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi
pokok.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan
pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau
menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu
fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau
fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagaainya
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip
dan prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas
(3) Mencoba
(4) Mengasosiasi
(5) Mengomunikasikan
3. Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)

46

a. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan dan non tes

b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk


c.
d.
e. Aspek sikap melalui pengamatann

f.
g.
h.

47

B. Hasil Analisis Kompetensi


Sebelum dilakukan analisis kompetensi, kita memilah seluruh KD pada KI-3 untuk
dihubungkan dengan KD pada KI-4 dengan materi pokok sebagai dasar hubungan
tersebut.

48

1. Hasil Linierisasiidentifikasi Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar (KI 3)

Kompetensi Dasar (KI 4)

3.1 Mendeskripsikan dan


menganalisis berbagai
konsep dan prinsip
fungsi eksponensial
dan logaritma serta
menggunakannya
dalam menyelesaikan
masalah

4,1 Menyajikan grafik fungsi


eksponensial dan
logaritma dalam
memecahkan masalah
nyata terkait
pertumbuhan dan
peluruhan.

3.2 Menganalisisdata sifatsifat grafik fungsi


eksponensial dan
logaritma dari suatu
permasalahan dan
menerapkannya dalam
pemecahan masalah

4,1 Menyajikan grafik fungsi


eksponensial dan
logaritma dalam
memecahkan masalah
nyata terkait
pertumbuhan dan
peluruhan.4.2 Mengolah
data dan menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi
berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.

Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Fungsi Eksponen
dan Logaritma

4.2 Mengolah data dan


menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi
berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.
Grafik Fungsi
Eksponen dan
Logaritma

49

Kompetensi Dasar (KI 3)


3.3 Mendeskripsikan dan
menerapkan konsep
sistem persamaan
linier dan kuadrat dua
variabel (SPLKDV) dan
memilih metode yang
efektif untuk
menentukan himpunan
penyelesaian-nya

Kompetensi Dasar (KI 4)


4.3 Memecahkan dan
menyajikan hasil
pemecahan masalah
nyata sebagai terapan
konsep dan aturan
penyelesaian sistem
persamaan linier dan
kuadrat dua variabel.

Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Sistem Persamaan
Linier dan Kuadrat
Dua Variabel

3.4 Mengana-lisis nilai


4.4 Mengolah dan
diskriminan persamaan
menganalisis informasi
linier dan kuadrat dua
dari suatu
variabel dan
permasalahan nyata
menerapkan-nya untuk
dengan memilih
menentukan himpunan
variabel dan membuat
penyelesaian sistem
model matematika
persamaan yang
berupa sistem
diberikan.
persamaan linie rdan
kuadrat dua variabel
dan mengiterpretasikan hasil
penyelesaian sistem
tersebut.

3.5 Mendes-kripsikan
konsep sistem
pertidaksamaan
kuadrat dua variabel
dan menerapkannya
untuk menentukan
himpunan
penyelesaian-nya.
3.6 Menganalisis kurva
pertidaksamaan
kuadrat dua variabel
pada sistem yang
diberikan dan
mengarsir daerah
sebagai himpunan
penyelesaian-nya.

3.7

Mendes-kripsikan
dan menerapkan

Sistem
Pertidaksamaa
n Kuadrat Dua
Variabel

4.5 Memecahkan masalah


dengan membuat
model matematika
berupa sistem
pertidaksamaan
kuadrat dua variabel
serta menyajikan
pemecahannyadengan
berbagai cara.

4.6 Memecahkan masalah


pertidaksamaan

Pertidaksamaan
50

Kompetensi Dasar (KI 3)

Kompetensi Dasar (KI 4)

konsep
pertidaksamaan dan
nilai mutlak dalam
menentukan
himpunan
penyelesaian
pertidaksamaan
pecahan ,irrasional
dan mutlak.

pecahan, irrasional dan


mutlak dalam
penyelesaian masalah
nyata.

Materi Pokok
(Dalam Silabus)
mutlak,
pecahan, dan
irrasional

3.8 Mendes-kripsikan dan


menerapkan konsep
pertidaksamaan
pecahan, irasional,
dan mutlak dalam
menyelesaikan
masalah matematika.
3.9

Mendes-kripsikan
dan menerapkan
konsep dan sifat-sifat
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak dengan
melakukan manipulasi
aljabar dalam
menyelesaikan
masalah matematika.

3.10 Menganalisis daerah


penyelesaian
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak.
3.11Mendeskripsikan
konsep dan aturan
pada bidang datar
serta
menerapkannyadalam
pembuktian sifat-sifat
(simetris, sudut, dalil
titik tengah segitiga,
dalil intersep, dalil
segmen garis, dll)
dalam geometri
bidang.

4.7 Menyajikan data terkait


objek nyata dan
mengajukan masalah
serta mengidentifikasi
sifat-sifat (kesimetrian,
sudut, dalil titik tengah
segitiga, dalil intersep,
dalil segmen garis, dll)
geometri bidang datar
yang bermanfaat dalam
pemecahan masalah
nyatatersebut.

Geometri Bidang
Datar

51

Kompetensi Dasar (KI 3)


3.12Mendes-kripsikan
konsep persamaan
trigonometri dan
menganalisis untuk
membuktikan sifatsifat persamaan
Trigonometri
sederhana dan
menerapkan-nya
dalam pemecahan
masalah.

Kompetensi Dasar (KI 4)


4.8 Mengolah dan
menganalisis informasi
dari suatu
permasalahan nyata
dengan membuat model
berupa fungsi dan
persamaan
Trigonometri serta
menggunakan-nya
dalam menyelesaikan
masalah.

Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Persamaan
Trigonometri

4.9 Merencanakan dan


melaksanakan strategi
dengan melakukan
manipulasi aljabar
dalam persamaan
Trigonometri untuk
membuktikan
kebenaran identitas
Trigonometri serta
menerapkan-nya dalam
pemecahan masalah
kontekstual.

52

2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar


HASIL ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas
Kompetensi Inti
KI

: Peminatan Kelas X
:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

-1
KI

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

-2

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif


dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

-3

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,


teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

-4

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara


mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

30

Kompete
nsi Dasar
3.1.
Mend
eskrip
sikan
dan
meng
analis
is
berba
gai
konse
p dan
prinsi
p
fungsi
ekspo
nensi
al dan
logari
tma
serta
meng
gunak
annya
dalam
meny
elesai
kan
masal
ah
3.2.
Menga
nalisis
data
sifatsifat
grafik
fungsi
ekspo
nensi
al dan
logari
tma
dari
suatu
perm
asalah
andan

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

F
Fa
u kta
n
g masala
s
h
i
kont
ekstu
E
al yg
k
berk
s
aitan
p
eksp
o
onen
n
dan
e
log
n
- Grafik
fungs
s
i
i
ekspo
a
nen
l
Grafik
d
fungs
a
i
n
logari
tma
L
o
Ko
g
nsep
a
r
i sifatsifat
t
eksp
m
onen
a
sifatsifat
logar
itma
Pri
nsip
fungsi
eksp
onen
sial
fungsi
logar
itma

Pr
osedur

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran

In
di

Mengam Menjelas
ati
kan
pengert
Membaca dan
ian
mencermati
fungsi
gambar yang
Membeda
dapat
kan
dinyatakan
fungsi
yang
ekspon
berkaitan
ensial
dengan
dan
pemahaman
bukan
fungsi, grafik
Menentu
fungsi
kan
eksponen,
sifatdan fungsi
sifat
logaritmaeksp
fungsi
ekspon
onensial.
ensial
Menanya

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan

Menggam
bar
grafik
fungsi
ekspon
ensial

Diskusi
kelompok
melakukan
identifikasi
Menjelas
grafik fungsi
kan
eksponen
pengert
ian
fungsi
logarit
Mengeksplora
ma
si

Menentuk
Menentukan
an
unsur-unsur
Menggu
yang
nakan
terdapat
sifatpada
sifat
pengertian
grafik
fungsi
fungsi, grafik
ekspon
fungsi
ensial
eksponen
dan
dan
fungsi
logaritma,
logarit
dan
ma,
dan
penerapanny
penera
a pada
pannya
masalah
pada
nyata.
masala
h
Mengasosiasi Mengerja

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

Tes Mengga Tes Menun Penga


ter
mtert
jukma
tul
bar
ulis
kan
tan
is
grafik
ben
sika
Penila
be
fungs
tuk
p
ian
nt
i
urai
posi
diri
uk
ekspo
an
tip
ura
nen(indi
ian
sial Tugas
vidu
ma
me
dan
ndir
ng Mengga
sosi
mi
en
al)
bar
ai
dala
grafik Portf
pe
m
olio
fungs
ny
disk
i
ele
usi
logari
sai
kelo
tma
an
mpo
fun
k
Menger
gsi
ja Menun
eks
kan
jukpo
latiha
kan
ne
n
peril
nsi
soalaku
al
soal
dan
da
meng
sika
n
enai
p
log
fungs
men
ari
i
erim
tm
ekspo
a,
a,
nen
men
me
dan
ghar
lal
logari
gai,
ui:
tma,
dan
dan
Penugas
mel
pene
an
aksa
rapan
na
UH
nya
kan
pada
keju
UTS
masal
jura
ah
n,
nyata
kete
litia
Memec
n,
ahdisip
kan
lin,
masal
kem
ah
andi
nyata
riterka
an,
it
dan
pertu
tang
mbuh
gung
-an
jawa
dan
b
pelur
uhan

31

Kompete
nsi Dasar
mene
rapka
n nya
dalam
peme
cahan
masal
ah.

4.1.
Meny
ajika
n
grafik
fungsi
ekspo
nensi
al
dan
logari
tma
dala
m
mem
ecahk
an
masal
ah
nyata
terkai
t
pertu
mbuh
an
dan
pelur
uhan.
4.2.
Meng
olah
data
dan
meng
analis
is
meng
gunak
an
varia
bel
dan

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran

langka Menganalisis
h
dan
meng
membuat
gam
kategori
bar
dari unsurgrafi
unsur yang
k
terdapat
fungs
pada
i
pengertian
fungsi,
pemec
grafik
ahan
fungsi
masa
eksponen
lah
dan
logaritma,
dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata.
Menghubung
kan unsurunsur yang
sudah
dikategorik
an sehingga
dapat
dibuat
kesimpulan
mengenai
pengertian
fungsi,
grafik
fungsi
eksponen
dan
logaritma,
dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

kan
latihan
soalsoal
menge
nai
pengert
ian
fungsi,
grafik
fungsi
ekspon
en dan
logarit
ma,
dan
penera
pannya
pada
masala
h
nyata.

P
e

In
di

Memec
ahka
n
masal
ah
nyata
deng
an
meng
analis
is
meng
guna
kan
fungs
i
ekspo
nensi
al
dan
logari
tma

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

Mengomunika
sikan
Menyampaika
n pengertian
fungsi, grafik
fungsi
eksponen
dan
logaritma,
dan
penerapanny
a pada

32

Kompete
nsi Dasar
mene
muka
n
relasi
berup
a
fungsi
ekspo
nensi
al
dan
logari
tma
dari
situas
i
masal
ah
nyata
serta
meny
elesai
kanny
a.

3.3
Mende
skripsi
kan
dan
mener
apkan
konse
p
sistem
persa
maan
linier
dan
kuadr
at dua
variab
el
(SPLK
DV)
dan
memil
ih
metod
e yang
efekti

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

S
Fa
istem kta
Persa
maan masala
Linie
h
r dan
kont
Kuad
ekstu
rat
al yg
Dua
berk
Varia
aitan
bel
SPLK
DV
Ko
nsep
xKonse
p
SPLK
DV
Pri
nsip
xDiskri
mina

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
masalah
nyata dengan
lisan, tulisan,
dan
grafik/diagra
m.

Mengamati

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Tes Memec Tes Menun


Menyele
saikan tertulis
ah
tert
juka
Membaca dan
SPLKD bentuk
kan
ulis
n
mencermati
uraian
V
masal
ben
sika
persoalan
denga mengen
ah
tuk
p
kontekstual
ai
n
nyata
urai
posi
yang berkaitan
metod penyele
dan
an
tip
dengan
saian
e
meny
(indi
SPLKDV serta
grafik SPLKDV
ajika Tugas
vidu
metode
ma
dengan
n
dan
penyelesaian Menyele :
ndir
hasil
sosi
SPLKDV,
saikan
i
peme
al)
diskriminan,
SPLKD metode
caha Portf
dala
dan
grafik
V
n
m
olio
penerapannya
denga metode
masal
disk
pada masalah
n
ah
usi
Subst
nyata dari
metod
nyata
kelo
itusi
berbagai
e
sebag
mpo
sumber
Substi metode
ai
k
belajar.
tusi
gabu
terap
Menun
ngan
an
Menyele
jukk
Elimi
kons
saikan
Menanya
an
nasi
ep
SPLKD
peril
dan
peny
Membuat
V
aku
subst
elesa
pertanyaan
denga
dan
itusi
ian
mengenai
n
sika
HP
pengertian,
metod
d
p
suatu
metode

Penil
aian

Sikap
ilmia
h
saat
disku
si
dan
prese
ntasi
deng
an
lemb
ar
peng
ama
tan
Aspek
sikap
ilmia
h:
Mene
rim,
meng
har
gai,
disipl
in

33

Kompete
nsi Dasar
f
untuk
mene
ntuka
n
himpu
nan
penye
lesaia
n-nya

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

n
pers
ama
an
linie
r
dan
kuad
rat
dua
varia
bel

3.4
Menga
nalisis
nilai
diskri
minan
persa
maan
linier
dan
kuadr
at dua
variab
el dan
mener
apkan
-nya
untuk
mene
ntuka
n
himpu
nan
penye
lesaia
n
sistem
persa
maan
yang
diberi
kan.

4.3
Meme
cahka
n dan
meny
ajika
n
hasil

Pr
osedur

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
penyelesaian
SPLKDV,
diskriminan,
dan
penerapannya
pada masalah
nyata.
Mengeksploras
i
Menentukan
unsur-unsur
yang terdapat
pada
pengertian,
metode
penyelesaian
SPLKDV,
diskriminan,
dan
penerapannya
pada masalah
nyata.

Langka
hlangk
ah
men
entu
kan
HP
suatu
SPLK Mengasosiasi
D
deng Menganalisis
dan
an
membuat
meto
kategori
de
dari unsurgrafi
unsur yang
k
terdapat
Langka
pada
hpengertian,
langk
metode
ah
penyelesaia
men
n SPLKDV,
entu
diskriminan
kan
, dan
HP
penerapann
suatu
ya pada
SPLK
masalah
D
nyata.
deng
Menghubungka
an
n unsurmeto
unsur yang
de
sudah
Subst
dikategorika
itusi
n sehingga
melal
dapat dibuat
ui
kesimpulan
anali
mengenai
sis
pengertian,
nilai
metode
diskr
penyelesaia

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

e
gabun
gan
Elimin
asi
dan
substi
tusi

P
e

an
pene
rapan
nya
pada
masal
ah
nyata
,
melal
ui:
UH
UAS

In
di

SPLK
DV
deng
an
berb
agai
meto
de

Aspek
Sikap
P Indik
e ator
men

Penil
aian
dan

erim
a,
men
ghar
gai,
dan
mel
aksa
na
kan
keju
jura
n,
kete
litia
n,
disi
plin
dan
tang
gung
jaw
ab

tangg
ung
jawa
b
melal
ui
lemb
ar
obser
vasi

34

Kompete
nsi Dasar
peme
cahan
masal
ah
nyata
sebag
ai
terap
an
konse
p dan
atura
n
peny
elesai
an
siste
m
persa
maan
linier
dan
kuadr
at
dua
varia
bel.

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an
imin
an

Langka
hlangk
ah
men
entu
kan
HP
suatu
SPLK
D
deng
an
meto
de
gabu
ngan
elimi
nasi
dan
subst
itusi

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
n SPLKDV,
diskrimina
n, dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

Mengom
unikasikan
Menyam
paikan
pengertian,
metode
penyelesaian
SPLKDV,
diskriminan,
dan
penerapanny
a pada
masalah
nyata dengan
lisan, tulisan,
dan bagan.

4.4
Meng
olah
dan
meng
analis
is
infor
masi
dari
suatu
perm
asala
han
nyata
denga
n
memi
lih
varia
bel
dan
mem
buat
mode
l

35

Kompete
nsi Dasar
mate
matik
a
berup
a
siste
m
persa
maan
linie
rdan
kuadr
at
dua
varia
bel
dan
meng
iterpreta
sikan
hasil
peny
elesai
an
siste
m
terse
but.

3.5
Mende
skripsi
kan
konse
p
sistem
pertid
aksam
aan
kuadr
at dua
variab
el dan
mener
apkan
nya
untuk
mene
ntuka
n
himpu
nan
penye
lesaia

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

TMemec Tes Menun


ah kan
tert
juka
Mengamati
Menyeles
masala
ulis
n
aikan
h nyata
ben
sika
Membaca dan
Himpun
dan
tuk
p
mencermati
an
menyaj
urai
posi
mengenai
Penyel
ikan
an
tip
pengertian,
esaian
hasil
(indi
metode
SPtdKD
pemec Tugas
vidu
penyelesaian,
V
ma
ahan
dan
kurva sistem
ndir
masala
sosi
pertidaksamaa
i
h
al)
n kuadrat dua
nyata Portf
dala
variabel
sebagai
m
(SPtdKDV),
a
Menyeles
olio
terapa
disk
k
Kon dan
aikan
n
usi
penerapannya
s sep
SPtdKD
konsep
kelo
pada masalah
a
V
penyel
mpo
nyata dari
m
dengan
SPtdKDV berbagai
esaian
k
a
mengar
HP
sumber
a
sir
Menun
suatu
n
Prin belajar.
daerah
jukk
SPtdKD
sip
HP
an
V
K
peril
dengan
Menanya
u
xModel
aku
berbag
a
SPtdK Membuat
dan
ai
d DV
sika
pertanyaan
metod
r
Menggu
p
pengertian,
e
a
naka
men
metode
t
S
i
Fakt
s
a
t
e
masalah
m
konte
P kstual
e yg
berkai
r
tan
t
SPtdK
i
d DV

es
ter
tul
is
be
nt
uk
ura
ian
me
ng
en
ai
pe
ny
ele
sai
an
SPt
dK
DV
de
ng
an
:

Penil
aian

Sikap
ilmia
h
saat
disku
si
dan
prese
ntasi
deng
an
lemb
ar
peng
ama
tan
Aspek
sikap
ilmia
h:
Mene
rim,
meng
har
gai,
disipl
in
dan

36

Kompete
nsi Dasar
n-nya.
3.6
Menga
nalisis
kurva
pertid
aksam
aan
kuadr
at dua
variab
el
pada
sistem
yang
diberi
kan
dan
menga
rsir
daera
h
sebag
ai
himpu
nan
penye
lesaia
n-nya.

4.5
Meme
cahka
n
masal
ah
denga
n
memb
uat
model
mate
matik
a
berup
a
sistem
pertid
aksam
aan

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran

Pros
D edur
u
a Langkahlangka
V h
menen
a
tukan
r
Penyel
i
esaian
a
b suatu
e SPtdK
DV
l
denga
(SPtd
n
KDV)
bebera
pa
cara

penyelesaian,
kurva
SPtdKDV, dan
penerapannya
pada masalah
nyata.
Mengeksploras
i
Menentukan
unsur-unsur
yang terdapat
pada
pengertian,
metode
penyelesaian,
kurva
SPtdKDV, dan
penerapannya
pada masalah
nyata.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

n
konse
p
SPtdK Mempr
DV
esenta
Menent sikan
ukan penyel
daetr esaian
ah HP pemec
ahan
dari
arsira masala
h
n.
model
melal matem
ui:
atika
berupa
UH
SPtdKD
V
UAS

Aspek
Sikap
P Indik
e ator
erim

Penil
aian
tangg

a,
men
ghar
gai,
dan
mel
aksa
na
kan
keju
jura
n,
kete
litia
n,
disi
plin
dan
tang
gung
jaw
ab

ung
jawa
b
melal
ui
lemb
ar
obser
vasi

Mengasosiasi
Menganalisis
dan
membuat
kategori
dari unsurunsur yang
terdapat
pada
pengertian,
metode
penyelesaia
n, kurva
SPtdKDV,
dan
penerapann
ya pada
masalah
nyata.
Menghubungka
n unsurunsur yang
sudah
dikategorika
n sehingga
dapat dibuat
kesimpulan
mengenai
pengertian,
metode
penyelesaia
n, kurva
SPtdKDV,

37

Kompete
nsi Dasar
kuadr
at dua
variab
el
serta
menya
jikan
peme
cahan
nyade
ngan
berba
gai
cara.

3.7

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

Mengomunika
sikan
Menyampaika
n pengertian,
metode
penyelesaian
, kurva
SPtdKDV, dan
penerapanny
a pada
masalah
nyata dengan
lisan, tulisan,
dan grafik/
diagram.

Pe
Fakt Mengamati
Tes Memeca Tes Menun Penga
Menyeles
rtidak a
ai- kan tertulis
hkan
tert
jukma Masalah
pertid bentuk
masala
ulis
kan
tan
Mende samaa
kontekstual
n
uraian
ak
h
ben
sika
s masalah
yang
Penila
samaa mengen
nyata
tuk
p
kripsi mutla
nyata
berkaitan
ian
ai
n dan
denga
urai
posi
kan
(konte
k,
dengan
diri
penyele
nilai
n
an
tip
dan
kstual)
konsep
saian
mutlak
berbag
(indi
pe
mener
yg
mutlak
Tugas
pertidak ai
,
vidu
apkan cahan,
berkai
ma
-samaan
metod
dan
konse dan

Membaca
dan
tan
Menyeles dan
ndir
e
sosi
p
mencermati
nilai
irrasio
ai- kan nilai
i
tentan
al)
pertid
mengenai
mutlak
nal
pertid mutlak,
g
dala
aksam
pengertian
Portf
ak
pertidak pertid
m
aan
nilai
olio
samaa -samaan akKons
disk
dan
mutlak,
n
pecahan samaa
ep
usi
nilai
pertidaksa
pecah ,
n dan
kelo
mutla
maan dan
an
irrasion
nilai
mpo
pertidak
k
nilai
al dan
mutlak
k
dalam
samaa
mutlak.
Menyeles
mutlak,
,
ilmi
mene
n dan
aidan
pertid
ah
ntuka
nilai
kan,
penerap akn
mutla Menanya
pertid
Menun
annya
samaa
himpu
k?
ak
jukpada

Membuat
n
nan
samaa
pertidak
kan
masalah pecah
pertanyaan
penye
n
peril
samaa
nyata,
mengenai
an,
lesaia
irrasio
aku
n
melalui:
pengertian
irrasio
n
nal
dan
pecah
nilai
nal
pertid
dan
UH
sika
an,
mutlak,
dan
aksam
mutlak
p
irasion
pertidaksa
mutlak
aan
, dan UTS
men
al,
maan dan
,
pecah
erim

UAS
dan
nilai
Menerapk
an

38

Kompete
nsi Dasar

Mater
i
Pemb
elajar
an

Mat
eri
Pok
ok

,irrasi
onal
dan
mutla
k.

mutla
k
Prins

ip
?

3.8
Mende
skripsi
kan
dan
mener
apkan
konse
p
pertid
aksam
aan
pecah
an,
irasio
nal,
dan
mutla
k
dalam
meny
elesai
kan
masal
ah
mate
matik
a.
3.9

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
mutlak,
pertidaksa
maan
pecahan,
irrasional
dan mutlak,
dan
penerapann
ya pada
masalah
nyata.

manip
ulasi
aljaba
r
dalam
meny Mengeksploras
elesai i
kan
masal Menentukan
unsur-unsur
ah
yang
mate
terdapat
matik
pada
a
pengertian,
metode
Pros
penyelesaia
edur
n
pertidaksa
Langkahmaan dan
nilai
langka
mutlak,
h
pertidaksa
menen
maan
tukan
pecahan,
himpu
irrasional
nan
dan mutlak,
penyel
dan
esaian
penerapann
pertid
ya pada
aksam
masalah
aan
nyata.
pecah
an

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

an
masala
h
nyata

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator
a,

Penil
aian

men
ghar
gai,
dan
mel
aksa
nakan
keju
jura
n,
kete
litia
n,
disip
lin
dan
tang
gung
jawa
b

Mende
skripsi
kan
dan
mener
apkan
konse
p dan
sifatsifat
pertid
aksam
aan
pecah
an,
irrasio

Mengasosiasi
Langka
h Menganalisis
langka
dan
h
membuat
menen
kategori
tukan
dari unsurhimpu
unsur yang
nan
terdapat
penyel
pada
esaian
pengertian,
pertid
metode
aksam
penyelesaia
aan
n
irrasio
pertidaksa
nal
maan dan
nilai
Langkahmutlak,

39

Kompete
nsi Dasar
nal
dan
mutla
k
denga
n
melak
ukan
manip
ulasi
aljaba
r
dalam
meny
elesai
kan
masal
ah
mate
matik
a.

3.10
Menga
nalisis
daera
h
penye
lesaia
n
pertid
aksam
aan
pecah
an,
irrasio
nal
dan
mutla
k.

4.6
Memec
ahkan
masala
h
pertid
aksam
aan
pecaha
n,

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran

langka
pertidaksa
h
maan
menen
pecahan,
tukan
irrasional
himpu
dan mutlak,
nan
dan
penyel
penerapann
esaian
ya pada
pertid
masalah
aksam
nyata.
aan
mutlak Menghubungka
n unsur Langkahunsur yang
langka
sudah
h
dikategorika
menye
n sehingga
lesaika
dapat dibuat
n
kesimpulan
masala
mengenai
h
pengertian,
nyata
metode
denga
penyelesaia
n
n
mengg
pertidaksa
unaka
maan dan
n
nilai
sifatmutlak,
sifat
pertidaksa
pertid
maan
aksam
pecahan,irr
a-an
asional dan
pecah
mutlak, dan
an,
penerapann
irrasio
ya pada
nal
masalah
dan
nyata
mutla
k
Mengomunikas
ikan

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

Menyampaikan
pengertian,
metode
penyelesaia
n
pertidaksa
maan dan
nilai
mutlak,
pertidaksa
maan
pecahan,irr
asional dan
mutlak, dan
penerapann
ya pada
masalah

40

Kompete
nsi Dasar
irrasio
nal
dan
mutlak
dalam
penyel
esaian
masala
h
nyata.

3.11

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
nyata
dengan
lisan,
tulisan, dan
bagan.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

G
Fakt Mengamati
Membukti Tes
Menyajik Tes Menun Penga
eomet a
kan
tertul
an
jukmatert
Mencermati
sifatis
data
kan
tan
ulis
Mende ri
masalah
Bidang Masalah
sifat
bent
objek
sika
ben
skontektual
Penila
(simet
uk
nyata
p
tuk
kripsik Datar
kontek
yang
ian
ris,
uraia
dan
posi
urai
an
stual
berhubunga
diri
sudut,
n
meng
tip
an
konse
yg
n dengan
dalil
meng
ajuka
(indi
p dan
berkai
geometri
Tugas
titik
enai
n
vidu
aturan
tan
ma
tengah
pemb
masal
dan
pada
geome Membaca dan
ndir
segitig
uktia
ah
sosi
bidang
mencermati
tri
i
a, dalil
n
serta
al)
datar
mengenai
bidang
interse
sifatmengi Portf
dala
serta
pengertian
datar
p,
dalil
sifat
dentif
m
mener
titik, garis,
olio
segme
(sime
ikasi
disk
apkan
sudut,
Kons
n
tris,
sifatusi
nyadal
bidang
ep
garis,
sudut
sifat
kelo
am
Memcaca dan
dll)
, dalil
(kesi
mpo
pembu
menceramti
dalam
titik
metri
k
konsep
ktian
sifat-sifat
geome
tenga
an,
ilmi
sifatdan
pada titik,
tri
h
sudut,
ah
sifat
aturan
garis,
bidang
segiti
dalil
(simet
pada
Menun
sudut, dan
ga,
titik
ris,
bidang
jukbidang
dalil
tenga
sudut,
datar
kan
dalam
inter
h
dalil
x
peril
geometri
sep,
segiti
titik
aku
bidang
dalil
ga,
tengah
dan
Prins
datar,
dan
segm
dalil
segitig
sika
ip
penerapann
en
inters
a, dalil
p
ya
pada
garis,
ep,
inters
men
masalah

sifatdll)
dalil
ep,
erim
nyata dari
dala
segme
sifat
dalil
a,
berbagai
m
n
(simet
segme
men
sumber
geom
garis,
ris,
n
ghar
belajar.
etri
dll)
sudut,
garis,
gai,
bidan
geom
dalil
dll)
dan
g dan
etri
titik
dalam
mel
pene
bidan
tenga Menanya
geome
aksa
rapan
g
h
tri
Membuat
nanya
datar
segiti
bidang
kan
pertanyaan
pada
yang
ga,
.
keju
mengenai
masal
berma
dalil
jura
pengertian
ah
nfaat
inters
n,
titik,
garis,
nyata
dalam
ep,
kete
sudut,

41

Kompete
nsi Dasar
4.7
Menyaji
kan
data
terkait
objek
nyata
dan
mengaj
ukan
masala
h serta
mengid
entifika
si sifatsifat
(kesime
trian,
sudut,
dalil
titik
tengah
segitiga
, dalil
interse
p, dalil
segmen
garis,
dll)
geomet
ri
bidang
datar
yang
berman
faat
dalam
pemeca
han
masala
h
nyatate
rsebut.

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

dalil
segme
n
garis,
dll)
dalam
geom
etri
bidan
g.x

Pros
edur

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
bidang dan
sifat-sifat
pada titik,
garis,
sudut, dan
bidang
dalam
geometri
bidang
datar, dan
penerapann
ya pada
masalah
nyata.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

,
melal
ui:

UH

UTS

UAS

In
di

peme
cahan
masal
ah
nyata
terseb
ut.

Aspek
Sikap
P Indik
e ator
litia

Penil
aian

n,
disi
plin
dan
tang
gung
jaw
ab

LangkahMengekspl
langka orasi
h
pembu Menentukan
unsur-unsur
ktian
yang
sifatterdapat
sifat
pada
(simet
pengertian
ris,
titik, garis,
sudut,
sudut,
dalil
bidang dan
titik
sifatsifat
tenga
pada titik,
h
garis,
segitig
sudut, dan
a,
bidang
dalil
dalam
inters
geometri
ep,
bidang
dalil
datar, dan
segme
penerapann
n
ya pada
garis,
masalah
dll)
nyata.
dalam
geome
tri
bidang Mengasosiasi
.
Menganalisis
x
dan
membuat
kategori
dari unsurunsur yang
terdapat
pada ruang
yang
terdiri:
titik, garis,
sudut,
bidang dan
sifat-sifat

42

Kompete
nsi Dasar

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
pada titik,
garis,
sudut, dan
bidang
dalam
geometri
bidang
datar, dan
penerapann
ya pada
masalah
nyata.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

Menghubungka
n unsurunsur yang
sudah
dikategorika
n sehingga
dapat dibuat
kesimpulan
pengertian
titik, garis,
sudut,
bidang dan
sifat-sifat
pada titik,
garis,
sudut, dan
bidang
dalam
geometri
bidang
datar, dan
penerapann
ya pada
masalah
nyata.
Mengomunikas
ikan
Menyampaikan
pengertian
titik, garis,
sudut,
bidang dan
sifat-sifat
pada titik,
garis,
sudut, dan
bidang
dalam
geometri
bidang
datar, dan
penerapann
ya pada

43

Kompete
nsi Dasar

3.12
Mend
eskripsi
kan
konse
p
persa
maan
trigon
ometr
i dan
menga
nalisis
untuk
memb
uktika
n
sifatsifat
persa
maan
Trigon
ometr
i
seder
hana
dan
mener
apkan
-nya
dalam
peme
cahan
masal
ah.

4.8
Men
gola
h
dan
men
gana

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
masalah
nyata
dengan
lisan,
tulisan, dan
bagan.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

Pe
Fakt Mengamati
Tes Menyele Tes Menun Penga
Menyeles
rsama a
saiai- kan tertulis
tert
jukma Mencermati
an
kan
persa bentuk
ulis
kan
tan
masalah
Trigon masalah
dari
maan uraian
ben
sika
kontektual
Penila
o
suatu
trigon mengen
tuk
p
kontek
yang
ian
metri
perma
ometri ai
urai
posi
stual
berhubunga
diri
penyele
salahan
tip
yg
n dengan Membukti saian
an
(indi
berkai
persamaan
kan
persama
nyata Tugas
vidu
tan
trigononetri
persa an
ma
denga
dan
persa
maan trigono
ndir
n
sosi
maan Membaca dan
trigon metri,
i
memb
al)
mencermati
trigon
ometri melalui:
uat Portf
dala
mengenai
ometri
model
m
pengertian, Menyeles UH
olio
berup
disk
teknik
ai-kan
Kons
a
usi

UTS
penyelesaia
masala
ep
fungsi
kelo
n
h
UAS
dan
mpo
persamaan
nyata
persa
k
persama
trigonometr
denga
maan
an
i, dan
n
Menun
Trigo
trigono
penerapann
mengg
juknomet
metri x
ya pada
unaka
kan
ri
masalah
n
peril
nyata dari
konsep
aku
berbagai
persa
Prins
dan

Melakuk
sumber
maan
sika
ip
belajar.
an
trigon
p
strate
omteri
men
xMembu
gi
erim
at
denga
Menanya
a,
Model
n
men
berup Membuat
melak
ghar
pertanyaan
a
ukan
gai,
mengenai
fungsi
manip
dan
pengertian,
dan
ulasi
mel
teknik
persa
aljaba
aksa
penyelesaia
maan
r
nan
trigon
dalam
kan
persamaan
ometr
persa
rasa
dan
i
maan
ingi
identitas
Trigon
n
trigonometr
ometr
tahu
i, dan
i
Pros
,
penerapann
untuk
keju
edur
ya pada
memb
jura
masalah
uktikn,
membuk
nyata.
an
kete
tikan
keben
litia
sifataran

44

Kompete
nsi Dasar
lisis
infor
masi
dari
suat
u
per
mas
alah
an
nyat
a
deng
an
me
mbu
at
mod
el
beru
pa
fung
si
dan
pers
ama
an
Trig
ono
met
ri
sert
a
men
ggun
akan
-nya
dala
m
men
yele
saik
an
mas
alah
.

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran

sifat
Mengeksplora
persam si
aan
Trigon Menentukan
unsurometri
unsur yang
sederh
terdapat
ana x
pada
pengertian
, teknik
penyelesai
an
persamaan
dan
identitas
trigonome
tri, dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

iden
titas
Trigo
nom
etri

Aspek
Sikap
P Indik
e ator
n,

Penil
aian

disip
lin
dan
tang
gung
jawa
b

Mengasosiasi
Menganalisis
dan
membuat
kategori
dari unsurunsur yang
terdapat
pada
pengertian
, teknik
penyelesai
an
persamaan
dan
identitas
trigonome
tri, dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata.
Menghubung
kan unsurunsur yang
sudah
dikategorik
an
sehingga
dapat
dibuat
kesimpulan
pengertian
, teknik
penyelesai

45

Kompete
nsi Dasar
4.9
Mer
encana
kan
dan
mela
ksan
akan
strat
egi
deng
an
mel
akuk
an
man
ipul
asi
alja
bar
dala
m
pers
ama
an
Trig
ono
metr
i
untu
k
me
mbu
ktik
an
keb
enar
an
iden
titas
Trig
ono
metr
i
sert
a

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran
an
persamaan
dan
pembuktia
n identitas
trigonome
tri, dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata.

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

Mengomunika
sikan
Menyampaika
n
pengertian
, teknik
penyelesai
an
persamaan
dan
pembuktia
n identitas
trigonome
tri, dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata
dengan
lisan, dan
tulisan.

46

Kompete
nsi Dasar
men
erap
kannya
dala
m
pem
ecah
an
mas
alah
kont
ekst
ual.

Mat
eri
Pok
ok

Mater
i
Pemb
elajar
an

Alternatif
Kegiatan
Pembelaja
ran

Aspek
Keterampila
n

Aspek
Pengetahuan
In
di

P
e

In
di

Aspek
Sikap
P Indik
e ator

Penil
aian

BAB IV
PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa
semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar
semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka
berdampak hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran

langsung

dan

proses

pembelajaran

langsung

adalah

proses

pembelajaran
pendidikan

tidak
di

langsung.

mana

peserta

Proses
didik

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik


melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan
RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta
didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis,
dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan penilaian yang diperlukan
47

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran

langsung

tetapi

tidak

dirancang

dalam

kegiatan

khusus.

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik
pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara
terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.
Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan
menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-1 dan KI-2.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun
kelompok yang mengacu pada Silabus.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang
terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus
sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan
materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
Selanjutnya

mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang

dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk


memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen
penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.

46

DATAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding,

S.

(1998).

Is

Science

Multicultural?

Postcolonialisms,

Feminisms,

and

Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.


Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara

RI Tahun 2013 No.71,

Tambahan Lembar Negara)


Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No.
78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.

47

Lampiran 1: Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas/Semester
: X/1
Mata Pelajaran
: Metematika
Peminatan
: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok
: Grafik Fungsi Eksponensial dan Logaritma
Alokasi Waktu
: 18 x 45 menit (6 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Pertemuan

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan dan


menganalisis berbagai konsep
dan prinsip fungsi
eksponensial dan logaritma
serta menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah

2-5

3.2 Menganalisis data sifat-sifat

4.1 Menyajikan grafik fungsi


48

grafik fungsi eksponensial


dan logaritma dari suatu
permasalahan dan
menerapkannya dalam
pemecahan masalah.

eksponensial dan logaritma


dalam memecahkan masalah
nyata terkait pertumbuhan
dan peluruhan.
4.2 Mengolah data dan
menganalisis menggunakan
variabel dan menemukan
relasi berupa fungsi
eksponensial dan logaritma
dari situasi masalah nyata
serta menyelesaikannya.

Ulangan Harian

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial


Menjelaskan pengertian fungsi logaritma
Menggambar grafik fungsi eksponensial
Menggambar grafik fungsi logaritma
Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi eksponensial dari sutau grafik
Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi logaritma dari suatu grafik
Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial
dan fungsi logaritma

D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I:
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial
2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma
3. Menunjukkan ketelitian, mandiri, dan tanggung jawab
4. Menunjukkan kerjasama dan komunikasi dalam kerja kelompok
Pertemuan II:
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
5. Menggambar grafik fungsi eksponensial
Pertemuan III:
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
6. Menggambar grafik fungsi logaritma
Pertemuan IV:
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
7. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi eksponensial
8. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi logaritma

Pertemuan V:
49

Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:


9. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial
dan fungsi logaritma
Pertemuan VI:
Ulangan

E. Materi Pembelajaran
Fakta
1. Masalah kontekstual yg berkaitan dengan eksponen dan logaritma (pertumbuhan
dan peluruhan) seperti soal-soal Ujian Nasional yang setiap tahun selalu keluar atau
soal-soal masuk Perguruan tinggi, dll
2. Grafik Fungsi eksponensial
3. Grafik Fungsi Logaritma
Konsep
1. Sifat-sifat fungsi eksponensial
2. Sifat-sifat fungsi logaritma
Prinsip
1. Fungsi y =a(bcx), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut pertumbuhan
eksponensial
2. Fungsi y =a(bcx), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut peluruhan eksponensial
Prosedur
1. Langkah-langkah menggambar grafik fungsi eksponensial dan logaritma
2. Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat
fungsi eksponensial dan fungsi logaritma

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
: Saintifik
2. Model Pembelajaran : inquiry
3. Metode
: Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan

G. Alat/Media/Bahan
1. Alat/media
2. Bahan ajar

: Model grafik fungsi


: Buku Matematika pegangan guru, Buku Matematika pegangan siswa

H. Kegiatan Pembelajaran

50

Pertemuan 1
Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

Inti

1. Siswa merespon
salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan
dengan
kondisi
dan
pembelajaran
sebelumnya
2. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup
materi,
tujuan,
manfaat,
dan
langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan
4. Melaksanakan pre tes tentang eksponensial dan logaritma
Mengamati
1. Mengamati dan mencermati gambar tentang ... secara
berkelompok (yang disiapkan)
2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar yang disajikan.
Menanya
Siswa mendiskusikan tentang karakteristik gambar yang
diamati.

Menalar
Siswa mencari contoh lain permasalahan nyata yang
berkaitan dengan fungsi eksponensial dan fungsi logaritma
Siswa membandingan karakteristik gambar dan
permasalahan kehidupan nyata

Mencoba
1. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang fungsi
eksponensial
2. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang fungsi
logaritma
Mengasosiasi
1. Siswa
menghubungkan
antara
pengertian
fungsi
eksponensial dan fungsi logaritma dari masing-masing
kelompok.
2. Siswa menyimpulkan pengertian fungsi eksponensial dan
fungsi logaritma
3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa dalam
melakukan aktifitas dan merumuskan kesimpulan

Alokasi
waktu
15 menit

30 menit

15 menit

10 menit

10 menit

20 menit

51

Kegiatan
1.
2.
3.
4.
Penutup

Alokasi
waktu

Deskripsi Kegiatan
Mengomunikasikan
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian fungsi
ekponensial
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian fungsi
logaritma
Guru memberi penguatan terhadap kesimpulan yang
disampaikan siswa
Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan

1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari


2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran.
4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
5. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan dalam menyelesaikan masalah matematika
yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma
6. Melaksanakan postes
7. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya

15
m
e
ni
t
20 menit

I. Penilaian
1. Penilaian proses

No

Aspek yang
dinilai

1.

Ketelitian

2.

Kejujuran

3.

Kedisiplinan

4.

Kemandirian

5.

Rasa ingin
tahu

6.

Tanggung
jawab

Tek
nik
Pe
nil
aia
n
Pe
ng
am
ata
n

Wa
ktu
Pe
nil
aia
n
Pro
ses

Instru
men
Penila
ian
Lemb
ar
Penga
mata
n
(terla
mpir)

Ketera
ngan
Hasil
penilai
an
nomor
1 dan 2
untuk
masuka
n
pembin
aan
dan
inform
asi bagi
52

No

Tek
nik
Pe
nil
aia
n

Aspek yang
dinilai

Wa
ktu
Pe
nil
aia
n

Instru
men
Penila
ian

Ketera
ngan
Guru
Agama
dan
Guru
PPKn

2. Penilaian Hasil
Tek
nik
Pe
nil
aia
n

Be
ntu
k
Pe
nil
aia
n

Siswa dapat
menjelaskan
pengertian
fungsi
eksponensial

Tes
lisa
n

Pe
nu
gas
an

Siswa dapat
menjelaskan
pengertian
fungsi
logararitma

Tes
lisa
n

Pe
nu
gas
an

Indikator
Pencapaian
Kompetensi

Instrumen

Berdasarkan pengertian
fungsi eksponensial,
carilah satu permasalahan
nyata yang dapat
digambarkan sebagai
fungsi eksponensial
Berdasarkan pengertian fungsi
eksponensial, carilah satu
permasalahan nyata yang dapat
digambarkan sebagai fungsi
logaritma

53

Pedoman Penskoran
1. Soal nomor 1
S
k
o
r
m
a
x

Tahapan

Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari

1
3

Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fungsi eksponensial


SKOR MAKSIMAL

2. Soal nomor 2
S
k
o
r
m
a
x

Tahapan

Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari

Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fingsi logaritma

Nilai Akhir=

Jumlah Perolehan Skor


Jumlah Skor Maksimum

J. Sumber Belajar
1. Buku Matematika pegangan siswa Kemendikbud Tahun 2013
2. Buku Matematika pegangan guru Kemendikbud Tahun 2013

Jakarta, 23 Agustus 2013


Guru Mata Pelajaran Matematika

54

Iwan Suayawan
Lampiran 2: Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Tahun Pelajaran
Waktu Pengamatan

:
:
:
:

....................................................
....................................................
....................................................
....................................................

Indikator perkembangan sikap: religius, jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu,
dan tanggung jawab
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
N

Ke
tel
iti
an

Jujur

Disiplin

Mandiri

Ras
a
Ing
in
tah
u

Tang
gung
jaw
ab

B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
T T B K T T
B K T T
B
K T T
B
K T T B K T T
B K

1
2
3
4
5
.
1
2
3
4

=
=
=
=

Keterangan
kurang
sedang
baik
sangat baik

55

Anda mungkin juga menyukai