Anda di halaman 1dari 80

PEDOMAN MATA PELAJARAN PJOK SMA/MA/SMK/MAK

KURIKULUM 2013

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Badan Penelitian dan


Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan
2016
KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan ( PJOK ) Kurikulum 2013 ini disusun sebagai salah satu sarana sosialisasi
Kurikulum 2013. Buku ini menyajikan informasi esensial mengenai pengembangan dan
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan (SMA/MA,
SMK/MAK), sebagai implementasi Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud RI Nomor
21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud RI
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, dan
Permendikbud RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Buku Pedoman Pembelajaran Mata Pelajaran ( PJOK ) Kurikulum 2013 ini menyajikan
informasi yang bersumber dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud RI Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, dan Permendikbud RI Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Panduan Pengembangan Kurikulum 2013 dan Model-model silabus
yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta
peraturan-peraturan lainnya yang relevan.

Semoga Buku Pedoman Pembelajaran Mata Pelajaran ( PJOK ) Kurikulum 2013 ini dapat
memberi informasi yang cukup bagi pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum 2013,
sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik.

Jakarta, Desember 2016

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………......................... i


DAFTAR ISI ………………….................................................................................... ii

Materi Pedoman Mata Pelajaran PJOK ........................................................................ 1


A. Pendahuluan ......................................................................................................... 1
B. Rasional .................................................................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
D. Hasil Yang Diharapkan .......................................................................................... 2

Analisis SKL, KI-KD, dan Silabus Mata Pelajaran PJOK ........................................... 3


A. Tujuan ..................................................................................................................... 3
B. Uraian Materi .......................................................................................................... 3

Pedoman Mata Pelajaran PJOK Kurikulum 2013 ........................................................ 12


A. Pendahuluan ......................................................................................................... 12
B. Karakteristik Mata Pelajaran PJOK ........................................................................ 14
C. Desain Pembelajaran PJOK .................................................................................... 16
D. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan dalam PJOK .............................. 30
E. Guru Mata Pelajaran PJOK dalam Pembelajaran Abad 21 .................................... 46

DAFTAR ISTILAH ..................................................................................................... 48


LAMPIRAN SILABUS PJOK SMA/MA/SMK/MAK ............................................... 51
MATERI PEDOMAN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN
KESEHATAN (PJOK)

A. Pendahuluan
Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi Pelatihan Guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Kurikulum 2013. Materi ini terdiri atas
empat bagian yang disusun sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan
Kurikulum 2013 berdasarkan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi
terdiri atas tujuan, uraian singkat materi, lembar kerja pelatihan, dan penilaian.
Materi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Materi 1: Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian.
2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.
4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.

B. Rasional
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak
digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik
(masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide,
dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi
dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik
tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang
kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur
dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1)
dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata
pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks
(baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam
dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format
penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali
pengertian pembelajar-an saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses
pembelajaran di kelas; dan (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran
agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain,
dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan
menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian,
dan buku teks.
Perbaikan tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai
berikut.
1. Keselarasan
Dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran,
Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan
lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari
Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh
peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan
Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh
guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran,
karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.
4. Terukur
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah
dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk Dipelajari
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta
didik sebagai bekal kehidupan.

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum 2013 di atas, maka diperlukan


beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan
Kurikulum 2013 dengan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta
unsur penunjang lainnya.
Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, Direktorat
PSMP menyusun Materi Pelatihan Guru yang berisi petunjuk atau contoh praktis untuk
setiap mata pelajaran serta uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan.
Materi tersebut disusun dalam 4 (empat) bagian yang saling terkait dengan harapan
dapat membantu guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 dan melaksanakannya.

C. Tujuan
Materi pelatihan ini bertujuan untuk:
1. mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) berdasarkan
tuntutan Kurikulum 2013;
2. mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran
sesuai dengan Kurikulum 2013; dan
3. meningkatkan keterampilan praktik pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan (PJOK).

D. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:
1. meningkatnya kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) berdasarkan
tuntutan Kurikulum 2013;
2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai
dengan Kurikulum 2013; dan
3. meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
3
ANALISIS SKL, KI-KD, DAN SILABUS
MATA PELAJARAN PJOK

A. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan dapat:
1. menjelaskan butir-butir SKL (sikap, pengetahuan, keterampilan) jenjang
SMA/MA/SMK/MAK;
2. menjelaskan isi KI jenjang SMA/MA/SMK/MAK;
3. menjelaskan isi KD jenjang SMA/MA/SMK/ MAK;
4. menjelaskan hubungan antara KD, KI, dan SKL jenjang SMA/MA/SMK/MAK;
5. menjelaskan komponen dan isi silabus mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL
jenjang SMA/MA/SMK/ MAK; dan
6. menjelaskan karakteristik mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang
SMA/MA/SMK/MAK.

B. Uraian Materi
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Jenjang SMA/MA/SMK/MAK
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan
terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) jenjang SMA/MA/ SMK/MAK adalah sebagai
berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam


ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain sejenis.
2. Kompetensi Inti (KI)
Jenjang SMA/MA/SMK/MAK

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan meng- 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan meng-
amalkan ajaran agama mengamalkan ajaran amalkan ajaran agama
yang dianutnya agama yang dianutnya yang dianutnya
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan meng-
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku amalkan perilaku jujur,
jujur, disiplin, jujur, disiplin, disiplin, tanggung jawab,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli peduli (gotong royong,
(gotong royong, kerja (gotong royong, kerja kerjasama, toleran, damai),
sama, toleran, damai), sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
santun, responsif dan pro- santun, responsif dan aktif dan menunjukkan
aktif dan menunjukkan pro-aktif dan sikap sebagai bagian dari
sikap sebagai bagian dari menunjukkan sikap solusi atas berbagai
solusi atas berbagai sebagai bagian dari permasalahan dalam
permasalahan dalam solusi atas berbagai berinteraksi secara efektif
berinteraksi secara efektif permasalahan dalam dengan lingkungan sosial
dengan lingkungan sosial berinteraksi secara dan alam serta dalam
dan alam serta dalam efektif dengan menempatkan diri sebagai
menempatkan diri lingkungan sosial dan cerminan bangsa dalam
sebagai cerminan bangsa alam serta dalam pergaulan dunia.
dalam pergaulan dunia. menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, 3. Memahami, mene- 3. Memahami, menerapkan,
menganalisis rapkan, dan menganalisis dan
pengetahuan faktual, menganalisis mengevaluasi pengetahuan
konseptual, prosedural pengetahuan faktual, faktual, konseptual,
berdasarkan rasa konseptual, prosedural, prosedural, dan
ingintahunya tentang dan metakognitif metakognitif berdasarkan
ilmu pengetahuan, berdasarkan rasa ingin rasa ingin tahunya tentang
teknologi, seni, budaya, tahunya tentang ilmu ilmu pengetahuan,
dan humaniora dengan pengetahuan, teknologi, teknologi, seni, budaya,
wawasan kemanusiaan, seni, budaya, dan dan humaniora dengan
kebangsaan, kenegaraan, humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
dan peradaban terkait wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
penyebab fenomena dan kebangsaan, dan peradaban terkait
kejadian, serta kenegaraan, dan penyebab fenomena dan
menerapkan pengetahuan peradaban terkait kejadian, serta menerap-
prosedural pada bidang penyebab fenomena kan pengetahuan
kajian yang spesifik dan kejadian, serta prosedural pada bidang
sesuai dengan bakat dan menerapkan kajian yang spesifik sesuai
minatnya untuk pengetahuan prosedural dengan bakat dan
memecahkan masalah. pada bidang kajian minatnya untuk
yang spesifik sesuai memecahkan masalah.
9 dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, me-
menyaji dalam ranah dan menyaji dalam nyaji, dan mencipta dalam
konkret dan ranah abstrak ranah konkret dan ranah konkret dan ranah
terkait dengan ranah abstrak terkait abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dengan pengembangan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah dari yang dipelajarinya dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan di sekolah secara secara mandiri serta
mampu menggunakan mandiri, bertindak bertindak secara efektif
metoda sesuai kaidah secara efektif dan dan kreatif, dan mampu
keilmuan. kreatif, serta mampu menggunakan metoda
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu: keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

3. Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran PJOK


Jenjang SMA/MA/SMK/MAK
KELAS X

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.1 Menganalisis keterampilan gerak 4.1 Mempraktikkan hasil analisis
salah satu permainan bola besar untuk keterampilan gerak salah satu
menghasilkan koordinasi gerak yang permainan bola besar untuk
baik *) menghasilkan koordinasi gerak yang
baik *)
3.2 Menganalisis keterampilan gerak 4.2 Mempraktikkan hasil analisis
salah satu permainan bola kecil untuk keterampilan gerak salah satu
menghasilkan koordinasi gerak yang permainan bola kecil untuk
baik *) menghasilkan koordinasi gerak yang
baik *)
3.3 Menganalisis keterampilan jalan 4.3 Mempraktikkan hasil analisis
cepat, lari, lompat dan lempar untuk keterampilan jalan cepat, lari, lompat
menghasilkan gerak yang efektif *) dan lempar untuk menghasilkan gerak
yang efektif *)
3.4 Menganalisis keterampilan gerak seni 4.4 Mempraktikkan hasil analisis
dan olahraga beladiri untuk keterampilan gerak seni dan olahraga
menghasilkan gerak yang efektif **) beladiri untuk menghasilkan gerak
yang efektif **)
3.5 Menganalisis konsep latihan dan 4.5 Mempraktikkan hasil analisis konsep
pengukuran komponen kebugaran latihan dan pengukuran komponen
jasmani terkait kesehatan (daya tahan, kebugaran jasmani terkait kesehatan
kekuatan, komposisi tubuh, dan (daya tahan, kekuatan, komposisi
kelenturan) menggunakan instrumen tubuh, dan kelenturan) mengguna-kan
terstandar. instrumen terstandar.
3.6 Menganalisis keterampilan rangkaian 4.6 Mempraktikkan hasil analisis
gerak sederhana dalam aktivitas keterampilan rangkaian gerak
spesifik senam lantai. sederhana dalam aktivitas spesifik
senam lantai.
3.7 Menganalisis gerak rangkaian langkah 4.7 Mempratikkan hasil analisis gerak
dan ayunan lengan mengikuti irama rangkaian langkah dan ayunan lengan
(ketukan) dalam aktivitas gerak mengikuti irama (ketukan) dalam
berirama. aktivitas gerak berirama.
3.8 Menganalisis keterampilan satu gaya 4.8 Mempraktikkan hasil analisis
renang ***) keterampilan satu gaya renang ***)
17
3.9 Memahami konsep dan prinsip 4.9 Mempresentasikan konsep dan prinsip
pergaulan yang sehat antar remaja. pergaulan yang sehat antar remaja.
3.10 Menganalisis berbagai peraturan 4.10 Mempresentasikan berbagai peraturan
perundangan serta konsekuensi perundangan serta konsekuensi hukum
hukum bagi para pengguna dan bagi para pengguna dan pengedar
pengedar narkotika, psikotropika, zat- narkotika, psikotropika, zat-zat aditif
zat aditif (NAPZA) dan obat (NAPZA) dan obat berbahaya
berbahaya lainnya. lainnya.

KELAS XI

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.1 Menganalisis keterampilan gerak 4.1 Mempraktikkan hasil analisis
salah satu permainan bola besar serta keterampilan gerak salah satu
menyusun rencana perbaikan *) permainan bola besar serta menyusun
rencana perbaikan *)
3.2 Menganalisis keterampilan gerak 4.2 Mempraktikkan hasil analisis
salah satu permainan bola kecil serta keterampilan gerak salah satu
menyusun rencana perbaikan *) permainan bola kecil serta menyusun
rencana perbaikan *)
3.3 Menganalisis keterampilan jalan, lari, 4.3 Mempraktikkan hasil analisis
lompat, dan lempar untuk keterampilan jalan, lari, lompat, dan
menghasilkan gerak yang efektif serta lempar untuk menghasilkan gerak
menyusun rencana perbaikan *) yang efektif serta menyusun rencana
perbaikan *)
3.4 Menganalisis strategi dalam 4.4 Mempraktikkan hasil analisis strategi
pertarungan bayangan (shadow dalam pertarungan bayangan (shadow
fighting) olahraga beladiri untuk fighting) olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang efektif **) menghasilkan gerak yang efektif **)

3.5 Menganalisis konsep latihan dan 4.5 Mempraktikkan hasil analisis konsep
pengukuran komponen kebugaran latihan dan pengukuran komponen
jasmani terkait keterampilan kebugaran jasmani terkait
(kecepatan, kelincahan, keterampilan (kecepatan, kelincahan,
keseimbangan, dan koordinasi) keseimbangan, dan koordinasi)
menggunakan instrumen terstandar. menggunakan instrumen terstandar.
3.6 Menganalisis berbagai keteram-pilan 4.6 Mempraktikkan hasil analisis berbagai
rangkaian gerak yang lebih kompleks keterampilan rangkaian gerak yang
dalam aktivitas spesifik senam lantai. lebih kompleks dalam aktivitas
spesifik senam lantai.
3.7 Menganalisis sistematika latihan 4.7 Mempraktikkan hasil sistematika
(gerak pemanasan, inti latihan, dan latihan (gerak pemanasan, inti latihan,
pendinginan) dalam aktivitas gerak dan pendinginan) dalam aktivitas
berirama. gerak berirama.
3.8 Menganalisis keterampilan dua gaya 4.8 Mempraktikkan hasil analisis
renang ***) keterampilan dua gaya renang ***)
3.9 Menganalisis manfaat jangka panjang 4.9 Mempresentasikan manfaat jangka
dari partisipasi dalam aktivitas fisik panjang dari partisipasi dalam
secara teratur. aktivitas fisik secara teratur.
3.10 Menganalisis bahaya, cara penularan, 4.10 Mempresentasikan hasil analisis
dan cara mencegah HIV/AIDS. bahaya, cara penularan, dan cara
mencegah HIV/AIDS.

KELAS XII
19

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.1 Merancang pola penyerangan dan 4.1 Mempraktikkan hasil rancangan pola
pertahanan salah satu permainan bola penyerangan dan pertahanan salah
besar *) satu permainan bola besar *)
3.2 Merancang pola penyerangan dan 4.2 Mempraktikkan hasil rancangan pola
pertahanan salah satu permainan bola penyerangan dan pertahanan salah
kecil *) satu permainan bola kecil *)
3.3 Merancang simulasi perlombaan jalan 4.3 Mempraktikkan hasil rancangan
cepat, lari, lompat dan lempar yang simulasi perlombaan jalan cepat, lari,
disusun sesuai peraturan *) lompat dan lempar yang disusun
sesuai peraturan *)
3.4 Merancang pola penyerangan dan 4.4 Mempraktikkan hasil rancangan pola
pertahanan dalam olahraga beladiri penyerangan dan pertahanan dalam
yang disusun sesuai peraturan olahraga beladiri yang disusun sesuai
permainan **) peraturan permainan **)
3.5 Merancang program latihan untuk 4.5 Mempraktikkan hasil rancangan
meningkatkan derajat kebugaran program latihan untuk meningkatkan
jasmani terkait kesehatan dan derajat kebugaran jasmani terkait
keterampilan secara pribadi. kesehatan dan keterampilan secara
pribadi.
3.6 Merancang beberapa pola rangkaian 4.6 Mempraktikkan hasil rancang
keterampilan senam lantai. beberapa pola rangkaian keterampilan
senam lantai.
3.7 Merancang sistematika latihan (gerak 4.7 Merancang sistematika latihan (gerak
pemanasan, inti latihan, dan pemanasan, inti latihan, dan
pendinginan) dalam aktivitas gerak pendinginan) dalam aktivitas gerak
berirama. berirama.
3.8 Menganalisis keterampilan dua gaya 4.8 Mempraktikkan hasil analisis
renang untuk keterampilan keterampilan dua gaya renang untuk
penyelamatan diri, dan tindakan keterampilan penyelamatan diri, dan
pertolongan kegawatdaruratan di air tindakan pertolongan
dengan menggunakan alat bantu ***) kegawatdaruratan di air dengan
menggunakan alat bantu ***)
3.9 Menganalisis langkah-langkah 4.9 Mempresentasikan hasil analisis
melindungi diri dan orang lain dari langkah-langkah melindungi diri dan
Penyakit Menular Seksual (PMS). orang lain dari Penyakit Menular
Seksual (PMS).

4. Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan di dalam Kurikulum PJOK


dijabarkan dari ruang:

Jenjang SMA/MA/SMK/MAK

a. Kompetensi Dasar Ruang Lingkup Permainan Bola Besar dan Bola Kecil diberi
tanda Bintang Satu (*) ini berarti sekolah dapat memilih Jenis Permainan Bola
Besar (Permainan sepak bola, bola voli, bola basket, dll) atau Bola Kecil (kasti,
rounders, bulutangkis, tenis meja, softball, dll) sesuai dengan ketersediaan sarana
dan prasananya.
b. Kompetensi Dasar dari Ruang Lingkup Bela Diri diberi tanda Bintang Dua (**) ini
berarti sekolah dapat memilih jenis Beladiri (pencak silat, karate, taekwondo, dll)
sesuai dengan kempetensi tenaga pendidiknya.
c. Kompetensi Dasar dari Ruang Lingkup Aktivitas Air diberi tanda Bintang Tiga
(***) ini berarti sekolah dapat melaksanakan atau tidak sesuai ketersediaan sarana
dan prasananya.

5. Waktu pembelajaran PJOK yaitu tiga JP / (@ 40 menit) per minggu. Tiga JP /


Minggu tersebut dapat diatur sebagai berikut:
Jenjang SMA/MA/SMK/MAK

a. Melakukan kegiatan belajar mengajar dalam 1 kali pertemuan, setiap pertemuan


alokasi waktunya adalah 135 menit.
b. Melakukan kegiatan belajar mengajar dalam 2 kali pertemuan dalam satu minggu,
pertemuan pertama 2 jam pelajaran dan pertemuan kedua 1 jam pelajaran atau
sebaliknya, misalnya: pada hari Selasa 2 jam pelajaran dan Kamis 1 jam pelajaran,
atau sebaliknya (1 jam pembelajaran tidak harus digunakan sebagai jam
pembelajaran untuk teori).
c. Melakukan kegiatan belajar mengajar dalam 2 kali pertemuan dalam satu hari,
pertemuan pertama 2 jam pelajaran dan pertemuan kedua 1 jam pelajaran atau
sebaliknya, misalnya: pada hari Selasa, 2 jam pelajaran pertama dan kedua,
kemudian dilanjutkan dengan 1 jam pelajaran pada jam ketujuh (1 jam
pembelajaran tidak harus digunakan sebagai jam pembelajaran untuk teori).
6. Silabus Mata Pelajaran PJOK
Silabus mata pelajaran merupakan pedoman dalam menyusun rencana kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang mencakup kompetensi dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Hubungan logis antar berbagai komponen
dalam silabus dari setiap mata pelajaran merupakan langkah yang harus dipersiapkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Silabus mata pelajaran juga dapat
dijadikan pedoman dalam menyusun buku siswa yang memuat materi pelajaran,
aktivitas peserta didik, dan evaluasi.
Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh peserta
didik setelah kegiatan pembelajaran baik kompetensi pengetahuan maupun
keterampilan. Materi pembelajaran yang diturunkan dari kompetensi dasar berisi
materi-materi pokok pada setiap mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran, dapat dilakukan melalui
pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran penemuan, atau pembelajaran penyelidikan, termasuk pembelajaran
kooperatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang akan
dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Silabus disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga
mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan
agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halamanan namun lingkup dan
substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan urutan materi dan
kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara
ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; kemudahan bagi guru dalam mengajar;
kemudahan bagi peserta didik dalam belajar; keterukuran pencapaian kompetensi;
kebermaknaan; dan kebermanfaatan untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan
dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif
kegiatan belajar berbasis aktivitas. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut
merupakan alternatif dan inspirasi bagi guru dalam mengembangkan berbagai model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Silabus disusun untuk satu
tahun pelajaran.

7. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, dan Silabus


Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti
mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi ini merupakan landasan pengembangan kompetensi dasar. Dalam setiap
rumusan kompetensi dasar terdapat unsur kemampuan berpikir atau bertindak dan
materi. Kompetensi dasar diuraikan ke dalam beberapa indikator pencapaian
kompetensi (IPK). Selanjutnya berdasarkan IPK ditentukan butir-butir materi, kegiatan
pembelajaran, dan teknik penilaian yang sesuai. Diagram berikut menunjukkan
keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
teknik penilaian.

KETERKAITAN SKL, KI, KD, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN

KI-1-KD-1*) IPK*)

KI-2-KD-2*) IPK*)

IPK
KI-3-KD-3 S
Kegiatan
S Mate
Pembela-
Penilaian K
KI-4-KD-4 IPK ri Sikap*)
K Pem- jaran Pengetahu L
L bela- an
jaran
Keteram-
pilan

*) Untuk mata pelajaran:


Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan.

Di atas disebutkan bahwa KD dijabarkan ke dalam beberapa IPK. Jumlah IPK KD satu
dan lainnya berbeda-beda tergantung pada tuntutan (isi) KD. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini.
a. Indikator pencapaian kompetensi meliputi indikator pencapaian domain
pengetahuan dan keterampilan. Untuk Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti IPK juga mencakup domain sikap.
b. Rumusan IPK sekurang-kurangnya memuat kata kerja operasional (dapat diamati
dan diukur) dan materi pembelajaran. Tabel berikut memuat contoh-contoh kata
kerja operasional untuk kemampuan berfikir tingkat rendah hingga tinggi dari
Anderson, dkk. (2001).
Kemampuan
Contoh Kata Kerja
Berfikir
mengenali, menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi,
mengungkapkan kembali, menuliskan kembali, menyebutkan
kembali.
Memahami menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan kata-kata
sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklasifikasikan,
mengelompok-kelompokan, mengidentifikasi berdasarkan kategori
tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar,
menyimpulkan, mengambil kesimpulan, membandingkan,
membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan,
menuliskan.
Menerapkan menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan
pengetahuan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan,
(aplikasi) menggunakan, memodifikasi, mentransfer.
Menganalisis membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan,
membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan,
menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan
sudut pandang.
Mengevaluasi memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan,
membandingkan, menilai, mengkritik.
Mencipta merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi,
membuat, menulis ulasan .
Menerapkan menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan
pengetahuan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan,
(aplikasi) menggunakan, memodifikasi, mentransfer.
Menganalisis membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan,
membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan,
menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan
sudut pandang.
Mengevaluasi memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan,
membandingkan, menilai, mengkritik.
Mencipta merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi,
membuat, menulis ulasan.

15
PEDOMAN MATA PELAJARAN PJOK SMA/MA/SMK/MAK
KURIKULUM 2013

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan dimasa yang akan datang. Mempersiapkan siswa untuk
kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum. Hal ini mengandung
makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian,tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan siswa, Kurikulum 2013 mengem-bangkan pengalaman
belajar yang memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan. Pada waktu yang
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa
dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan
yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah
membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni,
psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

a. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,


rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
b. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana siswa menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat
dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
c. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
e. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar matapelajaran;
f. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizingelements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalamkompetensi inti;
g. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan mata pelajaran kelompok B


di dalam struktur kurikulum SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Mata
pelajaran PJOK di dalam kerangka Kurikulum 2013 diintegrasikan dengan
pengembangan budaya lokal, hal ini berarti budaya lokal yang berkaitan dengan
konteks gerak dapat dimasukkan ke dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
sudah ada. Namun apabila tidak dapat diintegrasikan ke dalam kompetensi dasar yang
ada, maka daerah/sekolah dapat merumuskan kompetensi dasar tersendiri.
PJOK pada penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 UU
dituliskan, bahwa bahan kajian pendidikan jasmani, dan olahraga dimaksudkan untuk
membentuk karakter siswa agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa
sportivitas. PJOK ditekankan untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap mental, emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola
hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Selain tujuan utama tersebut dimungkinkan
adanya tujuan pengiring, tetapi porsinya tidak dominan.
Sesuai dengan penjelasan tersebut William H Freeman (2007:27-28) menyatakan
bahwa pendidikan jasmani menggunakan aktivitas jasmani untuk menghasilkan
peningkatan secara menyeluruh terhadap kualitas fisik, mental, dan emosional siswa.
Berangkat dari pandangan yuridis dan akademis tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa PJOK merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan
untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral,
aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Mengingat tantangan yang berat bagi guru PJOK untuk menjalankan profesinya dalam
Implementasi Kurikulum 2013 perlu disusun panduan pelaksanaan pembelajaran mata
pelajaran ini.

2. Tujuan
Buku pedoman ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi guru dalam melakukan
pengelolaan dan penyelenggaraan pembelajaran PJOK dalam:
a. Memahami konsep Kurikulum 2013.
b. Menyusun perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis
aktivitas.
c. Mengelola kegiatan belajar mengajar yang memuat pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
d. Melakukan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e. Mengintegrasikan muatan lokal ke mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
f. Memahami lingkup materi pembelajaran di setiap jenjang pendidikan.

3. Ruang Lingkup
Buku ini memuat enam Bab yang saling berkaitan, yakni:

Bab I : Pendahuluan.
Bab II : Karakteristik Mata PelajaranPJOK.
Bab III : DesainPembelajaran Mata Pelajaran PJOK.
Bab IV : Penilaian Mata PelajaranPJOK.
Bab V : Sumber dan Media Pembelajaran.
Bab VI : Guru Mata Pelajaran PJOK dalam Pembelajaran Abad 21.

4. Sasaran
Sasaran dari penulisan buku pedoman ini adalah:

a. Guru mata pelajaran PJOK pada setiap satuan pendidikan SMA/MA, dan
SMK/MAK.
b. Kepala Sekolah.
c. Pengawas Sekolah dan Mata Pelajaran.
d. Dinas Pendidikan/Instansi terkait lainnya.

B. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


1. Rasional
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik
(menyeluruh) dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
PJOK memperlakukan anak sebagai satu kesatuan yang utuh, daripada hanya
menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
PJOK merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap
spiritual-sosial-mental-emosional), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogik, dan tidak ada
pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak sebagai
aktivitas fisik adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri
yang berkembang secara alamiah, berkembang searah dengan kemajuan zaman.
Melalui pendidikan jasmani anak didik akan memperoleh pengalaman untuk
mengembangkan kreatifitas, inovasi, keterampilan, dan kebugaran jasmani, kebiasaan
hidup sehat, memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia.
PJOK membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang apa yang mereka
perlukan untuk membuat komitmen seumur hidup tentang arti penting hidup sehat,
aktif dan mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan
produktif.
Penelitian telah menunjukkan keterkaitan antara peningkatan aktivitas fisik dan
prestasi akademik yang lebih baik, kualitas konsentrasi, serta kualitas perilaku kelas
dalam proses belajar. Manfaat lain termasuk perbaikan dalam kesejahteraan
psikologis, kemampuan fisik, konsep-diri, dan kemampuan untuk mengatasi stres.
Harapannya kurikulum PJOK ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional. Demikian juga
pengaruh dari pendidikanjasmani dari sisi kesehatan,di mana siswa akan belajar
keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam hidup aktif dan warga yang
bertanggung jawab secara sosial.
PJOK yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
bugar sepanjang hayat.
Aktivitas jasmani dan olahraga yang dimaksud adalah seluruh gerak tubuh yang
dihasilkan oleh kontraksi otot-otot rangka yang secara nyata meningkatkan
pengeluaran energi (energy expendicture) di atas level kebutuhan dasar (Wuest and
Bucher; 2009; hal. 11). Atau secara sederhana dapat pula diartikan sebagai seluruh
gerak tubuh yang melibatkan kelompok otot besar dan memerlukan suplai energi.
Artinya, ketika anak diinstruksikan bergerak, gerak yang dilakukan seharusnya
melibatkan kelompok otot besar dan menyebabkan mereka mengolah energi melalui
metabolisme otot yang terlibat.
Bermainadalah bentuk aktivitas jasmani lainnya yang memiliki makna aktivitas yang
digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat
fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik.
Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari
bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
Dari kata bermain lalu lahir kata benda permainan, yang dengan tetap
mengelompokkannya ke dalam garis lurus yang bersifat fisikal, permainan diartikan
sebagai “aktivitas fisik yang di dalamnya sudah mengandung unsur-unsur yang
menyenangkan.” Unsur ini dapat berupa kompetisi, imaginasi atau fantasi, termasuk
adanya modifikasi aturan.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat
kompetitif (Freeman, 2001). Olahraga adalah aktivitas jasmani yang sudah benar-
benar terorganisir dan tingkat kompetisinya tinggi serta didukung oleh peraturan yang
mengaturnya. Peraturan menetapkan standar-standar kompetisi dan situasi sehingga
individu atlet dapat bertanding scara fair dan mencapai sasaran yang spesifik.
Olahraga juga menyediakan kesempatan untuk mendemostrasikan kompetensi
seseorang dan menantang batas-batas kemampuan maksimal.
Bermain, olahraga dan aktivitas jasmani lainnya melibatkan bentuk-bentuk gerakan
untuk tujuan pendidikan. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni
untuk kepentingan kesenangan, pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya.
Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif, keduanya dapat
dan harus beriringan bersama.
2. Tujuan
Tujuan mata pelajaran PJOK untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah
sebagai berikut:
Mendidik anak untuk mencapai kedewasaan yang memadai menjadi warga negara
yang baik, produktif, memiliki karakter positif, serta bertaqwa atas dasar keimanan
yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
disiplin, percaya diri, sportif, jujur, bertanggung jawab, kerja sama dalam
melakukan aktivitas jasmani.
b. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani, kesehatandan kesejahteraan.
c. Memahami konsep gerak dan menerapkannya dalam berbagai aktivitas jasmani.
d. Mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, suasana kompetitif, dan rekreasional.
e. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif sepanjang hayat.

3. Ruang Lingkup
Jenjang SMA/MA/SMK/MAK
Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK SMA/MA/SMK/MAK adalah sebagai
berikut:
a. Aktivitas Permainan Bola Besar misalnya: keterampilan gerak permainan sepak
bola, bola voli, bola basket, bola tangan dan/atau permainan tradisonal dan
sederhana lainnya.
b. Aktivitas Permainan Bola Kecil misalnya: keterampilan gerak permainan rounders,
kasti, softball, dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
c. Aktivitas Atletik misalnya: keterampilan gerak jalan, lari, lompat, dan lempar,
dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
d. Aktivitas Beladiri misalnya: olahraga dan seni beladiri pencak silat, karate,
taekwondo, dan/atau olahraga dan seni beladiri lainnya.
e. Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani, meliputi pengembangan komponen
kebugaran berkaitan dengan kesehatan dan keterampilan, serta pengukuran dengan
instrumen terstandar.
f. Aktivitas Senam Lantai meliputi: aktivitas keterampilan gerak.
g. Aktivitas Gerak Berirama meliputi: keterampilan gerak langkah, gerak dan ayunan
lengan, musikalitas serta apresiasi terhadap kualitas estetika gerakan, tarian kreatif
dan rakyat.
h. Aktivitas Air, meliputi: keterampilan gerak salah satu gaya renang, keselamatan
dan pertolongan di air dengan dan tanpa alat serta kegawatdarutan.
i. Kesehatan, meliputi; prinsip pergaulan sehat, NAPZA, aktivitas fisik secara teratur,
HIV/AIDS, dan PMS.

C. Desain Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


1. Kerangka Pembelajaran PJOK
Dimensi kompetensi dasar mata pelajaran PJOK diklasifikasi dalam empat jenis, yaitu:
a. kompetensi dasar pengembangan sikap religius
b. kompetensi dasar pengembangan sikap sosial
c. kompetensi dasar pengetahuan
d. kompetensi dasar keterampilan/psikomotor

Kerangka pembelajaran merupakan rangkaian aktivitas yang dirancang oleh guru


untuk mencapai keempat jenis kompetensi dasar tersebut, meliputi: pendahuluan, inti
dan penutup.
a. Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan yang dapat dilakukan oleh guru antara lain sebagai berikut.
1) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa.
2) Memastikan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
3) Melakukan apersepsi dan memotivasi siswa.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dinilai.
5) Menjelaskan skenario pembelajaran.
6) Melakukan pemanasan yang terkait dengan materi pembelajaran.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan penerapan secara operasional model/pendekatan/metode/
gaya yang dipilih sesuai dengan kompetensi dasar dan karakteristik siswa. Contoh
menggunakan gaya mengajar resiprokal sebagai berikut:
1) Siswa mencari pasangan sesuai dengan petunjuk guru.
2) Siswa bersama pasangannya menerima dan mempelajari lembar kerja yang
dibagikan guru (berisi langkah kerja dan tugas gerak yang harus dilakukan).
3) Siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang
menjadi pengamat.
4) Siswa yang berperan sebagai pelaku melakukan tugas gerak, dan pengamat
mengamati. Jika pelaku melakukan kesalahan, pengamat memberi koreksi
sesuai dengan kriteria yang terdapat dalam lembar tugas.
5) Pergantian peran sebagai pelaku dan pengamat atau sebaliknya dilakukan
sesuai kesepakatan masing-masing pasangan.
6) Selama proses pembelajaran guru melakukan pengamatan dan penilaian, tanpa
melakukan intervensi terhadap pelaku. Pada setiap kesempatan guru dapat
menghentikan aktivitas pembelajaran untuk melakukan koreksi umum dan
mengundang dialog terkait masalah teknik dan mekanika gerak dari gerak yang
dipelajari.
7) Di akhir pembelajaran guru mengundang beberapa pasangan siswa
menampilkan hasil belajar di hadapan siswa lainnya.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup yang harus dilakukan oleh guru sebagai berikut:
1) Melakukan pendinginansekaligus menjelaskan fungsinya.
2) Melakukan tanya-jawab dengan siswa yang berkenaan dengan materi
pembelajaran yang telah diberikan.
3) Guru membuka dialog atau mengingatkan kembali tentang nikmat dan karunia
Tuhan atas kemampuan gerak yang dimiliki oleh siswa yang senantiasa harus
disyukuri setiap waktu.
4) Bersama siswaguru membuat simpulan materi, melakukan refleksi dan tindak
lanjut dari materi pembelajaran yang telah diberikan.
5) Setelah melakukan aktivitas pembelajaran seluruh siswa dan guru berdoa dan
bersalaman.
Dari proses pembelajaran sebagaimana uraian tersebut dapat digambarkan bahwa
kompetensi dasar yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
terintegrasi menjadi satu, dan diharapkan dapat dicapai melalui satu kegiatan
pembelajaran secara bersamaan.
2. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach
pada proses pembelajaran. Pendekatan ilmiah (scientific approach) meliputi aktivitas;
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi,
mengomunikasikan yang dilakukan oleh siswa untuk sampai kepada kompetensi dasar
yang diharapkan.
Melalui aktivitas tersebut, pelajaran yang diikuti siswa mampu mengembangkan tiga
ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil akhirnya adalah peningkatan
dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills)
dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak
(hard skills) dari siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Arti dari masing-masing aktivitas dalam pendekatan saintifik dalam pembelajaran
dapat disajikan seperti berikut ini:
a. Mengamati
Mengamati adalah proses mengenal objek melalui penggunaan indra yang
dimiliki, misalnya dengan melihat/menonton, mendengarkan, dan membaca.
Sehingga siswa akan memperoleh konsep awal dan menemukan permasalahan-
permasalahan dalam materi yang akan dipelajari. Proses ini akan berdampak pada
siswa memahami obyek secara nyata, senang, tertantang, dan memudahkan
pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya.
b. Menanya
Pada proses ini guru memberi kesempatan kepada siswa untuk saling bertanya
untuk mengungkapkan berbagai masalah yang ditemukan pada saat proses
pengamatan dengan berbagai bentuk pertanyaan baik yang berkaitan dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan kompetensi yang akan
diraihnya.
c. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi ini merupakan bagian dari kegiatan eksplorasi
yaitu untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan terkait dengan pengembangan
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
d. Menalar/Mengasosiasi
Menalar adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Istilah
menalar dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan
beragam ide dan beragam peristiwa untuk kemudian dijadikan sebagai dasar
pembuatan keputusan.
e. Mengomunikasikan
Mengomunikasikan adalah proses penyajian berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bentuk penyampaian informasi, peragaan keterampilan, dan
sikap dalam pembelajaran atau kehidupan.
Khusus dalam pelajaran PJOK, kegiatan-kegiatan di atas tentu tidak dapat dan
tidak selalu harus dilaksanakan secara hirarkis. Hal itu tergantung pada materi ajar
dan penggalan kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan. Jika pendekatan
ilmiah ini dilaksanakan secara kaku sesuai urutannya, dikhawatirkan pelajaran
PJOK akan kehilangan ciri uniknya, yaitu kekayaan aktivitas gerak yang
bermanfaat langsung pada pengembangan keterampilan motorik dan kebugaran
jasmani.
Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa scientific approach bukanlah sebuah model
pembelajaran yang harus diikuti sesuai tahapannya. Arti “pendekatan” hanyalah
menunjuk pada orientasi pembelajaran yang harus dicapai. Pendekatan ilmiah
bukan merupakan sebuah urutan kegiatan belajar, tetapi lebih bermakna sebagai
“sifat” bahwa pelajaran PJOK (pelajaran apapun) harus mampu mengembangkan
kemampuan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/meng-
asosiasi, dan mengomunikasikan. Dengan demikian siswa mampu
mengembangkan kemampuan untuk memproses dan memecahkan masalah
melalui tahapan tadi.
Penerapan pendekatan ilmiah dapat dipadukan dengan berbagai model,
diantaranya adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning), pembelajaran berbasis projek (project-based learning), pembelajaran
kontekstual (contextual learning), pembelajaran penemuan terbimbing (guided
discovery learning), sampai pada pembelajaran individual (individual learning).
Dalam pembelajaran PJOK sendiri terdapat beberapa model pembelajaran yang
sudah dikembangkan. Beberapa di antaranya adalah model pendidikan gerak
(movement education), model pengembangan tanggung jawab (teaching personal
and social responsbility/Hellison’s model), model pendidikan petualangan
(adventure education model), model kebugaran (fitness education model), model
perkembangan (developmental model), bahkan termasuk model Teaching Games
for Understanding (TGfU model) serta model pembelajaran kooperatif
(cooperative learning model).

3. Strategi Pembelajaran PJOK


Strategi pembelajaran dalam PJOK meliputi:
a. Pengajaran Interaktif (Interactive Teaching)
Pengajaran interaktif mempunyai makna guru memberitahukan, menunjukkan, atau
mengarahkan sekelompok anak tentang apa yang harus dilakukan; lalu siswa
melakukannya; dan guru mengevaluasi seberapa baik hal itu dilakukan dan
mengembangkan isi pelajaran lebih jauh, guru mengontrol proses pengajaran.
Biasanya seluruh kelas bekerja pada tugas yang sama atau dalam kerangka tugas
yang sama. Bandingkan strategi ini dengan gaya komando; keduanya memiliki
perangkat ciri yang sama.
b. Pengajaran Berpangkalan (Station Teaching)
Pengajaran berpangkalan menata lingkungan sehingga dua atau lebih tugas bisa
berlangsung dalam ruangan secara bersamaan. Biasanya, setiap tugas harus
dilakukan dalam pangkalan yang berbeda dengan tugas lainnya, sehingga setiap
tugas memiliki pangkalannya masing-masing. Siswa berputar dari satu pangkalan
ke pangkalan lain. Kadang-kadang, pengajaran berpangkalan ini disebut juga
pengajaran tugas. Strategi ini dalam tataran gaya mengajar, serupa dengan gaya
latihan (practice style).
c. Pengajaran Sesama Teman (Peer Teaching)
Pengajaran sesama teman adalah strategi pengajaran yang mengalihkan tanggung
jawab guru dalam fungsi pengajarannya kepada siswa. Strategi ini biasanya
digunakan bersamaan dengan strategi lain tetapi berharga untuk dieksplorasi secara
terpisah. Strategi ini tidak jauh berbeda dengan gaya berbalasan (reciprocal style),
dalam halsiswa sendiri memberikan pengarahan kepada siswa lainnya. Bedanya,
dalam pengajaran sesama teman, siswa yang bertindak sebagai pengajar tidak
hanya berhadapan dengan satu siswa, tetapi bisa dengan sekelompok siswa.
d. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Dalam pembelajaran kooperatif, sekelompok siswa diberi tugas pembelajaran atau
proyek untuk diselesaikan oleh kelompoknya. Siswa dikelompokkan secara
heterogen menurut faktor yang berbeda seperti kemampuan atau kebutuhan
sosialnya. Keberhasilan kelompok dalam pembelajaran dinilai sesuai dengan
seberapa baik mereka mampu menyelesaikan tugasnya, di samping dari cara
mereka bekerja sama dengan yang lain.
e. Strategi Pembelajaran Sendiri (Self-instructional Strategies)
Strategi pembelajaran sendiri melibatkan program yang ditetapkan oleh siswa
sendiri dan mengurangi peran guru sebagai penyampai informasi. Strategi
pembelajaran sendiri menyandarkan diri sepenuhnya pada materi tertulis, media,
dan prosedur evaluasi yang ditetapkan sebelumnya. Strategi ini dapat dipakai untuk
memenuhi satu atau lebih, terkadang seluruhnya, fungsi pengajaran.
f. Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)
Strategi kognitif adalah strategi pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan
siswa secara kognitif dalam isi pelajaran melalui penyajian tugasnya. Strategi ini
meliputi gaya pemecahan masalah, penemuan terbimbing, dan gaya lain yang
memerlukan fungsi kognitif anak, seperti pembelajaran penemuan (inquiry
learning). Semua model ini menggambarkan pendekatan yang melibatkan siswa
dalam merumuskan respons sendiri tanpa meniru apa yang sudah diperlihatkan guru
sebelumnya.
Tingkat keterlibatan siswa bervariasi sesuai dengan tingkat respons kognitifnya.
Ketika guru mengetengahkan masalah yang memerlukan jawaban benar yang
tunggal, pemecahan masalah itu biasanya disebut convergent problem solving.
Ketika masalah tersebut bersifat terbuka dan tidak memerlukan satu jawaban
terbaik, maka pemecahan masalah tersebut disebut divergent problem solving.
g. Pengajaran Beregu (Team teaching)
Pengajaran beregu adalah strategi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu
orang guru yang bertanggung jawab untuk menyajikan pelajaran kepada
sekelompok siswa. Ketika pelajaran pendidikan jasmani bersifat co-educational
(melibatkan siswa putra dan putri), banyak pendidik melihat bahwa team teaching
sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan baik putra maupun putri yang
terkelompokan secara heterogen dengan mendapat guru pria dan wanita di saat
bersamaan.

4. Metode Pembelajaran PJOK


Metode pembelajaran, secara umum meliputi keseluruhan cara atau teknik dalam
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa serta bagaimana siswa diperlakukan selama
pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, secara umum, pembahasan tentang metode
mengajar bukan hanya bersinggungan dengan apakah pelajaran perlu diberikan secara
keseluruhan (whole method) ataukah sebagian-sebagian (part method), tetapi juga
tentang cara memperlakukan siswa dan pengaturan waktu.
a. Latihan Terbimbing
Metode latihan terbimbing adalah teknik yang paling umum dalam proses
pembelajaran PJOK, di mana siswa dituntun dengan berbagai cara melalui
pemberian variasi gerak. Dalam penggunaannya latihan ini mempunyai beberapa
tujuan, dan yang paling utama adalah untuk mengurangi kesalahan serta
memastikan bahwa pola gerak yang tepat sudah dilakukan.
Penggunaan latihan terbimbing amat penting terutama dalam cabang olahraga yang
berbahaya seperti senam dan renang. Di sini siswa perlu dibantu, baik secara
langsung oleh guru atau dengan pemakaian alat.
b. Latihan Padat dan Terdistribusi
Guru PJOK harus membuat keputusan berkaitan dengan berapa lama waktu latihan
yang digunakan dalam satu episode pembelajaran, dan bagaimana waktu yang
tersedia ini dimanfaatkan, apakah langsung dihabiskan sekaligus atau diselingi
istirahat.
Umumnya, unit pembelajaran dalam PJOK menghabiskan waktu latihan hanya
untuk menguasai satu keterampilan, misalnya hari pertama pasing bawah pada
permainan bola voli, kemudian di hari berikutnya berganti menjadi pasing atas. Jika
ini yang dilakukan, guru mempunyai pilihan apakah keterampilan akan dilatih oleh
anak secara terus menerus sampai waktu habis atau menetapkannya dalam satuan
waktu tertentu diselingi istirahat. Pilihan yang pertama disebut latihan padat
(massed practice), sedangkan pilihan kedua disebut latihan terdistribusi
(distributed practice). Contoh lain dari metode ini adalah latihan dengan interval
(interval training).
c. Latihan Terpusat dan Acak
Latihan disebut terpusat jika dua atau tiga keterampilan yang dilatih dilaksanakan
satu persatu hingga jumlah ulangan atau waktu yang ditentukan terselesaikan
sebelum dilanjutkan ke keterampilan lain. Contohnya dalam pembelajaran
bulutangkis yang berisi servis, smes, dan dropshot. Guru akan meminta siswa
melatih dulu servis, misalnya 20 kali kemudian dilanjutkansmes 20 kali dan
dropshot 20 kali. Intinya, latihan terpusat dilaksanakan dengan mendahulukan satu
tugas hingga selesai sebelum berpindah ke tugas lain.
Latihan acak dilakukan dengan melakukan latihan beberapa keterampilan secara
berselang-seling. Dengan latihan acak, siswa diminta melakukan gerakan servis 1
kali dilanjutkan smes1 kali, dan dropshot 1 kali kemudian kembali ke servis lagi,
smes, dan ke dropshot lagi, dan seterusnya hingga jatah waktu atau jumlah ulangan
yang ditetapkan diselesaikan.
Latihan yang bervariasi pada dasarnya melatih banyak kemungkinan variasi gerak.
Latihan dapat divariasikan berdasarkan pada perubahan kecepatan, jarak, tingkatan
gerak, dan tujuan latihan. Jika dalam satu pertemuan latihan kondisi-kondisi
tersebut divariasikan sedemikian rupa, siswa akan mengambil banyak keuntungan
berupa pemantapan kemampuan penyesuaian keterampilan, maupun proses
kognitifnya.
d. Keseluruhan dan Bagian per Bagian
Beberapa keterampilan terdiri dari beberapa gerakan yang sangat kompleks
(keterampilan serial) sehingga guru harus mampu menyesuaikan prosedur dan
pendekatan yang tepat. Untuk menghadapi gerakan tersebut guru akan membagi
tugas menjadi bagian-bagian kecil (sesuai teknik dasarnya). Setiap bagian tersebut
dilatih satu persatu sesuai urutannya untuk kemudian disatukan setelah semua
bagian terkuasai agar menjadi satu keterampilan yang utuh. Jika ini yang ditempuh
guru, maka ia sedang menerapkan metode bagian (part method).
Jika suatu keterampilan merupakan suatu keterampilan yang utuh (keterampilan
diskrit) dimana hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain demikian erat
maka lebih baik diajarkan secara utuh. Irama dan timing dari keterampilan itu akan
terjaga dengan lebih baik jika guru memilih metode keseluruhan atau whole
method.
Guru dapat memadukan kedua cara tersebut jika tidak mengganggu keselamatan.
Siswa harus diberi kesempatan untuk merasakan keterampilan secara keseluruhan
sebelum keterampilan itu dipecah menjadi bagian. Jika ini yang dilakukan
gurumaka ia sedang menggunakan metode campuran yang disebut metode
keseluruhan-bagian (whole-part method).
Selain ketiga metode tersebut (bagian, keseluruhan, dan keseluruhan-bagian juga
dikenal satu metode mengajar yang lain yang disebut metode progresif (progressive
method). Metode ini dikenal sebagai metode yang berada dalam satu gugus dengan
metode bagian, tetapi diciptakan dengan maksud menutupi kekurangan dari metode
tersebut.
Pada prinsipnya metode progresif mengikuti urutan sebagai berikut. Pada tahap
pertama, latihan hanya melibatkan satu bagian keterampilan yang dianggap penting
(inti) yang selalu ditekankan dan diulang-ulang. Pada tahap kedua, bagian pertama
digabung dengan bagian kedua sehingga menampilkan pola gerak yang lebih besar.
Pada tahap ketiga, bagian satu dan bagian dua digabung lagi dengan bagian tiga,
yang menunjukkan pola keterampilan yang semakin lengkap. Demikian seterusnya
sehingga keseluruhan bagian yang tersisa akhirnya tergabung secara keseluruhan.
5. Gaya Mengajar PJOK
Mosston membedakan gaya mengajar sesuai dengan besarnya peran siswa di dalam
proses pembelajaran (pra pertemuan, pertemuan, dan pasca pertemuan). Berikut adalah
beberapa gaya mengajar tersebut:
a. Gaya A : Komando (Command Style)
Semua keputusan dikendalikan oleh guru dan siswa hanya melakukan apa yang
diperintahkannya. Satu aba-aba satu respons siswa.
b. Gaya B : Latihan (Practice Style)
Guru memberikan beberapa tugas dan siswa menentukan di mana, kapan,
bagaimana, dan tugas mana yang akan dilakukan pertama kali. Guru memberi
umpan balik.
c. Gaya C : Berbalasan (Reciprocal Style)
Satu siswa menjadi pelaku, satu siswa lain menjadi pengamat dan bertugas
memberikan umpan balik, dan dilakukan secara bergantian.
d. Gaya D : Menilai diri sendiri (Self Check Style)
Siswa diberi petunjuk untuk menilai penampilannya sendiri.Pada saat latihan siswa
berusaha mengetahui kekurangannya dan mencoba memperbaiki.
e. Gaya E : Partisipatif atau Inklusif (Inclusion Style)
Guru menentukan tugas pembelajaran yang memiliki target atau kriteria yang
berbeda tingkat kesulitan antara satu siswa dengan lainnya. Siswa diberi
keleluasaan untuk menentukan tingkat kesulitan yang sesuai dengan
kemampuannya,dengan demikian setiap anak akanmerasa berhasil.
f. Gaya F : Penemuan Terbimbing (Guided Discovery)
Guru membimbing siswa ke arah jawaban yang benar melalui serangkaian tugas
untuk menjawab permasalahan yang dirancang. Setiap anak melaksanakan tugas
sesuai bimbingan guru sehingga akan mendapatkan jawaban yang sama terhadap
permasalahan yang diberikan tersebut.
g. Gaya G : Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Guru menyediakan satu permasalahan yang harus diselesaikan. Siswa diberi
kebebasan sesuai dengan cara yang dipilihnya sendiri, sehingga jawaban yang
dihasilkan akan beragam.
h. Gaya H, I, J : Learner Designed Program/Learner Initiated/ Self-Teaching
Siswa mulai mengambil tanggung jawab untuk apa pun yang akan dipelajari serta
bagaimana hal itu akan dipelajari.

6. Pendekatan Pembelajaran
Model Pembelajaran Saintifik
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dengan menggunakan model saintifik yang harus dilakukan
oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
1) Peserta didik dibariskan dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada
peserta didik.
2) Sebelum melakukan pembelajaran sebaiknya seluruh peserta didik dan guru
berdoa dan bersalaman.
3) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, dan
bila kedapatan peserta didik menderita penyakit kronis harus diperlakukan
secara khusus.
4) Tanyakan kondisi kesehatan peserta didik secara umum.
5) Melakukan pemanasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang
peserta didik yang dianggap mampu.
6) Sampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model saintifik yang harus dilakukan oleh
peserta didik antara lain sebagai berikut.
1) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang variasi gerak
memegang peluru, awalan, menolak peluru, gerak lanjutan secara individual,
berpasangan atau berkelompok.
2) Peserta didik mencoba dan melakukan variasi gerak memegang peluru,
awalan, menolak peluru, gerak lanjutan secara individual, berpasangan atau
berkelompok.
3) Peserta didik mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam
kelompok, dan guru.
4) Peserta didik memperagakan hasil belajar variasi gerak spesifik tolak peluru
dilandasi nilai-nilai disiplin, sportifitas, kerja sama, dan tanggung jawab.
5) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dengan menggunakan model saintifik yang harus dilakukan
oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
1) Guru menyampaikan tingkat pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperoleh oleh siswa, menyampaikan siswa yang
mendapatkan hasil yang terbaik, dan memberikan motivasi pada yang belum.
2) Siswa merapihkan dan mengembalikan peralatan yang telah digunakan.
3) Berdoa bersama.

7. Model-model Pembelajaran
a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL)
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Problem Based Learning/PBL yang
harus dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Siswa melakukan gerakan senam irama yang tidak mampu dilakukan pada
saat gerakan.
b) Guru mengamati seluruh gerakan senam irama siswa secara individu
maupun kelompok.
c) Seluruh gerakan senam irama siswa diawasi dan diberikan koreksi oleh guru
apabila ada kesalahan gerakan.

d) Siswa secara individu dan atau kelompok melakukan gerakan senam irama
sesuai dengan koreksi oleh guru.
e) Seluruh gerakan siswa setelah diberikan umpan balik diamati oleh guru
secara individu maupun kelompok.
f) Siswa melakukan gerakan senam irama secara individu secara bergantian.
3) Kegiatan Penutup
b. Model Project Based Learning
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Project Based Learning yang harus
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang berbagai
gerak beladiri (sikap kuda-kuda dan pola langkah, serangan dengan tangan,
serangan dengan kaki, belaan, dan elakan).
b) Peserta didik membagi diri ke dalam kelompok sesuai dengan petunjuk
guru.
c) Peserta didik merancang rangkain gerak (jurus) seni beladiri sesuai dengan
gerakan yang dikuasai dan kreativitas kelompok dalam bentuk tulisan dan
gambar (paling tidak memuat dua puluh gerakan dan menuju tiga arah.
d) Setiap anggota kelompok mencoba secara bersama-sama hasil rancangan
jurus tersebut dan saling memberikan umpan balik.
e) Peserta didik memaparkan hasil rancangan kelompoknya, disertai peragaan
seluruh anggota kelompok secara bergantian di depan kelas.
f) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran
dalam bentuk rancangan jurus dan peragaan yang dilakukan.
3) Kegiatan Penutup
c. Model Pembelajaran Penemuan (Inquiry Learning)
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Inquiry Learning yang harus
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Siswa melakukan gerakan senam irama sesuai dengan instruksi guru
sebelum pembelajaran dimulai.
b) Guru membuka dan menjelaskan pembelajaran senam irama bagi kesehatan
dan kebugaran jasmani.
c) Siswa melakukan gerakan senam irama sesuai dengan penjelasan guru
secara individu maupun kelompok, dan menyampaikan arti penting
kerjasama dalam gerak senam berirama.
d) Seluruh gerakan senam irama siswa diawasi dan diberikan koreksi oleh guru
apabila ada kesalahan gerakan.
e) Siswa secara individu dan atau kelompok melakukan gerakan senam irama
dengan menunjukkan sikap kerja sama sesuai dengan koreksi oleh guru.
f) Guru mengamati seluruh aktifitas siswa dalam melakukan gerakan senam
irama secara seksama.
3) Kegiatan Penutup
d. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Cooperative Learning yang harus
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Siswa melakukan gerakan teknik Sepak bola sesuai dengan pembagian
kelompok instruksi guru sebelum pembelajaran dimulai.
b) Guru menjelaskan keterkaitannya teknik Sepak bola bagi kebugaran
jasmani.
c) Siswa yang memiliki keterampilan lebih baik dapat dijadikan sebagai
mediator bagi siswa lain dalam kelompok tersebut.
d) Secara kelompok siswa berganti tempat untuk mempelajari gerakan teknik
yang berbeda dari kelompok asal.
e) Seluruh gerakan teknik sepak bola diawasi dan diberikan koreksi oleh guru
apabila ada kesalahan gerakan.
f) Siswa secara individu dan atau kelompok melakukan gerakan teknik Sepak
bola sesuai dengan koreksi oleh guru.
3) Penutup

e. Model Pembelajaran Komando


Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model komando yang harus dilakukan oleh
peserta didik sebagai berikut.
a) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang berbagai
latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (komposisi tubuh,
daya tahan jantung dan paru-paru (cardivascular), daya tahan otot,
kelentukan, dan kekuatan), serta pengukurannya.
b) Peserta didik mencoba latihan dan pengukuran kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan yang telah diperagakan oleh guru.
c) Peserta didik mempraktikkan secara berulang berbagai latihan kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan dan pengukurannya sesuai dengan
komando dan giliran yang diberikan oleh guru.
d) Peserta didik menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda dari
guru secara klasikal.
e) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup

f. Model Pembelajaran Penugasan


Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model penugasan yang harus dilakukan oleh
peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Peserta didik menerima dan mempelajari kartu tugas (task sheet) yang berisi
perintah dan indikator tugas (gerak passing bawah, passing atas, servis
bawah, servis atas, smes/spike, bendungan/ blocking dengan berbagai posisi
baik tanpa awalan maupun dengan awalan).
b) Peserta didik melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru untuk mencapai ketuntasan belajar pada setiap materi
pembelajaran.
c) Peserta didik menerima umpan balik dari guru.
d) Peserta didik melakukan pengulangan pada materi pembelajaran yang
belum tercapai ketuntasannya sesuai umpan balik yang diberikan.
e) Peserta didik mencoba tugas gerak spesifik permainan bola voli ke dalam
permainan yang dimodifikasi dilandasi nilai-nilai disiplin, sportif, kerja
sama, dan tanggung jawab.
f) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup

g. Model Pembelajaran Resiprokal (Timbal Balik)


Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model resiprokal yang harus dilakukan oleh
peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Peserta didik mendapatkan pasangan sesuai dengan yang ditentukan guru
melalui permainan.
b) Peserta didik bersama pasangan menerima dan mempelajari lembar kerja
(student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak
(melempar, menangkap, menggiring, menembak, dan me-rebound bola
dengan berbagai posisi baik tanpa awalan maupun dengan awalan).
c) Peserta didik berbagi tugas siapa yang pertama kali menjadi “pelaku” dan
siapa yang menjadi “pengamat”. Pelaku melakukan tugas gerak satu persatu
dan pengamat mengamati, serta memberikan masukan jika terjadi kesalahan
(tidak sesuai dengan lembar kerja).
d) Peserta didik berganti peran setelah mendapatkan aba-aba dari guru.
e) Peserta didik mencoba tugas gerak spesifik permainan bola basket ke dalam
permainan yang dimodifikasi dilandasi nilai-nilai disiplin, sportif, kerja
sama, dan tanggung jawab.
f) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup

h. Model Pembelajaran Jigshaw


Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Jigshaw yang harus dilakukan oleh
peserta didik antara lain sebagai berikut.
 Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang gerak
spesifik dalam tenis meja (memegang bet, posisi berdiri/stance, gerakan
kaki/ footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand,
pukulan backhand, dan smes).
 Peserta didik membagi diri ke dalam delapan (8) kelompok sesuai dengan
materi (materi menjadi nama kelompok, contoh kelompok stance, kelompok
servis forehand, dan seterusnya). Di dalam kelompok ini setiap peserta didik
secara berulang-ulang mempraktikkan gerak sesuai dengan nama
kelompoknya.
 Setiap anggota kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk mempelajari
dan “mengajari” materi dari dan ke kelompok lain setelah mendapatkan aba-
aba dari guru.
 Setiap anggota kelompok kembali ke kelompok masing-masing untuk
mempelajari dan “mengajari” materi dari dan ke kelompoknya sendiri
setelah mendapatkan aba-aba dari guru.
 Peserta didik menerima umpan balik secara individual maupun klasikal dari
guru.
 Peserta didik mencoba tugas gerak spesifik permainan tenismeja ke dalam
permainan dilandasi nilai-nilai disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab.
 Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup

i. Model Pembelajaran Periksa Diri (Selfcheck)


Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model periksa diri (selfcheck) yang harus
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Peserta didik menerima dan mempelajari lembar periksa sendiri (selfcheck
sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak spesifik lompat jauh
(gerak awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara, dan mendarat).
b) Peserta didik mencoba melakukan gerak sesuai dengan gambar dan diskripsi
yang ada pada lembar periksa sendiri.
c) Peserta didik melakukan tugas gerak dan memeriksa keberhasilannya
sendiri (sesuai indikator atau tidak) secara berurutan satu persatu. Jika telah
menguasai gerakan pertama (tolakan/tumpuan), maka dipersilahkan untuk
melanjutkan ke gerakan kedua (awalan), dan jika belum maka harus
mengulang kembali gerakan pertama. Demikian seterusnya hingga tuntas
seluruh materi.
d) Peserta didik mendapatkan umpan balik secara intrinsik (intrinsic feedback)
dari diri sendiri.
e) Peserta didik melakukan rangkaian gerak lompat jauh dilandasi nilai-nilai
disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab.
f) Umpan balik disediakan dalam lembar periksa sendiri, dan secara oleh
peserta didik.
g) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup

j. Model Pembelajaran Windows Shoping


Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Windows Shoping yang harus
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Peserta didik membagi diri menjadi empat kelompok/sesuai dengan pokok
bahasan (pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat
gizi makanan terhadap kesehatan).
b) Setiap kelompok berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi pada kertas plano
untuk ditempel di dinding dan dibaca oleh kelompok lain.
c) Setiap anggota kelompok membaca dan mencatat hasil diskusi kelompok
lain yang ditempel, kemudian membuat pertanyaan sesuai dengan pokok
bahasan tersebut (paling sedikit satu pertanyaan setiap kelompok/empat
pertanyaan).
d) Setiap kelompok mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh kelompok lain
yang membahas pokok bahasan sesuai pertanyaan tersebut.
e) Setiap kelompok menyusun simpulan akhir dan membacakannya di akhir
pembelajaran secara bergiliran dilandasi nilai-nilai kerja sama, tanggung
jawab, disiplin, dan percaya diri.
f) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup

8. Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran secara operasional berbentuk dokumen rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP disusun berdasarkan silabus yang telah disediakan oleh
pemerintah yang memuat kompetensi yang akan dicapai, materi pokok, dan kegiatan
pembelajaran. RPP dikembangkan oleh guru yang bersangkutan sesuai dengan
karakter siswa dan sekolah.
a. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Setiap pendidik (guru) pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematik agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis siswa.
Komponen RPP terdiri dari:
1) Identitas,
2) Tujuan Pembelajaran
3) Kompetensi Kompetensi Dasar (Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan),
4) Indikator Pencapaian Kompetensi,
5) Materi Pembelajaran;
6) Kegiatan Pembelajaran,
7) Penilaian (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan);
8) Media, Alat,dan Sumber Belajar.

b. Langkah-Langkah Pengembangan RPP


1) Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)
proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6)
sumber belajar;
2) Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
3) Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan
guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi
untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
4) Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang
lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi
siswa dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan
sumber belajar;
5) Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu
pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup;
6) Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
7) Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian; dan
8) Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar disesuaikan dengan
yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.

D. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan dalam PJOK


1. Pengertian dan Teknik Penilaian
a. Pengertian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memeroleh informasi atau data
mengenai proses dan hasil belajar siswa. Penilaian dilakukan dengan cara
menganalisis dan menafsirkan data hasil pengukuran capaian kompetensi siswa yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan
pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan memfasilitasi siswa memperoleh
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berimplikasi pada penilaian yang harus
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan baik selama proses (formatif) maupun
pada akhir periode pembeajaran (sumatif).
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada
Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang dilakukan dengan
membandingkan capaian siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil
penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang siswa tidak dibandingkan
dengan skor siswa lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi
yang dipersyaratkan.
3) Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator
diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar (KD)
yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan belajar
siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program
peningkatan kualitas pembelajaran, program remedial bagi siswa yang pencapaian
kompetensinya di bawah KBM/KKM, dan program pengayaan bagi siswa yang
telah memenuhi KBM/KKM. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik
bagi orang tua/wali siswa dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa.
Berikut uraian singkat mengenai teknik-teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

b. Teknik Penilaian
1) Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan
konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis
dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Selain itu, penilaian diri dan
penilaian antarteman.
a) Observasi
Berikut adalah contoh penilaian dengan teknik observasi yang berbentuk jurnal
sesuai dengan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, sikap spiritual dan sosial.

Nama Sekolah : SMA Jaya Bangsaku


Kelas/Semester : ..... /Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017

Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku
Siswa Sikap Spiritual
1 21//07/  Tidak mengikuti sholat Jumat yang Ketaqwaan
Yolanda diselenggarakan di sekolah.
2015
 Mengganggu teman yang sedang Ketaqwaan
beribadah
Gilang
 berdoa sebelum makan siang di
kantin.
2  Mengajak temannya untuk berdoa Ketaqwaan
22/09/ sebelum pertandingan Sepak bola di
Azzura
2015 lapangan olahraga sekolah.
 Mengingatkan temannya untuk Toleransi
Rasyad melaksanakan sholat Dzuhur di beragama
sekolah.
3  Ikut membantu temannya untuk Toleransi
18/11/ mempersiapkan perayaan keagamaan beragama
Salma yang berbeda dengan agamanya di
2015
sekolah.
4 13/12/  Menjadi anggota panitia perayaan Ketaqwaan
Klara keagamaan di sekolah.
2015
5  Mengajak temannya untuk berdoa
23/12/1 sebelum praktik memasak di ruang
Fazdil Ketaqwaan
5 keterampilan.

Nama Sekolah : SMA Jaya Bangsaku


Kelas/Semester : ..... /Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017

Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku
Siswa Sikap Sosial
Menolong orang lanjut usia untuk
1 12/07/15 Yolanda Kepedulian
menyeberang jalan di depan sekolah.
Berbohong ketika ditanya alasan tidak
26/08/15 Gilang Kejujuran
masuk sekolah di ruang guru.
Menyerahkan dompet yang
2 Kejujuran
25/09/15 Azzura ditemukannya di halaman sekolah
kepada Satpam sekolah.
Tidak menyerahkan “surat ijin tidak
Tanggung jawab
07/09/15 Rasyad masuk sekolah” dari orangtua-nya
kepada guru.
Terlambat mengikuti upacara di
3 25/10/15 Salma Kedisiplinan
sekolah.
Mempengaruhi teman untuk tidak
4 08/12/15 Klara Kedisiplinan
masuk sekolah.
Memungut sampah yang berserakan di
5 15/12/15 Fazdil Kebersihan
halaman sekolah.

Tersebut dapat digunakan untuk guru mata pelajaran dan guru BK. Apabila catatan
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu ditambahkan satu
kolom KETERANGAN di bagian paling kanan untuk menuliskan apakah perilaku
tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL.

b) Penilaian diri
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-butir
pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan
skala Likert (Likert Scale). Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian
sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

Nama : ...............................................
Kelas : ...............................................
Semester : ...............................................

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain berdoa
sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
9 Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
JUMLAH

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
Pernyataan “ya dan tidak” dapat dikembangkan dengan menggunakan skala likert (1,
2, 3, 4) dengan memberi petunjuk “Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak
pernah), 2 (kadangkadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang
sebenarnya.”
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan melakukan fasilitasi terhadap
siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.

c) Penilaian Antarteman
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-butir
pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan
skala Likert (Likert Scale). Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian
sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

Nama Penilai : ...............................................


Kelas : ...............................................
Semester : ...............................................

Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan kalian yang sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
3 Teman saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain
berdoa sesuai agamanya.
4 Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ ulangan.
5 Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/ menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas.
6 Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya.
7 Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya.
8 ...................
JUMLAH

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
Pernyataan “ya dan tidak” dapat dikembangkan dengan menggunakan skala likert (1,
2, 3, 4) dengan memberi petunjuk “Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak
pernah), 2 (kadangkadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang
sebenarnya.”
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan melakukan fasilitasi terhadap
siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.

2) Teknik Penilaian Pengetahuan

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik


masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan,
penugasan, dan portofolio. Teknik-teknik penilaian pengetahuan yang biasa digunakan
disajikan dalam tabel berikut.

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan


Tes Tertulis Benar-Salah, Menjodohkan, Pilihan Mengetahui penguasaan
Ganda, pengetahuan siswa untuk
Isian/Melengkapi, Uraian perbaikan proses pembelajaran
dan/atau pengambilan nilai
Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman siswa
untuk perbaikan proses
pembelajaran
Penugasan Tugas yang dilakukan secara Memfasilitasi penguasaan
individu maupun kelompok pengetahuan (bila diberikan
selama proses pembelajaran) atau
mengetahui penguasaan
pengetahuan (bila diberikan pada
akhir pembelajaran)
Portofolio Sampel pekerjaan siswa terbaik yang Sebagai (sebagian) bahan guru
diperoleh dari penugasan dan tes mendeskripsikan capaian
tertulis pengetahuan di akhir semester

Instrumen tes tertulis dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah:


a) Menetapkan tujuan tes.
b) Menyusun kisi-kisi.
c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
d) Menyusun pedoman penskoran.

Nama Sekolah : SMA Jaya Bangsaku


Kelas/Semester : ..... /Semester I
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Bentuk Jml
No KD Materi Indikator Penskoran
Soal Soal
1. Menent Variasi dan Menyebut jenis-jenis Uraian 1 Skor 3, jika jenis
ukan Kombinasi teknik dasar yang disebut secara
variasi Teknik Dasar dapat divariasikan dan lengkap
dan Permainan dikombinasikan Skor 2, jika jenis
kombina Bola Besar disebut secara kurang
si teknik (Contoh lengkap
dasar Sepak bola) Skor 1, jika jenis
permain disebut tidak lengkap
an bola
besar
Menjelaskan berbagai Uraian 1 Skor 4, jika
kegunaan variasi dan penjelasan benar dan
kombinasi teknik dasar lengkap
Skor 3, jika
penjelasan benar
tetapi kurang lengkap
Nilai2, jika sebagian
penjelasan tidak
benar dan kurang
lengkap
Skor 1, jika hanya
sebagian penjelasan
yang benar dan tidak
lengkap
Menjelaskan cara Uraian 2 Skor 4, jika urutan
melakukan variasi dan benar dan lengkap
kombinasi teknik dasar Skor 3, jika urutan
salah satu permainan benar tetapi kurang
bola besar (contoh; lengkap
Sepak bola) Nilai2, jika sebagian
urutan tidak benar
dan kurang lengkap
Skor 1, jika hanya
sebagian urutan yang
benar dan tidak
lengkap
2. ---------- ----------- ----------- PG 2 ............................
-

Dari kisi-kisi tersebut dapat disusun contoh instrument penilaian dalam bentuk soal uji
tulis, sebagai berikut:
a) Ada berapakah teknik dasar yang dapat kalian kombinasikan dalam permainan bola
besar (contoh sepak bola)? Sebutkan jenis-jenis teknik dasar tersebut!
b) Sebut dan jelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar dalam
melakukan permainan bola besar (contoh sepak bola).
c) Jelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan bola
besar (contoh; sepak bola).

a) Tes Lisan
Contoh pertanyaan pada tes lisan berdasarkan kisi-kisi tersebut:
(1) Apa yang dimaksud dengan dribble dalam permainan bola basket?
(2) Apa manfaat dribble dalam permainnan bola basket?
73 (3) Bagaimana cara melakukan dribble dalam permainnan bola basket?

b) Penugasan

Nama Sekolah : SMA Jaya Bangsaku


Kelas/Semester : ..... /Semester I
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Teknik
No KD Materi Indikator
Penilaian
1. Memilih makanan Makanan Bergizi Mengidentifikasi jenis Penugasan
bergizi dan jajanan dan Jajanan Sehat makanan bergizi dan
sehat untuk jajanan sehat
menjaga kesehatan
tubuh.

Contoh Tugas:
Tuliskan jenis-jenis makanan bergizi dan jajanan sehat yang Kalian jumpai di sekolah,
tuliskan cara mengenalinya.

Contoh Pedoman Penskoran Tugas

No Aspek Yang Dinilai Skor


Menuliskan jenis makanan bergizi, jajanan sehat dan menuliskan ciri-cirinya
1 4
secara lengkap lengkap dan jelas
Menuliskan jenis makanan bergizi dan jajanan sehat secara lengkap tetapi
2 3
kurang jelas dalam menuliskan ciri-cirinya
Menuliskan jenis makanan bergizi dan jajanan sehat secara lengkap tetapi
3 2
tidak menuliskan ciri-cirinya
Menuliskan jenis makanan bergizi dan jajanan sehat secara tidak lengkap
4 1
dan tidak disertai ciri-cirinya
SKOR MAKSIMUM 4

Contoh tugas ini dapat dimodifikasi menjadi tugas untuk memfasilitasi siswa memperoleh
pengetahuan, misalnya menjadi:
Carilah informasi di internet, buku siswa, dan buku referensi yang relevan di perpustakaan
mengenai makanan bergizi dan jajanan sehat yang sering Kalian jumpai serta ciri-cirinya.
Tulis hasil pencarian Kalian tersebut dengan singkat dan sajikan pada pertemuan
selanjutnya. Kalian dapat bekerja dalam kelompok yang beranggotakan 3 (tiga) sampai 4
(empat) orang siswa.
c) Portopolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai portofolio
siswa yang merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.Portofolio
bukan merupakan sebuah metode penilaian, melainkan alat pengumpul dan alat
komunikasi tentang pembelajaran siswa.Penilaian portofolio memerlukan tanggung
jawab siswa dalam mengelola diri, penilaian diri sendiri, dan evaluasi berpasangan.
Jenis-jenis portofolio dapat berupa: a) portofolio personal jika dipegang dan dikelola
oleh siswa. Biasanya berguna untuk menuliskan cabang olahraga yang disenangi,
harapan, refleksi diri, serta berbagi gagasan dari pengalaman yang diperoleh, sepanjang
periode pembelajaran. b) portofolio terekam dan tersimpan (record-keeping
portofolios), portofolio ini dapat diisi dan disimpan oleh siswa, namun sebagian dari
informasi yang direkam juga di simpan oleh guru. c) portofolio tematik (thematic
portofolios), portofolio ini menggambarkan kegiatan pembelajaran pada satu pokok
75 bahasan (tema) yang berdurasi antara dua hingga enam minggu. Contohnya, untuk topik
kerja sama pada sebuah tim permainan, siswa dapat mencatatkan refleksi mengenai pola
penyerangan dan bertahan (kognitif), menerapkan keterampilan gerak pada strategi
penyerangan dan bertahan (psikomotor), dan upaya mencapai hasil (kognitif). d)
portofolio terintegrasi (integrated portofolios), portofolio ini dapat digunakan untuk
menggambarkan “potret” siswa secara keseluruhan, dan berbagai subyek pembelajaran.
e) portofolio selebrasi (celebration portofolios) untuk mencatat prestasi cabang
olahraga. f) portofolio tahun jamak (multiyears potofolios), yaitu portofolio yang
digunakan dengan jangka beberapa tahun dan digunakan oleh siswa dari satu tingkatan
kelas ke kelas yang lebih tinggi.
Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal
pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau
elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan sampel pekerjaan tersebut digunakan
sebagai sebagian bahan untuk mendeskripsikan pencapaian pengetahuan secara
deskriptif. Portofolio pengetahuan tidak diskor lagi dengan angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio untuk pengetahuan:

1) Pekerjaan asli siswa;


2) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru;
3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
4) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;
5) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari KI-3
berakhir, pekerjaan terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam
portofolio.

3) Teknik Penilaian Keterampilan


Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam
berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian kinerja, dan
penilaian proyek.

a) Penilaian Kinerja

Nama Sekolah : SMA Jaya Bangsaku


Kelas/Semester : ..... /Semester I
Tahun Pelajaran : 2016/2017

Teknik
No KD Materi Indikator
Penilaian
1. Mempraktikkan Latihan dan  ....... Kinerja
latihan peningkatan Pengukuran  Berlari sejauh 2,4 KM/
derajat kebugaran Kebugaran Jasmani tes Cooper
jasmani yang Terkait dengan  Melakukan pengukuran
terkait dengan Kesehatan daya tahan jantung dan
kesehatan dan paru berdasarkan tabel tes
pengukuran  Memiliki derajat daya
hasilnya. tahan jantung baru
dengan status “baik” *)
 ........

Contoh tugas penilaian kinerja


a) Lakukan pengukuran daya tahan jantung paru dengan cara berlari sejauh 2,4 KM!
b) Tentukanlah derajat daya tahan jantung paru yang Kalian miliki!
*Rubrik penskoran daya tahan jantung paru dapat dilihat dalam tabel norma tes daya
tahan menurut Cooper
Pada contoh penilaian kinerja dengan di atas, penilaian diberikan dengan
memperhatikan baik aspek proses maupun produk. Sebagaimana terlihat pada rubrik
penilaian ada 2 (dua) butir aspek yang dinilai, yaitu keterampilan siswa dalam
melakukan praktik berlari 2,4 KM dan menentukan derajat daya tahan jantung paru
(proses), serta kualitas daya tahan jantung paru sesuai norma dalam tes Cooper (hasil).
Guru dapat menetapkan bobot penskoran yang berbeda-beda antara aspek satu dan
lainnya yang dinilai dengan memperhatikan karakteristik KD atau keterampilan yang
dinilai. Pada contoh di atas, keterampilan proses (berlari dan menentukan derajat daya
tahan) diberi bobot lebih rendah dibandingkan produknya (kualitas daya tahan jantung
paru).
Contoh Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik
1 Berlari sejauh 2,4 KM/ tes 3 = Melakukan start dengan baik, berlari secara konsisten,
Cooper dan melalui garis finish dengan baik
2 = Hanya melakukan dua unsur berlari dengan baik
1 = Hanya melakukan satu unsur berlari dengan baik
2 Melakukan pengukuran daya 4= Mempersipkan peserta, mengawasi peserta, meng-
tahan jantung dan paru operasikan stopwatch, dan membandingkan data
berdasarkan tabel tes dengan norma dengan baik
3 = Hanya melakukan tiga langkah kerja dengan baik
2 = Hanya melakukan dua langkah kerja dengan baik
1 = Hanya melakukan satu langkah kerja dengan baik
3 Memiliki derajat daya tahan 3 = Memiliki daya tahan paru jantung dengan status “baik”
jantung baru dengan status 2 = Memiliki daya tahan paru jantung dengan status
“baik” “sedang”
1 = Memiliki daya tahan paru jantung dengan status
“kurang”

b) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam
periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau
beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.Tugas tersebut berupa
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian
data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, dan mengelola
waktu pengumpulan data, serta penulisan laporan.
2) Relevansi
Topik, data, dan produk sesuai dengan KD.
3) Keaslian
Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan
terhadap proyek siswa.
Inovasi dan kreativitas
79
Hasil proyek siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan menemukan sesuatu yang
berbeda dari biasanya.

Contoh Kisi-Kisi Penilaian Proyek

Nama Sekolah : SMA Jaya Bangsaku


Kelas/Semester : ..... /Semester I
Tahun Pelajaran : 2016/2017

No KD Materi Indikator Teknik Penilaian


1. Mempraktikkan Variasi dan  ...... Proyek
variasi dan Kombinasi Gerak  Menyusun
kombinasi gerak Spesifik Seni rangkaian jurus
spesifik seni Beladiri seni beladiri
beladiri  .....

Proyek:
Buatlah rangkaian jurus sederhana dengan cara memvariasikan dan mengkombinasikan
berbagai gerak (sikap dan kuda-kuda, serangan dengan tangan dan kaki, elakan, dan
belaan)
1. Tentukan gerak spesifik yang akan divariasikan dan dikombinasikan.
2. Susunlah rancangan jurus yang berisi berbagai gerak (sikap dan kuda-kuda, serangan
dengan tangan dan kaki, elakan, dan belaan) secara harmonis.
3. Cobalah lakukan rangkaian gerak tersebut secara berulang
Mintalah pendapat dari temanmu, kemudian lakukan perbaikan sesuai dengan umpan
balik dari temanmu.
Contoh Rubrik Penskoran Proyek

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2 3 4
1 Kemampuan memilih gerak spesifik yang akan
divariasi dan dikombinasikan
2 Kemampuan merancang rangkaian gerak (jurus)
3 Kemampuan mempresentasikan hasil rancangan jurus
4 Kemampuan melakukan rangkaian gerak (jurus)
5 Kualitas rangkaian gerak/jurus (keindahan)
JUMLAH

Catatan:
Guru dapat menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada
penskoran (sebagaimana contoh rubrik penskoran di atas) dengan memperhatikan
karakteristik KD atau keterampilan yang dinilai.

c) Penilaian Portofolio
Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan
kumpulan sampel karya terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan
dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat
disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semester
kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai sebagian bahan untuk
mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio keterampilan
tidak diskor lagi dengan angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian keterampilan dengan portofolio:
1) Karya asli siswa;
2) Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru;
3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
4) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;
5) Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari KI-4
berakhir, karya terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.

4) Teknik Penilaian Kebugaran Jasmani


a) Mengukur indeks massa tubuh (IMB) atau body mass indeks (BMI)
IMT dihitung dari massa badan (M) dan kuadrat tinggi atau height (H), atau IMT=
M/HxH, di mana M adalah massa badan dalam kg, dan H adalah tinggi badan dalam
meter. BMI sebagai alat bantu untuk menyatakan seseorang terlalu kurus, ideal, di
atas ideal, gemuk, dan obesitas. Berdasarkan BMI assessment oleh NHS Direct
(2011); http: //www.nhs.uk/ livewell/ loseweight/ pages/ bodymassin dex.aspx,
tabel tersebut adalah sebagai berikut:

BMI Status
Kurang dari 18.5 Kurus
18.5 - 24.9 Ideal
25 - 29.9 Melebihi berat ideal
30 - 39.9 Kegemukan
Lebih dari 39.9 Obesitas

Berikut adalah contoh penghitungan indeks ini; jika tinggi badan seseorang adalah
1,82 meter, maka bilangan pembaginya akan menjadi 1,82X1,82 = 3,3124. Jika berat
badan seseorang 70,5 kg, (70,5/ 3,3124) maka IMT nya adalah 21,3 sehingga siswa
dapat dikatakan memiliki indeks massa tubuh ideal.
b) Mengukur derajat kebugaran jasmani secara umum dari McCloy
Tes kebugaran jasmani dengan McCloy ini mempersyaratkan testee untuk melakukan
serangkaian kegiatan berupa pull ups, press ups, squat thrusts, squat jumps, dan sit
ups.Instrument ini digunakan untuk melihat perkembangan kebugaran jasmani siswa
dari waktu ke waktu secara personal, sehingga untuk menentukan norma atau derajat
kebugaran jasmani siswa perlu dilakukan penetapan norma oleh guru sesuai dengan
rata-rata kemampuan siswanya.
Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani ini dilakukan secara berangkai dan terus
menerus dengan tahap-tahap yang telah ditentukan.Pada setiap pergantian kegiatan
diberikan jeda waktu selama tiga menit untuk memberi kesempatan testee melakukan
pemulihan. Perlu dipastikan, seluruh siswa dapat melakukan secara benar setiap
gerakan agar pelaksanaan pengukuran tidak terganggu masalah teknis, dan data yang
diperoleh valid.Berikut adalah prosedur dan langkah pelaksanaan tes tersebut:
1) Testee melakukan pemanasan kurang lebih selam 10 menit
2) Testee melakukan Pull Ups (dagu melewati palang) sebanyak yang mampu ia
lakukan
3) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
4) Testee istirahat selama tiga (3) menit
5) Testee melakukan Press Ups sebanyak yang mampu ia lakukan
6) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
7) Testee istirahat selama tiga (3) menit
8) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Squat Thrusts
9) Testee melakukan Squat Thrustssebanyak-banyaknya selama 1 menit
10) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
11) Testee istirahat selama tiga (3) menit
12) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Squat Jumps
13) Testee melakukan Squat Jumpssebanyak-banyaknya selama 1 menit
14) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
15) Testee istirahat selama tiga (3) menit
16) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Sit Ups
17) Testee melakukan Sit Ups sebanyak-banyaknya selama 2 menit
Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee. Peralatan yang diperlukan oleh tester dan asisten tes adalah matras rata yang
tidak licin, papan gantung untuk melakukan pull ups, stopwatch, dan berbagai alat
tulis.Skor derajat kebugaran jasmani atau The Physical Fitness Index (P.F.I.) adalah
hasil penjumlahan seluruh pengulangan dari lima item tes dibagi lima (5).

2. Pelaksanaan Penilaian
Dalam pelaksanaan penilaian, guru lebih dahulu merumuskan indikator pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi
Dasar (KD). Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur sesuai dengan keluasan dan kedalaman
kompetensi dasar tersebut. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu dalam
penyusunan butir-butir soal atau tugas.
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan merupakan ukuran,
karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar
tertentu dan menjadi acuan dalam penilaian. Setiap kompetensi dasar dapat
dikembangkan menjadi satu atau lebih indikator pencapaian. Untuk menilai
pencapaian kompetensi sikap, dan keterampilan digunakan indikator yang dapat
diamati.
Seperti pelaksanaan peniaian sikap spiritual, penilaian sikap sosial dilakukan secara
terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap sosial di dalam kelas dilakukan
oleh guru mata pelajaran. Perkembangan sikap siswa di luar jam pelajaran diikuti dan
dicatat wali kelas dan guru BK.
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa.
Penilaian tersebut dilakukan selama kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang
berlangsung, penilaian harian (PH), penilaian tengah semester (PTS), dan penilaian
akhir semester (PAS). Penilaian tengah semester (PTS) dan PAS pada umumnya
dilakukan melalui tes tertulis.
Penilaian keterampilan dilakukan melalui teknik penilaian kinerja, penilaian proyek,
dan penilaian portofolio yang dilaksanakan setelah pembelajaran satu atau beberapa
KD dari KI-4. Teknik penilaian yang dipakai untuk setiap KD bergantung pada isi
KD.

3. Pengolahan Hasil Penilaian


a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama satu
semester:
1) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing mengelompokkan
(menandai) catatan-catatan sikap jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan
sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
2) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing membuat rumusan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal
untuk setiap siswa.
3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan
guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari
guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas
menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
siswa.
Berikut adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial.
Sikap spiritual: Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan,dan
toleran pada pemeluk agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.
Sikap sosial: Sangat santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan
tanggungjawab meningkat.

b. Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester,
dan penilaian akhir semester yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan deskripsi.
1) Hasil Penilaian Harian
Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil
penilaian harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD.
Dalam perhitungan nilai rata-rata DAPAT diberikan pembobotan untuk nilai tes
tertulis dan penugasan MISALNYA 60% untuk bobot tes tertulis dan 40%
untuk penugasan.
Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk
(cakupan materi yang luas) sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu
selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu penilaian harian untuk
KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD
tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, penilaian harian dapat
dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD.
2) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.
3) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu
semester.
4) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS,
HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan.
Pengolahan nilai pengetahuan dilakukan melalui pembobotan sebagaimana contoh
HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1.
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi
capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran, dengan rambu-rambu seperti
pada penilaian sikap.

c. Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk), proyek,
dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
skala 0 – 100 dan deskripsi.
Penilaian dalam satu semester yang dilakukan oleh guru dapat menghasilkan skor
seperti contoh dalam tabel berikut.

Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan

KD Kinerja (Proses) Kinerja (Produk) Proyek Portofolio Skor Akhir KD*


4.1 92 92
4.2 66 75 75
4.3 87 87
4.4 75 87 81
4.5 80 80
4.6 85 85
Nilai Akhir Semester = 82,916
Pembulatan = 83

Catatan:
1. Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, yaitu
kinerja. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah skor optimum. Penilaian untuk KD
4.4 dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek.
Oleh karenanya skor akhir KD 4.4 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui
teknik yang berbeda tersebut.
2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek – 2 (dua) KD dinilai bersamasama
dengan proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam contoh di
atas 87).
3. Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD
keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
4. Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan:

Sangat Baik (A) 86 – 100


Baik (B) 71 – 85
Cukup (C) 56 – 70
Kurang (D) ≤ 55
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi
capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran dengan rambu-rambu seperti pada
penilaian sikap. dengan rambu-rambu seperti pada penilaian sikap.

4. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Pembelajaran Remedial dan


Pengayaan)
Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan
dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum
mencapai KBM/KKM, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang telah
mencapai atau melampaui KBM/KKM. Pembelajaran remedial dapat dilakukan
dengan cara:

a. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,


menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;
b. pemberian bimbingan secara perorangan;
c. pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau
latihan sesuai dengan kemampuannya;
d. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KBM/KKM.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah siswa diketahui belum mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH, PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada
dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang
sampai mencapai KBM/KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila
hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu siswa mencapai
KBM/KKM, pembelajaran remedial bagi siswa tersebut dapat dihentikan. Nilai KD
yang dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester adalah penilaian
setinggitingginya sama dengan KBM/KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata
pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai KBM/KKM, nilai yang
dimasukkan adalah nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran
remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas
kepada siswa yang belum mencapai KBM/KKM.
Selanjutnya pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;
b. Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema
tertentu sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin
ilmu.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran
pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang-kali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian.
E. GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21
Abad ke 21 sudah kita masuki dengan segala tantangan dan permasalahannya. Dunia
di abad 21 ini sungguh telah menampilkan wajah yang amat berbeda dari abad
sebelumnya. Kemajuan teknologi dan informasi (IT) yang berhasil dicapai ikut
mempengaruhi wajah dunia dan segala interaksinya menjadi lebih praktis, maju,
modern serta mengunggulkan kepakaran dan pemahaman penggunaan teknologi tinggi
untuk memecahkan persoalan kehidupan sehari-hari. Tantangan persaingan sumber
daya manusia di berbagai negara semakin ketat dan langsung, karena batas-batas
negara sudah semakin kabur dan semakin longgar. Dalam abad yang semakin
mengglobal tersebut, pendidikan perlu didorong untuk mampu membekali siswa
dengan kompetensi yang dibutuhkan dari mulai kemampuan berpikir kritis, kreativitas,
keterampilan berkomunikasi dan kemampuan bekerjasama dengan orang lain. Guru
adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan siswa dalam memenuhi
kompetensi tersebut.
Dalam melaksanakan tugas mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan abad
21 guru dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kualitas guru merupakan komponen penting bagi pendidikan yang sukses. Peran guru
sangat penting dalam pembentukan karakter dan sikap siswa, karena siswa
membutuhkan contoh, selain pengetahuan tentang nilai baik-buruk, benar-salah, dan
indah-tidak indah. Dibutuhkan guru yang bermutu karena perannya dalam
pengembangan intelektual, emosional, dan spiritual siswa. Hal ini sejalan dengan
pendapat Killen (1998: v), “Pengetahuan, kemampuan, dan keyakinan guru memiliki
pengaruh penting terhadap apa yang dipelajari siswa”. Dengan berbagai kenyataan
yang digambarkan dari berbagai penjelasan ini, guru PJOK dihadapkan pada berbagai
tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi.
Terkait dengan tantangan sebagai seorang guru dapat kita analisis bahwa menjadi guru
PJOK tidaklah mudah. Guru PJOK mengajar ratusan siswa dalam satu minggu pada
suasana pembelajaran di dalam dan terutama di luar kelas dengan tantangan yang lebih
berat, karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Guru PJOK ditantang untuk
menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tuntutan rencana pembelajaran yang
telah dipersiapkan. Interaksi dengan orangtua siswa, guru-guru kelas atau mata
pelajaran lain, serta pihak administrasi lain di sekolah yang sering kali tidak mengerti
tugas guru PJOK serta tidak memberi dukungan yang memadai bagi suksesnya
pembelajaran yang diselenggarakan, untuk itu diperlukan kesiapan ketika seseorang
memilih untuk menjadi seorang guru PJOK. Tantangan lain yang dihadapi oleh guru
PJOK adalah legitimasi isi dari PJOK itu sendiri terhadap kurikulum nasional,
meskipun itu telah menjadi bagian yang biasa dilakukan selama bertahun-tahun,
namun masih sering dipertanyakan urgensinya atau dengan kata lain, seolah-olah
PJOK tidak penting untuk dipelajari siswa.
Mengingat tantangan yang berat bagi seorang guru PJOK untuk menjalankan
profesinya Interstate New Teacher Assessment and Support Consortium (INTASC)
sebagaimana yang dikutip oleh Vincent J. Melograno (2006: 16) merilis sepuluh
standar pengetahuan dan keterampilan bagi guru PJOK yang meliputi: 1).
Pengetahuan akan isi pendidikan; seorang guru PJOK diharapkan memahami isi dari
PJOK, dan kajian konsep yang terkait dengan pengembangan “insan pendidikan
jasmani” 2). Pertumbuhan dan perkembangan; pemahaman akan setiap individu
belajar dan berkembang, serta memberi kesempatan yang memungkinkan dan
mendukung setiap individu untuk berkembang secara fisik, pengetahuan, sosial, dan
emosional merupakan standar yang harus dipenuhi oleh guru PJOK, 3). Perbedaan
antar siswa; pemahaman ini akan membawa guru PJOK untuk melakukan pendekatan
dalam pembelajaran, serta mengkreasikan pembelajaran yang sesuai dengan dan untuk
menghadapi berbagai perbedaan setiap individu siswa tersebut, 4). Manajemen dan
motivasi; hal ini diperlukan dan digunakan untuk memotivasi individu maupun
kelompok serta perilaku untuk mengkreasikan lingkungan pembelajaran yang aman,
meningkatkan interaksi sosial, komitmen pembelajaran yang tinggi, dan membangun
motivasi diri siswa untuk belajar, 5). Komunikasi; kemampuan ini adalah kemampuan
guru PJOK untuk menggunakan pengetahuan mengenai bahasa verbal dan non-verbal
yang efektif, serta media komunikasi untuk meningkatkan pembelajaran, dan seting
pembelajaran yang baik, 6). Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; memahami
pentingnya pengembangan perencanaan untuk melaksanakan pembelajaran PJOK dan
mewujudkan insan yang terdidik secara fisik (physically educated person), 7).
Penilaian terhadap siswa; memahami dan mampu menggunakan berbagai jenis
penilaian dan kontribusinya secara keseluruhan untuk melanjutkan pengembangan
fisik, pengetahuan, sosial, dan emosional siswa, 8). Refleksi;kemampuan guru PJOK
untuk merefleksikan kemampuan diri sebagai praktisi dan berkontribusi bagi
pengembangan dan pertumbuhan profesionalismenya, 9). Teknologi; guru PJOK harus
mampu menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
kualitas diri, dan produktivitas keprofesionalannya, 10). Kolaborasi; merupakan
kemampuan guru PJOK untuk memahami pentingnya hubungan kerja sama dengan
kolega, orangtua siswa dan pengasuh, masyarakat untuk mendukung pengembangan
“insan PJOK”.
Selain memenuhi berbagai standar tersebut guru berperan sebagai pendiagnosis,
organisator pengetahuan, dan pelatih terampil untuk membantu para siswa menguasai
informasi dan keterampilan-keterampilan yang kompleks.
Selain berbagai hal tersebut, guru semestinya selalu melakukan pengembangan diri
pada: 1) Isi pengetahuan: pengetahuan tentang isi kurikulum dan pengajaran, melalui
teks, memperluas pengetahuan siswa tentang bidang studi, dan mengatur kembali
pengetahuan; 2) Tingkat konseptualitas: kemampuan mengidentifikasi wilayah
permasalahan atau wilayah untuk meningkatkan kemampuan mengajar,
mengidentifikasi perilaku-perilaku cadangan, mengaplikasikan teori dan ide, dan
mendesain rencana pengembangan profesional; 3) Proses pengajaran: kemampuan dan
penggunaan yang tepat terhadap variasi strategi, metode, dan keterampilan manajemen
kelas dan pengajaran; 4) Komunikasi antar pribadi: kemampuan berkomunikasi
dengan siswa, staf sekolah, dan orang tua; 5) Ego: pengetahuan tentang diri dan
bertanggung jawab atas perbuatan, perhatian pada orang lain, merespon positif umpan
balik, obyektif dan jujur, memfasilitasi pertumbuhan orang lain, mengembangkan
konsep-diri yang positif, dan meningkatkan kemuliaan diri (self-esteem).
Jika berbagai standar kompetensi guru tersebut dapat dipenuhi, maka peran guru
dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi abad 21 akan berhasil dengan baik
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
DAFTAR ISTILAH

 Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan
emosi.
 Tujuan Pendidikan jasmani untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan
bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan.
 Salah satu mata pelajaran di dalam struktur kurikulum 2013 memiliki peranan sangat
penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung
dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
yang terpilih dan dilakukan secara sistematis.
 Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik,
meningkatkan kebugaran jasmani, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (peserta didik menjadi percaya
diri, mandiri, mengendalikan diri, dan tangguh, mengembangkan keterampilan sosial
yang positif), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
 Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar .
 Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar
isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
 Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik
yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
 Kompetensi inti Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang
peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas.
 Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 SMA/MA berisi kemampuan dan muatan
pembelajaran untuk mata pelajaran pada SMA/MA yang mengacu pada kompetensi
inti. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
 Indikator pencapaian kompetensi adalah: (a) perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4; dan
(b) perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada
KI-1 dan KI-2, yang kedua-duanya menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
 Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar .
 RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada
silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
 Pendekatan (Approach) adalah cara pandang pendidik yang digunakan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan terjadinya proses belajar dan
tercapainya kompetensi yang ditentukan.
 Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas termasuk didalamnya strategi,
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.
 Strategi pembelajaran:
o Strategi is plan, method, or series of activities designed to achieves a particular
educational goal (J.R.David,1976).
o Strategi adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
 Metode pembelajaran merupakan cara penyampaian materi pembelajaran untuk
meraih kompetensi yang ditetapkan dan selanjutnya dapat digunakan untuk
merealialisasikan strategi yang ditetap.
 Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan,
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
 Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk
penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
 Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling
(BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam buku
jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).
 Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis berupa pilihan
ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
 Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan siswa
merespon pertanyaan tersebut secara lisan.
 Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau
memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
 Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.
 Penilaian kinerja adalah penilaian untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa
keterampilan proses dan/atau hasil (produk).
 Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam
periode/waktu tertentu.
 Portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya terbaik
dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan
diberi tanggal pengumpulan oleh guru.
SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,
DAN KESEHATAN SMA/MA/SMK/MAK

Kelas X (3 JP/Minggu)
Alokasi waktu: 102 s.d 114 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.1 Menganalisis Sepak bola: Pembelajaran sepak bola


keterampilan  Mengumpan bola menggunakan pendekatan taktis,
gerak salah satu  Menembak bola model pembelajarannya disesuaikan
 Mengontrol bola oleh Guru, kegiatan pembelajaran
permainan bola
 Menggiring bola dapat dilakukan dengan :
besar untuk  Bermain sepak bola secara
menghasilkan  Menyundul bola
 Lemparan sederhana dengan keterampilan
koordinasi gerak mengumpan bola.
kedalam
yang baik*)  Bermain sepak bola secara
 Gerak tanpa bola
sederhana dengan keterampilan
4.1 Mempraktikkan menyundul bola.
hasil analisis  Bermain sepak bola secara
keterampilan sederhana dengan keterampilan
gerak salah satu menggiring bola.
permainan bola  Bermain sepak bola secara
besar untuk sederhana dengan keterampilan
menghasilkan gerak mengumpan bola, menembak
koordinasi gerak bola, mengontrol bola, menggiring
yang baik *) bola, menyundul bola, lemparan
kedalam, gerak tanpa bola.
 Mencoba dan melakukan
keterampilan gerak mengumpan
bola, menembak bola, mengontrol
bola, menggiring bola, menyundul
bola, lemparan kedalam, gerak
tanpa bola secara individual,
berpasangan atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan sepak bola ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dilandasi nilai-
nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
Bola voli: Pembelajaran bola voli menggunakan
 Passing bawah pendekatan taktis, model
 Passing atas pembelajarannya disesuaikan oleh
 Servis bawah Guru, kegiatan pembelajaran dapat
 Servis atas dilakukan dengan:
 Smash/spike  Bermain bola voli secara sederhana
 Block/ bendungan dengan keterampilan passing
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

bawah.
 Bermain bola voli secara sederhana
dengan keterampilan passing atas.
 Bermain bola voli secara
sederhana dengan keterampilan
servis bawah.
 Bermain bola voli secara
sederhana dengan keterampilan
servis bawah.
 Bermain bola voli secara
sederhana dengan keterampilan
servis atas.
 melakukan keterampilan gerak
passing bawah, passing atas,
servis bawah, servis atas,
smash/spike, block/ bendungan
dengan berbagai bagian posisi
secara individual, berpasangan
atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan bola voli ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
Bola basket: Pembelajaran bola basket
 Melempar bola menggunakan pendekatan taktis,
 Menangkap bola model pembelajarannya disesuaikan
 Menggiring bola oleh Guru, kegiatan pembelajaran
 Menembak bola dapat dilakukan dengan :
 Lay up shoot  Bermain bola basket secara
 Pivot sederhana dengan keterampilan
lempar tangkap bola.
 Rebound
 Bermain bola basket secara
sederhana dengan keterampilan
menggiring bola.
 Bermain bola basket secara
sederhana dengan keterampilan
lay up shoot.
 Melakukan gerak melempar,
menangkap, menggiring, dan
menembak bola, lay up shoot,
pivot dan rebound dengan
berbagai posisi secara individual,
berpasangan atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

permainan bola basket ke dalam


permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
3.2 Menganalisis Softball  Mengamati dan menelaah
keterampilan gerak  Melempar, informasi tentang keterampilan
salah satu  Menangkap, gerak melempar, menangkap,
permainan bola  Memukul bola memukul bola menggunakan
kecil untuk menggunakan pemukul, berlari ke base, dan
menghasilkan pemukul, mematikan lawan secara
koordinasi gerak  Berlari ke base, individual, berpasangan atau
yang baik*  Mematikan berkelompok.
lawan.  Melakukan keterampilan gerak
4.2 Mempraktikkan melempar, menangkap, memukul
hasil analisis bola menggunakan pemukul,
keterampilan berlari ke base dan mematikan
gerak salah satu lawan dengan berbagai posisi
permainan bola secara individual, berpasangan
kecil untuk atau berkelompok.
menghasilkan  Memperagakan hasil belajar
koordinasi gerak tentang keterampilan gerak
yang baik* permainan softball ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dilandasi nilai-
nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
Bulutangkis  Mengamati dan menelaah
 Posisi berdiri dan informasi tentang keterampilan
foot work, posisi berdiri dan foot work,
 Pegangan raket, pegangan raket, pukulan atas dan
 Pukulan atas dan bawah, servis secara individual,
bawah, berpasangan atau berkelompok.
 Servis  Melakukan posisi berdiri dan foot
work, pegangan raket, pukulan atas
dan bawah, servis dengan berbagai
posisi secara individual,
berpasangan atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan bulutangkis ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dilandasi nilai-
nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
Tenis Meja  Mengamati dan menelaah
 Memegang bad informasi tentang keterampilan
 Pukulan fore memegang bad, pukulan forehand
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

hand dan back dan backhand, servis secara


hand individual, berpasangan atau
 Servis berkelompok.
 Mencoba dan melakukan
keterampilan memegang bad,
pukulan forehand dan backhand,
servis dengan berbagai posisi
secara individual, berpasangan
atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan tenis meja ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dilandasi nilai-
nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
3.3 Menganalisis Jalan Cepat  Mengamati dan menelaah
keterampilan jalan  Start, informasi mengenai keterampilan
cepat, lari, lompat  Posisi kaki, gerak jalan cepat (start, posisi
dan lempar untuk  Posisi lengan, kaki, posisi lengan, kemiringan
menghasilkan  Kemiringan tubuh, finish) secara individual,
gerak yang efektif tubuh, berpasangan atau berkelompok.
*)  Finish  Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
4.3 Mempraktikkan keterampilan gerak jalan cepat
hasil analisis (start, posisi kaki, posisi lengan,
keterampilan jalan kemiringan tubuh, finish) dengan
cepat, lari, lompat berbagai posisi secara individual,
dan lempar untuk berpasangan atau berkelompok.
menghasilkan  Memperagakan hasil belajar
gerak yang efektif tentang keterampilan gerak jalan
*) cepat sesuai hasil analisis dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
Lari Jarak Pendek  Mengamati dan menelaah
 Start informasi mengenai keterampilan
 Posisi kaki gerak lari jarak pendek (start,
 Posisi lengan posisi kaki, posisi lengan,
 Kemiringan kemiringan tubuh, finish) secara
tubuh individual, berpasangan atau
 Finish berkelompok.
 Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
keterampilan gerak lari jarak
pendek (start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, finish)
dengan berbagai posisi secara
individual, berpasangan atau
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

berkelompok.

 Memperagakan hasil belajar


tentang keterampilan gerak lari
jarak pendek sesuai hasil analisis
dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
Lompat Jauh  Mengamati dan menelaah
 Awalan informasi mengenai keterampilan
 Tolakan gerak lompat jauh (awalan,
 Sikap badan di tolakan, sikap badan di udara,
udara sikap mendarat) secara individual,
 Sikap mendarat berpasangan atau berkelompok.
 Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
keterampilan gerak lompat jauh
(awalan, tolakan, sikap badan di
udara, sikap mendarat) dengan
koordinasi yang baik secara
individual, berpasangan atau
berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak lompat
jauh sesuai hasil analisis dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
Tolak Peluru  Mengamati dan menelaah
 Cara pegang informasi mengenai keterampilan
peluru gerak tolak peluru (cara pegang
 Awalan peluru, awalan tolakan, gerak
 Tolakan ikutan) secara individual,
 Gerak ikutan berpasangan atau berkelompok.
 Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
keterampilan gerak tolak peluru
(cara pegang peluru, awalan
tolakan, gerak ikutan) dengan
koordinasi yang baik secara
individual, berpasangan atau
berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak tolak
peluru sesuai hasil analisis
dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
3.4 Menganalisis Pencak silat  Mengamati dan menelaah
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

keterampilan  Seni pencak silat informasi mengenai keterampilan


gerak seni dan  Olahraga beladiri gerak seni dan olahraga beladiri
olahraga beladiri pencak silat pencaksilat secara individual,
untuk berpasangan atau berkelompok.
menghasilkan  Mencoba dan melakukan latihan-
gerak yang efektif latihan keterampilan gerak seni
**) dan olahraga beladiri pencak silat,
dengan koordinasi yang baik
4.4 Mempraktikkan secara individual, berpasangan
hasil analisis atau berkelompok.
keterampilan  Memperagakan hasil belajar
gerak seni dan tentang keterampilan gerak seni
olahraga beladiri dan olahraga beladiri pencak silat
untuk sesuai hasil analisis untuk
menghasilkan menghasilkan koordinasi gerak
gerak yang efektif yang baik sesuai hasil analisis
**) dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
3.5 Menganalisis Kebugaran Jasmani  Mengamati dan menelaah
konsep latihan  Daya tahan informasi mengenai latihan dan
dan pengukuran  Kekuatan pengukuran komponen kebugaran
komponen  Komposisi tubuh jasmani (daya tahan, kekuatan,
kebugaran jasmani  Kelenturan komposisi tubuh, dan kelenturan)
terkait kesehatan menggunakan instrumen terstandar
(daya tahan, secara individual, berpasangan
kekuatan, atau berkelompok.
komposisi tubuh,  Mencoba dan melakukan latihan-
dan kelenturan) latihan dan pengukuran komponen
menggunakan kebugaran jasmani(daya tahan,
instrumen kekuatan, komposisi tubuh, dan
terstandar kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar dengan
4.5 Mempraktikkan gerakan yang baik secara
hasil analisis individual, berpasangan atau
konsep latihan berkelompok.
dan pengukuran  Memperagakan hasil belajar
komponen tentang latihan dan pengukuran
kebugaran jasmani komponen kebugaran jasmani
terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi
(daya tahan, tubuh, dan kelenturan)
kekuatan, menggunakan instrumen terstandar
komposisi tubuh, sesuai hasil analisis untuk
dan kelenturan) menghasilkan koordinasi gerak
menggunakan yang baik yang dilandasi nilai-nilai
instrumen sportif, kerja sama, disiplin, dan
terstandar tanggung jawab.
3.6 Menganalisis Senam Lantai Pembelajaran senam lantai
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

keterampilan  Lompat menggunakan pendekatan pola gerak


rangkaian gerak kangkang dominan, model pembelajarannya
sederhana dalam  Lompat jongkok disesuaikan oleh Guru, kegiatan
aktivitas spesifik pembelajaran dapat dilakukan dengan:
senam lantai  latihan-latihan gerak melompat
dengan gerakan yang baik secara
4.6 Mempraktikkan berpasangan atau berkelompok.
hasil analisis  latihan-latihan gerak statis dengan
keterampilan gerakan yang baik secara
rangkaian gerak berpasangan atau berkelompok.
sederhana dalam  latihan-latihan gerak berputar
aktivitas spesifik dengan gerakan yang baik secara
senam lantai berpasangan atau berkelompok.
.  Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan rangkaian
gerak senam lantai (lompat
kangkang dan lompat jongkok )
sesuai hasil analisis untuk
menghasilkan koordinasi gerak
yang baik yang dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
3.7 Menganalisis gerak Gerak Berirama  Mengamati dan menelaah
rangkaian langkah  Langkah informasi mengenai rangkaian
dan ayunan lengan  Ayunan Lengan langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama mengikuti irama (ketukan) dalam
(ketukan) dalam aktivitas gerak berirama secara
aktivitas gerak individual, berpasangan atau
berirama berkelompok.
 Mencoba dan melakukan
4.7 Mempratikkan rangkaian langkah dan ayunan
hasil analisis lengan mengikuti irama (ketukan)
gerak rangkaian dalam aktivitas gerak berirama
langkah dan untuk menghasilkan koordinasi
ayunan lengan gerak yang baik secara individual,
mengikuti irama berpasangan atau berkelompok.
(ketukan) dalam  Memperagakan hasil belajar
aktivitas gerak tentang rangkaian langkah dan
berirama ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) dalam aktivitas gerak
berirama sesuai hasil analisis
untuk menghasilkan koordinasi
gerak yang baik yang dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
3.8 Menganalisis Renang  Mengamati dan menelaah
keterampilan satu  Gerakan kaki informasi mengenai keterampilan
gaya renang ***)  Gerakan tangan gerak renang gaya bebas (gerakan
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

 Pengambilan kaki, gerakan tangan, pengambilan


4.8 Mempraktikkan napas napas dan koordinasi gerakan)
hasil analisis  Koordinasi secara individual, berpasangan
keterampilan satu gerakan atau berkelompok.
gaya renang ***)  Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak renang
gaya bebas (gerakan kaki, gerakan
tangan, pengambilan napas dan
koordinasi gerakan) untuk
menghasilkan koordinasi gerak
yang baik secara individual,
berpasangan atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak renang
gaya bebas sesuai hasil analisis
untuk menghasilkan koordinasi
gerak yang baik yang dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
3.9 Memahami Pergaulan yang  Mengamati dan menelaah
konsep dan prinsip Sehat informasi pergaulan yang sehat
pergaulan yang  Pengertian  Mempresentasikan konsep dan
sehat. pergaulan, sehat, prinsip pergaulan yang sehat
remaja (Pengertian pergaulan, sehat,
4.9 Mempresentasi-  Pergaulan tidak remaja dan pergaulan tidak sehat)
kan konsep dan sehat yang dilandasi nilai-nilai kerja
prinsip pergaulan sama, disiplin, dan tanggung
yang sehat jawab.
3.10 Menganalisis NAPZA  Mengamati dan menelaah
berbagai peraturan  Peraturan informasi tentang peraturan
perundangan serta perundangan perundangan
konsekuensi  Konsekuensi  Mengamati dan menelaah
hukum bagi para hukum bagi para informasi tentang konsekuensi
pengguna dan pengguna dan hukum bagi para pengguna dan
pengedar pengedar . pengedar narkotika, psikotropika,
narkotika,  Penyebab zat-zat aditif (NAPZA) dan obat
psikotropika, zat-  Gejala berbahaya lainnya
zat aditif  Dampak  Mempresentasikan berbagai
(NAPZA) dan  Pencegahan peraturan perundangan serta
obat berbahaya konsekuensi hukum bagi para
lainnya pengguna dan pengedar narkotika,
psikotropika, zat-zat aditif
4.10 Mempresentasi- (NAPZA) dan obat berbahaya
kan berbagai lainnya serta penyebab; gejala;
peraturan dampak pengguna narkoba
perundangan serta dilandasi nilai-nilai kerja sama,
konsekuensi disiplin, dan tanggung jawab.
hukum bagi para
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

pengguna dan
pengedar
narkotika,
psikotropika, zat-
zat aditif
(NAPZA) dan
obat berbahaya
lainnya

Kelas XI (3 JP/Minggu)
Alokasi waktu: 102 s.d 114 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.1 Menganalisis Sepak bola: Pembelajaran sepak bola


keterampilan gerak  Mengumpan menggunakan pendekatan taktis,
salah satu bola model pembelajarannya disesuaikan
permainan bola  Menembak bola oleh Guru, kegiatan pembelajaran
besar serta  Mengontrol bola dapat dilakukan dengan :
menyusun rencana  Menggiring bola  Bermain sepak bola secara
perbaikan *)  Menyundul bola sederhana dengan keterampilan
 Lemparan mengumpan bola.
4.1 Mempraktikkan kedalam  Bermain sepak bola secara
hasil analisis sederhana dengan keterampilan
 Gerak tanpa bola
keterampilan gerak menyundul bola.
salah satu  Bermain sepak bola secara
permainan bola sederhana dengan keterampilan
besar serta menggiring bola.
menyusun rencana  Bermain sepak bola secara
perbaikan *) sederhana dengan keterampilan
gerak mengumpan bola, menembak
bola, mengontrol bola, menggiring
bola, menyundul bola, lemparan
kedalam, gerak tanpa bola.
 Mencoba dan melakukan
keterampilan gerak mengumpan
bola, menembak bola, mengontrol
bola, menggiring bola, menyundul
bola, lemparan kedalam, gerak
tanpa bola secara berpasangan atau
berkelompok dilanjutkan dengan
menyusun rencana perbaikan.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan Sepak bola ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dan rencana
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

perbaikan dilandasi nilai-nilai


sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
Bola voli: Pembelajaran bola voli menggunakan
 Passing bawah pendekatan taktis, model
 Passing atas pembelajarannya disesuaikan oleh
 Servis bawah Guru, kegiatan pembelajaran dapat
 Servis atas dilakukan dengan :
 Smash/spike  Bermain bola voli secara sederhana
 Block/ dengan keterampilan passing
bendungan bawah.
 Bermain bola voli secara sederhana
dengan keterampilan passing atas.
 Bermain bola voli secara sederhana
dengan keterampilan Servis bawah.
 Bermain bola voli secara sederhana
dengan keterampilan servis bawah.
 Bermain bola voli secara sederhana
dengan keterampilan servis atas.
 Melakukan keterampilan gerak
passing bawah, passing atas, servis
bawah, servis atas, smash/spike,
block/ bendungan dengan berbagai
bagian posisi secara berpasangan
atau berkelompok dilanjutkan
dengan menyusun rencana
perbaikan.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan bola voli ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dan rencana
perbaikan dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
Bola basket: Pembelajaran bola basket
 Melempar bola menggunakan pendekatan taktis,
 Menangkap bola model pembelajarannya disesuaikan
 Menggiring bola oleh Guru, kegiatan pembelajaran
 Menembak bola dapat dilakukan dengan :
 Lay Up shoot  Bermain bola basket secara
 Pivot sederhana dengan keterampilan
 Rebound lempar tangkap bola.
 Bermain bola basket secara
sederhana dengan keterampilan
menggiring bola.
 Bermain bola basket secara
sederhana dengan keterampilan lay
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

up shoot.

 Melakukan gerak melempar,


menangkap, menggiring, dan
menembak bola, lay up shoot, pivot
dan rebound dengan berbagai
posisi secara berpasangan atau
berkelompok dilanjutkan dengan
menyusun rencana perbaikan.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan bola basket ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dan rencana
perbaikan dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
3.2 Menganalisis Softball  Mengamati dan menelaah
keterampilan gerak  Melempar, informasi tentang keterampilan
salah satu  Menangkap, gerak melempar, menangkap,
permainan bola  Memukul bola memukul bola menggunakan
kecil serta menggunakan pemukul, berlari ke base dan
menyusun rencana pemukul, mematikan lawan secara
perbaikan *)  Berlari ke base individual, berpasangan atau
 Mematikan berkelompok.
4.2 Mempraktikkan lawan.  Mencoba dan melakukan
hasil analisis keterampilan gerak melempar,
keterampilan gerak menangkap, memukul bola
salah satu menggunakan pemukul, berlari ke
permainan bola base dan mematikan lawan dengan
kecil serta berbagai posisi secara individual,
menyusun rencana berpasangan atau berkelompok
perbaikan*) dilanjutkan dengan menyusun
rencana perbaikan.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan softball ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dan rencana
perbaikan dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
Bulutangkis  Mengamati dan menelaah
 Posisi berdiri dan informasi tentang keterampilan
footwork, posisi berdiri dan footwork,
 Pegangan raket, pegangan raket, pukulan atas dan
 Pukulan atas dan bawah, servis secara individual,
bawah berpasangan atau berkelompok.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

 Servis  Mencoba dan melakukan posisi


berdiri dan footwork, pegangan
raket, pukulan atas dan bawah,
servis dengan berbagai posisi
secara individual, berpasangan
atau berkelompok dilanjutkan
dengan menyusun rencana
perbaikan.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan bulutangkis ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dan rencana
perbaikan dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
Tenis meja  Mengamati dan menelaah
 Memegang bad informasi tentang keterampilan
 Pukulan memegang bad, pukulan forehand
forehand dan dan backhand, servis secara
backhand individual, berpasangan atau
 Servis berkelompok.
 Mencoba dan melakukan
keterampilan memegang bad,
pukulan forehand dan backhand,
servis dengan berbagai posisi
secara individual, berpasangan
atau berkelompok dilanjutkan
dengan menyusun rencana
perbaikan.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan tenismeja ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dan rencana
perbaikan dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
3.3 Menganalisis Jalan Cepat  Mengamati dan menelaah
keterampilan jalan,  Start informasi mengenai keterampilan
lari, lompat, dan  Posisi kaki gerak jalan cepat (start, posisi
lempar untuk  Posisi lengan kaki, posisi lengan, kemiringan
menghasilkan  Kemiringan tubuh, finish) secara individual,
gerak yang efektif tubuh berpasangan atau berkelompok.
serta menyusun  finish  Mencoba dan melakukan latihan-
rencana perbaikan latihan keterampilan gerak
*) keterampilan gerak jalan cepat
(start, posisi kaki, posisi lengan,
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

4.3 Mempraktikkan kemiringan tubuh, finish) dengan


hasil analisis berbagai posisi secara individual,
keterampilan jalan, berpasangan atau berkelompok
lari, lompat, dan dilanjutkan dengan menyusun
lempar untuk rencana perbaikan.
menghasilkan  Memperagakan hasil belajar
gerak yang efektif tentang keterampilan gerak jalan
serta menyusun cepat sesuai hasil analisis dan
rencana perbaikan rencana perbaikan dilandasi nilai-
*) nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
Lari Jarak Pendek  Mengamati dan menelaah
 Start informasi mengenai keterampilan
 Posisi kaki gerak lari jarak pendek (start,
 Posisi lengan posisi kaki, posisi lengan,
 Kemiringan kemiringan tubuh, finish) secara
tubuh individual, berpasangan atau
 Finish berkelompok.
 Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
keterampilan gerak lari jarak
pendek (start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, finish)
dengan berbagai posisi secara
individual, berpasangan atau
berkelompok dilanjutkan dengan
menyusun rencana perbaikan.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak lari
jarak pendek sesuai hasil analisis
dan rencana perbaikan dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
Lompat Tinggi  Mengamati dan menelaah
 Awalan informasi mengenai keterampilan
 Tolakan gerak lompat tinggi (awalan,
 Sikap badan di tolakan, sikap badan di udara,
udara sikap mendarat) secara individual,
 Sikap mendarat berpasangan atau berkelompok.
 Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
keterampilan gerak lompat tinggi
(awalan, tolakan, sikap badan di
udara, sikap mendarat) dengan
koordinasi yang baik secara
individual, berpasangan atau
berkelompok dilanjutkan dengan
menyusun rencana perbaikan.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

 Memperagakan hasil belajar


tentang keterampilan gerak lompat
tinggi sesuai hasil analisis dan
rencana perbaikan dilandasi nilai-
nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
Tolak peluru  Mengamati dan menelaah
 Cara pegang informasi mengenai keterampilan
peluru gerak tolak peluru (cara pegang
 Awalan peluru, awalan tolakan, gerak
 Tolakan ikutan) secara individual,
 Gerak ikutan berpasangan atau berkelompok.
 Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
keterampilan gerak tolak peluru
(cara pegang peluru, awalan
tolakan, gerak ikutan) dengan
koordinasi yang baik secara
individual, berpasangan atau
berkelompok dilanjutkan dengan
menyusun rencana perbaikan.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak tolak
peluru sesuai hasil analisis dan
rencana perbaikan dilandasi nilai-
nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
3.4 Menganalisis Beladiri Pencak  Mengamati dan menelaah
strategi dalam Silat informasi mengenai strategi dalam
pertarungan  Pertarungan pertarungan bayangan (shadow
bayangan (shadow bayangan fighting) olahraga beladiri
fighting) olahraga (shadow pencaksilat secara individual,
beladiri untuk fighting) berpasangan atau berkelompok.
menghasilkan  Mencoba dan melakukan latihan-
gerak yang efektif latihan strategi dalam pertarungan
**) bayangan (shadow fighting)
olahraga beladiri pencaksilat untuk
4.4 Mempraktikkan menghasilkan gerak yang efektif
hasil analisis secara individual, berpasangan
strategi dalam atau berkelompok.
pertarungan  Memperagakan hasil belajar
bayangan (shadow tentang strategi dalam pertarungan
fighting) olahraga bayangan (shadow fighting)
beladiri untuk olahraga pencaksilat sesuai hasil
menghasilkan analisis untuk menghasilkan gerak
gerak yang efektif yang efektif yang dilandasi nilai-
**) nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.5 Menganalisis Kebugaran Jasmani  Mengamati dan menelaah


konsep latihan dan  Kecepatan informasi mengenai latihan dan
pengukuran  Kelincahan pengukuran komponen kebugaran
komponen  Keseimbangan jasmani (kecepatan, kelincahan,
kebugaran jasmani  Koordinasi keseimbangan, dan koordinasi)
terkait menggunakan instrumen terstandar
keterampilan  Mencoba dan melakukan latihan-
(kecepatan, latihan dan pengukuran komponen
kelincahan, kebugaran jasmani (kecepatan,
keseimbangan, dan kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi) koordinasi) menggunakan
menggunakan instrumen terstandar.
instrumen  Memperagakan hasil belajar
terstandar tentang latihan dan pengukuran
komponen kebugaran jasmani
4.5 Mempraktikkan (kecepatan, kelincahan,
hasil analisis keseimbangan, dan koordinasi)
konsep latihan dan menggunakan instrumen terstandar
pengukuran sesuai hasil analisis yang dilandasi
komponen nilai-nilai sportif, kerja sama,
kebugaran jasmani disiplin, dan tanggung jawab.
terkait
keterampilan
(kecepatan,
kelincahan,
keseimbangan, dan
koordinasi)
menggunakan
instrumen
terstandar.
3.6 Menganalisis Senam lantai Pembelajaran senam lantai
berbagai  Lompat jongkok menggunakan pendekatan pola gerak
keterampilan  Lompat dominan, model pembelajarannya
rangkaian gerak kangkang disesuaikan oleh Guru, kegiatan
yang lebih pembelajaran dapat dilakukan
kompleks dalam dengan:
aktivitas spesifik  Latihan-latihan gerak melompat
senam lantai dengan gerakan yang baik secara
berpasangan atau berkelompok.
4.6 Mempraktikkan  Latihan-latihan gerak statis dengan
hasil analisis gerakan yang baik secara
berbagai berpasangan atau berkelompok.
keterampilan  Latihan-latihan gerak berputar
rangkaian gerak dengan gerakan yang baik secara
yang lebih berpasangan atau berkelompok.
kompleks dalam  Melakukan latihan- latihan
aktivitas spesifik keterampilan rangkaian gerak yang
senam lantai lebih kompleks dalam aktivitas
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

spesifik senam lantai.


 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan rangkaian
gerak yang lebih kompleks dalam
aktivitas spesifik senam lantai
sesuai hasil analisis yang dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
3.7 Menganalisis Gerak Berirama  Mengamati dan menelaah
sistematika latihan  Pemanasan informasi mengenai sistematika
(gerak pemanasan,  Inti latihan (gerak pemanasan, inti
inti latihan, dan  Pendinginan latihan, dan pendinginan) dalam
pendinginan) aktivitas gerak berirama
dalam aktivitas  Mencoba dan melakukan
gerak berirama sistematika latihan (gerak
pemanasan, inti latihan, dan
4.7 Mempraktikkan pendinginan) dalam aktivitas gerak
hasil sistematika berirama untuk menghasilkan
latihan (gerak koordinasi gerak yang baik.
pemanasan, inti  Memperagakan hasil belajar
latihan, dan tentang sistematika latihan (gerak
pendinginan) pemanasan, inti latihan, dan
dalam aktivitas pendinginan) dalam aktivitas gerak
gerak berirama berirama sesuai hasil analisis
untuk menghasilkan koordinasi
gerak yang baik yang dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
3.8 Menganalisis Renang  Mengamati dan menelaah
keterampilan dua  Gerakan kaki informasi keterampilan dua gaya
gaya renang ***)  Gerakan tangan renang
 Pengambilan  Mencoba dan melakukan
4.8 Mempraktikkan napas keterampilan dua gaya renang
hasil analisis  Koordinasi untuk menghasilkan koordinasi
keterampilan dua gerakan gerak yang baik.
gaya renang ***)  Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan dua gaya
renang sesuai hasil analisis untuk
menghasilkan koordinasi gerak
yang baik yang dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
3.9 Menganalisis Manfaat Aktivitas  Mengamati dan menelaah
manfaat jangka Fisik informasi tentang manfaat jangka
panjang dari  Jangka pendek panjang dari partisipasi dalam
partisipasi dalam  Jangka panjang aktivitas fisik secara teratur
aktivitas fisik  Mempresentasikankan manfaat
secara teratur jangka panjang dari partisipasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

4.9 Mempresentasikan dalam aktivitas fisik secara teratur


manfaat jangka yang dilandasi nilai-nilai kerja
panjang dari sama, disiplin, dan tanggung
partisipasi dalam jawab.
aktivitas fisik
secara teratur
3.10 Menganalisis HIV/AIDS  Mengamati dan menelaah
bahaya, cara  Bahaya informasi tentang bahaya, cara
penularan, dan cara  Cara Penularan penularan, dan cara mencegah
mencegah  Cara Mencegah HIV/AIDS
HIV/AIDS  Mempresentasikankan bahaya,
cara penularan, dan cara mencegah
4.10 Mempresentasi- HIV/AIDS yang dilandasi nilai-
kan hasil analisis nilai kerja sama, disiplin, dan
bahaya, cara tanggung jawab.
penularan, dan cara
mencegah
HIV/AIDS.

Kelas XII (3 JP/Minggu)


Alokasi Waktu: 102 s.d 114 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.1 Merancang pola Sepak bola: Pembelajaran sepak bola


penyerangan dan  Pola penyerangan menggunakan pendekatan taktis,
pertahanan salah 4-3-3. model pembelajarannya disesuaikan
satu permainan  Pola penyerangan oleh Guru, kegiatan pembelajaran
bola besar *) 4-2-4. dapat dilakukan dengan :
 Pola penyerangan  Bermain sepak bola secara
4.1 Mempraktikkan 3-2-5 sederhana menggunakan pola
hasil rancangan  Pola pertahanan penyerangan 4-3-3 dan pola
pola penyerangan 4-3-3. pertahanan 4-3-3
dan pertahanan  Pola pertahanan  Bermain sepak bola secara
salah satu 4-4-2 sederhana menggunakan pola
permainan bola  Pola pertahanan penyerangan 4-2-4 dan pola
besar *) 5-3-2. pertahanan 4-4-2
 Bermain sepak bola secara
sederhana menggunakan pola
penyerangan 3-2-5 dan pola
pertahanan 5-3-2
 Mencoba dan melakukan
keterampilan permainan Sepak
bola sesuai pola penyerangan dan
pertahanan (Pola penyerangan 4-3-
3; Pola penyerangan 4-2-4; Pola
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

penyerangan 3-2-5; Pola


pertahanan 4-3-3; Pola pertahanan
4-4-2; Pola pertahanan 5-3-2)
dengan koordinasi yang baik
secara individual, berpasangan
atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan Sepak bola ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil rancangan pola
penyerangan dan pola pertahanan
dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
Bola voli: Pembelajaran bola voli menggunakan
 sistem pendekatan taktis, model
penyerangan dari pembelajarannya disesuaikan oleh
tepi ( posisi 2 dan Guru, kegiatan pembelajaran dapat
4) dilakukan dengan :
 sistem  Latihan bola voli menggunakan
penyerangan dari sistem penyerangan dari tepi
tengah ( posisi 3 ) ( posisi 2 dan 4 )
 sistem  Latihan bola voli menggunakan
penyerangan sistem penyerangan dari tengah
kombinasi tepi ( posisi 3 )
dan tengah  Latihan bola voli menggunakan
( posisi 2, 3 dan 4 sistem penyerangan kombinasi tepi
) dan tengah (posisi 2, 3 dan 4)
 Pola pertahanan  Latihan bola voli menggunakan
block terhadap Pola pertahanan terhadap servis
servis  Latihan bola voli menggunakan
 Pola pertahanan Pola pertahanan terhadap smash
terhadap smash  Latihan bola voli menggunakan
 Pola pertahanan Pola pertahanan terhadap bola dari
terhadap bola dari pantulan bloc
pantulan  Memperagakan hasil belajar
tentang pola penyerangan dan
pertahanan permainan bola voli ke
dalam permainan yang
dimodifikasi dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
Bola basket: Pembelajaran bola basket
 Penyerangan menggunakan pendekatan taktis,
individual model pembelajarannya disesuaikan
 Penyerangan oleh Guru, kegiatan pembelajaran
group dapat dilakukan dengan :
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

 Penyerangan Tim  Bermain bola basket secara


 Pertahanan sederhana dengan menggunakan
daerah Penyerangan individual
 Pertahanan satu  Bermain bola basket secara
lawan satu sederhana dengan menggunakan
penyerangan group
 Bermain bola basket secara
sederhana dengan menggunakan
penyerangan Tim
 Bermain bola basket secara
sederhana dengan menggunakan
pertahanan daerah
 Bermain bola basket secara
sederhana dengan menggunakan
pertahanan satu lawan satu
 Memperagakan hasil belajar
tentang pola penyerangan dan
pertahanan permainan bola basket
ke dalam permainan yang
dimodifikasi dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab
3.2 Merancang pola Softball  Mengamati dan menelaah
penyerangan dan  Taktik informasi tentang pola
pertahanan salah perorangan penyerangan dan pertahanan
satu permainan  Taktik Kelompok permainan softball (taktik
bola kecil *)  Taktik Beregu perorangan; taktik kelompok;
taktik beregu) secara individual,
4.2 Mempraktikkan berpasangan atau berkelompok.
hasil rancangan  Mencoba dan melakukan
pola penyerangan keterampilan pola penyerangan
dan pertahanan dan pertahanan permainan softball
salah satu (taktik perorangan; taktik
permainan bola kelompok; taktik beregu) dengan
kecil *) koordinasi yang baik secara
individual, berpasangan atau
berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang pola penyerangan dan
pertahanan permainan softball ke
dalam permainan yang
dimodifikasi dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab
Bulutangkis  Mengamati dan menelaah
 Permainan informasi tentang pola
mengutamakan penyerangan dan pertahanan
kekuatan permainan bulutangkis (permainan
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

 Permainan mengutamakan kekuatan;


mengutamakan permainan mengutamakan
kecepatan kecepatan; permainan
 Permainan mengutamakan daya tahan;
mengutamakan permainan mengutamakan gerak
daya tahan tipu) secara individual,
 Permainan berpasangan atau berkelompok.
mengutamakan  Mencoba dan melakukan
gerak tipu keterampilan pola penyerangan
dan pertahanan permainan
bulutangkis (permainan
mengutamakan kekuatan;
permainan mengutamakan
kecepatan; permainan
mengutamakan daya tahan;
permainan mengutamakan gerak
tipu) dengan koordinasi yang baik
secara individual, berpasangan
atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang pola penyerangan dan
pertahanan permainan bulutangkis
ke dalam permainan yang
dimodifikasi dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab
Tenis Meja  Mengamati dan menelaah
 Penyerangan dan informasi tentang pola
pertahanan penyerangan dan pertahanan
dengan drive permainan tenismeja (dengan
 Penyerangan dan drive; dengan push; dengan chop;
pertahanan dengan block) secara individual,
dengan push berpasangan atau berkelompok.
 Penyerangan dan  Mencoba dan melakukan
pertahanan keterampilan pola penyerangan
dengan chop dan pertahanan permainan
 Penyerangan dan tenismeja (dengan drive; dengan
pertahanan push; dengan chop; dengan block)
dengan block dengan koordinasi yang baik
secara individual, berpasangan
atau berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang pola penyerangan dan
pertahanan permainan tenismeja ke
dalam permainan yang
dimodifikasi dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.3 Merancang Jalan Cepat  Mengamati dan menelaah


simulasi  Start, informasi perlombaan jalan cepat
perlombaan jalan  Posisi Kaki, sesuai peraturan perlombaan
cepat, lari, lompat  Posisi Lengan, secara individual, berpasangan
dan lempar yang  Kemiringan atau berkelompok.
disusun sesuai Tubuh,  Mencoba dan melaksanakan
peraturan *)  Finish perlombaan jalan cepat sesuai
peraturan perlombaan dengan
4.3 Mempraktikkan koordinasi yang baik secara
hasil rancangan berkelompok.
simulasi  Memperagakan hasil belajar
perlombaan jalan tentang perlombaan jalan cepat
cepat, lari, lompat sesuai peraturan yang dilandasi
dan lempar yang nilai-nilai sportif, kerja sama,
disusun sesuai disiplin, dan tanggung jawab.
peraturan *) Lari Jarak Pendek  Mengamati dan menelaah
 Start informasi perlombaan lari jarak
 Posisi kaki pendek sesuai peraturan
 Posisi lengan perlombaan secara individual,
 Kemiringan berpasangan atau berkelompok.
tubuh  Mencoba dan melaksanakan
 Finish perlombaan lari jarak pendek
sesuai peraturan perlombaan
dengan koordinasi yang baik
secara berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang perlombaan lari jarak
pendek sesuai peraturan yang
dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
Lompat Tinggi  Mengamati dan menelaah
 Awalan informasi perlombaan lompat
 Tolakan tinggi sesuai peraturan perlombaan
 Sikap badan di secara individual, berpasangan
udara atau berkelompok.
 Sikap mendarat  Mencoba dan melaksanakan
perlombaan lompat tinggi sesuai
peraturan perlombaan dengan
koordinasi yang baik secara
berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang perlombaan lompat tinggi
sesuai peraturan yang dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
Tolak Peluru  Mengamati dan menelaah
 Awalan informasi perlombaan tolak peluru
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

 Tolakan sesuai peraturan perlombaan


 Pengukuran secara individual, berpasangan
atau berkelompok.
 Mencoba dan melaksanakan
perlombaan tolak peluru sesuai
peraturan perlombaan dengan
koordinasi yang baik secara
berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang perlombaan tolak peluru
sesuai peraturan yang dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
Lempar Lembing  Mengamati dan menelaah
 Awalan informasi perlombaan lempar
 Tolakan lembing sesuai peraturan
 Pengukuran perlombaan secara individual,
berpasangan atau berkelompok.
 Mencoba dan melaksanakan
perlombaan lempar lembing sesuai
peraturan perlombaan dengan
koordinasi yang baik secara
berkelompok.
 Memperagakan hasil belajar
tentang perlombaan lempar
lembing sesuai peraturan yang
dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
3.4 Merancang pola Bela diri Pencaksilat  Mengamati dan menelaah
penyerangan dan  Pola penyerangan informasi tentang pola
pertahanan dalam dengan pukulan penyerangan dan pertahanan
olahraga beladiri  Pola penyerangan pencaksilat (pola penyerangan
yang disusun dengan dengan pukulan; pola penyerangan
sesuai peraturan tendangan dengan tendangan; pola pertahanan
permainan**  Pola pertahanan dengan tangkisan; Pola pertahanan
dengan tangkisan dengan elakan) secara individual,
4.4 Mempraktikkan  Pola pertahanan berpasangan atau berkelompok.
hasil rancangan dengan elakan  Mencoba dan melakukan
pola penyerangan keterampilan pola penyerangan
dan pertahanan dan pertahanan pencaksilat (pola
dalam olahraga penyerangan dengan pukulan; pola
beladiri yang penyerangan dengan tendangan;
disusun sesuai pola pertahanan dengan tangkisan;
peraturan Pola pertahanan dengan elakan)
permainan** dengan koordinasi yang baik
secara individual, berpasangan
atau berkelompok.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

 Memperagakan hasil belajar


tentang pola penyerangan dan
pertahanan pencaksilat disusun
sesuai peraturan dilandasi nilai-
nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab
3.5 Merancang Kebugaran jasmani  Mengamati dan menelaah
program latihan  Program latihan informasi mengenai program
untuk  Meningkatkan latihan untuk meningkatkan
meningkatkan derajat kebugaran derajat kebugaran jasmani terkait
derajat kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan secara
jasmani terkait kesehatan secara individual, berpasangan atau
kesehatan dan pribadi berkelompok.
keterampilan  Meningkatkan  Mencoba dan melakukan latihan-
secara pribadi derajat kebugaran latihan sesuai program latihan
jasmani terkait untuk meningkatkan derajat
4.5 Mempraktikkan keterampilan kebugaran jasmani terkait
hasil rancangan secara pribadi kesehatan dan keterampilan
program latihan dengan koordinasi yang baik
untuk secara individual, berpasangan
meningkatkan atau berkelompok..
derajat kebugaran  Memperagakan hasil belajar
jasmani terkait tentang latihan- latihan sesuai
kesehatan dan program latihan untuk
keterampilan meningkatkan derajat kebugaran
secara pribadi. jasmani terkait kesehatan dan
keterampilan.yang dilandasi nilai-
nilai sportif, kerja sama, disiplin,
dan tanggung jawab.
3.6 Merancang Senam Lantai Pembelajaran senam lantai
beberapa pola  Sikap lilin menggunakan pendekatan pola gerak
rangkaian  Berdiri dengan dominan, model pembelajarannya
keterampilan satu kaki disesuaikan oleh Guru, kegiatan
senam lantai.  Berguling ke pembelajaran dapat dilakukan
depan dengan:
4.6 Mempraktikkan  Berguling  Latihan-latihan gerak statis dengan
hasil rancang Kebelakang gerakan yang baik secara
beberapa pola  Meroda berkelompok.
rangkaian  Round off  Latihan-latihan gerak berguling
keterampilan dengan gerakan yang baik secara
 Kayang
senam lantai berkelompok
 Latihan-latihan gerak melompat
dengan gerakan yang baik secara
berpasangan atau berkelompok
 Memperagakan hasil belajar
tentang beberapa pola rangkaian
keterampilan senam lantai sesuai
hasil rancangan yang dilandasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

nilai-nilai sportif, kerja sama,


disiplin, dan tanggung jawab.
3.7 Merancang Gerak Berirama  Mengamati dan menelaah
sistematika latihan  Pemanasan informasi mengenai sistematika
(gerak pemanasan,  Inti latihan (gerak pemanasan, inti
inti latihan, dan  Pendinginan latihan, dan pendinginan) dalam
pendinginan) aktivitas gerak berirama secara
dalam aktivitas individual, berpasangan atau
gerak berirama berkelompok.
 Mencoba dan melakukan latihan
4.7 Merancang (gerak pemanasan, inti latihan, dan
sistematika latihan pendinginan) dalam aktivitas gerak
(gerak pemanasan, berirama dengan koordinasi yang
inti latihan, dan baik secara individual.
pendinginan)  Memperagakan keterampilan
dalam aktivitas gerak berirama sesuai hasil hasil
gerak berirama belajar tentang rancangan
sistematika latihan (gerak
pemanasan, inti latihan, dan
pendinginan) dalam aktivitas gerak
berirama yang dilandasi nilai-nilai
sportif, kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab.
3.8 Menganalisis Renang  Mengamati dan menelaah
keterampilan dua  Renang Gaya informasi mengenai keterampilan
gaya renang untuk bebas dua gaya renang untuk
keterampilan  Renang gaya keterampilan penyelamatan diri,
penyelamatan diri, dada dan tindakan pertolongan
dan tindakan  Renang kegawatdaruratan di air dengan
pertolongan pertolongan menggunakan alat bantu secara
kegawatdaruratan  Penggunaan alat individual, berpasangan atau
di air dengan bantu berkelompok.
menggunakan alat pertolongan  Mencoba dan melakukan latihan-
bantu ***) latihan keterampilan dua gaya
renang untuk keterampilan
4.8 Mempraktikkan penyelamatan diri, dan tindakan
hasil analisis pertolongan kegawatdaruratan di
keterampilan dua air dengan menggunakan alat
gaya renang untuk bantu dengan koordinasi yang baik
keterampilan secara individual, berpasangan
penyelamatan diri, atau berkelompok.
dan tindakan  Memperagakan hasil belajar
pertolongan tentang keterampilan dua gaya
kegawatdaruratan renang untuk keterampilan
di air dengan penyelamatan diri, dan tindakan
menggunakan alat pertolongan kegawatdaruratan di
bantu ***) air dengan menggunakan alat
bantu sesuai hasil analisis
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

dilandasi nilai-nilai sportif, kerja


sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
3.9 Menganalisis Penyakit Menular  Mengamati dan menelaah
langkah-langkah Seksual (PMS) informasi langkah-langkah
melindungi diri  Langkah-langkah melindungi diri dari Penyakit
dan orang lain melindungi diri Menular Seksual (PMS)
dari Penyakit dari PMS  Mengamati dan menelaah
Menular Seksual  langkah-langkah informasi langkah-langkah
(PMS) melindungi orang melindungi orang lain dari
lain dari PMS Penyakit Menular Seksual (PMS)
4.9 Mempresentasi-  Mempresentasikan langkah-
kan hasil analisis langkah melindungi diri dan orang
langkah-langkah lain dari Penyakit Menular Seksual
melindungi diri (PMS) yang dilandasi nilai-nilai
dan orang lain kerja sama, disiplin, dan tanggung
dari Penyakit jawab.
Menular Seksual
(PMS)

Keterangan:
 Model pembelajaran yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran pada silabus di atas
merupakan salah satu contoh. Guru dapat menggunakan model pembelajaran lainnya,
dan disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dan Materi yang dibelajarkan.
Drs. MUHAJIR, M.Ed
Penerbit Erlangga Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740, erlangga.co.id
Jl. Ciparumpung V No. 55 RT. 02 RW. 04 Kelurahan Pasir Layung Kec. Cibeunying Kidul
Kota Bandung (HP. 08122465832, muhajir_21@ymail.com)

Anda mungkin juga menyukai