Anda di halaman 1dari 19

Makalah

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


(PERMENDIKBUD NO. 22 TAHUN 2016)
(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Telaah Kurikulum
dan desain pembelajaran)

Dosen Pengampuh: Dr. Meyko Panigoro, S.Pd, M.Pd

OLEH

KELOMPOK 7
1) Intan Lakoro (91141422113)
2) Dela Fista Damolawan (911422219)
3) Nurhasana Ma’ruf (911422166)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR

Sebagai pembuka tirai kalam tiada kata yang indah, selain kita memuji
kehadiran Allah SWT. Dimana Allah telah memberikan berbagai kenikmanatan
kepada kita. Dan atas pertolongan dan keridhoan Allah-lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga terllimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Bersama dengan
proses penulisan makalah ini, penulis juga mendapat kesempatan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Dan Desain Pembelajaran. Dalam
makalah ini penulis akan membahas “Standar Proses Pembelajaran
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016) ”.
Akhirnya penulis menghaturkan maaf apabila dalam pembuatan makalah
ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan dihati para pembaca, dan semoga
makalah ini bermnfaat bagi seluruh para pembaca pada umunya dan bagi penulis
khususnya. Aamiin.

Gorontalo, 05 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................
..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1..................................................................................................................
Latar Belakang............................................................................................1
1.2.........................................................................................Rumusan Masalah
...................................................................................................................1
1.3..................................................................................................................Tuj
uan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses................................................................................3
....................................................................................................................
2.2..................................................... Perbedaan Permendikbud No 22 Tahun 2016 dengan Perme
65 ahun 2013............................................................................................5
2.3. Penerapan Permendikbud No 22 Tahun 2016 dalam pembelajaran
disekolah....................................................................................................
...............................................................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................
.............................................................................................................................15
3.1................................................................................................................
Kesimpulan................................................................................................
...............................................................................................................15
3.2................................................................................................................
Saran..........................................................................................................
...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
.............................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1........................................................................................................................
Latar Belakang
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah diteribtakan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 24
Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Berdasarkan Pasal 1 Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa (1) Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses
merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
(2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Berdasarkan Pasal 2 Permendikbud Nomor (No) 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa Pada saat
Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana isi Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan ?
2. Bagaimana perbedaan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 dengan
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 ?
3. Bagaimana penerapan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 dalam
pembelajaran di sekolah ?

1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui isi Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara Permendikbud No. 22 Tahun 2016
dengan Permendikbud No. 65 Tahun 2013.
3. Untuk mengetahui penerapan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 dalam
pembelajaran di sekolah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016


tentang Standar Proses
1. Pengertian Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan.
2. Fungsi Standar Proses
Secara umum, standar proses pendidikan (SPP) sebagai standar minimal
yang harus dilakukan memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan
untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran. Berikut
adalah fungsi standar proses pendidikan.
a. Fungsi SPP dalam rangka mencapai standar kompetensi yang harus
dicapai
Proses pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, yakni kompetensi yang harus dicapai dalam ikhtiar
pendidikan. Bagaimanapun bagus dan idealnya suatu rumusan
kompetensi, pada akhirnya keberhasilannya sangat tergantung kepada
pelaksanaan yang dilakukan oleh guru. Berkaitan dengan hal itu, SPP
berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta program
yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
b. Fungsi SPP bagi guru
Untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni standar kompetensi yang
harus dimiliki siswa, guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan
di lapangan sangat menentukan keberhasilannya. Bagaimanapun idealnya
suatu kurikulum tanpa diikuti oleh kemampuan guru dalam
mengimplementasikannya dalam kegiatan proses pendidikan, maka
kurikulum itu tidak akan memiliki makna. Berkaitan dengan itu, standar
proses pendidikan bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam membuat

3
perencanaan program pembelajaran, baik program untuk perode tertentu
maupun program pembelajaran harian, dan sebagai pedoman untuk
implementasi program dalam kegiatan nyata di lapangan. Oleh sebab itu,
guru perlu memahami dan menghayati prinsip-prinsip SPP.
c. Fungsi SPP bagi kepala sekolah
Kepala sekolah adalah orang yang secara struktural bertanggung
jawab dalam pengendalian mutu pendidikan secara langsung. Dengan
demikian, bagi kepala sekolah SPP berfungsi:
 sebagai barometer atau alat pengukur keberhasilan program
pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut
untuk menguasai dan mengontrol apakah kegiatan-kegiatan proses
pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada standar proses yang
telah ditentukan atau tidak.
 sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah
khususnya dalam menentukan dan mengusahakan ketersediaan
berbagai keperluan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menunjang keberhasilan proses pendidikan.
d. Fungsi SPP bagi para pengawas (supervisor)
Bagi para pengawas, SPP berfungsi sebagai pedoman, patokan,
atau ukuran dalam menetapkan bagian mana yang perlu disempurnakan
atau diperbaiki oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran.
Dengan demikian, para pengawas perlu memahami dengan benar hakikat
SPP. Melalui pemahaman itu selanjutnya pengawas dapat memberikan
masukan dan bimbingan kepada para guru untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran.
e. Fungsi SPP bagi dewan sekolah dan dewan pendidikan
Fungsi utama dewan sekolah dan dewan pendidikan adalah fungsi
perencanaan dan pengawasan. Fungsi ini amat penting untuk menjaga
kualitas pendidikan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut baik dewan atau
komite sekolah maupun dewan pendidikan perlu memahami SPP. Melalui
pemahaman SPP, maka lembaga ini dapat melaksakan fungsinya dalam:

4
 Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang
berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang
diperlukan oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan proses
pembelajaran yang sesuai dengan standar minimal.
 Memberikan sran-saran, usul, atau ide kepada sekolah, khususnya
guru, dalam pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan standal
minimal.
 Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran
khususnya yang dilakukan oleh para guru.
3. Ruang Lingkup Standar Proses
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan kata lain, ruang
lingkup Standar Proses mencakup (a) perencanaan proses pembelajaran,
(b) pelaksanaan proses pembelajaran, (c) penilaian hasil pembelajaran, dan
(d) pengawasan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu,
dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.

2.2. Perbedaan Permendikbud No 22 Tahun 2016 dengan Permendikbud No


65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Perbedaan antara Permendikbud No 22 Tahun 2016 dengan Permendikbud
No 65 Tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Dimensi Permendikbud Permendikbud No. 22 tahun 2016
No. 65 tahun
2013
Pembelajara Tidak terdapat Rombongan Belajar

5
n sesuai rombongan Jumlah rombongan belajar persatuan
dengan belajar pendidikan dan jumlah maksimum peserta
waktu yang didik dalam setiap rombongan belajar
dijadwalkan. dinyatakan dalam tabel berikut :
N Satuan Jumlah Jumlah
o Pendidika rombonga maksimu
n n belajar m peserta
didik per
rombonga
n belajar
1. SD/MI 6-24 28
2. SMP/MTS 3-33 32
3. SMA/MA 3-36 36
4. SMK 3-72 36
5. SDB 6 5
6. SMPLB 3 8
7. SMALB 3 8

Pengelolaan Pengelolaan kelas dan laboratorium


Kelas a) Guru wajib menjadi teladan yang
a) Guru baik bagi peserta didik dalam
menyesuaika menghayati dan menyamakan alas
n pengaturan an agama yang dianutnya, serta
tempat mewujudkan kerukunan dalam
duduk kehidupan bersama.
peserta didik
seduai
dengan
tujuan dan
karakteristik
proses
pembelajaran

6
.
b) Volume dan b) Guru wajib menjadi teladan bagi
intonasi peserta didik dalam memngahyati
suara guru dan mengamalkan perilaku jujur ,
dalam disiplin, tanggung jawab, peduli
proses (gotog royong, kerja sama,toleran,
pembelajaran damai), santun, respontif dan
harus dapat proaktif dan menunjukan sikap
didengar sebagai bagian dari solusi atas
dengan baik berbagai permasalahan dalam
oleh peserta berinteraksi secara efektif dengan
didik. lingkungan soaial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
c) Guru wajib c) Guru menyesuaikan pengaturan
menggunaka tempat duduk peserta didik dan
n kata-kata sumber daya lain sesuai dengan
santun, tujuan dan karakteristik proses
lugas dan pembelajaran.
mudah
dimengerti
oleh peserta
didik.
d) Guru d) Volume dan intonasi suara guru
menyesuaika dalam proses pembelajaran harus
n materi dapat didengar dengan baik oleh
pelajaran peserta didik.
dengan
kecepatan
dan
kemampuan

7
belajar
peserta didik.
e) Guru e) Guru wajib menggunakan kata-
menciptakan kata santun, lugas dan mudah
ketertiban, dimengerti oleh peserta didik.
kedisiplinan,
kenyamanan,
dan
keselamatan
dalam
menyelengga
rakan proses
pembelajaran
.
f) Guru f) Guru menyesuaikan materi
memberikan pelajaran dengan kecepatan
penguatan dan kemampuan belajar peserta
dan umpan didik.
balik
terhadap
respons dan
hasil belajar
peserta didik
selama
proses
pembelajaran
berlangsung.
g) Guru g) Guru menciptakan ketertiban,
mendorong kedisiplinan, kenyamanan, dan
dan keselamatan dalam
menghargai menyelenggarakan proses
peserta didik pembelajaran.

8
untuk
bertanya dan
mengemukak
an pendapat.
h) Guru h) Guru memberikan penguatan dan
berpakaian umpan balik terhadap respons
sopan, dan hasil belajar peserta
bersih, dan didik selama proses
rapi. pembelajaran berlangsung.

i) Pada tiap i) Guru mendorong dan menghargai


awal peserta didik untuk bertanya dan
semester, mengemukakan pendapat.
guru
menjelaskan
kepada
peserta didik
silabus mata
pelajaran;
dan
j) Guru j) Guru berpakaian sopan, bersih,
memulai dan dan rapi.
mengakhiri
proses
pembelajaran
sesuai
dengan
waktu yang
dijadwalkan.
k) Pada tiap awal semester, guru
menjelaskan kepada peserta
didik silabus mata pelajaran; dan

9
l) Guru memulai dan mengakhiri
proses pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dijadwalkan
Penilaian Penilaian proses Penilaian proses pembelajaran
Proses dan pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
hasil menggunakan otentik (authentic assesment) yang
Pembelajar pendekatan menilai kesiapan peserta didik, proses,
an penilaian otentik dan hasil belajar secara utuh.
(authentic Keterpaduan penilaian ketiga komponen
assesment) yang tersebut akan menggambarkan kapasitas,
menilai kesiapan gaya, dan perolehan belajar peserta didik
peserta didik, yang mampu menghasilkan dampak
proses, dan hasil instruksional (instructional effect) pada
belajar secara aspek pengetahuan dan dampak
utuh. pengiring (nurturant effect) pada aspek
Keterpaduan sikap.
penilaian ketiga Hasil penilaian otentik digunakan guru
komponen untuk merencanakan program perbaikan
tersebut akan (remedial) pembelajaran, pengayaan
menggambarkan (enrichment), atau pelayanan konseling.
kapasitas, gaya, Selain itu, hasil penilaian otentik
dan perolehan digunakan sebagai bahan untuk
belajar peserta memperbaiki proses pembelajaran sesuai
didik yang dengan Standar Penilaian Pendidikan.
mampu Evaluasi proses pembelajaran dilakukan
menghasilkan saat proses pembelajaran dengan
dampak menggunakan alat: lembar pengamatan,
instruksional angket sebaya, rekaman, catatan anekdot,
(instructional dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran
effect) pada dilakukan saat proses pembelajaran dan
aspek di akhir satuan pelajaran dengan
pengetahuan dan menggunakan metode dan alat: tes

10
dampak lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil
pengiring evaluasi akhir diperoleh dari gabungan
(nurturant evaluasi proses dan evaluasi hasil
effect) pada pembelajaran.
aspek sikap.
Hasil penilaian
otentik
digunakan guru
untuk
merencanakan
program
perbaikan
(remedial)
pembelajaran,
pengayaan
(enrichment),
atau pelayanan
konseling. Selain
itu, hasil
penilaian otentik
digunakan
sebagai bahan
untuk
memperbaiki
proses
pembelajaran
sesuai dengan
Standar
Penilaian
Pendidikan.
Evaluasi proses
pembelajaran

11
dilakukan saat
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
alat: lembar
pengamatan,
angket sebaya,
rekaman, catatan
anekdot, dan
refleksi.

2.3. Penerapan Permendikbud No 22 Tahun 2016 dalam Pembelajaran di


Sekolah
Menurut Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan
bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan.
Sekarang marilah kita uraikan satu per satu bagaimana proses pembelajaran
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik itu.
1. Proses Pembelajaran yang Interaktif
Selama proses pembelajaran, hendaknya terjadi proses interaksi antar
peserta didik dengan peserta didik lainnya, dengan pendidik, dengan sumber

12
belajar, dan lingkungan belajar. Terjadi interaksi multiarah yang berkualitas
selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Proses Pembelajaran yang Inspiratif
Proses pembelajaran yang difasilitasi hendaknya selalu memberikan
inspirasi-inspirasi baru bagi peserta didik, sehingga mereka mampu menjadi
insan-insan yang kreatif dan tercerahkan selama dan setelah mengikuti proses
pembelajaran.
3. Proses Pembelajaran yang Menyenangkan
Tidak akan berhasil untuk mencapai tujuan pembelajaran jika proses
pembelajaran yang dilaksanakan tidak menyenangkan. Proses pembelajaran
bukanlah sebuah tekanan dan beban bagi peserta didik, sehingga mereka
menjadi suka mengikuti proses yang berlangsung.
4. Proses Pembelajaran yang Menantang
Tidak ada kegiatan pembelajaran yang dapat membuat peserta didik benar-
benar dapat mengakomodasi rasa penasaran dan memberikan tantang yang
cukup untuk mereka, bila dirancang dengan tanpa perencanaan yang baik.
Kegiatan dan konten pembelajaran perlu disiapkan pada dimensi yang cukup
dan sesuai. Tidak terlalu mudah, tidak terlalu sulit.
5. Proses Pembelajaran yang Memotivasi untuk Berpartisipasi Aktif
Pembelajaran yang difasilitasi oleh guru haruslah memberikan motivasi
kepada peserta didik sedemikian rupa sehingga merasa terpanggil untuk ikut
perperan aktif dalam proses yang sedang berlangsung.
6. Proses Pembelajaran yang Memberi Ruang bagi Perkembangan Peserta Didik
Proses pembelajaran yang dapat memberikan ruang untuk mengakomodasi
perkembangan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan fisik serta psikologis peserta didik. Melalui proses pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi untuk
berpartisipasi dan memberi ruang untuk berkembang bagi peserta didik ini
kita dapat melihat pergeseran paradigma proses pembelajaran sebagaimana
yang telah berlangsung pada masa lalu di mana dari peserta didik yang diberi
tahu menjadi peserta didik yang aktif mencari tahu, dan guru yang mulanya

13
adalah satu satunya sumber pembelajaran (utama) menjadi pembelajaran
yang bersumber dari aneka sumber.
Proses pembelajaran yang demikian dapat diakomodasi oleh
pendekatan saintifik dengan ditunjang oleh model-model pembelajaran lain
seperti discovery-inquiry, problem-based learning, project-based learning,
dan model-model pembelajaran terpilih lainnya.
Lalu bagaimana setiap satuan pendidikan atau pendidikan harus
melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran
serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Setiap tahapan yang dilakukan
mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
hingga penilaian proses dan hasil pembelajaran haruslah saling bersesuaian
dan sejalan. Ketiga tahapan ini saling berkaitan dan tak terpisah antara satu
dengan lainnya sebagai suatu urutan yang logis.

14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Standard proses pembelajaran adalah kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai
kompetensi lulusan yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Karateristik pembelajaran harus disesuaikan
dengan jenjangnya masing - masing. Setiap jenjang memiliki standard sendiri-
sendiri. Proses pembelajaran terbagi dalam tiga bagian, yaitu: 1. Perencanaan
pembelajaran dimulai dengan menyusun silabus & Rencana Proses
Pembelajaran (RPP); 2. Pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, & kegiatan penutup yang
harus sesuai dengan proporsinya masing-masing; dan 3. Penilaian
pembelajaran yang meliputi kegiatan menilai hasil belajar siswa dalam jangka
waktu tertentu.

3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

Lampiran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

Tersedia Online : http://novehasanah.blogspot.com/2017/06/proses-pembelajaran-


sesuai-standar.html

Diakses pada tanggal : 09 Oktober 2019

Tersedia Online http://eduklipmansek.blogspot.com/2011/09/ruang-lingkup-


standar-proses.html

Diakses pada tanggal : 09 Oktober 2019

Tersedia Online : https://pendidikanrosda.blogspot.com/2018/04/pengertian-


fungsi-standar-proses-pendidikan.html

Diakses pada tanggal : 09 Oktober 2019

Tersedia Online : http://blog.unnes.ac.id/cahpinter/tag/pengertian-standar-proses/

https://ainamulyana.blogspot.com/2016/07/download-permendikbud-no-22-tahun-
2016_14.html

Diakses pada tanggal : 09 Oktober 2019

16

Anda mungkin juga menyukai