Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PELAKSANAAN

PROGRAM PEMANTAUAN 8 SNP


TAHUN 2023

Nama : Drs.Burmo Purba


NIP : 196412141993031002
NUPTK : 4546742643200013
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I, IV/ b
Jabatan : Pengawas Madya

DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
2023
LEMBAR PENGESAHAAN

Laporan Hasil Pelaksanaan Pemantauan 8 SNP Sekolah Binaan 2023 disusun


oleh:

1.Nama Pengawas : Drs.Burmo Purba


2.Jenjang Pengawasan : Tingkat SMP
3.NIP : 196412141993031002
4.Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I/IV-b
5.NUPTK : 4546-7426-4320-0013
6.Jenis Kelamin : Laki-laki
7.Tempat/tgl lahir : Doloksait 14 Desember 1964
8.Pendidikan Terakhir : S1/A-IV
9.Jabatan : Pengawas Ahli Madya
10. Jumlah Sekolah Binaan : 7 Sekolah dan 102 Orang Guru

Mengetahui/Mengesahkan Doloksanggul Desember 2023


Koorwas Kab.Humbang Hasundutan Pengawas Sekolah

Bintang Siahaan,Spd. Drs.Burmo Purba


NIP.196612151990031003 NIP.196412141993031002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan kasihNya sehingga Laporan Pelaksanaan Pemantauan Pelaksanaan delapan SNP
Tahun pelajaran 2023 dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini tersusun sebagai bukti pelaksanaan program kepengawasan tahunan
yang telah disusun pada awal tahun pembelajaran. Pengawas melaksanakan tugas
kepengawasan sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun
2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifikasi dan
kompetensi pengawas sekolah maka pengawas dapat melaksanakan sesuai kemampuan
yang dimiliki dan dikuasai pengawas sekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok,
fungsi dan tanggung jawabnya.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah mengamanatkan bahwa setiap guru wajib merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian dan adanya
pengawasan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah. Guru merupakan salah satu
variabel yang sangat menentukan mutu pendidikan di sekolah. Untuk itulah diperlukan
program penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah dalam peningkatan kualitas
pendidikan. Atas tersusunnya laporan pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/atau
kepala sekolah Tahun pelajaran 2023 ini kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kab.Humbang Hasundutan atas instruksi dan arahan yang
diberikan sehingga terselesaikan laporan ini dengan baik.
2. Koordinator pengawas yang telah dan selalu mengingatkan tentang tugas- tugas
kepengawasan tak terkecuali penyusunan laporan untuk dikumpulkan.
Kritik dan saran kami harapkan dari semua pihak untuk penyempurnaan laporan ini .

Doloksanggul, Desember 2023


Pengawas Sekolah

Drs.Burmo Purba
NIP.196412141993031002
DAFTAR ISI
Hal

Halaman Judul....................................................................................................... i
HalPengesahan.................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................. iii
Daftar Isi................................................................................................................ iv
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................ 1
B. Fokus Masalah Pemantauan..........................................................................4
C. Tujuan dan Sasaran Pemantauan...................................................................5
D. Tugas Pokok/Ruang Lingkup Pemantauan...................................................6
BAB II : KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH.....................7
BAB III : PENDEKATAN DAN METODE PENGAWASAN....................8
BAB IV : HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN..............11
A. Hasil Pelaksanaan dan Pengolahan Pemantauan Pelaksanaan 8 SNP.........11
B. Pembahasan Hasil Pengawasan....................................................................16

BAB V : PENUTUP........................................................................................... 18
A. Simpulan........................................................................................................ 18
B. Rekomendasi................................................................................................. 18
LAMPIRAN
1. Surat tugas pengawasan dari kepala Dinas pendidikan atau korwas kabupaten
2. Surat keterangan pelaksanaan Pemantauan pelaksanaan delapan SNP dari kepala
sekolah binaan.
3. Jadwal pelaksanaan Pemantauan pelaksanaan delapan SNP dilaksanakan sesuai
rencana.
4. Daftar hadir yang berisi daftar sekolah binaan yang dipantau dalam pelaksanaan
delapan SNP dan ditandatangani kepala sekolah.
5. Instrumen pemantauan yang telah diisi.
6. Hasil pengolahan pemantauan yang berisi rekapitulasi nilai tiap SNP
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, keberadaan
sekolah/madrasah dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu sekolah formal standar dan
sekolah mandiri. Implementasi kebijakan tersebut di lapangan, tentunya mempersyaratkan
adanya komitmen dan kerja keras pengelola sekolah beserta semua stakeholder. Dalam hal ini
pengawas satuan pendidikan memiliki peran yang strategis, pengawas dapat memotivasi,
membimbing dan mendampingi para kepala sekolah untuk berupaya meningkatkan statusnya
dan melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan. Pada taraf awal, pengawas dapat
mendorong sekolah-sekolah yang dibinanya untuk memenuhi kriteria standar nasional
pendidikan dan memperoleh akreditasi yang baik.
Dalam Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan,
BAB II pasal 2 disebutkan bahwa Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: (a)
Standar isi; (b) Standar proses; (c) Standar kompetensi lulusan; (d) Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan; (e) Standar sarana dan prasarana; (f) Standar pengelolaan; (g) Standar
pembiayaan; dan (h) Standar penilaian pendidikan.
Standar isi menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah
cakupan materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Secara keseluruhan standar isi memuat: 1) kerangka dasar dan
struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat
satuan pendidikan; 2) beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan
menengah; 3) kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan
dari standar isi; dan 4) kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (PPRI
No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat 6). Adapun PP RI
No.32 Tahun 2013 tentang Standar Proses dituangkan dalam pasal 19 ayat 3, yaitu mencakup
aspek: (a) Perencanaan proses pembelajaran, (b) Pelaksanaan proses pembelajaran, (c)
Penilaian hasil pembelajaran dan (d) Pengawasan proses pembelajaran.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah bagian dari standar nasional pendidikan
yang merupakan kriteria kompetensi lulusan minimal yang berlaku di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan SKL kita akan memiliki patok mutu (bench-
mark) baik bersifat evaluasi mikro seperti kualitas proses dan kualitas produk maupun
bersifat evaluasi makro seperti keefektifan dan efisiensi suatu program pendidikan, sehingga ke
depan pendidikan kita akan melahirkan standar mutu yang dapat dipertanggungjawabkan
pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. SKL yang dijabarkan ke dalam Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran digunakan sebagai pedoman
penilaian. SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap
dan keterampilan. SKL mencakup Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-
SP), Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP), dan Standar Kompetensi
Mata Pelajaran (SK-MP). SKL mempunyai tiga fungsi utama, yaitu (1) kriteria dalam
menentukan kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan (2) rujukan untuk
menyusun standar pendidikan lainnya, dan (3) arah peningkatan kualitas pendidikan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan (UU Nomor 20 2003,
Pasal 13). Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan,
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1 ayat
5 dan ayat 6). Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan (UU No. 20 2003, Bab XI, Pasal 39, ayat 1). Tenaga kependidikan
meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti,
pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar (UU no. 20, Tahun 2003,
Penjelasan Pasal 39, ayat 1).
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimum tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi. Standar sarana dan prasarana mencakup: (1) pengadaan
satuan pendidikan, (2) kelengkapan prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan gedung,
ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan, dan
(3) kelengkapan sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang
wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan meliputi:(1)
Perencanaan program sekolah/madrasah; (2) Pelaksanaan rencana kerja sekolah; (3)
Monitoring dan evaluasi; (4) Kepemimpinan sekolah/madrasah; dan (5) Sistem informasi
manajemen.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasi satuan pendidikan
adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi
satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar
nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Pembiayaan pendidikan terdiri atas
biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik (PP Nomor 32 tahun 2013). Evaluasi pendidikan adalah
kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai
komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Ulangan adalah proses yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. Ujian
adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Untuk dapat melaksanakan pemantauan pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan
tersebut di setiap satuan pendidikan perlu disiapkan instrumen yang sesuai dengan masing-
masing standar nasional pendidikan. Setiap hasil instrumen pemantauan masing-masing
aspek dari standar nasional pendidikan harus dapat menggambarkan kondisi riil dan
kondisi ideal dari satuan pendidikan yang dipantau. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal diperlukan strategi pemantauan dan supervisi terhadap komponen yang
ada di satuan pendidikan tersebut.
B. Fokus Masalah
Permasalahan yang ditemukan di lapangan antara lain:
a. Standar Isi
- Sekolah belum melakukan analisis konteks dengan maksimal dalam menyusun
dokumen Kurikulum yang mengimplementasikan kurikulum Merdeka
b. Standar Proses
- Belum semua guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan
yang disusun
- Pada proses pembelajaran masih ada guru yang belum melakukan inovasi dalam
PBM
- Sekolah masih belum maksimal dalam melaksanakan pengawasan proses
pembelajaran dan mendokumentasikan hasil penilaian yang dilakukan guru
- Perubahan mindset guru yang positif dalam hal penerapan pendekatan/strategi
proses pembelajaran
c. Standar Kompetensi Lulusan

- Belum semua siswa di satuan pendidikan mampu melaksanakan tuntutan SKL.

- Sekolah belum menyusun program peningkatan mutu yang berkelanjutan


d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

- Kompetensi pendidik belum dikembangkan dengan maksimal

- Masih ada guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang mata pelajaran yang
diampu ( Sekolah Swasta)

- Kompetensi tenaga kependidikan yang ada masih kurang


e. Standar Sarana dan Prasarana

- Ruang kelas masih kurang

- Ruang perpustakaan masih belum memenuhi standar

- Ruang laboratorium Bahasa, Komputer dan multimedia masih belum memenuhi


standar

- Ruang guru masih belum memenuhi standar

- Ruang gudang masih belum memenuhi standar

- Ruang UKS masih belum memeuhi standar


f. Standar Pengelolaan

- Sekolah telah melaksanakan rencana kerja sekolah sesuai perencanaan namun


belum optimal

- Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi oleh sekolah telah berjalan, namun belum
optimal
g. Standar Pembiayaan
- Sekolah telah melakukan administrasi dan manajemen keuangan sekolah secara
transparan sesuai dengan ketentuan pembukuan dan peraturan, namun belum
optimal
h. Standar Penilaian
- Sekolah sudah melaksanakan penilaian dengan berbagai jenis penilaian namun
belum optimal
- Sebagian guru masih kesulitan dalam mengimplementasikan instrumen penilaian
pada kurikulum 2013.
- Kebanyakan guru disekolah belum memiliki program tindak lanjut hasil analaisis
Permasalahan-permasalahan tersebut harus ditemukan pemecahannya. Berbagai macam
metode dan tekhnik yang dilakukan oleh pengawas dalam mengatasi
permasalahan harus dilakukan.
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
1. Tujuan pengawasan adalah:
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan pengawasan yang ingin dicapai
adalah :
a. Stándar Isi
- Sekolah mampu membuat dokumen KTSP dengan didahului dengan
pembuatan analisis konteks dan pengembangan KTSP 2013
b. Stándar Proses
- Semua guru mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengawas pembelajaran.
c. Stándar Kompetensi Lulusan
- Ada program peningkatan mutu lulusan yang berkelanjutan sesuai tuntutan
SKL
d. Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan
- Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan mampu mengoptimalkan
kompetensi yang dimilikinya dan sekolah mendukung melalui program
pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
e. Stándar Sarana dan Prasarana
- Sekolah mampu mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan sarana dan
prasarana sesuai angka prioritas
- Koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam pemenuhan sarana dan prasarana
sesuai standar
f. Stándar Pengelolaan
- Rencana dan program kerja dilaksanakan secara optimal
- Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dilaksanakan secara optimal dan
berkelanjutan sampai tindak lanjut
g. Stándar Pembiayaan
- Sekolah melaksanakan administrasi keuangan sekolah secara transparan yang
lebih optimal
h. Standar Penilaian
- Sekolah melaksanakan penilaian dengan berbagai jenis penilaian sesuai
tuntutan kurikulum 2006 dan 2013
- Semua guru melaksanakan analisis dan memiliki program tindak lanjut
hasil analisis.
2. Sasaran Kepengawasan
SMP Negeri 1 Pollung, SMP Negeri 2 Pollung, SMP Negeri 3 Pollung,SMP Negeri 4
Pollung, SMP Negeri 5 Parsingguran, SMP Negeri 4 Doloksanggul,SMP Negeri 1 Baktiraja.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pengawasan meliputi supervisi 8 SNP , yang meliputi:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
BAB II
KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
Ruang lingkup tugas kepengawasan meliputi kepengawasan akademik dan manajerial, dapat digambarkan dalam gambar 1 kerangka
pikir dan pemecahan masalah sebagai berikut:

Melaksanakan Program
pengawasan 1. Pembinaan guru/kepala sekolah

2. Pemantauan Pelaksanan 8 SNP


Kegiatan
Evaluasi Hasil
Pengawasa n Pelaksanaan Program 3. Penilaian PK guru/PK
Akademik/ Pengawasan Kepsek
Manajerial
4. Evaluasi Hasil
Pembimbingan dan Pelaksanaan pengawasan
Pelatihan Profesional
guru/kepala sekolah
5. Program Pembimbingan

Gambar 1 Kerangka Pikir dan Pemecahan Masalah Tugas Kepengawasan


Dalam pelaksanaan program pengawasan, pengawas wajib melaksanakan kegiatan
yang meliputi pembinaan guru dan atau kepala sekolah, memantau 8 standar nasional
pendidikan, dan melaksanakan penilaian kinerja guru dan atau kepala sekolah. Adapun
kerangka pemikiran dan pemecahan masalah pada fokus kegiatan pemantauan 8 SNP dapat
digambarkan pada gambar di bawah ini.

STANDAR ISI

STANDAR
PROSES

P SKL
E
M T K H
STANDAR A E
A A
SARPRAS R N
N G D S
T E A I
STANDAR L
A T L
TENDIK
U A
A
N STANDAR
PEMBIAYAAN
8
SNP
STANDAR
PENGELOLAAN

STANDAR
PENILAIAN

Gambar 2 Kerangka Pikir dan Pemecahan Masalah Pemantauan 8 SNP


BAB III
METODE DAN TEKNIK PENGAWASAN

Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial pengawas berperan sebagai:


a. Kolaborator dan negosiator, terutama dalam proses perencanaan koordinasi dan
pengembangan manajemen sekolah.
b. Assesor, terutama dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah
binaannya.
c. Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah.
d. Evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan agar dalam pelaksanaan kepengawasan
manajerial dapat lebih efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih metode dan teknik
pengawasan yang sesuai.

Adapun metode dan teknik kepengawasan antara lain :


A. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan tugas kepengawasan antara lain:
1. Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan penyelenggaraan Sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana,
program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-
hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program (Rochiat, 2008: 115).
b. Kegiatan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaan
penyelenggaraan Sekolah atau sejauhmana keberhasilan yang telah dicapai dalam
kurun waktu tertentu.
2. Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion)
Tujuan FGD adalah untuk menyatukan sudut pandang stakeholder mengenai
realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) Sekolah, serta menentukan langkah-
langkah strategis maupun operasional yang akan diambil untuk memajukan Sekolah.
3. Metode Delphi
Metode Delphi adalah metode sistematis dalam mengumpulkan pendapat dari
sekelompok orang yang memahami persoalan. Metode Delphi dapat digunakanuntuk
membantu pihak Sekolah merumuskan visi, misi dan tujuannya.
4. Workshop
Workshop adalah training dimana peserta bekerja secara individu ataupun
kelompok untuk menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan tugas yang sebenarnya untuk
mendapatkan pengalaman.

B. Teknik Kepengawasan
Teknik yang digunakan dalam melaksanakan tugas kepengawasan manajerial antara lain:
1. Teknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi yang
diberikan kepada kepala Sekolah atau personil lainnya yang mempunyai masalah
khusus dan bersifat perorangan.
2. Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan pada dua orang atau lebih. Kepala-kepala Sekolah yang diduga, sesuai
dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-
kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-
sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.
C. Alat Pengumpul Data Kepengawasan (instrumen)
Untuk melakukan kegiatan kepengawasan, digunakan instrumen yang
bermacam- macam sesuai dengan kegiatan yang dipantau. Antara lain:
1. Lembar Observasi/cek list/instrumen pemantauan (kinerja kepala sekolah, kinerja
guru, akreditasi, pengelolaan kelas, proses pembelajaran, administrasi, penerimaan
peserta didik baru, ujian, pengembangan diri, perpustakaan, sarana sekolah, dll.
2. Pedoman wawancara
D. Analisis Data Kepengawasan
Untuk menganalisis data kepengawasan tersebut, menggunakan analisis
sederhana. Cara menganalisis secara sederhana hasil kepengawasan menggunakan instrumen yang
sudah ada. Instrumen yang digunakan dalam kepengawasan ini adalah instrumen pemantauan
delapan standar nasional pendidikan. Hasil Penilaian Penyusunan Pembuatan Silabus. Alat
untuk mengukur masing- masing indikator digunakan norma penilaian skala likert yaitu:

4 = Amat B a i k
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
BAB IV
HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN
A. Hasil Pelaksanaan dan Pengolahan Pemantauan Pelaksanaan Delapan SNP
No. Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. STANDAR a.Kunjungan ke SMP 7 sekolah Bimbinga n Dokumen pendukung 100 % Semua Disarankan
KOMPETENS sekolah binaan Binaan. binaan. Teknis pelaksanaan tandar sekolah sekolah kepada kepala
I LULUSAN: b.Mengadakan Pendampi kompetensi lulusan tidak binaan telah binaan sekolah untuk
a. Lulusan pertemuan/menggali ngan memadai. dilakukan telah pendokumentasi
memiliki informasi tentang Observasi pemantaua n melaksanak an semua
kompetensi program sekolah pelaksanaa n an SKL kegiatan peserta
pada dimensi dalam meningkatkan SKL. dengan didik yang
sikap. mutu pendidikan pada baik terkait dengan
b. Lulusan pelaksanaan standar dengan pelaksanaan
memiliki SKL capaian SKL.
kompetensi c. Memberi masukan 82,738.
pada dimensi dalam pemenuhan
pengetahuan. SKL.
c. Lulusan
memiliki
kompetensi
pada dimensi
keterampilan.

2. STANDAR ISI a. Kunjungan ke SMP 7 SMP Bimbingan a. Belum semua guru yang 100 % Semua a. Disinkronkan
1) Perangkat sekolah binaan Binaan. binaan. Teknis melak sanakan kurikulum sekolah sekolah dengan dinas
pembelajaran b. Mengadakan Pendampi 2013 memperoleh binaan telah binaan telah pendidikan
sesuai rumusan pertemuan/menggali ngan pendampingan pelak dilakukan melaksanaka
kompetensi informasi tentang Observasi sanaan kurikulum 2013. pemantau an n standar Isi b. Workshop
lulusan. program sekolah b.Pemahaman TPK standar dengan baik
2) Kurikulum dalam meningkatkan terhadap prosedur Isi. dan
dikembangkan mutu pendidikan pada penyusunan dokumen capaiannya
sesuai pelaksanan standar isi . Kurikulum masih 84,41.
rendah.

11
prosedur. d.Memberi masukan
3) Sekolah untuk menyesuaikan
melaksanakan /mememperbaharui
kurikulum kepemilikan dokumen
sesuai dan komponen
ketentuan. Kurikulum yang sesuai
BSNP dan kebutuhan
sekolah binaannya,
melalui Workshop di
sekolah
3. STANDAR a.Kunjungan ke sekolah SMP 7 Bimbinga a. Belum semua guru binaan 100 % Semua a. Disinkronkan
PROSES binaan binaan Sekolah n teknis mampu menyusun RPP sekolah sekolah dengan dinas
1. Sekolah b.Mengadakan berkelan Group dengan baik. binaan binaan telah pendidikan
merencanakan pertemuan/menggali jutan Facus b. Belum semua guru binaan telah melaksanaka b.Workshop
proses informasi tentang Discussio mampu melaksanakan dilakukan n standar
pembelajaran program sekolah dalam n semua kegiatan proses
sesuai meningkatkan mutu pemantaua pendahuluan pembelajaran. dengan baik
ketentuan. pendidikan yang terkait n dan
2. Proses pada pelaksanaan c. Tidak semua guru binaan capaiannya
pembelajaran standar proses pelaksanaa mampu memilih dan n 80,65.
dilaksanakan c. Memberi masukan standar
dengan tepat. untuk menggunakan proses.
3. Pengawasan menyesuaikan/mememp model,metode, pendekatan
dilakukan erbaharui perangkat dan media sesuai
dalam proses pembelajaran dan karakteristik siswa dan
pembelajaran. peningkatan proses mapel.
melalui kegiatan d. Belum semua guru
MGMP Sekolah. mampu melaksanakan
semua langkah-langkah
mengakhiri pembelajaran.
e. Tidak semua kepala
sekolah menyusun
program,melaksanakan
program, menindaklanjuti
dan menyusun laporan
supervisi proses
pebelajaran.

12
4. STANDAR
PENDIDIK DAN

13
TENAGA
KEPENDIDIKAN a. Kunjungan ke sekolah SMP 7 sekolah Bimbinga a. Sebagaian besar guru 100 % Semua Disinkronkan /
a. Ketersediaan binaan binaan binaan. n Teknis belum memiliki sertifikat Sekolah sekolah konsultasi
dan kompetensi b. Mengadakan pendidik. binaan binaan telah dengan dinas
guru sesuai pertemuan/menggali b. Jumlah tenaga telah dilakukan pendidikan
ketentuan. informasi tentang kependidikan yang sesuai dilaksanaka pemantauan
b. Ketersediaan pendidik dan tenaga kompetensi masih kurang. n standar
dan kompetensi kependidikan c. Kompetensi supervisi pemantaua Tenaga
kepala sekolah c. Memberi kepala sekolah belum n standar pendidika
sesuai masukan untuk memadai. PTK . dan
ketentuan. pembagian tugas capaiannya
c. Ketersediaan sesuai 76,49.
dan kompetensi kualifikasinya d. Semua sekolah belum
tenaga memiliki pustakawan dan
kependidikan laboran sesusuai ketentuan.
sesuai
ketentuan.

5. STANDAR
SARANA DAN
PRASARANA a. Kunjungan ke sekolah SMP 7 sekolah Observasi Semua sekolah belum 100 % Semua Disinkronkan
a. Kapasitas dan binaan binaan binaan. Bimbinga memiliki penangkal Sekolah sekolah dengan dinas
daya tampung b. Mengadakan petir. n teknis binaan binaan telah pendidikan.
sekolah pertemuan/menggali Beberapa sekolah belum telah melaksanaka
memadai. informasi tentang memiliki instatalasi listrik dilaksanaka n standar Melengkapi
b. Sekolah saran/prasaeana di dengan daya yang mencukupi n sarana dan sarana dan
memiliki sekolah kebutuhan. pemantaua prasarana prasarana secara
sarana dan c. Memberi n standar dengan baik bertahap sesuai
prasarana masukan untuk Kondisi ruang penunjang tidak sarana dan dan dengan kemampuan
pembelajaran membuat analisis memadai. prasarana. capaian sekolah.
yang lengkap. sarana/prasarana 76,71.
c. Sekolah masing-masing aspek Semua sekolah binaan belum

14
memiliki yang ada di sekolah memiliki sarana dan prasarana
sarana dan sesuai kondisi riil dan pendukung yang memadai.
prasarana kondisi ideal sesuai
pendukung SNP
yang lengkap.

STANDAR
PENGELOLAA
N a. Kunjungan ke sekolah SMP 7 sekolah Bimbinga Kemampuan tim pengembang 100 % Semua Disinkronkan
a. Sekolah binaan binaan binaan. n Teknis sekolah dalam menyusun Sekolah sekolah /konsultasi
melakukan b. Mengadakan RKS;RKT belum memadai. binaan binaan telah dengan dinas
Perencanaan pertemuan/menggali telah melaksanaka pendidikan
Pengelolaan. informasi tentang dilaksanaka n standar
b. Program RKS dan RKAS n pengelolaan
pengelolaan c. Memberi masukan pemantaua dengan baik
dilaksanakan untuk menyusun n standar dan dengan
sesuai program yang sesuai pengelolaa capaian
ketentuan. dengan kebutuhan n. 82,92.
c. Kepala sekolah sekolah
berkinerja baik.
d. Sekolah
mengelola
sistem
informasi
manajemen.
7. STANDAR
PEMBIAYAAN
a. Sekolah a. Kunjungan ke sekolah SMP 12 (dua Bimbinga Anggaran yang tersedia belum 100 % Semua Sekolah perlu
memberikan binaan belas) n Teknis dapat mengkaver semua Sekolah sekolah lebih cermat
layanan subsidi binaan sekolah program sekolah. binaan binaan telah lagi dalam
silang. b. Mengadakan binaan. telah melaksanaka menyusun
b. Beban pertemuan/menggali dilakukan n standar RAPBS /RKAS
operasional informasi tentang pemantaua pembiayaan dan mengacu
sekolah sesuai perencanaan keuangan n standar dengan pada pemenuhan
ketentuan. sesuai dengan prioritas pembiayaa sangat baik SNP.
c. Sekolah di sekolah n. dan dengan
melakukan c. Memberi masukan capaian

15
untuk menyusun

16
pengelolaan mengalokasikan dana 97,96.
dana dengan sesuai dengan
baik. kebutuhan sekolah

8. STANDAR
PENILAIAN a.Kunjungan ke sekolah SMP 7 sekolah Bimbinga Belum semua guru mampu 100% Semua a. Disinkronkan
a. Aspek penilaian binaan binaan binaan. n Teknis menyusun perangkat penilaian sekolah sekolah dengan dinas
sesuai ranah b.Mengadakan sesuai dengan ketentuan. binaan binaan telah pendidikan
kompetensi. pertemuan/ menggali Belum semua guru mampu telah melaksanaka b. Workshop
b. Teknik informasi tentang melaksanakan penilaian sikap dilakukan n standar
penilaian prosedur penilaian hasil dengan benar. pemantaua penilaian
obyektif dan pembelajaran n standar dengan baik
akuntabel. c. Memberi masukan penilaian. dan
c. Penilaian untuk guru dalam dengan
pendidik melakukan penilaian capaian
ditindaklanjuti. dan memanfaatkan 83,91.
d. Instrumen hasil.
penilaian
menyesuaikan
aspek.

17
B. Pembahasan Hasil Pengawasan

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi
nomor 21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas dan angka kreditnya, salah satu tugas
pokoknya adalah memantau pelaksanaan delapan standar. Pemantauan dalam pengawasan manajerial
adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan dan/atau kesesuaian SNP dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan dan menemukan hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan program. Hasil pemantauan pelaksanaan delapan standar di sekolah binaan tahun 2021
untuk :
1. Pemantauan pelaksanaan SKL
Pelaksanaan standar kompetensi lulusan capaiannya 82,74% dengan kualifikasi baik. Indikator
lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap capaiannya79,46%, indikator lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi pengetahuan capaiannya 100%, dan indikator lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi ketrerampilan capaiannya 68,75%.
2. Standar Isi
Pelaksanaan standar Isi capaiannya 84.41% dengan kualifikasi baik, untuk indikator perangkat
pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan capaiannya 83 % , indikator kurikulum tingkat
satuan pendidikan dikembangkan sesuai prosedur capaiannya 77,38%, dan indikator sekolah
melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 92,86%.
3. Standar Proses
Pelaksanaan standar proses capaiannya 80,65% dengan kualifikasi baik. Untuk indikator sekolah
merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan capaiannya 89,29%, indikator proses
pembelajaran dilaksanakan dengan tepat capaiannya 77,68%, indikator pengawasan dilakukan
dalam proses pembelajaran capaiannya 75,00%.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan capaiannya 76,49%. Untuk indikator
ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan capaiannya 80,95%, indikator ketersediaan
dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan capaiannya 84,82% dan indikator ketersediaan
dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai ketentuan capaiannya 63,69%.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan standar sarana dan prasarana capaiannya 76,71% dengan kualifikasi baik. Untuk
indikator kapasitas dan daya tampung sekolah memadai capaiannya 87,25%, indikator sekolah
memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap capaiannya 76,53%, dan indikator
sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap capaiannya 66,36%.
6. Standar Pengelolaan
Pelaksanaan standar pengelolaan capaiannya 82,92% dengan kualifikasi baik. Untuk indikator
sekolah melakukan perencanaan pengelolaan capaiannya 82,14%, indikator
program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan capaiannya 82,14% , indikator kepala
sekolah berkinerja baik capaiannya 82,14 % dan indikator sekolah mengelola sistem informasi
manajemen capaiannya 85,71%.
7. Standar Pembiayaan
Pelaksanaan standar pembiayaan capaiannya 97,96% dengan kualifikasi amat baik, untuk
indikator sekolah memberikan layanan subsidi silang capaiannya 94,29%, indikator beban
operasional sekolah sesuai ketentuan capaiannya 99,60% dan indikator sekolah melakukan
pengelolaan dana dengan baik capaiannya 100%.
8. Standar Penilaiaan
Pelaksanaan standar penilaian capaiannya 83,91% dengan kualifikasi baik, untuk indikator aspek
penilaian sesuai ranah kompetensi capaiannya 81,61%, indikator teknik penilaian obyektif dan
akuntabel capaiannya 81,43, indikator penilaian pendidikan ditindaklanjuti capaiannya 86,91 dan
indikator instrumen penilaian menyesuaikan aspek capaiannya 85,71.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Laporan program pemantauan 8 SNP kepengawasan semester genap tahun pelajaran 2023
disusun berdasarkan program tahunan kepengawasan sekolah tahun pelajaran 2023 yang telah
disusun pada awal tahun pembelajaran. Hal ini dilakukan sesuai dengan tugas seorang pengawas
yang meliputi pembinaan, pemantauan, dan penilaian. Laporan ini disusun sebagai bukti
pelaksanaan program pemantauan 8 SNP selama 2 semester dengan sasaran seluruh indikator
dari 8 standar nasional pendidikan.

Dari hasil pemantauan 8 SNP pada sekolah binaan dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di SMP binaan rata-rata baik
2. Kesimpulan pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di SMP binaan rata-rata sesuai
standar
3. Tindak lanjut sesuai hasil pemantauan Standar Nasional Pendidikan pada SMP binaan
dilakukan melalui workshop, konsultasi dan diskusi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten
Humbang Hasundutan.
4. Hasil pemantauan 8 SNP, menunjukan hasil yang berbeda untuk tiap sekolah sesuai
dengan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) masing-masing sekolah.
B. Saran
1. Diperlukan koordinasi dan kerjasama semua warga sekolah dalam pemanfaatan dan
peningkatan 8 SNP

2. Bagi Dikbud Kabupaten Humbang Hasundutan perlu adanya program pengadaan untuk
melengkapi sarana pendukung pencapaian 8 SNP

3. Jadwal
4. Instrumen yang telah diisi

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL

SEKOLAH :
ALAMAT :
KEPALA SEKOLAH :
HARI/TANGGAl
MATERI PEMBINAAN : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Skor
No. Indikator Pemenuhan Standar Keterangan
1 2 3 4 5
1
Sekolah menetapkan target pencapaian SKL yang
meliputi 1. Kompetensi Inti 2. SKL satuan pendidikan
5
4. Kompetensi Dasar 5. Indikator kompetensi meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Skor 5 jika melaksanakan lima-enam langkah kegiatan

Skor 4 jika melaksanakan 4 langkah


Skor 3 jika memiliki tiga langkah
Skor 2 jika memiliki dua langkah
Skor 1 jika melakukan satu langkah kegiatan
2 SKL dijabarkan dalam indikator sikap keimanan, sikap 5
sosial, pengetahuan, dan keterampilan

Skor 5 jika memenuhi keempatnya dan sangat lengkap


Skor 4 jika memenuhi keempatnya dan lengkap

Skor 3 jika memenuhi keempatnya tetapi kurang lengkap


Skor 2 jika memenuhi keempatnya tidak lengkap
Skor 1 jika tidak lengkap
3 SKL relevan dengan konteks tantangan hidup siswa 4
abad 21
skor 5 jika sangat relevan dengan hasil analisis konteks

Skor 4 jika relevan dengan hasil analisis konteks

Skor 3 jika kurang relevan dengan hasil analisis konteks


Skor 2 jika merumskan SKL tidak berdasarkan
hasil analisis konteks
Skor 1 jika tidak merumuskan dan tidak melakukan
analisis
4
Menggunakan SKL sebagai acuan utama pemenuhan 5
standar isi, proses, penilaian, dan standar lainnya.
Skor 5 jika jmenjadi rujukan 4 standar atau lebih
Skor 4 jika menjadi rujukan 3 standar lain
Skor 3 jika menjadi rujukan 2 standar lain
Skor 2 jika menjadi rujuan 1 standar lain

Skor 1 jika tidak menjadi rujukan.


INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL

SEKOLAH
:

ALAMAT
:
KEPALA SEKOLAH : .
HARI/TANGGAl :
MATERI PEMBINAAN

Skor
No. Indikator Pemenuhan Standar Keterangan
1 2 3 4 5
1 Menganalisis dalam penyelarasan
1. SKL, 2, KI,3 KD, 3. Stuktur Kurikulum, 4. Kalender
Pendidikan
Skor 5 jika semua unsur sangat sesuai
Skor 4 jika semua unsur sesuai
Skor 3 jika sebagian unsur sesuai. √
Skor 2 jika sebagian kecil sesuai
skor 1 jika antar komponen tidak sesuai.
2 Mengelola KTSP meliputi :
1. mata pelajaran/tematik 2. muatan lokal, 3.
ekstrakurikuler 4. pengaturan beban belajar, 5.
Peminatan 6. ketuntasan belajar, 7. kenaikan kelas &
kelulusan, 8. bimbingan konseling,
skor 5 jika semua unsur ada
skor 4 jika ada 6-8 unsur
skor 3 jika ada 3-5 unsur X
skor 2 jika ada 1-2 unsur
skor 1 jika tidak menyusun pedoman pengelolaan
3
1. KTSP dikembangkan berdasarkan tantangan hidup 2.
menunaikan perintah agama 3. menumbuhkan siskap
sosial, 4. menguasai ilmu pengetahuan elek TIK 5. √
berpikir ilmiah 6. berkarya 7. berkolaborasi 8.
membangun jejaring.
skor 5 jika semua unsur ada
skor 4 jika ada 6-8 unsur
skor 3 jika ada 3-5 unsur
skor 2 jika ada 1-2 unsur
skor 1 jika tidak memiliki proses penyusunan KTSP
4 Proses penyusunan KTSP mencakup

1.pengembang kurikulum, 2. Membentuk tim


pengembang, 3. melalui work shop , 4.melalui analisis
SKKD, 5. menimbang beban belajar, 6. menimbang
kalender akademik, 7. mengembangkan dokumen 8.
melakukan sosialisasi
skor 5 jika semua unsur ada
skor 4 jika ada 6-8 unsur
skor 3 jika ada 3-5 unsur
skor 2 jika ada 1-2 unsur √
skor 1 jika tidak memiliki proses penyusunan KTSP

Anda mungkin juga menyukai