Anda di halaman 1dari 4

22/01/2013

KONSEP DASAR
PEDOMAN KAN TENTANG EVALUASI DAN
PELAPORAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Tujuan pengukuran adalah menentukan besaran ukur


Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur
Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil
pengukuran selalu mengandung kesalahan
Terdapat dua komponen kesalahan pengukuran, yaitu:
Kesalahan acak; dan
Kesalahan sistemik
Kesalahan acak timbul dari besaran berpengaruh yang
tidak terduga
Kesalahan sistematik timbul dari besaran berpengaruh
yang dapat diduga berdasarkan model besaran ukur

DEFINISI KESALAHAN ACAK

DEFINISI KESALAHAN SISTEMATIK

Hasil satu pengukuran dikurangi dengan nilai rata-rata dari


sejumlah besar pengukuran terhadap besaran ukur yang
sama dalam kondisi pengukuran tertentu

Nilai rata-rata dari sejumlah besar pengukuran berulang terhadap


besaran ukur yang sama dalam kondisi pengukuran tertentu dikurangi
nilai benar besaran ukur tersebut

e1

e6

e2
x1

x4

esistematik

e3

e4

x2

e5

xtrue
x5 x6

x3

Nilai kesalahan acak tidak dapat dikoreksi karena


bervariasi dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya

Dalam pengukuran, taksiran nilai benar diberikan oleh nilai dalam


sertifikat kalibrasi alat ukur atau standar pengukuran
Taksiran nilai kesalahan sistematik dapat dihitung dari pengaruh
besaran yang dapat dikenali selama proses pengukuran sehingga
taksiran kesalahan sistemik ini dapat dikoreksi dengan suatu nilai
koreksi atau faktor koreksi

AKURASI
Nilai benar besaran ukur dan kesalahan pengukuran merupakan suatu
nilai yang tidak dapat diketahui
Hasil pengukuran hanya dikatakan lengkap bila disertai dengan
taksiran rentang dimana nilai benar dari besaran ukur tersebut
diyakini berada di dalamnya

Akurasi didefinisikan sebagai kedekatan dari kesesuaian


antara hasil pengukuran dengan niolai benar besaran ukur
Akurasi merupakan suatu konsep kualitatif

Parameter yang menyatakan suatu rentang dimana nilai benar dari


besaran ukur tersebut diyakini berada di dalamnya dengan tingkat
kepercayaan tertentu disebut dengan KETIDAKPASTIAN
PENGUKURAN
Ketidakpastian pengukuran dapat ditaksir berdasarkan hasil
pengamatan terhadap perilaku besaran ukur selama proses
pengukuran dilakukan

Nilai benar

Nilai benar

22/01/2013

PRESISI

DEFINISI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Presisi adalah kedekatan dari kesesuaian antar hasil


pengukuran bebas yang dilakukan dalam kondisi tertentu
Presisi berhubungan dengan distribusi kesalahan acak,
tidak berhubungan dengan kedekatan terhadap nilai benar

Nilai benar

Ketidakpastian pengukuran didefinisikan sebagai suatu


parameter yang terkait dengan hasil pengukuran, yang
menyatakan sebaran nilai yang secara beralasan dapat
diberikan kepada besaran ukur

Apabila taksiran nilai besaran ukur dinyatakan dengan x,


dan ketidakpastian pengukuran untuk tingkat kepercayaan
tertentu dinyatakan dengan U, maka nilai dari besaran
ukur tersebut, yaitu X diyakini berada dalam rentang:
xU<X<x+U

Nilai benar

STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN

KETIDAKPASTIAN
Dalam suatu proses pengukuran ketidakpastian ditaksir
dari pengamatan terhadap n sampel besaran ukur Xk

Populasi dan sampel


Populasi
Sampel

Dari n sampel besaran ukur Xk, ketidakpastian baku dapat


dihitung dengan

u(x) = s(x) = s/n

s(x) adalah simpangan baku rata-rata eksperimental

DISTRIBUSI KEMUNGKINAN
Distribusi normal

DISTRIBUSI KEMUNGKINAN
Distribusi Segiempat (rectangular)

Batas tingkat
kepercayaan 95%

Batas tingkat
kepercayaan 95%

- 2

+ 2
Rentang

Interval kepercayaan 95%

Setengah rentang (a)

Simpangan bakunya dihitung dengan s = a/(30.5)

22/01/2013

DISTRIBUSI KEMUNGKINAN
Distribusi Segitiga (Triangular)

DISTRIBUSI KEMUNGKINAN
Distribusi Bentuk-U (U-shape)

Rentang

Rentang

Setengah rentang (a)

Simpangan bakunya dihitung dengan s = a/(60.5)

KLASIFIKASI KOMPONEN KETIDAKPASTIAN


Berdasarkan teknik evaluasinya, komponen ketidakpastian
pengukuran dapat diklasifikasikan menjadi komponen ketidakpastian
Tipe-A dan Tipe-B

Komponen Ketidakpastian Tipe-A

Dievaluasi dengan analisis statistik dari sekumpulan data pengukuran,


yang antara lain meliputi:
Simpangan baku rata-rata eksperimental
Regresi linier dan teknik statistik lainnya

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU


Ketidakpastian baku adalah ketidakpastian dari hasil pengukuran yang
dinyatakan sebagai satu simpangan baku

Evaluasi Ketidakpastian Baku Tipe-A


n
Nilai rata-rata dari n sampel
x = 1/n Xk
K=1

Simpangan baku sampel

s = (xi x)2 / n-1

Ketidakpastian baku

u = s/ n

Simpangan baku dari nilai


rata-rata sampel

K=1

s/ n

Setengah rentang (a)

Simpangan bakunya dihitung dengan s = a/(20.5)

KLASIFIKASI KOMPONEN KETIDAKPASTIAN


Komponen Ketidakpastian Tipe-B
Dievaluasi dengan metode selain analisis statistik dari sekumpulan
data pengukuran, biasanya berdasarkan penetapan ilmiah
menggunakan informasi yang relevan, antara lain:

Data pengukuran sebelumnya


Pengalaman dan pengetahuan
Spesifikasi pabrik
Data dari sertifikat kalibrasi
Ketidakpastian yang ditetapkan berdasarkan databook

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU


Evaluasi Ketidakpastian Baku Tipe-B
Distribusi Normal
Dalam sertifikat kalibrasi anak timbangan standar tercantum nilai
ketidakpastian untuk tingkat kepercayaan 95% adalah 0.01 mg dengan
faktor cakupan k = 2
Dari data dalam sertifikat kalibrasi standar tersebut maka
ketidakpastian baku dapat ditaksir dengan
u = (0.01 mg)/ 2 = 0.005 mg

22/01/2013

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE-B

Evaluasi Ketidakpastian Baku Tipe-B

Distribusi Segiempat (Rectangular)

Distribusi Normal

Resolusi timbangan yang digunakan untuk menimbang sampel obat


adalah 0.01 mg

Dalam sertifikat kalibrasi anak timbangan standar tercantum nilai


ketidakpastian untuk tingkat kepercayaan 95% adalah 0.01 mg dengan
faktor cakupan k = 2
Dari data dalam sertifikat kalibrasi standar tersebut maka
ketidakpastian baku dapat ditaksir dengan
u = (0.01 mg)/ 2 = 0.005 mg

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE-B

0.01 mg
a = (0.01 mg)/2 = 0.005 mg
u = a / (30.5) = 0.0017 mg

0.005

0.01

-a

0.015

+a

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE-B

Distribusi Segitiga (Triangular)

Distribusi Bentuk-U

Dalam pemantauan suhu ruangan kalibrasi tercatat bahwa suhu


ruangan tersebut selalu berada dekat dengan pusat dari rentang
20 2 C

Dalam pemantauan suhu ruangan kalibrasi tercatat bahwa suhu


ruangan tersebut selalu berada pada daerah batas dari rentang 20
2 C

Sehingga setengah rentang


diberikan oleh a = 2 C

20-2

u = a / (60.5) = 1.15 C

20

-a

Sehingga setengah rentang


diberikan oleh a = 2 C

20+2

+a

20-2

u = a / (20.5) = 1.41 C

20

-a

20+2

+a

Anda mungkin juga menyukai